Langsung ke konten utama

ihsg per tgl 01 Februari 2016


JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan depan diperkirakan lebih banyak terpapar sentimen dalam negeri.
Kemarin Jumat (29/1), indeks menghakhiri perdagangan dengan penguatan 0,27% ke level 4.615,16.  
Pekan depan, pemerintah akan merilis data Produk Domestik Bruto (PDB). Data inflasi yang diumumkan Senin (1/2) juga akan memberi efek pada bursa. Selain itu, pasar juga merilis laporan keuangan tahun 2015. 
"Dalam jangka menengah, pergerakan IHSG masih cenderung flat. Tapi, rilis data-data tersebut juga sangat menentukan arah IHSG," kata Parningotan Julio, Kepala riset Millenium Danatama Sekuritas. 
Dia memperkirakan, IHSG akan bergerak pada rentang 4.556 - 4.690 sepanjang pekan depan.
Dalam sepekan kemarin, IHSG melonjak 3,5%. Parningotan bilang, penguatan tersebut efek rebound harga minyak dunia. Sentimen tersebut juga menjadi vitamin pergerakan bursa global, yang akhirnya mempengaruhi IHSG. 
Pada saat bersamaan, belum ada sentimen dari dalam negeri yang belum menggerakkan indeks secara signifikan. "Maka, imbasnya hanya sedikit," kata dia. 
Kiswoyo Adi Joe, Analis Investa Saran Mandiri justru mengatakan, berita dalam negeri berdampak positif. "Sentimen global juga tidak banyak yang jelek," kata Kiswoyo. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

Waspada: ekonomi 2024

  INFLASI: +0.04% (Januari 2024) INFLASI: +0.34% (Februari 2024) INFLASi: inflasi pangan Maret 2024 PDB: +5.05% (2023, yoy) Cadangan Devisa : $144 M, aza Cadangan Devisa: $140,4 M, aza Cadangan Devisa : $136,2 M (April 2024) SBY v. Jokowi: ekonomi yang lebe bagus 🍒