Langsung ke konten utama

ihsg penutupan per tgl 18 Maret 2015

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) longsor dan terus berada di zona merah hari ini, Rabu (18/3). IHSG turun 0,48% atau 26,0 poin menjadi 5.413,15.
Sebanyak 104 saham menghijau, 166 saham memerah, dan 97 saham tidak bergerak. Dengan total frekuensi perdagangan saham 219.414 kali dan volume 5,21 miliar lot, total nilai perdagangan tercatat sebanyak Rp 4,98 triliun.
Dari 10 sektor pembentuk IHSG, hanya sektor keuangan yang menghijau sebesar 0,31%. Sedangkan 9 sektor yang memerah dipimpin oleh sektor barang konsumen sebesar 1,70% dan manufaktur 1,14%. Setelah itu ada sektor infrastruktur yang melemah 0,96%, industri dasar 0,81%, pertanian 0,72%, perdagangan 0,36%, industri aneka 0,35%, pertambangan 0,28%, dan konstruksi 0,12%.
Indeks melemah seiring dengan kaburnya investor asing di bursa saham Indonesia. RTI mencatat investor asing melakukan aksi jual saham sebanyak Rp 1,8 triliun dan aksi beli saham sebesar Rp 1,5 triliun. Dengan begitu ada net sale saham investor asing sekitar Rp 300 miliar.
Sedangkan investor lokal melakukan aksi beli saham sebesar Rp 2,9 triliun dan jual saham sebesar Rp 2,5 triliun. Saham yang menggerakkan bursa dengan frekuensi perdagangan terbanyak adalah SRIL, CPGT, PTPP, dan PNLF. Lalu saham dengan turnover terbesar adalah LPKR, WIKA, dan PTPP.
Editor: Uji Agung Santosa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

Waspada: ekonomi 2024

  INFLASI: +0.04% (Januari 2024) INFLASI: +0.34% (Februari 2024) INFLASi: inflasi pangan Maret 2024 PDB: +5.05% (2023, yoy) Cadangan Devisa : $144 M, aza Cadangan Devisa: $140,4 M, aza Cadangan Devisa : $136,2 M (April 2024) SBY v. Jokowi: ekonomi yang lebe bagus 🍒