Sebenarnya yang paling cemas itu: investor lokal, atawa AS13Nk? Atawa cuma wait n see? Atwa time2buy
pendapat gw @ AS1A CH4Rt
BERBURU D1V1D3N asii, neH
Jakarta detik - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta berakhir dengan damai. Meskipun sebelumnya, proses kampanye berjalan cukup panas yang kemudian membuat banyak investor mulai merasakan khawatir yang berlebihan.
Hal ini diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi usai menyambut Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Mike Pence di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/4/2017).
Retno mengatakan, Pence mengapresiasi demokrasi yang berjalan di Indonesia. Apalagi ketika pagi tadi, Gubernur DKI terpilih Anies Baswedan bertemu dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
"Ini merupakan satu aset, apresiasi mengenai masalah demokrasi. Demokrasi kita yang kebetulan kita mayoritas penduduknya adalah beragama Islam. Jadi sekali lagi ini satu potret yang sama sekali tidak mengkhawatirkan, di mana Islam itu bisa berdemokrasi dengan damai, sehingga tidak perlu terjadi kekhawatiran investor asing untuk berinvestasi di Indonesia," papar Retno.
Pemerintah gencar melakukan reformasi di berbagai lini untuk mendorong kemudahan investasi di dalam negeri. Reformasi tersebut dipastikan akan terus berjalan.
"Karena semua program tetap untuk reformasi, itu enggak akan terpengaruh apapun," tukasnya. (mkj/dna)
JAKARTA. DKI Jakarta akan melantik gubernur baru Anies Baswedan dan wakilnya Sandiaga Uno untuk bertugas Oktober 2017-2022. Dengan selisih besar yang ditunjukan lembaga-lembaga survei Rabu (19/4), terlihat bahwa suara pendukung Agus Yudhoyono tidak mengalir untuk Ahok.
Dari hal tersebut, Bahana Sekuritas melihat prospek politik sebagai berikut. Pertama, oposisi terhadap pemerintahan Jokowi kini lebih besar. Kedua, tawar menawar di dunia politik kemungkinan besar terjadi. Ketiga, peluang reshuffle kabinet ketiga oleh Jokowi, mengingat pilkada DKI Jakarta terasa seperti pemilu presiden yang mendapat perhatian oleh komunitas internasional.
BACA JUGA :
Salah satu lembaga hitung cepat, Litbang Kompas menunjukkan, pasangan nomor 3 Anies-Sandi mengumpulkan suara 58% dalam pilkada DKI Jakarta putaran II kemarin. Sementara pasangan no 2 Basuki Tjahaja Purnama - Djarot Saiful Hidayat hanya mengumpulkan suara 42%.
Sisi positifnya, menurut Bahana, lebih kecil peluang terjadinya demonstrasi dan ekonomi nasional pun bisa terdorong. "Mengingat pilkada DKI hanya selisih 2 tahun dari pilpres 2019, Anies atau Gerindra akan menunjukkan bahwa ada kemajuan di Jakarta," tulis Harry Su, Head of Strategy & Research Bahana Sekuritas dalam risetnya Rabu (19/4).
Melihat fundamental
Harry melihat, pasar bisa bernapas lebih lega setelah ketidakpastian politik ini terangkat. Dia merekomendasikan pelaku pasar buy on weakness, mengumpulkan saham-saham yang turun akibat reaksi pasar.
Rekomendasi Harry bukan tak berdasar, karena dia melihat Indonesia memiliki fundamental yang kuat. Dia juga memperkirakan, pertumbuhan positif di laporan keuangan kuartal I-2017 korporasi akan kuat.
Ekspektasi dia, pertumbuhan laba operasional mencapai 15% year on year, dan 19% pertumbuhan untuk laba. "Ini merupakan pertumbuhan terkuat di kawasan," katanya.
Dia memilih saham-saham defensif, yang menurutnkan juga cukup kuat menahan gejolak harga komoditas.
Beberapa pilihannya buy Harry antara lain, HMSP dengan target harga Rp 4.600 per saham; TLKM dengan target harga Rp 5.000, dan ICBP dengan target harga Rp 10.500 per saham.
Dari reaksi pasar, dia merekomendasikan pasar ikut memperhatikan saham-saham yang terkait Sandiaga Uno seperti ADRO, MPMX, SRTG, PALM, dan TBIG. Bergitu juga saham yang dimiliki bos MNC Group, Hary Tanoe yang mendukung Anies-Sandi, seperti MNCN, BHIT, MSKY, dan BCAP.
Komentar
Posting Komentar