Cuma tiga operator yang dapat frekuensi 5G, simak rekomendasi saham telko berikut
Bisnis.com, JAKARTA - PT Hutchison 3 Indonesia mengakui bahwa persaingan dalam meraup pelanggan baru pada 2020 makin ketat dan sulit. Peluang mendapat pelanggan baru hanya dapat dilakukan dengan akuisisi pelanggan operator lain atau menyasar segmen IoT.
Wakil Direktur Tri Indonesia Danny Buldansyah mengatakan bahwa perlambatan pertumbuhan pelanggan disebabkan oleh penetrasi gawai yang mulai jenuh.
Menurutnya, saat ini masyarakat yang tidak memiliki gawai hanya sedikit. Disebabkan penetrasi gawai pada beberapa tahun sebelumnya sangat tajam.
Di samping itu, pertumbuhan ekonomi yang lambat juga mempengaruhi pertumbuhan pelanggan baru operator seluler. Jumlah masyarakat yang berhasil meningkatkan kondisi perekonomiannya, tidak terlalu banyak.
“Sekarang berapa sih orang yang tidak memiliki gawai saat ini? sudah banyak yang megang. Paling anak kecil yang belum megang gawai. Atau mungkin orang yang ekonominya kurang mampu menjadi mampu. Tetapi itu [yang ekonominya naik] tidak terlalu banyak,” kata Danny kepada Bisnis.com, Kamis (5/12/2019).
Selalin itu, lanjut Danny, lambatnya pertumbuhan pelanggan di industri telekomunikasi juga disebabkan oleh cakupan operator seluler yang makin luas.Sehingga saat operator lain hadir di suatu daerah, yang terjadi adalah mengakuisisi pelanggan operator lain bukan mendapat pelanggan baru.
Adapun, untuk mengakuisisi pelanggan operator lain, kata Danny, tahun depan Tri akan fokus dalam meningkatkan kualitas layanan dan jaringan.
“Kalau sudah ada satu operator di suatu daerah, maka pasti penduduk di sana sudah diambil oleh operator tersebut. Adapun operator pendatang akan mengakuisisi pelanggan dari operator lain,” kata Danny.
Dia mengatakan bahwa ke depan pelanggan baru akan didatangkan dari mesin, bukan orang. Artinya pertumbuhan jumlah pelanggan akan mengarah pada penggunaan IoT di Indonesia. “Kalau dari orang bukan tidak bisa, namun sudah mature, emang kita mau suruh satu orang harus punya empat gawai kan tidak mungkin,” kata Danny.
🍉
KONTAN.CO.ID - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) kembali menorehkan prestasi gemilang dengan performa kinerja keuangan yang semakin kuat. Perusahaan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 16,5 triliun hingga kuartal III/2019 atau naik 15,6% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Kenaikan laba bersih ini didukung peningkatan pendapatan menjadi Rp 102,6 triliun atau naik 3,5% dibanding periode yang sama tahun lalu. Ditambah EBITDA (Earnings Before Interest Tax Depreciation Amortization) yang juga mengalami kenaikan sebesar 11,4% YoY menjadi Rp50,0 triliun.
Tak hanya itu, peningkatan laba bersih ini didukung oleh oleh upaya Telkom dalam menjaga besaran beban biaya yang dikeluarkan. Telkom tercatat berhasil menurunkan beban operasi, pemeliharaan, dan jasa telekomunikasi sebesar 7,1% YoY menjadi Rp 31,06 triliun dan penurunan beban karyawan sebesar 5,44% menjadi Rp 9,74 triliun. Secara keseluruhan, perusahaan plat merah ini berhasil menurunkan biaya operasional Telkom hingga 3,1%.
"Hal ini menggambarkan kinerja perusahaan yang semakin sehat dan profitable," ujar Direktur Keuangan Telkom Harry M. Zen.
Peningkatan ini juga memperlihatkan keberhasilan strategi yang dilakukan perusahaan di tengah industri telekomunikasi yang semakin kompetitif. Salah satunya strategi peningkatan bisnis digital dari Data, Internet, dan IT Service yang berhasil menyumbang hingga 59,1% dari total pendapatan Telkom. Angka ini meningkat 17,8% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Hal ini didorong kenaikan jumlah pelanggan menjadi 170,9 juta dengan 65,6% di antaranya merupakan pelanggan data. Membuat trafik data meningkat 55,2% menjadi 4.673 petabyte. Kenaikan ini didukung penambahan 20.829 BTS yang seluruhnya berbasis 4G selama tahun 2019 sehingga total yang dimiliki Telkom sebanyak 209.910 BTS.
Untuk menjangkau seluruh masyarakat di Indonesia, BTS tak hanya dioperasikan dan dibangun di kota-kota besar. Tetapi juga di wilayah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal) serta di wilayah perbatasan Indonesia. Secara total, Telkom telah berhasil menjangkau 97% wilayah di Nusantara.
Kinerja IndiHome Semakin Cemerlang
Layanan IndiHome juga menunjukkan peningkatan kinerja yang semakin baik, baik secara finansial maupun operasional. Pendapatan IndiHome meningkat 52,1% YoY menjadi Rp13,7 triliun. Dari sisi operasional, dengan tambahan 1,4 juta pelanggan baru selama 2019, total pelanggan IndiHome pada akhir September 2019 menjadi 6,5 juta atau tumbuh 38,3% YoY.
Kinerja cemerlang ini tak lepas dari peningkatan kapasitas dan kualitas jaringan yang selalu ditingkatkan dari waktu ke waktu, konten yang bervariasi, serta program marketing yang menarik dan tepat sasaran. Hal ini semakin memperkokoh kepemimpinan IndiHome di pasar fixed broadband di tahun 2019.
Harry yakin IndiHome akan terus bertumbuh. Diperkirakan dalam waktu tiga tahun ke depan, dari 65 juta rumah di Indonesia sebanyak 30% di antaranya adalah pelanggan potensial fixed broadband. Ditargetkan pelanggan IndiHome bisa bertambah 1,5 juta-2 juta setiap tahunnya.
Menorehkan Penghargaan Demi Penghargaan
Kinerja perusahaan yang semakin baik berhasil meraih penghargaan demi penghargaan. Telkom yang terus membangun bisnis digital dan membangun infrastruktur secara berkelanjutan berhasil mendapatkan empat penghargaan interasional sekaligus di akhir 2019.
Keempat penghargaan itu diserahkan saat acara Frost & Sullivan 2019 Asia Pacific Best Practices Awards di Hotel St Regis, Singapura, Kamis (14/11/2019). Pada acara ini, Telkom dinobatkan sebagai penerima 2019 Indonesia IoT Services Provider of the Year.
Dua anak perusahaan Telkom, yaitu Telkomsel dan Telkomsigma juga turut mendapatkan penghargaan di acara tersebut. Telkomsel memenangkan dua penghargaan, yaitu 2019 Indonesia Telecom Services Provider of the Year dan 2019 Indonesia Mobile Data Services Provider of the Year. Sedangkan, Telkomsigma dinobatkan sebagai 2019 Indonesia Data Center Services Provider of the Year.
Tak hanya itu, Telkom juga berhasil memberikan pelayanan terbaik bagi para pelanggannya. Terbukti dengan perusahaan berhasil menyabet 3 dari 19 kategori penghargaan International Customer Experience (CX) Award 2019.
Telkom meraih penghargaan Gold Medal untuk Kategori Best CX Strategy dan Best CX Team serta Bronze Medal untuk Kategori Best CX Transformation.
Terdapat 80 perusahaan dari 31 negara yang mengikuti ajang penghargaan berskala internasional ini dan Telkom merupakan satu-satunya perusahaan Indonesia yang mengikuti ajang ini. Tak hanya itu, Telkom juga merupakan perusahaan Indonesia pertama yang menjadi finalis.
🍉
JAKARTA, Investor.id – PT Jasa Marga Tbk (JSMR) melalui anak usahanya, PT Cinere Serpong Jaya, mengantongi fasilitas pinjaman senilai Rp 2,3 triliun dari tiga bank nasional. Tiga bank yang menyalurkan pinjaman tersebut terdiria tas PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Sekretaris Perusahaan Jasa Marga M Agus Setiawan mengatakan, masing-masing bank sindikasi memikul sepertiga dari total pinjaman yang diberikan. Pinjaman ini telah berlaku efektif dan memiliki tenor hingga 15 tahun, atau jatuh tempo pada Oktober 2034. “Untuk progress proyek tol Cinere-Serpong saat ini sudah mencapai 72%. Kami menargetnya ruas tersebut mulai beroperasi pada akhir semester I-2020,” jelas dia kepada Investor Daily, Selasa (19/11). Sebagai informasi, Cinere-Serpong yang memiliki total panjang 10,14 kilometer (km) merupakan bagian dari proyek jalan tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) 2. Ruas tol terbagi dua seksi, seksi I dari Serpong-Pamulang terbentang sepanjang 6,5 km, sedangkan seksi II dari Pamulang-Cinere terbentang sepanjang 3,6 km. Saat ini, komposisi pemegang saham ruas tol ini adalah Jasa Marga sebanyak 55%, PT Waskita Karya Tbk 35%, dan PT Jakarta Propertindo 10%. Adapun, badan usaha Cinere Serpong Jaya didirikan sejak 2008. Pinjaman ini menambah daftar penggalangan dana yang diraih Jasa Marga sepanjang 2019. Ke depan, perseroan turut mempertimbangkan alternatiff pembiayaan ekspansi, selain dari perbankan. Sebelumnya, Direktur Keuangan Jasa Marga Donny Arsal mengatakan, perseroan menjajaki penerbitan KIK-EBA syariah pertama di Indonesia dengan underlying asset jalan tol Jakarta Outer Ring Road (JORR). Perseroan sedang berdiskusi dengan sekuritas yang akan menangani aksi penerbitan dan menjalani proses pemeringatan. Namun, perseroan belum mengajukan rencana ini ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Perseroan, lanjut Donny, juga belum menentukan secara spesifik berapa dana yang bisa diraih dari KIK-EBA, karena tergantung dari permintaan investor. Namun, perseroan berharap mampu menghimpun dana sekitar Rp 2 triliun. Semula, Jasa Marga sempat mempertimbangkan penerbitan zero coupon bond. Menurut Donny, rencana ini belum menjadi pilihan dalam waktu dekat lantaran pricing obligasi tersebut cenderung mahal. Sementara itu, Jasa Marga menargetkan penyelesaian sejumlah pekerjaan proyek jalan tol tahun ini. Satu dari beberapa proyek yang ditargetkan tuntas adalah proyek jalan layang Jakarta-Cikampek II yang bakal difungsikan pada Desember 2019. Pekerjaan ruas jalan tol sepanjang 36,40 km tersebut telah mencapai 98,68%. Selanjutnya, terdapat proyek jalan tol Pandaan-Malang seksi Singosari-Malang yang progress kosntruksinya mencapai 97,76%, tol Balikpapan-Samarinda telah 96,91%, dan jalan tol Serpong-Kunciran yang sudah 100%. Hingga kuartal III 2019, Jasa Marga berhasil mengoperasikan jalan tol sepanjang 1.041 Km dengan penambahan panjang jalan tol baru di tahun 2019 sepanjang 41,46 Km. Tercatat, ruas tol yang beroperasi sejak tahun lalu antara lain Medan Kualanamu-Tebing Tinggi Seksi VII (Sei Rampah-Tebing Tinggi) sepanjang 9,26 Km, dan Pandaan Malang Seksi Pandaan-Singosari sepanjang 30,6 Km, serta Gempol-Pandaan sepanjang 1,6 Km. Sumber : Investor Daily
Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul "Jasa Marga Raih Pinjaman Sindikasi Bank Rp 2,3 Triliun"
Penulis: Farid Firdaus
Read more at: https://investor.id/market-and-corporate/jasa-marga-raih-pinjaman-sindikasi-bank-rp-23-triliun
🍎
Liputan6.com, Jakarta - Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR Eko D Heripoerwanto menyatakan, realisasi investasi ruas jalan tol yang dikembangkan bersama swasta lewat Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) baru mencapai 28 persen dari total target.
Periode 2015-2019, investasi jalan tol hanya mencapai angka Rp 142 triliun dari total target Rp 500 triliun.
BACA JUGA
"Realisasi PPP di PUPR 5 tahun ke belakang masih rendah, hanya 28 persen dari total target," ujar Eko di Jakarta, Rabu (06/11/2019).
Hal yang sama juga terjadi di proyek sistem pengadaan air minum (SPAM) yang realisasinya hanya 19 persen saja dari target, atau sekitar Rp 3,8 triliun dari Rp 20,5 triliun.
"Kami terus mendorong adanya peran swasta lewat state guarantee model, bond issuance, pemerintah beri garansi dan dukungan," ujar Eko.
Pembiayaan swasta jadi fokus penting dan membutuhkan partisipasi yang besar karena pembangunan infrastruktur negara tidak hanya bisa mengandalkan APBN saja.
Hal ini juga sempat disinggung dalam pidato Jokowi ketika membuka pameran konstruksi dan infrastruktur di Jakarta International Expo. Dirinya meminta agar swasta terus diberikan ruang agar bisa ikut membiayai pembangunan nasional.
"Swasta banyak yang mengeluh ke saya karena proyek diambil BUMN (sebagian besar). Saya harap 5 tahun ke depan peran swasta bisa lebih besar lagi. Dengan semangat kolaboratif saya yakin (mampu)," ujarnya.
🍐
Bisnis.com, JAKARTA — Kala itu, sehari seusai Pemilihan Umum pada 17 April, saham-saham emiten BUMN konstruksi dan infrastruktur atau karya semringah dengan membukukan kenaikan harga cukup bervariasi, dari 1,69% hingga 4,18%.
Harga saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk., misalnya, begitu dibuka langsung menguat 55 poin ke level Rp1.825, Kamis (18/4/2019). Sepanjang perdagangan, saham ADHI bergerak dalam rentang Rp1.790—Rp1.845.
Adapun, pada penutupan perdagangan, harga sahamnya berada di level Rp1.800, naik 1,69% walaupun masih di bawah harga pembukaan.
Selanjutnya, saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) juga langsung melompat 70 poin saat pembukaan, dari Rp2.330 ke Rp2.400, hingga kemudian ditutup pada harga Rp2.420 atau naik 3,86%.
Sementara itu, pergerakan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) menguat 60 poin pada sesi pembukaan perdagangan ke level Rp2.170 dan ditutup pada level harga Rp2.160 atau naik 2,37%.
Adapun, PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) menguat 60 poin ke level Rp2.450, dan kemudian ditutup pada harga Rp2.490 per saham atau naik 4,18%.
Pemicunya adalah hasil hitung cepat, di mana saat itu petahana memimpin perolehan suara. Seperti diketahui, pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla, terutama sepanjang periode 2017—2019, pembangunan infrastruktur terasa menggebu-gebu, dan tentu saja berdampak positif pada emiten BUMN karya, termasuk kinerja keuangannya.
Saham WSKT, misalnya, mampu membukukan rata-rata laju pertumbuhan majemuk tahunan (compound annual growth rate/CAGR) laba per saham (earning per share/EPS) hingga 67,66% sepanjang 2014—2018, sedangkan PTPP (29,63%), WIKA (29,50%), dan ADHI (18,74%).
Lalu apakah kemudian saham-saham BUMN karya itu sudah cukup mahal, atau malah masih murah, mengingat jika merujuk pada titik terendah saat koreksi pasar saham pada Oktober 2018, harga sahamnya sudah terkerek dalam rentang 52%--120% saat hitung cepat dimulai.
Untuk itu, tidak ada salahnya kita coba menghitung kembali valuasi saham-saham tersebut, apakah sudah keliwat mahal atau justru masih murah untuk meyakinkan bahwa kita tidak ketinggalan kereta jika saham-saham BUMN Karya memanas menjelang pelantikan Joko Widodo-Ma’ruf Amin pada Minggu (20/10/2019).
Apalagi, kita tahu bahwa saham-saham itu sudah terkoreksi cukup banyak sejak sehari setelah penghitungan cepat, kamis (18/4/2019) hingga Kamis (17/10/2019), di mana saham WSKT sudah turun -27,08%, WIKA (-21,49%), PTPP (-31,73%), dan ADHI (-30,28%).
Mahal dan murahnya harga saham memang tidak bisa sekadar dilihat dari nilai rupiah per lembarnya. Ambil contoh, saham ADHI yang ditutup seharga Rp1.800 per lembar, tidak bisa lantas dikatakan lebih murah ketimbang saham PTPP seharga Rp2.490 per lembarnya.
Ada banyak metode dalam melakukan valuasi saham atau penilaian atas harga wajar saham, seperti komparasi price to book value (PBV), price to earning ratio (PER), price/earning to growth ratio (PEG), dividend discount model (DDM) atau discounted cash flows (DCF), yang dipelopori oleh John Burr Williams, yang merupakan tokoh penting dalam analisis fundamental.
Metode DCF atau arus kas terdiskon ini kemudian diimplementasikan dengan lebih lugas oleh Charles S. Mizrahi, yang juga seorang penganut value investing.
Metode inilah yang akan dicoba diterapkan pada saham-saham BUMN karya, yaitu WSKT, WIKA, PTPP, dan ADHI. Keempatnya menjadi pilihan karena memiliki rekam jejak laporan keuangan lebih dari 5 tahun dengan pertumbuhan laba bersih 5 tahun terakhir lebih dari 10%.
Idealnya, saham yang akan divaluasi juga memiliki return on equity (ROE) sedikitnya 15% untuk menyaring saham-saham yang memang teruji kemampuan perusahaannya dalam menghasilkan laba.
Sayangnya, jika mengacu pada laporan keuangan 2018, tak banyak emiten BUMN yang memiliki ROE lebih dari 15%. Hanya ada PTBA (30,88%), BBRI (17,46%), dan TLKM (17,28%).
Pada tahap awal, kita tentukan dulu pertumbuhan EPS 5 tahun terakhir untuk menentukan proyeksi EPS pada 5 tahun ke depan.
Jika pertumbuhan CAGR EPS 5 tahun terakhir lebih besar dari 15%, maka proyeksi pertumbuhan EPS 5 tahun ke depan menggunakan angka 15%. Namun, jika pertumbuhan CAGR EPS 5 tahun terakhir lebih kecil dari 15%, maka proyeksi pertumbuhan EPS 5 tahun ke depan menggunakan angka 10%. Ini kriteria konservatif yang diterapkan oleh C. Mizrahi.
Dalam hal ini, CAGR EPS 5 tahun terakhir, dari saham WSKT, WIKA, PTPP, dan ADHI lebih besar dari 15% sehingga kita asumsikan pertumbuhan EPS 5 tahun ke depan adalah 15%.
Proyeksi EPS Emiten BUMN Karya | ||||
---|---|---|---|---|
Uraian |
WSKT
|
WIKA
|
PTPP
|
ADHI
|
Proyeksi Pertumbuhan EPS
|
15%
|
15%
|
15%
|
15%
|
Akhir tahun 2019
|
Rp335,10
|
Rp221,09
|
Rp278,59
|
Rp205,77
|
Akhir tahun 2020
|
Rp385,37
|
Rp254,25
|
Rp320,38
|
Rp236,64
|
Akhir tahun 2021
|
Rp443,18
|
Rp292,39
|
Rp368,44
|
Rp272,14
|
Akhir tahun 2022
|
Rp509,66
|
Rp336,25
|
Rp423,71
|
Rp312,96
|
Akhir tahun 2023
|
Rp586,11
|
Rp386,69
|
Rp487,27
|
Rp359,90
|
Total
|
Rp2.259,42
|
Rp1.490,67
|
Rp1.878,39
|
Rp1.387,41
|
Total Dividen 5 tahun*
|
Rp451,88
|
Rp298,13
|
Rp375,68
|
Rp277,48
|
*dividend pay out ratio 20%
TOTAL DIVIDEN
Jika total proyeksi EPS selama 5 tahun kita kalikan dengan rata-rata rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio) BUMN Karya yang sebesar 20%, maka diperoleh total nilai dividen yang bakal diterima oleh saham-saham BUMN karya selama 5 tahun ke depan.
Selanjutnya, guna mengetahui total proyeksi harga saham-saham BUMN Karya di tahun kelima (termasuk total dividen yang diterima selama 5 tahun), kita hitung dulu proyeksi harga saham-saham BUMN Karya pada tahun kelima (2023) dengan cara mengalikan proyeksi EPS pada tahun kelima dengan rumusan PER dari Mizrahi.
Untuk itu, kita tentukan dulu rata-rata PER saham-saham BUMN karya dalam 5 tahun terakhir (2014—2018) dengan metode Mizrahi, di mana rata-rata PER lebih dari 20 kali menggunakan proyeksi PER 17 kali, sedangkan rata-rata PER kurang dari 20 memakai proyeksi PER 12 kali.
Berdasarkan data, WSKT dan ADHI memiliki rata-rata PER 17,1 kali dan 16,61 kali sehingga kita menggunakan proyeksi PER 12 kali. Adapun, WIKA dan PTPP, masing-masing memiliki rata-rata PER 21,49 kali dan 20,40 kali, sehingga kita menggunakan proyeksi PER 17 kali.
Total Harga Saham di Tahun ke-5 | ||||
---|---|---|---|---|
Uraian |
WSKT
|
WIKA
|
PTPP
|
ADHI
|
Proyeksi PER
|
12
|
17
|
17
|
12
|
Proyeksi harga saham
|
Rp7.033,32
|
Rp6.573,73
|
Rp8.283,59
|
Rp4.318,80
|
Proyeksi Harga Saham (+ dividen 5 tahun)
|
Rp7.485,20
|
Rp6.871,86
|
Rp8.659,27
|
Rp4.596,28
|
Langkah berikutnya adalah menentukan harga saham-saham BUMN Karya yang layak, sesuai dengan imbal hasil yang kita inginkan. Sebelumnya, kita perlu mengetahui terlebih dahulu country risk premium Indonesia saat ini.
Mengacu pada peringkat yang disematkan oleh Moody’s pada April 2018, maka Indonesia memiliki peringkat Baa2. Dengan peringkat itu, maka risk premium di Tanah Air sebesar 8,6% (http://www.stern.nyu.edu/~adamodar/pc/datasets/ctryprem.xls), sedangkan rata-rata suku bunga deposito berada pada level 6,1%.
Jumlah risk premium dan suku bunga deposito minimal 14,7% itulah yang kemudian menjadi acuan imbal hasil yang layak yang kita inginkan dari harga wajar saham-saham BUMN Karya.
Harga Wajar Saham (dengan return minimal yang layak 14,7%**) | ||||
---|---|---|---|---|
Uraian |
WSKT
|
WIKA
|
PTPP
|
ADHI
|
Tahun 2023
|
Rp6.525,90
|
Rp5.991,16
|
Rp7.549,49
|
Rp4.007,22
|
Tahun 2022
|
Rp5.689,54
|
Rp5.223,33
|
Rp6.581,95
|
Rp3.493,65
|
Tahun 2021
|
Rp4.960,36
|
Rp4.553,91
|
Rp5.738,40
|
Rp3.045,91
|
Tahun 2020
|
Rp4.324,64
|
Rp3.970,28
|
Rp5.002,97
|
Rp2.655,54
|
Tahun 2019
|
Rp3.770,39
|
Rp3.461,45
|
Rp4.361,78
|
Rp2.315,21
|
**country risk premium (8,6%) + rata-rata deposito (6,1%)
Jika melihat data di atas, harga wajar saham WSKT pada tahun ini berada di level Rp3.770, WIKA (Rp3.461), PTPP (Rp4.361), dan ADHI (Rp2.315).
Sementara itu, jika melihat harga saham-saham BUMN Karya itu pada penutupan perdagangan Kamis (17/10/2019), tercatat WSKT ditutup di level Rp1.575, WIKA (Rp1.900), PTPP (Rp1.700), dan ADHI (Rp1.255).
Terlihat bahwa saham-saham BUMN Karya masih jauh di bawah harga wajarnya alias murah. Tetapi apakah lantas, kita bisa memborong saham-saham itu?
Tentu saja ada banyak faktor yang memengaruhi keputusan berinvestasi seseorang, seperti persoalan arus kas yang membelit emiten-emiten karya yang banyak diberitakan, kondisi pasar saham yang turun naik dalam 1 tahun terakhir akibat gaduh perang dagang dan kebijakan The Fed, hingga peluang emiten-emiten karya itu dalam proyek infrastruktur pada masa pemerintahan kedua Jokowi, yang bisa jadi tak lagi segencar periode 2014—2019.
Meski demikian, setidaknya valuasi tersebut dapat menjadi salah satu patokan bagi para investor berinvestasi.
🍈
Bisnis.com, JAKARTA — Road King Infrastructure Ltd. mengumumkan rencana akuisisi 40 persen saham PT Jasamarga Solo Ngawi dan PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri. Road King bakal merogoh kocek sebanyak Rp1,88 triliun untuk uang muka pembelian saham tesebut.
Berdasarkan keterangan resmi yang dilansir Road King, Rabu (2/10/2019), akuisisi saham PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN) dan PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri (JNKK) akan dilakukan oleh Kings Key, entitas tidak langsung yang 75 persen sahamnya dimiliki Road King. Setelah akuisisi ini tuntas, Road King akan memegang porsi saham 40 persen, menggeser PT Waskita Toll Road (WTR).
Untuk menebus saham JSN dan JNKK dari tangan WTR, Road King mengeluarkan dana sebesar Rp1,88 triliun sebagai uang muka. Jumlah itu terdiri atas Rp1,32 triliun untuk saham JSN dan Rp562 miliar untuk saham JNK.
Bersamaan dengan rencana akuisisi saham milik WTR, Road King juga bersepakat untuk mengambil alih pinjaman pemegang saham ke JNKK. Jumlah pokok pinjaman dari pemegang saham untuk JNKK mencapai Rp226 miliar.
Penyelesaian perjanjian jual beli bersyarat (PPJB) akan dilakukan 5 hari setelah pemenuhan persyaratan tuntas. PPJB antara Road King dan WTR telah ditandatangani pada Senin (30/9/2019).
Road King bukan pemain baru di bisnis jalan tol. Berdasarkan informasi dari laman perseroan, Road King mengelola lima ruas tol sepanjang 340 kilometer di China sejak 1993. Portofolio jalan tol ini tersebar di empat provinsi, yakni Anhui, Shanxi, Hebei, dan Hunan.
Investasi di JSN dan JNKK merupakan upaya Road King melebarkan sayap bisnis di luar China. Road King berniat mencari portofolio jalan tol yang sudah mapan karena langsung memberi pendapatan.
“Grup fokus pada penghasil pendapatan dari tol untuk mengoptimalkan pengembalian [investasi], dengan prioritas diberikan pada jalan tol itu yang sudah beroperasi," tulis Co-Chairman Road King, Zen Wei Pao William.
🍈
Bisnis.com, MANGUPURA – Sejumlah kesepakatan bisnis dengan nilai total mencapai US$640 juta ditandatangani Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., dan sejumlah negara Afrika di sela-sela penyelenggaraan Indonesia - Africa Infrastructure Dialogue (IAID) 2019 di Nusa Dua, Bali, Selasa (20/8/2019).
LPEI dan Wijaya Karya (WIKA) menandatangani framework agreement bersama pemerintah Senegal dan Agence de gestion du Patrimoine bati de l’Etat untuk konstruksi kawasan bisnis terpadu (mixed used complex - Goree Tower) senilai US$250 juta.
Kedua BUMN itu juga meneken framework agreement bersama Pemerintah Pantai Gading untuk pembangunan 1.500 unit rumah susun (social housing) dan konstruksi pengembangan 18.500 unit rusun dengan nilai total mencapai US$200 juta.
Selain itu, kesepakatan serupa ditandatangani LPEI dan WIKA bersama Zanzibar Utilities Regulatory Authority untuk proyek senilai US$190 juta dalam pembangunan pelabuhan terminal liquid (bulk liquid terminal) di Zanzibar, Tanzania.
Direktur Eksekutif LPEI Sinthya Roesli mengatakan, realisasi kesepakatan itu merupakan wujud upaya pemerintah yang terus mendorong eksportir untuk melakukan penetrasi ke pasar potensial atau non-tradisional market. BUMN konstruksi yang memiliki kapasitas dan reputasi internasional itu, jelasnya, didorong untuk membuka jalan.
“LPEI memiliki kapasitas untuk dapat mendukung WIKA dalam menggarap proyek-proyek tersebut,” ujarnya sesuai penandatanganan kesepakatan tersebut.
Sinthya menjelaskan, di dalam hampir keseluruhan kesepakatan itu, LPEI memberikan fasilitas buyer’s credit atau pembiayaan kepada pembeli produk atau jasa Indonesia di luar negeri. Skema itu berbeda dengan pembiayaan yang diberikan pihaknya dalam kesepakatan-kesepakatan sebelumnya yang terutama berbentuk pembiayaan modal kerja.
Sebelumnya, LPEI juga telah memberikan pembiayaan berupa Kredit Modal Kerja Ekspor (KMKE) kepada WIKA melalui skema penugasan khusus ekspor atau National Interest Account (NIA) untuk proyek pembangunan perumahan bersubsidi di Aljazair dengan nilai proyek Rp187,7 miliar.
Sinthya menjelaskan, ke depan pihaknya akan terus mendorong skema pembiayaan tersebut, terutama untuk proyek potensial berskala besar. Apalagi, jelasnya, LPEI bersama sejumlah BUMN akan menyasar proyek besar yang dikerjakan bersama.
“Sekarang kan kami mau masuk dengan Indonesia incorporated. WIKA, PT Dirgantara Indonesia (Persero), LEN [PT Len Industri (Persero)], INKA sehingga masuk satu paket, dari project development hingga operation. Sebab mereka, sebagian besar maunya BOT, build operated and transfer dengan skema PPP.”
Di samping sejumlah negara tersebut, Sinthya menjelaskan bahwa potensi kerja sama dengan beberapa negara lain juga masih terbuka. Dalam pertemuan dengan beberapa delegasi IAID 2019, pihaknya telah menjajaki kemungkinan proyek baru.
Salah satunya, jelas dia, proyek rehabilitasi jalur kereta (railway) sepanjang 350 kilometer. Di samping itu, potensi pengerjaan jalur kereta sepanjang 300 km untuk angkutan minyak di Madagaskar.
“Jadi, ada banyak sekali potensi untuk proyek infrasturktur di Afrika. Jadi, memang ini hanya masalah kecepatan kita saja masuk ke sana,” tambah Sinthya.
Direktur Utama WIKA Tumiyana menjelaskan, pihaknya sudah masuk ke wilayah Afrika sejak 2013. Sejumlah proyek besar pun, jelas dia, sudah pernah digarap pihaknya, antara lain di Aljazair dan Nigeria.
Dia mengakui, kesepakatan yang diteken pada hari ini menambah portofolio WIKA dalam pengembangan proyek di Afrika. “Yang kami sign hari ini adalah pasar baru, yang baru di-create,” ujarnya.
🍓
JAKARTA, iNews.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini berpotensi berbalik melemah dan bergerak di kisaran level 6.266-6.332. Pada perdagangan sebelumnya, IHSG berhasil ditutup menguat 0,12 persen di level 6.282.
Analis Binaartha Sekuritas M Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, berdasarkan indikator, MACD masih berada di area negatif. Meskipun demikian, terlihat bahwa Stochastic dan RSI sudah berada di area netral.
"Di sisi lain, terlihat pola bearish bar yang mengindikasikan adanya potensi koreksi wajar pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area support," ujarnya dalam hasil risetnya, Senin (12/8/2019)
Sementara itu, berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama maupun kedua memiliki range di 6.268 hingga 6.255. Kemudian, resistance pertama maupun kedua memiliki range 6.307 hingga 6.332.
IHSG sebelumnya ditutup naik tipis 0,12 persen atau 7,46 poin ke level 6.282 dengan saham-saham pertanian dan pertambangan menopang penguatan setelah sempat optimistis di awal sesi perdagangan.
Investor asing tercatat net buy sebesar Rp63,84 miliar dengan rupiah menguat 0,13 persen ke level Rp14.194 per dolar AS.
Kemudian, ekuitas Asia menutup pekan dengan bervariasi. Lanjutan penguatan pada indeks saham Nikkei (+0,44 persen) dan TOPIX (+0,35 persen) sedangkan indeks saham China terkoreksi cukup dalam dimana Indeks Hang Seng (-0,69 persen) dan Shanghai (-0,97 persen) ditutup turun.
saham2 infrastruktur disorong-sorong:
Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain BBNI, BSDE, LPCK, PPRO, WSBP, dan WSKT.
Editor : Ranto Rajagukguk
🍇
sindonews: Executive Vice President Konstruksi Regional Jawa Bagian Barat PT PLN (Persero) Henrison Lumbanraja, Manager Unit Pelaksana Proyek Pembangkit Jawa Bagian Barat 2 PT PLN (Persero) Budi Ari Wibowo, General Manager (UPP PJBB 2) PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Barat (UIP JBB) Ratnasari Sjamsuddin, Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat Haryanto WS, Direktur Operasi II PT Wijaya Karya Bambang Pramudjo, General Manager MHPS Engineering Headquarters Deputy Regional Representative for Takasago Works Katsunori Uchida, dan Representative of Mitsubishi Corporation Takuo Umemura berfoto bersama usai pemasangan Gas Turbine Type M701 F5 yang pertama di Indonesia di PLTGU Muara Karang Peaker (400-500 MW), Jakarta, Senin (29/7/2019). Gas Turbine dari Mitsubishi Hitachi Power System (MHPS) M701 F5 memiliki teknologi dan efisiensi yang tinggi, serta ramah lingkungan. Gas Turbine diberangkatkan dari Takasago, Jepang, pada tanggal 28 Mei 2019, dan tiba di site project pada tanggal 22 Juli 2019 setelah melalui beberapa custom clearance di Pelabuhan Ciwandan, Merak. Proyek PLTGU Muara Karang Peaker (400-500 MW) merupakan bagian dari mega proyek 35.000 MW. Dibangun di area seluas 3,75 Ha di lahan PLTU/PLTGU Muara Karang yang siap tingkatkan keandalan listrik Jawa - Bali.
🍇
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten berkapitalisasi besar yang akan membagikan dividen yang cum date-nya akan berakhir pekan ini. Sejumlah analis menilai ada beberapa saham yang menarik untuk dicermati. Namun dampak pembagian dividen ini berpotensi menekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Analis Oso Sekuritas Sukarno Alatas menyatakan emiten yang menarik dicermati jika dinilai dari rasio dividen yield-nya di atas 3% seperti PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) dengan dividen yield 34%. Disusul PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dengan dividen yield 4,05%, kemudian PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) dengan dividen yield 8%.
BACA JUGA
“Tetapi dalam jangka pendek investor dapat mengoleksi saham INDF karena trennya naik. Sedangkan yang lain sudah direspon sehingga harga sudah naik duluan dan sudah berada di area overbought,” jelasnya kepada Kontan.co.id Selasa (11/6).
Sukarno bilang prospeknya mayoritas masih baik dan diproyeksikan laba bersih per saham atau earning per share (EPS) disetahunkan akan tumbuh positif.
Kepala Riset MNC Sekuritas Thendra Crisnanda menjelaskan secara umum ada beberapa emiten dengan dividen yield yang menarik. Namun investor juga perlu memperhatikan kecenderungan harga saham setelah pembagian dividen.
“Patut dicermati bahwa kecenderungan harga saham dari perusahaan yang membagikan dividen dengan yield yang menarik, harga sahamnya telah naik mengikuti besaran dividen sebelum waktu cum date,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Selasa (11/6).
Menurut Thendra investor disarankan tidak membeli saham hanya untuk mengejar cuan dividennya terutama dengan waktu cum date yang telah dekat.
Thendra bilang pasca ex-date dividend, harga saham perusahaan tersebut secara mayoritas akan turun kembali menyesuaikan besaran pembagian dividen atau bahkan lebih dalam.
Analis Binaartha Sekuritas M Nafan Aji Gusta Utama menyatakan ada beberapa emiten yang menarik untuk dicermati prospeknya. “Saham yang menarik dicermati adalah INDF, TLKM, dan ICBP karena prospek dan kinerjanya yang baik,” jelasnya.
Menurut Nafan secara teknikal saham ICBP masih bertahan di garis tengah dari Bollinger dan terlihat pola upward bar yang mengindikasikan potensi stimulus beli.
Ia rekomendasikan kepada investor untuk melakukan akumulasi beli di target harga bertahap di Rp 9.900, Rp 10.300, dan Rp 10,750.
Secara fundamental ICBP, anggota indeks Kompas100 ini, menarik karena mendapat kucuran dana segar sebesar Rp 3,9 triliun dari INDF. Dengan adanya tambahan modal, diharapkan ICBP dapat meningkatkan penjualan dan kinerjanya di tahun ini.
“Sedangkan untuk TLKM juga menarik karena jumlah payout ratio tersebut meningkat dari dividen tahun buku 2017 yang sebesar 76,21% dari laba bersih,” jelasnya.
Menilik dari laporan keuangannya TLKM pada 2018 walaupun mencatatkan penurunan laba bersih pada 2018 sebesar 18,56% secara tahunan menjadi Rp 18,03 triliun. Namun prospek TLKM, anggota indeks Kompas100 ini, masih menarik.
Tahun ini saja belanja modal ditambah untuk membangun infrastruktur broadband baik itu untuk mobile maupun fixed broadband. Pembangunan ini nantinya akan menjadi katalis positif bagi peningkatan kinerja TLKM tahun ini.
Namun Nafan masih rekomendasikan TLKM untuk hold di rentang 3.500-3.520.
Untuk sektor konsumer, Nafan merekomendasikan INDF yang sebagai saham yang mencatatkan kinerja baik. Fokus INDF tahun ini pembangunan pabrik untuk menambah kapasitas produksi. Dengan penambahan produksi ini bisa meningkatkan penjualan INDF ke depannya.
“Rekomendasikan INDF saat ini masih hold di rentang 6.150 -6.37,” jelasnya.
Menurut Nafan pembagian dividen kali ini berpotensi terhadap penekanan IHSG walau dalam waktu yang singkat.
Begitu juga dengan Sukarno yang menjelaskan akan terasa dampak terhadap IHSG. Hal ini disebabkan emiten yang mempunyai bobot yield besar terhadap IHSG seperti TLKM dengan bobot 7% cukup mempengaruhi ketika Ex Date.
Kendati demikian hal ini tidak terlalu harus dikhawatirkan investor karena hanya beberapa saham kapitalisasi besar yang akan membagikan dividen dalam waktu dekat ini. Menurutnya pengaruhnya mungkin hanya satu sampai dua hari saja.
🍉
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam lima hari perdagangan ikut menggerus sejumlah indeks sektoral yang sempat menguat. Secara year to date (ytd), IHSG turun 5,93%. Sejumlah indeks sektoral mencatat penurunan yang lebih mini daripada IHSG hingga Jumat (17/5).
Sejak awal tahun hingga pertengahan Mei, indeks sektor perdagangan, jasa dan investasi turun 0,17%. Indeks sektor infrastruktur, utilitas, dan transportasi turun 0,62%. Indeks sektor keuangan turun 1,02%. Satu lagi indeks yang mencetak penurunan lebih kecil daripada IHSG adalah sektor properti dan konstruksi, sebesar 4,15%.
BACA JUGA
Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, sektor infrastruktur masih menghijau karena didorong oleh kinerja keuangan, terutama dari emiten subsektor telekomunikasi. Kenaikan kinerja ini ditopang oleh adanya kenaikan pendapatan layanan data.
Salah satu yang menjadi pendorong saham subsektor ini adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang menunjukkan kinerja yang baik. Apalagi emiten ini memiliki kapitalisasi pasar yang besar. "Pergerakan TLKM dari setahun yang lalu memang termasuk yang defensif," kata dia saat dihubungi Kontan co.id, Jumat (17/5).
Selain itu, beberapa saham subsektor telekomunikasi memang masuk ke dalam saham yang menjadi leader IHSG. Harga saham PT Smartfren Telecom Tbk (FREN), secara year to date naik 223,08% dan PT XL Axiata Tbk (EXCL) naik 28,3%. Sementara itu, menurut Nafan, di subsektor konstruksi non-bangunan mendapat pengaruh kuat dari adanya pendanaan pemerintah.
Di sisi lain, secara teknikal, saham-saham di sektor infrastruktur, telekomunikasi, dan transportasi ini sudah menampakkan jenuh jual. Dengan begitu, investor akan mulai melakukan akumulasi beli yang akan memengaruhi kenaikan harga. "Jadi, tidak akan terjadi pelemahan yang signifikan lagi," kata dia.
Nafan menilai, sektor ini akan tetap prospektif di semester kedua. Nafan merekomendasikan buy TLKM dengan target harga jangka panjang Rp 4.510. Kemudian, ia merekomendasikan maintain buy PT Jasa Marga Tbk (JSMR) dengan target harga akhir tahun Rp 6.750 dan akumulasi beli PT PP Presisi Tbk (PPRE) dengan target harga Rp 446.
Pada Jumat (17/5), harga saham TLKM turun 2,5% ke Rp 3.510 per saham. Harga saham JSMR hari ini turun 1,47% ke Rp 5.025 per saham dan PPRE flat di harga Rp 378 per saham.
🍉
TEMPO.CO, Purbalingga - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno memastikan Bandara Jenderal Besar Soedirman Purbalingga akan beroperasi pada 2020 dan bisa segera mendukung perekonomian daerah.
Hal ini Rini sampaikan saat meninjau langsung ke lokasi proyek pembangunan Bandara Jenderal Besar Soedirman di Purbalingga, Jawa Tengah, kemarin.
“Saya ke sini mengecek langsung persiapan pembangunan dan mendukung sepenuhnya pembangunan bandara ini,” ujar Rini dalam keterangan pers yang diterima, Sabtu, 11 Mei 2019.
Keberadaan Bandara Jenderal Besar Soedirman, menurut Rini, sangat strategis untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah, khususnya di Kabupaten Purbalingga, Banyumas, Kebumen, Banjarnegara, dan Wonosobo.
Direktur Utama Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan bahwa AP II saat ini tengah melakukan persiapan pembangunan infrastruktur yang dimulai dari pembersihan lahan (land clearing), mendirikan pagar bandara, dan membangun gedung Project Implementation Unit (PIU).
Setelah persiapan usai dilakukan, kata Awaluddin, pekerjaan selanjutnya adalah membangun terminal penumpang dan runway. "Kami tengah melakukan persiapan pembangunan infrastruktur setelah tahapan administrasi usai,” ucapnya.
Awaluddin menjelaskan, pembangunan terminal penumpang Bandara Jenderal Besar Soedirman dilakukan dalam 3 tahap. Tahap I dibangun terminal penumpang berkapasitas 98.812 penumpang per tahun
Lalu tahap II dibangun terminal penumpang dengan kapasitas 440.440 penumpang per tahun, dan tahap III menjadikan terminal berkapasitas 597.645 penumpang per tahun. Pada tahap awal, investasi Rp 500 miliar disiapkan untuk membangun terminal penumpang dan runway.
Lebih jauh Awaluddin optimistis jumlah penumpang terus tumbuh setiap tahunnya hingga bisa menembus sekitar 600.000 penumpang. "Termasuk juga tumbuhnya geliat perekonomian dan pariwisata karena terbukanya konektivitas udara di wilayah ini,” ucapnya.
Pada Tahap I rencananya bandara akan melayani penerbangan dengan pesawat ATR 72-600 dan sejenis. Nantinya setelah dilakukan pengembangan Tahap III bandara ini bisa melayani pesawat sekelas Boeing 737 dan Airbus A320.
Proyek Bandara Jenderal Besar Soedirman berlokasi di kawasan Pangkalan TNI AU Jenderal Besar Soedirman. Pada April 2019, AP II dan TNI AU menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) menandai mulainya pembangunan infrastruktur bandara.
AP II dan TNI AU juga telah menyepakati Daerah Lingkungan Kerja (DLKr), yakni DLKr I seluas 4,42 hektare digunakan bandara meliputi terminal kargo, terminal penumpang, bangunan operasional/perkantoran, dan fasilitas sisi darat lainnya.
Sementara itu DLKr II seluas 43,5 hektare untuk penggunaan bersama (penerbangan sipil dan militer) meliputi runway, RESA (runway end safety area), stopway, taxiway, PKP-PK (Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran), fasilitas bersama, dan pagar pengamanan bandara.
BISNIS
🍒
Merdeka.com - PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2018.
BERITA TERKAIT
Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani menuturkan, dalam RUPST ini perseroan membagikan dividen sebesar Rp 330.390.000.000 sepanjang tahun 2018.
"Laba Jasa Marga 2018 yaitu Rp 2.200.000.000.000. Kami berikan dividen 15 persen sehingga Rp Rp 330.390.000.000 atau Rp 45 per lembar saham," terangnya di Hotel Pullman, Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (6/5).
Dalam RUPST kali ini juga memutuskan adanya perubahan nomenklatur direksi Perusahaan dengan masa jabatan direksi meneruskan sisa masa jabatan masing-masing.
Susunan dan Jabatan Dewan Komisaris dan Direksi Jasa Marga dengan nomeklatur Direksi yang baru ialah sebagai berikut:
Direksi
Direktur Utama: Desi Arryani
Direktur Keuangan: Donny Arsal
Direktur Human Capital dan Transformasi: Alex Denni
Direktur Pengembangan Usaha: Adrian Priohutomo
Direktur Bisnis: Mohammad Sofyan
Direktur Operasi: Subakti Syukur
Direktur Utama: Desi Arryani
Direktur Keuangan: Donny Arsal
Direktur Human Capital dan Transformasi: Alex Denni
Direktur Pengembangan Usaha: Adrian Priohutomo
Direktur Bisnis: Mohammad Sofyan
Direktur Operasi: Subakti Syukur
Dewan Komisaris
Komisaris Utama: Sapto Amal Damandari
Komisaris Independen: Sugihardjo
Komisaris: Muhammad Sapta Murti
Komisaris: Agus Suharyono
Komisaris: Anita Firmanti
Komisaris Independen: Vincentius Sonny Loho
Komisaris Utama: Sapto Amal Damandari
Komisaris Independen: Sugihardjo
Komisaris: Muhammad Sapta Murti
Komisaris: Agus Suharyono
Komisaris: Anita Firmanti
Komisaris Independen: Vincentius Sonny Loho
Adapun sebagai informasi, pada 2018, perseroan menjaga pertumbuhan EBITDA mencapai Rp 6,02 triliun atau tumbuh 9,89 persen dari tahun 2017, sedangkan margin EBITDA sebesar 61,56 persen.
Reporter: Bawono Yadika
Sumber: Liputan6.com [idr]
🍉
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selain fokus dengan proyek infrastruktur, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA, anggota indeks Kompas100) berencana untuk menggarap mega proyek beromzet ratusan triliun. Proyek tersebut terdiri dari rencana pembangunan kota mandiri di Pulomas, Jakarta Timur dan proyek transit oriented development (TOD).
Direktur Utama WIKA Tumiyana mengatakan, proyek kota mandiri yang akan berdiri di daerah Pulomas tersebut memiliki luasan area hingga 300 hektare (ha). Namun akan di bangun secara bertahap. Rencananya tahap I seluas 100 ha akan dibangun di dekat area danau Ria Rio.
BACA JUGA
“Konsepnya adalah kota mandiri, nantinya semua fasilitas umum akan lengkap di kota mandiri ini,” ujar Tumiyana di Jakarta, Rabu (30/4).
Lebih lanjut, proyek tahap I ini akan berlangsung selama 10 tahun dengan nilai investasi hingga Rp 60 triliun. WIKA akan menggandeng badan usaha milik daerah (BUMD) DKI Jakarta PT Jakarta Propertindo dengan skema joint venture (JV). Diperkirakan omzet dari proyek ini dapat tembus hingga Rp 200 triliun.
Selain itu, WIKA pun akan membuat proyek TOD di sepanjang jalur kereta cepat Jakarta Bandung. Adapun lahan yang disiapkan di daerah ini adalah 1.970 ha dengan rincian di Karawang seluas 250 ha, Walini seluas 1.270 ha dan Tegalluar 450 ha.
“Kami terbuka untuk semua partner yang ingin ambil bagian untuk proyek TOD ini. Luar dan dalam negeri. Forecast revenue dalam 50 tahun bisa sebesar Rp 266 triliun,” ujar Tumiyana.
🍓
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) mencatat penurunan laba bersih hingga 18,56% sepanjang tahun 2018. Emiten halo-halo pelat merah ini meraup laba bersih sebesar Rp 18,03 triliun. Padahal, per 2017, Telkom meraup laba bersih Rp 22,14 triliun.
Walaupun laba turun, pendapatan TLKM tahun 2018 masih naik 1,97% menjadi Rp 130,78 triliun dari sebelumnya Rp 128,25 triliun. Penurunan laba tersebut paling besar disebabkan dengan naiknya beban operasional, pemeliharaan, dan jasa telekomunikasi Rp 43,79 triliun dari tahun sebelumnya Rp 36,6 triliun. Alhasil, margin laba usaha TLKM per 2018 hanya 29,7%, turun dari 34,25% pada 2017 lalu.
Berdasarkan laporan keuangan TLKM yang dirilis Selasa (30/4), kenaikan beban operasional, pemeliharaan, dan jasa telekomunikasi paling besar disebabkan oleh beban operasi dan pemeliharaan Rp 25,21 triliun. Kemudian, beban pemakaian frekuensi radio sebesar Rp 5,47 triliun dan sewa sirkit dan CPE Rp 5,12 triliun.
Di sisi lain, pendapatan data, internet, dan jasa teknologi informatika mencatat kenaikan paling besar di tengah kenaikan pendapatan interkoneksi dan lainnya, serta penurunan pendapatan jaringan dan telepon. Pendapatan segmen ini mencapai Rp 77,15 triliun, naik 12,57% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 68,53 triliun.
Per 2018, porsi pendapatan data, internet, dan jasa teknologi informatika ini mencapai 59% dari total pendapatan TLKM. Porsi ini naik dari tahun 2017 yang sebesar 53,43%.
🍈
JAKARTA okezone– Menteri Keuangan Sri Mulyani diminta mengalihkan anggaran kementerian yang belum terpakai ke Kementerian PUPR. Tujuannya, agar pembangunan infrastruktur di daerah bisa ditingkatkan kembali.
Berikut sederet fakta yang dirangkum Okezone mengenai anggaran kementerian yang akan dialihkan ke Kementerian PUPR, Minggu (28/4/2019):
BERITA TERKAIT+
1. Presiden Minta Sri Mulyani Alihkan Anggaran ke PUPR
Presiden Joko Widodo meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani mengalihkan anggaran kementerian, yang masih ragu ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk membiayai pembangunan infrastruktur daerah.
"Melihat perjalanan empat tahun ini, Kementerian PUPR, yang bisa merealisasikan anggaran yang diberikan, (oleh karena itu) mungkin anggaran di kementerian lain yang masih ragu, dimasukkan ke PUPR," kata Presiden.
2. Tujuan Penggunaan Anggaran yang Tak Terserap
Menurut Kepala Negara, pembangunan infrastruktur masih akan terus dijalankan, terutama di daerah-daerah yang minim infrastruktur seperti jalan dan kebutuhan air.
"Belanja modal berbicara bahwa seluruh kabupaten dan provinsi memang kecenderungannya masih berkutat kepada infrastruktur, ada kekurangan di infrastruktur. Kebutuhan di infrastruktur itu baik jalan, juga masalah air. Oleh sebab itu, melihat perjalanan empat tahun ini, Kementerian PUPR, yang bisa merealisasikan anggaran yang diberikan," kata Presiden.
3. Kementerian dan Lembaga Diminta Mengurangi Belanja Barang
Dalam Sidang Kabinet Yang Digelar Di Ruang Garuda Istana Bogor Dan Membahas Ketersediaan Anggaran Dan Pagu Indikatif Tahun 2020 Ini, poin utama yang ditekankan adalah belanja modal yang diperkuat dan ditingkatkan.
"Semua kementerian harus bisa memaksa organisasinya agar penyerapan anggarannya betul-betul bisa direalisasikan," kata Presiden.
Jokowi juga meminta kementerian dan lembaga mengurangi belanja barang sebanyak-banyaknya.
"Ibu Menkeu (Sri Mulyani) agar dilihat pada tahun yang posisinya normal, 2017, sebagai patokan untuk dipaksa ke angka-angka itu," tegasnya.
4. Arahan RAPBN 2020
Sri Mulyani mendapat arahan dari Presiden Joko Widodo mengenai arahan keuangan 2020. Dalam arahan tersebut Presiden menekankan pada sektor yang menjadi prioritas. Sri Mulyani, menjelaskan seluruh porsi kebijakan maupun instrumen akan digunakan, termasuk APBN dalam rangka memacu investasi dan ekspor.
"Terutama bertumpu kepada bagaimana meningkatkan kualitas SDM dan pembangunan infrastruktur karena berdasarkan pertumbuhan dan berbagai program yang kita lihat di masyarakat. Kebutuhan infrastruktur apakah itu dalam bentuk jalan raya, air, sanitasi, listrik, itu yamg masih diusahakan di berbagai tempat," katanya.
(rhs)
🍎
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) membukukan penjualan Rp 6,50 triliun di kuartal I-2019. Hal ini membuat laba bersih WIKA juga ikut tumbuh 58,45% dari kuartal I-2018 menjadi Rp 341,34 miliar di kuartal-I 2019.
Direktur Utama PT Wijaya Karya Tbk Tumiyana menyatakan, perolehan laba bersih tersebut ditopang oleh kontrak dihadapi WIKA yang hingga akhir Maret telah mencapai Rp 93,43 triliun atau 64,38% dari target kontrak dihadapi tahun 2019 senilai Rp 145,11 triliun.
BACA JUGA
Antara ADHI, PTPP, WIKA dan WSKT, Ini Saham Konstruksi yang Menarik Untuk dilirik
Transaksi Wijaya Karya (WIKA) dan Astra (ASII) akan menguntungkan kedua pihak
Simak penggunaan dana hasil divestasi jalan tol milik Wijaya Karya (WIKA)
Wijaya Karya (WIKA) dan Astra negosiasikan divestasi jalur tol Surabaya-Mojokerto
Selain itu, pada kuartal-I 2019 WIKA juga meraih kontrak baru sebesar Rp 10,91 triliun atau melonjak 62,37% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Tumiyana bilang, kontribusi terbesar capaian kontrak baru tersebut berasal dari sektor energi dan industrial plant sebesar Rp 5,01 triliun, infrastruktur dan gedung sebesar
Rp 4,06 triliun, disusul sektor industri sebesar Rp1,40 triliun.
Rp 4,06 triliun, disusul sektor industri sebesar Rp1,40 triliun.
"Sementara itu, sektor properti menyumbang capaian kontrak sebesar Rp 443,23 miliar," ujarnya dalam siaran pers, Minggu (28/4).
Ia menambahkan, serangkaian proyek baru yang berhasil diraih WIKA antara lain, 1.185 unit logement Wilayah Ouargla – Aljazair, Refinery Development Master Plan
(RDMP) Refinery Unit V – Site Development, Balikpapan, serta Hotel T3 Soekarno-Hatta, Tangerang – Banten.
(RDMP) Refinery Unit V – Site Development, Balikpapan, serta Hotel T3 Soekarno-Hatta, Tangerang – Banten.
"Capaian ini tidak lepas dari upaya kami menghasilkan karya terbaik berbasis teknologi terbaru. Pertumbuhan positif WIKA turut didukung oleh penerapan teknologi di berbagai proyek," ujar Tumiyana.
Menurutnya, WIKA sedang mengembangkan Building Information Modelling (BIM) yang dapat menghasilkan visualisasi dengan menggabungkan gambaran situasi sekitar proyek dengan desain struktur yang akan dibangun. Dengan demikian, berbagai risiko dapat dimitigasi sejak awal serta membantu proses perencanaan yang lebih presisi dari segi biaya, mutu dan waktu.
🍒
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia harus menyiapkan anggaran Rp 20,7 triliun selama 15 tahun agar daerah 3 T atau Terluar, Terdepan, dan Tertinggal di Tanah Air bisa terhubung Internet kecepatan tinggi.
Biaya sebesar itu untuk membayar sewa beli Satelit Satria Multifungsi, yang mulai beroperasi 2023. Proyek satelit multifungsi besutan Bakti bakal memberi akses internet di 149.000 titik. Dari jumlah itu, titik terbanyak merupakan sekolah sebanyak 93.900 dan 47.900 titik kantor pemerintahan di daerah 3 T.
Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi atau Bakti telah menetapkan Konsorsium PSN sebagai pemenang tender satelit Satria itu. PSN harus menentukan mitra kerja sama dari perbankan untuk mendanai proyek senilai US$450 juta tersebut. Konsorsium PSN terdiri dari PT Pintar Nusantara Sejahtera, PT Pasifik Satelit Nusantara, PT Dian Semesta Sentosa, dan PT Nusatara Satelit Sejahtera. Direktur Utama Bakti, Anang Latif, menjelaskan bahwa biaya pembuatan satelit ditanggung sepenuhnya oleh pemenang tender, dalam hal ini Konsorsium PSN. Dia mengatakan bahwa PSN akan menanggung biaya pembuatan satelit sebesar 20%, sedangkan sisanya 80% menggunakan skema peminjaman uang dari bank. PSN memiliki waktu 6 bulan untuk menentukan mitra bank yang akan kerja sama dengan mereka. Sebelumnya, Anang juga sempat menjelaskan bahwa pemenang tender akan membuat badan khusus yang akan menangani Satelit Satria Multifungsi. Bakti menjamin akan membayar secara pasti per tahun ke badan usaha tersebut selama 15 tahun lewat skema availability payment. Nilai proyek satelit multifungsi mencapai Rp 20,7 triliun. Artinya selama 15 tahun Bakti akan membayar sebesar Rp1,38 triliun per tahun kepada konsorsium dengan menggunakan nilai proyek tersebut. “Kami belum bayar sama sekali sampai satelit di orbit dan siap beroperasi. Pemerintah harus bayar setiap tahunnya mulai 2023-2037. Ibarat apartemen pembayaran itu sudah termasuk ongkos servis chargenya, sewa pajak, asuransi dan lain-lain,” kata Anang seperti dikutip Bisnis.com, Kamis, 25 April 2019. Dia menambahkan setelah 15 tahun dibayar, Satelit Multifungsi Satria akan menjadi milik pemerintah. Hanya saja, umumnya pemakaian satelit tidak dapat berlangsung lama setelah 15 tahun beroperasi. “Itukan teknologi jadi paling lama mungkin bisa hidup 3 tahun lagi, setelah itu harus sudah ada gantinya untuk 15 tahun ke depan,” kata Anang.
Sebelumnya, pemerintah memastikan bahwa pada saat satelit Satria Multifungsi beroperasi, seluruh sekolah di Indonesia serta seluruh kantor pemerintahan di kawasan terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) di Indonesia akan terhubung dengan internet berkecepatan tinggi. Satelit Multifungsi Satria akan menjadi andalan bagi daerah-daerah yang sulit terjangkau oleh kabel serat optik untuk terhubung ke internet cepat. Pertimbangan menggunakan satelit multifungsi ini adalah untuk efisiensi biaya dan cakupan yang luas. Dengan satelit konvesional yang ada saat ini, Bakti mengungkapkan, pemerintah mengeluarkan uang hingga Rp18 juta untuk setiap megabit per detik (Mbps). Dengan satelit multifungsi angkanya bisa turun menjadi Rp6 juta per Mbps. Akses Internet cepat ini akan bermanfaat bagi pelayanan kesehatan, pendidikan, dan layanan administrasi pemerintahan.
🍑
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jasa Marga membukukan kenaikan EBITDA sebesar 14,5 persen senilai sekitar Rp229,58 miliar jika dibandingkan EBITDA di kuartal I 2018 lalu. Total EBITDA Jasa Marga di kuartal I 2019 mencapai Rp1,81 triliun.
Di periode yang sama, margin EBITDA Jasa Marga tercatat sebesar 71,8% lebih besar dari kuartal I tahun 2018, yaitu sebesar 66,30 persen.
M. Agus Setiawan, Corporate Secretary PT Jasa Marga (Persero) Tbk dalam penjelasan tertulisnya menyebutkan, dari sisi pendapatan usaha diluar konstruksi, Jasa Marga mencatat pendapatan usaha sebesar Rp2,52 triliun atau naik 5,7% dari kuartal I tahun 2018.
Pencapaian ini berasal dari kontribusi Pendapatan Tol sebesar Rp2,34 triliun atau naik 6,3% dibandingkan Kuartal I tahun 2018.
Dari total pendapatan tol tersebut, kontribusi pendapatan tol dari anak perusahaan mencapai 16,11% meningkat 4,78% dibandingkan kontribusi pendapatan tol di anak [erusahaan di Kuartal I tahun lalu yaitu hanya sebesar 11,33%.
Kenaikan kontribusi tersebut merupakan dampak positif dari pengoperasian jalan tol baru dan konektivitas jaringan Jalan Tol Trans Jawa di akhir tahun 2018.
Sementara itu, pendapatan usaha lain Jasa Marga tercatat sebesar Rp179,6 miliar. Sementara laba bersih perseroan di kuartal I tahun 2019 dinyatakan tetap stabil sebesar Rp 584,8 miliar.
Agus menjelaskan, sesuai rencana pengoperasian jalan tol baru pada tahun 2019, Jasa Marga diharapkan dapat mengoperasikan ± 245 Km jalan tol baru yang tersebar di Pulau Sumatera, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan serta Pulau Sulawesi.
Untuk target pengoperasian wilayah Jabotabek dan Pulau Jawa terdiri dari Jalan Tol Cengkareng-Kunciran (14,20 Km), Jalan Tol Kunciran-Serpong (11,20 Km), Jalan Tol Serpong-Cinere (10,14 Km), Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated (36,40 Km), Jalan Tol Pandaan-Malang (38,49 Km) serta Jalan Tol Gempol-Pandaan (1,60 Km).
Untuk target pengoperasian di Pulau Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi terdiri dari Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi Seksi 7 Sei Rampah-Tebing Tinggi (Telah beroperasi Maret 2019 sepanjang (9,26 Km), Jalan Tol Balikpapan-Samarinda (98,89 Km) serta tiga seksi untuk Jalan Tol Manado-Bitung: Seksi 1A Manado-Sukur (7,00 Km), Seksi 1B Sukur-Airmadidi (7,00 Km) dan Seksi 2A Airmadidi-Danowudu (11,50 Km).
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul EBITDA Jasa Marga Tumbuh 14,5 Persen di Kuartal I 2019, http://www.tribunnews.com/bisnis/2019/04/24/ebitda-jasa-marga-tumbuh-145-persen-di-kuartal-i-2019.
Penulis: Choirul Arifin
🍎
JAKARTA nikkei asian review-- With less than a month to go before election day, a grinning President Joko Widodo stood inside a jammed subway car and touted the opening of Indonesia's first-ever metro network, the Jakarta MRT.
"I think this is a new culture, a new civilization that we must start to make a habit of," the president said on the packed, fast-moving train.
The new line is only about 16 km, but it nonetheless marked a victory for Jokowi, who as Jakarta's governor revived a rail plan that had been stalled for some 30 years. Tens of thousands of passengers are already streaming through the barriers daily.
It is meant to be the first leg of a modern commuter rail network for Jakarta, which suffers some of the worst traffic congestion in Southeast Asia. The Indonesian government estimates that gridlock costs the city up to 65 trillion rupiah ($4.6 billion) a year. A second phase of the metro, which will stretch a further 8.1 km to North Jakarta, is expected to start running in 2025.
Widodo came into office in 2014 promising an estimated $340 billion worth of infrastructure projects, but his progress has been patchy. He has overseen openings of numerous air and sea ports and claims to have extended the length of toll roads in the country by 436 km. But a Chinese-led high-speed rail link between Jakarta and Bandung, Indonesia's third largest city, has been stalled over paperwork and permit issues.
Even completed projects have drawn criticism: A light rail transit network in Palembang has been ridiculed by Indonesians for its limited capacity, and the Trans-Java toll road is underutilized because its high fees deter users.
Indonesia has long suffered from a chronic lack of connectivity between its 17,000 islands, and logistics costs amount to as much as 25% of GDP -- the highest ratio in Southeast Asia as of 2016, according to the Asian Development Bank.
Some have raised concerns about rising debt at the state-owned enterprises responsible for the infrastructure projects. Materials imports for the projects were blamed for Indonesia's widening trade deficit, as well as the plunge of the Indonesian rupiah, which hit 20-year lows through September and October last year.
"Financial vulnerabilities are rising at some SOEs," said a report on Indonesia by the Organization for Economic Cooperation and Development last year. "Rapid investment and higher leverage exposes SOEs involved with infrastructure projects to cash-flow difficulties, particularly if interest rates increase or projects are delayed."
All this has made Widodo's economic credentials an easy mark for the opposition. Prabowo Subianto and his team have attacked Widodo's economic record and blamed him for an alleged influx of 10 million Chinese workers to Indonesia -- a dubious claim that has reached many voters through social media.
"Jokowi has done good on the infrastructure and economy, but he's associating with China too much," said Fanny, a resident of West Java Province, home to the stalled high-speed railway project backed by China. "The impact of Chinese illegal workers is too obvious ... in addition of our large debt to China."
The government's pouring of resources into infrastructure has also fed discontent over uneven growth. "The infrastructure push only seems to benefit the businesspeople who support him, not the people at large," said Nur, a resident of Yogyakarta Province.
Josua Pardede, chief economist of Indonesian private lender Bank Permata, says the government should have educated the public on the long-term nature of infrastructure development.
"The impacts are not something that you can see in the next two or three years; it's for the long term," he said. "Infrastructure development is not a luxury; it is a necessity."
Nikkei staff writer Ismi Damayanti in Jakarta contributed to this story.
🍓
Merdeka.com - Usai pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) 2019 pada Rabu 17 April 2019 berdampak positif terhadap pergerakan saham bank, terutama bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan saham BUMN lainnya.
BERITA TERKAIT
Hal ini ditunjukkan dari pergerakan saham emiten bank BUMN dan BUMN yang sebagian besar menghijau pada perdagangan saham Kamis (18/4).
Penguatan saham BUMN tersebut juga didukung dari laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menguat. Pada awal sesi perdagangan, IHSG naik 1,35 persen ke posisi 6.568.
Berdasarkan data RTI pada awal sesi perdagangan, saham-saham BUMN kompak menguat terutama saham BUMN infrastruktur.
Saham PT PP Tbk (PTPP) menguat 3,77 persen ke posisi Rp 2.470 per saham, saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) menanjak 3,43 persen ke posisi Rp 2.410 per saham, saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI) bertambah 2,54 persen ke posisi Rp 1.815 per saham.
Kemudian saham PT Waskita Karya Tbk (WSKT) mendaki 2,84 persen ke posisi Rp 2.170 per saham. Sejumlah saham anak usaha BUMN juga menguat.
Saham PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) menguat 2,42 persen ke posisi Rp 424 per saham, saham PT PP Properti Tbk (PPRO0 naik 2,78 persen ke posisi Rp 150 per saham.
Saham PT Waskita Beton Precast Tbk naik tipis 0,45 persen ke posisi Rp 444 per saham. Sedangkan saham PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) turun 0,77 persen ke posisi Rp 645 per saham.
Sementara itu, saham-saham bank BUMN pun kompak menghijau. Saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) naik 2,62 persen ke posisi Rp 7.825 per saham, saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) melonjak 1,16 persen ke posisi Rp 2.610 per saham.
Lalu saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menguat 1,29 persen ke posisi Rp 9.825 per saham, dan saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menanjak 2,07 persen ke posisi Rp 4.430 per saham.
Selain itu, saham PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO) naik 1,21 persen ke posisi Rp 334 per saham. Sedangkan saham PT Bank BRI Syariah Tbk (BRIS) sempat menguat 10 poin pada awal pembukaan perdagangan ke posisi Rp 565 per saham, dan stagnan di posisi Rp 555 per saham.
Saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) naik 2,07 persen ke posisi Rp 2.460 per saham, saham PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) menguat 2,07 persen ke posisi Rp 2.460 per saham.
Lalu saham PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) menanjak 1,31 persen ke posisi Rp 464 per saham. Saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR) menguat 1,64 persen ke posisi Rp 6.200 per saham.
Sementara itu, saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) dibuka stagnan ke posisi Rp 525 per saham. Saat ini, saham GIAA bergerak melemah 0,95 persen ke posisi Rp 520 per saham.
Saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) naik tipis 0,25 persen ke posisi Rp 3.990 per saham, saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menguat terbatas 0,56 persen ke posisi Rp 900 per saham. Lalu saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) mendaki 0,85 persen ke posisi Rp 2.380 per saham. Saham PT Timah Tbk (TINS) menanjak 0,74 persen ke posisi Rp 1.355 per saham.
Reporter: Agustina Melani
🍧
Bisnis.com,JAKARTA— Dalam Debat Capres-Cawapres kelima, Prabowo Subianto, calon presiden nomor urut 02, menyebut bahwa kondisi BUMN sebagai benteng terakhir perekonomian Indonesia tengah goyah.
Menurut data Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) per 31 Desember 2018, total aset perseroan pelat merah telah menembus angka Rp8.092 triliun atau naik Rp882 triliun dari 2017 senilai Rp7.210 triliun.
Dari sisi total pendapatan yang dikantongi perseroan pelat merah mencapai Rp2.339 triliun pada 2018. Realisasi itu naik 10,45 persen dari Rp2.027 triliun tahun sebelumnya.
Pendapatan yang dikantongi oleh BUMN terus mengalami pertumbuhan dari periode 2015—2018.
Jumlah yang dikantongi tiap periode yakni
Rp1.699 triliun pada 2015,
Rp1.710 triliun pada 2016,
Rp2.027 triliun pada 2017, dan
Rp2.339 triliun pada 2018.
Adapun, total laba BUMN tumbuh 1,07 persen menjadi Rp188 triliun dari Rp186 triliun pada 2017. Dalam empat tahun terakhir, laba perseroan pelat merah tercatat terus mengalami kenaikan selama rentang 2015-2018.
Dari data yang dihimpun, pencapaian tumbuh dari
Rp150 triliun pada 2015,
Rp176 triliun pada 2016,
Rp186 triliun pada 2017, dan
Rp188 triliun pada 2018.
Belanja modal yang digelontorkan oleh BUMN tahun lalu naik signifikan 54,60 persen dari Rp315 triliun pada 2017 menjadi Rp487 triliun. Alokasi terbesar dana itu mengalir ke proyek-proyek infrastruktur.
Kontribusi perseroan pelat merah terhadap anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) juga naik dari
Rp354 triliun pada 2017 menjadi
Rp422 triliun pada 2018.
🍉
Bisnis.com, JAKARTA -- Kinerja keuangan PT EL Axiata Tbk. sepanjang tahun ini diperkirakan cukup positif, sehingga mayoritas analis tetap merekomendasikan beli saham emiten dengan kode EXCL ini.
Berdasarkan data Bloomberg, sebanyak 30 dari 33 analis merekomendasikan beli, sedangkan 3 lainnya merekomendasikan tahan. Tidak ada yang merekomendasikan jual. Target harga konsensus adalah sebesar Rp3.277,14.
Arandi Ariantara, analis Samuel Sekuritas Indonesia, mengubah rekomendasinya atas saham EXCL dari tahan menjadi beli dengan target harga Rp3.200.
Arandi memproyeksikan EBITDA EXCL akan tumbuh 17% menjadi Rp10,3 triliun dengan margin 40% pada 2019 seiring dengan rasionalisasi tarif data. Laba bersih EXCL diperkirakan Rp 498 miliar.
“Di sisi lain, konsolidasi perusahaan telko kami yakini akan membawa berkah untuk EXCL,” katanya dalam riset terbaru, dikutip Selasa (9/4/2019).
Arandi memperkirakan rasionalisasi tarif data akan terjadi tahun ini. Dengan asumsi itu, Arandi memproyeksikan tarif data di kisaran Rp 6.500/GB, sedangkan biaya produksi variabel, seperti biaya infrastruktur dan interkoneksi EXCL di 2019 diperkirakan turun 10% yoy ke Rp 4.400/GB.
Biaya total produksi 2019 diperkirakan turun 24% ke Rp 8.850/GB, mengingat EXCL telah mengakselerasi depresiasi jaringan 2G di 2018. Trafik data diasumsikan tumbuh 20% di 2019 – 2021 seiring dengan besarnya penetrasi pasar smartphone di Indonesia.
“Trafik data di 2019 kami perkirakan mencapai 2,6 exabyte (Eb). Setelah 2021, kami perkirakan trafik data tumbuh moderat di 5%."
Raphon Prima, analis UOB Kay Hian Sekuritas, justru menurunkan rekomendasi EXCL dari beli menjadi tahan, tetapi mempertahankan target harga pada Rp2.770. Alasannya, harga saham EXCL sudah meningkat terlampau agresif sepanjang kuartal pertama tahun ini.
“Kami menurunkan rekomendasi menjadi hold karena rally harga saham yang tinggi sudah priced in terhadap proyeksi EBITDA 2019 yang kami perkirakan tumbuh 9,1% yoy, sedikit lebih rendah dari konsensus yang sebesar 11%,” katanya.
Raphon menilai, selisih valuasi yang makin menyempit dengan TLKM akan menyebabkan investor lebih meminati saham TLKM dibandingkan EXCL.
Kendati demikian, Raphon menilai pihaknya bisa saja menaikkan rekomendasi bila EBITDA EXCL bisa tumbuh sangat tinggi tahun ini, melampaui capaian pada kuartal IV/2018 laly yang sebesar 10,9% yoy. Hanya saja, EXCL selama ini belum mampu mempertahankan pertumbuhan dobel digit secara konsisten pada tiap kuartal.
🍒
Jakarta detik- Juru bicara BPN Prabowo-Sandiaga bidang infrastruktur dan pembangunan, Suhendra Ratu Prawiranegara menyebutkan bahwa Prabowo Subianto-Sandiaga Uno akan menghapus tarif jalan tol pada ruas tol yang telah berakhir masa konsesinya.
Setidaknya, Suhendra menyebutkan bahwa tol Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi) dan Jakarta-Cikampek (Japek) yang telah habis masa konsesinya. Menurutnya, tarif pada dua jalan tol tersebut sudah layak digratiskan.
Benarkah tol Jagorawi dan Japek sudah habis masa konsesinya sehingga bisa digratiskan?
Tol Jagorawi sendiri masih memiliki masa konsesi hingga 2044. Konsesi itu dimiliki PT Jasa Marga (Persero) Tbk, yang mendapat jatah konsesi hingga 40 tahun dimulai dari tahun 2005.
Selain itu, pihak Jasa Marga pun memegang hak konsesi pada tol Japek. Masa konsesinya pun sama, selama 40 tahun yang dimulai sejak tahun 2005 dan berakhir pada 2044.
Konsesi sendiri merupakan skema kerja sama pemerintah dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dalam membuat dan mengoperasikan jalan tol. Nantinya apabila masa konsesi habis, jalan tol akan dimiliki penuh oleh pemerintah.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Tol Indonesia (ATI) Kris Ade Sudiyono menyebutkan bahwa nantinya jalan tol yang masa konsesinya habis bisa digratiskan. Hal tersebut karena dengan habisnya konsesi BUJT maka tol menjadi kepemilikan pemerintah.
"Setelah masa konsesi habis, maka kewenangan itu dikembalikan ke pemerintah. Dengan demikian, masalah menggratiskan ataupun tidak ada di domain pemerintah," kata Kris kepada detikFinance.
Kris juga mengatakan apabila nantinya tol yang konsensinya habis akan digratiskan maka biaya operasional akan dibebankan kepada pemerintah.
"Karena kepemilikannya kembali ke pemerintah," tambahnya.
🍇
KABAR BAIK!!!
BalasHapusNama saya Lady Mia, saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman agar sangat berhati-hati, karena ada penipuan di mana-mana, mereka akan mengirim dokumen perjanjian palsu kepada Anda dan mereka akan mengatakan tidak ada pembayaran di muka, tetapi mereka adalah penipu , karena mereka kemudian akan meminta pembayaran biaya lisensi dan biaya transfer, jadi berhati-hatilah terhadap Perusahaan Pinjaman yang curang itu.
Perusahaan pinjaman yang nyata dan sah, tidak akan menuntut pembayaran konstan dan mereka tidak akan menunda pemrosesan transfer pinjaman, jadi harap bijak.
Beberapa bulan yang lalu saya tegang secara finansial dan putus asa, saya telah ditipu oleh beberapa pemberi pinjaman online, saya hampir kehilangan harapan sampai Tuhan menggunakan teman saya yang merujuk saya ke pemberi pinjaman yang sangat andal bernama Ms. Cynthia, yang meminjamkan saya pinjaman tanpa jaminan sebesar Rp800,000,000 (800 juta) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa konstan pembayaran atau tekanan dan tingkat bunga hanya 2%.
Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah yang saya terapkan dikirim langsung ke rekening bank saya tanpa penundaan.
Karena saya berjanji bahwa saya akan membagikan kabar baik jika dia membantu saya dengan pinjaman, sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman dengan mudah tanpa stres atau penipuan
Jadi, jika Anda memerlukan pinjaman apa pun, silakan hubungi dia melalui email nyata: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com dan atas karunia Allah, ia tidak akan pernah mengecewakan Anda dalam mendapatkan pinjaman jika Anda mematuhi perintahnya.
Anda juga dapat menghubungi saya di email saya: ladymia383@gmail.com dan Sety yang memperkenalkan dan memberi tahu saya tentang Ibu Cynthia, ini emailnya: arissetymin@gmail.com
Yang akan saya lakukan adalah mencoba untuk memenuhi pembayaran cicilan pinjaman saya yang akan saya kirim langsung ke rekening perusahaan setiap bulan.
Sepatah kata cukup untuk orang bijak.
Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
BalasHapusNama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut