Langsung ke konten utama

IHSG antara 5500 n 5600 (analisis sederhana teknikal): 27-30 Maret 2017 / 18-24 April 2017



jarak Bollinger Bands atas n bawah : MELEBAR n tren NAEK ... 5590an jadi BATAS ATAS bollinger band, support 1 : 5500, support 2: 5400, n support 3: 5309 ... sayangnya secara teknikal Stochastic: JENUH BELI (90.15), maseh ada ruang k 100, tapi bisa-bisa amat cepat tercapai dengan volume saham yang RENDAH (harpitnas, Senin 27 Maret 2017) ... namun historikal bisa aza saat volume transaksi rendah sekale, justru pergerakan ihsg liar n meroket ... well, psikologi pasar maseh dalam area RAGU-RAGU karna keputusan S (tupid) & P (awky) maseh mengambang ... angka pertumbuhan ekonomi / PDB / GDP maseh ditunggu juga ... valuasi saham ihsg tampaknya yang makin tinggi juga menjadi alasan untuk menunggu waktu yang tepat untuk TETAP BELI KUAT ... well, ekspektasi tembus k 5600 dah tampak seh, walo agak samar-samar ... setidaknya 5600 dulu, pra bulan puasa n lebaran (saat konsumerisasi tertinggi) ... well, well, liat aza d :)

👂
Bisnis.com, JAKARTA - Investa Saran Mandiri memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam perdagangan hari ini Selasa (25/04) akan bergerak menguat 69 poin.
Analis Investa Saran Mandiri Hans Kwee mengatakan pergerakan IHSG akan membentuk candle dengan body naik tanpa shadow indikasi kekuatan naik.
"IHSG berpeluang menguat terbatas dengan resistance di level 5680 sampai 5700 dan support di level 5.650 sampai 5.599," tulisnya dalam risetnya
Sementara itu, pergerakan harga saham hari ini dipengaruhi beberapa emiten. Pertama PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) membagikan dividen total Rp 13,55 triliun atau senilai Rp 136,74 per saham. Dividen ini menjadi yang tertinggi dalam tiga tahun terakhir.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2016 menyetujui pembagi-an dividen dengan payout ratio sebesar 70% dari laba tahun buku 2016. Rinci-annya, 60% atau sebesar Rp 11,61 triliun merupakan dividen tunai, termasuk dividensementara (interim) sebesar Rp 1,92 triliun yang telah dibagikan pada 27 Desember 2016.
Jumlah dividen tunai yang masih akan dibayarkan adalah sebesar Rp 9,69 triliun atau sebesar Rp 117,36 per saham. Selanjutnya, sisa 10% atau sejumlah Rp 1,94 triliun merupakan dividen spesial. Adapun, sebesar 30% dari laba 2016 atau Rp 5,8 triliun merupakan laba ditahan.
Kemudian PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) membukukan laba US$ 96,8 juta di akhir kuartal I-2017. Dihitung dengan kurs rata-rata Rp 13.348 per dollar AS, PGN membukukan laba sekitar Rp 1,29 triliun.
Jika dibandingkan pencapaian periode Januari-Maret 2016 lalu yaitu laba US$ 100,65 juta atau Rp 1,36 triliun, laba perusahaan ini mengalami penurunan. Kinerja PGAS yang masih cukup baik ini berasal dari kenaikan pendapatan bersihnya di akhir Maret sebesar US$ 746 juta, naik US$ 26 juta dari periode yang sama tahun lalu.
Selama periode Januari-Maret, PGAS menyalurkan gas bumi 1.542 million standard cubic feet per day (MMscfd). Realisasi ini turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 1.643 MMscfd. Di kuartal I-2017, infrastruktur pipa gas PGN bertambah sepanjang lebih dari 252 km dan saat ini mencapai lebih dari 7.278 km atau setara dengan 80% pipa gas bumi hilir nasional.
PGN memasok gas bumi ke 1.652 industri besar dan pembangkit listrik, 1.929 pelanggan komersial (hotel, restoran, rumah sakit) dan Usaha Kecil Menengah (UKM), dan 204.000 pelanggan rumah tangga.
Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) berbalik melemah 0,07% atau 4,07 poin ke level 5.660,41 pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Selasa (25/4/2017).
Sebanyak 156 saham menguat, 143 saham melemah, dan 242 saham stagnan dari 541 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Saham PT Astra International Tbk. (ASII), dan PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) menjadi penekan utama terhadap pelemahan IHSG di akhir sesi I.
Empat dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak negatif, dengan tekanan utama dari sektor aneka industri yang melemah 1,42% dan sektor perdagangan yang melandai 0,68%.
Adapun, lima sektor lainnya menguat, dipimpin sektor industri dasar dengan penguatan 0,78%.
Saham ASII (-1,64%), AUTO (-0,74%), MASA (-2,59%), dan VOKS (-3,03%) menjadi penekan utama terhadap penguatan sektor aneka industri pada indeks sektoral IHSG siang ini.
Apa saja 10 emiten penekan utama pergerakan IHSG siang ini? Berikut rinciannya:

Berdasarkan kapitalisasi pasar:
Kode
Perubahan
ASII
-1,91%
HMSP
-1,03%
TLKM
-0,68%
EMTK
-4,76%
BBCA
-0,57%
Berdasarkan presentase: 
Kode
Perubahan
AIMS
-34,78%
LION
-20,53%
HOTL
-19,50%
BAYU
-14,50%
ALKA
-12,42%

Sumber: Bloomberg
👅

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona negatif menutup perdagangan sehari setelah Pilkada DKI Jakarta, Kamis (20/4). Mengacu data RTI, indeks terpeleset 0,20% atau 11,211 poin ke level 5.595,306.
Tercatat 213 saham bergerak turun, 119 saham bergerak naik, 93 saham stagnan. Volume perdagangan 11,3 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 8,63 triliun.
Delapan dari 10 indeks sektoral menyeret IHSG. Sektor konstruksi paling besar kontribusi penurunannya 1,10%. Sementara, sektor aneka industri paling tinggi penguatannya 2,10%.
Saham-saham yang masuk top losers LQ45 antara lain; PT Bumi Resources Tbk (BUMI) turun 5,24% ke Rp 398, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) turun 3,57% ke Rp 3.240, dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) turun 3,43% ke Rp 4.510.
Saham-saham yang masuk top gainers LQ45 antara lain; PT Charoen Pokphand Tbk (CPIN) naik 2,81% ke Rp 3.290, PT Astra International Tbk (ASII) naik 2,39% ke Rp 8.575, dan PT Bank Centra Asia Tbk (BBCA) naik 2,36% ke Rp 17.325.
Hari ini, investor mencatatkan aksi beli yang cukup besar. Net buy asing sebesar Rp 1,358 triliun dan di pasar reguler sekitar Rp 394,983 miliar.
Sebelumnya, pada perdagangan pagi IHSG sempat bergerak di zona hijau. Pelaksanaan Pilkada yang berjalan lancar direspon positif pelaku pasar sehingga IHSG kembali bergerak menguat.
"Pelaksanaan Pilkada yang berlangsung aman dan damai bisa memberikan kepercayaan bagi investor untuk menanamkan investasi pada aset saham," kata Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere dikutip Antara.
Namun, Nico menuturkan masih adanya kekhawatiran investor terhadap sentimen geopolitik global. Amerika Serikat telah mengerahkan kapal induk ke dekat perairan Semenanjung Korea."Investor mengkhawatirkan konflik itu akan pecah," katanya.
👎
JAKARTA. Buat investor atau trader saham yang juga warga DKI Jakarta, tidak perlu buru-buru meninggalkan TPS untuk mengecek pergerakan saham di bursa pada saat Pilkada Rabu (19/4) ini. Pasalnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) tutup pada hari itu.

Direktur Utama BEI Tito Sulistio mengatakan, pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta 19 April mendatang, tidak ada perdagangan efek di bursa. "Bursa libur. Karena bursa by law buka dengan pengawasan OJK. Jadi OJK tutup, ya, kita harus tutup," ujar Tito saat dihubungi Senin malam (17/4).

Sekadar mengingatkan, sebelumnya BEI sempat menyatakan akan tetap beroperasi pada saat Pilkada DKI berlangsung. Padahal, Presiden Joko Widodo menetapkan hari Rabu tersebut sebagai hari libur.

Dengan demikian, pernyataan Tito ini sekaligus meralat pernyataan BEI sebelumnya yang mengatakan tetap membuka perdagangan saham saat Pilkada. BEI berencana mengeluarkan pengumuman resmi terkait penutupan bursa saat Pilkada DKI pada Selasa (18/4).

Perlu dicatat, saat dikonfirmasi KONTAN pada Senin sore, Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat dan Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota BEI Alpino Kianjaya masih menyebut bursa akan buka seperti biasa

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) balik lagi ke level 5.600 didorong aksi beli di saham-saham unggulan. Tak butuh waktu lama bagi IHSG untuk naik ke level psikologis tersebut.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pagi ini melemah. Dolar AS berada di posisi Rp 13.300 dibandingkan posisi sore pekan lalu Rp 13.283.

Pada perdagangan preopening, IHSG menguat 20,180 poin (0,36%) ke level 5.597,667. Sedangkan Indeks LQ45 naik 5,069 poin (0,55%) ke level 921,921.

Membuka perdagangan, Selasa (18/4/2017), IHSG melaju 25,284 poin (0,45%) ke level 5.602,771. Indeks LQ45 menanjak 5,430 poin (0,59%) ke level 922,282.

Seluruh indeks sektoral kompak menguat. Sektor finansial naik paling tinggi berkat penguatan saham-saham bank.

Hingga pukul 09.05 waktu JATS, IHSG bertambah 30,687 poin (0,55%) ke level 5.608,174. Sementara Indeks LQ45 tumbuh 6,445 poin (0,70%) ke level 923,297.

Kemarin, IHSG gagal bertahan di zona hijau. Aksi beli asing tak cukup membantu pergerakan IHSG untuk keluar dari zona negatif.

Bursa-bursa Asia bergerak mix pagi hari ini. Kondisi geopolitik dunia yang masih panas jadi perhatian investor.

Berikut situasi di bursa regional pagi hari ini:
Indeks Nikkei 225 naik 88,54 poin (0,48%) ke level 18.443,80.
Indeks Hang Seng melemah 74,52 poin (0,31%) ke level 24.187,14.
Indeks Komposit Shanghai turun 5,92 poin (0,18%) ke level 3.216,25.
Indeks Straits Times menguat 14,10 poin (0,45%) ke level 3.152,40. (ang/ang)
😎
JAKARTA kontan. Setengah jam sebelum rehat sesi pertama, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menyebrang ke zona merah. Mengutip RTI pukul 12:00, IHSG tergerus 6,16 poin atau 0,11% menjadi 5.637,99.
Sebanyak 127 saham melemah, melampaui 171 saham yang menguat. Sedangkan 104 saham lainnya bergeming.
Lima dari sepuluh penghuni IHSG merosot, dengan grup saham-saham perdagangan tertekan 0,74%. Sektor dengan kenaikan terbesar adalah aneka industri sebesar 0,53% dan pertambangan 0,52%.
Sampai siang ini, 5,32 miliar lot saham ditransaksikan dengan nilai Rp 2,86 triliun.
Investor asing menunjukkan gelagat jual saham dengan net sell Rp 35,41 miliar di pasar reguler dan Rp 128,72 miliar di pasar keseluruhan. Investor lokal mencatat penjualan Rp 1,93 triliun dan penjualan Rp 1,81 triliun.
Saham LQ45 yang paling merasakan penurunan antara lain PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) yang merosot 5,52% menjadi Rp 2.740 per saham, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) sebesar 3,23% menjadi Rp 750, dan PT United Tractors Tbk (UNTR) sebesar 2,84% menjadi Rp 28.175 per saham.
Saham top gainers LQ45 antara lain PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) yang naik sebesar 3,55% menjadi Rp 12.400, PT PP Tbk (PTPP) sebesar 2,96% menjadi Rp 3.480, dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) yang rurun 2,34% menjadi Rp 6.550 per saham. 
Sementara itu, bursa Asia masih lesu. Indeks Topix dan Nikkei 225 di Jepang turun 1,16% dan 1,12%, tertekan penguatan yen. 
Indeks Hang Seng di Hong Kong turun 0,1% dan Indeks Shanghai menguat 0,17%. 
Indeks Kospi di Korea Selatan naik smapai 0,67%. Indeks ASX 200 di Australia melemah 0,79%.

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Rabu (12/4/2017).
IHSG menguat 0,28% atau 15,94 poin ke posisi 5.643,87 di akhir sesi I, setelah dibuka menguat 0,11% atau 6,04 poin di level 5.633,97.
Sepanjang perdagangan hari ini IHSG bergerak di kisaran 5.632,53 - 5.650,04.
Sebanyak 180 saham menguat, 117 saham melemah, dan 244 saham stagnan dari 541 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Tujuh dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak positif dengan dorongan utama dari sektor properti yang melonjak 2,08%, diikuti sektor konsumer yang menguat 1,11%.
Analis First Asia Capital David Sutyanto mengatakan penguatan IHSG hari ini berpeluang  mencapai 30 poin, di tengah penguatan sektor properti, menyusul sentimen dari ditundanya penerapan pajak terhadap apartemen kosong.
“IHSG rebound dari pelemahan 3 hari. (Sementara itu juga terkait pajak) apartemen yang kosong,”kata David kepada Bisnis.com, Rabu (12/4/2017).\

Seperti diketahui, sejumlah pelaku usaha merespon positif kebijakan pemerintah yang menunda pengenaan pajak progresif untuk tanah dan gedung terlantar.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Rosan Roeslani menjelaskan saat ini kondisi properti nasional  masih dalam tahap pemulihan, sehingga kebijakan itu dirasa memang tidak tepat untuk dikeluarkan saat ini.
Rosan menegaskan industri properti ini erat kaitannya dengan 174 industri turunan lainnya. Sehingga apabila wacana pajak progresif memang ingin dilanjutkan maka dapat dilakukan setelah pasar properti mulai berkembang baik.
Rosan menjelaskan bila industri properti mengalami masalah yang cukup berat selama 3 tahun terakhir dikarenakan perlambatan ekonomi. Dengan ditundanya kebijakan tersebut diharap dapat menjadi stimulus bagi sektor industri properti di Dalam Negeri.
Sementara itu, nilai tukar rupiah di pasar spot melemah 8 poin atau 0,06% ke level Rp13.289 per dolar AS di akhir Sesi I hari ini.
💋
Bisnis.com, JAKARTA- Waterfront  Securities Indonesia memeperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Rabu (12/4/2017) bergerak di kisaran 5.608-5.677.
“IHSG pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed,”  kata Octavianus  Marbun, Analis PT Waterfront  Securities Indonesia dalam risetnya yang diterima hari ini, Rabu (12/4/2017).
Dikemukakanm, indeks di bursa Wall Street ditutup melemah akibat kekhawatiran meningkatnya ketegangan geopolitik antara AS dengan Rusia, Suriah dan Korea Utara.
“Membuat investor beralih pada aset yang dianggap lebih aman seperti emas dan yen Jepang,” kata Octavianus.
Selain itu, ujarnya,  valuasi saham yang sudah relatif mahal membuat investor melakukan profit taking.
Pasar juga menantikan earning season triwulan I/2017 yang dimulai pekan ini.
“Pasar mengharapkan earning season ini akan menopang valuasi indeks menjadi lebih menarik,” katanya.
Earning season akan dimulai oleh saham perbankan seperti JP Morgan, Wells Fargo dan Citigroup pada hari Kamis waktu AS.
Pada hari Jumat, Wall Street akan libur Good Friday.
Ketegangan geopolitik di Asia setelah peringatan Korea Utara akan adanya serangan nuklir jika diprovokasi.
Presiden AS Donald Trump mengatakan di Twitter bahwa AS akan menyelesaikan masalah dengan Korea Utara dengan atau tanpa China.
Sedangkan Menlu AS menyatakan bahwa Rusia harus meninggalkan dukungannya kepada Suriah.
Waterfront  Securities Indonesia merekomendasikan saham berikut:
  • PTPP
Pada perdagangan kemarin saham PTPP kembali ditutup menguat pada level 3160. Pergerakan PTPP selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3.130-3.200.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak dapat menembus level resisten pada 3.200
  • TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM menguat ditutup di level 4.150. Pergerakan saham TLKM selanjutnya diperkirakan pada kisaran 4.110-4.200.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten 4.200
  • ADRO
Pada perdagangan kemarin saham ADRO kembali ditutup menguat pada level 1.870. Pergerakan saham ADRO selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1.840-1.890.
Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten 1.890
  • SMRA
Di perdagangan kemarin saham SMRA kembali ditutup menguat pada level 1.350. Pergerakan SMRA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1.325-1.365.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak dapat menembus level resisten pada 1.365
  • AKRA
Di perdagangan kemarin saham AKRA kembali ditutup menguat pada level 6.375. Pergerakan AKRA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 6.250-6.450.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak dapat menembus level resisten pada 6.450
  • INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF menguat ditutup di level 7.975. Pergerakan saham INDF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 7.875-8.075.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten 8.075
👽
Bisnis.com, JAKARTA- Indeks harga saham gabungan (IHSG) berakhir melemah 0,16% atau 9,19 poin ke level 5.644,30 pada perdagangan Senin (10/4/2017).
Dari 540 saham pada IHSG di akhir perdagangan hari ini, sebanyak 142 saham menguat, 185 saham melemah, dan 213 saham stagnan.
Tujuh dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir negatif, dipimpin oleh sektor pertanian (-1,72%) dan properti (-1,18%).
Adapun, sektor aneka industri dan industri dasar masing berakhir dengan kenaikan 0,72% dan 0,45%.
Menurut Muhammad Nafan Aji Gusta Utama, Analis Binaartha Sekuritas, IHSG sempat menguat Senin pagi akibat dipengaruhi oleh efek positif dari hasil perilisan cadangan devisa RI yang melebihi ekspektasi pasar pada Jumat sore lalu.
Namun demikian, faktor eksternal memberikan tekanan pada IHSG, sehingga IHSG melemah, lantaran disebabkan oleh berbagai faktor, di antaranya pernyataan pejabat FOMC yang menegaskan bahwa The Fed sudah pasti akan menaikkan tingkat suku bunga secara gradual.
Pernyataan itu muncul setelah rilis data US Unemployment Rate yang menunjukkan adanya tanda-tanda perbaikan, yakni turun menjadi 4,5%. Faktor tersebut sempat membuat dolar AS menguat pada Jumat lalu.
“Efek dari foreign policy oleh Trump yang cenderung konfrontatif juga memberikan sentimen negatif terhadap IHSG. Misalkan, agresi militer AS secara unilateral melalui serangan udara terhadap pangkalan-pangkalan strategis di Suriah, akibatnya situasi di kawasan Timur Tengah cenderung memanas,” ujarnya, saat dihubungi Senin (10/4/2017).
Ditambah lagi adanya rencana manuver oleh US Navy dalam menunjukkan aksi show of force di Semenanjung Korea pada pekan ini yang bertujuan untuk mengantisipasi ketegangan di Semenanjung Korea akibat kebijakan Korea Utara dalam mengembangkan program persenjataan nuklirnya.
Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 berakhir melemah 0,34% atau 1,68 poin ke 491,97 setelah dibuka dengan kenaikan 0,24% di posisi 494,83.
Di pasar regional, pergerakan bursa saham terpantau bervariasi dengan indeks SE Thailand (-0,15%), indeks FTSE Malay KLCI (-0,13%), indeks PSEi Filipina (+0,45%), sedangkan indeks FTSE Straits Time Singapura bergerak stagnan.


Bisnis.com, JAKARTA- PT. KGI Sekuritas Indonesia memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (11/4/2017) bergerak di kisaran support 5.600-5.550-5.490-5.410, dan resisten 5.690-5.750-5.850.
“IHSG menuju diatas 5.700,” kata Periset Senior KGI Sekuritas Indonesia Yuganur Wijanarko dalam risetnya.
Dikemukakan walaupun masih sering didera oleh aksi jual para pelaku pasar yang tidak tahan dengan volatilitas regional dan keadaan jenuh beli, tapi pembelian cukup intensif oleh kaum banteng di saham big cap dan lapis dua pilihan menahan kejatuhan IHSG dibawah level support psikologis 5.600.
“Sehingga masih ada potensi untuk terjadinya reli IHSG menuju resisten psikologis berikutnya di 5.700,” kata Yuganur dalam risetnya.
PT. KGI Sekuritas Indonesia merekomendasi saham berikut:
  • Bank BRI (BBRI) (Trading target: Rp13.750-Rp14.275)
Secara teknikal pattern perbaikan short dan medium term trend di emitten perbankan ini membuatnya menarik untuk di akumulasi melihat kinerja expektasi earnings kedepan di 2017 dengan skenario kenaikan berikutnya menuju resistance psikologis di Rp13.750-Rp14.275.
Entry (1) Rp12.975, Entry (2) Rp12.700, Cut loss point Rp12.350
  • Telekomunikasi (TLKM) (Trading target Rp4.350-Rp4.550)
Pattern perbaikan momentum dalam short dan medium term emiten big cap index driver ini dapat digunakan sebagai trading opportunity mengikuti kontinuasi kenaikan berikutnya ke resistance psikologis Rp4.350-Rp4.500.
Entry (1) Rp4.100, Entry (2) Rp4.020, Cut loss point Rp3.925
  • Astra Agro Lestari (AALI) (Trading target Rp15.100-Rp16.000)
Harga komoditas yang mulai rebound dari low 10 tahun terakhir setelah tertekan sekian lama membuat emitten CPO ini menarik untuk di akumulasi jangka medium-term, rekomen akumulasi untuk potensi kenaikan berikutnya ke Rp15.100-Rp16.000.
Entry (1) Rp14.520, Entry (2) Rp14.120, Cut loss point Rp13.720
  • Lippo Karawaci (LPKR) (BUY) (Trading target: Rp775-Rp840)
Pattern perbaikan momentum dalam short dan medium term emiten property ini dapat digunakan sebagai trading opportunity mengikuti kontinuasi kenaikan berikutnya ke resistance psikologis Rp775-Rp840.
Entry (1) Rp720, Entry (2) Rp690, cut loss point: Rp650
💃

JAKARTA okezone- Pasar saham Indonesia ditutup tidak banyak bergerak hari ini. Meski bergerak di zona hijau, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hanya naik 0,44 poin atau 0,01% ke 5.592.
IHSG ditutup dengan 136 saham menguat, 197 saham melemah dan 117 saham stagnan. Menutup perdagangan, telah terjadi transaksi sebesar Rp9,69 triliun dari 15,65 miliar lembar saham diperdagangkan.
Indeks LQ45 turun 0,4 poin atau 0,05% ke 929, Jakarta Islamic Index (JII) melemah 1,7 poin atau 0,25% ke 722, indeks IDX30 turun 0,57 poin atau 0,11% ke 505 dan indeks MNC36 menguat 0,14 poin atau 0,05% ke 317.
Sektor-sektor pengegrak indeks bergerak dua arah, dengan sektor konsumsi, aneka industri, manufaktur, perdagangan dan industri dasar melemah. Sementara sektor perkebunan, tambang, infrastruktur, keuangan dan properti menguat.
Adapun saham-saham yang masuk dalam jajaran top gainers, antara lain PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp700 ke Rp66.200, saham PT Bali Towerindo Sentra Tbk (BALI) naik Rp120 ke Rp1.250, dan saham PT KMI Wire & Cable Tbk (KBLI) naik Rp115 atau ke Rp755.
Sedangkan saham-saham yang berada di deretan top losers, antara saham PT Asahimas Flat Glass Tbk (AMFG) turun Rp200 ke Rp6.800, saham PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) turun Rp80 ke Rp4.800, dan saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) turun Rp70 ke Rp2.910.
(mrt)Bisnis.com, JAKARTA– Investor asing terus mencatatkan aksi beli bersih (net buy) pada perdagangan hari ini, Kamis (30/3/2017).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, total net buy asing pada perdagangan hari ini mencapai Rp153,04 miliar.
Investor asing tercatat melakukan aksi jual 1,06 miliar lembar saham senilai Rp3,35 triliun.
Sementara itu, aksi beli investor asing tercatat mencapai 1,30 miliar lembar saham senilai sekitar Rp3,50 triliun.
Adapun, total nilai transaksi yang terjadi di lantai bursa mencapai Rp8,60 triliun dengan volume perdagangan sekitar 13,37 miliar lembar saham.
IHSG ditutup dengan kenaikan tipis 0,01% atau 0,44 poin ke level 5.592,95, setelah dibuka dengan pelemahan 0,20% atau 11,39 poin di 5.581,12.
Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak negatif di kisaran 5.555,37 – 5.592,95.
Dari 540 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 131 saham menguat, 189 saham melemah, dan 220 saham stagnan.

 Berikut ini ringkasan perdagangan saham oleh investor asing:
30 Maret
Rp153,04 Miliar
Net buy
29 Maret
Rp932,94 miliar
Net buy
27 Maret
Rp396,65 miliar
Net buy
24 Maret
Rp1,05 triliun
Net buy
23 Maret
Rp429,14 miliar
Net buy
22 Maret
Rp138,21 miliar
Net buy
21 Maret
Rp392,51 miliar
Net buy
20 Maret
Rp830,01 miliar
Net buy
17 Maret
Rp2,48 triliun
Net buy
16 Maret
Rp1,84 triliun
Net buy
15 Maret
Rp229,16 miliar
Net buy
14 Maret
Rp457,00 miliar
Net buy
13 Maret
Rp406,83 miliar
Net buy
10 Maret
Rp9,92 miliar
Net buy
9 Maret
Rp156,61 miliar
Net buy
8 Maret
Rp246,18 miliar
Net buy
7 Maret
Rp87,48 miliar
Net buy
Sumber: BEI

JAKARTA kontan. Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat seiring dengan investor asing yang kembali melakukan aksi beli, Rabu (29/3).
IHSG ditutup naik 51,30 poin atau 0,92 % menjadi 5.592,51 poin. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak menguat 10,23 poin (1,11 %) menjadi 929,98 poin.
Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya mengatakan, IHSGbergerak menguat ke posisi yang lebih tinggi menuju untuk menembus level 5.600 poin seiring dengan fundamental ekonomi domestik yang cukup positif.
"Kondisi ekonomi yang dinilai positif mendorong aliran dana asing kembali masuk ke pasar saham, maka tercipta terus rekor-rekor baru IHSG," katanya.
Berdasarkan data BEI, investor asing membukukan beli bersih atau "foreign net buy" sebesar Rp932,94 miliar hari ini.
Analis NH Korindo Securities Indonesia Bima Setiaji menambahkan bahwa laju penguatan IHSG juga searah dengan positifnya bursa saham di kawasan Asia menyusul naiknya data kepercayaan konsumen AS sehingga pasar kembali optimisme pada kekuatan ekonomi AS.
Di sisi lain, lanjut dia, penjualan mobil PT Astra International Tbk sampai Februari 2017 berhasil meningkat 32 % year on year (YoY), lebih tinggi dari penjualan mobil nasional yang hanya naik 6 % YoY.
"Sentimen itu mendorong kenaikan harga saham Astra dan sektor industri dasar, yang pada akhirnya turut menopang IHSG," katanya.
Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan pada Rabu (29/3) ini sebanyak 353.761 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 10,398 miliar lembar saham senilai Rp7,781 triliun.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng menguat 46,18 poin (0,19 %) ke level 24.392,05, indeks Bursa Nikkei naik 14,61 poin (0,08 %) ke level 19.217,48 dan Straits Times menguat 24,52 poin (0,77 %) posisi 3.181,86. 
👄
JAKARTA kontan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menguji level tertinggi baru pada perdagangan Rabu (29/3). Indeks dibuka dengan kenaikan sampai 0,91%, meski melandai kembali menjadi penguatan 42 poin atau 0,75% ke kisaran 5.583 pada pukul 9:20 WIB.
Sepuluh sektor kompak menguat. Sektor aneka industri memimpin dengan kenaikan 1,78% dan kenaikan tertipis ditoreh sektor konstruksi sebesar 0,25%. 
Sebesar 139 saham menguat, jauh melampaui 45 saham yang turun. Sedangkan 90 saham lainnya tak bergerak. 
IHSG terakhir ditutup di level 5.541,20, setelah turun 25 poin atau 0,47% pada Senin lalu (27/3). Sedangkan kemarin, Bursa saham Jakarta tak diperdagangkan memperingati hari raya Nyepi.
IHSG sejak pekan lalu terus menjajal level tertinggi. Rekor IHSG sebelumnya dicatat di level 5.567,13 pada Jumat (24/3).
Sementara itu, pagi ini bursa di Asia bergerak bervariasi. Indeks Topix di Tokyo melemah 0,17% dan Indeks Hang Seng di Hong Kong melaju 0,14%. Indeks Shanghai di China melemah 0,48%.
Indeks Kospi cenderung flat dengan penurunan 0,03% sedangkan ASX 200 di Australia melaju kencang naik 0,79%. 
Kemarin malam, indeks di Amerika Serikat juga menguat dengan kenaikan Dow Jones melaju 0,73% ditopang data ekonomi yang memperlihatkan keyakinan konsumen warga AS di level optimis terbaik dalam 16 tahun terakhir. 
💃

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada Rabu (29/3/2017) diprediksikan bakal menembus level 5.600.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya memproyeksikan IHSG pada Rabu (29/3/2017) bakal berada di level 5378–5603. Dia mengungkapkan IHSG masih memiliki kekuatan naik yang cukup besar ditunjang oleh capital inflow.
"Beberapa waktu belakangan ini terjadi capital inflow yang berlangsung secara berkelanjutan, hal ini menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan investor terhadap pasar modal Indonesia masih cukup tinggi," tulisnya dalam surat elektronik, Selasa (28/3/2017).
Dia mengungkapkan kepercayaan terhadap investor asing terhadap Indonesia berpotensi mendongkrak kenaikan IHSG serta mencetak rekor-rekor baru. William menilai kondisi itu akan kembali mendongkrak kenaikan IHSG serta mencetak rekor-rekor baru.
William memproyeksikan emiten yang berpotensi menguat pada perdagangan Rabu (29/3/2017) yakni MAIN, ADHI, PGAS, WIKA, PTPP, HMSP, BBNI, ASRI, UNVR dan WTON.

JAKARTA. Di tengah derasnya dana asing yang masuk ke bursa saham di Tanah Air, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus berupaya mencetak rekor baru. Akhir pekan lalu, IHSG kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah. Sempat menyentuh posisi 5.580,57 pada pembukaan perdagangan, IHSG pada Jumat (24/3), ditutup di posisi 5.567,13.
Di awal pekan ini, Senin (27/3), IHSG memang berakhir di zona merah di posisi 5.541,2. Meski melemah, valuasi IHSG dibandingkan indeks bursa regional tetap lebih mahal. Berdasarkan data Bloomberg, rasio harga saham terhadap laba bersih per saham alias price to earning ratio (PER) IHSG pada hari ini tercatat sebesar 23,52 kali. Valuasi ini lebih mahal dibandingkan PER Indeks Nikkei yang sebesar 22,27 kali maupun PER Indeks Shanghai yang hanya sebesar 18,48 kali.
Kenaikan indeks yang dibarengi kenaikan harga saham tentu menjadi peluang bagi investor untuk merealisasikan keuntungan. Namun, di saat IHSG mencetak rekor dan menjadi semakin mahal,  risiko bagi investor untuk masuk ke bursa saham juga menjadi lebih besar. Maklum, banyak saham yang harganya sudah melejit. Membeli saham yang harganya sudah mahal tentu lebih berisiko meski tak menutup kemungkinan harga saham bisa melanjutkan tren kenaikan.
Nah, dalam situasi seperti ini, apa strategi yang dilakukan investor kawakan seperti Lo Kheng Hong? Menghadapi situasi IHSG kala terus-terusan mencoba mencetak rekor tertinggi, investor saham yang kerap dijuluki Warren Buffett Indonesia ini menggelar tiga strategi dalam berinvestasi saham.
Pertama, sebagaimana investor saham lainnya, pria yang akrab disapa LKH ini meralisasikan keuntungan alias profit taking saat IHSG mencapai rekor. Strategi serupa ia lakukan saat saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menyentuh harga Rp 500 per saham beberapa waktu lalu. Anda mungkin sudah tahu, LKH membeli banyak saham BUMI saat harganya masih Rp 50 per saham. Memang, selepas menyentuh Rp 500 per saham, harga saham BUMI terus melorot. Hari ini, Senin (27/3), harga saham BUMI turun 7,56% menjadi Rp 338 per saham.
Kedua, Lo tetap memegang saham yang ia miliki. Tentu, bukan tanpa alasan LKH memilih strategi tahan alias hold. Lo mengatakan, ia masih menahan beberapa saham lantaran harga pasarnya masih jauh di bawah nilai intrinsik perusahaan.
Pria yang 20 Februari lalu genap berusia 58 tahun ini masih mendekap saham PT Petrosea Tbk (PTRO). Saat ini, LKH tercatat sebagai pemegang 11,4% saham PTRO. Hari ini, Senin (27/3), harga saham PTRO ditutup sebesar Rp 850 per saham. Dihitung sejak awal tahun, harga saham PTRO naik 18,06%. Jika dihitung sepanjang setahun terakhir, harga saham PTRO sudah meroket 132,24%.
Apa alasan LKH masih menahan saham PTRO meski harganya sudah melejit? Lo mengatakan, jumlah saham beredar PTRO sebanyak 1 miliar. Jika harga sahamnya Rp 850 per saham, nilai pasarnya hanya Rp 850 miliar.
Padahal, Lo bilang, PTRO memiliki modal alias ekuitas sebesar US$ 170 juta. Dengan asumsi kurs rupiah Rp 13.300 per dollar Amerika Serikat (AS), ekuitas PTRO sebesar Rp 2,261 miliar.
Artinya, saham PTRO di harga Rp 850 per saham masih jauh di bawah nilai intrinsik perusahaan. Sebab, ekuitas PTRO sebesar Rp 2,261 miliar sementara harga pasarnya hanya Rp 850 miliar.
Strategi ketiga, LKH tetap melanjutkan membeli saham perusahaan yang bagus dan murah. Maklum, ia masih memiliki uang tunai yang banyak pasca merealisasikan keuntungan.
Meski begitu, Lo mengakui, jumlah saham perusahaan yang bagus dan murah di saat indeks sedang memecah rekor menjadi sangat terbatas. "Saat indeks all time highs, saham perusahaan yang bagus dan murah hanya tersedia sedikit di bursa," ujar Lo.
Menemukan saham yang salah harga memang menjadi lebih sulit di saat indeks sedang tinggi. Namun, bukan berarti tidak ada peluang bagi Anda untuk menemukan saham yang salah harga. Nah, bagaimana menemukan saham yang salah harga alias harga pasarnya jauh di bawah nilai intrinsik perusahaan?
Lo memberikan sedikit tip. Yang paling sedarhana, Lo mengatakan, Anda bisa menggunakan pendekatan valuasi saham berdasarkan rasio harga saham terhadap nilai buku per saham alias price to book value ratio (PBVR) dan rasio harga saham terhadap laba bersih per saham alias price to earning ratio (PER).
Meski tak bersedia memberikan rekomendasi, Lo memberikan contoh simpel. Saham PT Paninvest Tbk (PNIN), misalnya, hari ini ditutup di posisi Rp 740 per saham. Padahal, Lo mengatakan, nilai buku per sahamnya sebesar Rp 2.800. "Tentu saja, ini salah harga dan kemurahan," ujar Lo.
Lo memperkirakan, laba per saham PNIN per akhir 2016 sebesar Rp 250. Artinya, PER PNIN hanya sebesar 2,92 kali. Dibandingkan rata-rata PER saham-saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia yang sebesar 15 kali, Lo bilang, saham PNIN jelas salah harga dan terlalu murah. "Ini hanya contoh, bukan rekomendasi," kata Lo menegaskan.
Anda tentu bisa juga mencontoh metode valuasi yang LKH terapkan. Satu lagi, Lo menambahkan, Anda juga bisa menghitung nilai instrinsik perusahaan dengan metode discounted cash flow (DCF). Ini merupakan metode untuk memprediksi arus kas yang bisa dihasilkan perusahaan di masa yang akan datang. Nah, arus kas berdasarkan hasil estimasi tersebut lalu didiskonto untuk menghasilkan arus kas masa kini. "Nilai intrinsik adalah jumlah dari seluruh nilai sekarang arus kas tersebut," ujar Lo.
Nah, Anda berminat mengikuti jejak Lo Kheng Hong? Tak ada salahnya mulai mencoba metode investasi saham ala LKH untuk menemukan saham yang salah harga.
💪

Bisnis.com, JAKARTA—Indeks Bisnis27 ditutup melemah pada penutupan perdagangan akhir sesi I hari ini, Senin (27/3/2017).
Indeks Bisnis27 ditutup melemah 3,70 poin atau 0,76% di level 483,42 setelah dibuka di zona merah dengan pelemahan 0,21% atau 1,00 poin di level 486.12 pagi tadi.
Sepanjang hari, indeks bergerak di kisaran 483,34 hingga 486,74.
Penguatan Indeks Bisnis27 sejalan dengan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang melemah 0,36% atau 19,88 poin ke level 5.547,26 di akhir sesi I perdagangan hari ini.
Dari 27 saham emiten Bisnis-27, sebanyak 5 saham menguat, 18 saham melemah dan 1 saham stagnan.
Adapun, saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) turun paling signifikan dengan -4,04%, disusul oleh PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dengan pelemahan 2,47%, dan saham PT United Tractors Tbk yang melemah 2,43%.

Berikut adalah harga saham Bisnis27 di akhir sesi I :
Kode
Nama Perusahaan
Harga (Rp)
PT Astra Agro Lestari Tbk
14875
PT Adaro Energy Tbk
1790
PT AKR Corporindo Tbk
6500
PT Astra International Tbk
8500
PT Bank Central Asia Tbk
16525
PT Bank Negara Indonesia Tbk
6525
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk
12825
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
4650
PT Bank Mandiri Tbk
11750
PT Global Mediacom Tbk
520
PT Bumi Serpong Damai Tbk
1845
PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk
3260
PT Gudang Garam Tbk
65125
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
8550
PT Vale Indonesia Tbk
2270
PT Indofood Sukses Makmur Tbk
8000
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
16150
PT Indo Tambangraya Megah Tbk
19900
PT Kalbe Farma Tbk
1505
PT Lippo Karawaci Tbk
735
PT Media Nusantara Citra Tbk
1800
PT Perusahaan Gas Negara Tbk
2460
PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk
11725
PT Surya Citra Media Tbk
2640
PT Semen Indonesia Tbk
8775
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk
4080
PT United Tractors Tbk
27100
 Sumber: Bloomberg

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memerah setelah membukuk rekor tertingginya pekan lalu. Mengutip data RTI, indeks terkoreksi 0,36% atau 19,876 poin ke level 5.547,258 pada sesi I perdagangan, Senin (27/3).
Tercatat 168 saham bergerak turun, 98 saham bergerak naik, dan 125 saham stagnan. Dengan volume perdagangan 7,63 miliar lot saham, nilai transaksinya mencapai Rp 3,18 triliun.
Tujuh dari 10 indeks sektoral menyeret IHSG ke zona merah. Sektor keuangan paling berat membebani 1,19%. Adapun sektor yang memimpin penguatan yakni barang konsumsi naik 0,45%.
Saham-saham top losers LQ45 antara lain; PT Bumi Resources Tbk (BUMI) turun 9,84% ke Rp 330, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) turun 4,04% ke Rp 6.525, dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) turun 2,47% ke Rp 12.825.
Saham-saham top gainers LQ45 antara lain; PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) naik 4,14% ke Rp 352, PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) naik 3,25% ke Rp 1.590, dan PT Charoen Pokphand Tbk (CPIN) naik 1,88% ke Rp 3.260.  
Pada perdagangan pagi, asing kembali mencatatkan aksi beli sebesar Rp 229,902 miliar. Sedangkan, di pasar reguler net buy asing Rp 80,878 miliar.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, IHSG melemah, sebagian investor cenderung melakukan aksi ambil untung setelah menyentuh level tertinggi pada akhir pekan lalu (Jumat, 24/3) ke posisi 5.567,13 poin.
"Situasi itu membuat laju IHSG menjadi terbatas seiring dengan aksi jual oleh pelaku pasar yang memanfaatkan penguatan sebelumnya," katanya dikutip dari Antara.
Di sisi lain, lanjut dia, kembali melemahnya bursa saham di kawasan Asia juga turut membuat pelaku pasar menahan transaksi beli yang akhirnya laju IHSGmengalami tekanan.
Namun, ia mengharapkan bahwa fundamental ekonomi nasional yang positif dapat memicu investor kembali melakukan aksi beli sehingga IHSG kembali bergerak di area positif.

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) berakhir melemah pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Senin (27/3/2017).
Di akhir sesi I, IHSG melemah 0,36% atau 19,88 poin ke level 5.547,26, setelah dibuka dengan kenaikan 0,17% atau 9,21 poin di level 5.557,92.
Sepanjang perdagangan hari ini IHSG bergerak di kisaran 5.546,27 - 5.567,43.
Sebanyak 98 saham menguat, 167 saham melemah, dan 275 saham stagnan dari 540 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Tujuh dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak negatif dengan tekanan utama dari sektor finansial yang merosot 1,19% dan sektor perdagangan yang melemah 0,80%.
“Konsolidasi jelang pergantian bulan dan minggu pendek,” ujar Kepala Riset Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya kepada Bisnis.com, Senin (27/3/2017).
Pelemahan IHSG juga mengekor pelemahan di mayoritas bursa saham Asia karena investor bersikap wait and see setelah adanya pesimisme terhadap kemampuan Presiden Donald Trump untuk melaksanakan agenda ekonominya.
Jumat pekan lalu, Trump gagal meloloskan RUU jaminan kesehatannya di Kongres.
"Pasar cenderung mengawali pekan ini dengan hati-hati," kata Rodrigo Catril, analis mata uang National Australia Bank Ltd, seperti dikutip Bloomberg.
"Ini adalah upaya besar pertama untuk mereformasi pemerintah dan kegagalan yang menyedihkan memperlihatkan terbatasnya kemampuan Presiden Trump," lanjutnya.
Di bursa regional, indeks FTSE Malay KLCI menguat 0,20%, indeks FTSE Straits Time Singapura melemah 0,54%, indeks SE Thailand turun tipis 0,07%, sedangkan indeks PSEi Filipina turun 0431%.
Di sisi lain, nilai tukar rupiah di pasar spot menguat 16 poin ke 0,12% ke level Rp13.311 per dolar AS di akhir sesi I perdagangan hari ini.

Bisnis.com, JAKARTA- Waterfront  Securities Indonesia memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Senin (27/3/2017) bergerak di kisaran 5.520-5.585.
“IHSG pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed,” kata Octavianus  Marbun, Analis PT Waterfront  Securities Indonesia dalam rsietnya yang diterima hari ini, Senin (27/3/2017).
Dikemukakan indeks di Wall Street pada perdagangan akhir pekan lalu ditutup melemah terbatas, setelah Partai Republik menarik kembali RUU kesehatan yang mereka ajukan untuk menggantikan Obamacare.
Kegagalan RUU kesehatan ini menimbulkan keraguan pasar terhadap kemampuan Presiden AS Donald Trump untuk melaksanakan agenda ekonomi lainnya yang telah dijanjikan, seperti pemangkasan pajak dan kenaikan belanja infrastruktur.
Dilain pihak, timbul harapan bahwa kegagalan tersebut akan menjadi katalis bagi Trump untuk lebih memperjuangkan agenda lainnya seperti penurunan pajak dan reformasi aturan.
Sehingga pelemahan indeks hanya terbatas setelah Trump menyatakan pada Washington Post bahwa Trump akan mengalihkan perhatiannya terhadap reformasi pajak.
Pada awal perdagangan indeks sempat bergerak menguat, namun melemah setelah berita kegagalan Partai Republik mengajukan RUU kesehatan tersebut.
Data ekonomi AS yang akan dirilis pada pekan ini consumer confidence, pending home sales, GDP estimasi III, personal income, personal spending, Chicago PMI dan Michigan Sentiment.
Waterfront  Securities Indonesia merekomendasikan saham berikut:
  • BMRI
Terlihat kuat pada level support diharga 11700 dapat menahan penurunan saham BMRI lebih lanjut. Perdagangan kemarin BMRI ditutup menguat di level 11900.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak dapat melewati harga 12050
  • BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI kembali ditutup menguat pada level 13150. Pergerakan BBRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 13000-13350.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak dapat menembus level resisten pada 13300
  • AKRA
Pada perdagangan kemarin saham AKRA kembali ditutup menguat pada level 6600. Pergerakan AKRA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 6500-6675.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak dapat menembus level resisten pada 6675
  • BSDE
Pada perdagangan kemarin saham BSDE menguat ditutup pada level 1865. Pergerakan saham BSDE selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1845-1880.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten di level resisten 1880
  • BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI kembali ditutup menguat pada level 6800. Pergerakan saham BBNI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 6700-6900.
Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten 6900
  • TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM kembali ditutup menguat pada level 4080. Pergerakan saham TLKM selanjutnya diperkirakan pada kisaran 4040-4130.
Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten 4130
JAKARTA. Sepuluh emiten yang masuk LQ45 dengan kenaikan tertinggi diprediksi akan bertahan dengan kenaikannya. Hal ini dilihat dari dari fundamentalnya dan kondisi sektor emiten tersebut. Sejumlah emiten dengan kenaikan tinggi, yaitu BUMI, UNTR, ADHI, BBRI, EXCL, BBNI, BBTN, MNCN, INTP, BBCA.
Pengamat pasar modal, Satrio Utomo mengatakan, secara keseluruhan 10 emiten LQ45 yang mengalami kenaikan tertinggi masih akan bertahan. Terutama emiten di sektor perbankan dan batubara.
Menurut Satrio, secara keseluruhan, saham perbankan akan tetap bertahan pada kenaikan tinggi hal ini dikarenakan net buy asing sebagai efek dari spekulasi Indonesia masuk dalam invesment grade. "Walaupun memang ada yang bermasalah seperti BBTN," ujarnya, Minggi (26/3).
Selain sektor perbankan, sektor lain yang akan melanjutkan kenaikan yaitu yang terkait dengan batubara seperti PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan PT United Tractors Tbk (UNTR). Dua emiten ini masih akan melanjutkan tren kenaikan selama harga batubara masih bagus. Sedangkan emiten lainnya seperti PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) hanya sepekulasi kinerja.
Kemudian untuk PT Adhi Karya Tbk (ADHI) kenaikannya terdorong oleh proyek LRT Jakarta yang baru didapat. Kemudian untuk PT XL Axiata Tbk (EXCL), menurut Satrio, secara industri masih cukup positif. Sedangkan untuk PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk (INTP) tentunya secara industri belum ada berita positif.
Kepala Riset Koneksi Capital, Alfred Nainggolan menyampaikan, kenaikan dari 10 emiten ini cukup rasional dan kecenderungan untuk mempertahankan kenaikan juga cukup kuat peluangnya. Hal ini karena masing-masing emiten didukung fundamentalnya.
"Walaupun ada emiten yang tidak linier dengan fundamentalnya. Artinya kenaikan harga sahamnya lebih cepat dibandingkan fundamental," ujar Alfred.
Contohnya seperti saham BUMI meskipun secara fundamental masih belum cukup bagus, namun investor cukup percaya harga batubara masih akan kuat pada kisaran US$ 75-US$ 80 per ton. Jadi yang akan terus melanjutkan kenaikannya yaitu sektor batubara.
Kemudian sektor perbankan, namun yang dilihat bukan pertumbuhan sektornya tapi dilihat dari perbaikan valuasi pasar terhadap sektor perbankan.
Selain itu, sektor telekomunikasi, EXCL, karena emiten ini mendapatkan laba setelah tahun sebelumnya rugi. "Ketika membukukan laba pasar langsung bereaksi positif," kata Alfred.
Kemudian untuk ADHI, kenaikan karena yang paling murah. Jadi ketika investor ingin menanamkan dananya di sektor konstruksi pilihannya ADHI karena valuasinya jauh dengan emiten lainnya. Kemudian untuk INTP cukup unik meskipun sektornya masih belum positif namun kenaikannya cukup bagus. Dan untuk MNCN, kenaikan sahamnya karena cukup murah jika dilihat PE nya sekitar 13,9 kali.
💃
Bisnis.com, JAKARTA--Indeks Harga Saham Gabungan diperkirakan akan terus mencari level tertinggi baru seiring dengan sentimen positif yang membayangi pasar modal domestik.
Pada perdagangan Jumat (24/3), IHSG menguat 0,06% atau 3,37 poin menuju 5.567,13 setelah bergerak di dalam rentang 5.565,62-5.581,18. Ini menunjukkan indeks kembali menembus level tertinggi sepanjang sejarah.
Dalam sepekan, IHSG menghijau 0,48% atau 26,7 poin. Adapun sepanjang tahun berjalan, indeks meningkat 5,11%.
William Surya Wijaya, Kepala Riset PT Asjaya Indosurya Securities, mengatakan sentimen positif yang menopang IHSG ialah ramainya capital inflow dalam beberapa pekan terakhir. Tren ini berbalik dari Januari-Februari 2017 dimana investor asing melakukan aksi jual bersih (net sell).
Hari ini, investor asing membukukan capaian aksi beli bersih senilai Rp1,05 triliun dan sepekan Rp2,84 triliun. Capaian itu membuat perolehan net buy sepanjang 2017 menebal menjadi Rp7,11 atau US$534,87 juta.
Masuknya aliran dana dari asing disebabkan sejumlah emiten yang menebarkan dividen berdasarkan kinerja 2016. Di sisi lain, investor asing masih melihat Indonesia memiliki fundamental ekonomi yang bagus dan stabil.
Optimisme terhadap industri pasar modal Tanah Air kian bertambah seiring dengan proyeksi penyematan rating investment grade dari lembaga pemeringkat Standard & Poors. Adapun dua lembaga pemeringkat global lain, yakni Moody's dan Fitch, telah memberikan peringkat layak investasi untuk Indonesia.
Perwakilan S&P sudah menemui Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution untuk meninjau perkembangan perekonomian Indonesia. Darmin menilai S&P tidak punya lagi alasan dan landasan untuk tidak mengangkat posisi kredit Indonesia dari BB+ menjadi layak investasi atau minimal BBB-.
"Berbagai sentimen positif tersebut akan menopang indeks, sehingga IHSG akan kembali mencari level-level tertinggi baru," ujarn William kepada Bisnis, Jumat (24/3/2017).
Untuk pekan depan, pasar masih optimis menjelang pergantian bulan dimana laporan keuangan emiten semakin banyak dan adanya rilis data-data ekonomi domestik terkini. IHSG diperkirakan bergerak dalam rentang 5.452-5.623.

Bisnis.com, JAKARTA--Kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG) berpotensi mengalami window dressing hingga awal April 2017.
Sepanjang tahun berjalan, investor asing melakukan aksi beli hingga Rp10,11 triliun. Aksi beli itu telah mengerek kinerja IHSG naik 5,11%, atau naik 270,42 poin sepanjang tahun berjalan.
Head of Equity Research PT BNI Securities Maxi Liesyaputra mengungkapkan investor tampaknya menyukai kinerja akhir tahun emiten. Kondisi itu, membuat sentimen dari domestik baik bagi IHSG.
"Sekarang lagi ramai yang merilis laporan keuangan dan ini bisa jadi window dressing," ungkapnya saat dihubungi, Jumat (24/3/2017).
Terpisah, Head of Business Development and Analysis First Asia Capital David Sutyanto memproyeksikan laju IHSG bisa mencapai 5.800-6.200 hingga akhir tahun. Namun, tak menutup kemungkinan masih ada gejolak yang bakal muncul dari dampak global. 
💤
Jakarta – Pasar modal Indonesia pekan ini mencatat dua hal positif. Tidak hanya kapitalisasi pasar yang mencapai rekor baru, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga ditutup di level tertingginya sepanjang sejarah berdirinya Bursa Efek Indonesia (BEI) di 5.540,43 poin.
Sementara kapitalisasi pasar saham di BEI jelang akhir pekan ini juga ditutup di rekor tertingginya di Rp6.018,79 triliun.
Kepala Divisi Komunikasi Perusahaan BEI, Yulianto Aji Saptono mengungkapkan, sepanjang periode 13 Maret hingga 17 Maret 2017, IHSG berhasil menguat 2,78% dari pekan sebelumnya di level 5.390,68 poin. Rekor penutupan IHSG sebelumnya terjadi pada 7 April 2015 di level 5.523,29 poin.
“Sedangkan nilai kapitalisasi pasar BEI juga meningkat 2,82% dari Rp 5.853,89 triliun di penutupan perdagangan akhir pekan lalu,” kata Aji dalam siaran pers yang dipublikasi, Sabtu, 18 Maret 2017.
Hasil positif ini tentu juga didukung oleh meningkatnya rata-rata nilai transaksi harian bursa yang mengalami kenaikan signifikan 46,48% menjadi Rp9,17 triliun dari Rp6,26 triliun pada pekan sebelumnya
Rata-rata volume transaksi harian juga meningkat 27,62% menjadi 14,46 miliar unit saham dari 11,33 miliar unit saham pada akhir pekan lalu, dan rata-rata frekuensi transaksi harian BEI naik 4,79% menjadi 329,29 ribu kali transaksi dari 314,23 ribu kali transaksi.
Investor asing sendiri mencatatkan beli bersih Rp5,42 triliun di sepanjang pekan ini sehingga pada tahun ini investor asing masih mencatatkan beli bersih Rp4,28 triliun.
Namun apakah rekor baru ini masih akan terpecahkan sampai akhir tahun ini?
Sebelumnya Senior Research Analyst Pasar Dana, Beben Feri Wibowo mengungkapkan, kinerja IHSG tahun ini kemungkinan tidak seindah tahun lalu. Pasalnya, dia melihat efek tekanan suku bunga the Fed dan ke pemimpinan Presiden AS Donald Trump masih sangat kuat.
Kondisi tersebut didukung oleh laju inflasi diatas 2%. Ia mencatat, periode Januari inflasi AS mencapai 2,5%. Artinya probabilitas kenaikan suku bunga the fed sebanyak 3 kali tahun ini cukup besar bakal terjadi.
Dirinya pun memprediksi IHSG di 2017 ada dua kategori untuk prediksi moderat IHSG bisa ke level 5.460 atau naik 3.08% dan proyeksi optimis IHSG bisa ke 5.820 atau naik 9.88%.
“Meski tumbuh, tapi kemungkinan tidak sebesar tahun 2016,” kata Beben.
Untuk mendukung dan meningkatkan penetrasi pasar modal di masyarakat Indonesia sendiri, BEI mengaku akan terus melakukan sosialisasi kepada khalayak termasuk di kalangan akademisi.
Salah satu usaha yang dilakukan BEI adalah mendirikan Galeri Investasi BEI di berbagai universitas yang tersebar di Indonesia. (*)

Model Valuasi Ekuitas dan Akurasinya
Senin, 20 Maret 2017 / 17:04 WIB
Budi Frensidy KONTAN
Analis adalah profesi penting di pasar modal lantaran menyediakan prediksi target harga dan rekomendasi saham melalui laporan riset. Tersedia berbagai model valuasi yang bisa digunakan dan dapat dikelompokkan berdasarkan variabel akuntansi yang dipakai, nilai yang dihasilkan (absolut versus relatif), periode valuasi (tunggal versus multipel), dan perspektif pemegang saham (mayoritas atau minoritas).
Untuk klasifikasi perspektif akuntansi, ada tiga variabel akuntansi yang paling sering digunakan dalam valuasi. Yakni, laba bersih seperti dalam price earnings ratio (PER), arus kas semisal dalam metode arus kas didiskontokan (DCF), serta nilai buku seperti dalam price to book value (PBV).
Ada juga model yang menggabungkan laba bersih dan nilai buku yaitu model valuasi residual income (RIVM). Berdasarkan perspektif tersebut, model valuasi yang menggunakan laba bersih atau nilai buku diklasifikasikan sebagai model berbasis akrual. Sedang yang menggunakan arus kas sebagai model berbasis arus kas.
Untuk klasifikasi berdasarkan nilai, kita mengenal model nilai absolut seperti metode DCF dan discounted dividend model (DDM). Lalu, yang menghasilkan nilai relatif, seperti PER, PBV, model the Fed, model Yardeni, dan Tobins.
Dilihat dari periodenya, kita mengenal model valuasi memakai periode tunggal seperti PER dan multipel periode semisal DCF dan DDM. Terakhir, ada model yang pas untuk pemegang saham mayoritas seperti DCF, dan DDM cocok untuk pemegang saham minoritas.
Model berbasis akrual mempunyai keunggulan lebih relevan dibanding model berbasis arus kas. Namun, model berbasis arus kas lebih bisa diandalkan karena model berbasis akrual sarat dengan estimasi, asumsi, dan judgment. Termasuk dalam model berbasis akrual adalah PER, PBV, PEG (PER to growth), enterprise value model (EVM), RIVM, dan price to pre-provision operating profit (P/PPOP).
Sementara model berbasis arus kas meliputi DCF, DDM, dan price to cash flow (PCF). Arus kas sendiri bisa berUpa arus kas operasi, arus kas bebas untuk perusahaan, serta arus kas bebas untuk ekuitas.
Mengetahui banyaknya model valuasi ekuitas yang bisa digunakan dan klasifikasi berdasarkan perspektif akuntansi di atas, seorang mahasiswa S1 saya di FEB UI melakukan penelitian untuk skripsinya dengan judul: Analisis Model Valuasi Ekuitas dan Ketepatan Target Harganya. Intinya, dia ingin mengetahui model valuasi yang paling sering disebutkan di laporan riset para analis. Mana pula yang paling utama digunakan untuk memperoleh target harga, paling tinggi akurasinya, dan apakah penggabungan model berbasis akrual dengan model berbasis arus kas mampu meningkatkan ketepatan prediksi harga.
Untuk tujuan di atas, dia mengambil sampel 99 laporan riset analis dari 13 perusahaan sekuritas terkemuka selama Januari-September 2014, meliputi 44 dari 45 saham dalam LQ-45 dari semua industri.
Kriteria akurasi target harga dilihat dari isi rekomendasi. Untuk rekomendasi Beli (61 dari 99 laporan atau 61,6%), target harga dikatakan tercapai jika harga tertinggi saham 12 bulan berada di atas atau sama dengan target harganya.
Rekomendasi Jual (lima laporan atau 5,1%), target harga dipenuhi jika harga terendah di pasar selama 12 bulan di bawah atau sama dengan target yang diberikan. Terakhir, untuk rekomendasi Tahan (33 laporan atau 33,3%), target harga analis dikatakan akurat jika harga tertinggi 12 bulan berada dalam kisaran +5%.
Ketepatan dengan toleransi kesalahan 0% di atas kemudian dilonggarkan dengan toleransi kesalahan 1%, 5%, dan 10%. Maksudnya, untuk rekomendasi Beli (Jual) dengan tingkat kesalahan 5%, misalnya, harga tertinggi (terendah) di pasar boleh kurang (di atas) 5% dari target harga yang dituliskan.
Ternyata, model valuasi yang paling banyak disebutkan laporan riset analis adalah model berbasis akrual dengan tiga model utamanya yaitu PER (97 kali), PBV (87 kali), dan EVM (73 kali). Tiga model berbasis akrual lain yang juga disebutkan digunakan adalah P/PPOP sebanyak 5 kali tapi hanya dalam industri keuangan, PEG (2 kali) untuk sektor ritel, dan barang konsumsi, dan RIVM (2 kali) di sektor konstruksi.
Model valuasi berbasis arus kas disebutkan sebanyak 55 kali yaitu DCF (46 kali), DDM (8 kali), dan PCF satu kali. Di luar dua kelompok utama di atas, masih disebutkan model lain yakni net asset value (NAV) sebanyak 15 kali: 14 kali di industri properti dan satu kali di sektor konstruksi, dan model ROEg/COEg (return on equity per cost of equity adjusted by growth) lima kali, semuanya di industri keuangan.
Ditinjau dari model valuasi untuk menghasilkan target harga, secara keseluruhan model berbasis akrual juga masih mengungguli model berbasis arus kas yaitu 62 kali berbanding 52 kali. Jika dilihat model valuasi secara individu, model DCF muncul sebagai model yang paling dominan untuk memperoleh target harga yakni sebanyak 46 kali dari 99 laporan. Setiap kali model DCF disebutkan dalam laporan, dia pun akan menjadi model dominan untuk menghasilkan target harga.
Untuk akurasi, model berbasis akrual tepat dalam 46,8% dan model berbasis arus kas sedikit lebih baik yaitu 50%. Akurasi target harga yang sekitar separuh ini sangat mungkin karena kondisi bearish pasar saham kita yang turun 12,1% sepanjang tahun 2015.
Jika toleransi kesalahan dilonggarkan menjadi 5%, model berbasis arus kas masih tetap lebih baik yaitu 59,6% tepat berbanding 50% dari model berbasis akrual. Namun, tingkat ketepatan menjadi relatif sama untuk toleransi kesalahan 10% yaitu 75% untuk model berbasis arus kas dan 75,8% untuk yang berbasis akrual.
Hasil terakhir dari penelitian ini, penggabungan dua model utama tidak meningkatkan ketepatan target harga pada tingkat toleransi kesalahan 0%-5%. Penggabungan dua model utama hanya meningkatkan akurasi secara signifikan jika toleransi kesalahannya dilonggarkan hingga 10%.

Daniel Kahneman " Thinking, Fast and Slow" (2011):
dalam bab "THE ENGINE OF CAPITALISM"
di bawah sub judul : OVERCONFIDENCE (page 261-261)
For a number o years, professors at Duke University conducted a surcey in which the chief financial officers of large corporations estimated the returns of the Standard & Poor's index over the following year. The Duke scholars collected 11,600 such forecasts and examined their accuracy. The conclusion was straightforward: financial officers of large corporations had no clue about the short-term future of the stock market: the correlation between their estimates and the true value was slightly less than zero! When they said the market would go down, it was slightly more likely than not that it would go up. These findings are not surprising. The truly bad news is that the CFOs did not appear to know that their forecasts were worthless.
In addition to their best guess about S&P returns, the participants provided two other estimates: a value that they were 90% sure would be too high, and one that they were 90% sure would be too low. The range between the two values is called an "80% confidence interval" and outcomes that fall outside the interval are labelled "surprises". An individual who sets confidence intervals on multiple occasions expects about 20% of the outcomes to surprises. As frequently happens in such exercises, there were far too many surprises, their incidence was 67%, more than 3 times higher than expected. This shows that CFOs were grossly overconfident about their ability to forecast the market. Overconfidence is another manifestation of WYSIATI (what you see is all there is): when we estimate a quantity, we rely on information that comes to mind and construct a coherent story in which the estimate makes sense. Allowing for the information that does not come to mind -- perhaps because one never knew it -- is impossible.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

ISU FUNDAMENTAL perbankan: BBRI, bnii (2022) #1

ASIENk: bbri diintai   BBRI: LCS andalan BBRI : wealth management tumbuh 2021: simpanan orang kaya d perbankan BBRI: restrukturisasi debitur turun UMKM: kredit k perbankan +13,3% / Januari 2022 BBRI: hapus buku utanK (2023) BBRI: optimis kredit 2022   BBRI: sasaran akhir 2022 neh BBRI: bermitra solusi teknologi BBRI: bermetaverse   BBRI: buyback lage   BBRI: tren turun harga saham BBRI 2021: LABA bersih d atas bbca BBRI: jadwal dividen 2021 BBRI: kredit tumbuh d 2022 BBRI: kinerja 2022 diekspektasiken lebe bagus   Per Februari 2022, Perbankan Salurkan Kredit Rp5.741,5 Triliun BBRI: rups bakal ganti direksi BBRI: tren harga saham ctak rekor tertinggi BBRI: market cap Rp 867 T BBRI: makin efisien biaya dananya BBRI: brilink Rp 18,2 T BBRI: 3 taon ke depan BBRI: merek yang TOP BBRI: optimistis 2022 BBRI: #1 @ ihsg   BBRI: dividen Rp 174,23 / saham  BBRI: Rp 43 T lebe dibagikan sbagai DIVIDEN final 2022 BBRI: bagi dividen terbesar bwat pemerintah BBRI: laba bersih naek   BBRI: laba bersih