Langsung ke konten utama

ihsg v. sentimen ASIENk (2018)

JO sudah mempublikasikan buku karangan JO: Berbagi Hasrat @ Dasar Trading Saham oleh JO. Ditawarkan model belajar aktif dari buku tersebut kepada siapa pun yang berminat menjadi Trader Saham Mandiri. Tidak bergantung pada robot, melainkan pada manusia, yaitu diri sendiri serta komunitas, yang cara pandang @ pasar sahamnya berbeda daripada komunitas maen saham laennya.
Biaya les Trading Saham: Buku + Diskusi Isi Buku (2 jam diskusi 10 pertanyaan oleh pembeli buku) : Rp 100.000,- (sila SMS ke no. hp. JO : 08159399137).

ADRO diincar beli @ VALUASI IHSG tinggi



JAKARTA ID– PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, investor asing mencatatkan beli bersih (net buy) sebesar Rp 9,9 triliun sejak Januari hingga awal Maret 2019. Adapun selama sepekan terakhir, investor asing hanya membukukan jual bersih sekitar Rp 929 miliar.
Pada pekan lalu, rata-rata volume transaksi harian BEI masih meningkat sebesar 3,12% menjadi 14,66 miliar unit saham dari 14,22 miliar unit saham dari pekan sebelumnya. Tidak hanya itu, rata-rata nilai transaksi harian BEI juga meningkat sebesar 1,45% menjadi Rp 9,77 triliun dari Rp 9,63 triliun pada penutupan pekan sebelumnya.
Kemudian, untuk data Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup mengalami perubahan sebesar 0,02% ke level 6,499.88 dari 6.501,38 pada penutupan pekan sebelumnya. Selain itu, nilai kapitalisasi pasar juga mengalami perubahan sebesar 0,02% menjadi sebesar Rp 7.391,21 triliun dari Rp 7.392,35 triliun pada penutupan pekan sebelumnya.
“Data rata-rata frekuensi transaksi harian BEI mengalami perubahan sebesar 0,72% menjadi 441,27 ribu kali transaksi dari 444,47 ribu kali transaksi dari pekan lalu,” ungkap manajemen BEI dalam siaran persnya kepada Investor Daily di Jakarta, Minggu (3/3).
Pada pekan ini Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan 2 (dua) Obligasi Berkelanjutan dan keduanya dicatatkan pada hari yang sama, yaitu Senin (25/2). Pertama, Obligasi Berkelanjutan I PP Properti Tahap II Tahun 2019 Dengan Tingkat Bunga Tetap yang diterbitkan oleh PT PP Properti Tbk. Obligasi Berkelanjutan I PP properti Tahap II Tahun 2019 yang dicatatkan dengan nilai nominal sebesar Rp800 miliar dengan jangka waktu 3 tahun.
Kedua, Obligasi Berkelanjutan IV BFI Finance Indonesia Tahap II Tahun 2019 diterbitkan oleh PT BFI Finance Indonesia Tbk. (BFIN) dengan nilai nominal Rp1 triliun. Total emisi Obligasi dan Sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2019 adalah 15 emisi dari 12 Perusahaan Tercatat senilai Rp 13,24 triliun.
Dengan pencatatan ini maka total emisi Obligasi dan Sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 391 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp 421,63 Triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 117 Perusahaan Tercatat. Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 99 seri dengan nilai nominal Rp2.461,95 triliun dan USD400 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 11 emisi senilai Rp9,55 triliun.
Seremoni Pembukaan Perdagangan BEI, Senin (25/2) dibuka oleh Asosiasi Manajer Investasi Indonesia (AMII) dan Association of Luxembourg Fund Industry (ALFI) dalam rangka Seminar “Luxembourg Solutions For Raising Capital In Europe And Beyond”.
Sehari berselang pada Selasa (26/2), Seremoni Pembukaan Perdagangan BEI dibuka oleh The Indonesia Capital Market Institute (TICMI) dan Ikatan Alumni TICMI (ILUMI) dalam rangka Penandatanganan Anggaran Dasar ILUMI.
Acara ini dilanjutkan dengan Talk show “Sukses Karir dengan Membangun Personal Branding” oleh TICMI dan Urbanhire. BEI pada pekan ini kembali melaksanakan kegiatan edukasi Pasar Modal, kali ini pesertanya berasal dari kalangan Siswa Sekolah Menengah Akhir (SMA) di Kota Riau.
BEI melalui Kantor Perwakilan Riau menyelenggarakan Kegiatan Edukasi Publik untuk Siswa SMA 6 Pekanbaru Gelombang 3 yang bertujuan untuk mengenalkan Pasar Modal kepada masyarakat Riau, khususnya kepada kalangan siswa untuk mengenal produk investasi pasar modal sejak dini sehingga meningkatkan literasi dan inklusi Pasar Modal Indonesia, Selasa (26/2). (ely)
🍑

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada akhir perdagangan tahun ini. Kemarin, IHSG ditutup pada level 6.194,50 atau menguat 0,06% dibanding hari sebelumnya. Dalam sepekan terakhir, indeks saham naik 0,5%.
Asing juga mencatatkan beli bersih (net buy) Rp 857,07 miliar. Aksi beli ini lanjutan dari hari sebelumnya. Dengan demikian, dalam sepekan, total net buy investor asing mencapai Rp 890,75 miliar.

Analis CSA Research Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, penguatan indeks saham di hari terakhir perdagangan tahun ini terbantu penguatan bursa saham Amerika Serikat (AS) di hari sebelumnya. Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 1,14% di perdagangan Kamis (27/12).
Tapi IHSG cuma menguat tipis. Reza menilai, kondisi ini menggambarkan besarnya tarik-menarik antara volume beli dan jual. "Sebagian pelaku pasar melakukan aksi jual setelah indeks menguat tipis di Kamis," ujar dia. Tapi sebagian pelaku pasar lain melakukan aksi beli dengan harapan ada kenaikan di awal tahun.
Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama berpendapat, IHSG akan berada di zona hijau pada awal pekan 2019. "Pergerakan IHSG akan dipengaruhi pelemahan harga komoditas dan government shutdown AS," papar dia.
Di pekan pertama Januari 2019, Nafan memperkirakan IHSG akan menguat dan bergerak antara support dan resistance masing-masing di level 6.140 hingga 6.240.
Reza juga yakin IHSG akan bergerak menguat. "Pergerakan IHSG akan dibayangi sentimen inflasi dan berita-berita emiten terkait dengan rencana aksi korporasi di 2019," papar dia.
Reza memperkirakan IHSG bergerak di rentang support 6.145 hingga 6.168. Sementara resistance akan berada di kisaran 6.215 hingga 6.237.

🍓

per tgl 11 Desember 2018:
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aksi jual investor asing di bursa domestik masih berlanjut hingga kemarin (10/12). Dalam sepekan, akumulasi jual bersih alias net sell di pasar reguler mencapai Rp 2,08 triliun. Menurut data RTI, saham penghuni indeks LQ45, seperti BBCA, ASII, TLKM, BMRI dan BBRI, paling banyak dilego asing.
Analis Mega Capital Adrian M. Priyatna mengatakan, faktor eksternal menyebabkan asing mengurangi kepemilikan saham Asia dan emerging market. Maklum, resesi mengintai perekonomian Amerika Serikat (AS). Belum lagi, belum ada sinyal ketegangan perang dagang berakhir.
Menurut Managing Director Head of Equity Capital Market Samuel International Harry Su, aksi jual asing juga terjadi karena mendekati libur akhir tahun. Selain itu, masih banyak tantangan yang dihadapi pasar modal ke depan terkait makroekonomi.
Di antaranya, defisit transaksi berjalan dan risiko perlambatan ekonomi. "Apalagi, kalau AS resesi, pertumbuhan ekonomi kita akan terdampak dari sisi ekspor. Rupiah juga akan terimbas," jelas Harry, Senin (10/12). Artinya, net sell masih rawan berlanjut.
Namun, kata Adrian, jelang akhir tahun, pasar saham berpeluang rebound, sebab ada kecenderungan aksi window dressing atau mempercantik portofolio. "Dalam skala tertentu, resesi di AS bisa menjadi sentimen positif bagi emerging market seperti Indonesia, karena investor akan mencari imbal hasil lebih menarik," tutur dia, Senin (10/12).
Prediksi Adiran, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tahun depan bakal bergerak di kisaran 6.380-6.685. Sedangkan, Harry menganalisa, indeks bisa menuju 6.700 pada tahun depan.
Meski dilanda aksi jual oleh asing, sejumlah saham masih membukukan kenaikan. Misalnya, BBCA, CPIN dan GGRM. Kenaikan harga saham tentu karena pemodal domestik justru memanfaatkan kesempatan untuk masuk ke saham itu.
Adrian memaparkan, saham sektor perbankan, properti dan konstruksi memang masih menarik. Sektor tersebut lebih aman dibandingkan saham pertambangan dan perkebunan, yang harganya sangat terpengaruh harga komoditas di pasar global.
Perbankan juga lebih prospektif sebab tahun depan kenaikan suku bunga Bank Indonesia diyakini tak lagi agresif. Adrian merekomendasikan saham BMRI, BBRI dan BBNI.


Sebaliknya, Harry menilai, tidak ada sektor yang aman apabila terjadi perlambatan ekonomi global. Jadi, investor disarankan untuk lebih defensif pada paruh pertama tahun depan. "Pilihan hanya sektor konsumer, seperti GGRM dan ICBP," imbuh dia.

🌼


per tgl 29 Nov 2018:
Bisnis.com, JAKARTA – Investor asing membukukan aksi beli bersih pada perdagangan hari ini, Kamis (28/11/2018), di saat IHSG kembali ke kisaran level 6.100.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, investor asing membukukan aksi beli bersih atau net buy senilai sekitar Rp690,89 miliar.
Investor asing membukukan aksi beli sekitar 1,33 miliar lembar saham senilai Rp4,53 triliun. Adapun aksi jual investor asing tercatat 1,44 miliar lembar saham senilai sekitar Rp3,84 triliun.
Total nilai transaksi yang terjadi di lantai bursa mencapai Rp13,16 triliun dengan volume perdagangan tercatat sekitar 11,38 miliar lembar saham.
Sementara itu, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 1,93% atau 115,92 poin ke level 6.107,17, setelah dibuka di zona hijau dengan penguatan 0,66% atau 39,49 poin ke level 6.030,74.
Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG terus bergerak di zona hijau di kisaran 6.029,66-6.107,17. Adapun pada perdagangan Rabu (28/11/2018), IHSG ditutup melemah 0,37% atau 22,34 poin ke level 5.991,25.
Dari 618 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 256 saham menguat, 139 saham melemah, dan 223 saham stagnan.
Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) yang masing-masing menguat 2,95% dan 3,05% menjadi penopang utama terhadap penguatan IHSG hari ini.
Seluruh sembilan sektor menetap di zona hijau, dengan dorongan utama dari sektor properti yang menguat 2,90%, disusul sektor konsumer yang naik 2,87%.

Berikut ringkasan perdagangan saham oleh investor asing:
29 November
Rp690,89 miliar
Net buy
28 November
Rp235,28 miliar
Net sell
27 November
Rp155,89 miliar
Net buy
26 November
Rp199,17 miliar
Net buy
23 November
Rp139,07 miliar
Net sell
22 November
Rp218,87 miliar
Net buy
21 November
Rp587,04 miliar
Net sell
19 November
Rp601,36 miliar
Net buy
16 November
Rp1,65 triliun
Net buy
15 November
Rp1,37 triliun
Net buy

 SumberBursa Efek Indonesia, 2018



per tgl 15 Nov 2018: 


Bisnis.com, JAKARTA – Aksi beli bersih investor asing melampaui Rp1 triliun pada perdagangan hari ini, Kamis (15/11/2018).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, investor asing membukukan aksi beli bersih atau net buy senilai sekitar Rp1,37 triliun.
Investor asing membukukan aksi beli sekitar 1,17 miliar lembar saham senilai Rp3,77 triliun. Adapun aksi jual investor asing tercatat 3,23 miliar lembar saham senilai sekitar Rp2,40 triliun.
Total nilai transaksi yang terjadi di lantai bursa mencapai Rp8,51 triliun dengan volume perdagangan tercatat sekitar 11,19 miliar lembar saham.
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 1,66% atau 97,44 poin di level 5.955,74, melanjutkan penguatan di hari ketiga setelah ditutup menguat 0,4% atau 23,09 poin di posisi 5.858,29 pada Rabu (14/11).
IHSG sebelumnya dibuka dengan kenaikan 0,46% atau 26,92 poin di level 5.885,22, setelah pada perdagangan Rabu (14/11) berakhir menguat 0,40% atau 23,09 poin di posisi 5.858,29.
Dari 615 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 226 saham menguat, sedangkan 152 saham melemah, dan 237 saham stagnan.
Delapan dari sembilan sektor menetap di zona hijau pada perdagangan hari ini, dipimpin sektor aneka industri yang menguat 3,72% dan disusul sektor infrastruktur yang menguat 2,78%.
Di sisi lain, hanya sektor tambang yang melemah 0,21% dan menahan penguatan IHSG lebih lanjut.
Berikut ringkasan perdagangan saham oleh investor asing:
15 November
Rp1,37 triliun
Net buy
14 November
Rp530,77 miliar
Net buy
13 November
Rp158,38 miliar
Net sell
12 November
Rp17,68 miliar
Net sell
9 November
Rp42,93 miliar
Net sell
8 November
Rp1,1 triliun
Net buy
7 November
Rp738,04 miliar
Net buy
6 November
Rp1,06 triliun
Net buy
5 November
Rp922,53 miliar
Net buy
2 November
Rp1,16 triliun
Net buy
 SumberBursa Efek Indonesia, 2018
🍅

per tgl 07 Nov 2018: 
Bisnis.com, JAKARTA – Aksi beli bersih oleh investor asing berlanjut genap pada perdagangan hari kesepuluh berturut-turut, Rabu (7/11/2018).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, investor asing membukukan aksi beli bersih atau net buy senilai sekitar Rp738,04 miliar.
Investor asing membukukan aksi beli sekitar 1,62 miliar lembar saham senilai Rp3,49 triliun. Adapun aksi jual investor asing tercatat 1,2 miliar lembar saham senilai sekitar Rp2,75 triliun.
Total nilai transaksi yang terjadi di lantai bursa mencapai Rp8,38 triliun dengan volume perdagangan tercatat sekitar 9,29 miliar lembar saham.
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil memperpanjang reli penguatannya pada akhir perdagangan hari ketujuh berturut-turut, meskipun sempat terpeleset ke zona negatif.
IHSG ditutup menguat 0,27% atau 15,96 poin di level 5.939,89, level penutupan tertinggi barunya sejak 1 Oktober. Adapun pada perdagangan Selasa (6/11), IHSG berakhir naik tipis 0,06% atau 3,34 poin di posisi 5.923,93.
Padahal, indeks sempat terpeleset hingga ke level 5.891 meskipun dibuka di zona hijau dengan penguatan 0,31% atau 18,29 poin di level 5.942,22 pagi tadi. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak fluktuatif di level 5.891,14 – 5.947,61.
Dari 614 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 203 saham menguat, 173 saham melemah, dan 238 saham stagnan.
Sebanyak enam dari sembilan sektor menetap di wilayah positif, dipimpin properti (+1,90%), aneka industri (+1,48%), dan perdagangan (+0,61%).
Di sisi lain, sektor konsumer yang turun 0,17% memimpin koreksi di antara tiga sektor tersisa sekaligus membatasi penguatan IHSG pada akhir perdagangan.
Saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dan PT Astra International Tbk. (ASII) yang masing-masing naik 1,54% menjadi pendorong utama terhadap berlanjutnya reli IHSG.
Berikut ringkasan perdagangan saham oleh investor asing:
7 November
Rp738,04 miliar
Net buy
6 November
Rp1,06 triliun
Net buy
5 November
Rp922,53 miliar
Net buy
2 November
Rp1,16 triliun
Net buy
1 November
Rp1,17 triliun
Net buy
31 Oktober
Rp1,52 triliun
Net buy
30 Oktober
Rp599,18 miliar
Net buy
29 Oktober
Rp131,78 miliar
Net buy
26 Oktober
Rp388,86 miliar
Net buy
25 Oktober
Rp114,06 miliar
Net buy
 SumberBursa Efek Indonesia, 2018

per tgl 30 Sep 2018: 
Bisnis.com, JAKARTA – Investor asing kembali masuk ke pasar saham dan mencatatkan aksi beli bersih (net buy) pada perdagangan hari ini, Jumat (28/9/2018).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, investor asing membukukan aksi beli bersih (net buy) senilai Rp885,11 miliar pada perdagangan hari ini, setelah mencatatkan aksi jual bersih pada Kamis (27/9).
Investor asing melakukan aksi beli sekitar 897,09 juta lembar saham senilai Rp3,06 triliun hari ini. Adapun aksi jual investor asing tercatat 756,60 juta lembar saham senilai sekitar Rp2,18 triliun.
Total nilai transaksi yang terjadi di lantai bursa mencapai sekitar Rp7,92 triliun dengan volume perdagangan tercatat sekitar 10,70 miliar lembar saham.
Sejalan dengan aksi beli bersih oleh investor asing, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil melanjutkan penguatannya pada akhir perdagangan hari ini.
Penguatan IHSG berlanjut setelah mampu membukukan rebound dengan penguatan hampir 1% di posisi 5.929,22 pada akhir perdagangan Kamis (27/9).
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup menguat 0,80% atau 47,34 poin di level 5.976,55, meskipun dibuka dengan kenaikan tipis 0,02% atau 1,39 poin di level 5.930,60 pagi tadi. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG konsisten bergerak di zona hijau pada level 5.930,60-5.976,55.
Sektor pertanian (+1,69%) dan industri dasar (+1,38%) memimpin di antara delapan sektor mendorong penguatan IHSG di akhir perdagangan, sedangkan sektor aneka industri menetap sendiri di zona merah dengan turun 0,15%.
Dari 602 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 219 saham menguat, 163 saham melemah, dan 220 saham stagnan.
Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang naik 2,61% menjadi pendorong utama terhadap penguatan IHSG, diikuti saham TLKM (+1,68%), BMRI (+1,51%), dan AMRT (+13,41%).
Berikut ringkasan perdagangan saham oleh investor asing:
28 September
Rp885,11 miliar
Net buy
27 September
Rp113,72 miliar
Net sell
26 September
Rp233,47 miliar
Net buy
25 September
Rp19,54 miliar
Net buy
24 September
Rp587,27 miliar
Net buy
21 September
Rp1,13 triliun
Net buy
20 September
Rp221,46 miliar
Net buy
19 September
Rp257,55 miliar
Net sell
18 September
Rp196,83 miliar
Net sell
17 September
Rp394,91 miliar
Net sell
 SumberBursa Efek Indonesia, 2018
🍈

per tgl 20 Juli 2018: 


Bisnis.com, JAKARTA – Investor asing mencatatkan aksi beli bersih (net buy) pada perdagangan hair ini, Selasa (10/7/2018), mematahkan reli aksi jual selama enam hari berturut-turut.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, investor asing membukukan aksi net buy sebesar Rp133,63 miliar pada perdagangan hari ini.
Investor asing melakukan aksi beli sekitar780,37 juta lembar saham senilai Rp2,83 triliun. Adapun aksi jual investor asing tercatat 1,004 miliar lembar saham senilai sekitar Rp2,69 triliun.
Total nilai transaksi yang terjadi di lantai bursa mencapai sekitar Rp7,53 triliun dengan volume perdagangan tercatat sekitar 8,43 miliar lembar saham.
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 1,28% atau 74,38 poin ke level 5.881,76, setelah di dibuka di zona hijau dengan penguatan 0,55% atau 31,66 poin ke level 5.839,04 pagi tadi.
Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran level 5.829,68 – 5.888,59. Sebanyak 217 saham menguat, 163 saham melemah, dan 213 saham stagnan dari 593 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Berdasarkan data Bloomberg, delapan dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona hijau dengan dorongan utama dari sektor industri dasar yang menguat 3,09%, disusul sektor properti yang menguat 2,27%.
Adapun sektor pertanian yang turun 0,2% menjadi satu-satunya sektor yang menjadi penekan IHSG pada perdagangan hari ini.

Berikut ringkasan perdagangan saham oleh investor asing:
10 Juli
Rp133,63 miliar
Net buy
9 Juli
Rp484,79 miliar
Net sell
6 Juli
Rp387,94 miliar
Net sell
5 Juli
Rp137,03 miliar
Net sell
4 Juli
Rp67,65 miliar
Net sell
3 Juli
Rp538,34 miliar
Net sell
2 Juli
Rp193,66 miliar
Net sell
29 Juni
Rp359,31 miliar
Net buy
28 Juni
Rp691,76 miliar
Net sell
27 Juni
Rp539,49 miliar
Net sell
 SumberBursa Efek Indonesia, 2018
🍑
per tgl 26 Juni 2018: 

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, aksi jual bersih atau net sell oleh investor asing sebesar Rp 47,28 triliun dari Januari sampai dengan 22 Juni 2018. 

Direktur Pengembangan BEI Nicky Hogan mengatakan, porsi transaksi harian di pasar saham nasional saat ini sebanyak 40 persen dikuasai oleh investor asing.


"Kalau porsi transaksi harian saat ini, 60 persen investor domestik, sementara 40 persen investor asing," ujar dia di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (25/6/2018).

Pada perdagangan pagi ini, investor asing dilaporkan melakukan penjualan di seluruh pasar senilai Rp 1,04 miliar. Adapun total frekuensi perdagangan mencapai 22.200 kali dengan volume 406 juta saham sekitar Rp 331 miliar.

Sementara itu, dolar Amerika Serikat (AS) terus bergerak naik, dan diperdagangkan pada angka Rp 14.105.

Nicky Hogan melanjutkan, total investor yang bertransaksi setiap harinya terhitung rata-rata sekitar 40 ribu. "Kalau per bulan sekitar 130 ribu," ucapnya.

Dia berharap, jumlah investor yang melakukan aktivitas di pasar saham hingga akhir 2018 bisa mencapai 800 ribu orang.

"Per Jumat kemarin (22/6/2018), ada 710 ribu investor, itu bulat. Saya harap akhir tahun nanti (investor di pasar saham) bisa sampai 800 ribu," tukas dia.




Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mantap melepas 26,25 persen kepemilikan di PT Delta Djakarta Tbk (DLTA). Saat ini, Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno tengah berkonsultasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI).

Sandiaga Uno mengungkapkan, sejauh ini Pemprov DKI Jakarta masih melakukan langkah koordinasi terkait pelepasan saham produsen minuman bir ini dengan OJK dan BEI.

"Bahwa kita berproses dan kita akan koordinasi dengan OJK, BEI dan seluruh pemangku kepentingan agar proses ini berlangsung transparan dan Alhamdulillah juga kinerja Delta semakin membaik," ujarnya usai melakukan Halal Bihalal di Kompleks Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (22/7/2018).

Dengan melepaskan saham tersebut diyakini akan menambah pendapatan khususnya bagi Pemprov DKI Jakarta.


"Kami harapkan profit yang akan diterima DKI bisa di atas target kita gunakan untuk social spendinguntuk meningkatkan pembangunan, mengurangi kemiskinan, dan membuka lapangan kerja," imbuhnya.
🍒

per tgl 26 Mei 2018: 

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu menguat selama sepekan. Hal itu didorong saham-saham kapitalisasi besar.

Mengutip laporan PT Ashmore Assets Management Indonesia, IHSG naik 3,3 persen selama sepekan dari posisi 5.783 pada 18 Mei 2018 menjadi 5.975 pada 25 Mei 2018. Penguatan IHSG didorong saham kapitalisasi besar yang masuk indeks LQ45.

Saham tersebut naik 4,3 persen. Sedangkan saham kapitalisasi kecil naik 1,3 persen hingga perdagangan Kamis pekan ini. Investor asing tercatat beli saham senilai USD 60 juta atau sekitar Rp 847, 64 miliar (asumsi kurs Rp 14.127 per dolar AS) pada pekan ini.

Sementara itu, indeks saham BINDO yang menunjukkan kinerja obligasi atau surat utang turun 1,3 persen pada pekan ini. Imbal hasil surat berharga pemerintah bertenor 10 tahun cenderung mendatar 7,4 persen pada pekan ini.


Aksi beli juga terjadi di pasar obligasi senilai USD 18 juta hingga perdagangan Rabu.Sejumlah sentimen internal dan eksternal pengaruhi pasar saham global termasuk Indonesia.

Dari eksternal, rencana pertemuan pimpinan Korea Utara dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump jadi sorotan.Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un masih ingin bertemu Donald Trump kapan saja meski Trump membatalkan pertemuan dengan Kim Jon Un. Sebelumnya AS berencana gelar pertemuan dengan pimpinan Korea Utara pada 12 Juni.

Kim Jong Un menyebut pembatalan pertemuan sebagai kesempatan yang hilang. Selain itu, investor juga cermati notulensi hasil rapat bank sentral AS atau the Federal Reserve pada Mei 2018.

The Federal Reserve menunjukkan tidak akan terburu-buru mempercepat kenaikan suku bunga. Pejabat the Federal Reserve menyatakan perkembangan ekonomi menjadi pertimbangan untuk menaikkan suku bunga termasuk inflasi.



1 dari 3 halaman
Perang Dagang hingga Sentimen Internal

Pembicaraan perang dagang juga menjadi sorotan. Pengamat menilai Beijing telah memenangkan perang dagang. Hal ini mengacu pada pernyataan Amerika Serikat dan China yang rilis Gedung Putih pada 19 Mei 2018.“Ada konsensus mengenai pengambilan langkah-langkah efektif untuk secara subtansial mengurangi defisit perdagangan Amerika Serikat dengan China,” tulis pernyataan tersebut.

"Untuk memenuhi kebutuhan konsumsi yang terus meningkat dari masyarakat China dan kebutuhan untuk mendorong ekonomi berkualitas tinggi, China akan segera signifikan menaikkan pembelian barang dan jasa AS. Ini akan membantu pertumbuhan dan pekerjaan di AS," tulis pernyataan tersebut.

Rumor menyatakan Beijing akan kurangi defisit menjadi USD 200 miliar pun segera dibantah China.Sementara itu dari dalam negeri, Perry Warjiyo resmi dilantik menjadi Gubernur Bank Indonesia pada Kamis 24 Mei 2018. Perry mengatakan, BI akan menjaga stabilitas rupiah dalam jangka pendek.

Perry Warjiyo menggantikan Agus Martowardojo yang pension dari posisinya di bank sentral. Perry akan bertugas sebagai Gubernur BI periode 2018-2023.Selain itu, pemerintah tetap pertahankan harga bahan bakar minyak (BBM) termasuk Premium, Solar, minyak tanah hingga 2019 meski harga minyak dunia meningkat. Hal itu dilakukan untuk menjaga daya beli masyarakat.

Indonesia juga mencatatkan penerimaan tetap solid. Tercatat total pendapatan tumbuh 13,3 persen hingga 18 April. Hal itu dikontribusi dari pertumbuhan pajak dan non pajak yang masing-masing tumbuh 11,2 persen dan 21 persen.



2 dari 3 halaman
Hal yang Dicermati ke Depan

Kemudian hal apa yang dicermati ke depan?Memasuki masa liburan, investor asing tampaknya kembali ke Indonesia. Berdasarkan data RTI, akumulasi beli investor asing mencapai USD 60 juta. Sebagian besar investor asing kembali masuk ke Indonesia pada pekan ini, dan cenderung aktif.

Investor asing cukup selektif membeli saham kapitalisasi besar yang alami aksi jual signifikan dan saham kapitalisasi kecil yang menawarkan harga murah.

Lalu jadi pertanyaan apakah kondisi tersebut dapat terus berlanjut? Ashmore melihat salah satu alasan investor asing kembali ke Indonesia dengan mengevaluasi kembali posisinya di Indonesia.

Selain itu, ada juga data yang mendukung dengan data konsumen yang membaik. "Indonesia menawarkan cerita konsumsi sebagai lawan dari komoditas di mata investor asing," tulis Ashmore.

Data tersebut ditunjukkan dari data pertumbuhan toko naik 10 persen pada April 2018. Ashmore menyatakan, belanja rumah tangga Indonesia cenderung meningkat pada kuartal II 2018. Ini ditopang dari ada pemilihan kepala daerah dan bantuan sosal baru.Selain itu, keyakinan di kalangan investor dengan pidato baru-baru ini oleh Gubernur BI baru Perry Warjiyo.

Perry dinilai agak agresif dan berusaha pertahankan stabilitas rupiah. Ini mungkin memicu aliran dana investor asing.“Kami melihat kemungkinan katalis kuat untuk pertumbuhan kredit melalui kebijakan di sektor properti yang dapat membantu pertumbuhan konsumsi,” tulis Ashmore.


 🍉

per tgl 07 Mei 2018: 

Bisnis.com, JAKARTA – Aksi jual bersih atau net sell oleh investor asing berlanjut pada perdagangan hari kesebelas berturut berturut-turut, Senin (7/5/2018).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, total net sell oleh investor asing mencapai Rp665,81 miliar pada perdagangan hari ini.
Investor asing melakukan aksi jual sekitar 1,96 miliar lembar saham senilai Rp3,05 triliun. Adapun aksi beli investor asing tercatat 759,17 juta lembar saham senilai sekitar Rp2,39 triliun.
Total nilai transaksi yang terjadi di lantai bursa mencapai sekitar Rp7,41 triliun dengan volume perdagangan tercatat sekitar 10,08 miliar lembar saham.
Di sisi lain, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mempertajam reboundnya dan ditutup menguat pada perdagangan hari ini, mematahkan koreksi selama dua hari perdagangan berturut-turut sebelumnya.
IHSG ditutup menguat 1,60% atau 92,75 poin di level 5.885,10, setelah rebound saat dibuka dengan kenaikan 0,39% atau 22,61 poin di level 5.814,96. Adapun pada perdagangan Jumat (4/5), IHSG berakhir melorot 1,13% atau 66,39 poin di level 5.792,34.
Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada level 5.808,19 – 5.885,10. Dari 577 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 216 saham menguat, 167 saham melemah, dan 194 saham stagnan.
Berdasarkan data Bloomberg, delapan dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona hijau, dipimpin sektor konsumer (+5,09%) dan tambang (+1,37%). Adapun sektor aneka industri berakhir sendiri di zona merah dengan pelemahan 1,49%.
Berikut ini ringkasan perdagangan saham oleh investor asing:
7 Mei
Rp665,81 miliar
Net sell
4 Mei
Rp842,49 miliar
Net sell
3 Mei
Rp771,87 miliar
Net sell
2 Mei
Rp511,5 miliar
Net sell
30 April
Rp566,83 miliar
Net sell
27 April
Rp358,44 miliar
Net sell
26 April
Rp1,3 triliun
Net sell
25 April
Rp1,96 triliun
Net sell
24 April
Rp659,42 miliar
Net sell
23 April
Rp1,02 triliun
Net sell
 Sumber: Bursa Efek Indonesia, 2018
🍧

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) optimistis pasar keuangan Indonesia masih berada dalam kondisi stabil meskipun berada dalam bayang-bayang menguatnya dollar Amerika Serikat (AS). Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendarsah mengatakan, optimisme ini dapat tercermin dari dua hal. Pertama, investor jangka panjang yang masih bertahan di pasar keuangan domestik karena melihat fundamental perekonomian Indonesia yang baik dari segi fiskal maupun moneter. Kedua, akan meredanya penyesuaian portofolio asing yang disebabkan oleh tidak konsistennya tekanan global. Baca juga: BEI: Dana Investor Pasar Modal Tidak Kabur ke Luar Negeri, tapi Beralih ke Obligasi "Hal itu juga didukung tingkat yield Indonesia yang kompetitif. Bila risk off globalnya sudah reda (risk on) investor global akan masuk lagi ke Indonesia," kata Nanang kepada KONTAN, Jumat (4/5/2018). Nanang mengakui, memang sulit untuk memperkirakan kapan penyesuaian portofolio akan berakhir. Namun, dia memperkirakan, investor asing akan banyak masuk ke Indonesia seiring masuknya Indonesia ke Barclays Bloomberg Index. "Indonesia akan masuk ke Barclays Bloomberg Index bulan Juni. Biasanya passive investor dipastikan akan masuk ke Indonesia karena mereka akan mereplikasi komposisi portofolionya sesuai dengan komposisi bobot pada global index tersebut," jelas Nanang. Menurut dia, sepanjang episode penyesuaian portofolio yang terjadi, investor selalu kembali ke Indonesia. Sebab, jarang  emerging market yang menawarkan yield menarik seperti di Indonesia, dibandingkan negara-negara lain. Yield SUN bertenor 10 tahun yang berada di kisaran 6,9 persen pada saat ini dinilai kenarik. Sebab, angka ini lebih tinggi ketimbang negara emerging market lainnya. (Ghina Ghaliya Quddus)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "BI: Investor Asing Bakal Kembali ke Indonesia", https://ekonomi.kompas.com/read/2018/05/07/083800226/bi--investor-asing-bakal-kembali-ke-indonesia

Editor : Erlangga Djumena
🌷

per tgl 30 April 2018: 
Bisnis.com, JAKARTA – Aksi jual bersih atau net sell oleh investor asing berlanjut pada perdagangan hari ketujuh berturut-turut.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, total net sell oleh investor asing mencapai Rp566,83 miliar pada perdagangan hari ini, Senin (30/4/2018).
Investor asing melakukan aksi jual sekitar 1,01 miliar lembar saham senilai Rp2,96 triliun. Adapun aksi beli investor asing tercatat 1,08 miliar lembar saham senilai sekitar Rp2,39 triliun.
Total nilai transaksi yang terjadi di lantai bursa mencapai sekitar Rp7,3 triliun dengan volume perdagangan tercatat sekitar 8,63 miliar lembar saham.
Di sisi lain, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil membukukan penguatan pada akhir perdagangan hari kedua berturut-turut.
IHSG ditutup menguat 1,27% atau 75,36 poin di level 5.994,59, setelah dibuka dengan kenaikan 0,30% atau 17,84 poin di level 5.937,07. Pada perdagangan Jumat (27/4), IHSG mampu mencatat rebound dengan berakhir naik 0,17% atau 10,04 poin di level 5.919,24.
Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran level 5.936,53 – 6.005,88.
Dari 576 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 246 saham menguat, 156 saham melemah, dan 174 saham stagnan.
Berdasarkan data Bloomberg, tujuh dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona hijau, dipimpin sektor industri dasar (+2,09%) dan finansial (+1,82%). Adapun sektor pertanian dan aneka industri masing-masing turun 0,68% dan 0,58%.
Berikut ini ringkasan perdagangan saham oleh investor asing:
30 April
Rp566,83 miliar
Net sell
27 April
Rp358,44 miliar
Net sell
26 April
Rp1,3 triliun
Net sell
25 April
Rp1,96 triliun
Net sell
24 April
Rp659,42 miliar
Net sell
23 April
Rp1,02 triliun
Net sell
20 April
Rp219,03 miliar
Net sell
19 April
Rp213,06 miliar
Net buy
18 April
Rp223,70 miliar
Net sell
17 April
Rp739,70 miliar
Net sell
16 April
Rp551,02 miliar
Net sell
 Sumber: Bursa Efek Indonesia, 2018
🍧
per tgl 24 November 2017: 
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemodal asing mulai membukukan pembelian bersih alias net buy di BEI dalam beberapa hari terakhir. Bahkan, sepekan ini, net buy asing mencapai Rp 2,17 triliun. Meski demikian, secara year to date, asing masih mencatatkan net sell sebesar Rp 27,25 triliun.

Analis First Asia, David Nathanael Sutyanto menilai, ada beberapa pertimbangan asing dalam memilih saham-saham yang akan dibeli. "Pertama, asing akan melihat valuasi. Kalau harganya sudah turun, mereka akan masuk lagi," kata David kepada KONTAN, Jumat (24/11).

BACA JUGA :
Pergerakan IHSG didominasi sentimen global
Analis: Asing berangsur masuk ke pasar saham
Ia mencontohkan beberapa emiten yang jadi incaran asing seperti saham-saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR). Asing juga tertarik masuk ke saham-saham sektor komoditas, banking, dan juga infrastruktur.

Pertimbangan lain yang dilihat oleh asing adalah saham-saham dengan kapitalisasi pasar besar. David mengungkapkan, saat ini asing masih cenderung masuk ke saham-saham big caps.
🍔
per tgl 01 November 2017: ID: Mirza menegaskan bahwa betapa ketergantungan Indonesia terhadap dana asing sangat tinggi, sehingga rawan terjadinya pelarian modal keluar. Dia memaparkan, kredit perbankan baru memberikan peran 35% terhadap PDB. Mobilisasi di pasar modal sekitar 15% dari PDB.

“Nah, sisanya, 50% harus dibiayai dari asing, yang bersumber dari utang luar negeri, foreign direct investment, dan investasi portofolio,” kata Mirza.

Tahun ini, Mirza menyatakan terjadinya pemulihan (recovery) yang berlanjut. Dana asing tetap masuk, meski terjadi net sell di saham. Hingga 20 Oktober, inflow dari non-residen yang masuk ke Indonesia mencapai US$ 131,3 miliar.

Mirza menegaskan bahwa aliran dana asing pada tahun depan akan tetap deras. Sebab, laju inflasi tetap terjaga rendah, defisit transaksi berjalan berada pada level yang sehat, deficit APBN masih bagus, serta situasi politik tetap kondusif. Profitabilitas emiten di BEI juga diperkirakan membaik.

Selain itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III diprediksi mencapai 5,1-5,2% dan kuartal IV sekitar 5,3-5,4%.

Sedangkan tahun depan di kisaran 5,1-5,5%. “Jika pertumbuhan PDB kuartal IV bagus, laba emiten juga bagus, dan gubernur The Fed yang baru cenderung dovish, kami yakin inflow ke Indonesia akan makin tinggi,” kata dia, seraya menambahkan bahwa kebijakan yang dovish akan mendorong penurunan indeks dolar AS.

Fauzi Ichsan sependapat bahwa dana asing akan masuk ke emerging markets, khususnya Indonesia. Sebab, Indonesia menawarkan return yang menarik. “Dana-dana asing mau kemana lagi? Tidak ada pilihan lain yang lebih menarik. Larinya ya ke Indonesia,” kata dia. (bersambung)


🌻
per tgl 16 Oktober 2017: KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa saham domestik dibuka di teritori positif, Senin (16/10). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 21,46 poin ke level 5.945,58 pukul 09.09 WIB.
Indeks mendapat amunisi dari delapan sektor yang menguat. Sektor keuangan memimpin dengan kenaikan 1,03%. Adapun, dua sektor yang masih turun tipis, yaitu infrastruktur dan industri dasar.
RTI mencatat, sebanyak 122 saham bergerak naik, berbanding 56 saham yang terkoreksi. Pekan ini, pasar domestik menantikan rilis data neraca perdagangan dan kebijakan suku bunga Bank Indonesia.
Laju IHSG mengekor mayoritas bursa saham Asia. Senin pagi, indeks Nikkei 25, Kospi dan ASX 200 menghijau. Pasar saham Asia menanti rilis data inflasi China.
🚒
per tgl 10 Oktober 2017, ihsg dalam konsolidasi jual beli oleh investor ASIENk neh : 
Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan cenderung mendatar pada perdagangan saham, Selasa (10/10/2017).
Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi memperkirakan IHSG bergerak pada support 5.860 dan resistance 5.922.
BACA JUGA
Tekanan Jual Masih Besar, IHSG Bakal Bervariasi
IHSG Berpotensi Naik, Cermati Saham Pilihan Ini
IHSG Berpotensi Menguat, Awasi Saham Pilihan Ini

IHSG ditutup positif pada awal pekan. IHSG naik 9.55 poin sehingga ditutup pada level 5.914,93.
"Dengan sektor trading dan sektor konsumer memimpin penguatan sedangkan sektor pertanian dan sektor infrastruktur menjadi penekan dengan ditutup melemah," kata Lanjar.

Dia menuturkan, data penjualan ritel di bawah ekpekstasi. Alhasil, aksi jual investor asing cukup besar yakni Rp 266,71 miliar.
"Saham TLKM, BBCA dan PGAS menjadi yang terbanyak dijual investor Asing," ujar dia.
Dia merekomendasikan saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Gudang Garam Tbk (GGRM).



Bisnis.com, JAKARTA- PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Tbk. membukukan penguatan harga saham paling tajam pada akhir perdagangan hari ini, Rabu (11/10/2017).
Saham emiten bersandi MIWI ini ditutup melonjak 70% atau 70 poin ke level Rp170 per lembar saham.
Menyusul saham MIWI, saham PT Kioson komersial Indonesia Tbk kembali membukukan lonjakan harga saham di hari ketiga setelah ditutup melonjak 24,57% ke level Rp1.090 per saham hari ini.
Sejak awal pekan ini, saham emiten berkode KIOS ini telah melonjak hingga 94,64%.
Sementara itu, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,39% atau 22,97 poin di level 5.882,79, setelah pagi tadi dibuka dengan pelemahan 0,09% atau 5,03 poin ke level 5.900,73.
Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di kisaran 5.860,76–5.906,13. Adapun pada perdagangan Selasa (10/10), IHSG ditutup melemah 0,16% atau 9,17 poin di 5.905,76.
Dari 562 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 146 saham menguat, 185 saham melemah, dan 232 saham stagnan.

Saham apa saja yang menjadi top gainers dalam perdagangan Bursa Efek Indonesia hari ini? Berikut rinciannya:
Kode
Harga (Rp)
Perubahan
(%)
MIWI
170
70
+70,00
KIOS
1.090
215
+24,57
AMAG
400
50
+14,29
HDFA
230
28
+13,86
TKIM
2.740
280
+11,38
 Sumber: Bursa Efek Indonesia, 2017      
💝
per tgl 25 September 2017, ihsg dipengaruhi sentimen berikut seh : 

secara umum (global), menurut gw, grafik ekuilibrium antara beli n jual APA PUN dalam ekonomi akan berlaku ... grafik ekulilibrium tsb di atas tentu aza akan bervariasi bentuk garisnya, n titik temu ekuilibirium (keseimbangan) akan berubah-ubah sesuai variasinya ... namun secara umum grafik tsb berlaku umum juga ... yaitu bila ada orang yang menjual SESUATU yang ekonomis, maka akan ada orang yang membeli SESUATU tersebut... bila ada banyak penjual sesuatu produk atawa jumlah gede produk tersebut, maka bisa diikuti oleh tren banyaknya pembeli produk tsb atawa jumlah gede produk yang dibeli dari berbagai produsen ... nah, dalam dunia persahaman kita, investor asienK (asing) biasanya menjadi semacam indikator ... indikator BELI atawa JUAL saham ... alasan asing jual atawa beli saham bisa bervariasi ... namun tekanan @ ekuilibrium beli n jual saham oleh asing bukan pada ALASAN, melainkan pada SELISIH NILAI ASET beli n jual saham per hari trading BEI ... selisih BELI BERSIH (net buy) berarti NILAI RUPIAH PEMBELIAN SAHAM lebe gede daripada NILAI RUPIAH PENJUALAN SAHAM ... sebaliknya: nilai pembelian saham oleh asing lebe kecil daripada nilai penjualan sahamnya, maka ini disebut sebagai SELISIH JUAL BERSIH (net sell).
nah indikator Net Buy n Net Sell asienK (asing) ini dijadikan sentimen untuk melakukan transaksi oleh para investor lokal (non-asing)... jika Net Buy, investor lokal berarti sedang banyak menjual sahamnya kepada asing; namun sentimen terhadap kondisi transaksi saham biasanya malah POSITIF, artinya BAGUS BELI SAHAM ... jika Net Sell, investor lokal berarti sedang banyak membeli saham dari asing; namun sentimen terhadap kondisi transaksi saham biasanya malah NEGATIF, artinya BURUK BELI SAHAM ... keanehan ini tlah berlangsung terus menerus selama bertaon-taon hingga saat ini ... alasan di balik fakta sentimen ini karna KETERGANTUNGAN secara ekonomi, pengetahuan, n informasi terhadap para investor asing, yang dianggap lebe berpengalaman n mempunyai modal yang jauh lebe gede dalam berinvestasi saham, khususnya di Indonesia. 
👄
sesuai kondisi sentimen BELI SAHAM saat ini, maka ASIENk (asing) tampaknya bersentimen NEGATIF (buruk beli saham kita)... namun balik kepada GRAFIK EKUILIBRIUM BELI n JUAL (hukum ekonomi) maka bisa terjadi tren JUAL SAHAM oleh ASIENk (asing) (net sell) akan berhenti pada TITIK TEMU antara tren beli n jual, yaitu tititk ekuilibrium... maka bisa terjadi pembalikan arah: tren jual saham oleh asienK (asing) berbalik menjadi NET BUY lage... begitu juga sebaliknya ... jadi per September 2017 ini gw sedang menantikan periode pembalikan arah jual saham asienK menjadi beli saham asienK lage... entah kapan... terutama gw ga punya grafik tren beli n jual saham asienK tsb... kalo yang punya bisa share, mungkin gw bisa analisis lebe jauh soal tren tersebut... well, gw yakin bahwa ekuilibrium itu akan TERJADI @ 2017 ini lah :)
💑

analisis sederhana gw: analisis candlestick menunjukkan bahwa bullish hammer itu merupakan reversal dari tren bearish (pembalikan arah tren)... ada sedikit kemiripan tren IHSG sekira 4 hari ini: 4 hari ini dalam tren turun / bearish, walo terjadi sempat konsolidasi (usaha pembalikan arah kecil), lalu terjadi pola HAMMER / palu @ hari ke 3 ... well, ekspektasi bullish hammer sewajarnya terjadi, ekh, malah ihsg anjlok lage @ hari ke 4... begitu lah :) 
👮


Bisnis.com, JAKARTA- Awal pekan ini, IHSG diprediksi masih akan bertahan menguat paska ditutup di zona hijau dalam perdagangan pekan lalu.
IndosuryaSekuritas memprediksi IHSG awal pekan ini akan menguat di level 5861 – 5988
Vice president Research Department William Surya Wijaya mengatakan mengawali pekan kedua dari bulan Oktober 2017, paska rilis data perekonomian CADEV pada akhir pekan lalu IHSG terlihat akan bergerak dalam nuansa cerah seiring dengan optimisme investor terhadap rilis data perekonomian yang akan mewarnai pergerakan IHSG sepanjang pekan ini.
Menurutnya potensi pergerakan masih terlihat berada dalam rentang konsolidasi wajar dengan peluang penguatan yang cukup besar, sentimen yang akan mempengaruhi lebih berasal dari fluktuasi harga komoditas dan currency.
Serta rilis data perekonomian tetang penjualan ritel yang disinyalir akan terdapat peningkatan turut mewarnai pola gerak iHSG.
"Hari ini IHSG berpotensi menguat," tulisnya dalam riset.
Binaartha Securities memprediksi IHSG berpotensi bullish continuation menuju ke area level resistance di 5921 dan 5936.
Analis Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan IHSG ditutup menguat 0.06% di level 5905.378 pada 6 Oktober 2017. Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama dan kedua berada pada level 5892.162 dan 5878.945.
Sementara itu, resistance pertama dan kedua berada pada level 5920.671 dan 5935.964. Berdasarkan indikator daily, MACD masih menunjukkan pola golden cross di area positif.
Sementaraitu, Stochastic dan RSI berada di area netral. Saat ini, terlihat pola bullish homing pigeon candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi bullish continuation pada pergerakan indeks saham.
"Dengan demikian, IHSG akan berpotensi menuju ke area level resistance di 5921 dan 5936," tulisnya dalam riset.

👮
JAKARTA sindonews- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini ditutup menguat sebesar 3,47 poin setara 0,06% ke level 5.905,38. Kondisi IHSG sore ini di tengah menguatnya bursa saham Asia.

IHSG siang tadi tercatat berbalik melemah sebesar 2,25 poin setara 0,04% ke level 5.899,66 setelah pagi tadi dibuka naik 20,84 poin setara 0,35% ke level 5.922,75. Kemarin, IHSG menguat 49,57 poin setara 0,83% ke level 5.901,91.

Sektor saham dalam negeri sore ini variatif dengan sektor yang menguat tertinggi adalah pertambangan naik 0,91% dan sektor yang melemah terdalam adalah perdagangan melemah 0,35%.

Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp6,58 triliun dengan 6,44 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp1,21 T dengan aksi jual asing sebesar Rp3,17 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp1,96 triliun. Tercatat sebesar 153 saham menguat, 173 saham melemah dan 129 saham stagnan.

Saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp575 menjadi Rp66.425, PT Ancora Indonesia Resources Tbk (OKAS) naik Rp84 menjadi Rp426, dan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) melemah Rp75 menjadi Rp6.750.

Sementara, beberapa saham yang melemah di antaranya PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk (MREI) turun Rp280 menjadi Rp3.820, PT Bayan Resiurces Tbk (BYAN) melemah Rp100 menjadi Rp6.100, dan PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) turun Rp90 menjadi Rp3.740. 

Seperti dilansir CNBC, bursa saham Asia naik, menjelang data payroll nonfarm AS. Sesi di Asia mengikuti penutupan positif di ekuitas AS pada penutupan kemarin.

Di Australia, Indeks ASX 200 naik 58,93 poin atau 1,04% menjadi 5.710,7, dengan semua sektor utilitas ditutup di wilayah positif. Sektor keuangan naik 1,14% karena bank-bank Big Four menguat. Saham ANZ naik 1,34%, saham Commonwealth Bank naik 1,3%, saham Westpac naik 1,32%, saham National Australia Bank naik 1,13%.

Di Jepang, Indeks Nikkei 225 ditutup naik 62,15 poin atau 0,3% ke level 20.690,71, sedangkan indeks Topix naik 4,67 poin atau 0,28% ke level 1.687,16.

Indeks Hang Seng naik 0,22% pada perdagangan sore, setelah pasar kembali melakukan perdagangan menyusul libur publik kemarin. Sementara itu, Indeks Nifty 50 dan Sensex India masing-masing naik 0,72% dan 0,54%. Pasar di China dan Korea Selatan tetap tutup untuk hari libur.
(izz)
🌱
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aksi jual pemodal asing alias net sell terus berlangsung. Jika dana asing terus keluar, aksi tersebut bisa menekan pasar. Pada perdagangan Rabu (4/10), net foreign sell masih terjadi sebesar Rp 264,94 miliar. Padahal IHSG justru menguat 0,20% menjadi 5.951,47.
Hans Kwee, Direkrut Investa Saran Mandiri menyatakan, asing masuk ke Indonesia dan sempat net buy Rp 28,8 triliun menjelang Indonesia mendapat investment grade. Sesudah itu, asing mulai profit taking. Investor asing keluar dari IHSG.
"Karena pasar saham juga mahal PER 20-21 kali," terang Hans, Selasa (3/10).
Asing banyak berpindah ke pasar obligasi yang mulai meningkat. Faktor global dan kebijakan dari pemerintah Amerika Serikat juga berpengaruh. Seperti pemotongan pajak perusahaan, rencana The Fed mengurangi neraca, dan adanya wacana The Fed menaikkan suku bunga.
"Bank sentral Indonesia juga menurunkan suku bunga, membuat rupiah melemah. Namun, kami tidak melihat outflow besar, hanya pindah," imbuh Hans.
Lanjutnya, asing bisa kembali melakukan pembelian. Mereka akan berpindah dari obligasi ke ekuitas yang diprediksi terjadi pada akhir tahun ini, sampai dengan tahun depan. Tapi, rencana kenaikan suku bunga The Fed juga akan berpengaruh terhadap net sell di pasar saham.
Di sisi lain, investor lokal kian menguat usai pelaksanaan tax amnesty. Dulu asing memiliki porsi 70%, lalu 60% dan sesudah tax amnesty hampir seimbang. Investor lokal pun semakin meningkat. "Pasar kita juga relatif aman," imbuhnya.
Hans memprediksi, indeks sampai dengan akhir tahun bisa tembus pada level 6.000. Sementara tahun depan, diprediksi indeks bisa tembus pada level 6.300-6.400.
👨
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Arus keluar net sell (capital outflow) di pasar saham domestik masih berlangsung. Sebagian analis optimistis terhadap fundamental pasar Indonesia. Namun, jika dana asing terus keluar deras, hal ini bisa menekan pasar.
Pada Rabu (4/10), asing net sell Rp 264,94 miliar. Padahal di saat yang sama Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,20% menjadi 5.951,48. Sejak awal tahun hingga kemarin, asing sudah net sell Rp 12,84 triliun.
Lantas, bagaimana arah pasar modal domestik ke depan? Analis NH Korindo Sekuritas Raphon Prima menyatakan, penopang IHSG saat ini adalah aksi beli investor domestik. "Melimpahnya likuiditas setelah terjadi repatriasi aset beberapa waktu lalu menyebabkan investor domestik masuk ke pasar saham daripada deposito yang justru mengalami tren penurunan bunga deposito," kata dia.
Investor lokal yang masuk IHSG juga suatu saat akan melakukan aksi profit taking. Hal ini mengingat indeks saham terus memecahkan rekornya. Bila ini terjadi, indeks akan sedikit terkoreksi.
Raphon memprediksi, investor lokal akan melakukan profit taking pada tahun depan. "Sebab, view investor domestik diperkirakan akan lebih fokus dalam jangka panjang," tambah dia.
Kepala Riset Mirae Asset Sekuritas Indonesia Taye Shim menilai, ada beberapa faktor yang menyebabkan net sell asing terus terjadi. Di antaranya adalah fakta bahwa bank sentral di tingkat global memulai program pelonggaran kebijakan moneter.
"Masalahnya investor tidak tahu seberapa cepat bank sentral global akan memperketat, maka mereka mengambil posisi short di tengah ketidakpastian," ujar dia.

Selain itu, ada fakta pasar saham Indonesia telah mencatatkan rekor. "Siklus ini baik untuk mengunci keuntungan," tambah dia.
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya cerah di akhir pekan. Dibuka positif, IHSG siang ini melanjutkan penguatan dan parkir di 5.889.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) siang ini masih melemah. Dolar AS berada di posisi Rp 13.458 dibandingkan posisi pada perdagangan kemarin sore Rp 13.443.

Pada perdagangan preopening, IHSG naik 14,032 poin (0,24%) ke level 5.855,079. Sedangkan Indeks LQ45 naik 3,544 poin (0,37%) ke level 972,669.

Mengawali perdagangan, Jumat (29/9/2017), IHSG dibuka positif dengan kenaikan 16,371 poin (0,28%) ke level 5.857,418. Indeks LQ45 masih naik sebesar 3,605 poin (0,37%) ke level 972,760.

IHSG masih terus melaju. hingga pukul 09.05 waktu JATS, IHSG naik 14.823 poin (0,25%) ke level 5.855,870. Sementara Indeks LQ45 menguat 2,925 poin (0,30%) ke level 972,080

Maikin siang, IHSG makin perkasa. IHSG naik 48,382 poin (0,83%) ke 5.889,429. Indeks LQ45 menguat 12,085% (1,25%) ke 981,240.

Posisi tertinggi IHSG terjadi di 5.899,806 dan terendah di 5.851,700. Asing mencatat netsell sebesar Rp 484,199 miliar. Aksi beli investor lokal berhasil menghalau sentimen negatif yang ada dan membuat IHSG melaju makin positif.

Perdagangan hari ini cenderung moderat dengan frekuensi perdagangan sebesar 148.509 kali transaksi sebanyak 3,4 miliar lembar saham senilai Rp 3,2 triliun.

Laju positif IHSG turut ditopang penguatan 8 sektor saham. Saham sektor keuangan menguat paling signifikan sebesar 1,56%. Sebanyak 175 saham menguat, 126 saham melemah dan 113 saham stagnan.

Dalam beberapa hari yang lalu, sentimen negatif membayangi laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) nyaris sepanjang hari.

Pasar saham Wall Street berakhir positif pada perdagangan Kamis waktu setempat. Indeks S&P 500 mencetak rekor tertinggi berkat penguatan saham McDonald's.

Bursa-bursa Asia rata-rata diperdagangkan variatif siang ini. Berikut situasi di bursa regional siang hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 turun 19,910 poin (0,10%) ke level 20.343,190.
  • Indeks Hang Seng naik 91,051 poin (0,33%) ke level 27.512,650.
  • Indeks Komposit Shanghai naik 8,500 poin (0,25%) ke level 3.348,140.
  • Indeks Straits Times melemah 18,780 poin (0,58%) ke level 3.208,380.
Saham-saham yang masuk jajaran top gainers dia nataranya adalah Unilever Indonesia (UNVR) naik Rp 975 ke Rp 50.175, Bank Rakyat Indonesia (BBRI) naik Rp 525 ke Rp 15.225, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 525 ke Rp 66.100, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 475 ke Rp 19.925.

Saham-saham yang jajaran top losers di antaranya adalah Plaza Indonesia (PLIN) turun Rp 840 ke Rp 4.010, Asahimas (AMFG) turun Rp 250 ke Rp 6.250, Link Net (LINK) turun Rp 200 ke Rp 5.000 dan Rimau Multi Putra (CMPP) turun Rp 175 ke Rp 800. (dna/mkj)
💋
KONTAN.CO.ID - Beberapa emiten dalam waktu berdekatan mengumumkan aksi penerbitan saham baru (rights issue). Sebagian besar akan minta restu dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) pada bulan Oktober-November nanti.

Salah satunya adalah PT Trada Maritime Tbk (TRAM). Mengiringi, berikut beberapa emiten lain juga akan melakukan rights issue, yakni PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK), dan PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB), PT Marga Abhinaya Abadi Tbk (MABA), dan PT Duta Intidaya Tbk (DAYA).

Kepala Riset Koneksi Kapital Alfred Nainggolan melihat, emiten yang menggunakan dana rights issue untuk ekspansi lebih menarik diperhatikan.
Hal ini mengingat resiko yang mungkin muncul akan lebih kecil dibandingkan emiten yang menggunakan dana rights issue untuk keperluan akuisisi, backdoor listing, maupun imbreng.

Dalam hal ini, Alfred menyebut MEDC sebagai salah satu emiten yang patut diperhatikan. Sebagaimana diungkapkan sekretaris perusahaan MEDC Siendy K. Wisandana bilang, target dana MEDC ada di kisaran US$ 150 juta. Adapun saham baru yang akan diterbitkan maksimal sebanyak 4,45 miliar saham.

Menurut Alfred MEDC menarik mengingat ekspansi perusahaan beberapa tahun belakangan terbilang agresif.
“Mereka mengakuisisi beberapa perusahaan besar dengan menggunakan pinjaman dari bank. Secara corporate financial mereka memang harus menambah modal,” tutur Alfred, Kamis (28/9).

Kedepannya, Alfred pun optimis prospek MEDC masih akan menterang. Hal ini juga tercermin dari price to book value (PBV) MEDC yang masih di bawah 1 dan price to earning ratio (PER) yang masih terbilang murah yakni 6 kali.

Selain itu, Alfred juga menyebut rights issue PSAB sebagai salah satu yang terbilang minim resiko. Adapun saat ini Alfred mencatat PBV saham ini sebesar 1,5 kali dengan PER 36 kali.
“Biasanya kalau akuisisi bisa langsung berkontribusi laba bersih, maka PE nya akan turun,” ujarnya.

Adapun untuk TRAM, Alfred masih melihat resiko yang besar. “Delusinya 80% dan dana yang masuk itu relatif besar, artinya usaha yang diakuisisi itu signifikan sekali mempengaruhi prospek TRAM kedepan. Tentu resikonya cukup besar,” ucap Alfred.
👀
KONTAN.CO.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak berkutik dari zona merah. Indeks alhasil ditutup dengan penurunan 21,98 poin atau 0,37% menjadi 5.841,05 pada perdagangan Kamis (28/9).
Sebanyak 158 saham terpuruk, sedangkan 155 saham bergerak menguat. Sedangkan 124 saham tak bergerak.
Tiga sektor saham memerah, dipimpin sektor aneka industri yang jatuh 1,19%. Tiga sektor menguat, dengan sektor pertambangan mencatat kenaikan tertinggi, 2,29%. 
Tiga saham LQ45 yang melemah antara lain PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) yang turun 4,02% menjadi Rp 1.670 per saham, PT PP Tbk (PTPP) sebesar 3,78% menjadi Rp 2.290 per saham, dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) sebesar 3,77% menjadi Rp 3.060 per saham.
Sedangkan saham yang mencatat kenaikan antara lain PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yang meloncat 9,77% menjadi Rp 191, PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) sebesar 8,4% menajdi Rp 10.000, dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) sebesar 5,69% menjadi Rp 1.765 per saham.
Investor asing masih lebih banyak menjual ketimbang membeli. Net sell asing di pasar reguler sebesar Rp 565,63 miliar, dan di pasar keseluruhan Rp 701,69 miliar. 
👀
KONTAN.CO.ID - Bursa saham domestik dibuka di teritori negatif, Kamis (28/9). RTI mencatat, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 5,22 poin ke level 5.857,81 pukul 09.07 WIB.
Koreksi enam sektor saham membebani indeks. Aneka industri turun paling tajam yaitu 0,79%. Sedangkan, empat sektor lain masih mencoba bangkit, terutama perdagangan dengan kenaikan 0,27%.
Sejauh ini, sudah 70 saham yang bergerak turun, sedangkan 85 saham lainnya berhasil unjuk gigi.
Koreksi IHSG sudah berlangsung sejak awal pekan ini. Hingga penutupan kemarin, indeks sudah tergerus hampir 1%.
Pelemahan IHSG hari ini tak sejalan dengan mayoritas bursa Asia yang menguat. Kamis pagi, indeks Nikkei 225 dan ASX 200 bergerak naik, hanya indeks Kospi yang mencatat penurunan.
👺
KONTAN.CO.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) betah bergerak di area negatif hingga penutupan perdagangan sesi I, Rabu (27/9). IHSG turun 4 poin atau 0,07% ke level 5.859,93.
Tujuh dari 10 sektor menekan IHSG ke level bawah. SEktor pertambangan mencatatkan pelemahan terbesar, yakni 1,89%, disusul sektor keuangan dan industri dasar yang turun masing-masing 0,36%. Sektor konstruksi menyusul dengan penurunan 0,35%.
Sedangkan sektor infrastruktur turun 0,22%. Sektor perkebunan dan aneka industri turun masing-masing 0,13% dan 0,06%.
Tiga sektor masih melaju dengan kenaikan paling kencang pada sektor barang konsumer 0,92%. Sektor manufaktur menguat 0,49%. Sektor perdagangan menguat tipis 0,06%.
Luruhnya IHSG ini didorong oleh total volume transaksi 4,56 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 3,32 triliun. Sebanyak 190 saham melemah, 111 saham stagnan dan 105 saham masih menguat.
Tiga saham tambang batubara menyeret LQ45 yang sempat hijau pada awal sesi. Ketiga saham ini adalah PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) yang turun 5,30%, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) 3,70% dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) 2,92%.
Sedangkan penguatan masih tampak pada saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) 2,87%, PT Hanson International Tbk (MYRX) 1,63% dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) 1,32%.
Di pasar reguler, investor asing mencetak penjualan bersih Rp 119 miliar. Sedangkan penjualan bersih untuk keseluruhan pasar hanya Rp 68,11 miliar.
Penjualan bersih asing terbesar adalah saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 53,3 miliar, PT Astra International Tbk (ASII) Rp 30 miliar, dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 22,3 miliar. Pembelian bersih asing tercatat pada saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 65,6 miliar, PT United Tractors Tbk (UNTR) Rp 9 miliar dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) Rp 8,5 miliar.
👂
Bisnis.com, JAKARTA - Berikut ini prediksi IHSG dan rekomendasi saham dari Mega Capital Sekuritas yang bisa dijadikan acuan dalam perdagangan bursa saham hari ini, Selasa 26 September 2017.
IHSG ditutup melemah 0.29% atau 17.10 poin ke level 5,894.61 pada penutupan perdagangan kemarin, mematahkan reli penguatan selama enam hari berturut-turun.
Hampir seluruh sektor mencatatkan pelemahan, kecuali sektor Industri Dasar dan Kimia (+0.23%) dan Properti (+0.01%). Sektor yang paling mendorong pelemahan IHSG antara lain Pertambangan (-1.39%), Perdagangan dan Jasa (-0.57%), dan Keuangan (-0.43%).
Saham yang menjadi pendorong pelemahan utama antara lain BBCA (-1.0%), MIKA (-7.1%), UNVR (-0.6%), ADRO (-3.3%), serta INKP (-7.2%), sedangkan yang menjadi penahan laju pelemahan antara lain HMSP (+0.8%), SMBR (+6.9%), TPIA (+1.6%), ASII (+0.3%), dan TLKM (+0.2%).
Asing mencatatkan net sell sebesar Rp 154.23 Miliar, melanjutkan reli aksi jual bersih selama 18 hari berturut-turut.
IHSG menguat saat mayoritas bursa saham lainnya di Asia Tenggara melemah, di antaranya indeks FTSE Malay KLCI (-0.11%), indeks FTSE Straits Time Singapura (-0.13%), dan indeks PSEi Filipina (-0.44%).
Adapun indeks SE Thailand (+0.4%) masih bergerak menguat. Bursa utama regional juga cenderung melemah di antaranya indeks KOSPI Korsel (-0.35%), indeks Hang Seng Hong Kong (-1.36%), dan indeks Shanghai SE (-0.33%). Sedangkan indeks Nikkei 225 Jepang (+0.5%) ditutup menguat.
Dari Wall Street, Indeks Dow Jones Industrial Average (- 0.24%), Indeks Standard & Poor’s 500 (-0.22%) dan Nasdaq Composite (-0.88%) mengalami pelemahan akibat aksi jual saham teknologi dan pertimbangan investor yang cenderung lebih memilih berhati-hati setelah pernyataan terakhir dari Korea Utara ke Washington.
Sentimen AS-Korea Utara tetap akan menjadi salah satu isu yang paling diperhitungkan investor global dalam beberapa waktu mendatang, ditambah dengan isu Timur Tengah di mana ketegangan di wilayah Kurdistan dapat mempengaruhi pasokan minyak dunia.
Untuk isu dalam negeri, penurunan tingkat suku bunga 7DRR BI sebesar 25 basis poin menjadi 4.25% masih menjadi isu yang sedang dipertimbangkan oleh investor.
• TPIA Bukukan Laba Bersih USD 174.2 Juta
• FIRE Tandatangani Kontrak Jual Beli Batubara Rp 970 Miliar
• MDKI Bidik Volume Ekspor 30%
• ISAT Targetkan Pertumbuhan diatas Industri
UNVR Beli Saham Produsen Kosmetik Korsel USD2.7 Miliar
INDY Prospektif Usai Kuasai Kideco
Data pasar pagi ini 8:09:08
IHSG 5894.612 (-0.29%)
Nikkei 20397.58 (0.5%)
Hangseng 27500.34 (-1.36%)
FTSE 100 7301.29 (-0.13%)
Xetra Dax 12594.81 (0.02%)
Dow Jones 22296.09 (-0.24%)
Nasdaq 6370.593 (-0.88%)
S&P 500 2496.66 (-0.22%)
Pagi ini bursa regional melemah, IHSG fluktuatif melemah terbatas (5880-5910)
Oil Price USD/barel 59.1 (0.12%)
Gold Price USD/Ounce 1309.51 (1.12%)
Nickel-LME (US$/ton) 10491 (1.44%)
Tin-LME (US$/ton) 20925 (0.87%)
CPO Malaysia (RM/ton) 2715 (-1.2%)
Coal EUR (US$/ton) 92.5 (0.27%)
Coal NWC (US$/ton) 96.15 (0.26%)
Exchange Rate (Rp/US$) 13326 (0.12%)
Telkom (TLK) 4643
Trading Ideas (disclaimer):
  • B o Break: INCO, TP 2,770, SL 2,620
  • S o S: SCMA, BF 2,160-2,120, BB 2,320
  • B o Break: MNCN, TP 1,410-1,435, SL 1,335
  • S o S: ERAA, BF 775, BB 855
  • Spec.Buy: NIKL, TP 3,760-3,850, SL 3,530
©PT. Mega Capital Sekuritas

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Transaksi oleh investor asing masih pengaruhi IHSG.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan, IHSG masih berada dalam rentang konsolidasi wajar di tengah tekanan dan aliran dana investor asing yang keluar dari pasar saham.
William menilai, pola pergerakan IHSG masih terlihat menguji level support yang kuat bertahan. IHSG berpeluang menguat pada Selasa pekan ini.
"IHSG akan bergerak di kisaran 5.831-5.945," ujar William dalam ulasannya, Selasa (26/9/2017).
BACA JUGA
Laju IHSG Perkasa Selama Sepekan
Sektor Keuangan Angkat IHSG ke Zona Hijau
Laju IHSG Perkasa Selama Sepekan

Sementara itu, Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, IHSG bervariasi dengan kecenderungan tertekan. IHSG akan bergerak di kisaran 5.870-5.900.

"Secara teknikal, pergerakan IHSG terkoreksi wajar usai coba patahkan level tertinggi, dan berada di area jenuh beli," kata Lanjar.
Pada penutupan perdagangan saham Senin kemarin, IHSG melemah 17,09 poin atau 0,29 persen ke posisi 5.894,61. Volume perdagangan cenderung moderate. Indeks sektor saham pertambangan menjadi pemimpin pelemahan IHSG.
Untuk pilihan saham, Lanjar memilih saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO).
Sedangkan William memilih saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), dan PT Ciputra Development Tbk (CTRA).
JAKARTA okezone - Bursa saham Indonesia pada akhir perdagangan hari ini ditutup melemah. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir dengan pelemahan 17 poin atau 0,29% ke 5.894.
IHSG ditutup dengan 123 saham menguat, 205 saham melemah dan 118 saham stagnan. Menutup perdagangan, telah terjadi transaksi sebesar Rp5,54 triliun dari 7,5 miliar lembar saham diperdagangkan.
Indeks LQ45 turun 2,7 poin atau 0,28% ke 924, Jakarta Islamic Index (JII) turun 2,2 poin atau 0,3% ke 733, indeks IDX30 turun 1,3 poin atau 0,24% ke 534 dan indeks MNC36 turun 0,66 poin atau 0,2% ke 337.
Delapan sektor penggerak IHSG terpantau melemah, dengan sektor tambang memimpin pelemahan sebesar 1,5%. Sedangkan sektor industri dasar dan properti tercatat msih mampu menguat.
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Buyung Poetra Sembada Tbk (MYRX) naik Rp36 ke Rp346, saham PT Armidin Karyatama Tbk (ARMY) naik Rp32 ke Rp482, dan saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) naik Rp90 ke Rp2.910.
Sedangkan saham-saham yang berada di deretan top losers, antara lain saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) turun Rp200 ke Rp15.100, saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) turun Rp100 ke Rp12.600, dan saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) turun Rp175 ke Rp6.425.


    (mrt)
    👪
    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan Kapitalisasi Pasar Bursa Efek Indonesia(BEI) kompak menguat 0,66 persen di sepanjang pekan ini.
    Jelang akhir pekan, IHSG ditutup menguat ke level 5.911,70 poin dari 5.872,39 poin pada penutupan akhir pekan lalu.
    Sedangkan nilai kapitalisasi pasar BEI bergerak meningkat dan ditutup di level Rp 6.484,17 triliun dari Rp 6.441,05 triliun pada pekan lalu.
    Rata-rata volume transaksi harian BEI di sepanjang pekan ini juga mengalami kenaikan 6,58 persen menjadi 8,74 miliar unit saham dari 8,20 miliar unit saham.
    Menurut PH Kepala Divisi Komunikasi BEI, Hani Ahadiyani, rata-rata nilai transaksi harian BEI sepanjang pekan ini mengalami perubahan 1,93 persen menjadi Rp 6,59 triliun dari Rp 6,72 triliun sepekan sebelumnya.
    “Rata-rata frekuensi transaksi harian IHSG pekan ini juga mengalami perubahan 6,78 persen menjadi 308,90 ribu kali transaksi dari 331,38 ribu kali transaksi sepekan sebelumnya,” ujar Hani, Minggu (24/9/2017).
    Sementara itu, investor asing kembali mencatatkan jual bersih di sepanjang pekan ini dengan nilai Rp 578 miliar. Sepanjang tahun ini investor asing mencatatkan jual bersih dengan nilai Rp 8,26 triliun.
    Jakarta – Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) kompak menguat 0,66 persen di sepanjang pekan ini. Jelang akhir pekan, IHSG ditutup menguat ke level 5.911,70 poin dari 5.872,39 poin pada penutupan akhir pekan lalu. Sedangkan nilai kapitalisasi pasar BEI bergerak meningkat dan ditutup di level Rp 6.484,17 triliun dari Rp 6.441,05 triliun pada pekan lalu.
    "Sementara rata-rata volume transaksi harian BEI di sepanjang pekan ini juga naik 6,58 persen menjadi 8,74 miliar unit saham dari 8,20 miliar unit saham," kata keterangan resmi BEI, Sabtu (23/9).
    Di sisi lain, rata-rata nilai transaksi harian BEI sepanjang pekan ini mengalami perubahan 1,93 persen menjadi Rp 6,59 triliun dari Rp 6,72 triliun sepekan sebelumnya. Rata-rata frekuensi transaksi harian IHSG pekan ini juga mengalami perubahan 6,78 persen menjadi 308.900 kali transaksi dari 331.380 kali transaksi sepekan sebelumnya.
    Investor asing kembali mencatatkan jual bersih di sepanjang pekan ini dengan nilai Rp 578 miliar. Sepanjang tahun ini investor asing mencatatkan jual bersih dengan nilai Rp 8,26 triliun.



    Sumber: BeritaSatu.com
    💇
    Bisnis.com, JAKARTA – Aksi jual bersih (net sell) oleh investor asing berlanjut pada perdagangan hari ke-17 berturut-turut, Jumat (22/9/2017).
    Berdasarkan data Bursa Efek Indonesiatotal net sell asing pada perdagangan hari ini mencapai Rp22,11 miliar.
    Investor asing melakukan aksi jual sebanyak 1,08 miliar lembar saham senilai sekitar Rp3,15 triliun. Adapun aksi beli investor asing tercatat mencapai 1 miliar lembar saham senilai sekitar Rp3,13 triliun.
    Total nilai transaksi yang terjadi di lantai bursa mencapai Rp7,54 triliun dengan volume perdagangan tercatat mencapai sekitar 8,03 miliar lembar saham.
    Sementara itu, indeks harga saham gabungan (IHSG) berhasil melanjutkan relinya dengan mencatat kenaikan pada akhir perdagangan hari keenam berturut-turut.
    IHSG ditutup menguat 0,09% atau 5,13 poin di level 5.911,71, setelah dibuka turun tipis 0,02% atau 1,35 poin di level 5.905,22
    Adapun pada perdagangan terakhir sebelum libur tahun baru Islam, Rabu (20/9), IHSG ditutup menguat 0,09% atau 5,25 poin di level 5.906,57
    Setelah dibuka di zona merah, pergerakan IHSG terpantau terkoreksi hingga akhir sesi I perdagangan. Namun tenaga IHSG kembali terdorong pada awal sesi II dan mempertahankan pergerakan positifnya hingga akhir perdagangan.  
    Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di kisaran 5.883,57 – 5.928,79.
    Dari 559 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 155 saham menguat, 165 saham melemah, dan 239 saham stagnan.

    Berikut ini ringkasan perdagangan saham oleh investor asing:
    22 September
    Rp22,11 miliar
    Net sell
    20 September
    Rp45,82 miliar
    Net sell
    19 September
    Rp229,72 miliar
    Net sell
    18 September
    Rp280,44 miliar
    Net sell
    15 September
    Rp613,40 juta
    Net sell
    14 September
    Rp163,25 miliar
    Net sell
    13 September
    Rp480,04 miliar
    Net sell
    12 September
    Rp399,54 miliar
    Net sell
    11 September
    Rp615,62 miliar
    Net sell
    8 September
    Rp2,73 triliun
    Net sell
     Sumber: Bursa Efek Indonesia, 2017
    👲
    per tgl 22 September 2017, jumlah views @ blog informasi saham gw ini : 

    JAKARTA okezone- Jeda siang ini, bursa saham Indonesia masih berjalan di zona merah. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 1,90 poin atau 0,03% ke 5.904,67.
    IHSG ditutup dengan 135 saham menguat, 149 saham menurun, dan 121 saham tak bergerak. Menutup sesi I, telah terjadi transaksi sebesar Rp3,47 triliun dari 4,41 miliar lembar saham diperdagangkan.
    Indeks LQ45 turun 1,27 poin atau 0,13% ke 920,81, Jakarta Islamic Index (JII) turun 7,37 poin atau 0,99% ke 737,02, indeks IDX30 naik 0,07 poin atau 0,01% ke 535,31 dan indeks MNC36 menguat 1,92 poin atau 0,57% ke 336,48.
    Sembilan dari 10 sektor pendukung IHSG berada di zona negatif, dengan sektor pertambangan turun paling dalam hingga 1,3%. Namun, sektor keuangan bisa berjaya sendiri naik hingga 1,47%.
    Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) naik Rp575 atau 3,83% ke Rp15.600, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik Rp425 atau 2,23% ke Rp19.475, dan saham PT Medco Energi International Tbk (MEDC) naik Rp25 atau 2,79% ke Rp920.
    Sedangkan saham-saham yang berada di deretan top losers, antara lain saham saham PT Astra Internasional Tbk (ASII) turun Rp100 atau 1,28% ke Rp7.725, PT Barito Pasific Tbk (BRPT) turun Rp40 atau 1,77% ke Rp2.220, dan saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun Rp1.075 atau 2,11% ke Rp49.925.
    (rzy)
    👦
    Bisnis.com, JAKARTA - IHSG pada perdagangan bursa saham hari ini, Jumat 22 September 2017 diperkirakan menuju ke area level support di antara 5892 dan 5877.
    Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama menjelaskan IHSG ditutup menguat 0.09% di level 5906.573 pada 20 September 2017. Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama dan kedua berada pada level 5891.984 dan 5877.395. Sementara itu, resistance pertama dan kedua berada pada level 5915.010 dan 5923.447.
    Berdasarkan indikator daily, MACD mulai membentuk pola golden cross di area positif. Sementara itu, Stochastic dan RSI masih berada di area netral.
    Namun demikian, terlihat pola hanging man candle yang mengindikasikan adanya potensi koreksi sehat pada pergerakan indeks saham. Dengan demikian, IHSG akan menuju ke area level support di antara 5892 dan 5877.
    Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain sebagai berikut.
    *BJTM, Daily (690) (RoE: 19.19%; PER: 6.87x; PBV: 1.32x; Beta: 1.9):* Sebelumnya, terlihat pola bullish dragonfly doji candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 680 – 690, dengan target harga secara bertahap di level 720 dan 740. Support: 670.
    *CTRA, Daily (1165) (RoE: 4.57%; PER: 31.45x; PBV: 1.48x; Beta: 2.59):* Saat ini, terlihat pola bullish spinning top candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 1150 - 1165, dengan target harga secara bertahap di level 1250, 1450 dan 1650. Support: 1110.
    *EXCL, Daily (3800) (RoE: 1,33%; PER: 143.12x; PBV: 1.91x; Beta: 0.65):* Terdapat pola bullish hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. Selain itu, harga bertahan di atas garis tengah dari bollinger. “Akumulasi Beli” pada area level 3780 - 3800, dengan target harga di level 3870 dan 3970. Support: 3710.
    *GIAA, Daily (330) (RoE: -97.77%; PER: -289.96x; PBV: 1.11x; Beta: 0.02)* Saat ini, harga bertahan di atas garis tengah dari bollinger dan terdapat pola bullish doji star candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 324 – 330, dengan target harga secara bertahap di level 340, 364, 382 dan 404. Support: 320.
    *LSIP, Daily (1420) (RoE: 11.35%; PER: 10.58x; PBV: 1.21x; Beta: 0.18):* Terdapat pola bullish spinning top candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. Selain itu, harga bertahan di atas garis tengah dari bollinger. “Akumulasi Beli” pada area level 1410 – 1420, dengan target harga secara bertahap di level 1460 dan 1540. Support: 1400 & 1360.
    *SILO, Daily (10025) (RoE: 5.04%; PER: 81.22x; PBV: 4.10x; Beta: 0.25):* Sebelumnya, terdapat pola bullish harami candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. Selain itu, harga bertahan di atas garis bawah dari bollinger. “Akumulasi Beli” pada area level 9925 - 10025, dengan target harga secara bertahap di level 10600 dan 11350. Support: 9800.isclaimer on)
    Bisnis.com, JAKARTA – Aksi jual bersih (net sell) oleh investor asing berlanjut pada perdagangan hari ke-16 berturut-turut, Rabu (20/9/2017).
    Berdasarkan data Bursa Efek Indonesiatotal net sell asing pada perdagangan hari ini mencapai Rp45,82 miliar.
    Investor asing melakukan aksi jual sebanyak 674,27 juta lembar saham senilai sekitar Rp2,47 triliun. Adapun aksi beli investor asing tercatat mencapai 648,50 juta lembar saham senilai sekitar Rp2,43 triliun.
    Total nilai transaksi yang terjadi di lantai bursa mencapai Rp6,32 triliun dengan volume perdagangan tercatat mencapai sekitar 8 miliar lembar saham.
    Sementara itu, indeks harga saham gabungan (IHSG) berhasil melanjutkan penguatannya pada akhir perdagangan hari kelima berturut-turut, ke level penutupan tertinggi dalam lebih dari tiga pekan.
    IHSG ditutup menguat 0,09% atau 5,25 poin di level 5.906,57, setelah dibuka dengan kenaikan 0,01% atau 0,88 poin di posisi 5.902,21.
    Meskipun mampu memperpanjang penguatannya dengan dibuka di zona hijau, IHSG berbalik ke zona merah di awal perdagangan. IHSG kemudian terpantau bergerak fluktuatif, namun mampu kembali menguat di akhir perdagangan.  
    Penguatan IHSG di akhir perdagangan hari ini adalah yang tertinggi dalam lebih dari tiga pekan, sejak ditutup di level 5.915,36 pada 25 Agustus. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di kisaran 5.885,83 – 5.908,86.
    Dari 559 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 146 saham menguat, 165 saham melemah, dan 248 saham stagnan.

    Berikut ini ringkasan perdagangan saham oleh investor asing:
    20 September
    Rp45,82 miliar
    Net sell
    19 September
    Rp229,72 miliar
    Net sell
    18 September
    Rp280,44 miliar
    Net sell
    15 September
    Rp613,40 juta
    Net sell
    14 September
    Rp163,25 miliar
    Net sell
    13 September
    Rp480,04 miliar
    Net sell
    12 September
    Rp399,54 miliar
    Net sell
    11 September
    Rp615,62 miliar
    Net sell
    8 September
    Rp2,73 triliun
    Net sell
    7 September
    Rp940,96 miliar
    Net sell
     Sumber: Bursa Efek Indonesia, 2017
    👻
    Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan kembali berhasil melanjutkan penguatannya pada akhir perdagangan hari kelima berturut-turut, Rabu (20/9/2017), ke level penutupan tertinggi dalam lebih dari tiga pekan.
    IHSG ditutup menguat 0,09% atau 5,25 poin di level 5.906,57, setelah dibuka dengan kenaikan 0,01% atau 0,88 poin di posisi 5.902,21.
    Adapun pada perdagangan Selasa (19/9), IHSG ditutup menguat 0,28% atau 16,71 poin di level 5.901,33.
    Meskipun mampu memperpanjang penguatannya dengan dibuka di zona hijau, IHSG berbalik ke zona merah di awal perdagangan. IHSG kemudian terpantau bergerak fluktuatif, namun mampu kembali menguat di akhir perdagangan.
    Penguatan IHSG di akhir perdagangan hari ini adalah yang tertinggi dalam lebih dari tiga pekan, sejak ditutup di level 5.915,36 pada 25 Agustus. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di kisaran 5.885,83 – 5.908,86.
    Dari 559 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 146 saham menguat, 165 saham melemah, dan 248 saham stagnan.
    Empat dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona hijau, dipimpin sektor industri dasar (+0,93%) dan pertanian (+0,52%). Adapun lima sektor lainnya berakhir di zona merah, dipimpin sektor aneka industri yang melorot 1,01%.
    IHSG menguat saat mayoritas bursa saham lainnya di Asia Tenggara melemah, di antaranya indeks FTSE Straits Time Singapura (-0,24%), indeks FTSE Malay KLCI (-0,17%), dan indeks SE Thailand (-0,11%). Adapun indeks PSEi Filipina naik 0,69%.
    Secara keseluruhan, bursa Asia bergerak fluktuatif pada perdagangan hari ini, saat investor menantikan keputusan pertemuan kebijakan bank sentral AS The Federal Reserve terkait suku bunga acuan dan penyusutan neracanya.
    Indeks MSCI Asia Pasifik naik 0,2% ke level 164,44 pada pukul 4.32 sore waktu Hong Kong, bahkan ketika mayoritas saham melemah. Pada perdagangan Selasa (19/9), indeks MSCI ditutup di level tertinggi sejak Desember 2007.
    “Penguatan selanjutnya kemungkinan terbentang saat The Fed diperkirakan mempertahankan tingkat suku bunganya serta mungkin menggunakan nada yang sedikit dovish saat mengumumkan keputusannya nanti (hari ini waktu setempat) di Washington,” ujar James Soutter, fund manager di K2 Asset Management, seperti dikutip dari Bloomberg.
    “Suku bunga lebih rendah yang lebih lama dapat menyebabkan dolar AS tetap lemah dan itu positif bagi saham-saham Asia,” tambahnya.
    Sejalan dengan IHSG, pergerakan indeks Bisnis-27 juga berhasil ditutup di zona hijau pada akhir perdagangan hari kelima berturut-turut, dengan penguatan 0,08% atau 0,42 poin di 523,73, setelah dibuka naik hanya 0,01 poin di posisi 523,32.

    Saham-saham pendorong IHSG:
    Kode
    (%)
    GGRM
    +2,72
    HMSP
    +0,77
    UNTR
    +2,81
    INKP
    +8,16
    Saham-saham penekan IHSG:
     Kode
    (%)
    ASII
    -1,26
    TLKM
    -0,42
    LPPF
    -4,12
    SMBR
    -2,76
     Sumber: Bloomberg
    👯

    Bisnis.com, JAKARTA - IHSG pada perdagangan bursa saham hari ini, Rabu 20 September 2017 berpotensi menguat dan menguji ke area level resistance di antara 5912 dan 5923.

    Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama menjelaskan IHSG ditutup menguat 0.28% di level 5901.326 pada 19 September 2017. Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama dan kedua berada pada level 5879.334 dan 5857.342.

    Sementara itu, resistance pertama dan kedua berada pada level 5912.322 dan 5923.318. Berdasarkan indikator daily, MACD mulai membentuk pola golden cross di area positif. Sementara itu, Stochastic dan RSI masih berada di area netral.

    Saat ini, terlihat pola white closing bozu candle yang mengindikasikan adanya potensi bullish continuation pada pergerakan indeks saham.

    Dengan demikian, IHSG berpotensi menguat dan menguji ke area level resistance di antara 5912 dan 5923.

    Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain sebagai berikut.

    *BNGA, Daily (1360) (RoE: 7.58%; PER: 12.27x; PBV: 0.93x; Beta: 1.68):* Saat ini, terdapat pola bullish harami candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. Selain itu, harga bertahan di atas garis bawah dari bollinger. “Akumulasi Beli” pada area level 1350 – 1360, dengan target harga secara bertahap di level 1395 dan 1440. Support: 1340.

    *GGRM, Daily (67125) (RoE: 15.95%; PER: 20.34x; PBV: 3.29x; Beta: 0.57):* Saat ini, harga bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terdapat pola tweezer bottom candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 66850 – 67125, dengan target harga secara bertahap di level 68450 dan 72725. Support: 65500.

    *HMSP, Daily (3900) (RoE: 39.45%; PER: 37.29x; PBV: 14.71x; Beta: 0.89):* Saat ini, terdapat pola tweezer top candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi tekanan jual. “Sell on Strength” pada area level 3910 – 3930, dengan target harga di level 3770. Resistance: 4000.

    *JPFA, Daily (1160) (RoE: 13.51%; PER: 13.51x; PBV: 1.39x; Beta: 2.79):* Saat ini, terdapat pola bullish harami candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 1150 - 1160, dengan target harga secara bertahap di level 1220 dan 1470. Support: 1120.

    *KLBF, Daily (1750) (RoE: 18.31%; PER: 33.65x; PBV: 6.16x; Beta: 1.09):* Saat ini, terdapat pola tweezer top candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi tekanan jual. Selain itu, harga bertahan di bawah garis atas dari bollinger. “Partial Sell” pada area level 1750 – 1760, dengan target harga di level 1725. Resistance: 1765.

    *SMGR, Daily (9950) (RoE: 7.22%; PER: 26.86.x; PBV: 1.95x; Beta: 1.34)* Saat ini, terdapat pola bullish inverted hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. Selain itu, harga bertahan di atas garis bawah dari bollinger. “Akumulasi Beli” pada area level 9900 - 9950, dengan target harga secara bertahap di level 10325, 10600 dan 11200. Support: 9750.


    (Disclaimer on)
    👅
    Jakarta detik - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat di menit-menit akhir jelang penutupan perdagangan sore ini. Menutup perdagangan, IHSG langsung naik 12 poin ke 5.884.

    Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG naik tipis 2,720 poin (0,05%) ke level 5.875,112 didorong aksi beli investor domestik. Penguatan bursa Asia juga memberi sentimen positif.

    Pada penutupan perdagangan Sesi I, Senin (17/9/2017), IHSG turun tipis 4,299 poin (0,07%) ke level 5.868,093. Sementara Indeks LQ45 melemah tipis 0,126 poin (0,01%) ke level 976,564.

    Bergerak di zona merah nyaris sepanjang hari, IHSG sore ini langsung melesat. IHSG naik 12,219 poin (0,21%) ke 5.884,611. Indeks LQ45 naik 3,362 poin (0,34%) ke 980,052.

    Asing masih mencatat netsell sebesar Rp 278,50 miliar. Saham-saham sektor infrastruktur paling banyak dilepas asing. Sore ini, 7 sektor saham mengalami penguatan. Paling tinggi dialami sektor konstruksi yang naik 1,25%. Sebanyak 151 saham menguat, 155 saham melemah dan 131 saham stagnan.

    Posisi tertinggi IHSG terjadi di 5.884,611 dan terendah di 5.851,225. Sore ini, perdagangan saham tergolong moderat. Frekuensi transaksi terjadi sebanyak 316.587 kali transaksi sebanyak 9,2 miliar lembar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp 5,8 triliun.

    Pasar saham regional kompak menguat hingga sore hari ini. Pasar saham Jepang hari ini tutup menyambut Hari Manula.

    Berikut situasi bursa-bursa Asia hingga sore ini:
    • Indeks Hang Seng melonjak 352,18 poin (1,27%) ke level 28.159,77.
    • Indeks Komposit Shanghai naik 9,24 poin (0,28%) ke level 3.362,86.
    • Indeks Straits Times tumbuh 32,29 poin (1,01%) ke level 3.241,85.
    Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah Bukit Asam (PTBA) naik Rp 750 ke Rp 10.375, Indo Kordsa (BRAM) naik Rp 525 ke Rp 5.625, Indocement (INTP) naik Rp 475 ke Rp 19.275, dan Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 400 ke Rp 20.100.

    Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Chandra Asri (TPIA) turun Rp 725 ke Rp 23.350, Siloam Internasional (SILO) turun Rp 450 ke Rp 10.100, Semen Indonesia (SMGR) turun Rp 375 ke Rp 10.000, dan United Tractor (UNTR) turun Rp 350 ke Rp 30.700. (dna/ang)
    👸
    Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan (IHSG) berhasil melanjutkan penguatannya pada akhir perdagangan hari ketiga berturut-turut, Senin (18/9/2017), di tengah reli bursa saham di kawasan Asia.
    IHSG ditutup menguat 0,21% atau 12,22 poin di level 5.884,61, setelah dibuka dengan kenaikan 0,05% atau 2,72 poin di posisi 5.875,11.
    Meskipun mampu memperpanjang penguatannya dengan dibuka di zona hijau, IHSG terpantau berbalik ke zona merah di awal perdagangan. Pergerakannya masih terkoreksi menjelang tutup dagang namun berhasil kembali meraih tenaganya di akhir perdagangan.  
    Adapun pada perdagangan Jumat (15/9), IHSG ditutup naik 0,35% atau 20,39 poin di level 5.872,39. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di kisaran 5.851,22 – 5.884,61.
    Dari 559 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 151 saham menguat, 155 saham melemah, dan 253 saham stagnan.
    Enam dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona hijau, dipimpin sektor tambang (+1,34%) dan properti (+1,25%). Adapun tiga sektor lainnya berakhir di zona merah, dipimpin sektor industri dasar yang melemah 0,67%.
    IHSG menguat saat mayoritas bursa saham lainnya di Asia Tenggara juga menguat, di antaranya indeks SE Thailand (+0,69%), indeks PSEi Filipina (+1,38%), dan indeks FTSE Straits Time Singapura (+1,02%), sedangkan indeks FTSE Malay KLCI turun 0,15%.
    Secara keseluruhan, bursa saham Asia naik lebih dari satu persen hari ini, kenaikan terbesar dalam dua bulan, mengekor performa Wall Street. Pada penutupan perdagangan Jumat (15/9), sejumlah indeks saham acuan AS di Wall Street mencetak rekor baru di tengah optimisme bahwa AS akan mengupayakan resolusi perdamaian dalam menghadapi ancaman nuklir Korea Utara.
    Indeks MSCI Asia Pasifik selain Jepang bertambah 1% pada pukul 4.39 sore waktu Hong Kong untuk diperdagangkan di kisaran level tertingginya sejak Desember 2007.
    Indeks saham acuan di Filipina, Korea Selatan, dan Hong Kong menjadi pendorong terbesar terhadap penguatan bursa Asia hari ini, masing-masing dengan kenaikan lebih dari satu persen.
    Pada akhir perdagangan Jumat (15/9), indeks S&P 500 untuk pertama kalinya menembus level 2.500, sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average membukukan rekor barunya.
    Penguatan saham Asia didorong meredanya ketegangan seputar uji coba rudal Korea Utara. Fokus investor saat ini tertuju pada data ekonomi AS serta pertemuan kebijakan The Fed pekan ini.
    Para pembuat kebijakan The Fed diperkirakan akan mengumumkan dimulainya pengurangan neraca bank sentral AS tersebut senilai US$4,5 triliun, seraya mempertahankan suku bunga acuannya.
    “Bagi pasar, rekor yang dicatat indeks saham AS pada penutupan perdagangan Jumat menetapkan pasar Asia ke awal yang kuat pekan ini,” ujar Rob Carnell, kepala riset di ING Groep NV dalam risetnya, seperti dikutip dari Bloomberg.
    Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 ditutup menguat 0,17% atau 0,86 poin di 521,20, setelah dibuka dengan kenaikan 0,09% di posisi 520,82.

    Saham-saham pendorong IHSG:
    Kode
    (%)
    HMSP
    +1,29
    BBRI
    +1,01
    BBCA
    +0,53
    TLKM
    +0,43
    Saham-saham penekan IHSG:
     Kode
    (%)
    TPIA
    -3,01
    SMBR
    -8,20
    BMRI
    -0,75
    PGAS
    -5,54
     Sumber: Bloomberg
    💗

    Sedangkan Lucky Bayu Purnomo berpendapat, asing yang keluar dari Bursa Efek Indonesia larinya ke SBN dan komoditas. Asing memang kecewa terhadap laporan keuangan emiten semester I. Mereka juga memprediksi laporan keuangan kuartal III dan IV kemungkinan tidak sesuai harapan.

    Penurunan suku bunga acuan dari 4,75% ke 4,5% belum direspons oleh pelaku pasar. “Ketika suku bunga BI turun, mestinya indeks harga saham gabungan (IHSG) di atas 5.900. Kenyataannya saat ini di bawah level itu,” kata Lucky.

    Lucky menyatakan, sebagian investor asing mengalihkan portofolio dari saham ke SBN. Terbukti, kepemilikan asing di SBN terus bertambah. Jika pada akhir tahun, kepemilikan asing hanya 37,55% dari total SBN, pada 8 September tercatat sebesar 39,29% atau bertambah Rp 130 triliun selama kurun waktu delapan bulan lebih.

    Lucky mengakui bahwa belum ada sentimen domestik yang dapat mendongkrak IHSG. Investor kini menggantungkan sentimen di luar negeri, yakni harga minyak. Saat ini harga minyak mentah sekitar US$ 48 per barel. Pada akhir September, harga minyak diprediksi mencapai US$ 51 per barel dan IHSG berada di posisi 5.910.

    Pada November, harga minyak naik lagi ke posisi US$ 53 per barel dan indeks diperkirakan menyentuh 5.950. “Kemudian sebelum Natal, harga minyak diperkirakan tetap US$ 53 per barel dan IHSG akan tembus 6.000,” kata Lucky.

    Lucky merekomendasikan saham pertambangan, properti, dan beberapa saham sektor konsumer yang diprediksi memberikan gain hingga tutup tahun.

    Ketika ditanya apakah harga saham di BEI tergolong masih murah atau cukup mahal, Lucky menyebut masih netral. Tapi yang jelas, kata dia, portofolio Indonesia masih menjanjikan return menarik, sehingga akan tetap atraktif di mata investor global.

    Sedangkan Hans Kwee berpendapat, asing keluar dari bursa karena beralih ke SBN yang memberikan returnlebih menarik, seiring tren bunga rendah dan inflasi rendah. “Apalagi valuasi saham relatif mahal. PER IHSG sekitar 19. Pertumbuhan laba korporasi tahun ini diperkirakan hanya 12-15%,” kata dia.

    Dia memperkirakan asing baru kembali ke pasar saham pada awal tahun depan. “Tahun ini indeks bisa tembus 6.000 dan tahun depan 6.400,” kata dia.

    Sejauh ini memang belum ada katalis positif dari dalam negeri yang dapat mendongkrak IHSG. Status investment grade sudah berlalu sedangkan dampak positif paket-paket ekonomi masih butuh waktu. (bersambung)

    JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diprediksi bergerak mixed cenderung menguat tertahan. IHSG bergerak pada rentang pergerakan 5.850-5.916.
    Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan, IHSG bergerak terkonsolidasi bertahan pada level MA20 setelah sebelumnya berhasil break out menguat.
    Posisi upper bollinger bands menyempit memberikan signal pergerakan yang mulai terbatas pada level saat ini.
    "Indikator Stochastic pun bergerak jenuh pada osilator jenuh beli," ujarnya dalam riset tertulis, Rabu (13/9/2017).
    Sementara itu, pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup menguat tipis pada level 5.872,38 setelah sempat menguat pada sesi pertama.
    Indeks sektor properti-konstruksi menjadi penekan terbesar IHSG sedangkan Indeks pertanian menguat mampu penahan hingga terkonsolidasi pada zona positif. Investor asing pun tercatat net sell Rp399,54 miliar.
    "Upaya-upaya pemerintah dalam menambah RAPBN seperti terus menekan subsidi listri dan BBM hingga melakukan pengembangan instrumen pendanaan baru pada infrastruktur menandakan kondisi APBN yang kian menyempit dari kebutuhan pembangunan yang ada," kata dia.
    Saham-saham yang dapat diperhatikan di antaranya LPKR, PGAS, SMRA, WSKT, PWON.
    (dni)
    JAKARTA - Penguatan pasar modal Indonesia mulai tertahan di akhir penutupan perdagangan hari ini. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik sebesar 0,5 poin atau 0,01% ke 5.872.
    IHSG ditutup dengan 117 saham menguat, 217 saham melemah, dan 108 saham stagnan. Pada penutupan hari ini, telah terjadi transaksi sebesar Rp7,93 triliun dari 8,85 miliar lembar saham diperdagangkan.
    Indeks LQ45 naik 0,56 poin atau 0,06% ke 978, Jakarta Islamic Index (JII) turun 1,9 poin atau 0,26% ke 744, indeks IDX30 naik 0,2 poin atau 0,04% ke 532 dan indeks MNC36 turun 0,21 poin atau 0,06% ke 332.
    Sektor properti dan tambang menghambat kinerja IHSG dengan penurunan sebesar 1% lebih. Sementara sektor perkebunan menopang laju IHSG hari ini dengan penguatan sebesar 1,19%.
    Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) naik Rp30 ke Rp358, saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR) naik Rp225 ke Rp5.700, dan saham PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) naik Rp45 ke Rp785.
    Sedangkan saham-saham yang berada di deretan top losers, antara lain saham PT Astra International Tbk (ASII) turun Rp125 ke Rp7.950, saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) turun Rp56 ke Rp170, dan saham PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) turun Rp800 ke Rp12.200.
    (mrt)
    👌
    Bisnis.com, JAKARTA – Aksi jual bersih (net sell) oleh investor asing terus berlanjut pada perdagangan hari ketujuh berturut-turut, Kamis (7/9/2017).
    Berdasarkan data Bursa Efek Indonesiatotal net sell asing pada perdagangan hari ini mencapai Rp940,96 miliar.
    Investor asing melakukan aksi jual sebanyak 896,11 juta lembar saham senilai sekitar Rp2,56 triliun. Adapun aksi beli investor asing tercatat mencapai 561,05 juta lembar saham senilai sekitar Rp1,62 triliun.
    Total nilai transaksi yang terjadi di lantai bursa mencapai Rp5,64 triliun dengan volume perdagangan tercatat 7,26 miliar lembar saham.
    Sementara itu,  indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup rebound setelah bergerak fluktuatif cenderung melemah sepanjang perdagangan.
    IHSG ditutup menguat 0,14% atau 8,17 poin di level 5.832,31, setelah dibuka dengan kenaikan tipis 0,01% atau 0,38 poin di posisi 5.824,51.
    Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di kisaran 5.810,48 – 5.835,88.
    Dari 559 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 166 saham menguat, 156 saham melemah, dan 237 saham stagnan.

    Berikut ini ringkasan perdagangan saham oleh investor asing:
    7 September
    Rp940,96 miliar
    Net sell
    6 September
    Rp1,76 triliun
    Net sell
    5 September
    Rp509,91 miliar
    Net sell
    4 September
    Rp562,61 miliar
    Net sell
    31 Agustus
    Rp234,25 miliar
    Net sell
    30 Agustus
    Rp103,07 miliar
    Net sell
    29 Agustus
    Rp1,22 triliun
    Net sell
    28 Agustus
    Rp81,49 miliar
    Net buy
    25 Agustus
    Rp281,70 miliar
    Net sell
    24 Agustus
    Rp584,33 miliar
    Net sell
     Sumber: Bursa Efek Indonesia, 2017
    KONTAN.CO.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin ditutup menguat 0,28% ke posisi 5829,98. Meski begitu, masih ada peluang IHSG kembali melemah, lantaran sentimen bom Korea Utara belum mereda. 
    Saat indeks tertekan, investor bisa mencoba menjaring keuntungan dari saham-saham yang jadi buruan pelaku pasar. Menurut data Bursa Efek Indonesia, pada perdagangan kemarin, saham TLKM tercatat sebagai saham dengan nilai transaksi tertinggi, yakni Rp 331,61 miliar.
    TLKM juga selalu masuk dalam daftar saham dengan nilai transaksi tertinggi selama sepekan terakhir. Selain TLKM, saham SRIL, ASII, BBRI dan BBCA juga selalu masuk daftar 10 besar saham dengan nilai transaksi tertinggi sepekan terakhir. Sebelumnya, saham RIMO juga masuk jajaran 10 besar tersebut.
    Para analis menilai, saham tertentu cocok untuk jangka pendek. Misalnya SRIL dan RIMO. "Secara teknikal, SRIL ke depan masih fluktuatif, sementara RIMO baru berganti bisnis, jadi volatilitasnya tinggi," ujar Kevin Juido, Kepala Riset Paramitra Alfa Sekuritas, kepada KONTAN, Selasa (5/9).
    Untuk jangka panjang, saham big caps, seperti TLKM, ASII, BBRI dan BBCA masih menarik, lantaran memiliki fundamental yang baik. "Share of standing dari TLKM juga cukup besar," lanjut Kevin. 
    Inav Haria Chandra, analis OCBC Sekuritas Indonesia, juga menilai prospek jangka panjang TLKM masih menarik. Menurut dia, sangat jarang perusahaan dengan kapitalisasi besar memiliki likuiditas tinggi. "TLKM juga mampu membukukan pertumbuhan laba bersih double digit secara konsisten tiap tahun," kata Inav, kemarin.
    Sedang analis Royal Investium Sekuritas Wijen Pontus punya analisa berbeda. Saham blue chips dengan nilai transaksi tinggi tadi dinilai kurang menarik. Alasannya, dalam 1-2 tahun ke depan, kecenderungan harga saham blue chip ini akan turun. "Kalau mau investasi jangka panjang, lebih baik masuk setelah dua tahun yang akan datang," kata dia.
    Dia mencermati saham TLKM, ASII, BBRI, BBCA, secara Elliot Wave sudah berada di puncak uptrend jangka menengah. Dus, ada potensi untuk berbalik arah turun dalam beberapa bulan ke depan. Saat ini saham blue chips masih bisa untuk trading. 
    Karena itu, Wijen merekomendasikan sell on strength saham blue chips. Alasannya, IHSG dalam 1-2 bulan ke depan bisa merosot ke kisaran 5.500-5.600. 
    Sementara SRIL masih menarik untuk jangka menengah, mengingat SRIL bisa mencapai Rp 400 per saham. "Untuk saham TLKM, ASII, BBRI dan BBCA, rekomendasi sell on strength dan SRIL rekomendasi buy on weakness," tutur Wijen. 
    Wijen menyarankan, sebaiknya saat ini investor fokus pada emiten berbasis consumer goods, seperti ROTI, AISA, GGRM dan HMSP. Saham perkebunan, seperti LSIP, AALI dan BWPT, juga menarik.
    Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji menyatakan, fundamental SRIL, TLKM, ASII, BBRI dan BBCA masih oke. Sementara RIMO saat ini sudah memiliki PER cukup tinggi, yakni 46 kali. "Tren saham RIMO sudah sangat ketinggian," ujar Nafan.
    Tingginya permintaan pada saham itu, menurut dia, karena investor melihat kinerja fundamental perusahaan, meski terdapat sentimen negatif. Sementara secara teknikal, TLKM saat ini berpotensi rebound. Adapun ASII masih membentuk fase akumulasi yang berpotensi uptrend.
    Nafan merekomendasikan buy TLKM dengan target jangka menengah Rp 4.970. Buy ASII dengan target jangka menengah Rp 8.475. Lalu buy BBRI dengan target jangka pendek Rp 15.500. Buy BBCA dengan target jangka pendek Rp 19.200 dan hold RIMO dengan target Rp 366 per saham.
    Kevin menyatakan saat ini TLKM bergerak di level support Rp 4.600 dan resistance Rp 4.620. Dia merekomendasikan buy TLKM dengan target akhir tahun Rp 5.000. ASII juga disarankan buy dengan target Rp 9.000.

    KONTAN.CO.ID - Sejumlah emiten, tercatat memasuki top ten trading value. Dari penelusuran, ada beberapa emiten yang selama sepekan selalu masuk dalam top ten. KONTAN mencermati saham seperti SRILTLKMASIIBBRIBBCA, dan RIMO.
    Apakah enam saham-saham itu punya potensi yang menarik bagi investor? Sejumlah analis bilang saham tertentu cocok untuk jangka pendek. Misalnya saja SRIL, dan RIMO.
    "Secara teknikal, SRIL ke depan masih fluktuatif, sementara RIMO karena bisnisnya baru beralih jadi volatilitas masih cukup tinggi," ujar Kevin Juido Kepala Riset Paramitra Alfa Sekuritas kepada KONTAN, Selasa (5/9).
    Sedangkan untuk jangka panjang, Kevin bilang saham big caps seperti TLKM, ASII, BBRI, dan BBCA masih menarik. Hal itu dikarenakan, emiten tersebut memiliki prospek fundamental yang baik. Belum lagi, sebagian saham itu termasuk BUMN. "Share of standing dari TLKM juga cukup besar," lanjutnya.
    Kevin menambahkan saat ini TLKM bergerak pada level 4600 hingga 4620. Dia merekomendasikan buy TLKM dengan target harga akhir tahun 5000. Sedangkan ASII dia merekomendasikan buy dengan target harga 9000. Saat ini, ASII bergerak pada level 7650-7825.
    Inav Haria Chandra analis OCBC Sekuritas Indonesia juga menyatakan hal yang sama. Prospek TLKM dalam jangka panjang masih cukup menarik.
    Menurutnya, sangat jarang perusahaan dengan kapitalisasi besar memiliki likuiditas tinggi. "Selain itu, juga mampu membukukan pertumbuhan laba bersih double digit secara konsisten setiap tahun," kata Inav kepada KONTAN.
    TEMPO.COJakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat pada akhir perdagangan hari ini, Rabu, 2 Agustus 2017. IHSG ditutup menguat 0,33 persen atau 19,04 poin di level 5.824,25, setelah dibuka dengan penguatan 0,17 persen atau 9,86 poin di posisi 5.815,07.

    Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 5.792,17 – 5.824,25. Adapun pada perdagangan Selasa, 1 Agustus 2017, IHSG ditutup melemah 0,61 persen atau 35,73 poin di posisi 5.805,20.

    Dari 558 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 144 saham menguat, 191 saham melemah, dan 223 saham stagnan. Enam dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona hijau, dipimpin sektor industri dasar dengan penguatan 2,11 persen dan pertanian yang menguat 0,92 persen. 


    Adapun empat sektor lainnya melemah, didorong oleh sektor perdagangan yang turun 0,68 persen dan aneka industri yang melemah 0,38 persen.

    IHSG berakhir menguat di saat bursa saham di Asia Tenggara mayoritas menguat. Indeks FTSE Malay KLCI naik 0,31 persen, indeks FTSE Straits Time Singapura menguat 0,23 persen, indeks SE Thailand naik 0,28 persen, sedangkan indeks PSEi Filipina turun 0,43 persen.

    Sementara itu di bursa Asia lainnya, indeks Topix Jepang ditutup menguat 0,36 persen atau 5,88 poin ke level 1.634,38, sedangkan indeks Nikkei 225 ditutup menguat 0,37 persen atau 94,25 poin ke posisi 20.080,04.

    Sementara itu, indeks Shanghai Composite ditutup melemah 0,23 persen atau 7,58 poin ke level 3.285,06, sedangkan indeks CSI 300 ditutup melemah 0,25 persen atau 9,53 poin ke level 3.760,85.

    JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,61% ke level 5.805,2 pada perdagangan Selasa (1/8). Etta Rusdiana Putra, analis PT Kresna Securities menyatakan, Agustus menjadi periode yang penting bagi indeks. Pasalnya, investor menanti hasil laporan keuangan emiten.
    "Yang ditunggu berikutnya adalah GDP, apabila positif, kemungkinan indeksnya masih bisa melanjutkan momentum," ujar Etta di Jakarta, Selasa.
    Nah, positifnya GDP itu nantinya bisa mendorong dana masuk. Dia mencermati dalam tiga bulan belakangan, IHSG mendapat tekanan jual (net sell). "Jika GDP tidak sesuai dengan ekspektasi maka itu jadi risiko kita di bulan Agustus ini," jelas Etta.
    Selain itu, mahalnya valuasi IHSG saat ini di tingkat regional dinilai menjadi pertimbangan pasar. Price earning ratio (PER) IHSG saat ini ada di level 16,5 kali konsensus market. Padahal, bursa Singapura dan Malayasia hanya 15,4 kali per 31 Juli 2017. "Jadi PER agak lebih mahal. Kalau IHSG premium harus ada alasan lebih kuat kenapa harus dibayar lebih mahal lagi," lanjutnya.
    Hal itu menjadi pertimbangan investor global terhadap IHSG. Menurut investor, harga tersebut sudah cukup tinggi di tengah-tengah minim katalis. Sampai dengan saat ini, IHSG masih sepi sentimen, bahkan ada kemungkinan akan turun lagi.
    "Agustus bulan penentuan IHSG. Jadi semua sudah price in. Bisa naik atau tidak, tergantung optimisme pasar. Kita lihat investor asing sudah cukup pesimis kalau dilihat aliran modal year to date mereka yang keluar," papar Etta.
    Sedangkan, William Surya Wijaya, Vice President of Research Indosurya Mandiri Sekuritas menyatakan, peluang kenaikan IHSG masih terlihat terbuka  di tengah rentang konsolidasi yang masih harus dilalui.
    Momentum koreksi wajar dapat terjadi dalam pergerakan intraday. Namun, masih dapat terus dimanfaatkan sebagai peluang untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target time frame investasi jangka panjang.
    "Mengingat dalam jangka panjang IHSG masih berada dalam jalur uptrend, ditunjang data inflasi yang masih berada dalam kondisi terkendali, hari ini, IHSGberpotensi menguat," proyeksi William.
    Ia memprediksi IHSG bergerak pada range 5.767-5.876. William merekomendasikan emiten seperti ICBP, ADHI, CTRA, ASRI, BBNI, HMSP, INDF, SMRA, dan BBCA.

    Komentar

    1. Tuan Nyonya
      Terutama di seluruh dunia, Anda perlu pinjaman uang antar individu untuk mengatasi kesulitan keuangan akhirnya memecahkan kebuntuan diprovokasi oleh bank, oleh penolakan file aplikasi pinjaman Anda. Kami adalah jaringan ahli keuangan swasta mampu membuat pinjaman untuk jumlah yang Anda butuhkan dan dengan kondisi yang membuat hidup Anda lebih mudah. Kami dapat membantu Anda dalam bidang berikut:
      Keuangan *
      * Home Loan
      * Investasi Pinjaman
      * Auto Pinjaman
      * Konsolidasi hutang
      * Line of Credit
      * Kedua Mortgage
      * Akuisisi kreditan
      Anda terjebak, Bank dilarang dan Anda tidak mendapatkan manfaat dari bank atau Anda lebih baik memiliki sebuah proyek dan membutuhkan pembiayaan, kredit buruk atau membutuhkan uang untuk membayar tagihan, uang untuk berinvestasi pada bisnis. Sementara kami siap melayani anda untuk aplikasi pinjaman pribadi Anda dari € 500 sampai € 10 juta untuk masing-masing tertentu dapat membayar tingkat bunga 2%. Kami berada dalam posisi untuk memenuhi peminjam kami dalam waktu 2 jam sejak diterimanya permohonan mereka.
      Silahkan hubungi kami untuk lebih jelasnya;
      dangotegrouploandepartment@gmail.com
      dangotegrouploan.wordpress.com

      BalasHapus



    2. Saya selalu berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan peminjam yang meminjamkan uang tanpa membayar terlebih dahulu.

      Jika Anda mencari pinjaman, perusahaan ini adalah semua yang Anda butuhkan. setiap perusahaan yang meminta Anda untuk biaya pendaftaran lari dari mereka.

      saya menggunakan waktu ini untuk memperingatkan semua rekan saya INDONESIANS. yang telah terjadi di sekitar mencari pinjaman, Anda hanya harus berhati-hati. satu-satunya tempat dan perusahaan yang dapat menawarkan pinjaman Anda adalah SUZAN INVESTMENT COMPANY. Saya mendapat pinjaman saya dari mereka. Mereka adalah satu-satunya pemberi pinjaman yang sah di internet. Lainnya semua pembohong, saya menghabiskan hampir Rp35 juta di tangan pemberi pinjaman palsu.

      Pembayaran yang fleksibel,
      Suku bunga rendah,
      Layanan berkualitas,
      Komisi Tinggi jika Anda memperkenalkan pelanggan

      Hubungi perusahaan: (Suzaninvestment@gmail.com)

      Email pribadi saya: (Ammisha1213@gmail.com)

      BalasHapus
    3. Kabar baik
      Nama saya LILOW YETTY, seorang warga negara Indonesia, dari jakarta selatan. Saya ingin menggunakan media ini untuk memberikan saran crutial kepada semua warga negara indonesia yang mencari pinjaman untuk berhati-hati karena internet penuh dengan penipu, Beberapa pemberi pinjaman ada di sini untuk menipu orang dan merobek uang mereka dengan susah payah tetapi Ibu yuliana adalah berbeda
      Beberapa bulan yang lalu, saya benar-benar membutuhkan pinjaman tetapi bank tidak dapat menawarkan saya, karena mereka membutuhkan jaminan nyata, yang tidak dapat saya berikan. Saya memutuskan untuk mengajukan pinjaman daring dan saya menipu sekitar 19 juta, mencoba membayar biaya tak terbatas yang tidak pernah saya ketahui adalah kebohongan dan bagaimana mereka menipu orang-orang yang tidak bersalah yang membutuhkan bantuan. Saya hampir mati, sampai seorang teman saya merujuk saya kepada pemberi pinjaman yang sangat bisa diandalkan yang disebut Ibu Yuliana, pemilik ANTHONY YULIANA LENDERS, Dia adalah pemberi pinjaman global; yang saya hubungi dan mereka meminjamkan saya jumlah pinjaman Rp 700.000.000 juta dalam waktu kurang dari 48 jam pemrosesan dengan suku bunga 1% dan mengubah kehidupan seluruh keluarga saya.

      Saya menerima pinjaman saya di rekening bank saya setelah saya membayar asuransi pinjaman dan biaya transfer, ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya, saya menemukan bahwa jumlah yang saya ajukan telah dikreditkan ke rekening bank saya

      Saya memutuskan untuk mengingatkan dan membagikan kesaksian saya tentang Ibu Yuliana sehingga orang-orang dari Melayu dan Indonesia dapat memperoleh pinjaman mudah tanpa stres. Jadi, jika Anda membutuhkan pinjaman, silakan hubungi Ibu Yuliana melalui email: (anthony.yulianalenders@gmail.com)
      BBM INVITE (E37F9BCC)

      Anda juga dapat menghubungi saya di email saya: (lilowyetty21@gmail.com) dan Ibu Hendra yang memperkenalkan saya dan bercerita tentang Ibu Yuliana, Beliau juga menerima pinjaman dari Ibu Yuliana. Anda juga dapat menghubungi dia melalui email: (hendramay77 @ gmail.com) Sekarang saya adalah pemilik bangga seorang wanita bisnis besar di kota saya, Semoga Allah terus memberkati Ibu yuliana untuk pekerjaan yang baik dalam hidup saya dan keluarga saya.

      BalasHapus
    4. KABAR BAIK!!!

      Nama saya Aris Mia, saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman sangat berhati-hati, karena ada penipuan di mana-mana, mereka akan mengirim dokumen perjanjian palsu untuk Anda dan mereka akan mengatakan tidak ada pembayaran dimuka, tetapi mereka adalah orang-orang iseng, karena mereka kemudian akan meminta untuk pembayaran biaya lisensi dan biaya transfer, sehingga hati-hati dari mereka penipuan Perusahaan Pinjaman.

      Beberapa bulan yang lalu saya tegang finansial dan putus asa, saya telah tertipu oleh beberapa pemberi pinjaman online. Saya hampir kehilangan harapan sampai Tuhan digunakan teman saya yang merujuk saya ke pemberi pinjaman sangat handal disebut Ibu Cynthia, yang meminjamkan pinjaman tanpa jaminan dari Rp800,000,000 (800 juta) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa tekanan atau stres dan tingkat bunga hanya 2%.

      Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah yang saya diterapkan, telah dikirim langsung ke rekening bank saya tanpa penundaan.

      Karena saya berjanji bahwa saya akan membagikan kabar baik, sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi, jika Anda membutuhkan pinjaman apapun, silahkan menghubungi dia melalui email nyata: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com dan oleh kasih karunia Allah ia tidak akan pernah mengecewakan Anda dalam mendapatkan pinjaman jika Anda menuruti perintahnya.

      Anda juga dapat menghubungi saya di email saya: ladymia383@gmail.com dan Sety yang memperkenalkan dan bercerita tentang Ibu Cynthia, dia juga mendapat pinjaman baru dari Ibu Cynthia, Anda juga dapat menghubungi dia melalui email-nya: arissetymin@gmail.com sekarang, semua akan saya lakukan adalah mencoba untuk memenuhi pembayaran pinjaman saya bahwa saya kirim langsung ke rekening mereka bulanan.

      Sebuah kata yang cukup untuk bijaksana.

      BalasHapus
    5. Saya sangat bersyukur kepada Ibu Fraanca Smith karena telah memberi saya
      pinjaman sebesar Rp900.000.000,00 saya telah berhutang selama
      bertahun-tahun sehingga saya mencari pinjaman dengan sejarah kredit nol dan
      saya telah ke banyak rumah keuangan untuk meminta bantuan namun semua
      menolak saya karena rasio hutang saya yang tinggi dan sejarah kredit rendah
      yang saya cari di internet dan tidak pernah menyerah saya membaca dan
      belajar tentang Franca Smith di salah satu blog saya menghubungi franca
      smith konsultan kredit via email:(francasmithloancompany@gmail.com) dengan
      keyakinan bahwa pinjaman saya diberikan pada awal tahun ini tahun dan
      harapan datang lagi, kemudian saya menyadari bahwa tidak semua perusahaan
      pinjaman di blog benar-benar palsu karena semua hautang finansial saya
      telah diselesaikan, sekarang saya memiliki nilai yang sangat besar dan
      usaha bisnis yang patut ditiru, saya tidak dapat mempertahankan ini untuk
      diri saya jadi saya harus memulai dengan membagikan kesaksian perubahan
      hidup ini yang dapat Anda hubungi Ibu franca Smith via email:(
      francasmithloancompany@gmail.com)  

      BalasHapus

    Posting Komentar

    Postingan populer dari blog ini

    ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

      RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

    ihsg per tgl 15 Desember 2014

    JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

    ISU FUNDAMENTAL perbankan: BBRI, bnii (2022) #1

    ASIENk: bbri diintai   BBRI: LCS andalan BBRI : wealth management tumbuh 2021: simpanan orang kaya d perbankan BBRI: restrukturisasi debitur turun UMKM: kredit k perbankan +13,3% / Januari 2022 BBRI: hapus buku utanK (2023) BBRI: optimis kredit 2022   BBRI: sasaran akhir 2022 neh BBRI: bermitra solusi teknologi BBRI: bermetaverse   BBRI: buyback lage   BBRI: tren turun harga saham BBRI 2021: LABA bersih d atas bbca BBRI: jadwal dividen 2021 BBRI: kredit tumbuh d 2022 BBRI: kinerja 2022 diekspektasiken lebe bagus   Per Februari 2022, Perbankan Salurkan Kredit Rp5.741,5 Triliun BBRI: rups bakal ganti direksi BBRI: tren harga saham ctak rekor tertinggi BBRI: market cap Rp 867 T BBRI: makin efisien biaya dananya BBRI: brilink Rp 18,2 T BBRI: 3 taon ke depan BBRI: merek yang TOP BBRI: optimistis 2022 BBRI: #1 @ ihsg   BBRI: dividen Rp 174,23 / saham  BBRI: Rp 43 T lebe dibagikan sbagai DIVIDEN final 2022 BBRI: bagi dividen terbesar bwat pemerintah BBRI: laba bersih naek   BBRI: laba bersih