Langsung ke konten utama

ihsg per tgl 04-08 Januari 2016 (sebut2 JANUARY EFFECT n EUPHORIA)

Bisnis.com, JAKARTA--Memasuki pekan perdana Januari 2016, Indeks harga saham gabungan (IHSG) yang dijadwalkan dibuka oleh Presiden Joko Widodo, diperkirakan akan ada euforia dariJanuary effect.
Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan pada awal pekan Januari 2016 masih akan ada euforia investor di pasar modal. Data-data perekonomian dalam negeri diperkirakan akan menjadi pendorong positifnya IHSG sepanjang pekan ini.
"Awal pekan Januari masih ada euforia dengan asumsi bahwa January effect akan ada. Masih ada rasa optimisme pasar," ungkapnya saat dihubungi Bisnis.com, Minggu (3/1/2016).
Kendati demikian, kondisi pekan pertama Januari dinilai masih penuh dengan tanda tanya. Pada penutupan pasar di Asia Pasifik, sejumlah bursa saham masih cenderung mendatar dan terkoreksi.
Pada sisi lain, sambungnya, kondisi pasar obligasi Indonesia cenderung meluncur turun hingga akhir tahun lalu. Begitu pula dengan nilai tukar rupiah yang masih terdepresiasi menjelang penutupan tahun 2015.
Kenaikan IHSG pada akhir perdagangan 0,52% ke level 4.593,01 dinilai sebagai sebuah keharusan. Pola pikir investor yang menganggap akhir tahun IHSG harus positif, membuat mereka jor-joran memborong saham agar portofolio menjadi hijau.
Akan tetapi, sambungnya, kondisi itu justru tidak dibarengi dengan terkoreksinya kurs rupiah, turunnya pasar obligasi, serta melorotnya bursa saham global. Dia menilai, untuk terjadinyaJanuary effect peluangnya masih 50:50.
"Tapi di awal pekan masih ada optimisme itu, setelah pekan pertama berakhir, investor akanprofit taking," katanya.
Dia memerkirakan, IHSG akan berada di level support yang harus dijaga pada 4.525-4.550. Sedangkan, level resistance berada pada 4.615-4.625.
Sentimen yang akan menjadi perhatian investor pada pekan pertama Januari a.l. adanya strategi investasi pada awal januari, data inflasi, serta neraca perdagangan dalam negeri. Sedangkan, dari eksternal, sentimen paling kuat bakal datang dari rilis data indeks manufaktur China serta Eropa.
Saham-saham yang perlu diperhatikan a.l. emiten berkapitalisasi pasar besar. Saham emiten big cap akan menjadi pilihan investor seperti UNTR, BBRI, BBCA, dan ASII.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

Waspada: ekonomi 2024

  INFLASI: +0.04% (Januari 2024) INFLASI: +0.34% (Februari 2024) INFLASi: inflasi pangan Maret 2024 PDB: +5.05% (2023, yoy) Cadangan Devisa : $144 M, aza Cadangan Devisa: $140,4 M, aza Cadangan Devisa : $136,2 M (April 2024) SBY v. Jokowi: ekonomi yang lebe bagus 🍒