Langsung ke konten utama

ihsg per tgl 05 Januari 2017

JAKARTA kontan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,47% menjadi 5.301,18 pada Rabu (4/1). Penguatan disebabkan adanya pergeseran minat investor dari saham komoditas ke saham sektor properti dan konstruksi.
Analis Lautandhana Securindo Krisha Setiawan mengatakan, peningkatan harga komoditas sejak pertengahan 2016 menyebabkan harga saham sektor ini menjadi tinggi.
"Jadi ini lagi perpindahan portofolio, makanya saham dari konstruksi dan properti naik menopang bursa," kata Krishna.
Dia menambahkan, sektor properti, consumer goods dan konstruksi masih terbilang aman di awal tahun. Tapi, penguatan bursa kemungkinan masih terbatas hingga kabinet Donald Trump terbentuk pada 20 Januari. Sehingga arus dana keluar masih terjadi.
Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya mengatakan, arus outflow dan inflow masih belum terlalu deras. Dana asing yang keluar pada perdagangan kemarin belum mengkhawatirkan.
"IHSG bergerak konsolidasi wajar pasca kenaikan di akhir tahun," kata William.
William memperkirakan, IHSG hari ini bisa naik dan bergerak di support 5.221 dan resistance 5.336. Krishna memprediksi IHSG naik dengan support 5.276 dan resistance 5.340.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

Waspada: ekonomi 2024

  INFLASI: +0.04% (Januari 2024) INFLASI: +0.34% (Februari 2024) INFLASi: inflasi pangan Maret 2024 PDB: +5.05% (2023, yoy) Cadangan Devisa : $144 M, aza Cadangan Devisa: $140,4 M, aza SBY v. Jokowi: ekonomi yang lebe bagus 🍒