ekspektasi gw: the FED FUND RATE TIDAK NAEK ...
JAKARTA kontan. Di pengujung bulan Mei, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melorot 0,81% pada level 4.796,87. Indeks terkoreksi sejak awal sesi dan seluruh sektor terlihat tertekan, kecuali sektor infrastruktur yang masih mampu bertahan pada zona positif.
Bisnis.com, JAKARTA- Badan Pusat Statistik hari ini, Rabu (1/6/2016) merilis data inflasi Mei 2016.
sekedar catatan: ternyata setidaknya 3 taon terakhir s/d 2015, ihsg per Juni SELALU TURUN... siap2 BLOODY JUNE AS WELL
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berseri sepanjang sesi pertama perdagangan, Rabu (1/6). Mengacu data RTI, indeks berakhir 0,96% atau 46,067 poin ke level 4.842,936 pukul 12.00 WIB.
Tercatat 160 saham bergerak naik, 89 saham turun, dan 102 saham stagnan. Perdagangan pagi ini melibatkan 2,103 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 2,33 triliun.
Seluruh atau 10 indeks sektoral menghijau menopang laju IHSG mendekati kenaikan 1%. Sektor barang konsumsi memimpin kenaikan 1,22% dan diikuti perdagangan naik 1,17%, serta infrastruktur naik 1,13%.
Di samping itu, aksi beli asing turut menopang IHSG. Beli asing Rp 52,826 miliar di pasar reguler dan beli asing sebesar Rp 106,770 miliar keseluruhan perdagangan.
Saham-saham yang masuk top gainers LQ45 antara lain; PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) naik 4,29% ke Rp 2.190, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) naik 3,64% ke Rp 570, dan PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) naik 3,53% ke Rp 6.600.
Saham-saham yang masuk top losers LQ45 antara lain; PT PP (Persero) Tbk (PTPP) turun 1,89% ke Rp 3.630, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) turun 0,75% ke Rp 6.600, dan PT Bank Negara Indonesia (BBNI) turun 0,63% ke Rp 4.770.
Aksi beli saham oleh investor asing menjadi salah satu faktor yang menopang indeks BEI mengalami penguatan," kata Kepala riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengutip dari Antara.
Ia menambahkan bahwa dengan harapan sentimen positif datang dari dalam negeri juga turut mendorong sebagian pelaku pasar saham lokal kembali mengakumulasi saham setelah melakukan aksi ambil untung pada perdagangan sebelumnya.
Investor asing tercatat membukukan aksi beli bersih sebesar Rp 379,14 miliar. Lanjar Nafi, Analis Reliance Securities mengatakan, investor masih akan menunggu sejumlah data konsumen di Amerika Serikat dan kinerja sektor manufaktur China. Sementara data dalam negeri yang ditunggu adalah data inflasi.
William Surya Wijaya, Analis Asjaya Indosurya, mengatakan, IHSG masih akan bergerak dalam tekanan. "Ini menjadi momentum yang cukup berharga bagi investor jangka panjang melakukan akumulasi pembelian," ujarnya.
William mengatakan, support 4.774 sedang diuji, dengan pola gerak yang masih menunjukkan fase konsolidasi, dengan target resistance pada level 4.877.
Sementara menurut Lanjar, pergerakan IHSG cenderung masuk pada fase distribusi, sehingga IHSG akan cenderung tertekan dengan rentang pergerakan di 4.785-4.850.
Bisnis.com, JAKARTA- Badan Pusat Statistik hari ini, Rabu (1/6/2016) merilis data inflasi Mei 2016.
Kepala BPS Suryamin, M.Sc akan mengumumkan angka inflasi mei pada pk. 11.00 WIB, seperti dikutip dari laman BPS.
Berikut materi yang dirilis BPS hari ini:
- Perkembangan indeks harga konsumen/inflasi Mei 2016
- Indeks harga perdagangan besar Mei 2016
- Perkembangan nilai tukar petani dan harga gabah Mei 2016
- Perkembangan pariwisata dan transportasi April 2016
Bisnis.com, JAKARTA- Samuel Sekuritas Indonesia mengemukakan pada pekan ini, kalangan investor masih menunggu sejumlah data ekonomi.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengemukakan data ekonomi yang ditunggu pasar adalah:
- Caixin PMI Mfg Tiongkok diumumkan Rabu pagi diperkirakan turun
- Inflasi Indonesia Mei 2016 dirilis Rabu siang diperkirakan turun ke 3,25% YoY.
- Cadangan devisa Indonesia diumumkan minggu ini diperkirakan turun.
- ECB Rate diumumkan Kamis malam diperkirakan tetap.
- Pertemuan OPEC dijadwalkan Kamis di Viena, Austria
- Tingkat pertambahan tenaga kerja AS diumumkan Jumat malam diperkirakan rendah. Tingkat pengangguran diperkirakan tetap di 5%.
- Paket kebijakan ekonomi XIII ditunggu minggu ini
Komentar
Posting Komentar