Langsung ke konten utama

ihsg per tgl 07 Juni 2017

JAKARTA kontan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan dan terus melaju di zona hijau pada sesi I perdagangan, Rabu (7/6). Mengacu data RTI, indeks naik 0,32% atau 18,174 poin ke level 5.726,005.

Tercatat 166 saham bergerak naik, 132 saham bergerak turun, dan 104 saham stagnan. Volume perdagangan 3,831 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 2,46 triliun.

BACA JUGA :
IHSG rebound didukung 8 sektor di awal perdagangan
IHSG masih betah koreksi
Tujuh dari 10 indeks sektoral menopang IHSG. Sektor pertambangan memimpin penguatan 1%. Sedangkan sektor aneka industri paling dalam penurunannya 0,43%.

Saham-saham top gainers LQ45 antara lain; PT PP Properti Tbk (PTPP) naik 4,46% ke Rp 234, PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) naik 2,71% ke Rp 11.350, dan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) naik 2,48% ke Rp 620.

Saham-saham top losers LQ45 antara lain; PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) turun 2,41% ke Rp 1.620, PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) turun 2,30% ke Rp 1.910, dan PT AKR Coporindo Tbk (AKRA) turun 1,54% ke Rp 6.375.

Investor masih membukukan aksi jualnya. Di pasar reguler, net sell asing Rp 52,511 miliar dan Rp 167,513 miliar keseluruhan market.

Analis Binaartha Sekuritas Rangga Cipta mengatakan, bahwa laju sejumlah bursa saham Asia yang cenderung mulai berbalik arah ke area positif berdampak positif pada pergerakan IHSG.

"Bursa saham eksternal yang positif itu mendorong sebagian investor melakukan aksi beli sehingga menopang IHSG," katanya dikutip dari Antara.

Kendati demikian, ia mengatakan bahwa pelaku pasar diharapkan tetap waspada terhadap sentimen negatif yang dapat membalikan arah IHSG. Saat ini sebagian investor sedang mencermati kisruh antara Qatar dengan beberapa negara dalam Liga Arab, situasi itu dapat memberikan imbas negatif meski tidak langsung.

"Waspadai dan antisipasi sentimen yang kurang mendukung untuk mendorong laju IHSG," katanya.

Analis Indosurya Mandiri Sekuritas, William Surya Wijaya mengatakan bahwa IHSG masih memiliki potensi untuk bergerak menguat lebih tinggi menyusul ekonomi nasional yang relatif masih cukup kondusif.

"Predikat layak investasi dari Standard & Poor's akan menjaga kepercayaan pasar untuk berinvestasi di dalam negeri," katanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ISU FUNDAMENTAL perbankan: BBRI, bnii (2022) #1

ASIENk: bbri diintai   BBRI: LCS andalan BBRI : wealth management tumbuh 2021: simpanan orang kaya d perbankan BBRI: restrukturisasi debitur turun UMKM: kredit k perbankan +13,3% / Januari 2022 BBRI: hapus buku utanK (2023) BBRI: optimis kredit 2022   BBRI: sasaran akhir 2022 neh BBRI: bermitra solusi teknologi BBRI: bermetaverse   BBRI: buyback lage   BBRI: tren turun harga saham BBRI 2021: LABA bersih d atas bbca BBRI: jadwal dividen 2021 BBRI: kredit tumbuh d 2022 BBRI: kinerja 2022 diekspektasiken lebe bagus   Per Februari 2022, Perbankan Salurkan Kredit Rp5.741,5 Triliun BBRI: rups bakal ganti direksi BBRI: tren harga saham ctak rekor tertinggi BBRI: market cap Rp 867 T BBRI: makin efisien biaya dananya BBRI: brilink Rp 18,2 T BBRI: 3 taon ke depan BBRI: merek yang TOP BBRI: optimistis 2022 BBRI: #1 @ ihsg   BBRI: dividen Rp 174,23 / saham  BBRI: Rp 43 T lebe dibagikan sbagai DIVIDEN final 2022 BBRI: bagi dividen terbesar bwat pemerintah BBRI: laba bersih naek   BBRI: laba bersih

analisis fundamental : ASRI, saham properti (2019-2020, 2021, 2022)

Lunasi Utang, Agung Podomoro Raih Pinjaman dari Guthrie Venture SG$ 172,8 Juta Agung Podomoro Land Jual Central Park untuk Modal Ekspansi Mulai membaik, kinerja sektor properti diprediksi naik 25% di tahun ini Marketing sales Kawasan Industri Jababeka (KIJA) capai Rp 899 miliar di tahun lalu Stok Rumah Membludak, Jakarta Paling Banyak Rekomendasi Saham Properti saat Penjualan CTRA, BSDE, LPKR, PWON Melonjak Kuartal I/2021 Bisnis Properti Asia Pasifik Kuartal I Positif, Tahun Menjanjikan Covid-19 melonjak, Indonesia Property Watch: Pasar properti bisa terkontraksi 5%-10% Fokus Pasar: Industri Properti Tumbuh Positif pada 2022 Jauh dari Jakarta, Apartemen di Bogor dan Tangerang Lebih Berkembang Gara-gara Pandemi, Jakarta Ditinggalkan Konsumen Properti? Pendapatan Emiten Properti Moncer hingga Kuartal III 2021, Siapa Paling Cuan? Menakar Prospek Saham Emiten Properti TAKAR PROPERTI 2023: rekomendasi (2) INFLASI: prospek properti Pasar Properti: bakal tumbuh positif Pajak : disk