Langsung ke konten utama

ihsg per tgl 16-23 Januari 2017 (... time2buy A$ ALWAY$)

Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) melemah 0,13 persen (6,59 poin) ke 5.247,72 menjelang penutupan sesi pertama perdagangan hari ini, Senin (23/1).
Saham-saham unggulan yang tergabung dalam Investor33 turun 0,22 persen ke 363,91, indeks LQ45 turun 0,1 persen ke 874,66, JII turun 0,39 persen ke 684,57.
Sektor agri naik 0,12 persen, infrastruktur naik 0,12 persen, keuangan naik 0,13 persen.
Sektor tambang turun 0,16 persen, industri dasar turun 0,05 persen, konsumsi turun 0,17 persen, properti turun 0,68 persen, perdagangan turun 0,49 persen, manufaktur turun 0,18 persen, aneka industri turun 0,25 persen.


Faisal Maliki Baskoro/FMB
BeritaSatu.com

JAKARTA kontan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan lalu masih turun 0,84% ke posisi 5.254,31. Indeks diprediksi bergerak konsolidasi cenderung menguat pekan ini.
Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee mengatakan, pidato Donald Trump belum bisa menggambarkan detail kebijakan Amerika Serikat (AS), sehingga masih ada ketidakpastian di pasar.
"Belum terlihat Trump akan melakukan proteksi, jadi untuk jangka pendek belum mempengaruhi investor," kata Hans, Minggu (22/1).
Analis Asjaya Indosurya William Surya Wijaya mengatakan, Trump effect harus dilihat dari langkah-langah yang diambil setelah ini. Sehingga kondisi pasar masih sama seperti pekan lalu, menunggu sentimen positif lainnya untuk bergerak.
William memprediksi, IHSG hari ini masih berpotensi menguat dengan rentang pergerakan di support 5.221 dan resistance 5.336. Hans memperkirakan, IHSGakan bergerak konsolidasi cenderung positif dengan support 5.243 dan resistance 5.309.
JAKARTA. Peluang indeks saham naik tinggi tahun ini mulai terlihat. Tahun ini, lembaga pemeringkat internasional Standard & Poor's berpotensi menaikkan peringkat utang Indonesia ke level layak investasi alias investment grade.
DBS Group Holdings melaporkan, seperti dikutip Bloomberg, S&P Global Ratings mulai mempertimbangkan meningkatkan peringkat utang Indonesia tahun ini.
Ekonom DBS Group Gundy Cahyadi menyebut dalam riset yang dirilis kemarin (19/1), faktor kunci yang menahan S&P meningkatkan peringkat utang Indonesia jadi layak investasi di tahun lalu kini menunjukkan perbaikan. Faktor tersebut di antaranya kredit bermasalah alias non performing loan (NPL).
Tahun lalu, akibat perlambatan ekonomi, NPL perbankan memang cenderung meningkat. S&P melihat ini sebagai salah satu faktor risiko, sehingga urung menaikkan peringkat utang Indonesia. Nah, tahun ini, NPL mulai membaik.
Defisit fiskal juga mulai menyempit, sering potensi kenaikan penerimaan pajak tahun ini. S&P juga menilai strategi pemerintah dalam menggunakan anggaran belanja tahun ini lebih baik.
Status layak investasi dari S&P memang sudah lama ditunggu-tunggu. Sekadar mengingatkan, S&P adalah satu-satunya perusahaan pemeringkat internasional yang belum menyematkan peringkat layak investasi bagi Indonesia.
Perusahaan pemeringkat lain, Fitch Ratings dan Moody's, sudah memberi peringkat investment grade bagi Indonesia. Tahun lalu Indonesia gagal memperoleh peringkat layak investasi dari S&P.
Perusahaan pemeringkat ini mempertahankan peringkat utang Indonesia di BB+ dengan outlook positif. Analis menilai peringkat layak investasi akan menjadi sentimen positif bagi pasar saham. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang mencetak kinerja positif tahun ini bila S&P menetapkan peringkat layak investasi bagi Indonesia.
Cermati ekonomi Trump 
Cuma dalam waktu dekat, pasar saham akan lebih banyak dipengaruhi sentimen dari Amerika Serikat (AS). Kepala Riset Erdikha Elit Securities Wilson Sofan memprediksi, pelaku pasar akan cenderung wait and see dan pasar bergerak sideways menanti kejelasan kebijakan Trump, terutama terkait perekonomian.
"Kebijakan Trump masih banyak simpang siur, sehingga pekan ini diharapkan ada kepastian," ujar dia pada KONTAN, Kamis (19/1).
Sekadar mengingatkan, hari ini Trump akan dilantik sebagai presiden AS. Nah, pelaku pasar menunggu isi pidato Trump di pelantikan ini. Wilson memperkirakan, pasar sudah mengantisipasi pidato Trump.
Dus, jika pun pasar AS merespons negatif dan dollar AS melemah, pasar saham lokal akan tetap positif. Pasar juga menantikan struktur kabinet dan program presiden AS baru ini.
Kepala Riset Koneksi Capital Alfred Nainggolan menilai, karena kebijakan ekonomi Trump sudah diekspektasi pasar, sentimen negatif di pasar tak terlalu kuat. Pekan depan, Alfred memprediksi IHSG akan menguat dengan range pergerakan terbatas. Ia memprediksi IHSG bergerak antara 5.270–5.360.
Sedang Wilson menghitung kisaran pergerakan IHSG jangka pendek antara 5.270–5.330. Alfred bilang, dengan prospek dalam negeri yang cukup baik, investor bisa melihat saham-saham yang nilai bukunya di bawah satu kali, tapi sektor dan fundamentalnya cukup kuat.

Misalnya, saham MEDC, ADRO, BBRI dan WSKT. Saham pilihan Wilson adalah AKRA, BBCA, CTRA, ICBP, INTP, SCMA dan TLKM.


Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan dibuka turun 0,16% atau 8,39 poin ke level 5.290,56 pada perdagangan Jumat (20/1/2017).

Sebelumnya, IHSG ditutup menguat  0,08% atau 4,16 poin ke level 5.298,95, setelah pagi tadi dibuka menguat 0,53% atau 27,85 poin ke level 5.294,78.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat menjelang akhir pekan ini. Investor cenderung waspadai pidato pelantikan presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan dampak suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) tetap di 4,75 persen akan membayangi laju IHSG.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, IHSG terlihat masih betah berada dalam rentang konsolidasi wajar. Pergerakan IHSG, menurut William masih akan ditopang oleh kondisi ekonomi yang stabil tercermin dari Bank Indonesia (BI) 7-day Reverse Repo Rate tetap di 4,75 persen. Selain itu, aliran dana investor asing kembali masuk ke pasar modal Indonesia.
"Level support bertahan cukup kuat di level 5.221 dan terlihat masih akan cukup kuat teruji. Sedangkan target resistance yang perlu ditembus berada di level 5.336 wajib bertahan di atas level tersebut untuk dapat menggeser rentang konsolidasi ke arah naik," ujar William dalam ulasannya, Jumat (20/1/2017).

Bisnis.com, JAKARTA- PT. KGI Sekuritas Indonesia memperkirakan indeks harga saham gabungan pada perdagangan hari ini, Jumat (20/1/2017) bergerak di kisaran  support 5.240-5.170--5.040-4.970, dan resisten 5.350-5.410-5.490-5.550.
“IHSG anteng kembali di atas 5.300, banteng ke luar dari kerangkeng,” kata Periset Senior KGI Sekuritas Indonesia Yuganur Wijanarko dalam risetnya.
Dikemukakan walaupun masih sering didera oleh aksi penjualan kaum beruang, yang tidak tahan dengan volatilitas regional dan gejolak pasar, namun pembelian cukup konsisten di saham big cap index drivers dan lapis dua pilihan oleh kaum banteng.
“Membuat IHSG dapat naik kembali di atas level psikologis 5.300, sehingga dapat memicu momentum kenaikan menuju resisten berikutnya di 5.410,” kata Yuganur.
PT. KGI Sekuritas Indonesia merekomendasikan saham berikut:
  • Bank BRI (BBRI) (Trading target: Rp.12.375-12.600)
Secara teknikal pattern perbaikan short dan medium term trend di emitten perbankan  BUMN ini membuatnya menarik untuk di akumulasi melihat kinerja expektasi earnings kedepan di 2017 dengan skenario kenaikan berikutnya menuju resistance psikologis di Rp.12.375-12.600.
Entry (1) Rp.11.925, Entry (2) Rp.11.850, Cut loss point: Rp.11.650
  • Pakuwon (PWON) (Trading target Rp.620-650)
Pattern perbaikan momentum dalam short dan medium term emitten property ini dapat digunakan sebagai trading opportunity mengikuti kontinuasi kenaikan berikutnya ke resistance psikologis Rp.620-650.
Entry (1) Rp.585, Entry (2) Rp.575, Cut loss point: Rp.565
  • Aneka Tambang (ANTM) (Trading target Rp.970-1.020)
Harga komoditas yang mulai bottoming di low 10 tahun terakhir setelah tertekan sekian lama membuat emitten tambang ini menarik untuk di akumulasi jangka medium term, rekomen akumulasi untuk potensi kenaikan berikutnya ke Rp.970.
Entry (1) Rp.890, Entry (2) Rp.870, Cut loss point: Rp.850
  • PP Property (PTPP) (BUY) (Trading Target: Rp.4.100)
Pattern perbaikan momentum dalam short dan medium term emitten konstruksi BUMN ini dapat digunakan sebagai trading opportunity mengikuti kontinuasi kenaikan berikutnya ke resistance psikologis Rp.4.100.
Entry (1) Rp.3.590, Entry (2) Rp.3.520, cut loss point: Rp.3.460

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat di tengah memerahnya bursa regional, Kamis (19/1). Mengacu data RTI, indeks dibuka naik 0,14% ke level  5.303,868 pukul 09.14 WIB.
Ada 112 saham bergerak naik, 61 saham bergerak turun, dan 93 saham stagnan. Volume perdagangan 1,433 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 528,7 miliar.
Enam dari 10 indeks sektoral menopang laju IHSG. Sektor konstruksi paling tinggi penguatannya 0,88% dan infrastruktur paling dalam penurunannya 0,33%.
Pagi ini, investor asing justru membukukan aksi jualnya. Di pasar reguler, net sell asing Rp 22,512 miliar dan Rp 22,429 miliar di keseluruhan perdagangan.
Sementara itu, saham Asia melemah dan dollar rebound setelah Gubernur Federal Reserve Janet Yellen mengisyaratkan bahwa suku bunga di Amerika Serikat bisa naik dengan cepat tahun ini.
Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang beringsut 0,1 % lebih rendah pada sesi awal perdagangan.
Dollar telah bergerak lebih rendah di sesi terakhir, jatuh ke tingkat terendah sejak awal Desember setelah Presiden terpilih AS Donald Trump menyatakan kekhawatirannya tentang penguatan greenback.
Investor juga tetap cemas menjelang pelantikkan Trump pada hari Jumat, dengan banyak investor menggunakan hal itu sebagai alasan untuk menguangkan investasinya.

Yellen mengatakan dalam pidatonya di Commonwealth Club of California di San Francisco pada hari Rabu bahwa menunda terlalu lama untuk mulai menaikkan suku bunga bisa menyebabkan "risiko kejutan yang buruk di jalan," dan bahwa "masuk akal" bagi Fed untuk secara bertahap menaikkan suku bunga.
HP Financials merekomendasikan saham berikut pada perdagangan hari ini:
  • ASRI
Buy, Entry Level: 380-375; Target: 400 / 435; Stoploss: 370
  • LSIP
Buy, Entry Level: 1740-1710; Target: 1900; Stoploss : 1680
Bisnis.com, JAKARTA– Indeks harga saham gabungan (IHSG) melanjutkan pergerakannya di zona hijau pada awal perdagangan hari ini, Kamis (19/1/2017), setelah ditutup menguat pada sesi perdagangan sebelumnya.
IHSG hari ini dibuka dengan penguatan 0,14% atau 7,43 poin di level 5.302,21 dan naik 0,13% atau 7,10 poin ke level 5.301,89 pada pukul 09.05 WIB.








Pada perdagangan Rabu (18/1), IHSG ditutup dengan penguatan 0,53% atau 27,85 poin di posisi 5.294,78.
Sebanyak 22 saham bergerak menguat, 3 saham bergerak melemah, dan 516 saham stagnan dari 541 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pagi ini.
Tujuh dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak positif dengan support utama dari sektor properti yang menguat 0,51% dan sektor pertanian yang naik 0,39%.
Adapun, sektor aneka industri dan infrastruktur masing-masing turun 0,24% dan 0,22%.
IHSG pagi ini bergerak positif di saat bursa lainnya di Asia Tenggara bergerak variatif. Indeks FTSE Straits Time Singapura naik tipis 0,04%, indeks PSEi Filipina menguat 0,37%, sedangkan indeks FTSE KLCI Malaysia melemah 0,12%.
Waterfront Securities Indonesia memprediksi IHSG akan bergerak mixed pada perdagangan hari ini, di kisaran 5.265-5.359.
“IHSG perdagangan hari ini diperkirakan berpotensi mengalami mixed,” kata Analis Waterfront Securities Indonesia Octavianus Marbun dalam risetnya.
Dikemukakan, indeks di bursa Wall Street ditutup mixed setelah bergerak fluktuatif akibat pernyataan Janet Yellen, yang memungkinkan kenaikan suku bunga secara bertahap.
Dalam pidatonya Yellen menyatakan dengan ekonomi AS yang mendekati full employment dan inflasi menuju target The Fed sebesar 2%, sehingga wajar jika The Fed akan menaikkan suku bunga secara bertahap.
Menurut Yellen jika menunggu kenaikan bunga terlalu lama akan menimbulkan dampak risiko, seperti inflasi tinggi dan ketidakstabilan keuangan.
Yellen memprediksi The Fed akan menaikkan suku bunga secara bertahap sampai tahun 2019, hingga target suku bunga jangka panjang sebesar 3%. Kenaikan suku bunga secara bertahap ini dapat berubah seiring dengan perkembangan prospek ekonomi AS.
Sementara itu data inflasi AS bulan Desember naik 0,3% setelah bulan sebelumnya naik 0,2%. Data industrial production bulan Desember tumbuh 0,8%, setelah bulan sebelumnya turun 0,7%.
The Fed’s Beige Book menunjukkan ekonomi AS berlanjut tumbuh moderat seiring dengan kenaikan upah dan inflasi.
Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis27 menguat 0,15% atau 0,70 poin ke 460,45, setelah dibuka dengan kenaikan 0,12% atau 0,53 poin di posisi 460,29.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terpantau melemah 0,17% atau 23 poin ke Rp13.370 per dolar AS pada pukul 09.06 WIB.

Saham-saham yang menguat pada awal perdagangan:
HMSP
+0,77%
GGRM
+1,11%
BBCA
+0,33%
BMRI
+0,45%

Saham-saham yang melemah pada awal perdagangan:
TLKM
-0,51%
SCMA
-0,37%
LPKR
-0,68%
Sumber: Bloomberg

TEMPO.COJakarta - Pada perdagangan hari ini, Kamis, 19 Januari 2017, Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diperkirakan bergerak bervariasi. IHSG berpeluang melanjutkan penguatan dalam rentang terbatas.


Analis ekonomi dari First Asia Capital David Sutyanto menuturkan, penguatan dolar AS bisa menekan kembali rupiah dan memicu aksi ambil untung temporer di pasar saham. "IHSG diperkirakan bergerak bervariasi dengan support di 5.270 dan resisten di 5.330," kata David Sutyanto dalam pesan tertulisnya.

IHSG pada perdagangan kemarin berhasil berbalik menguat atau rebound setelah selama tujuh hari perdagangan berturut-turut tutup di teritori negatif. IHSG menguat terbatas 27,84 poin  (0,53 persen) di 5.294,784. Harga komoditas CPO yang bergerak menguat ikut mendorong aksi beli atas saham sektor perkebunan.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali menguat di Rp 13.328 menyusul pelemahan dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia setelah Presiden terpilih Donald Trump menilai posisi dolar AS saat ini terlalu kuat.

Penguatan IHSG kemarin terjadi di tengah masih kuatnya kekhawatiran atas sejumlah isu global seperti rencana aksi Inggris keluar dari Uni Eropa dan antisipasi pasar atas kebijakan ekonomi Trump pasca pelantikannya sebagai presiden terpilih AS akhir pekan ini.

Sementara tadi malam Wall Street bergerak bervariasi. Indeks DJIA melemah 0,11 persen di 19.804,72. Indeks S&P menguat 0,2 persen di 2.271,89 terutama ditopang saham sektor keuangan sebagai respon atas pencapaian laba kuartal IV 2016 yang di atas estimasi.

Indeks Nasdaq menguat 0,3 persen di 5.555,66 ditopang kenaikan saham Netflix. Menurut David, pasar saham Wall Street tadi malam merespon pidato Yellen yang intinya mengatakan perkembangan ekonomi AS mendekati target bank sentral. Inflasi Desember 2016 di AS secara tahunan mencapai 2,1 persen di atas 2 persen untuk pertama kali sejak 2014.

"Ini membuat proyeksi kenaikan bunga The Fed tahun ini bisa mencapai tiga kali atau 75 basis poin," tutur David.

Komentar Yellen ini menyulut kenaikan dolar AS hingga 1,1 persen tadi malam dan yield obligasi tenor 10 tahun mencapai 2,42 persen.

DESTRIANITA
INILAHCOM, Jakarta Pada sesi pertama perdagangan Rabu (18/1/2017) hingga pukul 09.12 WIB, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melaju naik 18,392 poin (0,35%) ke posisi 5.285,330.
Sepanjang 12 menit pertama perdagangan, indeks mencapai level tertingginya di 5.290,120 atau menguat 23,182 poin dan mencapai level terendahnya di angka 5.273,294 atau menguat 6,356 poin.
Sebanyak 135 saham naik, 49 saham turun, 79 saham stagnan dan 315 saham tidak ditransaksikan sama sekali.
Nilai transaksi di pasar reguler mencapai Rp428 M dan Rp141 M di pasar negosiasi. Total transaksi senilai Rp570,4 miliar.
Sementara itu, investor asing mencatatkan pembelian saham senilai Rp184,4 miliar dan penjualan saham senilai Rp201,2 miliar. Alhasil, investor asing mencatatkan penjualan saham bersih (net foreign sell) senilai Rp16,8 miliar. [jin]
- See more at: http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/2353620/awali-sesi-i-ihsg-positif-183-poin-ke-5285#sthash.jCddXPII.dpuf

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat secara teknikal pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Pelaku pasar yang menanti laporan kinerja emiten akan pengaruhi IHSG dan pidato pimpinan bank sentral Amerika Serikat (AS) the Federal Reserve.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan, laju IHSG masih betah dalam fase konsolidasi. Level IHSG untuk support bertahan cukup kuat di 5.221 sambil menanti pola penguatan lanjutan untuk tembus level 5.351. Level tersebut perlu ditembus untuk perkuat pola kenaikan IHSG dalam jangka pendek.
"Hal lain yang pengaruhi pola gerak IHSG yaitu laporan kinerja emiten secara tahunan. IHSG berpeluang naik," ujar William dalam ulasannya, Rabu (18/1/2017).
Sementara itu, Analis PT NH Korindo Securities Bhima Setiaji mengatakan, IHSG akan menguat secara tekinkal secara sementara. Hal itu mengingat IHSG sudah koreksi selama tujuh hari berturut-turut. "Jika tidak kuat menembus level resistance 5.281 maka akan uji level support 5.250," ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.
Ia menambahkan, sentimen eksternal pengaruhi IHSG antara lain ada sentimen Amerika Serikat (AS) yang akan umumkan data inflasi Desember 2016. Diperkirakan inflasi Desember 2016 naik menjadi 0,3 persen MoM. "Kemudian ketua The Fed Janet Yellen dijadwalkan memberikan pidato malamnya berarti di Indonesia sekitar tanggal 19 Januari pagi," kata dia.
Untuk rekomendasi saham, William memilih sejumlah saham antara lain PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).
Sedangkan Bima memilih saham PT Waskita Beton Pre Cast Tbk (WSBP), PT Ace Hardware Tbk (ACES), dan PT Multipolar Tbk (MLPL) untuk dicermati pelaku pasar.


JAKARTA kontan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup melemah tipis 0,05% menjadi 5.266,93 pada perdagangan Selasa (17/1) dari perdagangan sebelumnya. Selain penurunan karena minimnya sentimen positif dari dalam negeri, analis beranggapan penurunan terjadi akibat aksi investor dalam negeri yang masih wait and see.
Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan penurunan indeks kemarin selain karena minim sentiment positif dari dalam negeri, investor lokal juga seperti menahan dari, karena menunggu arah kebijakan Amerika Serikat.
”Investor lokal seperti ditakut-takuti imbas Trump, makanya mereka masih wait and see,” kata Satrio kepada Kontan, Selasa (17/1).
Menurutnya, walaupun penurunan indeks juga diwarnai aksi jual asing yang mencapai Rp 115 triliun pada perdagangan kemarin, ini masih dalam taraf wajar dan belum signifikan menggoyang bursa. Jika nett sell dalam satu hari mencapai Rp 600 miliar, baru dapat terjadi penurunan yang signifikan.
Satrio mengatakan, koreksi tipis ini masih dalam taraf wajar sambil menunggu sentimen selanjutnya, seperti pelantikan Donald Trump. Makanya Satrio masih memprediksikan pada perdagangan besok, IHSG akan terjadi koreksi minim dan berpotensi menembus level support 5.250 dengan level resistance 5.291.
Sementara, Analis Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan pergerakan IHSG sempat optimis pada perdagangan sesi pertama kemarin tapi kembali ditutup melemah tipis dengan volume perdagangan moderat. Sektor konsumer menjadi pelemah bursa, seperti saham HMSP dan GGRM.

Secara teknikal IHSG masih akan tertekan dengan pergerakan bearish pasca break support level. Di mana secara teknikal, level support MA 50 akan menjadi target koreksi yang berada pada level 5.240. Sehingga pergerakan IHSG besok masih mixed dengan ditutup tertekan dalam range support 5.235 dan resistance 5.325.

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah emiten melakukan aksinya untuk terus menggenjot kinerja perusahaan, dan melakukan sejumlah langkah untuk merealisasikan target di tahun 2017.
Aksi apa saja yang dilakukan sejumlah emiten pada kemarin, Selasa (17/1/207). Berikut ringkasannya: 
















  • PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM)
Mengkaji kemungkinan mengenai penerbitan obligasi senilai maksimal Rp5 triliun pada 2017 sebagai sisa dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Rp12 triliun. (Bisnis Indonesia)
PT Timah (TINS). Korporasi tambang milik negara, PT Timah (Persero) Tbk., berencana menganggarkan belanja modal senilai Rp2,2 triliun-Rp2,6 triliun sepanjang 2017. (Bisnis Indonesia)
Sentul City (BKSL). Emiten properti PT Sentul City Tbk. membidik perolehan prapenjualan sebanyak Rp1,2 triliun sepanjang tahun ini. Perseroan bakal mengandalkan produk properti baru yang menyasar tiga segmen berbeda. (Bisnis Indonesia)
Astra Graphia (ASGR). Emiten yang menjadi distributor tunggal produk Fuji Xerox di Indonesia, PT Astra Graphia Tbk., menargetkan pertumbuhan kinerja penjualan mendekati 20% tahun ini. (Bisnis Indonesia)
Astra International (ASII). PT Astra International Tbk (ASII) melalui anak usahanya, PT Astratel Nusantara, berpeluang menguasai sebanyak 22,3% saham PT Lintas Marga Sedaya (LMS), pemegang konsesi dan operator jalan tol ruas Cikopo-Palimanan (Cipali). (Investor Daily)
Aneka Tambang (ANTM). Dibukanya keran ekspor tambang nikel berpotensi mendongkrak kinerja keuangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) tahun ini. Pertumbuhan pendapatan akan datang dari peningkatan penjualan nikel, chemical grade alumina (CGA), dan bauksit. (Investor Daily)
Mayora Indah (MYOR). PT Mayora Indah Tbk. akan menerbitkan obligasi senilai Rp500 miliar. Obligasi ini menjadi bagian dari penawaran umum berkelanjutan (PUB) dengan target dana Rp2 triliun. (Kontan)
Delta Dunia Makmur (DOID). PT Delta Duna Makmur Tbk. melalui anak usahanya PT Bukit Makmur Mandiri Utama memulai roadshow dalam rangkan penerbitan surat utang senilai US$500 juta. (Kontan)


JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rebound mengawali perdagangan Selasa (17/1) pagi. Data RTI menunjukkan indeks dibuka naik 0,12% ke level 5.276,49 pukul 09.09 WIB.
Ada 104 saham bergerak naik, 50 saham bergerak turun, dan 91 saham stagnan. Volume perdagangan 1,05 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 332,2 miliar.
Sembilan dari 10 indeks sektoral menghijau. Sektor industri memimpin penguatan 0,39%. Sementara, sektor perdagangan paling dalam penurunannya 0,14%.
Kembali, investor asing masih memilih untuk melepas saham. Saat ini, net sell asing sekitar Rp 2,767 miliar.
Analis NH Korindo Securities Indonesia Bima Setiaji optimistis IHSG akan kembali masuk dalam tren penguatan menyusul nilai neraca perdagangan Indonesia periode Desember 2016 mengalami sebesar US$ 992,1 juta.
"Sentimen itu akan menjaga stabilitas mata uang rupiah sehingga investor di pasar modal tidak khawatir fluktuasi kurs yang akhirnya berimbas positif terhadap IHSG kedepan," katanya.
Di sisi lain, pasar saham Asia melorot dibayangi pidato Perdana Menteri Inggris Theresa May dan menjelang pelantikan presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump.
"Ada sedikit kecemasan dan gugup menjelang pelantikan Trump dan pada posisi U.K di Eropa," kata Niv Dagan, direktur eksekutif Peak Asset Management LLC dilansir dari Bloomberg.
Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,5 % pada pukul 09.36 waktu Tokyo, melanjutkan pelemahan tiga hari berturut-turut. Indeks Topix Jepang turun 1,3 %. Indeks S & P / ASX 200 Australia turun 0,8 %.
👌

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 0,06% pada perdagangan, Senin (16/1), ke level 5.270,01. Penurunan ini disebabkan minimnya sentimen positif.
Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang mengatakan, koreksi terjadi sejak pekan lalu. "Kita butuh sentimen positif ke pasar, khususnya dari domestik," kata dia kemarin.
Edwin memprediksikan, aksi jual asing masih berlanjut karena tetap ada ketidakpastian arah kebijakan Donald Trump. Alhasil, pergerakan IHSG hari ini (17/1) bakal flat cenderung koreksi, dengan level support 5.221 dan resistance 5.307.
Menurut William Surya Wijaya, Analis Asjaya Indosurya, neraca perdagangan RI 2016 yang surplus US$ 8,78 miliar belum bisa mengangkat IHSG. Penantian laporan keuangan emiten membuat IHSG betah dalam fase konsolidasi. "Kinerja emiten yang bagus bisa mendorong IHSG menuju ke arah yang lebih tinggi," ujar dia.

William memproyeksikan, IHSG berpeluang naik dengan support 5.221 dan resistance 5.336. Saham-saham yang menarik adalah HMSP, JSMR, PGAS, UNVR, INDF, KLBF, BBNI, SMGR, ASRI PWON. Sedang saham pilihan Edwin: WSBP, WIKA, TLKM, ADRO, TINS, BBNI, JPFA


Jakarta - Mengawali perdagangan pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka pada tren positif pada posisi 5.282.

Pada perdagangan preopening, IHSG dibuka pada posisi 5.272,983.

Mengawali perdagangan pagi ini tepat pukul 09.00 waktu JATS, IHSG dibuka naik 9,093 poin (0,17%) ke 5.282,076. Indeks LQ 45 ikut dibuka menguat 1,565 (0,18%) ke posisi 884,085.

Delapan sektor mengalami penguatan dan 2 sektor melemah. Sektor pertambangan memimpin penguatan sebesar 0,33%. Sektor konstruksi tercatat turun paling dalam pagi ini sebesar 0,20%.

Sebanyak 5 saham naik, 1 saham turun dan 6 saham stagnan. Frekuensi saham ditransaksikan sebanyak 336 kali dengan total volume perdagangan sebanyak 13,3 juta lembar saham senilai Rp 13,6 miliar. Dana asing masuk tercatat Rp 7,405 miliar.

Saham-saham yang masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Unilever indonesia (UNVR) naik 225 poin (0,57%) ke Rp 39.825, Graha Layar Prima (BLTZ) naik 200 poin (2,38%) ke Rp 8.600, Indocement (INTP) naik 150 poin (1,00%) ke Rp 15.100, dan Sinar Mas Multiartha (SMMA) naik 100 poin (1,18%) ke Rp 8.575.

Sedangkan saham-saham yang masuk dalam jajaran top losers diantaranya United Tractors (UNTR) turun 400 poin (1,82%) ke Rp 21.525, Gudang Garam (GGRM) turun 250 poin (0,4%) ke Rp 62.800, Indo Tambangraya (ITMG) turun 225 poin (1,41%) ke Rp 15.700, dan Matahari Departmentstore (LPPF) turun 125 poin (0,83%) ke Rp 15.025.

Sementara di pasar uang, dolar Amerika Serikat (AS) menguat terhadap rupiah. Berdasarkan data perdagangan Reuters, dolar AS pagi ini bergerak di Rp 13.355 dibandingkan posisi sore pekan lalu di Rp 13.325.

Penguatan IHSG terjadi di tengah nelemahnya mayoritas bursa saham global.

Berikut kondisi bursa saham Asia pagi ini:
Indeks Nikkei 225 turun 147,939 poin (0,77%) ke 19.139,340
Indeks Hang Seng turun 195,711 poin (0,85%) ke 22.741,670
Indeks SSE Composite turun 24,230 poin (0,78%) ke 3.088,530
Indeks Straits Times turun 10,390 poin (0,34%) ke 3.014,680 (dna/dna)

JAKARTA kontan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka positif di awal pekan (16/1). Data RTI menunjukkan, pada pukul 09.14 WIB, indeks naik 0,18% menjadi 5.281,73.
Ada 98 saham yang melaju. Sementara, jumlah saham yang turun sebanyak 65 saham dan 79 saham lainnya diam di tempat.
Volume transaksi perdagangan pagi ini melibatkan 1,349 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 566,262 miliar.
Secara sektoral, ada tujuh sektor yang melaju. Tiga sektor dengan kenaikan terbesar antara lain: sektor industri lain-lain naik 0,81%, sektor manufaktur naik 0,33%, dan sektor keuangan naik 0,36%.
Saham-saham indeks LQ 45 yang berada di jajaran top gainers di antaranya: PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik 1,43% menjadi Rp 63.950, PT Astra International Tbk (ASII) naik 0,94% menjadi Rp 8.075, dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) naik 1,18% menjadi Rp 1.720.
Sedangkan di posisi top losers indeks LQ 45, terdapat saham-saham: PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) turun 2,04% menjadi Rp 6.000, PT United Tractors Tbk (UNTR) turun 1,63% menjadi Rp 6.025, dan PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) turun 1,6% menjadi Rp 368.
Asia mixed
Sedangkan wajah bursa Asia tampak beragam pada transaksi awal pekan ini (16/1). Data yang dihimpun CNBC menunjukkan, pada pukul 08.20 waktu Singapura, indeks Nikkei 225 Stock Average dibuka dengan penurunan 0,39%. Penurunan Nikkei terjadi seiring penguatan yen. Saham-saham berbasis ekspor utama tampak tertekan.
Asal tahu saja, pagi ini, nilai tukar yen berada di level 114,26 per dollar AS. Pada pekan sebelumnya, nilai tukar yen berada di level 116.
Saham-saham yang mempengaruhi bursa Jepang antara lain: saham Toyota turun 0,44%, Nissan turun 0,22%, Sony turun 0,17%, dan Honda naik 0,35%.
Sementara, indeks Kospi Korea Selatan turun 0,2%. Sejumlah saham yang mempengaruhi indeks Korea Selatan antara lain: Samsung Electronics naik 0,48%, Rio Tinto naik 1,42%, Fortescue naik 2,03%, dan BHP Billiton naik 1,69%.  
Sedangkan indeks ASX 200 Australia berhasil naik 0,58%. Hampir seluruh sektor mendaki. Sektor bahan baku mencatatkan kenaikan terbesar yakni 1,36%. Adapun sektor energi turun 0,16%.
Pergerakan pasar saham Asia terjadi setelah poundsterling Inggris turun lebih dari 1%. Pelemahan terjadi akibat kecemasan market bahwa Inggris tengah bersiap-siap keluar dari Uni Eropa.
Poundsterling anjlok dari level US$ 1,2150 menjadi sekitar US$ 1,2043 pada pagi ini. Sedangkan euro menguat terhadap poundsterling ke level 1,8824 dari posisi 0,8720.
Trader memprediksi volatilitas di pasar mata uang akan terus berlangsung hingga pidato Perdana Menteri Inggris Theresa May berlangsung besok.

"Pasar saat ini menanti pernyataan dari Theresa May," jelas Chris Weston, chief market strategist IG Ltd.


Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung tertekan pada pekan ini. Saham-saham unggulan alami koreksi berimbas ke IHSG.

Mengutip laporan PT Ashmore Assets Management Indonesia, seperti ditulis Sabtu (14/1/2017), IHSG merosot 1,4 persen secara mingguan dari kisaran 5.347,02 pada Jumat pekan lalu menjadi 5.272,98 pada Jumat 13 Januari 2017.

Tekanan IHSG itu terjadi didorong dari rotasi saham-saham defensif menjadi siklikal. Akhirnya, saham-saham unggulan almi koreksi dua persen secara mingguan. Sedangkan saham berkapitalisasi kecil naik 0,2 persen.

Di pasar obligasi atau surat utang, imbal hasil obligasi turun menjadi 7,6 persen dari 7,8 persen. Investor asing masuk ke pasar obligasi mencapai US$ 358 juta, sedangkan di pasar saham, investor asing melakukan aksi jual sekitar US$ 59 juta pada pekan ini.
Ada sejumlah sentimen yang pengaruhi pasar modal pada pekan ini baik dari dalam negeri dan luar negeri. Sentimen dari luar negeri dipengaruhi hasil konfrensi pers presiden terpilih AS Donald Trump. Hasil konfrensi pers pertama Donald Trump sebagai presiden AS menjawab tudingan soal Rusia dan konflik kepentingan di bisnisnya.

Dia juga membahas isu sektor kesehatan. Ia mendorong bisnis farmasi untuk menawarkan harga obat murah. Donald Trump juga ungkap soal pajak bagi perusahaan AS. Usai konfrensi pers itu, pasar pun bereaksi negatif.

Masih dari AS, data ekonomi AS menunjukkan kenaikan positif. Hal ini ditunjukkan dari kredit konsumen mencapai US$ 24,5 miliar pada November 2016 dari bulan sebelumnya US$ 16,2 miliar. Bisnis kecil di AS juga menunjukkan optimisme pada Desember 2016 seiring adanya harapan prospek ekonomi.

Dari dalam negeri, rilis data pengampunan pajak atau tax amnesty terbaru juga pengaruhi pasar. Selain itu, cadangan devisa Indonesia meningkat US$ 4,9 miliar menjadi US$ 116,4 miliar pada Desember 2016.
"Pemerintah juga merilis aturan ekspor mineral terbaru. Pemerintah izinkan ekspor nikel berkategori rendah dalam lima tahun asal memenuhi syarat yaitu membangun smelter dan 30 persen dari total produksi digunakan untuk domestik," tulis laporan Ashmore.

PT Ashmore Asset Management Indonesia juga mendapatkan kesempatan ikut dalam pertemuan ekonom dan analis dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Dalam pertemuan itu menunjukkan kalau pemerintah optimistis terhadap fundamental ekonomi Indonesia.

Meski demikian, pemerintah juga memperhatikan sejumlah risiko yang dapat pengaruhi pertumbuhan ekonomi, inflasi dan harga minyak Indonesia. Selain itu juga dampak dari rencana kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) sebanyak tiga kali pada 2017.

Dalam diskusi itu itu juga fokus terhadap anggaran dan usai pengampunan pajak. Untuk anggaran, pemerintah mengharapkan ada kenaikan pendapatan negara 19 persen secara year on year. Pendapatan itu akan dialokasikan untuk pertumbuhan multiplier seperti infrastruktur.

Sedangkan terkait pengampunan pajak, pemerintah tidak memiliki target tinggi untuk tahap ketiga. Hal itu lantaran sebagian besar target sudah tercapai pada tahap pertama. Sebaliknya Kementerian Keuangan akan memulai pemeriksaan pajak yang membeku selama periode amnesti pajak.

Kementerian Keuangan juga menegaskan tetap menjaga defisit fiskal, dan terus melakukan reformasi meliputi sistem teknologi informasi, proses bisnis dan peraturan melalui revisi pajak.

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup negatif pada perdagangan Jumat (13/1) menjadi 5.272 atau menurun 0,37%. Jadi dalam sepekan perdagangan ditutup negatif 1,4% dari perdagangan Jumat (6/1) pekan sebelumnya di level 5.347.
Analis NH Korindo Bima Setiaji mengatakan koreksi yang terjadi pada perdagangan pekan ini memang koreksi wajar melihat pada pekan pertama tahun ini bursa tumbuh dalam sepekan.
Sentimen yang mempengaruhi kemungkinan karena investor masih menunggu dari pidato pertama Donald Trump di tahun ini. "Perdagangan awal pekan masih menunggu pidato," katanya kepada KONTAN, Jumat (13/1).
Tapi setelah pidato, investor sedikit kecewa karena Trump tidak menjabarkan detail arah kebijakan ekonominya. Sehingga direspon negatif dari investor, yang membuat bursa di Amerika juga koreksi. Selain pidato Trump, investor juga masih menunggu pidato anggota FOMC lainnya pada hari ini yang menambah alasan investor untuk wait and see.
Bima mengatakan selain dari sentimen global yang menekan, dari dalam negeri juga belum ada sentimen yang kuat untuk mendorong IHSG. Seperti data yang baru dirilis penjualan mobil masih stagnan, Undang-undang minerba baru juga melemahkan saham tambang. "Sentimen pemerataan harga semen di Nasional juga direspon negatif oleh pasar," kata Bima.
Sementara, Kepala Riset Erdikha Elit Securities Wilson Sofan mengatakan pelemahan indeks yang sudah menembus batasan level 5.294, kemungkinan masih dapat melanjutkan pelemahan. IHSG menembus lower fractal menujukan potensi yang dapat berlanjut. "Namun Stochastic telah memasuki area oversold sehingga ruang koreksi terbatas," katanya.
Sehingga pada perdagangan pekan depan masih diprediksi adanya koreksi tipis, walaupun berpeluang teknikal rebound melihat pekan ini bursa terus ditutup memerah. Wilson mengingatkan kemungkinan sentimen yang mempengaruhi adalah pidato pertama dari Janet Yallen tahun ini, karena investor menunggu kejelasan kenaikan Fed Fund Rate.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

Waspada: ekonomi 2024

  INFLASI: +0.04% (Januari 2024) INFLASI: +0.34% (Februari 2024) INFLASi: inflasi pangan Maret 2024 PDB: +5.05% (2023, yoy) Cadangan Devisa : $144 M, aza Cadangan Devisa: $140,4 M, aza SBY v. Jokowi: ekonomi yang lebe bagus 🍒