Langsung ke konten utama

ihsg per tgl 24 Januari 2017, lupakan January effect, welcome February Effect

Bisnis.com, JAKARTA – Rebound indeks harga saham gabungan (IHSG) bertahan hingga akhir sesi I perdagangan hari ini, Selasa (24/1/2017).

Di akhir sesi I, IHSG menguat 0,56% atau 29,59 poin ke level 5.280,56, setelah dibuka dengan kenaikan 0,32% atau 16,77 poin di level 5.267,73.

Jakarta detik - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka bergerak di zona hijau mengawali perdagangan hari ini. Setelah kemarin ditutup di zona merah dengan koreksi tipis.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pagi ini dibuka menguat. Dolar AS berada di Rp 13.335, melemah dibandingkan posisi kemarin di Rp 13.355.

Mengawali perdagangan Selasa (24/1/2017), IHSG dibuka naik tipis 16,766 poin (0,32%) ke level 5.267,734. Indeks LQ45 dibuka naik 4,2 poin (0,48%) ke level 880,107.

Bursa saham Wall Street di Amerika Serikat (AS) kemarin ditutup negatif. Indeks Dow Jones Industrial turun 0,1% ke 19.799,85. Indeks S&P 500 turun 0,3% ke 2.265,20. Sementara indeks Nasdaq turun 0,1% ke 5.552,94.

Sementara mayoritas bursa regional bergerak menguat pagi hari ini.

Berikut situasi di bursa-bursa Asia pagi hari ini:

  • Indeks Nikkei 225 turun 50,07 poin (0,27%) ke level 18.840,96.
  • Indeks Hang Seng naik 17,37 poin (0,08%) ke level 22.903,28.
  • Indeks Komposit Shanghai menguat 13,64 poin (0,44%) ke level 3.136,77.
  • Indeks Straits Times menguat 14,4 poin (0,48%) ke level 3.025,48.
(wdl/wdl)

Bisnis.com, JAKARTA-- PT Reliance  Securities memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (24/1/2017) bergerak mixed cenderung tertekan.
Analis Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan pergerakan IHSG cenderung tertahan tepat pada support MA25 dan MA50 secara teknikal.
Pola yang terlihat cenderung konsolidasi dimana indikator stochastic kembali negative crossing di oscillator tengah dengan RSI yang bergerak flat.
Selain menguji support MA IHSG pun sedang menguji support Gann fan sebagai trend retracement jangka pendek hingga mendekati support uptrend jangka panjang.
"Sehingga diperkirakan IHSG masih akan bergerak cenderung mixed tertekan dengan range pergerakan 5.220- 5.315," katanya dalam riset.
Adapun,  saham-saham yang masih dapat diperhatikan diantaranya BBNI, INTP, BJBR, MEDC.
Kemarin, IHSG ditutup melemah tipis 3,34 poin sebesar 0,06% di level 5.250,97 setelah sempat mixed dengan bergerak gap down pada sesi pertama.
Aksi jual investor mulai mereda pada sesi kedua dipimpin aksi beli pada sektor konsumer dan pertambangan. Sedangkan sektor properti berbalik menekan laju positif IHSG dengan melemah 1,02%.
"Pertumbuhan pinjaman YoY yang diperkirakan turun di level 8,2% menjadi katalis negatif pada perdagangan kemarin," tambahnya.
Sementara itu, indeks Stoxx Europe 600 turun ke level terendah tahun ini. Bursa Eropa dibuka gap down dengan mayoritas dibawah 0,5% seiring aksi tunggu investor terhadap rincian lanjut tentang kebijakan-kebijakan Donald Trump.
Minimnya sentimen ekonomi di Eropa membuat investor cenderung waspada terhadap dampak dari kebijakan-kebijakan Donald Trump untuk Eropa.
Data ekonomi yang akan rilis selanjutnya diantaranya data kineja PMI Manufaktur Jepang, Jerman dan Uni Eropa secara keseluruhan serta AS.

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah tipis seiring dengan aksi lepas saham oleh sebagian investor, Senin (23/1).
IHSG ditutup turun 3,34 poin atau 0,06 % menjadi 5.250,96 poin. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak menguat 0,35 poin (0,04 %) menjadi 875,86 poin.
"IHSG BEI melemah seiring dengan aksi lepas oleh investor terutama pada saham sektor properti," kata analis Reliance Securities Lanjar Nafi.
Lanjar Nafi menambahkan bahwa investor asing yang kembali melakukan aksi jual turut mempengaruhi laju IHSG BEI. Berdasarkan data BEI, pelaku pasar asing membukukan jual bersih atau "foreign net sell" sebesar Rp81,003 miliar pada awal pekan ini (Senin, 23/1).
Kendati demikian, lanjut dia, aksi jual investor itu mulai mereda, sebagian investor juga mulai melakukan aksi beli pada sektor konsumer dan pertambangan sehingga tekanan IHSG BEI tidak lebih dalam.
Sementara itu, Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo menambahkan, ketakutan terhadap Donald Trump sepertinya belum berakhir, mengingat langkah pertama kebijakannya yakni membatalkan semua persetujuan yang terkait dengan perjanjian dagang.
"Kekhawatiran masih terlihat di kawasan Asia sehingga membuat pelaku pasar khawatir," kata Satrio Utomo.
Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan saham di pasar reguler BEI mencapai 327.900 kali transaksi dengan total jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 17,083 miliar lembar saham senilai Rp5,071 triliun.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng menguat 17,37 poin (0,08 %) ke level 22.903,28, indeks Nikkei turun 246,88 poin (1,29 %) ke level 18.891,03, dan Straits Times menguat 14,40 poin (0,48 %) posisi 3.025,48.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

Waspada: ekonomi 2024

  INFLASI: +0.04% (Januari 2024) INFLASI: +0.34% (Februari 2024) INFLASi: inflasi pangan Maret 2024 PDB: +5.05% (2023, yoy) Cadangan Devisa : $144 M, aza Cadangan Devisa: $140,4 M, aza SBY v. Jokowi: ekonomi yang lebe bagus 🍒