Langsung ke konten utama

ihsg per tgl 4-8 $eptember 2017


KONTAN.CO.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,14% di level 5.832,31 pada Kamis (7/9). Investor asing mencatatkan penjualan bersih Rp 940,96 miliar.
Kuatnya fundamental di Indonesia mampu menahan pergerakan turun yang sempat menyentuh level terendah yaitu 5.810,48. Rifqiyati, Analis OSO Sekuritas mengatakan, mayoritas data ekonomi Indonesia masih positif. Seperti data manufaktur yang sudah berada di atas level 50 dan tingkat deflasi yang terjadi sekitar 0,07%.
"Jadi memang secara fundamental Indonesia itu cukup baik. Hanya saja ketika hari kemarin dan pada sesi pertama sempat melemah memang masih dalam isu geopolitik di Semenanjung Korea,” ungkap Rifqiyati.

Dia memprediksikan, kisaran perdagangan IHSG akan berada pada kisaran 5.802-5.861. Ia menambahkan, investor akan merespon perubahan cadangan devisa anggaran yang lebih baik. Sehingga fokus pelaku pasar terhadap isu global beralih dan indeks akan bergerak menguat.
Jakarta detik - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali bergairah jelang penutupan perdagangan sore ini. Sore ini IHSG naik tipis 8 poin ke 5.832,311.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sore ini menguat. Dolar AS berada di posisi Rp 13.299 dibandingkan posisi pada perdagangan kemarin sore Rp 13.332.

Pada perdagangan preopening, IHSG naik tipis 0,377 poin (0,01%) ke level 5.824,515. Sedangkan Indeks LQ45 menguat tipis 0,095 poin (0,01%) ke level 969,641.


Membuka perdagangan, Kamis (7/9/2017), IHSG menipis 0,135 poin (0,01%) ke level 5.824,003. Indeks LQ45 terpangkas 0,367 poin (0,04%) ke level 969,179.

Sempat berbalik ke zona hijau, IHSG kembali melemah jelang jeda siang. IHSG turun 10,350 poin (0,18%) ke 5.813,788. Indeks LQ45 melemah 3,169 poin (0,33%) ke 966,377.

Jelang sore, IHSG berhasil memperbaiki keadaan naik ke zona hijau. IHSG naik 8,173 poin (0,14%) ke 5.832,311. Indeks LQ45 menguat 1,311 poin (0,14%) ke 970,857.

Pelemahan IHSG diwarnai penguatan 5 sektor saham. Penguatan paling tinggi terjadi pada saham sektor Perdagangan yang naik 0,80%. Sebanyak 166 saham menguat, 156 saham melemah, dan 124 saham stagnan.

Posisi tertinggi IHSG terjadi di 5.835,878 dan terendah di 5.810,484. Transaksi IHSG terpantau moderat. Hingga siang ini, frekuensi perdagangan terjadi sebanyak 274.560 kali transaksi sebanyak 7,3 miliar lembar saham senilai Rp 5,5 triliun.

Semalam pasar saham Wall Street berakhir positif. Indeks Dow Jones naik 0,25% ditutup ke level 21.807,64 didukung sentimen kemungkinan perpanjangan batas waktu utang Pemerintah AS selama 3 bulan.

Bursa saham Asia yang pagi tadi dibuka hijau, sore ini kompak melemah. Hanya bursa saham Jepang yang masih bertahan.

Berikut situasi di bursa regional sore hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 menguat 38,55 poin (0,20%) ke kevel 19,396,52.
  • Indeks Hang Seng berkurang 90,84 poin (0,33%) ke level 27.522,92.
  • Indeks Komposit Shanghai turun 19,89 poin (0,59%) ke level 3.365,50.
  • Indeks Straits Times menipis 4,41 poin (0,14%) ke level 3.228,06.
Saham-saham yang masuk jajaran top gainers di antaranya adalah, United Tractor (UNTR) naik Rp 1.650 ke Rp 31.975, Indo Kordsa (BRAM) naik Rp 1.300 ke Rp 7.800, Dian Swastika (DSSA) naik Rp 500 ke Rp 13.000 dan Gudang Garam (GGRM) naik Rp 425 ke Rp 67.125.

Saham-saham yang masuk jajaran top losers di antaranya adalah Baramulti (BSSR) turun Rp 390 ke Rp 1.950, Supreme Cable (SCCO) turun Rp 250 ke Rp 7.700, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 200 ke Rp 19.150, Siloam International (SILO) turun Rp 200 ke Rp 10.700. (dna/ang)
👄
KONTAN.CO.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini ditutup turun 0,10% ke level 5.824,13. Adapun asing masih mencatatkan net sell sebanyak Rp 1,77 triliun. Dengan demikian, di sepanjang tahun ini (ytd) aliran dana asing yang keluar dari pasar mencapai Rp 2,66 triliun.
Pengamat pasar modal Teguh Hidayat melihat sejak tahun 2013 lalu, total asing di Indonesia urung bertambah. Beberapa kali memang sempat terjadi net buy asing secara besar-besaran. Namun, menurut teguh aksi net sell yang mengiringinya membuat asing seolah meninggalkan bursa.
Menoleh ke belakang, memang Teguh menandai adanya momentum dimana asing melakukan aksi secara besar-besaran. Seperti di tahun 2014 lalu, menurut catatan Teguh asing sempat melakukan net buy hingga Rp 42 triliun.
Pada tahun 2014, menurutnya sentimen yang mempengaruhi adalah pemilihan presiden. Kedua, asing juga melakukan aksi beli besar-besaran saat ada sentimen tax amnesty pada pertengahan 2016 lalu.
“Sekarang dana Rp 42 triliun itu udah habis net sell lagi. Kalau ditotal, posisi net buy asing dan net sell-nya dari 2013 sampai sekarang persis Rp 0,” ujar Teguh.
Sebelumnya, Teguh sempat menilai bahwa keluarnya asing hanya berlangsung sementara. “Baru sekarang saya melihat tren dimana asing seperti meninggalkan bursa sama sekali,” ujar Teguh, Rabu (6/9).
Padahal, menurut Teguh beberapa sentimen yang muncul di tahun ini, harusnya dapat membuat asing bertahan di bursa. Dari segi kondisi politik, menurut Teguh pemerintahan saat ini tak lebih buruk dibanding sebelumnya.
Begitu pula dengan pertumbuhan ekonomi, GDP dapat dipertahankan di kisaran 5%. “Tiga lembaga pemeringkat dunia sudah berikan investment grade untuk Indonesia. Itu seharusnya juga bikin asing masuk. Entah kenapa enggak,” tutur Teguh.
Adapun kondisi ini menurut Teguh akan bertahan hingga akhir tahun. Pasalnya, Teguh memprediksikan bahwa keluarnya asing tak akan berpengaruh signifikan pada IHSG. Hal ini mengingat asing keluar dalam jumlah sedikit tapi secara terus-menerus.
Sementara itu, Analis First Asia Capital David Sutyanto melihat bahwa asing saat ini sedang melakukan profit taking. Adapun dana asing yang keluar menurut David mungkin saja dialihkan ke instrumen lain.
Kemungkinan ini muncul dilihat dari aksi pemerintah yang belakangan gencar menerbitkan surat utang. Menurut David ini bisa menjadi instrumen pilihan bagi asing. Selain itu, David juga tak menutup kemungkinan asing beralih ke negara lain.
“Bisa juga dia pindah ke negara lain, kalau saat ini bisa dikatakan Filipina angkanya cukup bagus. Ada potensi juga mereka pergi ke sana,” ujar David.
💂

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) melemah pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Rabu (6/9/2017).
IHSG turun 0,26% atau 14,98 poin ke level 5.814,99 di akhir sesi I, setelah dibuka dengan pelemahan 0,35% atau 20,67 poin di posisi 5.809,31.
Sepanjang perdagangan hari ini hingga akhir sesi I, IHSG bergerak pada kisaran 5.803,12 - 5.829,58.
Sebanyak 132 saham menguat, 151 saham melemah, dan 276 saham stagnan dari 559 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Enam sembilan indeks sektoral terpantau melemah, didorong oleh sektor finansial yang melemah 0,81%, disusul sektor perdagangan yang turun 0,53%.
Adapun tiga sektor lainnya menguat, dipimpin oleh sektor tambang yang naik 0,88%.
Kresna Securities memproyeksikan IHSG masih akan mencoba bertahan di zona konsolidasi hari ini.
Analis Kresna Securities menyebutkan IHSG mampu rebound dari area support 5.730. Hal ini menjadi sinyal positif dan mengindikasikan market masih mencoba bertahan di area konsolidasi 5.730-5.900.
"Pada hari ini, kami memperkirakan IHSG bergerak di rentang 5.800-5.870," tulisnya dalam riset
Di pasar regional, indeks FTSE Straits Time Singapura siang ini terpantau melemah 0,53%, indeks FTSE Malay KLCI menguat 0,04%, indeks SE Thailand melemah 0,1%, dan PSEi Filipina melemah 0,93%.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terpantau melemah 0,02% atau 2 poin ke Rp13.340 per dolar AS.
Bisnis.com, JAKARTA - Indosurya Sekuritas memproyeksikan IHSG akan bergerak positif di level 5.771 – 5888
Kepala Riset William Surya Wijaya mengatakan IHSG terlihat masih akan bergerak dalam rentang konsolidasi wajar sembari menguji support level.
Jika berhasil dipertahankan maka akan menjadi pijakan selanjutnya untuk pergerakan naik bagi IHSG dan kembali mencetak rekor baru dalam beberapa waktu mendatang
"Hari ini IHSG berpotensi menguat," tulisnya dalam riset
Adapun saham yang direkomendasikan adalah
- HMSP
- ADHI
- PGAS
- ICBP
- LSIP
- BBNI
- PWON
- MYOR
- SMCB

jpnn.comJAKARTA - Laju indeks harga saham gabungan (IHSG) sepanjang September diprediksi tak jauh berbeda dengan Agustus lalu.
Bulan lalu, IHSG sempat menembus rekor ke level 5.916 tetapi turun ke posisi 5.864,06.
Indeks pada September ini lebih banyak dipengaruhi sentimen-sentimen yang bersifat sesaat.
Analis senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menyatakan, pada Agustus lalu belum ada pengaruh secara fundamental terhadap pergerakan indeks. Begitu pun pada September ini.
’’Secara historis, masih ada kecenderungan melemah. Namun, pelemahannya tidak sedalam Agustus,’’ katanya, Minggu (3/9).
Sebagai perbandingan, secara historis pergerakan indeks pada Agustus selama sembilan tahun terakhir rata-rata melemah 2,43 persen.
Selanjutnya, pada September, indeks rata-rata melemah 0,29 persen.
Untuk bulan tahun ini, diharapkan pergerakan IHSG bisa lebih baik daripada September tahun-tahun sebelumnya.
Menurut Reza, sentimen secara fundamental yang membuat IHSG bertahan di level 5.900 belum terlalu kuat.
’’Belum ada sentimen yang secara signifikan dapat mempertahankan IHSGdi zona hijau. Apalagi mampu mendorong IHSG untuk melesat ke level 6.000 seperti yang diperkiraan sebelumnya,’’ ujarnya.
Faktor penggerak IHSG lebih banyak berdasar rumor dan sentimen. Dengan begitu, laju IHSG pun rentan melemah.
Beberapa faktor yang harus diperhatikan, antara lain, rapat Federal Open Market Committee (FOMC), rilis data ekonomi dari Tiongkok dan Eropa, serta data inflasi dalam negeri.
Hal lain yang juga menjadi perhatian khusus adalah berita-berita maupun sentimen mengenai emiten langsung.
’’Apalagi, jika emiten itu adalah emiten small cap (kapitalisasi pasarnya kecil, Red), akan lebih sensitif. Namun demikian, justru di situlah peluang bagi para pelaku pasar untuk mendapatkan gain (keuntungan, Red) besar,’’ lanjutnya.
Reza pun memprediksi level support IHSG bulan ini mencapai 5.740–5.780 serta level resisten 5.912–5.945.
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudistira Adhinegara menuturkan, tekanan geopolitik masih memengaruhi bursa saham.
Yang terbaru adalah percobaan penembakan misil oleh Korea Utara (Korut) dan konflik mengenai genosida kepada etnis Rohingya di Myanmar.
’’Itu akan menjadi penyebab turunnya bursa saham di Asia,’’ katanya.
Ketegangan terkait dengan Korea Utara (Korut) sendiri beberapa kali memengaruhi bursa pada Agustus lalu.
Pertama, ketika Korut bersitegang dengan AS setelah berniat menembakkan rudal ke Pulau Guam.
Lalu, dilanjut ketika Korut menembakkan rudal yang jatuh di perairan Pasifik di utara Hokkaido, Jepang.
Bursa global, termasuk Indonesia, sempat ditutup di zona merah akibat dua aksi Korut tersebut.
Terakhir, Korut kembali berulah dengan melakukan uji coba bom hidrogen yang dapat dimasukkan ke dalam rudal balistik antarbenua. (rin/c22/sof)
👋


KONTAN.CO.ID - Membuka perdagangan bulan September, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan mencoba penguatan. Pekan lalu, IHSGturun dalam empat hari perdagangan berturut-turut dan ditutup turun 0,14% ke level 5.864,06 pada Kamis (31/8)).
Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, berdasarkan indikator harian, MACD membentuk pola dead crossdi area positif. Sementara itu, stochastic sudah jenuh beli atau overbought dan RSI berada di area netral. "Meskipun demikian, terdapat pola bullish hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi rebound pada pergerakan indeks saham," kata dia.
Dengan demikian, IHSG akan berpotensi menuju ke area level resistance di antara 5.882 dan 5.900. Sedangkan support pertama dan kedua berada pada level 5.827 dan 5.845.
Adapun saham-saham yang perlu dicermati adalah sebagai berikut:
MAIN, akumulasi beli pada level 915 – 925, dengan target harga di level 965 dan 985. Support: 900.
PGAS, akumulasi beli pada level 2.100 – 2.120, dengan target harga secara bertahap di level 2.260, 2.580 dan 2.850. Support: 2.020.
PWON, akumulasi beli pada area level 660 – 670, dengan target harga secara bertahap di level 700 dan 725. Support: 635.
SMGR, akumulasi beli pada area level 10.225 – 10.475, dengan target harga secara bertahap di level 10.700, 11.000 dan 11.875. Support: 10.100.
TBIG, akumulasi beli pada area level 6.325 – 6.425, dengan target harga secara bertahap di level 6.750 dan 7.250. Support: 6.250.
WTON, akumulasi beli pada area level 555 - 565, dengan target harga secara bertahap di level 580, 610, 630 dan 700. Support: 550.
JAKARTA - Ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat (AS) dan Korea Utara (Korut) semakin memanas. Hal ini setelah, Korut pada Minggu, 3 September 2017 kembali melakukan uji coba bom hidrogen.
Sehingga hal ini dianggap akan membuat perekonomian global kembali goyang. Bahkan pasar saham Indonesia hingga nilai tukar rupiah akan kena imbasnya meski tidak secara langsung.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, sama seperti imbas ke Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), maka nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS juga akan ikut melemah.
"Nilai tukar Rupiah secara tidak langsung akan berimbas tapi secara tidak langsung," ungkapnya kepada Okezone.
"Jadi, dengan adanya ulah si Kim (Pemimpin Korut), demand atas aset-aset safe haven akan meningkat dan Rupiah pun akan melemah karena bukan termasuk aset-aset safe haven," imbuhnya.
Selain itu, selama konflik antara dua negara ini berlangsung maka akan mempengaruhi Indonesia. Sehingga untuk mengembalikan keadaan global yang stabil maka harus menunggu hingga Pemimpin Korut Kim Jong Un tidak melakukan tindakan yang menyulut emosi AS.
"Kalau sampai kapan, saya tidak bisa perkirakan tergantung si Kim (Pemimpin Korut). Kalau dia enggak berulah juga nanti market adem-adem lagi," tukasnya.
(dni)
Berdasarkan data bursa yang diolah Beritasatu.com, hingga pukul 09.15 WIB, IHSG turun 13,2 poin (0,22 persen) menjadi 5.850,1.
Adapun kumpulan saham unggulan yang tergabung dalam Investor33 dibuka tergerus menjadi 426,3 dari 426,8. Indeks LQ45 turun 2 poin ke 975,8 poin dari 977,3. Sementara indeks syariah yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) naik menjadi 747,9 dari 746,2.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks kawasan Asia Pasifik di luar Jepang MSCI index melemah 4,6 (0,38 persen) menjadi 1.241,7. Indeks Nikkei 225 di Jepang turun 182,9 poin (0,93 persen) ke level 19.509, sementara Topix index melemah 15,2 (0,98 persen) mencapai 1.603.
Sementara indeks Shanghai SE Composite di Tiongkok naik 6,2 poin (0,18 persen) ke 3.373 dan CSI 300 index yang merupakan emiten papan atas bursa Shanghai dan Shenzen naik 1,9 poin (0,05 persen) ke 3.832.
Indeks Hang Seng di Hong Kong melemah 101,1 poin (0,36 persen) menjadi 27.851. Adapun indeks Kospi Korea pukul 09.00 WIB turun 14,5 (0,60 persen) mencapai 2.343 dan indeks Strait Times Singapura tergerus 13,1 (0,40 persen) ke posisi 3.264.
Sementara IHSG Kamis (31/8) melemah 8,4 poin (0,14 persen) ke level 5.864,0. Indeks Investor33 turun 0,9 (0,22 persen) mencapai posisi 426,8. Sementara indeks LQ-45 turun 2,3 poin (0,24 persen) ke level 977,3.



Sumber: BeritaSatu.com
Bisnis.com, JAKARTA– Indeks harga saham gabungan (IHSG) bergerak melemah pada awal perdagangan hari ini, Senin (4/9/2017).
IHSG hari ini dibuka dengan pelemahan 0,1% atau 5,85 poin di level 5.858,21 dan terus melemah 0,21% atau 12,39 poin ke level 5.851,67 pada pukul 9.18 WIB.
Adapun pada perdagangan Kamis (31/8), IHSG ditutup melemah 0,14% atau 8,45 poin di level 5.864,06, sedangkan pada Jumat, IHSG tidak membuka aktivitas perdagangan karena libur Idul Adha.
Sebanyak 87 saham bergerak menguat, 83 saham bergerak melemah, dan 389 saham stagnan dari 559 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pagi ini.
Enam dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak negatif dengan tekanan utama dari sektor finansial yang melemah 0,45% dan sektor properti yang turun 0,39%. Adapun tiga sektor lainnya menguat, dipimpin sektor pertanian (+0,28%).
Mega Capital hari ini memprediksi IHSG akan bergerak melemah terbatas menyusul uji coba bom hidrogen oleh Korut dan juga rudal yang ditembakkan ke Jepang.
Analis Mega Capital menyebutkan IHSG terkoreksi -0.86% selama sepekan lalu dan ditutup di level 5,864.06. Pelaku pasar memilih untuk merealisasikan keuntungan setelah indeks mencatatkan rekor tertinggi lalu di minggu sebelumnya.
Konflik geopolitik yang terjadi di semenanjung Korea setelah Korea Utara menembakkan rudal yang melewati wilayah Jepang juga menjadi sentimen negatif bagi pergerakan indeks.
Untuk hari ini (04/09), pasar akan menantikan data inflasi bulanan Agustus yang akan dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) dengan Bank Indonesia memperkirakan laju inflasi sebesar 0.01%.
Sejalan dengan dengan IHSG, indeks Bisnis27 melemah 0,28% atau 1,45 poin ke 523,72 pada pukul 9.19 WIB, setelah dibuka dengan pelemahan tipis 0,05% di posisi 524,92.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terpantau melemah 0,16% atau 21 poin ke Rp13.339 per dolar AS.

Saham-saham yang melemah pada awal perdagangan:
HMSP
-0,82%
BBRI
-0,83%
PGAS
-3,30%
BBCA
-0,26%
Saham-saham yang menguat pada awal perdagangan:
TLKM
+0,21%
INCO
+2,69%
NISP
+3,47%
SCMA
+1,36%
Sumber: Bloomberg
TEMPO.COJakarta - Konflik geopolitik yang terjadi di Semenanjung Korea diprediksi bakal memicu penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Bulan Agustus – September diprediksi sebagai puncak turunnya saham IHSG karena ketegangan antara Korea Utara dengan Amerika Serikat yang semakin meningkat.

“Selain adanya ketegangan di Semenanjung Korea, konflik di Myanmar juga menjadi salah satu faktor penyebab turunnya IHSG di Asia,” ujar Bhima Yudistira Adhinegara, pengamat ekonomi dan saham Institute For Develompent of Economics and Finance,  Ahad, 3 September 2017.

Bhima menambahkan krisis di Qatar dan bencana badai yang terjadi di Amerika ikut mempengaruhi penurunan harga saham. Menurutnya, badai yang terjadi di Amerika menyebabkan produksi minyak di negara tersebut menurun, sehingga menyebabkan negara Abang Sam tersebut harus mengekspor minyak dari negara lain. Hal ini yang menyebabkan harga minyak naik.

Selain karena faktor eksternal, faktor internal juga ikut memengaruhi risiko turunnya IHSG. “Tahun 2018 itu gaduh politik, para investor akan mencari aman dengan menarik saham dan invest ke bursa saham Amerika,” ujarnya.

Bhima berpendapat menjelang tahun 2018, masyarakat akan lebih memilih menanam saham di bidang yang lain, seperti misalnya menanam saham di bank dan emas. Hal ini terbukti dengan meningkatnya jumlah tabungan sebesar 11 persen. “Masyarakat mulai berjaga-jaga. Ada ketakutan harga emas naik,” ujarnya.



Namun di tengah isu risiko turunnya IHSG, pemerintah tetap optimistis akan terjadi kenaikan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4 persen. “Saya prediksi tidak akan sampai segitu. Prediksi saya paling sekitar 5,2 persen,” ujar Bhima.

JULNIS FIRMANSYAH
KONTAN.CO.ID - Guncangan hebat terdeteksi di Korea Utara. Hal ini memicu spekulasi bahwa negara tersebut kembali melakukan ujicoba nuklir keenam.
Berdasarkan situs United States Geological Survey, guncangan tersebut yang berkekuatan 6,3 magnitude di timur laut wilayah Korut itu kemungkinan berasal dari sebuah ledakan.
Ini merupakan area di mana Korut melakukan ujicoba nuklir sebelumnya.
Guncangan ini terjadi selang beberapa jam setelah Pimpinan Korut Kim Jong Un diberitakan tengah melakukan pengawasan atas pengembangan bom hidrogen jenis baru.
Kantor berita Korut merilis sebuah gambar yang menunjukkan Pemimpin Korut Kim Jong Un tengah memeriksa apa yang sebut-sebut sebagai bom hidrogen baru.
Belum ada verifikasi independen atas klaim tersebut.
Sementara itu, pemerintah Korea Selatan (Korsel) mengatakan, guncangan itu terjadi di Desa Kilju, di mana Korut menggelar ujicoba nuklir Punggye-ri.
Reaksi negara-negara tetangga Korut sangat keras dan beragam. Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, misalnya, mengatakan ujicoba nuklir lainnya oleh Korut benar-benar tidak dapat diterima.
Sedangkan Presiden Korsel Moon Jae In langsung mengadakan pertemuan darurat dengan badan keamanan nasional Korsel.
Badan Administrasi Gempa China mengatakan, guncangan tersebut diduga merupakan sebuah ledakan. Pihaknya juga mendeteksi adanya guncangan kedua, tak lama setelah guncangan pertama, sebesar 4,6 magnitude.
Pakar internasional sebelumnya mengatakan, Korut memang telah membuat kemajuan dalam pengembangan senjata nuklirnya. Namun tidak jelas apakah mereka telah berhasil membuat miniatur senjata nuklir yang dapat dimuat ke rudal.
Pyongyang telah menentang sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan tekanan internasional untuk mengembangkan senjata nuklir dan pengujian rudal yang berpotensi mencapai daratan AS.
Kantor berita KCNA mengatakan, Kim Jong Un telah mengunjungi ilmuwan di lembaga senjata nuklir dan "membimbing mereka dalam melakukan senjatasisasi nuklir".
"Lembaga pengembangan nuklir Korut baru-baru ini telah berhasil mengembangkan nuklir yang lebih canggih. Kim Jong Un tengah mengamati sebuah H-bomb dimuat ke dalam rudal balistik interkontinental," jelas laporan KCNA.

KONTAN.CO.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan lalu ditutup di angka 5.864 atau mencatatkan pelemahan sebesar 0,14% dibandingkan dengan pembukaan di hari Kamis yang lalu (31/8).
Pasar juga mencatatkan net sell pada penutupan perdagangan pekan lalu sebesar Rp 234,27 miliar.

Besok, diperkirakan IHSG akan cenderung mencatatkan penguatan dengan dukungan baik secara fundamental maupun teknikal.
"Kondisi fundamental makroekonomi dalam negeri cenderung stabil. Selain itu, kemampuan pemerintah dalam menjaga tingkat infalasi diyakini akan menjadi katalis positif terhadap penguatan IHSG besok," kata Muhammad Nafan Aji, analis Binaartha Parama Sekuritas kepada KONTAN, Minggu (3/9).

Secara teknikal Nafan mengatakan bahwa terdapat pola bullish hammer candlepada daily chart sehingga ada indikasi bahwa akan ada potensi rebound pada pergerakan harga saham Senin, besok.

Ia memprediksi bahwa IHSG akan menguat dengan support di angka 5.827 dan ressistance di angka 5.900.
Bisnis.com, JAKARTA - Pergerakan IHSG pekan depan diprediksi akan mengalami tren kenaikan pasca ditutup melemah pekan ini
Analis Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan Secara teknikal IHSG menguji level MA25 (5847) sebagai support terdekat. Indikator stochastic bergerak bearish mendekati level oversold dengan break outnya momentum RSI pada moving average 14. Sehingga pergerakan selanjutnya IHSG akan mencoba whipsaw pada level MA25 dan bullish trend line dengan range pergerakan 5825-5890. Saham-saham yang masih dapat diperhatikan ACES, ASRI, CPIN, ITMG, RALS, SMGR, SMBR.
Analis Binaartha Securities Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan IHSG* ditutup melemah 0.14% di level 5864.059 pada 31 Agustus 2017. Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama dan kedua berada pada level 5827.228 dan 5845.644. Sementara itu, resistance pertama dan kedua berada pada level 5882.105 dan 5900.151. Berdasarkan indikator daily, MACD membentuk pola dead cross di area positif. Sementara itu, Stochastic sudah jenuh beli atau overbought dan RSI berada di area netral. Meskipun demikian, terdapat pola bullish hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi rebound pada pergerakan indeks saham. Dengan demikian, IHSG akan berpotensi menuju ke area level resistance di antara 5882 dan 5900. Adapun saham-saham yang perlu dicermati adalah sebagai berikut.
Beijing SMH: North Korea's sixth nuclear test was expected. The timing speaks of Kim Jong-un's willingness to provoke China; and an attempt to seize the moment to wedge South Korea and Donald Trump.

A military response from the United States appears less likely than a decision by China to finally reach for its biggest gun - cutting the oil pipeline to North Korea.



http://www.smh.com.au/world/kim-jungun-crossed-chinas-red-line-with-nuclear-test-now-ball-is-in-beijings-court-20170903-gy9sva.html

North Korea, for its part, thinks it has just strengthened its hand for talks.

The United States has been urging China to cripple North Korea by cutting its energy supply.  China has to date resisted and Chinese foreign policy analysts have said this is because Beijing had to keep one card up its sleeve for the day Pyongyang crossed its red line.



http://www.smh.com.au/world/kim-jungun-crossed-chinas-red-line-with-nuclear-test-now-ball-is-in-beijings-court-20170903-gy9sva.html

China hates nuclear tests on its border the way the US hates an intercontinental ballistic missile test that could potentially reach the US mainland.

The two North Korean earthquakes, measured by Chinese monitors as magnitude 6.3, and then magnitude 4.6, triggered by the hydrogen bomb explosion on Sunday, prompted reports of tremors in Chinese border towns and scrambled Chinese jets. As with the five earlier nuclear tests, there is fear of radiation leaks.


Renmin University's professor of international relations, Shi Yinhong, had warned earlier in the week that China was in a difficult diplomatic situation - North Korea was acting increasingly hatefully towards China as it toughened economic sanctions.


The timing of Sunday's nuclear test indeed appears an act of spite against Beijing.


http://www.smh.com.au/world/kim-jungun-crossed-chinas-red-line-with-nuclear-test-now-ball-is-in-beijings-court-20170903-gy9sva.html
US President Donald Trump has threatened to axe a trade pact with South Korea.
US President Donald Trump has threatened to axe a trade pact with South Korea.  Photo: AP
North Korea's sixth nuclear test was conducted as leaders from Russia, Brazil, India, and South Africa flew into China for the much-heralded BRICS summit of emerging economies, at which Chinese President Xi Jinping was due to give a speech.

It is the second time this year North Korea has spectacularly disrupted Beijing's attempt to highlight its place on the world stage. Xi's One Belt One Road forum, with 30 world leaders in attendance, was punctuated by a North Korean missile test.


http://www.smh.com.au/world/kim-jungun-crossed-chinas-red-line-with-nuclear-test-now-ball-is-in-beijings-court-20170903-gy9sva.html
People in Seoul watch a TV news report about a possible nuclear test conducted by North Korea.
People in Seoul watch a TV news report about a possible nuclear test conducted by North Korea. Photo: AP
But the timing of Sunday's hydrogen bomb test also exploits tension between South Korea and the United States. On Saturday, South Korean foreign policy analysts were stunned that US President Trump - in his latest act of trade brinksmanship messing with security interests - threatened to axe a trade pact with South Korea as soon as this week.

On Friday, ahead of BRICS, Russian President Vladimir Putin described US tactics on North Korea as "misguided and futile", and said there must be dialogue between the US, South Korea and North Korea with no preconditions.

Russia believes North Korea will not give up its nukes.

South Korea, under new president Moon Jae-in, has said it is open to talks with its neighbour, but has so far toed the US line by repeating the caveat that preconditions must be met.

US Secretary of State Rex Tillerson has articulated US preconditions for talks with North Korea as no more missile tests and an agenda focused on North Korean denuclearisation.

But the rapid progress of North Korea's missile technology, its attainment of an intercontinental ballistic missile, and the latest nuclear test now have many analysts saying negotiations may need to begin with an acceptance of North Korea as a nuclear state.

"There is no strike option that is not a war. We are beyond 'prevention' and there is a third option: diplomacy and negotiation," wrote Professor John Delury of Yonsei University in Seoul.

China has said it wants denuclearisation but has grown increasingly irate at the US in the past fortnight, after Washington imposed unilateral sanctions on Chinese companies caught dealing with North Korea.

China's spokeswoman snapped that some parties appeared disinterested in peace talks and dialogue, only threats.

China's foreign ministry went so far as to blame the US and South Korea for conducting a large, week-long military drill that has historically provoked Kim. North Korea's fifth nuclear test, in 2016, was also conducted soon after the joint US military drill that North Korea has strongly protested is a threat to its security.

If the ball is in China's court on cutting oil, it may demand more willingness from the US to come to the negotiating table with North Korea.

Pyongyang, anticipating oil sanctions, has reportedly been stockpiling fuel for months.

North Korea on Sunday declared the test had confirmed it now has a hydrogen bomb capable of fitting on an intercontintental ballistic missile, and so the "DPRK-US confrontation structure has fundamentally changed".

Komentar

  1. KABAR BAIK!!!

    Nama saya Aris Mia, saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman sangat berhati-hati, karena ada penipuan di mana-mana, mereka akan mengirim dokumen perjanjian palsu untuk Anda dan mereka akan mengatakan tidak ada pembayaran dimuka, tetapi mereka adalah orang-orang iseng, karena mereka kemudian akan meminta untuk pembayaran biaya lisensi dan biaya transfer, sehingga hati-hati dari mereka penipuan Perusahaan Pinjaman.

    Beberapa bulan yang lalu saya tegang finansial dan putus asa, saya telah tertipu oleh beberapa pemberi pinjaman online. Saya hampir kehilangan harapan sampai Tuhan digunakan teman saya yang merujuk saya ke pemberi pinjaman sangat handal disebut Ibu Cynthia, yang meminjamkan pinjaman tanpa jaminan dari Rp800,000,000 (800 juta) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa tekanan atau stres dan tingkat bunga hanya 2%.

    Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah yang saya diterapkan, telah dikirim langsung ke rekening bank saya tanpa penundaan.

    Karena saya berjanji bahwa saya akan membagikan kabar baik, sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi, jika Anda membutuhkan pinjaman apapun, silahkan menghubungi dia melalui email nyata: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com dan oleh kasih karunia Allah ia tidak akan pernah mengecewakan Anda dalam mendapatkan pinjaman jika Anda menuruti perintahnya.

    Anda juga dapat menghubungi saya di email saya: ladymia383@gmail.com dan Sety yang memperkenalkan dan bercerita tentang Ibu Cynthia, dia juga mendapat pinjaman baru dari Ibu Cynthia, Anda juga dapat menghubungi dia melalui email-nya: arissetymin@gmail.com sekarang, semua akan saya lakukan adalah mencoba untuk memenuhi pembayaran pinjaman saya bahwa saya kirim langsung ke rekening mereka bulanan.

    Sebuah kata yang cukup untuk bijaksana.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ISU FUNDAMENTAL perbankan: BBRI, bnii (2022) #1

ASIENk: bbri diintai   BBRI: LCS andalan BBRI : wealth management tumbuh 2021: simpanan orang kaya d perbankan BBRI: restrukturisasi debitur turun UMKM: kredit k perbankan +13,3% / Januari 2022 BBRI: hapus buku utanK (2023) BBRI: optimis kredit 2022   BBRI: sasaran akhir 2022 neh BBRI: bermitra solusi teknologi BBRI: bermetaverse   BBRI: buyback lage   BBRI: tren turun harga saham BBRI 2021: LABA bersih d atas bbca BBRI: jadwal dividen 2021 BBRI: kredit tumbuh d 2022 BBRI: kinerja 2022 diekspektasiken lebe bagus   Per Februari 2022, Perbankan Salurkan Kredit Rp5.741,5 Triliun BBRI: rups bakal ganti direksi BBRI: tren harga saham ctak rekor tertinggi BBRI: market cap Rp 867 T BBRI: makin efisien biaya dananya BBRI: brilink Rp 18,2 T BBRI: 3 taon ke depan BBRI: merek yang TOP BBRI: optimistis 2022 BBRI: #1 @ ihsg   BBRI: dividen Rp 174,23 / saham  BBRI: Rp 43 T lebe dibagikan sbagai DIVIDEN final 2022 BBRI: bagi dividen terbesar bwat pemerintah BBRI: laba bersih naek   BBRI: laba bersih

analisis fundamental : ASRI, saham properti (2019-2020, 2021, 2022)

Lunasi Utang, Agung Podomoro Raih Pinjaman dari Guthrie Venture SG$ 172,8 Juta Agung Podomoro Land Jual Central Park untuk Modal Ekspansi Mulai membaik, kinerja sektor properti diprediksi naik 25% di tahun ini Marketing sales Kawasan Industri Jababeka (KIJA) capai Rp 899 miliar di tahun lalu Stok Rumah Membludak, Jakarta Paling Banyak Rekomendasi Saham Properti saat Penjualan CTRA, BSDE, LPKR, PWON Melonjak Kuartal I/2021 Bisnis Properti Asia Pasifik Kuartal I Positif, Tahun Menjanjikan Covid-19 melonjak, Indonesia Property Watch: Pasar properti bisa terkontraksi 5%-10% Fokus Pasar: Industri Properti Tumbuh Positif pada 2022 Jauh dari Jakarta, Apartemen di Bogor dan Tangerang Lebih Berkembang Gara-gara Pandemi, Jakarta Ditinggalkan Konsumen Properti? Pendapatan Emiten Properti Moncer hingga Kuartal III 2021, Siapa Paling Cuan? Menakar Prospek Saham Emiten Properti TAKAR PROPERTI 2023: rekomendasi (2) INFLASI: prospek properti Pasar Properti: bakal tumbuh positif Pajak : disk