Jakarta - Indeks saham menguat 0,3% ke 4.910,19 pada awal perdagangan Kamis (24/4/2014). Investor asing mengalami net buy Rp40,1 miliar.
Volume perdagangan mencapai 924,67 juta saham senilai Rp1,5 triliun. Sebanyak 126 saham menguat, 77 saham melemah dan 65 saham belum mengalami perubahan.
Indeks sempat tergelincir ke 4.890,5 dari level pembukaan di 4.893,14. Penguatan indeks saham mulai mencoba menutup kerugian pada perdagangan Rabu kemarin yang berakhir di zona negatif. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah tipis 5,058 poin (0,10%) ke posisi 4.893,148.
Penguatan tertinggi terjadi pada saham sektor konsumen 0,9%, disusul saham sektor manufaktur 0,6%. Semua sektor saham berada di area positif. Kecuali saham sektor perdagangan yang masih stagnan.
Indeks LQ45 naik 0,4%, indeks JII naik 0,3%, indeks ISSI menguat 0,3%. Untuk indeks SMinfra18 naik 0,2% dan IDX30 naik 0,4%.
http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/2094756/indeks-saham-menguat-03-ke-4910-di-awal-sesi
Sumber : INILAH.COM
AAA Securities: IHSG Konsolidasi, Soroti 4 Saham
- Kamis, 24 April 2014, 08:54 WIB
Bisnis.com, JAKARTA— AAA Securities memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini, Kamis (24/4/2014) bergerak pada level support 4.850, 4.800 dan resisten 4.900, 4.950.
“IHSG masih konsolidasi, dengan resisten di 4.950 dan 5.000,” kata Equity Technical Analyst AAA Securities Wijen Pontus dalam risetnya yang diterima hari ini ini, Kamis (24/4/2014).
Wijen mengatakan IHSG menunggu sentimen positif dari bakal calon pendamping Jokowi sebagai cawapres.
AAA Securities mengemukakan ada 4 saham yang dapat dipertimbangkan pada perdagangan hari ini, yaitu:
- BMTR
Buy on weakness (Chart : http://postimg.org/image/subhqxtjn/)
BMTR tampaknya sudah selesai membentuk wave , dan harusnya dalam waktu dekat akan kembali menguat membentuk wave ke arah 2.500. Support BMTR ada di 2.230, selama BMTR masih di atas itu, BMTR masih bisa dibeli
Buy area ideal: 2.250—2.290
Stop loss level: Di bawah 2.230
Target profit: 2.500
- BHIT
Buy on weakness (Chart : http://postimg.org/image/pbzhujsnn/)
BHIT kemarin terkoreksi dengan volume yang terus mengecil, ini indikasi bahwa BHIT sudah di akhir wave . Manfaatkan koreksi wajar BHIT ini untuk BoW, mengingat BHIT harusnya segera akan naik membentuk wave
Buy area ideal: 313—316
Stop loss level: Di bawah 307
Target profit: 339—340
- SSIA
SoS (Chart : http://postimg.org/image/k2pros88t/)
SSIA kemarin terkoreksi dengan volume besar, melihat hal ini, harusnya SSIA masih akan turun untuk midterm. Saat ini, adanya support di 805—810 menyebabkan SSIA berpeluang mengalami rebound. Manfaatkan rebound ini untuk SoS, trading sell jika SSIA turun di bawah 800
Range sell ideal: 830—840
Target turun terdekat: 740—750
- ASRI
SoS (Chart : http://postimg.org/image/4t4lpheqb/)
ASRI kemarin kembali turun dengan volume besar, ini menunjukkan ASRI masih ontrack untuk melanjutkan wave dengan target di bawah 500. Trading sell jika ASRI turun di bawah 525
Range sell ideal: 535—545
Target turun terdekat: 490
Editor : Linda Teti Silitonga
Bisnis.com, JAKARTA— AAA Securities memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini, Kamis (24/4/2014) bergerak pada level support 4.850, 4.800 dan resisten 4.900, 4.950.
“IHSG masih konsolidasi, dengan resisten di 4.950 dan 5.000,” kata Equity Technical Analyst AAA Securities Wijen Pontus dalam risetnya yang diterima hari ini ini, Kamis (24/4/2014).
Wijen mengatakan IHSG menunggu sentimen positif dari bakal calon pendamping Jokowi sebagai cawapres.
AAA Securities mengemukakan ada 4 saham yang dapat dipertimbangkan pada perdagangan hari ini, yaitu:
- BMTR
Buy on weakness (Chart : http://postimg.org/image/subhqxtjn/)
BMTR tampaknya sudah selesai membentuk wave , dan harusnya dalam waktu dekat akan kembali menguat membentuk wave ke arah 2.500. Support BMTR ada di 2.230, selama BMTR masih di atas itu, BMTR masih bisa dibeli
Buy area ideal: 2.250—2.290
Stop loss level: Di bawah 2.230
Target profit: 2.500
- BHIT
Buy on weakness (Chart : http://postimg.org/image/pbzhujsnn/)
BHIT kemarin terkoreksi dengan volume yang terus mengecil, ini indikasi bahwa BHIT sudah di akhir wave . Manfaatkan koreksi wajar BHIT ini untuk BoW, mengingat BHIT harusnya segera akan naik membentuk wave
Buy area ideal: 313—316
Stop loss level: Di bawah 307
Target profit: 339—340
- SSIA
SoS (Chart : http://postimg.org/image/k2pros88t/)
SSIA kemarin terkoreksi dengan volume besar, melihat hal ini, harusnya SSIA masih akan turun untuk midterm. Saat ini, adanya support di 805—810 menyebabkan SSIA berpeluang mengalami rebound. Manfaatkan rebound ini untuk SoS, trading sell jika SSIA turun di bawah 800
Range sell ideal: 830—840
Target turun terdekat: 740—750
- ASRI
SoS (Chart : http://postimg.org/image/4t4lpheqb/)
ASRI kemarin kembali turun dengan volume besar, ini menunjukkan ASRI masih ontrack untuk melanjutkan wave dengan target di bawah 500. Trading sell jika ASRI turun di bawah 525
Range sell ideal: 535—545
Target turun terdekat: 490
Editor : Linda Teti Silitonga
First Asia Capital: IHSG Menguat Terbatas, Perhatikan 7 Saham
- Kamis, 24 April 2014, 09:01 WIB
Bisnis.com, JAKARTA— First Asia Capital memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Kamis (24/4/2014) bergerak dengan support di 4.870 dan resisten 4.910.
“IHSG diperkirakan cenderung menguat terbatas,” kata Analis First Asia Capital David Sutyanto dalam risetnya yang diterima hari ini, Kamis (24/4/2014).
David mengemukakan melanjutkan perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan bergerak bervariasi dalam rentang konsolidasi, dan dibayangi pergerakan nilai tukar rupiah atas dolar AS.
“Namun antisipasi atas rilis laba kuartal I/2014, dan pembagian dividen sejumlah emiten menjelang akhir bulan ini, bisa berpeluang mengangkat indeks,” kata David.
First Asia Capital mengemukakan ada 7 saham yang dapat dipertimbangkan pada perdagangan hari ini, yaitu:
- BBRI 9950-10300 TB, SL 9750
- ITMG 26100-27200 TB, SL 25700
- ADRO 1040-1100 SoS, SL 1000
- TINS 1520-1620 TB, SL 1490
- TLKM 2320-2370 BoW, SL 2290
- INCO 3600-3850 TB, SL 3550
- LSIP 2390-2460 TB, SL 2300
Editor : Linda Teti Silitonga
REKOMENDASI
Sempatkan melirik lima isu penting hari ini!
Oleh Barratut Taqiyyah - Kamis, 24 April 2014 | 06:25 WIB
JAKARTA. Berikut adalah sejumlah isu penting yang patut Anda simak hari ini:
- Posisi IHSG
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,1% ke level 4893,15 pada penutupan Rabu (23/4). Pergerakan IHSG berbeda arah dengan Bursa Asia, terlihat dari Indeks MSCI Asia Pacific yan gnaik 0,2% ke level 138,87.
Pergerakan IHSG cenderung mendatar. Tidak ada sentimen yang berpengaruh signifikan terhadap pergerakan IHSG. Purwoko Sartono, analis Panin Sekuritas menilai, investor wait and see terkait koalisi partai politik dalam negeri.
Sedangkan dari luar negeri, IHSG dipengaruhi oleh data ekonomi Amerika serikat dan China. "Minggu ini akan ada data purchasing manager's index (PMI) China," ujar Purwoko.
Analis Reliance Securities, Wilson Sofan menambahkan, belum jelasnya calon wakil presiden yang diajukan oleh partai politik menimbulkan ketidakpastian.
Hingga bulan depan, Wilson menduga tidak ada sentimen yang berpengaruh signifikan terhadap IHSG. "Bulan depan ada rilis data inflasi dalam negeri dan neraca perdagangan yang diperkirakan baik," kata Wilson.
- Posisi Wall Street
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,1% ke level 4893,15 pada penutupan Rabu (23/4). Pergerakan IHSG berbeda arah dengan Bursa Asia, terlihat dari Indeks MSCI Asia Pacific yan gnaik 0,2% ke level 138,87.
Pergerakan IHSG cenderung mendatar. Tidak ada sentimen yang berpengaruh signifikan terhadap pergerakan IHSG. Purwoko Sartono, analis Panin Sekuritas menilai, investor wait and see terkait koalisi partai politik dalam negeri.
Sedangkan dari luar negeri, IHSG dipengaruhi oleh data ekonomi Amerika serikat dan China. "Minggu ini akan ada data purchasing manager's index (PMI) China," ujar Purwoko.
Analis Reliance Securities, Wilson Sofan menambahkan, belum jelasnya calon wakil presiden yang diajukan oleh partai politik menimbulkan ketidakpastian.
Hingga bulan depan, Wilson menduga tidak ada sentimen yang berpengaruh signifikan terhadap IHSG. "Bulan depan ada rilis data inflasi dalam negeri dan neraca perdagangan yang diperkirakan baik," kata Wilson.
- Posisi Wall Street
Setelah mencatatkan reli selama enam hari berturut-turut, kekuatan Wall Street akhirnya memudar. Tadi malam (23/4), bursa AS ditutup di zona merah.
Mengutip data Bloomberg, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks S&P 500 turun 0,2% menjadi 1.875,39. Sementara, indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,1% menjadi 16.501,65 Penurunan juga terlihat pada indeks Russell 2000 sebesar 0,7%. Transaksi tadi malam melibatkan sekitar 5,7 miliar saham atau 18% lebih rendah dari volume transaksi rata-rata tiga bulanan.
Pergerakan sejumlah saham turut mempengaruhi bursa AS. Beberapa di antaranya adalah Amgen Inc yang anjlok 5,4%, AT&T Inc turun 3,8% dan Boeing Co yang naik 2,4%.
- Pengelola QM Financial di balik Panen Mas
Nama perusahaan pengelola investasi bodong, CV Panen Mas, kembali menyenggol perusahaan perencana keuangan, Quantum Magna (QM) Financial. Dari dokumen yang diperoleh KONTAN, tiga nama staf perusahaan QM Financial turut mendirikan Panen Mas. Sebelumnya, nama QM Financial terseret perkara CV Panen Mas, lantaran perusahaan itu dituding merekomendasikan produk investasi bodong milik Panen Mas.
Kasus ini mulai terkuak setelah salah seorang klien QM Financial, menuntut QM bertanggung jawab atas kerugian yang dialaminya. Dokumen salinan akta notaris pendirian CV Panen Mas yang dibuat notaris Kabupaten Tangerang, Mira Oktaria, SH, MKn. Akta dengan nomor 17 tertanggal 19 November 2012 tersebut mencatat, ada empat nama pendiri perusahaan itu.
Mereka adalah Ari Pratomo sebagai Direktur Utama Panen Mas. Lalu, Benny Raharjo selaku Direktur Panen. Kemudian, Nurfitriavi Nuriman dan Eka Agustina Safitri masing-masing sebagai komisaris utama dan komisaris. Nah, tiga nama terakhir merupakan staf di QM Financial.
- Harga batubara masih tertekan
Harga batubara belum lepas dari tekanan. Harga sulit terangkat karena pasokan batubara dunia masih melimpah. Sedangkan, permintaan dari China, Eropa dan Jepang tengah melemah. Data Bloomberg menunjukkan, Selasa (22/4), harga batubara di Bursa ICE Futures untuk kontrak pengiriman Mei 2014 turun 1,21% dari hari sebelumnya menjadi US$ 73,40 per metrik ton. Jika dibandingkan akhir tahun 2013, harga batubara sudah terpangkas 12,87%. Harga saat ini belum beranjak jauh dari level terendah sejak Maret 2009 sebesar US$ 71,60 per ton yang sempat tersentuh 10 Maret 2014 lalu.
Analis PT Central Capital Futures, Wahyu Tribowo Laksono menilai, harga batubara masih bergerak konsolidasi. "Tahun ini, harga batubara bergerak konsolidasi di area US$ 70-US$ 80 per ton," kata dia, kemarin. Wahyu bilang permintaan batubara yang menyusut membuat harga jatuh. Permintaan merosot akibat ekonomi China yang melambat.
- Surat utang Rp 10,2 triliun siap terbit
Penerbitan surat utang korporasi semakin ramai. Saat ini setidaknya ada obligasi senilai Rp 10,2 triliun yang sedang diproses penerbitannya oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan segera terbit dalam waktu dekat. Yang paling baru, PT Bank UOB Indonesia yang akan menerbitkan obligasi subordinasi senilai Rp 1 triliun. Surat utang bertenor tujuh tahun ini ditawarkan dengan harga 100% dari nilai nominal obligasi.
Presiden Direktur UOB Indonesia Armand Bachtiar Arief mengatakan dana hasil penerbitan obligasi akan digunakan untuk pengembangan usaha dan keperluan operasional perusahaan. "Penerbitan obligasi ini sekaligus akan menaikkan aset bank," kata Armand, kemarin. Masa penawaran awal atau bookbuilding akan berlangsung 17 April hingga 7 Mei 2014. Sedangkan, masa penawaran akan dilakukan 21 Mei 2014.
Obligasi ini rencananya dicatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 30 Mei 2014. Kupon menarik Obligasi subordinasi diperkirakan bakal memberikan kupon menarik.
Dengan mempertimbangkan rating AA yang diperoleh dari Fitch Ratings, analis obligasi BNI Securities, I Made Adi Saputra memperkirakan, surat utang dari UOB akan ditetapkan dengan kupon 11%. "Perseroan dianggap memiliki risiko yang rendah, dan memiliki kemampuan yang lebih baik untuk memenuhi kewajiban jangka panjang," kata Made.
Mengutip data Bloomberg, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks S&P 500 turun 0,2% menjadi 1.875,39. Sementara, indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,1% menjadi 16.501,65 Penurunan juga terlihat pada indeks Russell 2000 sebesar 0,7%. Transaksi tadi malam melibatkan sekitar 5,7 miliar saham atau 18% lebih rendah dari volume transaksi rata-rata tiga bulanan.
Pergerakan sejumlah saham turut mempengaruhi bursa AS. Beberapa di antaranya adalah Amgen Inc yang anjlok 5,4%, AT&T Inc turun 3,8% dan Boeing Co yang naik 2,4%.
- Pengelola QM Financial di balik Panen Mas
Nama perusahaan pengelola investasi bodong, CV Panen Mas, kembali menyenggol perusahaan perencana keuangan, Quantum Magna (QM) Financial. Dari dokumen yang diperoleh KONTAN, tiga nama staf perusahaan QM Financial turut mendirikan Panen Mas. Sebelumnya, nama QM Financial terseret perkara CV Panen Mas, lantaran perusahaan itu dituding merekomendasikan produk investasi bodong milik Panen Mas.
Kasus ini mulai terkuak setelah salah seorang klien QM Financial, menuntut QM bertanggung jawab atas kerugian yang dialaminya. Dokumen salinan akta notaris pendirian CV Panen Mas yang dibuat notaris Kabupaten Tangerang, Mira Oktaria, SH, MKn. Akta dengan nomor 17 tertanggal 19 November 2012 tersebut mencatat, ada empat nama pendiri perusahaan itu.
Mereka adalah Ari Pratomo sebagai Direktur Utama Panen Mas. Lalu, Benny Raharjo selaku Direktur Panen. Kemudian, Nurfitriavi Nuriman dan Eka Agustina Safitri masing-masing sebagai komisaris utama dan komisaris. Nah, tiga nama terakhir merupakan staf di QM Financial.
- Harga batubara masih tertekan
Harga batubara belum lepas dari tekanan. Harga sulit terangkat karena pasokan batubara dunia masih melimpah. Sedangkan, permintaan dari China, Eropa dan Jepang tengah melemah. Data Bloomberg menunjukkan, Selasa (22/4), harga batubara di Bursa ICE Futures untuk kontrak pengiriman Mei 2014 turun 1,21% dari hari sebelumnya menjadi US$ 73,40 per metrik ton. Jika dibandingkan akhir tahun 2013, harga batubara sudah terpangkas 12,87%. Harga saat ini belum beranjak jauh dari level terendah sejak Maret 2009 sebesar US$ 71,60 per ton yang sempat tersentuh 10 Maret 2014 lalu.
Analis PT Central Capital Futures, Wahyu Tribowo Laksono menilai, harga batubara masih bergerak konsolidasi. "Tahun ini, harga batubara bergerak konsolidasi di area US$ 70-US$ 80 per ton," kata dia, kemarin. Wahyu bilang permintaan batubara yang menyusut membuat harga jatuh. Permintaan merosot akibat ekonomi China yang melambat.
- Surat utang Rp 10,2 triliun siap terbit
Penerbitan surat utang korporasi semakin ramai. Saat ini setidaknya ada obligasi senilai Rp 10,2 triliun yang sedang diproses penerbitannya oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan segera terbit dalam waktu dekat. Yang paling baru, PT Bank UOB Indonesia yang akan menerbitkan obligasi subordinasi senilai Rp 1 triliun. Surat utang bertenor tujuh tahun ini ditawarkan dengan harga 100% dari nilai nominal obligasi.
Presiden Direktur UOB Indonesia Armand Bachtiar Arief mengatakan dana hasil penerbitan obligasi akan digunakan untuk pengembangan usaha dan keperluan operasional perusahaan. "Penerbitan obligasi ini sekaligus akan menaikkan aset bank," kata Armand, kemarin. Masa penawaran awal atau bookbuilding akan berlangsung 17 April hingga 7 Mei 2014. Sedangkan, masa penawaran akan dilakukan 21 Mei 2014.
Obligasi ini rencananya dicatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 30 Mei 2014. Kupon menarik Obligasi subordinasi diperkirakan bakal memberikan kupon menarik.
Dengan mempertimbangkan rating AA yang diperoleh dari Fitch Ratings, analis obligasi BNI Securities, I Made Adi Saputra memperkirakan, surat utang dari UOB akan ditetapkan dengan kupon 11%. "Perseroan dianggap memiliki risiko yang rendah, dan memiliki kemampuan yang lebih baik untuk memenuhi kewajiban jangka panjang," kata Made.
Editor: Barratut Taqiyyah
Komentar
Posting Komentar