Langsung ke konten utama

ihsg per tgl 01-03 Februari 2017 (evaluasi tren ihsg per bulan JANUARI n FEBRUARI 2012-2017)



tampak tren ihsg sejak Januari 2012 (s/d akhir Februari 2012), s/d Januari 2017 maseh menunjukkan bahwa tren ihsg per bulan Januari - Februari dalam periode 2012-2017 selalu POSITIF. bahkan pada saat krisis Trumpenomics 2017, tren maseh positif. yang dinantikan tren ihsg per Februari 2017, moga2 malah lebe sesuai tren Februari sejak 2013 yang memberikan imbal hasil dalam persen yang lebe tinggi dibandingkan Januarinya.  


Bisnis.com, JAKARTA--PT Asjaya Indosurya Securities memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat (3/2/2017) berpeluang melemah, meski terbatas.
Kepala Riset Indosurya William Surya Wijaya mengatakan pola gerak IHSG masih menunjukkan rentang konsolidasi. Adapun, support masih cukup kuat bertahan di level 5.251. Sedangkan, resistance level 5.376 wajib ditembus untuk memperkuat pergerakan IHSG.

Menurutnya, kekuatan naik IHSG belum akan terlihat selama pola gerak belum mampu bertahan di atas level resisten. "Sedangkan potensi kenaikan terlihat hanya dalam rentang terbatas, hari ini IHSG berpotensi melemah terbatas," katanya dalam riset.
Sejumlah saham pilihan hari ini a.l saham TLKM, JSMR, BBCA, BBNI, ADHI, ASII, AALI, HMSP, dan PTPP.
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,49% ke 5.353,71, Kamis (2/2). Penguatan ini didukung oleh capital inflow yang masih mengalir dua hari terakhir.
Analis Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, IHSG bergerak di zona hijau sejak awal perdagangan. Dukungan indeks berasal sektor pertambangan. "Harga komoditas, seperti emas, berbalik naik," kata dia.
Dari sisi teknikal, Lanjar melihat kenaikan IHSG cenderung akan tertahan dengan support 5.294 dan resistance 5.375. Dia memperkirakan, IHSG rawan tertekan aksi jual jika tidak mampu bertahan di atas 5.350.
Analis Erdikha Elit Sekuritas Adrian Priyatna melihat, stochastic kembali membentuk golden cross dan bersiap konsolidasi, mengindikasikan potensi penguatan terbatas. "Deselerasi hari pertama mulai terjadi, tapi momentum masih positif," kata dia.
Adrian memperkirakan, IHSG masih berpeluang naik dengan rentang perdagangan support 5.315 dan resistance 5.400. Investor perlu waspada jika mulai adanya indikasi penurunan.

Adrian merekomendasikan saham AALI, ACES, AKRA, BBRI, CTRA, ISSP, LPPF, WSBP. Lanjar merekomendasikan saham AALI, ANTM, ASRI, LSIP, INAF, dan MPPA.
👄
Jakarta detik - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka naik 6 poin setelah sebelumnya negatif di perdagangan preopening. Pergerakan IHSG masih dalam rentang yang tipis. 

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pagi ini melemah. Dolar AS berada di kisaran Rp 13.370 dibandingkan posisi pada perdagangan kemarin sore Rp 13.352.

Pada perdagangan preopening, IHSG menipis 0,141 poin (0,01%) ke level 5.327,020. Sedangkan Indeks LQ45 turun tipis 0,035 poin (0,01%) ke level 886,210.

Membuka perdagangan, Kamis (2/2/2017), IHSG naik 6,857 poin (0,13%) ke level 5.334,018. Indeks LQ45 menguat 1,166 poin (0,13%) ke level 887,411.

Secara perlahan Indeks terus menanjak di zona hijau. Aksi jual masih terlalu ramai sehingga pergerakan IHSG belum signifikan.

Hingga pukul 9.05 waktu JATS, IHSG melaju 5,695 poin (0,11%) ke level 5.332,856. Sementara Indeks LQ45 bertambah 0,825 poin (0,09%) ke level 887,070.

Kemarin IHSG bertahan di level 5.300 setelah naik 33 poin. Dana asing masuk Rp 350 miliar ke lantai bursa.

Bursa-bursa regional kompak melemah pagi hari ini. Pasar saham China masih tutup dalam rangka merayakan Imlek.

Berikut situasi di bursa-bursa Asia pagi hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 turun 66,84 poin (0,35%) ke level 19.081,24.
  • Indeks Hang Seng melemah 43,20 poin (0,19%) ke level 23.275,19.
  • Indeks Straits Times berkurang 4,90 poin (0,09%) ke level 5.658,10.


(ang/ang)

JAKARTA kontan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup di zona positif pada transaksi perdagangan hari ini. Berdasarkan data RTI, Rabu (2/1), IHSG berhasil naik 0,69% menjadi 5.327,16.
Kenaikan IHSG didukung oleh penguatan saham-saham di sektor pertambangan, aneka industri, barang konsumen, infrastruktur, keuangan, perdagangan, dan manufaktur.
Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee mengatakan, penguatan indeks hari ini disebabkan oleh sentimen dari global. Salah satunya yakni derasnya capital inflow yang masuk pada pasar saham Indonesia.
Nilai pembelian bersih atawa net buy oleh investor asing pada perdagangan kemain mencapai Rp 363,9 miliar. ”Sentimen masih dari Amerika,” kata Hans kepada Kontan (2/1).
Hans mengatakan, kebijakan baru Donald Trump mengenai larangan imigran masih direspon negatif bagi pelaku pasar. Makanya, selain nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika yang meningkat, pasar saham di emerging market juga dituju oleh investor asing.

Dari dalam negeri, Hans menilai belum ada sentimen positif yang mempengaruhi. Rilis data inflasi yang mencapai 0,99% pada Januari dinilai tidak mempengaruhi pergerakan pasar, justru di luar ekspektasi pelaku pasar dan Bank Indonesia yang memprediksi hanya 0,69%.
Bisnis.com, JAKARTA – Laju indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Rabu (1/2/2017), pasca rilis data inflasi untuk Januari.

Di akhir sesi I, IHSG menguat 0,59% atau 31,33 poin ke level 5.325,44, setelah dibuka dengan kenaikan 0,49% atau 25,84 poin di level 5.319,94.
Sepanjang perdagangan hari ini IHSG telah bergerak di kisaran 5.317,49 - 5.333,16.
Sebanyak 165 saham menguat, 114 saham melemah, dan 260 saham stagnan dari 539 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Tujuh dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak positif dengan support utama dari sektor tambang (+1,28%) dan finansial (+0,83%).
Adapun, sektor pertanian dan sektor properti masing-masing melemah 0,83% dan 0,24%.
IHSG menguat di saat indeks saham lainnya di Asia Tenggara bergerak variatif. Indeks SE Thailand menguat 0,23%, indeks PSEi Filipina turun 0,12%, indeks KLCI Malaysia melemah 0,88%, dan FTSE Straits Time Singapura naik 0,14%.
Di sisi lain, nilai tukar rupiah siang ini terpantau menguat tipis 0,06% atau 8 poin ke Rp13.361 per dolar AS pada pukul 12.05 WIB.
Indeks harga konsumen bulanan pada Januari 2017 tercatat inflasi sebesar 0,97%.
Berdasarkan data Bloomberg, ekonomi Indonesia yang tercermin dalam indeks harga konsumen bulanan pada Januari 2017 adalah terjadi inflasi sebesar 0,97%, setelah pada bulan sebelumnya terjadi inflasi 0,42%.
Sementara itu, indeks harga konsumen tahunan (yoy) tercatat inflasi 3,49%, setelah pada bulan sebelumnya tercatat 3,02%.
Inflasi Januari 2017 tersebut lebih tinggi dari prediksi BI dan sejumlah ekonom.
Berdasarkan survei yang dilakukan Bloomberg terhadap 12 ekonom, diprediksi inflasi Januari ada di level 0,71% (MoM). Adapun, estimasi tertinggi di angka 3,33% dan estimasi terendah 0,58%.
Sementara itu, sebanyak 23 ekonom memprediksi inflasi tahunan Januari 2017 (YoY) ada di level 3,20%. Adapun, estimasi tertinggi di angka 3,60% dan estimasi terendah 2,90%.
Berdasarkan catatan Bisnis.com, Juda Agung, Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia menuturkan hingga pekan keempat Januari 2017, survei yang dilakukan bank sentral menunjukkan laju inflasi sekitar 0,69%. Pada keseluruhan Januari 2017, dia memproyeksikan inflasi melaju hingga 0,7% (mom).
“Pemicunya karena penyesuaian tarif listrik dan yang lainnya karena harga pangan bergejolak,” ucapnya.
🙌
Sementara itu, Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo mengestimasi laju inflasi pada pekan pertama Januari 2017 sebesar 0,74% (month-to-month) atau 3,26% (year-on-year).
Bisnis.com, JAKARTA— Membuka perdagangan hari ini, Rabu (1/2/2017), indeks harga saham gabungan (IHSG) naik 0,49% atau 25,84 poin ke level 5.319,94.
Menutup perdagangan kemarin, Selasa (31/1/2017), indeks harga saham gabungan (IHSG) turun 0,16% atau 8,56 poin ke level 5.294,10.
Sepanjang perdagangan kemarin IHSG telah bergerak di kisaran 5.294,10 - 5.321,36.
Pasar tengah menanti data inflasi yang akan dirili BPS hari ini.
Pasar juga menantikan hasil putusan rapat Fed 31 Januari hingga 1 Februari 2017.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ISU FUNDAMENTAL perbankan: BBRI, bnii (2022) #1

ASIENk: bbri diintai   BBRI: LCS andalan BBRI : wealth management tumbuh 2021: simpanan orang kaya d perbankan BBRI: restrukturisasi debitur turun UMKM: kredit k perbankan +13,3% / Januari 2022 BBRI: hapus buku utanK (2023) BBRI: optimis kredit 2022   BBRI: sasaran akhir 2022 neh BBRI: bermitra solusi teknologi BBRI: bermetaverse   BBRI: buyback lage   BBRI: tren turun harga saham BBRI 2021: LABA bersih d atas bbca BBRI: jadwal dividen 2021 BBRI: kredit tumbuh d 2022 BBRI: kinerja 2022 diekspektasiken lebe bagus   Per Februari 2022, Perbankan Salurkan Kredit Rp5.741,5 Triliun BBRI: rups bakal ganti direksi BBRI: tren harga saham ctak rekor tertinggi BBRI: market cap Rp 867 T BBRI: makin efisien biaya dananya BBRI: brilink Rp 18,2 T BBRI: 3 taon ke depan BBRI: merek yang TOP BBRI: optimistis 2022 BBRI: #1 @ ihsg   BBRI: dividen Rp 174,23 / saham  BBRI: Rp 43 T lebe dibagikan sbagai DIVIDEN final 2022 BBRI: bagi dividen terbesar bwat pemerintah BBRI: laba bersih naek   BBRI: laba bersih

analisis fundamental : ASRI, saham properti (2019-2020, 2021, 2022)

Lunasi Utang, Agung Podomoro Raih Pinjaman dari Guthrie Venture SG$ 172,8 Juta Agung Podomoro Land Jual Central Park untuk Modal Ekspansi Mulai membaik, kinerja sektor properti diprediksi naik 25% di tahun ini Marketing sales Kawasan Industri Jababeka (KIJA) capai Rp 899 miliar di tahun lalu Stok Rumah Membludak, Jakarta Paling Banyak Rekomendasi Saham Properti saat Penjualan CTRA, BSDE, LPKR, PWON Melonjak Kuartal I/2021 Bisnis Properti Asia Pasifik Kuartal I Positif, Tahun Menjanjikan Covid-19 melonjak, Indonesia Property Watch: Pasar properti bisa terkontraksi 5%-10% Fokus Pasar: Industri Properti Tumbuh Positif pada 2022 Jauh dari Jakarta, Apartemen di Bogor dan Tangerang Lebih Berkembang Gara-gara Pandemi, Jakarta Ditinggalkan Konsumen Properti? Pendapatan Emiten Properti Moncer hingga Kuartal III 2021, Siapa Paling Cuan? Menakar Prospek Saham Emiten Properti TAKAR PROPERTI 2023: rekomendasi (2) INFLASI: prospek properti Pasar Properti: bakal tumbuh positif Pajak : disk