Langsung ke konten utama

IHSG per tgl 28 April 2014

Cermati kinerja kuartal I


kontan


JAKARTA. Di akhir pekan, Indeks Harga Saham Gabungan berhasil menguat. IHSG naik 0,13% ke 4.897,64, Jumat (25/5). Sementara dalam sepekan, IHSG naik 0,01%. Sementara, bursa Asia tercermin indeks MSCI Asia Pasific turun 0,4% ke 138,03. Sementara dalam sepekan MSCI Asia Pasific turun 0,81%.
Kepala riset Batavia Prosperindo Sekuritas, Andi Ferdinand mengatakan, selama sepekan ini ada beberapa emiten yang telah merilis kinerja keuangan kuartal I-2014. "Seperti UNVR dan BDMN kurang baik, tapi BBRI cukup positif," ujar dia. Rupiah cenderung melemah dalam sepekan ini. Ini menimbulkan kekhawatiran bunga acuan kembali naik.
Analis Reliance Securities, Lanjar Nafi Taulat menambahkan, ada sentimen negatif dari eksternal yakni kerusuhan Ukraina. "Konflik semakin panas sehingga membuat pergerakan mata uang emerging market tertekan," kata dia.
Lanjar melihat, investor asing khawatir terhadap sentimen negatif Ukraina. Asing juga net sell Rp 16,82 miliar.
Secara teknikal, analis Batavia Prosperindo Sekuritas, Parningotan Julio mengatakan, IHSG dalam pola konsolidasi. Candlestick membentuk small candle mengindikasikan minat beli rendah. MACD dalam downtrend, ADX line melemah, dan stochastic negatif.
Selama sepekan ke depan, Andi memperkirakan, investor masih akan mencermati laporan keuangan emiten di kuartal I-2014 dan dividen. Parningotan memproyeksikan, IHSG melemah di 4.791-4.933. Sementara Lanjar memperkirakan, di 4.807-4.905.
Editor: Avanty Nurdiana
TRUST SECURITIES: IHSG Sideways, Koleksi 8 Saham Linda Teti Silitonga - Senin, 28 April 2014, 07:06 WIB Bisnis.com, JAKARTA- Trust Securities memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Senin (28/4/2014) berada dio kisaran 4.884-4920. Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada mengatakan IHSG diperkirakan akan berada pada rentang support 4.884-4.890, dan resisten 4.910-4.920. Gravestone doji bertahan masih di atas middle bollinger band (MBB). MACD masih bergerak landai dengan histogram negatif yang memendek. RSI, Stochastic, dan William’s %R masih tertahan kenaikannya. Meski hanya naik tipis namun, laju IHSG mampu bertahan di atas kisaran target support (4.860-4.876), dan mampu berada di kisaran target resisten (4.906-4.918). “Masih maraknya minat jual dan mulai adanya aksi jual asing, dapat membuat IHSG tertahan untuk melanjutkan kenaikannya,” kata Reza. Laju IHSG, prediksinya, cenderung sideways dan berpotensi melemah jika tidak adanya sentimen positif yang menahannya. Trust Securities mengemukakan ada 8 saham yang dapat dipertimbangkan pada perdagangan hari ini, yaitu: WIKA 2.220-2.400. Continuous Mat Hold. Stochastic bertahan naik. Maintained buy slm up 2.325 LPKR. 1.060-1.135. Three outside up. RSI berbalik naik. Maintained buy slm up1.080 CPIN. 3.900-4.000. Three outside up di atas lower bollinger band(LBB). Maintained buy slm up 3.940 INTP. 22.300-22.750. Bullish harami di atas LBB. Stochastic berbalik naik. Maintained buy slm up 22.525 BMTR. 2.230-2.310. Inverted hammer di atas MBB. RSI mulai turun. Trd sell jika 2.245 gagal bertahan BMRI. 9.825-10.150. Inverted hammer dekati MBB. MFI & William’s %R bergerak naik. Maintained buy slm up9850 JSMR. 5.825-6.175. Tweezers bottom lewati MBB. RSI berbalik naik dari area oversold. Maintained buy slm up 6000 PGAS. 5.450-5.676. Doji star dekati upper bollnger band(UBB). William’s %R berkurang kenaikannya. Trd buy slm up5500 Editor : Linda Teti Silitonga Seabrek Saham Pilihan Pekan Ini Oleh: Ahmad Munjin pasarmodal - Senin, 28 April 2014 | 06:45 WIB INILAHCOM, Jakarta – Dalam sepekan ke depan, laju IHSG diprediksi berada pada rentang support 4.848-4.879 dan resisten 4.922-4.931. Inilah saham-saham pilihannya. IHSG selama sepekan kemarin mengalami kenaikan 0,59 poin (0,01%) atau lebih rendah dari sebelumnya yang menguat 80,48 poin (1,67%). Semua indeks utama hampir mayoritas melemah yang dipimpin indeks DBX (-0,41%) diikuti indeks JII (-0,06%), indeks IDX30 (-0,04%), dan indeks utama lainnya. Penguatan hanya dialami MBX (+0,08%). Sementara indeks sektoral bergerak variatif di mana penguatan dipimpin indeks pertambangan yang naik +3,82%; indeks infrastruktur (+1,68%); indeks perkebunan (+0,64%); dan indeks aneka industri (0,41%). Sementara pelemahan dipimpin indeks industri dasar -2,36%; indeks konsumer dan manufaktur yang masing-masing turun -1,03% dan -0,99%. Reza Priyambada, kepala riset Trust Securities meperkirakan, dalam sepekan depan, IHSG akan berada pada rentang support 4.848-4.879 dan resisten 4.922-4.931. “IHSG membentuk pola menyerupai hammer di bawah upper bollinger bands,” katanya kepada INILAHCOM, di Jakarta, Minggu (27/4/2014). Moving Average Convergence Divergence (MACD) masih bertahan naik dengan histogram positif yang memendek. The Relative Strength Index (RSI), William's %R, dan Stochastic tertahan kenaikannya. Laju IHSG berhasil bertahan di atas target support (4.800-4.850) namun gagal menyentuh target resisten (4.917-4.928). Kondisi itu akan membuat IHSG berpotensi bergerak variatif sideways cenderung terbatas. Waspadai selalu adanya potensi pembalikan arah dan diharapkan masih ada daya beli sehingga IHSG masih berpeluang naik meski tipis. “Diharapkan tidak membuka potensi tren pembalikan arah melemah,” imbuhnya. Dalam sepekan ke depan, beberapa data ekonomi yang akan menjadi perhatian sentimen antara lain, Private sector credit Australia; Balance of trade, business confidence, & building permits New Zealand; Retail sales YoY, BoJ Interest rate, housing starts, & construction orders Jepang; HSBC manufacturing PMI China; Current account & business confidence, industrial production, manufacturing production, & retail sales KorSel; Retail sales MoM & YoY, unemployment rate, & Gfk consumer confidence Jerman; Consumer confidence Perancis;Consumer & business confidence, industrial & economic sentiment, inflation rate Zona Euro; Halifax house price index, Gfk consumer confidence, & GDP growth rate Inggris; Consumer & business confidence, retail sales, & unemployment rate Italia; Unemployment rate, retail sales, inflation rate, GDP growth rate, & business confidence Spanyol; Pending home sales, Dallas Manufacturing Index, chain store sales, redbook YoY & MoM, consumer confidence, GDP growth rate, & Home price AS; dan lainnya. Adapun beberapa saham yang dapat diperhatikan antara lain: Saham PT Sawit Sumbermas Sarana (SSMS), PT Adaro Energy (ADRO), PT AKR Corporindo (AKRA), PT London Sumatera (LSIP), PT United Tractors (UNTR), PT Indika Energy (INDY), TRAM, PT Salim Ivomas Pratama (SIMP), PT Cipaganti Citra Graha (CPGT), PT Indo Tambangraya Megah (ITMG), PT Global Mediacom (BMTR), PT Harum Energy (HRUM), & PT Perusahaan Gas Negara (PGAS). Saham PT Bank Mandiri (BMRI), PT Gudang Garam (GGRM), PT Kalbe Farma (KLBF), PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM), PT AKR Corporindo (AKRA), PT Perusahaan Gas Negara (PGAS), PT Sawit Sumbermas Sarana (SSMS), PT Media Nusantara Citra (MNCN), PT Ultra Jaya Milk (ULTJ), PT Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP), PT London Sumatera (LSIP), PT Unilever Indonesia (UNVR), & PT Mitra Adiperkasa (MAPI). [jin] INILAHCOM, Jakarta – Level 5.251 dinilai jadi satu-satunya resisten penting bagi IHSG saat ini. Karena itu, dibutuhkan trigger baru untuk melewati resistance 4.933. Inilah faktor-faktor penentunya. Pada perdagangan Jumat (25/4/2014), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 6,564 poin (0,13%) ke posisi 4.897,643. Intraday terendah 4.891,270 dan tertinggi 4.916,592. Kepada INILAHCOM, pengamat pasar modal Irwan Ariston Napitupulu memaparkan 10 poin penting yang akan berpengaruh pada pergerakan IHSG, mulai persoalan politik hingga faktor ex-dividend. Berikut ini penjelasan rinci dari Irwan: Faktor Cawapres & Bentuk Koalisi Dari internal, laju IHSG terpengaruh oleh isu pengumuman Cawapres dan bagaimana bentuk koalisinya meskipun ini tidak berkaitan langsung dengan saham. Bukan hanya Cawapres dari Jokowi tapi juga Cawapres dari calon presiden lain. Semua masih ditunggu. Sebab, banyak sekali pergeseran-pergeseran. Meskipun, Jokowi sendiri sudah 90% confirm akan maju Capres. Capres lain seperti Prabowo belum aman posisinya karena belum bisa mendapatkan mitra koalisi yang bisa memenuhi 20% legislatif. Faktor Kinerja Emiten Kuartal I-2014 Yang berkaitan dengan saham adalah penantian dirilisnya laporan keuangan emiten kuartal I-2014. Dalam 1-2 pekan ke depan, akan bermunculan kinerja emiten kuartal I yang biasanya dirilis akhir April. Faktor Ex-Dividend Selain itu, banyak pembagian dividen. Pada hari ex-dividend, harga saham cenderung dibuka turun sebesar nilai dividen yang diberikan. Kebetulan, pada 28 April banyak cum dividend dari emiten-emiten besar. Karena itu, 29 April menjadi hari ex-dividend sehingga IHSG cenderung dibuka turun pada tanggal tersebut. Tren IHSG Masih Naik Secara grafik, posisi IHSG masih uptrend tapi masih di posisi short term resistance. Karena itu, dibutuhkan trigger baru untuk melewati resistance 4.933. Bila ada kekuatan yang mampu memecahkan resistance tersebut, target berikutnya adalah 5.251. Mungkin tidak langsung tapi bertahap. Level 5.251 Jadi Resisten Penting Setelah pecah 4.933, IHSG tak punya lagi resistance yang berarti hingga 5.251. Ini juga yang mebuat sulit terpecahkannya 4.933. Butuh trigger kuat. Entah itu laporan keuangan yang di atas estimasi dan pengumuman dari perkembangan politik yang bisa saja mengejutkan bagi pasar. Di sisi lain, level support jangka pendek IHSG di 4.850 dan support yang kuatnya di 4.720. Di level 4.720, pasar harus hati-hati, kurangi portofolio atau bahkan bersihkan posisi. Tapi, di posisi saat ini, tetap fokus pada saham karena IHSG cenderung aman. Tidak ada indikasi-indikasi yang menunjukkan akan terjadinya bearish. Tinggal pilih saham-saham yang secara kinerja kuartal I-2014 potensial naik. Saham Batu Bara Mulai Menanjak Setelah IHSG sideways dalam dua pekan, kemungkinan akan terjadi rotasi-rotasi balancing pada portofolio para fund manager. Saya melihat saham-saham pertambangan mulai menanjak terutama beberapa saham batu bara yang naik signifikan. Secara grafik, saham-saham pertambangan jadi pilihan. Tetapi, secara fundamental saya belum begitu yakin karena harga batu baranya masih kurang bagus dan kena pajak royalty 13,5%. Ada rumor yang beredar bahwa presiden baru nanti yang diperkirakan pasar Jokowi, ada kebijakan baru yang me-review pajak royalty batu bara. Ini mungkin yang membuat saham PT Adaro Energy (ADRO), PT Harum Energy (HRUM), PT Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) dan saham-saham batu bara lain mengalami kenaikan dalam sepekan terakhir. Jika yang 13,5% diturunkan menjadi sama dengan pajak Crude Palm Oil (CPO) yang didasarkan pada harga internasional, saham-saham batu bara siap menguat. Jika harga cenderung rendah, pajaknya pun rendah. Tapi, ketika harga komoditasnya tinggi seperti 2007 dan awal 2008, boleh kena pajak tinggi. Jika ini yang terjadi, saham-saham batu bara akan terbang. Saham Batu Bara Murah dan Atraktif Jika melihat fundamental kinerja emiten, saham-saham sekarang sudah murah. Secara grafik juga menarik karena saham batu bara baru awal kenaikan sehingga patut dicermati. Meskipun, dari konteks fundamental harga batu bara, masih belum membaik. Tapi, harga saham batu bara cenderung di dasar. Contohnya, PT Adaro Energy (ADRO) yang sempat di Rp2.000-an sekarang di Rp1.000-an. PT Harum Energy (HRUM) yang sempat di Rp10.000, sekarang di Rp2.000-an. Buy on weakness saham batu bara pasti oke. Tapi, saat grafik naik sekarang, belum tentu juga dapat. Karena harga saham batu bara sudah cukup rendah, buy on weakness boleh, beli di harga pasar juga tak masalah. Tunggu penembusan resistance juga tak masalah. Diatur porsinya, 20% saham batu bara dari total portofolio, saya rasa cukup konservatif. Cari yang jelas-jelas seperti PT Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA), perusahaan batu bara milik pemerintah, PT Adaro Energy (ADRO) yang sejauh ini oke, HRUM juga murah, dan PT Indo Tambangraya Megah (ITMG) juga favorit. Saham-saham tersebut cukup likuid. Saya tidak rekomendasikan PT Bumi Resources (BUMI). Meski murah harganya karena turun dari Rp8.000 jadi Rp200, fundamentalnya dipertanyakan. Saham-saham Bank Cukup Menarik Di luar batu bara, menyambut rilis kinerja kuartal I-2014, saya melihat saham-saham bank cukup menarik. Sebab, PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) naik 19-20% di kuartal I. Saya rasa akan sama terjadi di PT Bank Mandiri (BMRI), PT Bank Negara Indonesia (BBNI), PT Bank Tabungan Negara (BBTN), PT Bank Jabar-Banten (BJBR), PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (BJTM), dan PT Bank Central Asia (BBCA). Dalam 1-2 pekan ke depan, saham-saham bank akan terdongkrak oleh positifnya rilis kenerja. Bukan tidak mungkin mengalami lonjakan-lonjakan harga sahamnya. Meskipun sekarang, harga saham bank sudah mendekati all time high. Karena itu, lebih cocok buy on weakness di saham-saham bank. Jangan sampai beli saham di harga puncak. Saat ada penurunan, jangan takut beli. Karena bank adalah saham nyaman. Grafiknya bagus dan fundamental labanya terus meningkat dari tahun ke tahun. Pilih Juga Saham Konsumsi dan Konstruksi Sektor konsumsi yang likuid juga bagus seperti PT Unilever Indonesia (UNVR), PT Indofood CPB Sukses Makmur (ICBP), PT Indofood Sukses Makmur (INDF), dan PT Tiga Pilar Sejahtera Food (AISA). Saham-saham konstruksi seperti PT Adhi Karya (ADHI), PT Pembangunan Perumahan (PTPP), PT Wijaya Karya (WIKA), PT Waskita Karya (WSKT) juga menarik. Sebab, indeks berpeluang terus meningkat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

Waspada: ekonomi 2024

  INFLASI: +0.04% (Januari 2024) INFLASI: +0.34% (Februari 2024) INFLASi: inflasi pangan Maret 2024 PDB: +5.05% (2023, yoy) Cadangan Devisa : $144 M, aza Cadangan Devisa: $140,4 M, aza SBY v. Jokowi: ekonomi yang lebe bagus 🍒