Langsung ke konten utama

ihsg per tgl 02-12 Mei (PERISTIWA TRISAKTI) 2016-- 31 Mei 2016



Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) bergerak melemah pada awal perdagangan pagi ini, Selasa (31/5/2016).
IHSG dibuka melemah 0,05% atau 2,31 poin ke level 4.833,72, dan berlanjut di zona merah sebesar 0,22% atau 10.85 poin ke 4.825,18 pada pukul 09.06 WIB.
Dari 528 saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, 14 saham bergerak menguat, 7 saham bergerak melemah, dan 507 saham stagnan.
Empat dari sembilan indeks sektoral IHSG melemah, didorong oleh sektor konsumer sebesar -0,64% dan sektor finansial yang melemah 0,33%.
Sementara itu, lima sektor lainnya menguat, dipimpin oleh sektor infrastruktur (+0,30%), dan diikuti oleh sektor tambang (+0,31%).
Tim Riset Mandiri Sekuritas menilai IHSG rawan terkoreksi setelah mengalami penguatan empat hari berturut-turut.
"Posisi stochastic IHSG berada di area overbought, yang rawan terkoreksi. IHSG hari ini kami estimasi akan bergerak terbatas, dengan kecenderungan terkoreksi.,” paparnya dalam riset.
Sejalan dengan pergerakan IHSG pada awal perdagangan, indeks Bisnis27 terpantau bergerak melemah sebesar 0,39% atau 1,60 poin ke 409,22 pada pukul 09.09 WIB, setelah dibuka dengan penguatan sebesar 0,10% atau 0,45 poin ke 411,22.

Saham-saham penekan IHSG pada awal perdagangan:
UNVR
-1,43%
HMSP
-0,26%
UNTR
-1,57%
AALI
-1,51%

Saham-saham pendorong IHSG pada awal perdagangan:
BBCA
+0,76%
BBNI
+0,64%
TBIG
+1,47%
WSKT
+1,16%
 Sumber: Bloomberg

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan cenderung menguat pada perdagangan awal pekan depan.  William Surya Wijaya, AnalisAsjaya Indosurya Securities memperkirakan, Senin (30/5), indeks bergerak di kisaran 4.745-4.858.
Menurutnya, IHSG bergerak dalam fase konsolidasi pada support 4.745 yang wajib terjaga dengan kuat agar pola kenaikan dapat berlanjut kuat. Sedangkan, target resistance berada pada level 4.858 perlu ditembus untuk kembali memperkokoh pola kenaikannya.
William menyebut, capital in flow yang terjadi akhir pekan lalu menunjukkan kekuatan bullish indeks belum berkurang. "Selain akan segera terjadi pergantian bulan pekan ini, akan dirilis pula data perekonomian baru yang diharapkan dapat kembali memberikan sentimen positif terhadap pola gerak IHSG," katanya dalm riset yang diterima KONTAN, Minggu (29/5).

Adapun saham-saham rekomendasi William pada perdagangan awal pekan depan diantaranya WTON, KAEF, WIKA, KLBF, INDF, UNVR, EXCL, dan BBNI.

Tangerang detik-Juni 2016 menjadi bulan yang paling mengkhawatirkan bagi kalangan investor. Hal ini dikarenakan banyak keputusan penting yang akan diumumkan pada periode tersebut.

"Juni merupakan periode paling critical buat market," ungkap Leo Putra Rinaldy, ekonom Mandiri Sekuritas dalam acara diskusi di Hotel Aryaduta, Lippo Karawaci, Tanggerang, Sabtu (28/5/2016).

Pertama adalah terkait dengan kebijakan pengampunan pajak atau tax amnesty oleh pemerintah yang diperkirakan Rancangan Undang-undang (RUU) selesai dibahas dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk kemudian disahkan.

Sekarang pembahasan RUU sudah masuk tingkat lebih teknis. Dari pantauan sementara, seluruh fraksi DPR sepakat dengan kebijakan pengampunan pajak yang artinya besar kemungkinan rencana tersebut dapat terealisasi awal Juli 2016.

Tingginya perhatian investor terhadap kebijakan tersebut berkaitan dengan tambahan untuk penerimaan negara. Di mana diketahui realisasi penerimaan pajak akan jauh dari yang ditargetkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Kalau Juni tax amnesty diloloskan yang artinya revenue bisa teramankan," terangnya.

Kedua adalah terkait keputusan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed) soal kenaikan suku bunga. Dari rapat terakhir, ada kecenderungan suku bunga AS kembali naik pada Juni mendatang.

Kenaikan suku bunga dapat mendorong terjadinya capital outflows pada pasar keuangan dalam negeri. Sehingga membuat pelemahan pada nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Bank Indonesia (BI) memiliki tugas penting untuk menjaga rupiah tidak bergerak melemah terlalu drastis. Dengan melakukan operasi moneter seharusnya rupiah tetap dijaga sesuai dengan fundamentalnya.

"Fed Fund Rate kalau naik tapi BI masih diharapkan bisa menjaga rupiah," ujarnya.

Bila sesuai dengan espektasi investor, maka perekonomian secara makro akan dipandang lebih baik ke depannya. Tidak hanya bagi investor yang meletakkan modalnya di pasar modal, melainkan juga sektor rill.

"Kalau bisa berjalan maka arah perekonomian dari pandangan market kita ke depan lebh baik. Bukan dari sisi porfolio tapi sektor rill," tegas Leo.

Ekonom Bank Permata Joshua Parded menambahkan, hal lain yang menjadi perhatian adalah kondisi defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD). Sejauh ini masih cukup terkendali seiring dengan impor yang masih lemah.

"Neraca barang terlihat surplus karena impor turun, lebih rendah dibanding ekspor. Neraca barang ekspektasinya tahun ini masih positif, tapi defisit neraca jasa dan neraca pendapatan primer cenderung meningkat," terang Joshua pada kesempatan yang sama.

Kemudian adalah inflasi. Joshua menilai inflasi masih cukup terkendali. Walaupun akan ada kenaikan inflasi pada Ramadan, namun hingga akhir tahun diperkirakan masih sesuai dengan asumsi pemerintah 4 plus minus 1%.

"Inflasi mendekati Ramadan dan lebaran akan ada kenaikan, tapi saya kira masih sesuai asumsi," tukasnya.
(mkl/ang) 


JAKARTA kontan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup sumringah di akhir sesi I hari ini (25/5). Data RTI menunjukkan, pada pukul 12.00 WIB, indeks mencatatkan kenaikan 0,84% menjadi 4.750,22.
Jumlah saham yang naik sebanyak 177 saham. Sementara, 86 saham tertekan dan 81 saham lainnya diam di tempat.
Volume transaksi perdagangan hari ini melibatkan 2,660 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 2,515 triliun.
Secara sektoral, sepuluh sektor tampak menghijau. Adapun tiga sektor dengan kenaikan terbesar di antaranya: sektor industri lain-lain naik 1,92%, sektor konstruksi naik 1,54%, dan sektor pertambangan naik 1,25%.
Sementara itu, saham-saham indeks LQ 45 yang menghuni posisi top gainerssiang ini adalah: PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) naik 5,49% menjadi Rp 3.460, PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) naik 4,38% menjadi Rp 6.550, dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) naik 4% menjadi Rp 1.560.
Adapun posisi top losers indeks LQ 45 siang ini antara lain: PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) turun 2,71% menjadi Rp 2.150, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) turun 1,42% menjadi Rp 1.385, dan PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) turun 1,13% menjadi Rp 1.315.
Senyum bursa Asia
Sementara itu, bursa Asia masih terus tersenyum. Berdasarkan data Bloomberg,pada pukul 11.05 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific bertambah 1,4%. Lonjakan dipimpin oleh sektor perbankan.
Bursa Asia rebound dari posisi terendahnya dalam tujuh pekan terakhir mengekor reli bursa Eropa dan AS. Data penjualan rumah AS yang positif memicu spekulasi suku bunga acuan the Fed akan segera naik paling cepat Juni mendatang.
Kenaikan bursa Asia juga mendapatkan dorongan dari harga minyak. Siang ini, harga minyak mentah WTI melaju 1,5% ke posisi tertingginya dalam tujuh bulan terakhir di level US$ 49,35 per barel.

Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham emiten asal Indonesia yang diperdagangkan di bursa Amerika Serikat I Shares MSCI Indonesia ETF (EIDO) pada perdagangan Selasa atau Rabu pagi menguat.
Indeks EIDO pada penutupan perdagangan Selasa (24/5/2016) naik 0,41% ke level 21,98.
Kenaikan EIDO tidak sekuat dengan bursa AS. Indeks di bursa AS, yaitu Dow Jones Industrial Average naik 213,12 poin atau 1,22% ke 17.706,05. Sementara itu indeks S&P500 di bursa AS menguat 28,02 poin atau 1,37% ke 2.076,06.
Menjelang bulan Ramadan, nampaknya investor AS masih memborong saham ritel, antara lain PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) dan PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA)

Saham pendorong indeks berdasarkan %:

SRIL
+9,30%
RALS
+4,29% 
CPIN
+2,45% 
MPPA
+1,53%


Saham penekan indeks berdasarkan %: 

EXCL/r
-25,00%
TINS
-4,58% 
LSIP
-4,39% 
GGRM
-3,75%


Sumber: Bloomberg, 2016

Membuka perdagangan pagi ini, Selasa (24/5/2016), indeks harga saham gabungan (IHSG) turun 0,12% atau 5,50 poin ke level 4.738,16.
Pelemahan tersebut sejalan dengan pergerakan bursa global dan Asia yang melemah seiring investor berspekulasi penaikan suku bunga AS semakin dekat.

JAKARTA. Meski bergerak di bawah tekanan pelemahan kurs rupiah, akhir pekan lalu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mendarat di zona hijau. Kenaikannya 0,16% ke level 4.711,88.
William Surya Wijaya, Analis Asjaya Indosurya, mengatakan, tekanan pada IHSGini bersifat sementara dan dapat dimanfaatkan sebagai peluang bagi investor mengakumulasi pembelian saham-saham berkapitalisasi besar.
"Jika kita melihat jangka panjang, IHSG masih dalam kondisi uptrend serta kondisi perekonomian juga masih dalam kondisi stabil," kata William. Dia memprediksi, IHSG berpotensi rebound dengan support 4.688 dan resistance di 4.754.
Reza Priyambada, Analis NH Korindo, mengatakan, para pelaku pasar masih menunggu pernyataan Federal Reserve yang berpeluang menaikkan suku bunga di periode Juni-Juli dengan rencana kenaikan 0,25%-0,5%.
"Masih melemahnya komoditas disertai pelemahan nilai tukar rupiah yang cukup dalam menyebabkan IHSG berat bertahan di area 4.700 di akhir pekan lalu," kata Reza.
Pada perdagangan Senin ini, Reza memperkirakan, IHSG akan menguat dan berada di support 4.690 dan resistance pada 4.729.

Bisnis.com, JAKARTA - Sektor infrastruktur menjadi penekan utama terhadap koreksi IHSG pada awal perdagangan pagi ini, Kamis (19/5/2016).
IHSG dibuka turun tipis sebesar 0,02% atau 0,89 poin poin ke level 4.733,47 dan terus melemah meski masih dalam rentang tipis sebesar 0,08% atau 3,77 poin ke 4.730,59 pada pukul 09.05 WIB.
Pergerakan IHSG terus melemah sebesar 0,43% atau 20,58 poin ke 4.713,78 pada pukul 09.25 WIB.
Sebanyak 15 saham bergerak menguat, 15 saham bergerak melemah, dan 498 saham stagnan dari 528 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Delapan dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak di zona merah dengan tekanan utama oleh indeks sektor infrastruktur yang melorot 1,31%, sektor aneka industri yang melemah 0,94%, dan sektor properti dengan penurunan sebesar 0,86%.
Adapun satu-satunya sektor yang bergerak menguat adalah sektor finansial dengan kenaikan sebesar 0,31%.  
Pelemahan sektor infrastruktur digerakkan oleh saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM) yang merosot sebesar 2,20% dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) yang anjlok sebesar 2,62%.
Sementara itu, dorongan dari sektor finansial digerakkan oleh saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) yang naik sebesar 0,79% dan PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) yang menguat 0,57%.

Pergerakan Sektor IHSG Pukul 09.25 WIB
Sektor
Perubahan
Infrastruktur
-1,31%
Aneka industri
-0,94%
Properti
-0,86%
Perdagangan
-0,57%
Tambang
-0,39%
Konsumer
-0,38%
Industri dasar
-0,31%
Pertanian
-0,12%
Finansial
+0,31%

sumber: Bloomberg

Bisnis,com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi bergerak menguat pada perdagangan Rabu (18/5/2016).
William Surya wijaya, Analis Asjaya Indosurya Securities memperkirakan indeks akan bergerak pada kisaran 4724 – 4798.
IHSG dinilai masiih terus berada dala rentang konsolidasi ditengah mencuatnya harga komoditas minyak.
Dia mengatakan kenaikan harga komoditas minyak, emas dan lainnya memiliki dampak kurang terlalu bagus jka terlalu tinggi, karena hal tersebut akan mempengaruhi aliran dana investasi.
"Maka dari itu perlu kita waspadai juga jika harga komoditas melambung terlalu kencang, yang kita perlukan adalah kestabilan," ungkapnya.
 Adapun sejumlah saham yang dapat dicermati a.l: BBNI, BMRI, SMRA, LSIP, SSMS, UNVR, ASRI, LPKR, PWON

Bisnis.com, JAKARTA— First Asia Capital memperkirakan indeks harga saham gabungan pada perdagangan hari ini, Selasa (17/5/2016) bergerak di kisaran 4.701-4.780.
Analis First Asia Capital David Sutyanto mengatakan ada hari ini IHSG diperkirakan akan rebound pada rentang 4.701–4.780.
Penurunan kemarin, ujarnya,  membentuk candle spinning bottom dengan support 4720 menjadi tumpuannya. Indikator RSI menunjukkan potensi rebound.
“Rebound yang terjadi juga seiring dengan reboundnya harga minyak. Saham-saham berbasis komoditas akan mengalami kenaikan pada hari ini,” kata David.
Dia mengemukakan agar investor memperhatikan ELSA, PTBA, TLKM, AISA, WSKT, ADRO, INTP, SMGR.
David mengemukakan IHSG mengakhiri perdagangan pada awal pekan ini ditutup di teritori negatif.
Indeks berakhir terkoreksi 0,63% atau 30,153 poin ke level 4.731,56. Tercatat 165 saham bergerak turun, 124 saham bergerak naik, dan 90 saham stagnan. Delapan dari sepuluh indeks sektoral mengalami penurunan.
Sektor aneka industri memimpin penurunan 1,81% dan diikuti manufaktur turun 1,34%, serta barang konsumsi turun 1,33%. Sementara, dua indeks sektoral yang menghijau yaitu infrastruktur naik 0,78% dan pertambangan naik 0,13%. Saham pertambangan rebound sejalan dengan reboundnya harga minyak mentah yang berhasil menebus US$47 per barrel. Dana asing keluar tercatat Rp 589,216 miliar.
Minimnya insentif positif dan masih lemahnya kinerja perdagangan April yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) kemarin turut menekan harga saham emiten sektoral.
Ekspor Indonesia April lalu turun 3,07% (mom) dan turun 12,65% (yoy). Sedangkan impor April lalu turun 4,5% (mom) dan 14,6% (yoy). Selain itu kinerja emiten yang masih menunjukkan pelemahan juga menekan beberapa big caps.
Sementara itu dari pasar global, bursa saham Amerika mengalami reli pada berkat lonjakan saham Apple dan saham-saham sektor energi menyusul naiknya harga minyak mentah. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 175,39 poin atau 1 persen ke level 17.710,71. Sedangkan indeks S&P 500 naik 20,05 poin, atau 0,98 persen menjadi 2.066,66 dan Nasdaq Composite menguat 57,78 poin atau 1,22 persen ke level 4.775,46.
Harga minyak mentah berjangka jenis Brent ditutup naik $1,14 atau 2,4 persen pada level US$48,97 per barel. Harga minyak mentah bejangka AS, West Texas Intermediate (WTI ) naik sebesar US$1,51 atau 3,3 persen menjadi US$47,72 per barel setelah menyentuh level tertingginya dalam enam bulan terakhir di level US$ 47,85.

JAKARTA kontan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih belum berhasil bangkit dari zona merah di akhir sesi I. Pada pukul 12.00 WIB, indeks ditutup dengan penurunan 0,6% menjadi 4.733,116.
Sementara itu, ada 151 saham yang tertekan. Sedangkan jumlah saham yang naik sebanyak 105 saham dan 83 saham lain tak berubah posisi.
Volume transaksi siang ini melibatkan 1,711 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 2,107 triliun.
Sepanjang sesi I, investor asing masih melepas saham. Di seluruh market, nilai penjualan bersih asing mencapai Rp 97,7 miliar. Sedangkan di pasar reguler, nilai penjualan bersihnya mencapai Rp 95,9 miliar.
Saham-saham indeks LQ 45 yang menduduki jajaran top losers siang ini meliputi: PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) turun 5,06% menjadi Rp 3.190, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) turun 4,49% menjadi Rp 5.850, dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) turun 3,55% menjadi Rp 680.
Sedangkan di posisi top gainers indeks LQ 45 ditempati saham-saham: PT Hanson International Tbk (MYRX) naik 2,63% menjadi Rp 780, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) naik 2,06% menjadi Rp 2.480, dan PT PP London Sumatra Tbk (LSIP) naik 1,95% menjadi Rp 1.565.
Bursa Asia berhasil rebound
Sementara itu, bursa Asia berhasil rebound pada transaksi siang ini. Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 12.14 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific naik 0,6%.
Sementara, indeks Hang Seng Hong Kong naik 1,2% dan indeks Topix Jepang melaju 0,7%.
Pergerakan positif bursa Asia siang ini terkerek oleh sejumlah faktor. Pertama, harga komoditas seperti minyak dan emas mencatatkan kenaikan hari ini. Siang ini, harga minyak diperdagangkan mendekati US$ 47 per barel di New York.
Selain itu, data ekonomi sejumlah negara Asia -seperti Thailand- terbilang positif. Sebagai contoh, berdasarkan data yang dirilis hari ini, tingkat Produk Domestik Bruto (PDB) Thailand melaju 3,2% pada tiga bulan pertama yang berakhir Maret 2016.

Sementara, nilai tengah 21 analis yang disurvei Bloomberg meramal tingkat pertumbuhan PDB hanya sebesar 2,8%.
Bisnis.com, JAKARTA— First Asia Capital memperkirakan indeks harga saham gabungan pada perdagangan hari ini, Kamis (12/5/2016) bergerak di kisaran support 4.770 hingga resisten 4.835.                                            
Analis First Asia Capital David Sutyanto mengemukakan pada perdagangan hari ini IHSG diperkirakan bergerak bervariasi dalam rentang terbatas.
“IHSG berpeluang menguat terbatas, dengan dukungan saham sektor berbasiskan komoditas,” kata David dalam risetnya yang diterima hari ini, Kamis (12/5/2016).
First Asia Capital mengemukakan  saham pilihan pada perdagangan hari ini adalah:

BMRI 9500-9800 Buy, SL 9100
BBNI 4640-4750 Buy, SL 4400
BDMN 2900-3050 Buy, SL 2700
PTBA 6400-6850 Buy, SL 6100
LSIP 1550-1650 TB, SL 1490
SMGR 9550-9900 Buy, SL 9350
ADRO 680-725 TB, SL 650
PWON 495-525 Buy, SL 480
CTRA 1275-1330 Buy, SL 1200
SIMP 515-550 Buy, SL 480
Bisnis.com, JAKARTA- Sinarmas Sekuritas memperkirakan indeks harga saham gabungan pada perdagangan hari ini, Rabu (11/5/2016) bergerak di kisaran 4.728—4.800.
Diperkirakan IHSG bergerak mixed.

Saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. GGRM, TLKM, ICBP, dan INDF.
Bisnis.com, JAKARTA— First Asia Capital memperkirakan indeks harga saham gabungan pada perdagangan hari ini, Selasa (10/4/2016) bergerak di kisaran support 4.710 dan resisten 4.780.          
Analis First Asia Capital David Sutyanto mengemukakan kondisi pasar saham global yang bervariasi, dan tekanan di harga komoditas tambang akan berdampak pada perdagangan hari ini.
“IHSG diperkirakan masih akan bergerak fluktuatif cenderung koreksi menyusul minimnya insentif positif di pasar,” kaya David dalam risetnya yang diterima hari ini, Selasa (10/5/2016).
First Asia Capital mengemukakan saham pilihan pada perdagangan hari ini adalah:
ASII 6300-6600 Buy, SL 6000
TLKM 3500-3700 TB, SL 3275
BBCA 13000-13400 BoW, SL 12800
BBNI 4450-4600 Buy, SL 4300
ICBP 15300-15800 Buy, SL 14400
AKRA 6000-6400 Buy, SL 5700
ADRO 675-750 Buy, SL 650
ELSA 475-510 Buy, SL 460
ROTI 1435-1500 TB, SL 1360

SIMP 485-530 Buy, SL 475

JAKARTA okezone- Pasca-penurunan yang cukup dalam pada perdagangan kemarin, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini agaknya sulit untuk keluar dari tekanan.
Analis ReLiance Securities Lanjar Nafi menjelaskan, secara teknikal IHSG telah kembali menguji support neckline dari pola head and shoulder. Kali ini break out dengan pengujian selanjutnya pada ratio 61,8 persen dari luas trend jangka pendek di 4.738.
"Pelemahan akan berlanjut jika break out support 4.738 dengan target koreksi selanjutnya pada target pola Head and Shoulder dikisaran level 4.700-4.650. Indikator Stochastic terkonsolidasi pada area deka oversold dengan Momentum bearish dari RSI yang masih cukup curam," jelasnya dalam riset ReLiance Securities, Jakarta, Selasa (10/5/2016).
Berdasarkan hal itu, Lanjar memprediksi, laju IHSG hari ini masih akan bergerak mixed cenderung tertekan dengan rentang pergerakan di level 4.700-4.775.
Menurut Lanjar, pelemahan pada perdagangan kemarin yang mencapai -1,52 persen atau 73,28 poin lebih disebabkan sentimen negatif dari China. Di mana data aktivitas ekspor di China melambat jauh dibawah ekspektasi di April, yakni -1,8 persen dari 11,5 persen dengan ekspektasi awal -0,1 persen.
"Salah satunya yang menjadi fokus yakni tingkat aktivitas impor China yang kembali menurun hingga -10,9 persen, itu membuat kekhawatiran terhadap data aktifitas ekspor Indonesia. Investor asing pun melanjutkan aksi jual diawal pekan ini dengan tercatat net sell sebesar Rp457,58 miliar," pungkasnya.
Bursa Eropa dibuka melanjutkan aksi reboundnya seiring reboundnya harga minyak yang berhasil kembali diatas USD45 per barel seiring kebakaran hutan kanada yang membatasi produksinya. Sentimen lain yakni dari data Factory Order di German yang tumbuh jauh diatas ekspektasi dan Tingkat kepercayaan konsumen di Eropa yang juga tumbuh diatas ekspektasi.
Sentimen selanjutnya dari dalam negeri akan ada data cadangan devisa, Dari Asia akan dibanjiri oleh data ekonomi China diantaranya Indeks harga produksi, tingkat investasi investor asing dan Tingkat inflasi dengan semua ekspektasi cukup positif sehingga diharapkan mampu menjadi momentum reversal pada bursa Asia.

(dni)

Bisnis.com, JAKARTA- NH Korindo Securities Indonesia memprediksi indeks harga saham gabungan pada perdagangan hari ini, Senin (9/5/2016) bergerak di level support 4.760-4.789, dan resisten 4.832-4.846.
Kepala Riset NHKSI Reza Priyambada mengatakan the last candlestick was forming hammer on lower bollinger band (LBB ) and try to lift up, indication that bullish reversal 74% of the time.
Stochastic %K(30) %D(34) stuck to the oversold area. RSI Line at level 48,20 With Signal line at 63,3 In Average line and still consolidated, and MACD still flat.
Laju IHSG sempat di bawah area target support 4.774-4.791, tapi masih di bawah area target resisten di 4.830-4.853.
Dikemukakan laju IHSG kembali mencoba berbalik arah naik, meski masih terbatas.
Dengan asumsi, ujarnya, pergerakan dari bursa saham global di akhir pekan kemarin mampu memberikan imbas positif, maka laju IHSG pun berpeluang untuk berbalik arah.
“Apalagi laju volume beli secara bertahap mulai meningkat,” kata Reza dalam risetnya
Namun demikian, tambah dia, tetap perlu mewaspadai kembali terhadap perubahan sentimen yang ada, yang dapat mengubah harapan atas kenaikan tersebut.
NHKSI mengemukakan saham yang dapat dipertimbangkan pada perdagangan hari ini adalah :

  • TLKM. 3.460-3.580. Hammer candlestick indicating bullish hammer also bullish reversal possibility. Stochastic trying to form goldencross in oversold area. Trd buy slm bertahan di atas 3.450, SL 3.420.
  • BBTN. 1.820-1.870. White candlestick after hammer candlestick indicating bullish continuing. Price trying to break bollinger band area while RSI still up in overbought area. Trd buy slm bertahan di atas 1.800. SL 1.780
  • SCMA. 3.330-3.460. White marubozu after spinning candlestick indicating bullish belt hold. Williams %R and stochastic indicator showed in overbought area. Trd buy slm bertahan di atas 3.330. SL 3.300
  • UNVR. 45.000-47.000. Longwhite candlestick indicating bullish 3 white soldiers. MACD trying to form goldencross while price just break its MA20 dayline.  Trd buy slm bertahan di atas 45.000. SL 44.400
  • ROTI. 1.450-1.600. Spinning candlestick after inverted hammer indicating bullish mat hold. Supported by its volume still up, price trying to break bollinger band area. Trd buy slm bertahan di atas 1.450. SL 1.430
  • GJTL. 740-800. Spinning candlestick indicating bullish harami. MACD trying to form goldencross while RSI trying to up. Trd buy slm bertahan di atas 740. SL 720
  • MNCN. 2.110-2.550. Spinning candlestick indicating bullish reversal possibility and formed bullish harami pattern. Price has closed below its MA20 dayline and RSI looks like to up. Trd buy slm bertahan di atas 2.100. SL 2.090


Bisnis.com, JAKARTA -  Setelah menguat tipis pada perdagangan kemarin, indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi cenderung melemah pada Rabu (4/5/2016).
Analis teknikal PT Danareksa Sekuritas Lucky Bayu Purnomo mengatakan kinerja IHSG cenderung melemah untuk menguji level 4.800 hingga 4.770.
“Potensi pelemahan IHSG disertai dengan kinerja IHSG yang berada di bawah rata-rata moving average 20 hari dan 50 hari sebelumnya,” katanya.
Kemarin, IHSG ditutup menguat tipis 3,95 poin atau 0,08% ke posisi 4.812,26. Sepanjang kemarin, IHSG bergerak di kisaran 4.806,03-4.833,99.
JAKARTA kontan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada perdagangan sesi I, Selasa (3/5). Mengacu data RTI, indeks menguat 0,44% atau 21,032 poin ke level 4.829,35 pukul 12.00 WIB.
Tercatat 167 saham bergerak naik, 119 saham bergerak turun, dan 74 saham stagnan. Perdagangan sesi I ini melibatkan 2,61 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 2,42 triliun.
Delapan indeks sektoral menghijau menopang laju IHSG. Sektor keuangan naik 1,39%, konstruksi naik 0,83%, dan infrastruktur naik 0,74%.
Sementara, dua sektor yang memerah antara lain; aneka industri turun 0,61% dan perdagangan turun 0,56%.
Meski berada di zona hijau, aksi jual masih mewarnai perdagangan. Di pasar reguler, net sell asing Rp 249,576 miliar dan net sell asing keseluruhan perdagangan Rp 218,596 miliar
Saham-saham yang masuk top gainers LQ45 yaitu; PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) naik 3,34% ke Rp 1.545, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) naik 3,34% ke Rp 4.640, dan PT Bank Mandiri (BMRI) naik 3,14% ke Rp 9.850.
Saham-saham yang masuk top losers LQ45 yaitu; PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) turun 6,29% ke Rp 1.415, PT Global Mediacom Tbk (BMTR) turun 4,96% ke Rp 1.150, dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun 3,42% ke Rp 69.150.
Vice President PT Valbury Asia Securities, Nico Omer Jonckheere mengatakan, indeks berada di area positif menyusul ekonomi Indonesia kuartal I 2016 diprediksi tumbuh mencapai 5,1 %, lebih baik dibanding periode sama tahun sebelumnya 5,04 %.
"Badan Pusat Statistis akan merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia periode kuartal I 2016 dalam waktu dekat ini," katanya mengutip dari ANTARA.
Di sisi lain, lanjut dia, perubahan fraksi harga baru di Bursa Efek Indonesia yang efektif berlaku sejak 2 Mei 2016 diharapkan meningkatkan likuiditas perdagangan saham.
Ia menambahkan, lembaga pemeringkat Standard & Poor's (S&P) yang akan mereview prospek peringkat utang (credit rating) Indonesia diharapkan dapat menambah sentimen positif bagi pasar modal. Diharapkan, peringkat Indonesia meningkat menjadi lebih baik.
Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada menambahkan, secara teknikal, pelemahan indeks BEI pada awal pekan Senin (2/5) kemarin membawa laju IHSG ke area jenuh jual. Situasi itu mendorong pelaku pasar kembali melakukan aksi beli pada Selasa (3/5) ini.

"Faktor teknikal membuat sebagian investor melakukan aksi beli saham secara selektif. Di sisi lain diharapkan, sentimen positif mengenai pertumbuhan perekonomian kuartal I tetap terjaga sehingga menjaga pergerakan indeks BEI," katanya.



Bisnis.com, JAKARTA-- Saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR), PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) dan PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) diprediksi masih akan jadi motor pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini.
Heldy Arifien, Analis PT Daewoo Securities mengatakan pada perdagangan kemarin IHSG diwarnai oleh derasnya tekanan pelemahan serta aksi ambil untung pada sejumlah saham unggulan (TLKM, PGAS, GIAA, dan ISAT) sehingga menyeret IHSG merosot 1,40%.
Namun, bargain hunting yang sekaligus mendorong penguatan saham seperti GGRM, UNVR, dan ICBP berhasil mengembalikan posisi IHSG ke dalam area 4.800-nya dengan ditutup melemah 0,63% di level 4.808,32.
Menurutnya, formasi three star in south pada titik 35,42 stochastic, membuka ruang bagi IHSG untuk bertahan pada area support 4.790-4.810 untuk selanjutnya menguji resistensi terdekatnya di level 4.850.
"Saham GGRM, UNVR dan HMSP diperkirakan masih akan menjadi pelopor penggerak IHSG. IHSG diprediksi berada pada kisaran 4.810-4.900 ," katanya dalam riset, Selasa (3/5/2016).

Adapun, saham-saham yang patut di cermati dan diwaspadai a.l. JSMR, CMNP, BJBR, BHIT, SCMA, dan SIDO

Bisnis.com, JAKARTA - Berikut ini adalah ringkasan headlines BISNIS INDONESIA edisi cetak Senin, 02 Mei 2016. Untuk menyimak lebih lanjut, silahkan kunjungi http://epaper.bisnis.com/
Seksi Utama
Hal 1. KINERJA EMITEN KUARTAL I: Big Cap Mulai Melaju
Meski sebagian masih di bawah konsensus, kinerja emiten berkapitalisasi pasar raksasa atau big cap sebagai lokomotif lantai bursa mulai melaju pada kuartal I/2016.
KREDIT BERMASALAH NAIK: Bank Kian Terbebani Kredit Debitur Kakap
Masalah kredit yang dihadapi sejumlah debitur kor porasi akibat dampak perlambatan ekonomi menjadi penyumbang uta ma kenaikan rasio kredit bermasalah industri perbankan pada kuartal pertama tahun ini.
PERSPEKTIF: Mimpi Punya Basis Data UMKM nan Lengkap
Usaha mikro kecil dan menengah merupakan tulang punggung perekonomian bangsa. Lebih dari 60% produk domestik bruto dihasilkan oleh usaha kecil menengah dan 98%-nya menyerap tenaga kerja.
Eugenia Mardanugraha
Hal 2. May Day
Mei adalah bulan istimewa, ada tiga hari besar di dalamnya. Sejak reformasi 1998, setiap tahun menjelang Mei, gaung Hari Buruh di media semakin terasa. Terbayang, ada pawai, demo besar yang diwarnai tuntutan perbaikan kesejahteraan kaum buruh, juga seruan aparat untuk menjaga ketertiban. Dua hari besar lain, Hari Pendidikan Nasional 2 Mei dan Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei, justru kurang terdengar gaungnya.
DARWIN ZAHEDY SALEH, Dosen FEUI, mantan menteri KIB II
Hal 3. TERTOLONG PENURUNAN BBM: Siklus Deflasi Kembali Lagi
Penurunan harga BBM di tengah momentum panen raya membuat siklus deflasi yang biasa terjadi pada April kembali terbuka lebar tahun ini.
Hal 4. REALISASI PENERIMAAN: Tarif Cukai Kembali Naik
Selain usulan barang kena cukai baru, pemerintah memastikan akan tetap menaikkan tarif cukai hasil tembakau atau rokok yang mulai berlaku tahun depan.
Hal 5. EKSPEKTASI PASAR: Misteri Bank Sentral Jepang
Bank Sentral Jepang tampaknya masih terus memberikan kejutan kepada pasar melalui kebijakankebijakan yang oleh sebagian pengamat dinilai cukup kontroversial.
Hal 6. INFRASTRUKTUR TELEKOMUNIKASI: Tri Gandeng Nokia Geber Jaringan Inti Mobile
PT Hutchison 3 Indonesia (H3I) menggandeng Nokia untuk melakukan perluasan jaringan inti mobile. Tri akan menggunakan penggelaran cepat Evolved Packet Core-ready Flexi Network Gateway Nokia dan Flexi Network Server di dalam jaringannya.
Hal 7. JALAN TOL: JSMR Berpeluang Rengkuh Kediri—Kertosono
Badan Pengatur Jalan Tol tengah mengkaji ulang rencana pelelangan tol ruas Kediri—Kertonoso sepanjang 27,9 kilometer yang diprakarsai oleh PT Jasa Marga Tbk. Jalan tol itu nantinya akan terkoneksi langsung dengan jaringan tol Solo—Ngawi dan Ngawi—Kertosono yang juga dimiliki oleh BUMN jalan tol tersebut.
Hal 8. DAMPAK REALISASI INVESTASI: Industri Dominasi Serap Tenaga Kerja
Investasi Rp37,92 triliun di Provinsi Jawa Timur pada triwulan pertama tahun ini menyerap kerja baru bagi 229.248 orang. Dari sejumlah sektor yang ada, penyerapan terbesar terjadi di industri makanan, transportasi, serta kimia dan farmasi.
Hal 9. INFRASTRUKTUR KAWASAN STRATEGIS NASIONAL: Anggaran Besar, Akses Mahakam Prioritas
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Timur meminta agar pemerintah provinsi memberikan perhatian khusus kepada Kabupaten Mahakam Ulu.
Hal 10. PRESDIR OCBC NISP PARWATI SURJAUDAJA: Menumbuhkan Semangat Egaliter
“Saya harus bekerja dua hingga tiga kali lebih keras dibandingkan dengan orang lain di sini, karena semua orang akan melihat saya di posisi ini sebagai anak dari pemilik perusahaan,” kata Parwati Surjaudaja, Presiden Direktur PT Bank OCBC NISP Tbk. kepada Bisnis, belum lama ini.
Hal 11. PUTUSAN PKPU SEMENTARA: DAJK Mulai Restrukturisasi Utang
PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk. resmi memulai proses restrukturisasi utangnya setelah permohonan yang diajukan PT Era Srikandi Prima diterima oleh majelis hakim.
Hal 12. SANDERA ABU SAYYAF: 10 WNI Bebas Tanpa Syarat
Sebanyak 10 warga negara Indonesia yang disandera oleh Abu Sayyaf berhasil dibebaskan tanpa syarat uang tebusan yang diminta sebanyak 50 juta peso atau setara dengan Rp15 miliar.

JAKARTA kontan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan diperkirakan masih akan bergerak beragam cenderung tertahan pada perdagangan awal pekan depan. Pasalnya masih ada indikator teknikal yang menunjukkan sinyal positif meskipun sudah indeks sudah mulai keluar dari tren bullish.
Lanjar Nafi, analis Relinace sekuritas mengatakan, secara teknikal IHSG kembali keluar dari trend bullish jangka menengah meskipun demikian IHSG tertahan pada support MA50 dengan potensi crossing indikator stochastic dekat areaoversold.
"Sehingga diperkirakan IHSG masih akan bergerak mixed di awal pekan denganrange pergerakan 4.820-4.880." katanya dalam riset yang diterima KONTAN, Jumat (29/4).
Menurut Lanjar, saham-saham yang perlu dicermati pada perdagangan awal pekan depan diantaranya AKRA, ASII, ASRI, BSDE, CTRS, EXCL, INDF, KLBF, LPKR, MAPI, dan UNTR.
Hari ini sebagai akhir pekan dan sekaligus akhir bulan April, IHSG ditutup turun 9,81 poin atau 0,2% dilevel 4.838,58 dengan volume moderat. Sektor konsumer memimpin penguatan setelah beberapa data kinerja keuangan emiten sektor konsumer rilis lebih baik dari perkiraan.
Lanjar bilang, sentimen dari akhir bulan dan ekonomi global mempengaruhi tingkat kepercayaan investor terlihat meskipun rupiah berhasil menguat terhadap USD, investor asing masih tetap tercatat melakukan aksi jual bersih cukup besar dilevel Rp 385.29 miliar sehingga total net sell asing minggu ini mencapai Rp 1,95 triliun.
Bursa Asia ditutup kembali tertekan kecuali bursa saham Jepang seiring PBOC menaikan Yuan Fixing tertinggi sejak bulan juli 2005 setelah USD terjatuh akibat data pertumbuhan GDP rilis lebih rendah dari ekspektasi. Hal tersebut tentu membuat kekhawatiran inverstor pada outlook negatif aktifitas eksport China.
Sementara, Bursa Eropa kembali dibuka gap down seakan dipenuhi aksi jual investor sejak awal sesi diakhir bulan ini. Laporan kinerja yang dibawah harapan sejumlah emiten favorite di Eropa menjadi faktor utama alasan investor untuk merealisasikan keuntungannya.
Beberapa emiten besar tidak sesuai perkiraan sebagai indikasi perlambatan ekonomi Eropa yang cukup berdampak pada kinerja emiten. Data penjualan ritel di German turun jauh dibawah ekspetasi dan data inflasinya juga negatif membawa kekhawatiran deflasi di Eropa meskipun data GDP naik 2 kali lipat dari 0.3% menjadi 0.6%.
Menurut Lanjar, sentimen selanjutnya yang akan mempengaruhi pergerakan pasar di awal pekan yang sekaligus awal bulan Mei yakni kinerja sektor manufaktur diberbagai negara di dunia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

Waspada: ekonomi 2024

  INFLASI: +0.04% (Januari 2024) INFLASI: +0.34% (Februari 2024) INFLASi: inflasi pangan Maret 2024 PDB: +5.05% (2023, yoy) Cadangan Devisa : $144 M, aza Cadangan Devisa: $140,4 M, aza Cadangan Devisa : $136,2 M (April 2024) SBY v. Jokowi: ekonomi yang lebe bagus 🍒