Langsung ke konten utama

LES maen saham JO

JO sudah mempublikasikan buku karangan JO: Berbagi Hasrat @ Dasar Trading Saham oleh JO. Ditawarkan model belajar aktif dari buku tersebut kepada siapa pun yang berminat menjadi Trader Saham Mandiri. Tidak bergantung pada robot, melainkan pada manusia, yaitu diri sendiri serta komunitas, yang cara pandang @ pasar sahamnya berbeda daripada komunitas maen saham laennya.
Biaya les Trading Saham: Buku + Diskusi Isi Buku (2 jam diskusi 10 pertanyaan oleh pembeli buku) : Rp 150.000,- (Kontak : tinggalkan pesan TWITTER @JonatanOswari). Secara online, video confrence via WA atwa ZOOM. Lihat tabel tarif menjadi anggota LES MAEN SAHAM BERLABA BarenK JO : Program Keanggotaan Les Maen Saham Berlaba BarenK JO




kaum blogger saham, diberitahukan bahwa JO akan mengadakan les maen saham serius berlaba mulai Januari 2018.
sila tunggu kabar selanjutnya, hati-hati jika ada yang beriklan seakan-akan dari JO.
salam sejahtera selalu, JO
JADWAL KIRIM SMS untuk menjadi PESERTA LES MAEN SAHAM sederhana JO

TANYA n JAWAB @ rencana LES MAEN SAHAM SEDERHANA JO
1. T: apa ada ilmu maen saham? J: Ada. Pada dasarnya ilmu maen saham itu sangat sulit disistematisasikan. Bahkan 2 orang Penerima Nobel Ekonomi (Nobel Laureates) gagal mengelola modal investor, yang pada saat itu (sekira $ 3.5 Miliar) ambruk, lalu terpaksa dibantu oleh Alan Greenspan, Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (dikenal sebagai The Fed) dengan cara "bailout". Cara "bailout" ini mirip Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Namun Long-Term Capital Management, perusahaan yang dikelola 2 orang penerima Nobel tsb, ditutup.
Sepanjang pengalaman n pengetahuan gw studi di Australia, n Amerika Serikat, tidak ada studi khusus maen saham. Studi tentang keuangan n saham secara khusus memang ada, tapi itu tidak melulu membahas TRADING SYSTEM dalam maen saham.
2. T: les maen saham sederhana itu apa? J: Secara sederhana: les itu bersifat kontak langsung dan pribadi tentang maen saham di bursa saham Indonesia. Dikelola oleh seorang pengajar (trader n investor berbagai macam investasi resmi, termasuk SAHAM), seorang administrator, n seorang ahli Teknologi Informasi. Pengajar les akan memberikan pendampingan n bantuan secara teknis sederhana pada calon trader atawa calon investor, yang ingin bergabung dalam les ini.
3. T: apa tujuan les maen saham sederhana ini? J: Tujuan utama les ini, supaya investor / trader saham yang bergabung dalam les ini menjadi investor / trader yang mandiri dan berLABA. Laba yang diekspektasikan oleh sistem les maen saham sederhana ini, yaitu Di ATAS TINGKAT SUKU BUNGA DEPOSITO BANK tertinggi di pasar perbankan. Sistem les maen saham sederhana ini diusahakan n disesuaikan dengan kemampuan investor / trader yang bergabung dalam les ini.
4. T: Cara Les Maen Saham Sederhana JO itu seperti apa? J: Caranya bervariasi sesuai kemampuan investor / trader saham yang bergabung. Setidaknya ada 3 faktor utama seorang investor / trader saham wajib mempelajarinya n memahaminya, serta menguasainya melalui PRAKTEK MAEN SAHAM BENERAN secara langsung. Pendampingan praktek maen saham beneran secara langsung ini oleh pengajar les, dibantu administrator n ahli TI. Cara les ini tidak menggunakan sistem ROBOT. Cara les ini bersifat pribadi, yaitu pengajar mendampingi investor / trader saham dalam periode waktu tertentu sampai dengan tingkat laba tertentu tercapai, sesuai dengan kontrak.
5. T: Apa beda les maen saham sederhana JO ini dengan sistem2 stock trading yang laen? J: Yang utama, tidak menggunakan robot. Yang juga penting: tidak massal. Sistem trading bursa saham Indonesia yang sudah lengkap dalam sistem operasi broker sekuritas, yang mana pun, itu yang dipakai oleh pengajar les.
6. T: Apa kemiripan les ini dengan sistem stock trading laen? J: Sistem trading saham yang digunakan tetap mengacu pada sistem trading saham Bursa Efek Indonesia. Analisis teknikal n fundamental persahaman itu ada pada semua sistem trading broker sekuritas. Temu online investor / trader saham harian itu bisa ditemukan pada sebagian kecil broker. Les ini memungkinkan temu online tersebut.
7. T: Apa kelebihan les ini dibandingkan sistem trading laen? J: Secara sederhana, pengajar ini sudah berpengalaman panjang dalam hal pengelolaan keuangan pribadi, pengelolaan berbagai macam investasi, studi administrasi bisnis, bekerja dalam berbagai perusahaan, berbisnis kecil, pengelolaan trading saham harian pribadi, n tetap berkarya di Indonesia (walo kehidupan sosial politik negara selalu berfluktuasi n penuh tantangan; tapi secara ekonomi kehidupan bangsa tetap tumbuh). Pengajar menerapkan sistem pengelolaan risiko yang sederhana guna mengantisipasi kemungkinan terburuk. Berdasarkan pengalaman pengajar, kondisi terburuk ini bukan HAMBATAN untuk mencapai LABA YANG LEBE GEDE. Bahkan laba terbesar itu diraup dalam kondisi fluktuasi, penuh ketidakpastian, n "wei-ji" (krisis, yang dalam bahasa mandarin bermakna: opportunity n challenges), itu pengalaman pengajar selama ini.

Investor.id - Di tengah ketidakpastian ekonomi akibat pandemi virus corona, saham-saham belakangan ini bergerak seperti roller coaster. Sebentar naik tajam, kemudian dibanting lagi. Peran market maker (yang sering disebut bandar) menjadi sangat menarik untuk dicermati agar investor ritel tidak terjebak dalam kerugian. Ketua Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Pasar Modal (LP3M) Investa, Hari Prabowo, mengingatkan agar investor ritel cerdas dalam menyikapi jurus-jurus bandarmologi yang dilakukan market maker sehingga ikut mendapat keuntungan ketika sejumlah saham sedang ditarik harganya ke atas dan tidak rugi ketika saham sedang diturunkan. "Investor harus pandai menyikapi jurus bandarmologi," katanya dalam diskusi tentang Strategi Trading dan Mengenal Jurus Bandarmologi yang diselenggarakan BNI Sekuritas bekerjasama dengan komunitas Investa, Sabtu (8/8/2020). Menurut Hari, bandarmologi adalah suatu trik trading dengan cara melihat langsung posisi bid/offer, nilai, volume, dan frekuensi, serta siap-siapa yang melakukan transaksi. Jurus bandarmologi saat ini sedang digandrungi oleh pelaku pasar, karena investor dapat menganalisa pergerakan harga saham, selain analisa secara teknikal dan fundamental. Ia menegaskan, bandar tidak selalu berkonotasi jahat. "Bandar bisa menggerakkan saham-saham yang selama ini tidur menjadi aktif," kata dia. Bandar juga meramaikan pasar ketika bursa relatif sepi transaksi. Namun, ada juga bandar yang menerma "pesanan" pihak tertentu untuk menaikkan valuasi saham, jika harga sahamnya dianggap sudah di level tidak wajar. Hanya saja, bandar bisa berkonspirasi jahat sampai membangkrutkan emitennya yang membuat investor mengalami kerugian dan terjebak tak bisa keluar dari portfolio saham yang dibelinya. "Hati-hati dengan saham gorengan yang kapitalisasinya kecil sehingga bandar akan mudah mempermainkan harga saham tersebut," ujarnya. Tak sedikit saham yang akhirnya delisting dari Bursa Efek Indonesia (BEI) setelah sahamnya ditarik ke atas, dan ketika investor banyak yang ikut membeli saham tersebut, akhirnya harga dibanting hingga titik paling bawah. Setelah itu, emiten tersebut delisting dari bursa. Hari Prabowo menengarai adanya operasional bandar yang mempunyai wilayah-wilayah tertentu. "Coba perhatikan, saham-saham sektor tertentu naik tajam, di hari lainnya terjadi rotasi kenaikan saham secara sektoral," ujarnya. Modus Bandarmologi Menurut Hari, investor saat ini harus paham modus bandarmologi agar bisa menyikapi pergerakan harga saham secara benar. Sejumlah modus yang dilakukan bandar antara lain: 1. Membalikkan teori klasik Selama ini investor percaya bahwa juga bid banyak makan harga saham cenderung naik. Tetapi teori bandarmologi bisa mematahkannya karena bid bisa dibuat semu (ganjelan). 2. Menjebak dengan order asli tapi palsu Bandar menggunakan fasilitas amend dan withdraw untuk membuat bid seolah-olah tebal agar investor ritel ikut antri membeli saham tertentu sehingga harganya naik. 3. Memecahkan transaksi. Untuk melakukan jual dan beli saham tertentu, bandar memecah transaksi dalam beberapa kali order agar saham tersebut terkesan aktif ditransaksikan dan pergerakannya keluar di layar monitor. Hal ini akan mempengaruhi secara psikologi investor ritel. 4. Jurus menggulung badai Istilah ini lazim dipakai di kalangan pelaku pasar saham. Bandar menaikkan harga saham sekaligus menjual portfolionya. Ketika harga saham telah naik, dan banyak investor ritel ikut membeli, pelan-pelan bandar tersebut menjual sahamnya. 5. Jurus memanah bulan Jurus ini dipakai untuk menaikkan harga. Order beli bandar dipecah sehingga terus terkerek naik. Karena harganya terus naik biasanya investor ritel ikutan beli dengan harapan harga akan terus menguat. Cara Menyikapi Investor ritel harus cerdas dalam menyikapi jurus bandarmologi agar bisa mendapatkan cuan ketika saham sedang dikerek naik. 1. Perhatikan posisi bid dan offer. 2. Perhatikan posisi order book (bisa dibuka di layar smart trading sehingga tahu siapa yang jual dan yang beli). 3. Perhatikan transaksi yang berulang. 4. Cari posisi bid/offer terbanyak. 5. Perhatikan broker yang melakukan transaksi. 6. Jika ingin ikut bermain, lakukan transaksi pada market price (hajar kanan/HAKA dan hajar kiri.HAKI). 7. Lakukan transaksi dengan volume secukupnya. 8. Pilih saham yang mempunyai fundamental bagus untuk memperkecil risiko. Hari mengingatkan, investor ritel sering kalah dengan modus bandarmologi karena secara finansial kemampuannya terbatas. Untuk itu, jika ingin menggunakan jurus ini jangan tamak dan tetap berhati-hati.

Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul "Cerdas Menyikapi Jurus Bandarmologi"

Read more at: http://brt.st/6GOX

Investor.id - Dalam strategi trading ala Bandarmologi, ada beberapa jurus yang sering digunakan oleh para Bandar saham atau sering juga disebut market maker di bursa saham. Beberapa waktu lalu saya telah mengulas tentang jurus "Menggulung Badai" yang digunakan Bandar untuk melakukan penjualan (distribusi) secara bertahap sambil mendorong harga ke atas. Kali ini saya akan menjelaskan tentang jurus "Menurunkan Penumpang Ritel". Jurus ini digunakan untuk menekan harga suatu saham sampai pada harga tertentu dengan tujuan agar investor ritel yang mempunyai saham tersebut menjual sahamnya. Seperti kita ketahui di bursa saham ini ada investor kakap (besar) yang biasanya terdiri dari Institusi, Reksa Dana, Investor Asing serta Investor Ritel yang terdiri dari Investor lokal secara perorangan. Investor kakap inilah yang bisa berperan sebagai Bandar dalam pengertian pihak yang mempunyai posisi portfolio saham tertentu. Bandar juga punya tujuan meraih hasil (cuan) dari investasinya sehingga menciptakan berbagai strategi yang kadang belum dipahami investor ritel apalagi pemula. Investor ritel sering menjadi target para Bandar melalui jurus-jurusnya ketika trading di bursa Jurus ini belum tentu melanggar peraturan perdagangan di bursa, karena semua dilaksanakan sesuai aturan perdagangan. Dengan demikian, setiap investor selayaknya punya strategi masing-masing dalam tradingnya guna mendapatkan hasil. Nah, dalam jurus "Menurunkan Penumpang Ritel", Bandar yang sebelumnya telah punya saham tertentu ini berusaha memasang order jual pada harga tertentu dalam jumlah besar sehingga ritel tidak berani membeli saham tersebut. Bahkan kalau dalam beberapa hari harganya tidak naik dan ditekan turun terus, investor ritel biasanya tidak tahan dan terpaksa menjual saham tersebut. Kalau ritel telah banyak menjual saham tersebut, Bandar akan kembali menampung dan mendorong harga keatas, sehingga jangan heran kalau Anda merasa ketika habis jual saham ternyata malah harganya naik kembali. Bandar sangat memahami psikologi trading investor ritel yang mudah dipengaruhi dengan posisi BUY and SELL yang nampak dimonitor sehingga mudah "diarahkan" oleh Bandar. Jadi saran saya, investor ritel selayaknya bisa mendeteksi pergerakkan suatu saham apakah saham tersebut masuk dalam kriteria perangkap jurus Bandar tersebut atau bukan. Disinilah perlunya pembelajaran mengenal berbagai jurus bandarmologi sehingga Investor ritel tidak mudah terjebak dalam permainan bandar.

Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul "Jurus Bandar Menurunkan Penumpang Ritel"

Read more at: http://brt.st/6Hxm
🍉

Kutipan dari buku yang dibaca Warren Buffett:

1. Remember reversion to the mean. What’s hot today isn’t likely to be hot tomorrow. The stock market reverts to fundamental returns over the long run. Don’t follow the herd.

2. Time is your friend, impulse is your enemy. Take advantage of compound interest and don’t be captivated by the siren song of the market. That only seduces you into buying after stocks have soared and selling after they plunge.

🍅


DAFTAR LINKS ISU-ISU PENTING MAEN SAHAM BARENK JO: 
per tgl 08 Juni 2020:
🍉
per tgl 05 Juni 2020:
🍈

per tgl 04 Juni 2020:
🍋

per tgl 03 Juni 2020:
🍓


per tgl 02 Juni 2020:
Para Pengusaha Sambut New Normal dengan Optimisme
🌸


observasi tren pergerakan harga saham dalam jangka panjang menunjukkan ada saham2 yang mampu memberikan persentase imbal hasil TINGGI bingitz. jika direratakan secara bunga majemuk, maka tren pergerakan harga saham CPIN di sekira 21.4% p.a. (per annum, per taon). 
sedangkan saham bumi n elsa malah buruk tren pergerakan harga sahamnya. tapi saham bumi s4 menjadi SAHAM SEJUTA UMAT pada periode 2001-2008 (khususnya @ 2003-2008, tren harga saham bumi melahirken seorang TRILIUNER @ trader saham Edy Djoenardi), dengan tren persentase imbal hasil TERTINGGI spanjang sjarah BEI, dalam satu periode 5 taon-an. 
Khususnya saham BBRI, CPIN, MAPI, n UNVR seh punya fundamental yang bagus, dalam jangka pendek n terutama @ jangka panjang. JO inves d smua saham yang tertera dalam tabel tsb. 
🍑


bisnis.com: Secara alamiah, produktivitas seseorang akan menurun seiring dengan bertambahnya usia. Ketika seseorang memasuki masa pensiun ternyata masih banyak yang tidak mengubah gaya hidupnya karena tetap berpenghasilan melalui manfaat dana pensiun.
Selain itu, angka harapan hidup masyarakat Indonesia meningkat sekarang ini menjadi 72 tahun. Hal itu berarti, dengan rata-rata usia pensiun 55 tahun, maka masa pensiun masyarakat bertambah menjadi 17 tahun.
Sayangnya, tujuh dari 10 orang pensiunan di Indonesia justru bermasalah dalam keuangan karena banyak hal, salah satunya tidak memiliki perencanaan dana pensiun.
Data Asosiasi Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) menyebutkan bahwa hanya sekitar 9 persen dari masyarakat yang hidup sejahtera pada masa pensiunnya.
Sebanyak 18 persen masyarakat kembali bekerja di masa pensiun untuk memenuhi kebutuhan keuangannya, dan 73 persen masyarakat bergantung kepada orang lain pada masa pensiunnya.
Merujuk pada data tersebut, tidak mengherankan jika saat ini banyak ditemukan banyak pensiunan yang terpaksa kembali bersusah payah untuk bekerja layaknya pekerja di usia produktif.
Kepala Bidang Humas & Pelayanan Konsumen Asosiasi DPLK Syarifudin Yunus menjelaskan bahwa rata-rata masyarakat yang memasuki masa pensiun sangat bergantung kepada anak dan sanak familinya.
Kondisi ini makin mengkhawatirkan karena berdasarkan data yang sama, jumlah penghasilan masyarakat pada masa pensiun berkurang sekitar 41 persen—51 persen dibandingkan dengan pendapatan saat masih bekerja.
Selisih itu pun hanya berlaku bagi pekerja yang mendapatkan uang pesangon dan aktif sebagai peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan. Total penghasilan setelah pensiun yang diperoleh dari manfaat BPJS Ketenagakerjaan berkisar 12,9 persen dari penghasilan setiap orang pada masa kerjanya.
Adapun, besaran pesangon yang diperoleh, apabila dibagi setiap bulannya akan berkisar 16,4 persen sehingga total yang diperoleh setiap orang berkisar 29 persen dari penghasilan semasa masih bekerja.
“Padahal, idealnya masyarakat mendapatkan penghasilan pada masa pensiun sekitar 70 persen–80 persen dari penghasilan semasa kerja. Artinya, ada kekurangan tingkat penghasilan hingga 51 persen agar masyarakat dapat mempertahankan gaya hidup yang sama dengan saat dia bekerja,” ujar Yunus.
Hal tersebut dapat diartikan bahwa seseorang yang berpenghasilan Rp10 juta per bulan pada masa produktif, rata-rata hanya memiliki penghasilan sekitar Rp5–6 juta per bulan pada masa pensiun.
Pendapatan masa pensiun yang sedemikian kecil ini—sekali lagi—hanya berlaku bagi 32,5 juta penduduk yang tercatat sebagai peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan ini.
Bagaimana dengan orang yang tidak memiliki dana pensiun atau menjadi peserta dari BPJS Ketenagakerjaan itu? Yunus mengatakan bahwa dapat dipastikan pendapatan dari pekerja informal pada masa pensiunnya akan jauh lebih rendah dibandingkan dengan yang memiliki dana pensiun.
“Belum lagi orang tua pasti akan menghadapi masalah kesehatan. Apabila penghasilan pada masa pensiun rendah, bergantung pada orang lain, dan tidak memiliki asuransi, maka makin berat jadinya,” ujarnya.

MANFAAT DANA PENSIUN

Senada, Direktur Utama Mandiri DPLK Syah Amondaris mengatakan bahwa masih banyak orang yang menggantungkan urusan finansial pada masa pensiun kepada orang lain, utamanya pada anaknya. Menurutnya, hal ini tidak semestinya terjadi jika masyarakat memiliki kesadaran untuk mengelola dana pensiun sejak dini.
Menurutnya, tujuan didirikannya industri DPLK untuk membantu masyarakat dalam mengelola keuangannya pada masa pensiun. Namun, dalam kondisi masyarakat yang belum siap memasuki masa pensiun, jumlah kepesertaan DPLK pun belum tumbuh signifikan.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jumlah peserta DPLK pada 2018 mencapai 3,2 juta orang, tumbuh 6,02 persen (year on year/yoy) dibandingkan dengan 2017 sebanyak 3,05 juta orang. Dalam 3 tahun terakhir, pertumbuhan jumlah peserta tercatat terus sebanyak single digit.
Syah mengatakan bahwa hal itu akibat rendahnya kesadaran masyarakat untuk mengelola dana pensiun melalui DPLK, yang kepesertaannya bersifat sukarela. Berbeda dengan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan yang bersifat wajib.
Selain itu, industri DPLK seringkali menghadapi banyak hambatan dari sisi dana untuk melakukan sosialisasi kepada khalayak tentang pentingnya dana pensiun.
“Industri DPLK ini keuntungannya kecil kalau dibandingkan jasa keuangan lainnya. Nah, sosialisasi kan [perlu] biaya juga, sudah keuntungan kecil, perlu keluar banyak biaya, sehingga sosialisasi belum optimal,” ujarnya.
Dia menjelaskan, industri ini perlu stimulus dari pemerintah agar kepesertaan DPLK terus meningkat, salah satunya melalui insentif pajak bagi perusahaan yang mengelola uang pensiun karyawannya melalui DPLK. Insentif pajak bagi peserta perseorangan pun dinilai dapat mendongkrak jumlah kepesertaan DPLK.
Syah pun menilai bahwa pengelolaan dana pensiun melalui DPLK memiliki keuntungan lebih jika dibandingkan dengan BPJS Ketenagakerjaan. Pasalnya, peserta dapat meningkatkan besaran iurannya sehingga jumlah uang terkumpul turut meningkat dan manfaat yang diterima pada masa pensiun turut bertambah. Rendahnya kepesertaan publik dari DPLK tidak karena merasa cukup dengan mengandalkan BPJS Ketenagakerjaan saja.
Direktur DPLK Muamalat Lilies Sulistyowati menilai, publik seringkali merasa bahwa kepesertaannya di BPJS Ketenagakerjaan sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan finansial pada masa pensiun.
Penilaian serupa pun terjadi di sejumlah perusahaan yang hanya memberikan manfaat pensiun wajib, yakni melalui BPJS Ketenagakerjaan. Selain itu, sosialisasi dari pemerintah mengenai keberadaan DPLK masih sangat minim, sehingga manajemen perusahaan yang merasa telah memenuhi kewajibannya merasa tidak perlu menyiapkan dana pensiun lebih bagi karyawannya.
“Seharusnya ada kebijakan pemerintah yang menyatakan bahwa kalau sudah [mendaftarkan karyawannya] ke DPLK ya tidak perlu wajib ke BPJS Ketenagakerjaan. Sekarang ada beberapa perusahaan menutup DPLK-nya dengan alasan dananya sudah dialihkan ke BPJS, karena kalau tidak dia akan kena tegur,” keluhnya.
Pengamat asuransi yang juga Mantan Direktur Utama Jamsostek Hotbonar Sinaga mengatakan, yang patut mendapatkan perhatian lebih dari kasus di atas adalah pekerja sektor informal yang tidak seluruhnya terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan.
“Faktanya, sebagian besar penduduk Indonesia itu jangankan untuk program pensiun, untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya saja masih kurang, sehingga tidak ada pendapatan yang disisihkan untuk masa pensiun,” ujarnya.
Jadi, dia mendorong pemerintah agar lebih sering melakukan sosialisa­si tentang pentingnya persiapan da­na pensiun, khususnya melalui DPLK.
Menurut dia, kemandirian finansial pada masa pensiun bukan semata-mata untuk kebaikan setiap orang, melainkan juga untuk stabilitas perekonomian negara.
Dia menjelaskan bahwa inflasi biaya kesehatan menjadi salah satu momok bagi masyarakat berusia tua. Salah satu upaya untuk menjaga kesehatan masyarakat usia tua melalui mempertahankan gaya hidup dan memiliki proteksi asuransi, tetapi dua hal tersebut sulit terjadi jika pengasilan mereka terlampau rendah.
“Dari dulu saya selalu mengatakan kapan sebaiknya program pensiun dimulai? Mulai begitu punya pendapatan. Mulai dari persentase yang kecil seperti 3 persen, 5 persen, uangnya diikutkan ke DPLK. Jadi, makin lama akan makin besar.”

Jika hal tersebut tidak segera diselesaikan oleh para pihak berkepentingan, maka pada masa mendatang akan makin banyak orang tua atau bahkan telah masuk dalam kategori lanjut usia masuk ke dunia kerja demi memenuhi kebutuhan hidup.
🍉

Bisnis.com, JAKARTA - Rata-rata para investor kerap menggunakan jasa sekuritasdalam membantu mengelola transaksi saham mereka di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Sekuritas juga bertugas sebagai perantara antara investor dengan pasar modal. Bagi para investor atau trader ritel sedang mencari jasa sekuritas yang mampu diandalkan dalam pengurusan sahamnya.
Dalam video di salah satu youtube channel-nya, Ellen May membagikan lima poin yang harus dicermati dalam mencari sekuritas.
Pertama, Sekuritas Memberikan Layanan Online Trading yang Bagus.
Layanan online trading yang bagus ini biasanya memiliki fitur smart order. Keunggulan dari fitur itu, bisa menentukan transaksi jual beli saham di pasar bursa.
Kemudian, mampu membatasi risiko selama bertransaksi serta dapat menutup posisi saham yang merugi karena bergerak berlawanan dengan prediksi (cut loss) sehingga kerugian tersebut tidak melebar.
Yang kedua, Pilihlah Sekuritas yang Memberikan Layanan Edukasi
Perusahaan sekuritas yang mumpuni kerap memberikan pelatihan (training) mengenai cara melakukan transaksi jual beli saham yang tepat. Seperti, pelatihan tentang tata cara menggunakan online trading-nya atau juga pelatihan tentang teknikal analisis. Sehingga klien dari sekuritas tersebut juga semakin maju, teredukasi, tidak hanya berspekulasi atau gambling (bertaruh) dalam jual beli saham.
Yang ketiga, Cari Sekuritas yang Tetap Melayani Secara Offline
Meskipun tradingnya sudah bagus banget tetapi perusahaan sekuritas harus memberikan layanan offline trading dengan pialang saham. Apa gunanya pialang saham ini? Pialang saham dapat membantu investor melakukan transaksi jual beli saham serta membantu menginputnya.
Yang keempat, Pilih Sekuritas yang Juga Memberi Komisi Transaksi Dan Bunga dari T plus
Biasanya komisi transaksi untuk investor ritel sebaiknya di bawah 0,25 persen untuk transaksi beli dan di bawah 0,35 persen untuk transaksi jual.
Dan kedua angka itu sudah termasuk lumayan tinggi untuk fee progresnya. Para investor juga harus memperhatikan bunga yang dinegosiasi untuk transaksi T plus.
Apa itu transaksi T plus? Artinya transaksi dengan menggunakan utang. Jadi, misalkan investor menyetor dengan nilai Rp100 juta, maka nilai bertransaksi sahamnya sebesar Rp200 juta.Yang Rp100 juta lagi pinjaman dari modal Sekuritas. Dan tentu ada bunganya dalam pinjaman modal tersebut.
Dalam dua atau tiga hari, pinjaman dana yang dipergunakan untuk transaksi saham harus dikembalikan. Alternatif lainnya, uang pinjaman ingin ditambah atau saham itu harus dijual. Kalau Anda tidak menambah atau tidak menjual saham itu, akan kena for sale. Oleh karena itu, hati-hati dalam menggunakan fasilitas T plus.
Yang terakhir, Perhatikan MKBD (Modal Kerja Bersih Disesuaikan).
Artinya, seberapa besar modal atau uang yang ada di dalam sekuritas tersebut. Semakin besar, tentunya menunjukkan sekuritas tersebut semakin kuat dan dipercaya.
🍉

simak juga tabel berikut, khususnya kolom KONSUMEN:

secara sederhana, penggolongan konsumen sebuah emiten (kolom saham) dibagi 2: ritel / perorangan dan korporasi / perusahaan. Jika segmentasi konsumen nyaris sulit dibedakan antara ritel n korporasi, maka JO menyebut sbagai CAMPURAN. tampak dalam tabel, JO memiliki saham dengan konsumen RITEL sbanyak 4 emiten (dominasi ritel nyaris absolut). Yang korporasi: 1, yaitu ELSA. Yang campuran: 4 emiten. Sedangkan sisanya (8 emiten) merupakan perimbangan antara ritel n korporasi, yaitu bisa konsumen ritel lebe banyak daripada korporasi, atawa sbaliknya.
Kesimpulan sederhana: pemilihan saham juga bisa menunjuk pada jenis konsumen. Karna menurut observasi JO: taon politik 2019 ini diwarnai oleh mundurnya minat KORPORASI, sedangkan konsumen ritel WAJIB memenuhi kebutuhan, sehingga peran kebutuhan ritel akan mendominasi pasar 2019. Mnurut JO: emiten yang memilih segmentasi ritel akan berperan tetap signifikan. Mungkin semester 2 / 2019 akan menjadi ajang pertaruhan dahsyat emiten yang memilih target pasarnya: korporasi. Liat aza!


mnurut juragan terkaya #3 di AS:
cnbc: Legendary investor Warren Buffett has a tip for investors trying to get rich on Wall Street through a hot tip: it won't work, so do your own work.
"I mean, on any given day, two million shares of Coca-Cola may trade," the "Oracle of Omaha" explained to a captive audience at the 1994 Berkshire Hathaway annual meeting. "That's a lot of people selling, a lot of people buying. If you talk to one person, you'd hear one thing ... you really should not make decisions in securities based on what other people think."
"A public opinion poll will just — it will not get you rich on Wall Street," Buffett told his throng of followers.
While this advice was given more than two decades ago, it holds true now more than ever with the prevalence of social media. There are a lot of opinions out there now and more news than ever for investors to sort through.
Buffett's advice is to counter this noise by sticking with companies you feel like you know and have an advantage over others in evaluating.
"So you really want to stick with businesses that you feel you can somehow evaluate yourself," he said at the meeting.
Following his own advice has paid off for the chairman and CEO of Berkshire Hathaway. By poring through annual reports and other filings, Buffett's stock allocation decisions and outright acquisitions through all kinds of difficult market environments have driven Berkshire's stock price up by 12 percent annually the last 25 years, better than the stock market's 9 percent annual total return over that same time frame, according to FactSet.

'You cannot get rich with a weather vane'

With market volatility increasing after a nine-year bull market where stocks seemed to all just go up, investors may need to return to their stock-picking roots this year, while heeding Buffett's advice.
Buffett and his longtime business partner Charlie Munger said they especially try to not make big predictions on the direction of the overall economy and stock market nor let the forecasts from others on those macroeconomic matters influence their individual stock decisions.
"You cannot get rich with a weather vane," Buffett said at the meeting.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

Waspada: ekonomi 2024

  INFLASI: +0.04% (Januari 2024) INFLASI: +0.34% (Februari 2024) INFLASi: inflasi pangan Maret 2024 PDB: +5.05% (2023, yoy) Cadangan Devisa : $144 M, aza Cadangan Devisa: $140,4 M, aza SBY v. Jokowi: ekonomi yang lebe bagus 🍒