Langsung ke konten utama

ihsg per tgl 04 / 17-21 Okt 2016 (MOGA2 kebiasaan TREN NAEK TURUN BERAKHIr ...)

... sejak SEPTEMBER 2016, tren NAEK 1HARI, TURUN BESOKNYA amat MENCENGKERAM tren harian bursa efek kita ... walo akhirnya TETAP NAEK, tapi GEJOLAK HARIANNYA AMAT MENONJOL ... moga2 bulan Oktober yang tetap menyimpan MISTERI ANJLOK (secara historikal), akan MERUBAH KEBIASAAN tersebut ... liat aza :)
diskusi SAHAM per tgl 22 Oktober 2016, bukan oleh ipot
... well, gw cuma bisa menduga-duga: BANYAK INVESTOR SAHAM yang JEDA SEJENAK, beralih MAEN TARUHAN DEBAT CAPRES amrik di LAS VEGAS, kota JUDI GLOBAL per PAGI HARI INI (20 Okt 2016, sekira 20 hari  sebelum PILPRES amrik) ... mungkin IHSG malah jadi TENANG BANGET, sehingga mampu NAEK lage (stelah TURUN kemaren)... well, liat aza :)
... kamis (27 Oktober 2016, hakim akan menjatuhkan VONIS @ Jessica... well, apa mungkin akan terjadi bazaar taruhan vonis apa yang akan disampaikan hakim ya ... moga2 ga ngaruh k transaksi pasar modal ya ... liat aza

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali tak bertenaga di akhir transaksi sesi I, Jumat (21/10). Mengutip data RTI, pada pukul 11.30 WIB, indeks tertekan 0,13% menjadi 5.396,608.
Jumlah saham yang melorot mencapai 114 saham. Sedangkan 152 saham melaju dan 97 saham lainnya tak berubah posisi.
Volume transaksi siang ini melibatkan 5,609 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 2,051 triliun.
Sementara itu, sembilan sektor memerah. Tiga sektor dengan penurunan terbesar antara lain: sektor industri dasar turun 0,34%, sektor agrikultur turun 0,34%, dan sektor infrastruktur turun 0,3%.
Kendati demikian, investor asing masih membukukan pembelian bersih (net buy)senilai Rp 82,6 miliar di seluruh market dan Rp 10,3 miliar di pasar reguler.
Saham-saham indeks LQ 45 yang menduduki posisi top losers antara lain: PT Vale Indonesia Tbk (INCO) turun 2,79% menjadi Rp 2.790, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) turun 1,41% menjadi Rp 700, dan PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) turun 1,39% menjadi Rp 2.130.
Sedangkan di posisi top gainers indeks LQ 45, terdapat saham-saham: PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) naik 1,88% menjadi Rp 6.775, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik 1,85% menjadi Rp 825, dan PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) naik 1,76% menjadi Rp 462.


Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau mengawali perdagangan di akhir pekan.

Pada perdagangan preopening, IHSG bergerak naik 3,544 poin (0,07%) ke 5.407,234. Sementara indeks LQ45 bergerak menguat 0,893 poin (0,10%) ke 930.710.

Mengawali perdagangan Jumat (21/10/2016), IHSG dibuka menguat 6,056 poin (0,11%) ke 5.409,746. Sementara indeks LQ45 dibuka 1,023 poin (0,11%) ke 931.084.

Mengakhiri perdagangan kemarin, IHSG ditutup melemah 5,598 poin (0,10%) ke 5.403,690. Sementara indeks LQ45 ditutup turun 1,457 poin (0,16%) ke 929.817. 

Sementara di pasar uang, dolar Amerika Serikat (AS) bergerak stagnan terhadap rupiah. Berdasarkan data perdagangan Reuters, dolar AS pagi ini dibuka stagnan di Rp 13.005.

Berikut kondisi bursa saham Asia pagi ini:
  • Indeks Nikkei 225 naik 26,27 poin (0,15%) ke 17.261,82
  • Indeks SSE Composite naik 3,60 poin (0,07%) ke 3.086,55
  • Indeks Straits Times turun 8,71 poin (0,31%) ke 2.834,18
(drk/drk)


JAKARTA kontan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah, turun 0,38% ke level 5.409,28, Rabu (19/10). Para investor mengambil untung pada saham-saham yang sudah naik tinggi. Investor asing mencatat net sell Rp 64 miliar.
Analis Lautandhana Securindo Krishna Setiawan menyebut, para pelaku pasar masih mencermati saham-saham tambang batubara. "Meski indeks turun, saham batubara masih sempat naik," kata Krishna kepada KONTAN, Rabu (19/10).
Harga minyak mentah juga masih bertengger di sekitar level US$ 51 per barel pada perdagangan kemarin. Untuk hari ini (20/10), Krishna memprediksi indeks cenderung akan turun dan bergerak di rentang 5.386–5.430. Krishna memilih saham seperti ADRO, PTBA, DOID, dan ITMG yang bisa dicermati pada hari ini.
Analis NH Korindo Securities Deky Rahmat Sani memperkirakan, indeks akan mencoba untuk kembali rebound, dengan dukungan sentimen positif data ekonomi China yang sesuai dengan prediksi sebelumnya.

Selain itu, dengan tambahan sentimen positif dari dalam negeri, indeks berpeluang menguat dengan rentang support di 5.351–5.379 dan resistance di 5.422–5.443 pada hari ini.

Bisnis.com, JAKARTA – Sektor tambang menjadi pendorong utama terhadap penguatan indeks harga saham gabungan pada awal perdagangan hari ini, Rabu (19/10/2016).
IHSG hari ini dibuka dengan kenaikan 0,11% atau 6,23 poin ke level 5.436,28 dan menguat 0,21% atau 11,45 poin ke level 5.441,50 pada pukul 09.05 WIB. Kemudian pada pk. 09.49 WIB, IHSG turun 0,15 ke 5.424,67.
Pergerakannya kemudian naik 0,18% atau 9,75 poin ke level 5.439,80 pada pukul 09.28 WIB.
Sebanyak 122 saham bergerak menguat, 54 saham bergerak melemah, dan 362 saham stagnan dari 538 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pagi ini.
Enam dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak positif dengan support utama dari sektor tambang yang melesat 1,29% dan sektor industri dasar yang menanjak 0,69%.
Adapun, tiga sektor lainnya bergerak negatif dipimpin sektor pertanian yang melemah 0,93%.
Penguatan sektor tambang pada perdagangan pagi ini ditopang oleh emiten batu bara, dengan pengerak utama PT Adaro Energy/ADRO (+5,90%) dan PT Tambang Batubara Bukit Asam/PTBA (+3,28%). 
Seperti dilaporkan sebelumnya, reli harga batu bara kontrak Desember 2016 semakin tak terbendung pada penutupan perdagangan kemarin. Harga batu bara kemarin menguat ke level tertinggi dalam lebih dari 25 bulan sejak mencapai level 82,15 pada 12 September 2014.
Harga batu bara kontrak Desember telah reli selama lima hari perdagangan sejak mengalami penguatan tajam 2,30% pada tanggal 12 Oktober 2016.
Penguatan sektor tambang pada perdagangan pagi ini juga turut didorong oleh rebound minyak mentah pada perdagangan Selasa menyusul OPEC yang berjanji untuk membatasi produksi ketika mereka bertemu bulan depan di Wina.
Harga minyak WTI kontrak November pagi ini terpantau lanjut menguat 1,01% atau 0,51 poin ke US$50,80, sedangkan patokan Eropa minyak Brent untuk kontrak Desember juga menguat 0,97% ke US$52,18 per barel pada pukul 09.19 WIB.

Pergerakan Sektor IHSG Pukul 09.29 WIB
Sektor
Perubahan
Tambang
+1,29%
Industri dasar
+0,69%
Konsumer
+0,29%
Finansial
+0,25%
Perdagangan
+0,09%
Properti
+0,03%
Pertanian
-0,93%
Aneka industri
-0,52%
Infrastruktur
-0,13%


sumber: Bloomberg



Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi melanjutkan penguatan pada perdagangan Rabu (19/10/2016).
Tim Riset Erdika Elit Sekuritas memperkirakan indeks akan diperdagangkan pada rentang 5.425- 5.464.
"Target pekan ini adalah fraktal atas di 5.482, apabila IHSG berhasil menembus level tersebut indeks akan dapat melanjutkan kenaikan ke 5.520," paparnya dalam riset.
Namun, Erdika Elit Sekuritas mengingatkan investor untuk tetap waspada cut loss di 5.400 karena indeks sudah mulai mendekati zona overbought.

Adapun saham-saham yang menarik untuk dicermati: AALI, ACES, AKRA, BBCA, PGAS, LPPF, WIKA.

Bisnis.com, JAKARTA--PT Asjaya Indosurya Securities memprediksi indeks harga saham gabungan (pada perdagangan Selasa (18/10/2016) bergerak positif terkena imbas rilis neraca perdagangan.
Analis Asjaya Indosurya William Surya Wijaya mengatakan pergerakan IHSG masih betah berada dalam fase konsolidasi dengan tingkat konsolidasi masih dapat dikatakan wajar di tengah capital outflow yang masih terus berlangsung.
Adapun, kondisi perekonomian yang stabil masih akan menjadi penopang IHSG hari ini. Ditambah, rilis kinerja emiten yang masih menunjukkan perbaikan dari sisi percepatan gerak roda perekonomian.
"Rrilis data perekonomian tentang neraca perdagangan memberikan sentimen positif terhadap pergerakan IHSG. Hari support ada di level 5.336 masih akan terus diuji dengan target resistance level 5.488 yang perlu digapai untuk menkonfirmasi kenaikan lanjutan IHSG, hari ini IHSG berpotensi menguat," katanya dalam riset.

Sementara itu, menu saham pilihan hari ini a.l BBNI, ADHI, ASRI, ERAA, TOTL, UNVR, HMSP, JSMR, dan BBCA.

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan pada Senin (17/10/2016) diprediksi bergerak di kisaran 5.355-5.480. Secara teknikal selama sepekan ini indeks harga saham gabungan (IHSG) bergerak sesuai pola, setelah tidak mampu mengonfirmasi break out resistance harga tertinggi pada tahun ini sehingga pulled back terkoreksi menguji support rerata 25 hari dan 50 hari.
Pada Jumat (14/10/2016) IHSG ditutup naik 1,11% ke posisi 5.399,89. Lanjar Nafi, analis Reliance Securities, mengatakan hal tersebut membuat pergerakan indikator stochastic jangka pendek turun hingga area jenuh jual.
Pada perdagangan akhir pekan ini IHSG berhasil kembali mencoba whipsaw pada support, tetapi masih terlihat tertahan pada resistance terdekat.
"Dengan demikian, diperkirakan awal pekan depan IHSG mencoba kembali menguji harga tertinggi pada tahun ini dan resistance atas dari indikator bollinger bands yakni upper bollinger bands pada kisaran pergerakan 5.355-5.480," kata Lanjar dalam riset yang terbit pada Jumat (14/10/2016).

Menurutnya, IHSG akan bergerak cenderung positif melihat indikator Stochastic yang golden-cross tepat pada area jenuh jual. Saham-saham yang dapat diperhatikan pada pekan depan di antaranya AALI, ACES, ASII, BBCA, BBTN, BMRI, GJTL, LSIP, PGAS, SMCB, TLKM, SCMA.


Bisnis.com, JAKARTA– Pergerakan indeks harga saham gabungan terpantau fluktuatif di awal perdagangan hari ini, Selasa (4/10/2016).
IHSG hari ini dibuka naik 0,21% atau 11,72 poin ke level 5.475,63, dan menguat 0,09% atau 5,09 poin ke level 5.469,00  pada pukul 09.18 WIB.
IHSG bergerak di kisaran 5.461,12-5.478,84 sampai pk. 09.18 WIB.
Pada perdagangan Senin (3/10/2016), IHSG ditutup menguat 1,85% atau 99,11 poin ke level 5.463,92.
Sebanyak 98 saham bergerak menguat, 58 saham bergerak melemah, dan 382 saham stagnan dari 538 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pagi ini.
Sebanyak 7 indeks sektoral IHSG bergerak positif dengan support utama dari sektor tambang yang menguat 0,57%, sektor aneka industri yang menanjak 0,23%. Sementara itu dua sektor melemah.
Kepala Riset NHKSI Reza Priyambada mengemukakan mengawali pekan ini, IHSG ditutup menguat tajam dan disertai aksi beli yang cukup besar dari pelaku pasar asing.
“Melonjaknya IHSG membuat IHSG kini kembali menguji area resisten terdekatnya di area 5.474, sebelum mencoba level psikologis baru di area 5.500. Tetap cermati sentimen yang ada,” kata Reza dalam risetnya yang diterima hari ini, Selasa (4/10/2016).

Saham-saham yang menguat pada awal perdagangan:
BBCA
+0,63%
ADRO
+2,69%
INTP
+1,12%
KLBF
+0,87%

Saham-saham yang melemah pada awal perdagangan:

TLKM
-0,46%
BMRI
-0,67%
HMSP
-0,24%
CPIN
-1,85%


Sumber: Bloomber, 2016


JAKARTA kontan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin ditutup menguat 1,85% menjadi 5.463,92. Berbagai sentimen positif dari global dan domestik turut memantik indeks saham. Selama tiga hari berturut-turut, investor asing mencatatkan pembelian bersih (net buy) senilai Rp 1,82 triliun.
Analis Lautandhana Securindo Krishna Dwi Setiawan mengatakan, dari pasar global, sentimen berasal dari kecemasan pasar akan Deutsche Bank, yang semula diprediksi bangkrut karena harus menanggung denda US$ 14 miliar.
Ternyata denda Deutsche Bank menjadi hanya US$ 8 miliar. "Hal ini cukup efektif mengurangi kekhawatiran pelaku pasar atas nasib Deutsche Bank, sehingga indeks saham bisa rebound," ujar Krishna, kemarin.
Harga komoditas seperti minyak mentah dan batubara juga naik cukup signifikan dan mendorong bursa saham. Dari dalam negeri, realisasi amnesti pajak periode pertama dinilai cukup sukses.
Krishna memprediksi IHSG hari ini (4/10) bergerak menguat di rentang 5.420–5.500. Adapun analis Daewoo Securities, Tasrul, memprediksi IHSG pada hari ini bergerak naik dengan rentang pergerakan 5.434–5.489.
Bisnis.com, JAKARTA— Indo Premier Securities memprediksikan indeks harga saham gabungan pada perdagangan hari ini, Selasa  (4/10/2016) bergerak di kisaran 5.410–5.515.
Tim Riset Indo Premier Securities mengatakan indeks ditutup di atas EMA(5,10)  dan membentuk pola white marubozu yang merupakan sinyal bullish continuation, stochastic overbought dan MACD positif.
“Target kenaikan indeks pada level 5.515, kemudian 5.575 dengan support 5.410 dan 5.360,” tulis Indo Premier dalam risetnta yang diterima hari ini, Selasa (4/10/2016).
Indo Premier Securities merekomendasikan saham berikut:
  • ADHI (2.480)
Rekomendasi: Spec Buy
Candle ditutup di atas EMA (5,10) dengan volume yang cukup besar dan membentuk pola evening star yang merupakan sinyal bullish reversal, stochastic memasuki area netral dan MACD bullish cross over. Target kenaikan harga pada level 2.540 kemudian 2.610 dengan support di 2.420, cut loss jika break 2.360.
  • CTRA (1.655)
Rekomendasi: Spec Buy
Candle tutup di atas EMA(5,10) dan membentuk pola white opening marubozu yang merupakan sinyal bullish continuation, stochastic netral sedangkan MACD positif. Target kenaikan harga pada level 1.710 kemudian 1.765 dengan support 1.600, cut loss jika break 1.570.
UNTR (18.350)
Rekomendasi: Spec Buy
Candle tutup di atas EMA(5,10) dan membentuk pola white closing marubozu yang merupakan sinyal bullish continuation, stochastic netral dan MACD berpeluang bullish cross over. Target kenaikan harga pada level 18.700 kemudian 19.050 dengan support di 18.000, cut loss jika break 17.650.       

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

Waspada: ekonomi 2024

  INFLASI: +0.04% (Januari 2024) INFLASI: +0.34% (Februari 2024) INFLASi: inflasi pangan Maret 2024 PDB: +5.05% (2023, yoy) Cadangan Devisa : $144 M, aza Cadangan Devisa: $140,4 M, aza Cadangan Devisa : $136,2 M (April 2024) SBY v. Jokowi: ekonomi yang lebe bagus 🍒