Bisnis.com, JAKARTA--Memasuki pekan perdana Januari 2016, Indeks harga saham gabungan (IHSG) yang dijadwalkan dibuka oleh Presiden Joko Widodo, diperkirakan akan ada euforia dariJanuary effect.
Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan pada awal pekan Januari 2016 masih akan ada euforia investor di pasar modal. Data-data perekonomian dalam negeri diperkirakan akan menjadi pendorong positifnya IHSG sepanjang pekan ini.
"Awal pekan Januari masih ada euforia dengan asumsi bahwa January effect akan ada. Masih ada rasa optimisme pasar," ungkapnya saat dihubungi Bisnis.com, Minggu (3/1/2016).
Kendati demikian, kondisi pekan pertama Januari dinilai masih penuh dengan tanda tanya. Pada penutupan pasar di Asia Pasifik, sejumlah bursa saham masih cenderung mendatar dan terkoreksi.
Pada sisi lain, sambungnya, kondisi pasar obligasi Indonesia cenderung meluncur turun hingga akhir tahun lalu. Begitu pula dengan nilai tukar rupiah yang masih terdepresiasi menjelang penutupan tahun 2015.
Kenaikan IHSG pada akhir perdagangan 0,52% ke level 4.593,01 dinilai sebagai sebuah keharusan. Pola pikir investor yang menganggap akhir tahun IHSG harus positif, membuat mereka jor-joran memborong saham agar portofolio menjadi hijau.
Akan tetapi, sambungnya, kondisi itu justru tidak dibarengi dengan terkoreksinya kurs rupiah, turunnya pasar obligasi, serta melorotnya bursa saham global. Dia menilai, untuk terjadinyaJanuary effect peluangnya masih 50:50.
"Tapi di awal pekan masih ada optimisme itu, setelah pekan pertama berakhir, investor akanprofit taking," katanya.
Dia memerkirakan, IHSG akan berada di level support yang harus dijaga pada 4.525-4.550. Sedangkan, level resistance berada pada 4.615-4.625.
Sentimen yang akan menjadi perhatian investor pada pekan pertama Januari a.l. adanya strategi investasi pada awal januari, data inflasi, serta neraca perdagangan dalam negeri. Sedangkan, dari eksternal, sentimen paling kuat bakal datang dari rilis data indeks manufaktur China serta Eropa.
Saham-saham yang perlu diperhatikan a.l. emiten berkapitalisasi pasar besar. Saham emiten big cap akan menjadi pilihan investor seperti UNTR, BBRI, BBCA, dan ASII.
Komentar
Posting Komentar