Langsung ke konten utama

ihsg per tgl 24 Juli 2017


Bisnis.com, JAKARTA– Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) bergerak melemah pada awal perdagangan hari ini, Senin (24/7/2017).
IHSG hari ini dibuka turun 0,09% atau 5,34 poin di level 5.760,08 dan sedikit berubah di level 5.760,15 pada pukul 9.16 WIB.
Adapun pada perdagangan Jumat (21/7), IHSG ditutup melemah 1,03% atau 59,78 poin di level 5.765,42.
Sebanyak 80 saham bergerak menguat, 66 saham bergerak melemah, dan 412 saham stagnan dari 558 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pagi ini.
Lima dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak negatif dengan tekanan utama sektor aneka industri yang melemah 1,28% dan tambang yang melandai 0,81%.
Adapun empat sektor lainnya menguat, dipimpin oleh sektor perdagangan (+0,43%)
Kresna Securities memproyeksikan IHSG berpeluang tertekan di teritori negatif pada perdagangan hari ini.
Tim analis Kresna Securities mengatakan tekanan aksi jual pada saham bluechip membuat IHSG berbalik melemah, membentuk candle black marobuzu dan ditutup di bawah support 5.800. Hal ini menjadi sinyal yang perlu diwaspadai dan berpotensi menekan IHSG di teritori negative
"Pada perdagangan hari ini, yang kami perkirakan berada di kisaran 5.720-5.810," tulis mereka dalam risetnya yang diterima Bisnis.com, Senin (24/7/2017).
Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis27 melemah 0,15% atau 0,76 poin ke 514,92 pada pukul 09.18 WIB, setelah dibuka turun 0,22% atau 1,16 poin di posisi 514,52.
Sementara itu, nilai tukar rupiah melemah 0,04% atau 5 poin ke Rp13.318 per dolar AS pada pukul 09.18 WIB.
Saham-saham yang melemah pada awal perdagangan:
ASII
-1,52%
TLKM
-0,66%
AISA
-24,90%
INDF
-0,58%
Saham-saham yang menguat pada awal perdagangan:
MABA
+24,75%
UNVR
+0,58%
BBCA
+0,41%
BBNI
+0,72%
Sumber: Bloomberg


👃
Bisnis.com, JAKARTA - Analis memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan pekan depan akan mampi rebounds etelah ditutup melemah akhir pekan ini.
Analis Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan IHSG bergerak tertekan break out support MA7 dan MA25 hingga lower bollinger bands. Tekanan bearish cukup terasa pada indikator Stochastic yang sebelumnya dead-cross pada area jenuh beli. IHSG akan menguji support MA50 dan berkemungkinan mencoba rebound jangka pendek.
"Sehingga diperkirakan IHSG akan bergerak kembali terkonsolidasi dengan mencoba rebound tepat pada support MA50 dengan range pergerakan 5748-5796," tulisnya dalam riset
Saham-saham yang masih layak dicermati pada pekan depan diantaranya ASII, BBCA, LSIP, PGAS, SMRA, WIKA, PTPP
Akhir pekan mayoritas indeks saham di Asia tertekan dipimpin IHSG dan Shanghai. Minimnya data ekonomi yang dapat menjadi sentimen membuat investor berspekulasi pada keputusan Bank Sentral pada kebijakan moneternya. Meskipun nilai tukar negara anggota G20 mayoritas naik terhadap Greenback. Koreksi wajar seakan terlihat dimana mayoritas indeks di Asia telah naik lebih dari 4% minggu ini.
Memimpin pelemahan indeks saham di Asia, IHSG tertekan cukup dalam 59.78 poin sebesar 1.03% dilevel 5765.42 setelah sebelumnya bergerak konsolidasi positif. Melambatnya pertumbuhan pinjaman dilevel 8.7% membuat diduga menjadi salah satu faktor BI menahan agresifitas pada kebijakan moneter tingkat suku bunga. Dimana pada hari ini suku bunga di tahan pada level 4.75% sehingga investor kembali berspekulasi terhadap kemampuan Rupiah menahan laju permintaan USD yang meningkat seiring peningkatan suku bunga AS. Mayoritas indeks sektor melemah Indeks sektor aneka industri dan keuangan menjadi pionir pelemahan kecuali sektor pertanian menguat 0.32% akibat prospek CPO yang dinilai cukup baik dari segi harga pasca turunnya suplay di AS.
Indeks saham di Eropa berbalik menguat disaat nilai tukar USD berada di posisi terendah dalam 11 bulan terakhir dan EURO terus menguat berada dilevel perdagangan harian tertinggi sejak Agustus tahun lalu. Sentimen dipekan depan akan ramai dengan data kinerja manufaktur dan jasa di seluruh negara yang berpengaru besar terhadap ekonomi global. Tengah pekan Investor akan menanti keputusan The Fed terhadap langkah kebijakan moneter selanjutnya disusul tengah data GBP AS diakhir pekan depan.
Analis Binaartha Securities Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan IHSG ditutup melemah 1.03% di level 5765.424 pada 21 Juli 2017. Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama dan kedua berada pada level 5740.434 dan 5715.445. Sementara itu, resistance pertama dan kedua berada pada level 5810.938 dan 5856.453.
Dia mengatakan berdasarkan indikator, MACD membentuk pola dead cross di area positif. Sementara itu, Stochastic dan RSI masih berada di area netral dengan kecenderungan menurun. Terdapat pola bearish engulfing line candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi koreksi sehat lanjutan pada pergerakan indeks.
" Dengan demikian, IHSG akan berpotensi menuju ke level support di area 5740 dan 5715," tulisnya dalam riset


Indosurya Sekuritas memproyeksikan IHSG akan berada di zona positif pekan besok di zona 5754 – 5876
Kepala Riset William Surya Wijaya mengatakan awal dari Pekan terakhir di bulan July, rilis kinerja emiten sudah mulai banyak terlansir, pergerakan IHSG terlihat masih memiliki semangat untuk kembali mencetak rekor tertinggi yang baru, momentum koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan utuk melakukan akumulasi pembelian mengingat dalam jangka panjang IHSG msih berada dalam pola uptrend.
"IHSG besok berpotensi berada dalam zona positif," tulisnya dalam riset

TEMPO.COJakarta -Indosurya Sekuritas memproyeksikan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia akan berada di zona positif pekan besok di zona 5754 – 5876.

Baca: IHSG Dibuka Melemah, Ini yang Mempengaruhi ...
Kepala Riset William Surya Wijaya mengatakan awal dari pekan terakhir di bulan Juli, rilis kinerja emiten sudah mulai banyak terlansir, pergerakan IHSG terlihat masih memiliki semangat untuk kembali mencetak rekor tertinggi yang baru.

Momentum koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan utuk melakukan akumulasi pembelian mengingat dalam jangka panjang IHSG msih berada dalam pola uptrend.
"IHSG besok berpotensi berada dalam zona positif," tulisnya dalam riset.

Adapun saham -saham yang direkomendasikan adalah:
 MYOR (Mayora Indah), AKRA (AKR Corporindo),  TLKM (Telkom),  BBCA (Bank BCA), JSMR (Jasa Marga),  ADHI (Adhi Karya),  PGAS (PGN),  ROTI (Nippon Indosari Corporindo), dan BBNI (Bank BNI).

BISNIS.COM

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ISU FUNDAMENTAL perbankan: BBRI, bnii (2022) #1

ASIENk: bbri diintai   BBRI: LCS andalan BBRI : wealth management tumbuh 2021: simpanan orang kaya d perbankan BBRI: restrukturisasi debitur turun UMKM: kredit k perbankan +13,3% / Januari 2022 BBRI: hapus buku utanK (2023) BBRI: optimis kredit 2022   BBRI: sasaran akhir 2022 neh BBRI: bermitra solusi teknologi BBRI: bermetaverse   BBRI: buyback lage   BBRI: tren turun harga saham BBRI 2021: LABA bersih d atas bbca BBRI: jadwal dividen 2021 BBRI: kredit tumbuh d 2022 BBRI: kinerja 2022 diekspektasiken lebe bagus   Per Februari 2022, Perbankan Salurkan Kredit Rp5.741,5 Triliun BBRI: rups bakal ganti direksi BBRI: tren harga saham ctak rekor tertinggi BBRI: market cap Rp 867 T BBRI: makin efisien biaya dananya BBRI: brilink Rp 18,2 T BBRI: 3 taon ke depan BBRI: merek yang TOP BBRI: optimistis 2022 BBRI: #1 @ ihsg   BBRI: dividen Rp 174,23 / saham  BBRI: Rp 43 T lebe dibagikan sbagai DIVIDEN final 2022 BBRI: bagi dividen terbesar bwat pemerintah BBRI: laba bersih naek   BBRI: laba bersih

analisis fundamental : ASRI, saham properti (2019-2020, 2021, 2022)

Lunasi Utang, Agung Podomoro Raih Pinjaman dari Guthrie Venture SG$ 172,8 Juta Agung Podomoro Land Jual Central Park untuk Modal Ekspansi Mulai membaik, kinerja sektor properti diprediksi naik 25% di tahun ini Marketing sales Kawasan Industri Jababeka (KIJA) capai Rp 899 miliar di tahun lalu Stok Rumah Membludak, Jakarta Paling Banyak Rekomendasi Saham Properti saat Penjualan CTRA, BSDE, LPKR, PWON Melonjak Kuartal I/2021 Bisnis Properti Asia Pasifik Kuartal I Positif, Tahun Menjanjikan Covid-19 melonjak, Indonesia Property Watch: Pasar properti bisa terkontraksi 5%-10% Fokus Pasar: Industri Properti Tumbuh Positif pada 2022 Jauh dari Jakarta, Apartemen di Bogor dan Tangerang Lebih Berkembang Gara-gara Pandemi, Jakarta Ditinggalkan Konsumen Properti? Pendapatan Emiten Properti Moncer hingga Kuartal III 2021, Siapa Paling Cuan? Menakar Prospek Saham Emiten Properti TAKAR PROPERTI 2023: rekomendasi (2) INFLASI: prospek properti Pasar Properti: bakal tumbuh positif Pajak : disk