Langsung ke konten utama

ihsg per tgl 25 April/ 31 Mei 2016 (against bloody May) (skema harga BARU, 5 fraksi)

memasuki bulan Mei 2016 neh:

BEARISH jangka PENDEK  (sma20d) n MENENGAH (sma50d) @ ihsg MEI 2016 ... moga2 setelah JENUH JUAL, terjadi PEMBALIKAN ARAH menuju 4800an lage, bahkan bisa melampaui batas resisten 4822-4850 lage, sehingga bullish jangka pendek n menengah terbentuk lage :)


Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memerah pada perdagangan di hari terakhir Mei, Selasa (31/5). Mengacu data RTI, indeks dibuka terkoreksi 0,16% ke level 4.828,96 pukul 09.27 WIB.

Tercatat 107 saham bergerak naik, 76 saham bergerak turun, 74 saham stagnan. Di awal perdagangan ini melibatkan 529 juta lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 453,7 miliar.

Tujuh dari 10 indeks sektoral menyeret indeks ke zona merah. Sektor aneka industri memimpin pelemahan 0,40%. Sementara, sektor pertambangan yang memimpin penguatan 0,61%.

Meski memerah, beli asing masih mewarnai perdagangan pagi ini walaupun relatif kecil. Di pasar reguler, net buy asing Rp 35,955 miliar dan net buy asing keseluruhan perdagangan Rp 365,961 miliar.

Kenaikan IHSG selama empat hari berturut-turut membuat RSI dan Stochastic mulai mendekati area overbought. Selain itu pergerakan nilai tukar juga akan menjadi sentimen negatif pada perdagangan hari ini. Selective buy dapat menjadi strategi yang tepat untuk hari ini.

"Perdagangan hari ini, IHSG masih berpotensi menguat terbatas namun rawan aksi profit taking," ujar David Sutyanto, analis First Asia Capital dalam Market Research, Selasa (31/5).

Sentimen kenaikan tingkat suku bunga The Fed masih menjadi perhatian utama pasar menyusul meningkatnya kemungkinan kenaikan tingkat bunga di AS dalam beberapa bulan mendatang setelah akhir pekan lalu Yellen memberikan pernyataan The Fed berpeluang menaikkan tingkat bunganya.

Wall Street semalam ditutup memperingati libur nasional Memorial Day. Di zona Euro indeks Eurostoxx kemarin menguat 0,37% di 3090,01. Sedangkan harga minyak mentah tadi malam menguat tipis di US$ 49,60 per barel. Pertemuan OPEC pada tanggal 2 Juni ini menjadi penentu arah pergerakan harga minyak.

Pertemuan ECB Kamis pekan ini juga menjadi perhatian pasar, diharapkan ECB tetap mempertahankan program stimulusnya saat ini, dalam bentuk quantitative easing dengan alokasi dana hingga 80 miliar euro setiap bulannya dan memotong bunga simpanan hingga di bawah 0%.

Bursa Asia memerah

Sebagian besar saham Asia jatuh, Selasa (31/5) dengan indeks acuan regional berada di jalur penurunan bulanan pertama sejak Februari. Pemicunya tak lain karena investor mempertimbangkan implikasi dari kenaikan suku bunga AS yang potensial pada musim panas ini.

Indeks MSCI Asia Pacific sedikit berubah pada pukul 9:32 waktu Tokyo, karena sekitar 288 saham turun sementara 186 naik.

Indeks Topix mundur 0,1 %, meski masih berada di jalur untuk penguatan 1,8 % pada Mei. Indeks S & P / ASX 200 Index Australia turun 0,8 %, pemangkasan memanjat bulanan ketiga berturut-turut menjadi 2,2 %. Indeks Kospi di Seoul berfluktuasi, sementara indeks S & P / NZX 50 Selandia Baru naik 0,1 %.

"Sementara mengawasi kebijakan moneter AS, pelaku pasar juga akan melihat arah akan bergerak. Investor juga ingin melihat bagaimana pasar AS bereaksi setelah liburan,” kata Toshihiko Matsuno, chief strategist di SMBC Friend Securities Co.

 

http://investasi.kontan.co.id/news/aksi-profit-taking-seret-ihsg-di-hari-terakhir-mei?page=2




Sumber : KONTAN.CO.ID


JAKARTA kontan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak bervariasi cenderung tertekan pada perdagangan besok. Pasalnya, sebagian besar indikator teknikal indeks menunjukkan kondisi jenuh beli.
Lanjar Nafi, analis Reliance Securities mengatakan, secara teknikal, IHSG berhasil tutup break out dengan resistance MA50. Dengan momentum bullishdari RSI dan kondisi pergerakan overbought dari indikator stochastic.
Level saat ini pun telah mencapai area upper bollinger bands, di mana seakan mengisyaratkan penguatan yang terbatas akan membayangi. IHSG akan mencoba mematahkan resistance 4.850 dengan kondisi pergerakan %K stochasticyang cenderung tertahan pada osilator overbought. "Sehingga diperkirakan IHSGakan bergerak  mixed cenderung tertekan dengan range pergerakan 4.789 - 4.850." kata Lanjar dalam riset yang diterima KONTAN, Senin (30/5).
Hari ini, IHSG bergerak positif sejak awal sesi dan ditutup menguat 21.30 poin atau 0,44% di level 4836.03 dengan volume perdagangan yang cukup besar. Sektor keuangan terutama perbankan mendominasi penguatan dengan ditutup naik hampir 2% pada perdagangan hari ini.
Lanjar bilang, sentimen tax amnesty yang sedang digarap pemerintah menjadi faktor utama pendorong penguatan sektor perbankan. Pelemahan nilai tukar rupiah pada awal pekan ini hingga 0,39% karena penguatan dolalr AS pasca pidato Janet Yellen tidak menghentikan investor asing dalam melakukan aksi beli. Investor asing mencatat net buy hingga Rp 575,18 miliar pada perdagangan hari ini.
Bursa Asia ditutup mayoritas menguat merefleksikan kejatuhan emas untuk hari kesembilan yang merupakan penurunan beruntun terpanjang pada tahun ini. Pidato Janet Yellen seakan memberikan signal kenaikan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang memicu optimisme investor global akan ketidak pastian selama ini.
Menurut Lanjar, sentimen selanjutnya di akhir bulan ini yang akan mempengaruhi pasar adalah jumlah permintaan rumah di Jepang, penjualan ritel di Jerman, dan tingkat inflasi di Zona Eropa. Di mana data tersebut diekspektasikan oleh investor cenderung negatif melihat data sebelumnya yang belum baik.


JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup ke zona hijau dengan penguatan sebesar +30 poin (+0,63%) di level 4.814,73, Jumat (27/5) kemarin. Disertai dengan foreign net buy sebesar Rp 362,23 miliar.
Menurut Victoria Venny, analis MNC Sekuritas pergerakan IHSG terjadi sejalan dengan penguatan mayoritas bursa regional Asia di tengah penantian investor menjelang pidato gubernur The Fed Janet Yellen yang direncanakan pada Jumat ini.
"Selain itu, fokus saat ini juga tertuju pada revisi pertumbuhan PDB AS kuartal I/2016 yang akan diumumkan," kata Venny.
Untuk pekan depan, Venny melihat market masih dipengaruhi oleh penantian investor akan rilisnya data ekonomi global dan domestik menyambut bulan yang baru
"Di tengah penantian investor juga akan menunggu keputusan The Fed yang diprediksi akan menaikkan FFR pada bulan Juni," kata Venny. Nah rentang IHSG menurut Venny akan berada di sekitar 4.750-4.880.
Sementara menurut Christian Saortua, Analis Minna Padi Investama IHSG mampu menguat 1.9% dibandingkan penutupan pekan lalu. Menurut Christian untuk seminggu aksi beli asing cukup mendominasi sebesar Rp 1,1 triliun.
"Meskipun ada fluktuasi di dollar, namun saya juga melihat fluktuasi tersebut reda dengan cepat sehingga mampu mencegah asing untuk keluar dari pasar," kata Christian.
Awal pekan depan, Christian menilai akan ada koreksi terlebih dahulu. Dengan konsolidasi melihat kekuatan level 4800. Tetapi dengan trend penguatan komoditas saat ini, akhir pekan menurutnya bisa confirm bullish trend.
Untuk pekan ini menurut William Suryawijaya, analis Asjaya Indosurya IHSG ada kenaikan. Menurutnya anggapan bahwa "Sell On May" terbukti tidak tepat karena justru banyak capital inflow. "Memang di awal bulan Mei ada koreksi tapi terbukti tidak ada penurunan signifikan," kata William.
William juga mengatakan dalam 10 tahun terakhir justru penurunan bukan terjadi bulan Mei. Melainkan bulan Juli dan Agustus. William memprediksi pekan depan IHSG dapat berpotensi menguat dengan rentang 4.704 - 4.856. 

Bisnis.com, Tangerang— Kondisi pasar yang saat ini masih wait and see didorong oleh risiko fiskal yang menjadi perhatian utama para pelaku pasar.
Analis Mandiri Sekuritas Leo Rinaldy mengatakan pasar melihat adanya risiko fiskal dalam anggaran yang disusun pemerintah terutama di penerimaan. Target pertumbuhan pajak masih sulit dicapai pemerintah tahun ini. Dia menuturkan pasar berharap pemerintah menurunkan target penerimaan pajak pada revisi APBN 2016.
“Pertumbuhan pajak sulit didapat tahun ini. Sampai April penerimaan pajak masih dibawah target. Market mengharap revisi anggaran apakah target pajak diturunkan, tax amnesty akan membantu risiko fiskal bisa dikendalikan,” katanya, dalam acara diskusi Optimisme Ekonomi Indonesia, di Tangerang, Sabtu (28/5/2016).
Bisnis mencatat penerimaan pajak nonmigas masih terkontraksi hingga akhir April. Realisasi penerimaan pajak yang menjadi tanggung jawab Ditjen Pajak hanya mencapai sekitar Rp272 triliun. Angka ini turun sekitar 8,1% dari realisasi periode yang sama tahun lalu sekitar Rp296 triliun.
Sementara, Realisasi penerimaan pajak penghasilan (PPh) nonmigas senilai Rp171,3 triliun, lebih rendah sekitar Rp10,4 triliun dibandingkan capaian tahun sebelumnya Rp181,7 triliun.  Pos penerimaan pajak pertambahan nilai (PPN) pun turun sekitar Rp14 triliun
Dari undang-undang pengampunan pajak atau tax amnesty, pemerintah menargetkan penerimaan negara dari kebijakan itu minimal Rp165 triliun. Leo justru melihat potensi dana repatriasi dari tax amnesty yang bisa diraup hanya Rp30 triliun-Rp60 triliun.
Menurutnya, pemilik dana lebih cenderung untuk declare karena memperhitungkan risiko ekonomi domestik. Leo mengatakan dana repatriasi yang masuk melalu pengampunan pajak membutuhkan instrumen sehingga pemerintah butuh membuat instrumen yang beragam.
Kembalinya dana itu akan memperbesarkan kepemilikan domestik di bond yang mana asing menguasai hampir 40% dan di stock market dikuasai asing hampir 60%.

“Kalau pemilik domestik banyak, jadi kalau ada volatilitas dampaknya ke rupiah lebih stabil. Ini lebih positif ke jangka panjang,” ucapnya.

JAKARTA okezone- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) semakin unjuk gigi di penutupan sesi I. IHSG menguat 39,35 poin atau 0,8 persen di 4.750,14.
IHSG menutup sesi I perdagangan dengan transaksi sebesar Rp1,98 triliun dari 2,05 miliar lembar saham diperdagangkan.
Indeks LQ45 naik 7,56 poin atau 0,9 persen menjadi 813,91, Jakarta Islamic Index (JII) naik 7,87 poin atau 1,2 persen menjadi 643,13, indeks IDX30 naik 4,24 poin atau 1 persen menjadi 429,12, dan indeks MNC36 naik 2,75 poin atau 1 persen menjadi 266,74.
Sektor-sektor penggerak IHSG seluruhnya menguat, dengan penguatan tertinggi di sektor aneka industri naik 1,9 persen.
Di Asia, indeks Nikkei naik 275 poin tau 1,7 persen menjadi 16.774, indeks Hang Seng naik 491 poin atau 2,5 persen ke 20.321, indeks Shanghai SSE naik 7,66 poin atau 0,27 persen menjadi 2.829,33, dan indeks strait times naik 28 poin atau 1 persen ke 2.778.
Adapun saham-saham yang bergerak di jajaran top gainers, antara lain saham PT Mayora Indah Tbk (MYOR) naik Rp700 atau 1,8 persen ke Rp39.200, saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) naik Rp575 atau 1,4 persen ke Rp43.075, dan saham PT Lippo General Insurance Tbk (LPGI) naik Rp530 atau 12 persen ke Rp4.930.
Sedangkan saham-saham yang berada di deretan top losers, antara lain saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp300 atau 0,4 persen ke Rp70.850, saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) turun Rp190 atau 5,4 persen ke Rp3.300, dan saham PT Binakarya Jaya Abadi Tbk (BIKA) turun Rp120 atau 9,9 persen ke Rp1.090.
(rzy)


Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat secara teknikal pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan bursa saham global masih mempengaruhi laju IHSG.

Kepala Riset PT Universal Broker Securities, Satrio Utomo menuturkan pada penutupan perdagangan saham kemarin IHSG di bawah level support. Hal itu akan membuat pergerakan IHSG hanya menguat secara teknikal.
"IHSG akan bergerak dengan menguji kisaran 4.690-4.750," tutur Satrio saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (25/5/2016).

Lebih lanjut ia menuturkan, saat masih sepi sentimen di bursa saham. Dari eksternal, pelaku pasar bersikap hati-hati terhadap rencana kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) untuk kembali menaikkan suku bunga.
Dari dalam negeri, laju nilai rupiah terhadap dolar AS juga akan mempengaruhi laju IHSG. Pada perdagangan kemarin rupiah masih bergerak di kisaran 13.676 per dolar AS.

"Masih sepi sentimen. Ada risiko pelemahan rupiah kembali beri tekanan ke IHSG,"
kata Satrio.

Sementara itu, Analis PT HD Capital Tbk Yuganur Widjanarko menuturkan, aksi beli saham berkapitalisasi besar dan lapis kedua oleh pelaku pasar yang mulai optimistis akan ada perbaikan kinerja fundamental dan makro ekonomi pada semester II 2016 mulai menahan IHSG dari kejatuhan lebih lanjut.

Ia menilai, IHSG berpotensi menuju resistance psikologis di 4.800 dan bergerak di atas level itu sehingga membentuk support baru cukup lebar. "IHSG akan bergerak di kisaran support 4.700-4.670-4.615-4.525 dan resistance 4.800-4.925-5.050," kata dia.

Rekomendasi Saham

Yuganur memilih saham yang dapat dicermati pelaku pasar. Saham-saham itu antara lain PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Sentul City Tbk (BKSL), dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).

Sedangkan Satrio memilih saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), BBNI, PTBA dan PT United Tractors Tbk (UNTR).

Rekomendasi Teknikal

Yuganur memilih saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) untuk dicermati pelaku pasar. Secara teknikal perbaikan jangka pendek dan menengah membuatnya menarik untuk diakumulasi melihat kinerja keuangan ke depan dengan skenario kenaikan berikutnya menuju resistance psikologis di Rp 4.700.

Yuganur merekomendasikan masuk saham PT Bank Negara Indonesia Tbk di level pertama Rp 4.425, level kedua Rp 4.375, dan cut loss point Rp 4.250. (Ahm/Ndw)
Bisnis.com, JAKARTA- Bahana Securities memperkirakan indeks harga saham gabungan pada perdagangan hari ini, Selasa (24/5/2016) bergerak di kisaran 4.720-4.770.
“Hari ini (24/5/2016) IHSG diperkirakan akan bergerak mixed cenderung menguat terbatas,” kata Wafi dalam risetnya.
Dikemukakan saham-saham yang dapat diperhatikan pada perdagangan hari a.l. BBCA, ADHI, JSMR, KRAS, LPPF.
Dikemukakan IHSG kemarin ditutup naik 32 poin (+0,67%) ke level 4.743,66, dengan nilai transaksi di pasar reguler sebesar Rp3,1 triliun didukung rebound dari saham telekomunikasi, penguatan rupiah, serta aksi beli asing.
Sebanyak 7 sektor mengalami kenaikan dipimpin sektor infrastruktur , sementara itu hanya industri dasar dan perkebunan yang mengalami penurunan.
Sebanyak 170 saham mengalami kenaikan, 107 saham mengalami penurunan, 121 saham tidak mengalami perubahan dan 209 saham tidak mengalami perdagangan.
“Secara teknikal, indeks naik dengan in neck full body candle dan close di atas MA(5,100). Stochastic positif sementara RSI dan MACD
flat,” kata Wafi.


Bisnis.com, JAKARTA-- Indeks harga saham gabungan pada Senin, (23/5/2016), diprediksi bergerak di kisaran 4.688-4.754.
William Surya Wijaya, Analis PT Asjaya Indosurya Securities, mengatakan IHSG masih bergerak dalam tekanan di tengah pelemahan nilai tukar.
Kondisi ini akan bersifat sementara dan dapat dimanfaatkan sebagai peluang bagi investor untuk melakukan akumulasi pembelian saham-saham berkapitalisasi besar.
"Jika kita melihat jangka panjang IHSG masih dalam kondisi uptrend," kata William dalam risetnya yang diterima  Minggu, (22/5/2016).
Selain itu, kondisi ekonomi juga masih dalam kondisi stabil terlihat dari rilis data perekonomian yang terjadi, pelemahan nilai tukar masih bersifat wajar melihat indeks dolar AS yang sempat mengalami teknikal rebound. Walau sebenarnya, menurut William, yang terlihat dari indeks dolar ASi saat ini adalah pola distribusi.
Dikemukakan penguatan komoditas akan memberikan dampak/sentimen yang kurang begitu baik ke pasar modal, yang akan menyebabkan aliran dana investasi akan sedikit berubah untuk jangka pendek.
"Justru dari hal inilah dapat dimanfaatkan oleh investor untuk mengakumulasi pembelian, dengan proyeksi pertumbuhan perekonomian yang masih cukup bagus ke depan sehingga dapat menghasilkan capital gain di masa datang," tuturnya.
Rentang konsolidasi IHSG saat ini berada pada levelsupport 4.688 dengan target resistance pada level 4.754. IHSG berpotensi mengalami rebound yang sifatnya terbatas.

JAKARTA kontan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan akhir pekan ditutup turun 49,84 point (-1,04%) dibandingkan penutupan pekan lalu. Indeks mengalami tekanan signifikan pada awal pekan dan sempat mencoba bertahan di pertengahan.
Christian Saortua, analis Minna Padi Investama mengatakan, sentimen yang di keluarkan The Fed pada FOMC minutes kembali menekan IHSG di akhir pekan.
Sementara, investor asing membukukan total net sell sebesar Rp 403 miliar seminggu ini di mana angka penjualan terbesar terjadi di hari Kamis lalu. "Minggu depan saya melihat risiko pelemahan IHSG masih cukup signifikan. Hal ini terutama didukung dari beberapa data eksternal, seperti balance of tradeJepang dan BOJ monthly report yang diprediksi belum menunjukkan perbaikan," kata Christian.
Christian juga bilang, tekanan terhadap bursa Asia masih cukup besar. Selain itu, lanjutnya, pergerakan bursa Asia masih ada korelasi yang cukup signifkan terhadap pergerakan IHSG. "Untuk prediksi, IHSG Senin nanti akan menguat terbatas di kisaran 4.693 - 4.734," kata Christian.

JAKARTA — Nilai tukar rupiah melemah 1,38% atau 185 poin ke Rp13.565 per dolar AS pada perdagangan kemarin, Kamis (19/5). Nasib serupa juga dialami indeks harga saham gabungan yang turun 0,64% atau 30,14poin ke posisi 4.704,22 pada penutupan perdagangan.
Sinyal penaikan suku bunga Fed Fund Rate, Amerika Serikat, memberikan sentiment negatif terhadap pasar kendati Bank Indonesia mencoba meredamnya dengan mempertahankan suku bunga acuan BI Rate di level 6,75%. Ke depan,dua indikator utama pasar tersebut layak mendapatkan perhatian lebih.
Berdasarkan data Bloomberg,  kemarin rupiah berada pada level terlemah sejak 10 Maret 2016. Senior Market & TechnicalAnalyst PT KDB Daewoo Securities Indonesia Heldy Arifien mengatakan nilai tukar rupiah telah memasuki level hati-hati dan cukup membahayakan. Batas normal kurs rupiah berada di levelRp13.500 per dolar AS.
“Bank Indonesia memutuskan untuktidak menurunkan suku bunga adalah keputusan bijak, karena The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga,” katanya saat dihubungi Bisnis, Kamis (19/5).
Pelemahan rupiah, katanya, terjadi akibat sentimen eksternal, terutama dariAmerika Serikat serta kondisi market global yang belum kunjung memberikan sinyalemen perbaikan. Dia memerkiakan, rupiah akan bergerak mixed dengan batas Rp13.565 per dolar AS hingga Rp13.590 per dolar AS.
Dari lantai bursa, tekanan tidak saja dialami indeks harga saham gabungan (IHSG) yang telah terkoreksi 4,28% dari level tertinggi 4.914,73 pada 22 April.  Namun, sejak awal tahun, bursa Indonesia masih naik 2,42% di bawah lantai bursa Thailand 7,60%.
Hampir seluruh bursa saham di Asia  Pasifik ditutup tertekan, kecuali Nikkei 225 Jepang yang naik 0,01% dan bursa Shenzhen China menguat 0,56%.  Investor asing kembali membukukannet sell Rp697,5 miliar pada perdagangan di Bursa Efek Ikemarin. Sehingga, total netbuysepanjang tahun berjalan kian menipis menjadi Rp1,93 triliun.
Analis PT Asanusa Asset Management Akuntino Madhany mengatakan meski IHSG turut tertekan, rasio harga saham terhadap laba bersih emiten (price to earning ratio/PE) IHSG masih terbilang mahal. Saat ini, PE IHSG berada pada level 23,39 kali dibandingkan dengan Indeks MSCI 33,21 kali.
Akan tetapi, katanya, rasio harga saham terhadap nilai perusahaan (price to book value/PBV) sudah menurun men jadi 2,29 kali dan diproyeksi akhir tahun mencapai 2,20 kali. Menurutnya, PBV IHSG masih terbilang murah bila diban dingkan dengan  rerata regional dan global.
“Investor global melihat Indonesia, masih banyak peluang dan murah.”
Sebagian analis juga mengingatkan keterkaitan pelemahan tersebut dengan hasil Minutes of Meeting atau risalah rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada 26-27 April yang telah  menetapkan suku bunga acuan pada kisaran 0,25%-0,5% atau tidak berubah dari posisi sebelumnya. Pasar meyakini kesempatan naiknya Fed Fund Rate (FFR) akan terjadi pada Juni 2016.
Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro seakan tidak terlalu ambil pusing dengan pergerakan nilai tukar dan saham. Perekonomian Tanah Air saat ini berada dalam posisi baik dengan tingkat stabilitas keuangan yang aman. Bahkan Menkeu menilai gejolak yang terjadi saat ini tidaklebih dari sekadar peristiwa spekulasi.
Menurutnya, para pelaku pasar memakai kesempatan seperti ini pengumuman risalah rapat dan sidang FOMC—sebagai momentum untuk menggerakan pasar demi mengambil kepentingan sesaat. Hal ini tentu tidak lepas dari karakteristik bisnis yang mengedepankan tindakan spekulatif sebagai underlying kegiatannya.
BI RATE
Sikap pemerintah ini sejalan dengan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang berlangsung 18-19 Mei 2016 dan memutuskan untuk mempertahankan BI Rate 6,75% dan BI 7-day(reverse) Repo Rate tetap sebesar 5,5%.
Dengan keputusan ini, struktur suku bunga operasi moneter BI tidak mengalami perubahan. Keputusan tersebutdidasari stabilitasmakroekonomiyangmasih terjaga, tampakdari inflasi yang terkendali dalam kisaran sasaran4% + 1%, defisit transaksi berjalan yang membaik, dan nilai tukar yang relatif stabil. Ruang pelonggaran kebijakan moneter yang selama ini terbuka dapat dimanfaatkan lebih awal apabila stabilitas makro ekonomi terjaga.
Gubernur Bank Indonesia Agus D.W.Martowardojo mengatakan kondisi eksternal belum memperlihatkan tanda-tanda perbaikan terutama ekonomi Amerika Serikat yang masih belum solid. Dia menuturkan negeri Paman Sam itu masih mengalami pelemahan konsumsi, ketenagakerjaan, dan masih rendahnya inflasi.
“Kondisi itu akan mendorong The Fed tetap berhati-hati dalam melakukan penyesuaian suku bunga Fed Fund Rate,”katanya dalam konferensi persdi Jakarta,Kamis malam (19/5).
Selain itu, bank sentral juga memproyeksikan pertumbuhan kredit pada tahun ini hanya di kisaran11% atau berada di batas bawah target semula13%-14%.

Menurut Agus, hingga April, pertumbuhan kredit perbankan Tanah Air tercatat sebesar 7,9% secara tahunan atau lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya 8,5%.

Jakarta-Pada sesi pertama perdagangan Kamis (19/5/2016), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 33,542 poin (0,71%) ke posisi 4.700,815.

Sepanjang perdagangan, indeks mencapai level tertinggi di 4.739,324 atau menguat 4,967 poin dan mencapai level terendahya di angka 4.691,571 atau melemah 42,786 poin.

Sebanyak 86 saham ditransaksikan naik, 185 saham turun, 75 saham stagnan, dan 224 saham tidak ditransaksikan sama sekali.

Semua indeks saham kompak mendukung pelemahan IHSG. Antara lain, indeks saham-saham unggulan LQ45 yang turun 7,207 poin (0,890%) ke angka 802,611; IDX30 turun 2,914 poin (0,686%) ke angka 421,919;

MBX turun 9,781 (0,721%) ke angka 1.347,374; DBX turun 4,141 poin (0,608%) ke angka 677,227; dan saham-saham syariah yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) mencatatkan penurunan 8,351 poin (1,307%) ke posisi 630,764.

Nilai transaksi di pasar reguler mencapai Rp2,01 triliun dan Rp3,1 triliun di pasar negosiasi. Total transaksi senilai Rp5,1 triliun.

Sementara itu, investor asing mencatatkan pembelian saham senilai Rp2,8 triliun dan penjualan saham senilai Rp3,39 triliun. Alhasil, investor asing mencatatkan penjualan saham bersih (net foreign sell) senilai Rp577,2 miliar.

http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/2296654/tutup-sesi-i-ihsg-rontok-071-ke-posisi-4700





Sumber : INILAH.COM

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) melanjutkan pergerakannya di zona merah pada awal perdagangan pagi ini, Kamis (19/5/2016).
IHSG dibuka turun tipis sebesar 0,02% atau 0,89 poin poin ke level 4.733,47 dan terus melemah meski masih dalam rentang tipis sebesar 0,08% atau 3,77 poin ke 4.730,59 pada pukul 09.05 WIB.
Sebanyak 15 saham bergerak menguat, 15 saham bergerak melemah, dan 498 saham stagnan dari 528 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Lima dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak melemah dengan tekanan utama dari sektor perdagangan yang melemah sebesar 0,43%, sektor infrastruktur yang turun sebesar 0,34%, dan sektor tambang dengan pelemahan sebesar 0,31%.
Adapun empat sektor lainnya bergerak di zona hijau dengan support utama dari sektor industri dasar yang menguat 0,33% dan sektor finansial yang naik 0,19%. 
Dalam risetnya hari ini, tim Riset Samuel Sekuritas memprediksi indeks berpeluang mengalami tekanan pada perdagangan hari ini.
"Pelemahan merefleksikan semakin besarnya peluang The Fed menaikkan FFR di bulan Juni, serta jatuhnya bursa AS, turunnya EIDO -0.27%, dan pelemahan rupiah yang sudah mencapai level Rp 13.400," paparnya dalam riset.
Masih kurangnya sentimen dari domestik, lanjutnya, membuat investor akan cenderung melihat pergerakan harga minyak dan nilai tukar sebagai penggerak IHSG.
Seiring dengan pelemahan IHSG pada awal perdagangan, indeks Bisnis27 juga bergerak melemah sebesar 0,16% atau 0,65 poin ke 395,53 pada pukul 09.06 WIB setelah dibuka di zona merah sebesar 0,16% atau 0,62 poin ke 395,56.
Sementara itu, rupiah terpantau bergerak melemah sebesar 0,51% atau 68 poin ke 13.448 per dolar AS pada pukul 09.06 WIB.

Saham-saham penekan IHSG pada awal perdagangan:
ASII
-1,20%
TLKM
-0,53%
LPPF
-3,46%
SCMA
-1,51%

Saham-saham pendorong IHSG pada awal perdagangan:
UNVR
+1,05%
HMSP
+0,41%
BBRI
+0,52%
BMRI
+0,57%

Sumber: Bloomberg
Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini Rabu (18/5/2016) diprediksi masih bergerak mixed di kisaran 4.700-4.760.
Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan secara teknikal IHSG kembali terlihat terkonsolidasi pada area lower bollinger bands dengan bearish movement yang cukup tajam mendekato osilator oversold.
"Sehingga diperkirakan IHSG masih akan cenderung bergerak mixed tertekan dengan range pergerakan 4.700-4.760," kata Lanjar dalam riset yang diterima Rabu (18/5/2016).
Adapun, saham-saham yang masih dapat diperhatikan a.l ACES, ANTM, ASII, BMRI, CPIN, CTRP, SSIA.
Menurutnya, sejumlah faktor global dan domestik memengaruhi pergerakan IHSG hari ini. Bursa Asia menguat seiring penguatan harga komoditas terutama minyak.
Indeks saham energi melonjak 2,3%. Indeks saham di Jepang menguat menyambut perkiraan pertumbuhan ekonomi pada tingkat tahunan 0,3% pada kuartal pertama tahun ini sekaligus indikasi menghindar dari resesi.

Bursa Eropa dibuka pada zona positif setelah salah satu perusahaan infrastruktur teknologi di Eropa mencatatkan pertumbuhan laba lebih dari ekspektasi.Sentimen selanjutnya Investor menanti data tingkat inflasi AS yang menjadi trigger kesehatan ekonomi AS. Tingkat inflasi di zona Eropa dan malamnya pertemuan FOMC di AS.

JAKARTA. Rupanya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak kuasa untuk bertahan berada di zona hijau perdagangan sesi I, Selasa (17/5). Mengacu data RTI, indeks terkoreksi 0,11% atau 5,415 poin ke level 4.726,147 pukul 12.00 WIB.
Ada 114 saham bergerak turun, 135 saham bergerak naik, dan 93 saham stagnan. Perdagangan sesi I ini melibatkan 2,15 juta lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 2,43 triliun.
Tiga dari 10 indeks sektoral mampu menyeret Ihsg. Sektor keuangan memimpin penurunan 1,31% dan diikuti aneka industri turun 0,34% serta perdagangan turun 0,03%.
Sementara, tujuh indeks sektoral lainnya menghijau antara lain; pertanian naik 1,39%, konstruksi naik 0,66%, dan pertambangan naik 0,56%.
Aksi jual asing masih mewarnai perdagangan di paruh pertama. Di pasar reguler, net sell asing sebesar Rp 163,777 miliar dan net sell asing keseluruhan perdagangan sebesar Rp 150,430 miliar.
Saham-saham yang masuk top losers LQ45 antara lain; PT United Tractors Tbk (UNTR) turun 3,61% ke Rp 12.675, PT Bank Mandiri (BMRI) turun 3,60% ke Rp 8.700, dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) turun 2,53% ke Rp 1.540.
Saham-saham yang masuk top gainers LQ45 antara lain; PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) naik 8,81% ke Rp 1.790, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) naik 4,51% ke Rp 510, dan PT Global Mediacom Tbk (BMTR) naik 4% ke Rp 1.170.
Bursa Asia reli
Di sisi lain, saham Asia menguat untuk hari kedua, dipimpin oleh saham energi karena harga minyak mentah naik ke level yang terakhir terlihat pada Oktober 2015. Dollar Australia melonjak dan obligasi negara jatuh setelah bank sentral merilis risalah pertemuan kebijakan terakhir
Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,7 % pukul 13:32 waktu Tokyo, dengan mengukur saham energi melonjak 2,1 %. Indeks Topix Jepang naik 0,8 % sebelum angka pada Rabu yang diperkirakan akan menunjukkan ekonomi tumbuh pada tingkat tahunan 0,3 % pada kuartal pertama, menghindar resesi.

"Investor masih ingin lebih banyak faktor positif. Mereka ingin menunggu dan melihat pengumuman produk domestik bruto dan risalah Federal Reserve yang dirilis besok," kata Toshihiko Matsuno, kepala strategi SMBC Friend Securities Co.


New York, May 16, 2016 (AFP) 
 US stocks pushed firmly higher Monday after billionaire investor Warren Buffett took a $1 billion bite into Apple and oil prices surged to new 2016 peaks.

Asian markets also rose on signs that governments would continue growth-favoring policies, while bourses in Paris and London avoided big swings on a day that Frankfurt was closed due to a bank holiday.

On Wall Street, the broad-based S&P finished up 1.0 percent. Some analysts said the US market was primed to go higher after falling three weeks in a row.

"The market declined for three consecutive weeks and maybe it reached the point it attracted some buyers," said Bill Lynch, director of investment for Hinsdale Associates.

Apple surged 3.7 percent following the disclosure of the Buffett stake, which comes about two and a half weeks after another prominent investor, Carl Icahn, said he had exited the US tech giant. 

Apple, the world's biggest company by market capitalization, has been under pressure as a result of slowing iPhone sales, threatening its chief revenue and profit source.

Petroleum-linked shares rallied, as oil prices closed at new 2016 highs after Goldman Sachs said the petroleum market was in a short-term supply deficit.

Most retailers also scored handsome gains, with Home Depot and Wal-Mart both advancing 1.7 percent ahead of earnings releases this week. The sector was battered last week following disappointing results from Macy's and others.

In Europe, London managed to end the day with a gain of 0.2 percent, pulled up by energy and mining stocks. But Paris dipped 0.2 percent.

Economic data in China was lackluster, with industrial production and retail sales rising less in April than they had in March.

However, Shanghai stocks finished 0.8 percent higher, buoyed by central bank assurances that it would continue with policies to support growth.

Meanwhile Tokyo investors cheered a report Saturday in the Nikkei business daily that Prime Minister Shinzo Abe had told officials he wants to put off a consumption tax hike to avoid damaging the already tottering economy.

The last rise in April 2014 -- the nation's first in 17 years -- was blamed for stalling a nascent recovery and pushing Japan into a recession from which it has hardly recovered. 

Japan's benchmark Nikkei shares index closed 0.3 percent higher, with a weaker yen also providing support.

- Key figures around 2100 GMT -

New York - Dow: UP 1.0 percent at 17,710.71 (close)

New York - S&P 500: UP 1.0 percent at 2,066.66 (close)

New York - Nasdaq: UP 1.2 percent at 4,775.46 (close)

London - FTSE 100: UP 0.2 percent at 6,151.40 (close)

Paris - CAC 40: DOWN 0.2 percent at 4,312.28 (close) 

Frankfurt - DAX 30: Closed for a public holiday

EURO STOXX 50: UP 0.5 percent at 2,951.39 (close)

Tokyo: Nikkei 225: UP 0.3 percent at 16,466.40 (close)

Shanghai - Composite: UP 0.8 percent at 2,850.86 (close)

Hong Kong - Hang Seng: UP 0.8 percent at 19,883.95 (close)

Euro/dollar: UP at $1.1318 from $1.1309 Friday

Dollar/yen: UP at 109.06 yen from 108.63 yen

burs-jmb/vs

JAKARTA kontan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih belum berhasil bangkit dari zona merah di akhir sesi I. Pada pukul 12.00 WIB, indeks ditutup dengan penurunan 0,6% menjadi 4.733,116.
Sementara itu, ada 151 saham yang tertekan. Sedangkan jumlah saham yang naik sebanyak 105 saham dan 83 saham lain tak berubah posisi.
Volume transaksi siang ini melibatkan 1,711 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 2,107 triliun.
Sepanjang sesi I, investor asing masih melepas saham. Di seluruh market, nilai penjualan bersih asing mencapai Rp 97,7 miliar. Sedangkan di pasar reguler, nilai penjualan bersihnya mencapai Rp 95,9 miliar.
Saham-saham indeks LQ 45 yang menduduki jajaran top losers siang ini meliputi: PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) turun 5,06% menjadi Rp 3.190, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) turun 4,49% menjadi Rp 5.850, dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) turun 3,55% menjadi Rp 680.
Sedangkan di posisi top gainers indeks LQ 45 ditempati saham-saham: PT Hanson International Tbk (MYRX) naik 2,63% menjadi Rp 780, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) naik 2,06% menjadi Rp 2.480, dan PT PP London Sumatra Tbk (LSIP) naik 1,95% menjadi Rp 1.565.
Bursa Asia berhasil rebound
Sementara itu, bursa Asia berhasil rebound pada transaksi siang ini. Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 12.14 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific naik 0,6%.
Sementara, indeks Hang Seng Hong Kong naik 1,2% dan indeks Topix Jepang melaju 0,7%.
Pergerakan positif bursa Asia siang ini terkerek oleh sejumlah faktor. Pertama, harga komoditas seperti minyak dan emas mencatatkan kenaikan hari ini. Siang ini, harga minyak diperdagangkan mendekati US$ 47 per barel di New York.
Selain itu, data ekonomi sejumlah negara Asia -seperti Thailand- terbilang positif. Sebagai contoh, berdasarkan data yang dirilis hari ini, tingkat Produk Domestik Bruto (PDB) Thailand melaju 3,2% pada tiga bulan pertama yang berakhir Maret 2016.

Sementara, nilai tengah 21 analis yang disurvei Bloomberg meramal tingkat pertumbuhan PDB hanya sebesar 2,8%.
Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak fluktuatif pada perdagangan Senin (16/5/2016).
Tim Riset Investa Saran Mandiri memperkirakan indeks akan bergerak pada kisaran 4.700-4.850.
Adapun pekan kemarin, indeks mencatatkan koreksi yang cukup besar hingga 1,26%. Pelemahan tersebut mengikuti lantai bursa di kawasan regional Asia Pasifik yang kompak merosot.
Penurunan IHSG merupakan yang kedua terbesar di emerging market . Penurunan bursa negara berkembang dipicu oleh data ekonomi China yang mengecewakan.
Tingkat ekspor China dalam mata uang dollar pada April lalu kembali menurun. Demikian juga dengan tingkat impornya. Berita negatif dari China menjadi sentimen yang memberatkan market.
"Selama kita tidak melihat stabilitas di China, minat investor belum akan membaik, transaksi perdagangan masih akan volatile," paparnya dalam riset.
Sementara itu pasar saham Amerika Serikat ditutup negatif seiring dengan pelemahan harga minyak meski data ekonomi yang dirilis positif. University of Michigan melaporkan indeks sentimen konsumen melonjak 7,6% menjadi 95,8 dari 89,0 pada bulan April, mematahkan estimasi kenaikan menjadi 90,0 dalam jajak pendapat Reuters. Dow Jones ditutup melemah 1.05%, Nasdaq turun 0.37% dan S&P Indek turun 0.85%.
Adapun pasar saham kawasan Eropa ditutup positif. Gross Domestic Product (GDP) Jerman tumbuh lebih dari dua kali di kuartal pertama tahun ini seiring pengeluaran rumah tangga dan belanja negara yang meningkat. Peningkatan juga terjadi pada investasi di sektor konstruksi dan barang modal dari perdagangan luar negeri.
Destatis,Badan Pusat Statistik Federal Jerman melaporkan ekonomi Jerman tumbuh 0,7% selama kuartal pertama 2016 setelah di kuartal sebelumnya yaitu kuartal IV-2015 hanya tumbuh 0,3%. Angka ini lebih tinggi dari konsensus yang dikeluarkan para ekonomi di polling Reuters yang memprediksi pertumbuhan 0,6%.
Pada perbandingan 12 bulan, PDB tumbuh sebesar 1,1% pada periode Januari-Maret dibandingkan dengan tiga bulan yang sama tahun sebelumnya. FTSE di Inggris ditutup naik 0.56%, DAX Jerman naik 0.92% dan CAC Perancis naik 0.56%.

Dalam laporan bulanan yang dirilis kemarin (12/5), Eastspring Investments Indonesia menyebutkan kinerja emiten yang melantai di Bursa Efek Indonesia sepanjang tiga bulan pertama tahun ini masih kurang memuaskan.
Dalam laporan bertajuk "Ada Apa Dengan 'Recovery'?" tersebut, disebutkan Deutsche Bank pada 4 Mei 2016 juga telah merilis laporan tentang kinerja keuangan emiten pada kuartal I/2016. Dari 68 perusahaan yang diikuti/dianalisis oleh Deutsche Bank, 38% mampu mencapai kinerja sesuai (in-line) perkiraan, 38% di bawah (below), dan 24% di atas (above) proyeksi.
Sementara itu, menurut CIMB Securities dalam laporan yang dirilis pada 9 Mei 2016, dari 59 perusahaan yang mereka ikuti/analisis, 39% sesuai proyeksi CIMB Securities, 41% di bawah, dan 20% di atas perkiraan. Berikut gambaran hasil analisa Eastspring Investments Indonesia terkait kinerja emiten sepanjang kuartal I/2016.



Bisnis.com, JAKARTA- Indeks harga saham gabungan pekan ini masih konsolidasi dengan besarnya penjualan saham oleh investor asing, sehingga membuat catatan net buy sejak awal tahun kian menipis menjadi Rp2,45 triliun.
Pekan ini, IHSG ditutup melemah 1,26% sebesar 60,88 poin. Pelemahan tersebut menjadi koreksi dalam tiga pekan berturut-turut sejak akhir April 2016.
Menutup akhir pekan, Jumat (13/5/2016), IHSG terkoreksi 0,87% sebesar 41,6 poin ke level 4.761,71. Pelemahan IHSG mengikuti lantai bursa di kawasan regional Asia Pasifik yang kompak merosot.
Sepanjang pekan ini, meski memborong saham Rp12,51 triliun, investor asing terus melego portofolio di pasar modal dengan mencatatkan net sell Rp429,04 miliar. Bahkan, menutup akhir pekan, investor asing kembali menambah aksi net sell senilai Rp341,21 miliar.
Catatan net sell sepanjang pekan ini membuat perolehan net buy investor asing di lantai bursa sejak awal tahun kian menipis menjadi Rp2,45 triliun. Padahal, total transaksi investor asing sepanjang tahun berjalan mencapai lebih dari
Rp230 triliun.
Head of Equity PT Lautandhana Securindo Sanny Gunawan menilai tekanan terhadap IHSG terjadi lantaran bursa saham regional yang juga merah. Terlebih lagi, momentum pada pekan ini terbilang minim.
Pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) untuk menentukan suku bunga Fed Fund Rate (FFR) diperkirakan akan digelar pada pertengahan Juni 2016. Ketidakpastian juga mendera disahkannya Undang- Undang pengampunan pajak (tax amnesty) dan peringkat layak investasi atau investment grade oleh Standard & Poor›s.
“Banyak isu-isu yang enggak jelas di bursa, sehingga terjadi koreksi. Tapi itu bagus, investor bisa mendapatkan saham de ngan harga murah. Hitungan saya malah sampai 4.650,” katanya saat dihubungi Bisnis, Jumat (13/5/2016).
Dia menuturkan, tekanan yang terjadi pada saham-saham perbankan, misalnya, dimotori oleh bank pelat merah. Pemerintah masih menginginkan pemangkasan suku bunga hingga level single digit membuat proyeksi laba perbankan bakal tertekan.
Diproyeksikan, IHSG pada pekan depan masih akan tertekan. IHSG diperkirakan bakal menembus level kritis 4.745 hing ga ke level 4.650. Pergerakan IHSG diramal berada di bawah 4.750 lantaran minimnya sentimen.
Adapun, nilai tukar rupiah pada pekan depan juga diproyeksi masih mendatar. Kurs rupiah diprediksi berada pada level Rp13.300 per dolar Amerika Serikat dan berpotensi melemah apabila UU Tax Amnesty batal disahkan.
Kurs rupiah akhir pekan, ditutup terdepresiasi 0,20% sebesar 26 poin ke level Rp13.325 per dolar AS. Tetapi, dalam sepekan, nilai tukar rupiah mampu terapresiasi 0,17% sebesar 23 poin dari level Rp13.348 per dolar AS.
Secara terpisah, Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya, mengatakan IHSG tidak terbilang tertekan bila dilihat dari penutupan pada awal pekan ini. Perdagangan awal pekan ini, IHSG ditutup di level 4.740.
“Dari capital outflows, ada dana keluar dan masuk. Belum bisa dikatakan tertekan, IHSG lebih konsolidasi,” tuturnya.
Menurutnya, tekanan terhadap IHSG pada pekan ini terbilang normal. Faktor regional Asia Pasifik yang negatif juga berdampak terhadap tekanan IHSG.
Pekan depan, IHSG diproyeksi masih berada pada kondisi konsolidasi dengan level support 4.721 dan resisten 4.854. Investor disarankan memerhatikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate), neraca perdagangan, dan pergerakan harga minyak mentah dunia.
Lanjar Nafi, analis PT Reliance Securities Tbk., mengatakan akhir pekan bursa Asia mayoritas ditutup melemah, terbebani pelonjakan permintaan pada aset safe haven serta yen yang sekaligus menjadi dalang pelemahan bursa Jepang.

JAKARTA kontan. Di tengah derasnya arus keluar dana asing, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat. Indeks saham kemarin naik 0,29% ke level 4.763,12.
Analis NH Korindo Deky Rahmat Sani menjelaskan, candlestik telah menyerupaibullish hammer, mengindikasikan bullish reversal 60% dari pola terakhir. Stochastic dan RSI mendekati area oversold.
MACD juga masih menunjukan aksi jual. "Jadi, indeks akan reli, tapi dengan kecenderungan melemah," ujar dia.
Pada hari ini (11/5), Deky memprediksi, IHSG bergerak di support 4.737-4.702 dan resistance 4.788-4.821.
Analis Asjaya Indosurya Securities menambahkan, indeks memang masih berpeluang turun. Tapi, kuncinya ada di level support 4.721. Level ini sempat diuji, tapi masih cukup kuat bertahan.

Menurut William, ini tak lepas dari sentimen angka cadangan devisa. "Meski naik tipis, tapi setidaknya pasar masih melihat perekonomian masih stabil," ujar William. Sentimen ini juga bakal memperpanjang penguatan indeks. Resistance terdekat saat ini ada di level 4.802.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang variasi pada perdagangan saham  Rabu (11/5/2016).
Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi menerangkan, pada perdagangan saham kemarin IHSG menguat karena didorong cadangan devisa yang membaik. IHSG naik tipis 13,8 poin atau sebesar 0,29 persen ke level 4.763,11.
"Data cadangan devisa naik US$ 200 juta di level US$ 107,7 miliar dari US$ 107,5 miliar," kata dia dalam ulasannya.
Namun begitu dia menuturkan, investor masih mengantisipasi pertumbuhan ekspor nasional. Hal tersebut membuat investor asing mencatat penjualan bersih Rp 101,6 miliar.

Lanjar memperkirakan 
IHSG bergerak pada level support 4.738 dan resistance 4.810 pada Rabu pekan ini.Sejalan dengan itu, Bursa Asia mayoritas menguat dipimpin oleh Bursa Jepang. ‎Dia menuturkan, Bursa Asia juga didorong oleh data inflasi China yang sesuai ekspektasi meskipun kinerja ekspor impor menurun.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya memperkirakan IHSG menguat hari ini. IHSG bakal bergerak di kisaran support 4.721 dan resistance 4.802. Dia mengatakan, IHSG didorong data cadangan devisa yang meningkat.
"Di tengah rilis data perekonomian yang terlansir cadangan devisa dalam kondisi stabil dengan kenaikan tipis," ujar dia.
Lanjar merekomendasikan saham untuk dicermati pelaku pasar antara lain PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Astra International Tbk (ASII), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA).
Wiliam memilih saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Astra Internasional Tbk (ASII), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA‎), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG). (Amd/Ahm)


Bisnis.com, JAKARTA- Asjaya Indosurya Securities memprediksi indeks harga saham gabungan pada perdagangan hari ini, Rabu (11/5/2016) bergerak di kisaran 4.721–4.802.

Kepala Riset Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya mengatakan IHSG bergerak dalam pola technical rebound, setelah mengalami tekanan di awal pekan.

Support teruji 4.721 terlihat cukup kuat bertahan, ditengah rilis date perekonomian yang terlansir cadangan devisa dalam kondisi stabil dengan kenaikan tipis. Menunjukan kondisi perekonomian masih dalam kondisi baik.

“Hal ini tentunya menjadi salah satu pendorong penguatan IHSG,” kata William dalam risetnya.

Target resisten saat ini berada pada level 4.802, terlihat berpotensi akan segera dicapai.

“Hari ini IHSG berpotensi menguat,” kata William.

Asjaya Indosurya Securities mengemukakan menu saham pada perdagangan hari ini adalah WIKABBNI, BALI, KLBF, ASII, ICBP, AKRA, BBCA, TBI.
Bisnis.com, JAKARTA - Saham di sektor tambang memimpin pelemahan sektoral indeks harga saham gabungan (IHSG) hingga akhir sesi I perdagangan siang ini, Selasa (10/5/2016).
Enam dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak di zona merah dengan tekanan utama masih dari sektor tambang yang drop sebesar 1,58%, diikuti oleh sektor industri dasar yang merosot 0,94%, dan sektor pertanian yang turun 0,80%.
Sementara tiga sektor lainnya bergerak di zona hijau dengan support utama oleh sektor aneka industri yang menguat 0,95%.
Tekanan utama dari sektor tambang digerakkan oleh saham PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) yang turun tajam sebesar 5,04% dan PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) yang jatuh sebesar 4,26%.
Seperti diberitakan sebelumnya, harga komoditas yang melemah telah memberikan sentimen negatif kepada pasar secara global. Pada perdagangan kemarin, harga batu bara ditutup dengan pelemahan sebesar 0,21% atau 0,10 poin ke US$47,40/metrik ton untuk kontrak Juni 2016 sejalan dengan anjloknya harga minyak mentah.
Di akhir sesi I, IHSG melemah walau tipis sebesar 0,05% atau 2,58 poin ke 4.746,73 dengan pergerakan di kisaran 4.728,54-4.766,71, setelah dibuka dengan penguatan sangat tipis sebesar 0,21 poin di level 4.749,52 pagi tadi. 
Sebanyak 109 saham menguat, 149 saham melemah, dan 269 saham stagnan dari 527 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Apa saja 10 emiten penekan utama pergerakan IHSG siang ini? Berikut rinciannya:

Berdasarkan kapitalisasi pasar:
Kode
Perubahan
UNVR
-2,19%
SCMA
-4,01%
CPIN
-2,56%
ADRO
-5,04%
HMSP
-0,23%

Berdasarkan presentase: 
Kode
Perubahan
BTEK
-10,00&
NIPS
-9,43%
FORU
-9,09%
ABMM
-8,37%
PSDN
-8,16%
Sumber: Bloomberg
JAKARTA kontan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali pekan kedua bulan ini dengan penurunan tajam. Indeks saham merosot 1,52% ke 4.749,31 pada Senin (9/5).
Menurut Analis Reliance Securities Lanjar Nafi, penurunan IHSG disebabkan faktor data perdagangan di China yang memburuk. Impor Tiongkok menurun hingga 10,9%. Hal ini memicu kekhawatiran terhadap aktivitas ekspor Indonesia. Investor asing mencatat penjualan bersih Rp 457,58 miliar.
Derasnya aksi jual membuat IHSG kembali menguji support. Jika support 4.738 ditembus, maka pelemahan lanjutan akan terjadi dengan target koreksi selanjutnya di sekitar 4.700-4.650.
"Diperkirakan IHSG masih akan bergerak mixed cenderung tertekan, dengan range pergerakan 4.700-4.775," ujar Lanjar.
Analis Minna Padi Investama menambahkan, perdagangan awal pekan relatif sepi, sehingga aksi jual asing cenderung mendominasi.
"Fenomena sell on May juga sedang bekerja," ujar Christian.
Saham-saham yang memiliki fundamental bagus turut kena imbas. Dia memprediksi, IHSG pada Selasa (10/5), akan berbalik arah. Meski terbatas, indeks saham akan mengalami rebound teknikal di 4.736-4.769.

JAKARTA kontan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tampak tak berkutik pada akhir transaksi sesi II, Senin (9/5). Data RTI menunjukkan, pada pukul 16.00 WIB, indeks mencatatkan penurunan 1,52% menjadi 4.749,31.
Ada 208 saham yang merosot. Sementara, jumlah saham yang naik sebanyak 86 saham dan 88 saham lainnya diam di tempat.
Volume transaksi sore ini melibatkan 4,609 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 5,861 triliun.
Secara sektoral, ada sembilan sektor yang memerah. Adapun tiga sektor dengan penurunan terdalam yakni sektor industri dasar yang turun 3,42%, sektor industri lain-lain turun 3,23%, dan sektor konstruksi turun 2,33%.
Saham-saham indeks LQ 45 dengan penurunan terbesar (top losers) adalah: PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) turun 9,74% menjadi Rp 1.205, PT Charoen Pokphand Tbk (CPIN) turun 6,4% menjadi Rp 3.510, dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) turun 5,6% menjadi Rp 9.275.
Sedangkan posisi top gainers indeks LQ 45 sore ini antara lain: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) naik 3,44% menjadi Rp 3.610, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) naik 2,54% menjadi Rp 6.050, dan PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk (TBIG) naik 2,14% menjadi Rp 5.975.
Bursa emerging melempem
Penurunan IHSG merupakan yang kedua terbesar di emerging market yang tampak melempem sore ini.  
Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.08 waktu London, indeks MSCI Emerging Market turun 0,1%. Bahkan pada Jumat (6/5) lalu, indeks acuan di kawasan emerging ini sempat menyentuh level terendah sejak 17 Maret lalu.
Penurunan terdalam dialami Shanghai Composite Index yang mencatatkan penurunan 2,8%. Salah satu saham yang menyumbang penurunan terbesar adalah PetroChina Co turun 1,9%.
Sejumlah indeks acuan emerging lain juga tak berdaya. Sebut saja indeks Kospi Korea Selatan, indeks SET Thailand, dan indeks KLCI Malaysia masing-masing setidaknya turun 0,5%.
Sedangkan indeks S&P BSE Sensex India berhasil naik 1,3%, Dubai Financial Market General Index turun 0,9%, dan Index Borsa Istanbul 100 Turki naik 0,8%.
Penurunan bursa emerging market dipicu oleh data ekonomi China yang mengecewakan. Asal tahu saja, tingkat ekspor China dalam mata uang dollar pada April lalu kembali menurun. Demikian juga dengan tingkat impornya.
"Berita negatif dari China menjadi sentimen yang memberatkan market. Selama kita tidak melihat stabilitas di China, minat investor belum akan membaik. Transaksi perdagangan masih akan volatil," papar Christopher Wong, senior investment manager Aberdeen Asset Management.


Bisnis.com, JAKARTA- Asjaya Indosurya Securities memprediksi indeks harga saham gabungan pada perdagangan hari ini, Senin (9/5/2016) bergerak di kisaran 4.752– 4.845
Kepala Riset Asjaya Indosurya Securities William Surya mengatakan IHSG bergerak konsolidasi wajar jelang pergantian pekan, dan setelah rilis data perekonomian PDB  yang terlansir cukup bagus.
PDB ada peningkatan kuartal I/2016, jika kita bandingkan dengan kuartal I/ 2015.
Penutupan jelang libur, ujarnya,  menunjukkan potensi penguatan IHSG masih cukup besar. Terlihat dari penutupan IHSG pada perdagangan terakhir pekan lalu.
“Libur panjang telah lewat, kini saatnya market memiliki peluang akan bergerak normal kembali,” kata William dalam risetnya.
 Support IHSG saat ini berada pada level 4.752, dengan target resisten pada level 4.845.
“Hari ini IHSG berpotensi menguat,” kata William.
Asjaya Indosurya Securities mengemukakan menu saham pada perdagangan hari ini adalahAKRA, TLKM, HMSP, BBNI, KAEF, ASII, UNVR, INDF, EXCL.


JAKARTA kontan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak beragam dengan kecenderungan tertekan pada perdagangan awal pekan besok (9/5). Pasalnya, indikator teknikal indeks masih menunjukkan sinyal negatif.
Lanjar Nafi, analis Reliance Sekuritas mengatakan, secara teknikal, indikator Stochastic masih bergerak flat dengan momentum RSI yang masih belum memberikan signal reversal pada area dekat jenuh jual.
"Sehingga diperkirakan IHSG masih akan bergerak cenderung mixed tertekan di kisaran 4.788-4.875," kata Lanjar dalam riset yang diterima KONTAN, Minggu (8/5).
Pada perdagangan Rabu (4/5), menjelang libur panjang, IHSG berhasil ditutup menguat 10,33 poin atau 0,21% di level 4.822,59 dengan volume cukup tinggi setelah sempat tertekan sejak awal bulan seiring dengan penurunan pertumbuhan PDB yang tidak mencapai ekspektasi di atas 5%.
PDB Indonesia hanya tumbuh 4,92% yoy dari 5,04% diperiode sebelumnya dengan ekspektasi naik 5,07%.
Bursa Saham di Asia bergerak cenderung tertekan seiring harga minyak yang kembali dibawah $ 44 per barrel. Investor masih terlihat khawatir terhadap kesehatan ekonomi global. Sehingga probabilitas kenaikan suku bunga AS untuk bulan depan masih sangat rendah.
Bursa Eropa dibuka kembali terperosok ke area negatif seiring kembali melemahnya harga minyak dunia. Sentimen negatif masih seputar mengenai rilisnya laporan keuangan emiten yang di bawah ekspektasi sehingga memicu aksi jual.
Menurut Lanjar, sentimen selanjutnya pada minggu depan yakni data neraca perdagangan dan aktivitas ekspor-impor di China yang akan menjadi salah satu faktor acuan pertumbuhan ekonomi di China.

JAKARTA. Sentimen 'sell on May' berlaku pada transaksi Senin (2/5). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat tergerus cukup dalam pada sesi I. Mengutip data RTI, IHSG sempat tertekan hingga 1,4%. Namun, pada pukul 12.00 WIB, posisi indeks tercatat turun 0,7% menjadi 4.803,77.
Ada 179 saham yang mengalami penurunan. Sementara, jumlah saham yang naik sebanyak 109 saham dan 76 saham lainnya diam tak bergerak.
Volume transaksi siang ini melibatkan 2,560 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 2,332 triliun.
Sepuluh sektor tak berkutik. Adapun tiga sektor yang mencatatkan penurunan terdalam antara lain: sektor infrastruktur turun 2,28%, sektor industri dasar turun 1,7%, dan sektor pertambangan turun 1,04%.
Saham-saham indeks LQ 45 dengan penurunan terdalam yakni: PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) turun 5,53% menjadi Rp 2.220, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) turun 4,79% menjadi Rp 1.490, dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) turun 3,44% menjadi Rp 2.530.
Sedangkan posisi top gainers indeks LQ 45 dihuni oleh saham: PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) naik 2,71% menjadi Rp 1.515, PT Siloam International Tbk (SILO) naik 2,66% menjadi Rp 8.675, dan PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) naik 1,52% menjadi Rp 402.
Senasib dengan bursa Asia
Bursa Asia melorot setelah yen menguat melampaui level 107 per dollar AS pada Senin (2/5). Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 11.08 WIB, indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang melorot 3,62%. Nikkei juga sempat terjungkal 4,14% pada transaksi pagi.
Salah satu penyebabnya ada;ah keperkasaan yen terhadap dollar AS. Bahkan penguatan dua hari yen merupakan yang terbesar sejak krisis finansial global. Kondisi ini mendorong bank sentral Jepang untuk menambah stimulus.
Indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,8% dan indeks Kospi Korea Selatan turun 0,74%.
Sedangkan pasar saham di Hong Kong, Taiwan, Singapura, dan Malaysia dan China tak beroperasi karena libur nasional.  
Guncangan pasar Jepang menyebar ke kawasan regional. Keputusan Bank of Japan pada Kamis lalu cukup mengejutkan market dan menjadi sentimen yang memberatkan pasar.
Mayoritas saham eksportir Jepang dilanda aksi jual. Saham Toyota, misalnya, anjlok 4,55%, Nissan Motor turun 5,13%, dan Honda turun 4,73%.
Catatan saja, pada pukul 11.00 WIB, nilai tukar ten berada di level 106,49 per dollar AS.


Bisnis.com, JAKARTA - Berikut ini adalah ringkasan headlines BISNIS INDONESIA edisi cetak Senin, 02 Mei 2016. Untuk menyimak lebih lanjut, silahkan kunjungi http://epaper.bisnis.com/
Seksi Market
Hal 13. KINERJA EMITEN KAWASAN INDUSTRI: Laba Kurs Topang Profit BEST & KIJA
Perolehan laba bersih dua emiten pengembang kawasan industri hingga Maret 2016 tertolong oleh laba kurs. Laba bersih PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk. dan PT Kawasan Industri Jababeka Tbk. tumbuh di atas 60% kendati pendapatan dari penjualan lahan industri tumbuh di bawah 5%.
Hal 14. FRAKSI HARGA BARU: Ketika Trading Saham Menjadi Lebih Mudah
Seorang investor ritel, Winarto, girang bukan kepalang ketika fraksi harga saham yang baru akhirnya berlaku juga, mulai 2 Mei 2016. Pasalnya, lewat fraksi harga baru yang kembali mencakup lima kelompok ini, potensinya untuk meraup untung menjadi lebih besar ketimbang fraksi harga lama yang hanya mencakup tiga kelompok.
Hal 15. EMITEN OTOMOTIF: Perlambatan Kinerja Mulai Berkurang
Walaupun masih diterpa tekanan perlambatan permintaan, kinerja yang cenderung membaik diperlihatkan oleh emiten berbasis bisnis otomotif dan komponennya pada awal tahun ini.
Hal 16. LOGAM MULIA: Kilau Perak Kian Berpendar
Perak meraih catatan kenaikan harga terbaik sejak 2013 secara bulanan pada April 2016. Sentimen pertumbuhan harga ditopang oleh meningkatnya permintaan industri, merosotnya dolar Amerika Serikat, dan melonjaknya kinerja emas.
Hal 17 - 20. TABEL BURSA
Hal 21. PENGATURAN BANCASSURANCE: Praktik Upfront Fee Bakal Diakhiri
Otoritas Jasa Keuangan yakin pengaturan bancassurance dapat menghapus praktik upfront fee yang kerap memberatkan industri asuransi.
Hal 22. INOVASI INDUSTRI ASURANSI: Masuk Digital atau Mental
Rudiansah tidak menyangka perjalanannya ke kampung halaman pertengahan April 2016 harus menemui rintangan. Di antara lalu lalang kendaraan dan panas Matahari yang terik, mobilnya mogok di jalan tol Cikampek.
Hal 23. KINERJA PERBANKAN: Kredit Seret, Dana Pun Mampet
Perlambatan permintaan kredit turut mempengaruhi pertumbuhan dana pihak ketiga perbankan pada tiga bulan pertama tahun ini.
Hal 24. EFISIENSI PERBANKAN: Diskursus Insentif Regulator
“MCK saja kalah sama BRI. BRI sudah masuk , MCK saja belum ada.” Entah siapa yang memula i kalimat itu. Saya hanya ingat, beberapa teman pernah berseloroh tentang anekdot tersebut.




TEMPO.CO,�Jakarta�- Bursa Efek Indonesia (BEI) akan memberlakukan aturan baru fraksi saham. Sementara sebelumnya ada tiga kelompok harga saham, dalam aturan baru ini ada lima kelompok harga saham.

“Benar (ada aturan baru fraksi saham),” ujar Direktur Penilaian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia Samsul Hidayat melalui pesan pendek pada Senin, 11 April 2016. Aturan tersebut akan berlaku per 2 Mei. Dia juga membenarkan ihwal pembagian lima kelompok harga saham itu.


  1. Kelompok pertama, dengan harga saham di bawah Rp 200 memiliki fraksi saham Rp 1, dengan maksimal perubahan Rp 10. Selanjutnya, 
  2. kelompok kedua, dengan harga saham Rp 200 sampai kurang dari Rp 500 memiliki fraksi saham Rp 2, dengan maksimal perubahan Rp 20.
  3. Berikutnya, kelompok ketiga, dengan harga Rp 500 sampai kurang dari Rp 2.000 memiliki fraksi saham Rp 5, dengan maksimal perubahan Rp 50. 
  4. Kelompok keempat, dengan harga saham Rp 2.000 sampai kurang dari Rp 5.000 memiliki fraksi saham Rp 10, dengan maksimal perubahan Rp 100. Yang terakhir, 
  5. kelompok kelima, dengan harga saham Rp 5.000 ke atas memiliki fraksi saham Rp 25, dengan maksimal perubahan Rp 250.


Sejak Februari 2014, ketentuan fraksi harga saham yang berlaku terdiri atas tiga kelompok harga. Harga saham kurang dari Rp 500 memiliki fraksi Rp 1 dan pergerakan harga maksimal Rp 20. Lalu harga saham Rp 500 dan di bawah Rp 5.000 memiliki fraksi harga Rp 5 dan pergerakan harga maksimal Rp 100. Harga saham Rp 5.000 ke atas ditetapkan Rp 25 dan pergerakan maksimum Rp 500.

BAGUS PRASETIYO
JAKARTA kontan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,2% ke level 4.838,58 akhir pekan lalu. Pelemahan lanjutan diperkirakan masih akan terjadi awal pekan ini.
Analis NH Korindo Securities Reza Priyambada menjelaskan, candlestick membentuk bearish hanging man yang mengindikasikan bearish reversal. Indeks memang sempat bergerak di area support 4.804-4.832 dan masih di bawah resistance 4.878-4.896.
Artinya, indeks secara teknikal berpeluang turun. "Apalagi, bursa saham global juga belum memberikan sentimen yang lebih positif," ujar Reza.
Dia memprediksi, indeks akan bergerak pada rentang support 4.784-4.811 dan resistance 4.859-4.882.
William Surya Wijaya, analis Asjaya Indosurya Securities, menilai, investor sekarang fokus pada sentimen dalam negeri. Awal bulan ini, sejumlah data ekonomi akan dirilis. Ekspektasinya, data ekonomi stabil sehingga dapat memberikan sentimen positif kepada indeks hingga kembali terdongkrak.
William menambahkan, support ada di level 4.808. Resistance 4.881 perlu ditembus untuk memperkuat pola kenaikan indeks.

"Pekan ini adalah pekan yang pendek sehingga akan memberikan sentimen tersendiri terhadap pola gerak pasar," terang William.

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi menguat pada perdagangan pekan depan.
Tim Riset HD Capital memperkirakan indeks akan bergerak pada rentang support: 4.790-4.720-4.675 dan resistance 4.925-5.050-5.200.
Lebih lanjut dia menyatakan pelaku pasar yang mulai optimis dengan melakukan aksi beli di saham big cap index drivers dan lapis dua pilihan membuat IHSG bermain anteng diatas moving average 200 harian di 4.790 selama lebih dari 3 hari.
"Bila hal ini dapat berlanjut maka arah berikutnya adalah pergerakan menuju resistance jangka pendek di 4.925 sehingga dapat membuat mimpi menuju IHSG 5.000 menjadi kenyataan," paparnya dalam riset yang dikutip Bisnis, Minggu (1/5/2016).
Adapun sejumlah saham yang dapat dicermati a.l:
1. Bank Mandiri (BMRI) (BUY) (Trading target: Rp.10.200)
Secara teknikal pattern perbaikan short dan medium term trend di emitten perbankan BUMN ini membuatnya menarik untuk di akumulasi melihat kinerja expektasi earnings kedepan di 2016-2017 dengan skenario kenaikan berikutnya menuju resistance psikologis di Rp.10.200.
Entry (1) Rp.9.625, Entry (2) Rp.9.575, Cut loss point: Rp.9.475

2. Perusahaan Bukit Asam (PTBA) (Trading target Rp.7.650)
Harga komoditas yang mulai bottoming di low 10 tahun terakhir dan valuasi sektor yang cukup murah setelah tertekan sekian lama membuat saham tambang ini menarik untuk di akumulasi jangka medium term, rekomen akumulasi untuk potensi kenaikan berikutnya.
Entry (1) Rp.7.025, Entry (2) Rp.6.925, Cut loss point: Rp.6.850


3. Astra International (ASII) (Trading target Rp.7.050-7.250)
Secara teknikal perbaikan short dan medium term trend emitten big cap consumer auto conglomerate ini dapat digunakan sebagai akumulasi untuk kontinuasi kenaikan short dan medium term berikutnya ke Rp.7.050-7.250.
Entry (1) Rp.6.650, Entry (2) Rp.6.550, Cut loss point: Rp.6.450

4. Adhikarya (ADHI) (BUY) (Trading Target Rp.2.775)
Pattern perbaikan momentum dalam short dan medium term emitten konstruksi ini dapat digunakan sebagai trading opportunity mengikuti kontinuasi kenaikan berikutnya diatas resistance psikologis Rp.2.775
Entry (1) Rp.2.645, Entry (2) Rp.2.595, cut loss point: Rp.2.495
Bisnis.com, JAKARTA- Indeks harga saham gabungan  turun ke bawah level 4.900 sejak awal pekan ini.
Hingga perdagangan siang ini, IHSG masih belum juga terkerek ke level 4.900. Pada pk. 11.12 WIB, IHSG melemah 16,97 poin atau 0,35% ke 4.831,42.
Sejumlah ekonom memperkirakan ada pengaruh tren pelemahan indeks saat memasuki Mei yang dikenal dengan istilah sell in May and go away.
Namun HD Capital meyakini hal itu tidak akan terjadi.
“Tidak akan ada sell in May and go away,” kata Periset Senior HD Capital Yuganur Wijanarko dalam risetnya yang diterima hari ini, Jumat 929/4/2016).
Berikut argumennya:

  • Pasar mulai optimistis  akan perbaikan pertumbuhan ekonomi RI.  Di awal Mei, BPS akan mengumumkan PDB kuartal I/2016 Indonesia yang diprediksi naik di atas 5%.
  • Dikemukakan ekspektasi pasar optmistis bahwa di kuartal IV/2016  bisa mencapai 5,3-5,5% didorong oleh penguatan rupiah, consumer spending (kembalinya daya beli) dan suku bunga BI rate rendah.

Bisnis.com, JAKARTA - Sektor finansial mendorong pelemahan indeks harga saham gabungan pada awal perdagangan hari ini, Senin (25/4/2016).
IHSG dibuka naik 0,12% atau 5,67 poin ke level 4.920,40 dan berbalik melemah walau tipis sebesar 0,02% atau 1,05 poin ke 4.913,69 pada pukul 09.06 WIB.
IHSG terus melemah 0,12% atau 5,85 poin ke level 4.908,88 pada pkl. 09.25 WIB dan bergerak di kisaran 4.908,84-4.920,40 pagi ini.
Lima dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak di zona merah dipimpin oleh sektor finansial yang turun 0,98% dan sektor konsumer yang melemah 0,52%.
Penekan utama atas pelemahan IHSG dari sektor finansial digerakkan oleh saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) yang anjlok 1,38% dan PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) yang melemah sebesar 1%.
Sementara itu, tekanan dari sektor konsumer digerakkan oleh saham PT Unilever Indonesia Tbk. yang drop 1,22% dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) yang melemah 1,03%.
“Penguatan harga komoditas minyak dan harga komoditas batubara turut menopang pergerakan naik IHSG, terlihat dari merangsek naiknya emiten emiten berbasis komoditas, namum hal ini tetap perlu kita antisipasi, mengingat harga komoditas yang masih cukup fluktuatif, dimana pasokan yang masih berlebih maupun persediaan minyak di beberapa negara yang masih berada pada kondisi belum berkurang signifikan,” kata Kepala Riset Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya dalam risetnya.
Adapun, penguatan indeks sektor dipimpin oleh sektor infrastruktur yang melesat 1,48% dan sektor aneka industri yang naik 0,90%.   

Pergerakan Sektor IHSG Pukul 09.25 WIB 
Sektor
Perubahan
Finansial
-0,98%
Konsumer
-0,52%
Properti
-0,27%
Perdagangan
-0,08%
Industri dasar
-0,07%
Infrastruktur
+1,48%
Aneka industri
+0,90%
Pertanian
+0,18%
Tambang
+0,15%


Sumber: Bloomberg 

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih bertahan di atas level 4.900. Pada perdagangan Jumat (22/4), indeks saham menguat 0,24% ke level 4.914,74. Sepekan ini indeks mengakumulasi kenaikan sekitar 1,9%. Analis Minna Padi Investama Christian Saortua menjelaskan, sentimen menjelang pengumuman hasil pertemuan The Fed akan mempengaruhi persepsi pasar. Selain itu, kabar dari Jepang yang kemungkinan akan mengadopsi suku bunga pinjaman negatif menjadi perhatian pasar. Ini tentu berdampak terhadap perputaran aliran dana asing yang berpotensi masuk ke bursa lokal. "Untuk itu, sepekan ke depan kami melihat potensi fluktuasi yang tinggi," jelas Christian. Analis Reliance Securities Lanjar Nafi menambahkan, total capital inflow sepekan ini mencapai Rp 1,4 triliun, terbesar dalam empat pekan terakhir. "Sejak Februari, investor asing terus melakukan aksi beli pasca penjualan besar-besar di semester kedua tahun lalu," ujar Lanjar. Laporan keuangan kuartal I-2016 dan penentuan pembagian dividen membawa IHSG bergerak positif pekan ini. Lanjar memperkirakan, indeks akan bergerak mixed cenderung menguat terbatas pada 4.885-4.950.
Bisnis.com, JAKARTA- HD Capital meyakini pada MeiIHSG berpotensi bergerak di atas level psikologis 4.925. Bahkan menguji resisten 5.000.
“(Terdapat sejumlah) katalis positif untuk bulan Mai,” kata Periset Senior HD Capital Yuganur Wijanarko dalam riset sepekannya.
Katalis positif tersebut adalah selain ekspektasi ekonomi Tanah Air yang akan pulih, disokong oleh penguatan rupiah, dan membaiknya infrastruktur dalam negeri.
Lainnya adalah optimisme perekonomian China juga akan lebih stabil, sehingga menjadi katalis positif bagi harga komoditas.
“Kami melihat valuasi harga saham yang sekarang dirasa mahal akan menjadi murah,”kata Yuganur.
Mengingat pasar, ujarnya, mulai mendiskon pemulihan pertumbuhan laba emiten yang akan terjadi di 2016.
 “Didukung penguatan rupiah dan BI rate turun,”kata Yuganur.
Sentimen dari tax amnesty, tambahnya, akan mendorong naiknya inflow, setelah keluarnya data ekonomi dan laporan keuangan kuartal I/2016.
“Akan mendorong reli IHSG untuk bermain di atas 5.000,” kata Yuganur.

Bisnis.com, JAKARTA- HD Capital optimistis pergerakan indeks harga saham gabungan pada Mei tetap positif.
“IHSG pada Mei (di level) 5.000, bukan 4.500,” kata Periset Senior HD Capital Yuganur Wijanarko dalam riset sepekannya.
Dia menangksi pendapat yang mengatakan Mei merupakan bulan koreksi bagi IHSG. Bahkan ada yang memprediksi bisa melemah hingga level 4.500.
Secara teori, ujarnya,  koreksi siklus Mai yang terjadi biasanya harus didahului oleh adanya January effect di awal tahun atau siklus kenaikan awal tahun.
Namun, tambahnya, dengan tidak adanya January effect di awal, maka potensi untuk terjadi koreksi di bulan Mai kecil.
“Secara teknikal melihat grafik mingguan dan bulanan yang secara tren masih positif,”kata yuganur.
Untuk bulan Mei, ujarnya, IHSG berpotensi untuk bermain diatas level psikologis 4.925. Untuk menguji resisten berikutnya di level psikologis 5.000.

Bisnis.com, JAKARTA--Indeks harga saham gabungan (IHSG) melonjak tajam dan berhasil menembus level resistance 4.900 pekan ini seiring pembelian oleh investor asing. Namun, aksi beli saham investor asing dan lonjakan IHSG justru membuat 10 saham berikut ambrol serta menjadi top loosers sepekan.
Level 4.900 kembali ditembus setelah ditinggalkan pada 7 Juli 2015. Diproyeksi, capaian level tersebut akan membuat IHSG melaju lebih kencang.
Pekan ini, IHSG melesat 1,89% sebesar 91,16 poin ke level 4.914,73 dari sebelumnya 4.823,58. Akhir pekan, IHSG menguat 0,24% sebesar 11,24 poin dari hari sebelumnya 4.903,09.
Sejak awal tahun, IHSG tercatat melonjak 7% sebesar 321,73 poin dengan kenaikan tertinggi pada saham-saham sektor pertambangan sebesar 20,8%. Rerata volume transaksi mencapai 5,07 miliar lembar dengan nilai Rp5,7 triliun, serta kapitalisasi pasar Rp5.217 triliun.
Dalam sepekan, investor asing membukukan aksi beli bersih senilai Rp1,4 triliun dengan pembelian Rp12,73 triliun. Sepanjang tahun berjalan, investor asing mengakumulasi net buysebesar Rp6,34 triliun dengan transaksi Rp198,7 triliun.
Pada perdagangan Jumat (22/4/2016), investor asing berhasil membukukan net buy senilai Rp339,57 miliar. Sepanjang hari, investor asing memborong saham senilai total Rp2,06 triliun.
Saham PT Island Concept Indonesia Tbk. (ICON) melorot tajam hingga 26,60% bersama dengan PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk. (MFMI) yang merosot 20,69%.
Berikut 10 saham top loosers sepekan 18-22 April 2016: 
Ticker
Emiten
Harga (Rp)
Perubahan (%)
ICON
PT Island Concepts Indonesia Tbk.
218
-26,60
MFMI
PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk.
230
-20,69
AIMS
PT Akbar Indo Makmur Stimec Tbk.
315
-18,18
GEMS
PT Golden Energy Mines Tbk.
1.405
-16,37
BEKS
PT Bank Pundi Indonesia Tbk.
75
-15,73
MCOR
PT Bank Windu Kentjana International Tbk.
240
-13,36
BIRD
PT Blue Bird Tbk.
4.335
-12,07
TIRA
PT Tira Austenite Tbk.
220
-12,00
BAJA
PT Saranacentral Bajatama Tbk.
152
-11,11
ARII
PT Atlas  Resources Tbk.
360
-10,89
Sumber: PT Bursa Efek Indonesia, diolah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

Waspada: ekonomi 2024

  INFLASI: +0.04% (Januari 2024) INFLASI: +0.34% (Februari 2024) INFLASi: inflasi pangan Maret 2024 PDB: +5.05% (2023, yoy) Cadangan Devisa : $144 M, aza Cadangan Devisa: $140,4 M, aza Cadangan Devisa : $136,2 M (April 2024) SBY v. Jokowi: ekonomi yang lebe bagus 🍒