Jakarta - Analis Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, teknikal IHSG terkonsolidasi positif mencoba whipsaw pada MA50. Indikator stochastic golden-cross pada area oversold,namun dengan momentum yang cenderung flat pada middle oscillator.
"Hal ini mengindikasikan bahwa peluang bergerak mixed masih cukup besar denganrange pergerakan 4.470-4.560," ujar Lanjar dalam riset di Jakarta, Selasa (12/1).
Lanjar menyarankan saham-saham yang dapat diperhatikan untuk hari ini diantaranya ACES, BBCa, EXCL, RALS, ROTI, MAIN.
Menurut dia, perdagangan kemarin IHSG bergerak positif sedikit menutup pelemahan kemarin dengan naik 47,04 poin sebesar 1,05% dilevel 4.512,53 dengan volume yang relatif kecil. Spekulasi diturunkannya tingkat suku bunga yang akan rilis besok menjadi faktor utama optimisme pergerakan bursa.
"Spekulasi tersebut menyangkutkan tingkat inflasi yang sudah cukup rendah sehingga gap antara tingkat suku bunga dengan inflasi sudah cukup jauh," papar Lanjar.
Oleh karena itu, lanjutnya, investor menilai langkah menurunkan suku bunga adalah yang paling tepat. Investor asing tercatat net buy sebesar Rp 72,22 miliar.
Sentimen selanjutkan yang menjadi fokus diantaranya neraca perdagangan dan komposisi tingkat ekspor impor di Tiongkok, indeks produk industri di Eropa, dan dari dalam negeri tingkat suku bunga Bank Indonesia.
Ely Rahmawati/ELY
Investor Daily
JAKARTA. Telkom dan PGN mendorong indeks sektor infrastruktur menguat tajam pada Rabu pagi (13/1/2016). DI sisi lain, indeks sektor agribisnis tertekan.
Dari 9 indeks sektoral IHSG yang terdaftar di Bloomberg, sebanyak 8 indeks sektoral menguat dan 1 indeks sektoral melemah.
Indeks sektor infrastruktur bergerak menguat paling tajam, naik 1,82% pada pukul 09.46 WIB. Penguatan saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) sebesar 2,38% dan kenaikan 2,96% pada harga saham PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS) memimpin sektor tersebut.
Di sisi lain, indeks sektor agribisnis merosot ke zona merah dengan pelemahan 0,10%. Penurunan 0,6% pada harga PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) meredam dorongan dari kenaikan 0,87% pada saham PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSM) dan PT PP London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP) yang menguat 0,82%.
IHSG hari ini dibuka naik 0,52% atau 23,35 poin ke level 4.535,88. Pada pukul 09.46 WIB, IHSG bergerak menguat 0,7% atau 31,58 poin ke level 4.544,11.
Â
Pergerakan Sektor IHSG Pukul 09.46 WIB
Â
Sektor
Perubahan
Infrastruktur
+1,82%
Properti
+0,85%
Konsumer
+0,65%
Finansial
+0,64%
Industri Dasar
+0,63%
Aneka Industri
+0,31%
Pertambangan
+0,19%
Perdagangan/Jasa
+0,12%
Agribisnis
-0,10%
Â
Â
Sumber: Bloomberg
http://market.bisnis.com/read/20160113/7/509227/ihsg-13-januari-tlkm-dan-pgas-dorong-sektor-infrastruktur
Sumber : BISNIS.COM
Bisnis.com, JAKARTA--Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan masih berpotensi meningkat setelah kemarin sempat melonjak 1,06% ke level 4,512,53, saat mayoritas bursa saham di kawasan regional Asia Pasifik terkoreksi.
Analis PT Investa Saran Mandiri Kiswoyo Adi Joe mengatakan longsornya IHSG pada awal pekan ini terjadi akibat paparan sentimen regional, terutama lantai bursa China dan Amerika Serikat. Padahal, fluktuasi nilai tukar rupiah masih terbilang masih pada level yang wajar.
"Sesekali kita melakukan perlawanan. Karena data ekonomi dalam negeri tidak ada yang jelek," ungkapnya saat dihubungi Bisnis.com, Selasa (12/1/2015).
Penguatan tajam IHSG hanya dikalahkan oleh bursa saham Thailand yang melonjak 1,68% pada perdagangan kemarin. Investor asing kembali mencatatkan net buy Rp72,21 miliar dan mengikis posisi net sell sejak awal tahun menjadi Rp1,23 triliun.
Pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan akan bergerak pada level support 4.500 danresistance 4.650. Selama IHSG belum menembus level 4.300, investor masih dapat bernafas lega lantaran potensi kenaikan IHSG sangat besar.
Dia menilai, bila Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan, dipastikan akan menjadi pendorong kuat pergerakan IHSG pekan ini. Pasalnya, fundamental ekonomi Indonesia terbilang sudah bagus bagi sentimen positif IHSG.
Selain itu, sambungnya, pelemahan harga minyak mentah yang menyentuh level US$30 per barel diperkirakan hanya akan berdampak jangka pendek bagi IHSG. Indonesia sebagai net importir, tentu bakal diuntungkan dengan pelemahan harga minyak dunia.
Pada perdagangan hari ini, dia menyarankan untuk berbelanja saham-saham yang bergerak pada sektor perbankan dan konsumsi, seperti BMRI, BBRI, UNVR, dan INDF.
Adapun, kurs rupiah diproyeksi masih akan bergerak pada level support Rp14.000 per dolar AS dan level resistance Rp13.800 per dolar AS. Kemarin, rupiah ditutup terdepresiasi 0,35% sebesar 48 poin ke level Rp13.910 per dolar AS.
Secara terpisah, analis teknikal PT Reliance Securities Tbk. Lanjar Nafi, mengatakan bursa Asia ditutup bervariasi dengan kembali melemahnya harga minyak mentah dunia. Indeks Shanghai mengakhiri pelemahan dengan rebound akibat mata uang yuan naik 0,7% setelah pemerintah China terlihat menahan yuan dengan membeli mata uang di Hong Kong.
Sementara itu, Indeks saham di Jepang tersungkur setelah Neraca pembayarannya negatif cukup mengkhawatirakan dari periode sebelumnya, sehingga mampu menaikan mata uang yen di Jepang.
Dia menjelaskan, IHSG bergerak positif sedikit menutup pelemahan sebelumnya dengan naik 47,04 poin sebesar 1,05% ke level 4.512,53 dengan volume yang relatif kecil seperti awal pekan.
Spekulasi diturunkannya tingkat suku bunga yang akan rilis hari ini menjadi faktor utama optimisme pergerakan bursa pada hari kemarin. Spekulasi tersebut menyangkutkan tingkat inflasi yang sudah cukup rendah sehingga gap antara tingkat suku bunga dengan inflasi sudah cukup jauh.
"Sehingga Investor menilai langka menurunkan suku bunga adalah yang paling tepat," paparnya.
Secara teknikal, sambungnya, IHSG terkonsolidasi positif mencoba whipsaw pada MA50. Indikatorstochastic golden-cross pada area oversold, namun dengan momentum yang cenderung flat padamiddle oscillator.
Dia memerkirakan, dengan kondisi tersebut, peluang IHSG bergerak mixed masih cukup besar dengan range pergerakan 4.470-4.560. Saham-saham yang dapat diperhatikan diantaranya ACES, BBCA, EXCL, RALS, ROTI, MAIN.
Jakarta ID - Indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini berpeluang untuk melakukan minor swing positif menguji resistensi 4.535-4.550. Pergerakan ini sekaligus bertahan dengan basis downtrend channel support4.490-4.500.
Analis KDB Daewoo Securities Indonesia Heldy Arifien mengatakan, secara teknikal, bullish signal pada titik 29,4 oversold bersama munculnya bullish engulfing candle, menjadi pola pergerakan IHSG.
"Indeks kembali menguji level batas atas atau resistance," ujar Heldy dalam risetnya di Jakarta, Selasa (12/1).
Pada perdagangan sebelumnya, kata Heldy, ditengah beragamnya pergerakan bursa-bursa utama global maupun regional, IHSG berhasil bergerak menguat sejak dibukanya sesi perdagangan pagi.
"AKhirnya indeks ditutup dengan mencatatkan keuntungan mencapai 1,1% pada 4.513 poin dengan 31,4 miliar saham senilai total Rp 4,6 triliun telah berpindah tangan," paparnya. ''
Hal tersebut didorong oleh penguatan sektor infrastruktur yang memberikan kontribusi kenaikan 2,1%. Hingga penutupan sore, para investor asing telah membukukan total pembelian bersih sebesar Rp 72 miliar.
"indikasi aksi akumulasi sejumlah saham unggulan seperti; BBRI, TLKM, UNTR, KLBF, SMGR, dan PTPP faktor penguatan tersebut," tandas dia.
Ely Rahmawati/ELY
Komentar
Posting Komentar