ekspektasi gw, sebenarnya mirip dengan analisis seorang profesional di bursa, ternyata ada optimisme IHSG menuju setidaknya 5470 (apalagi HARGA MINYAK GLOBAL tampaknya naek lage) ...stochastic n RSI ternyata menunjukkan gejala sama : JENUH BELI, berarti koreksi TURUN bisa terjadi k 5343, 5333 ... namun tren optimisme bullish tlah terjadi lebe kuat sejak PERTENGAHAN SEPTEMBER 2016 ... moga2 daya beli tetap KUAT, sehingga bisa MENEROBOS batas psikologis 5450 dulu, lalu k 5470 sperti ekspektasi gw ... well, liat aza :)
Bisnis.com, JAKARTA- Bahana Securities memperkirakan indeks harga saham gabungan pada perdagangan hari ini, Selasa (18/10/2016) bergerak di kisaran 5.375-5.450.
“Hari ini (18/10/2016) IHSG diperkirakan akan bergerak mixed cenderung menguat terbatas,” kata Analis Teknikal Bahana Securities Muhammad Wafi dalam risetnya.
Bahana Securities mengemukakan saham yang dapat diperhatikan pada perdagangan hari ini a.l. BMRI, BBCA, SRIL, TELE, dan BWPT.
Dikemukakan kemarin (17/10/2016), IHSG ditutup naik 10 poin (+0,19%) ke level 5.410,30. Nilai transaksi di pasar reguler sebesar Rp4,8 triliun setelah data surplus neraca perdagangan yang lebih tinggi dari estimasi semula.
Sebanyak 6 sektor mengalami kenaikan dipimpin sektor agribisnis dan tambang, sementara itu sektor aneka industri, properti, dan industri dasar mengalami penurunan.
Sebanyak 165 saham mengalami kenaikan, 141 saham mengalami penurunan, 94 saham tidak mengalami perubahan dan 225 saham tidak mengalami perdagangan.
Secara teknikal, indeks naik disertai volume dengan MA(5,20) goldencross. Stochastic positif sementara RSI dan MACD berpeluang goldencross.
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik seiring dengan meningkatnya harga saham di sektor komoditas, Jumat (14/10). IHSG ditutup naik 59,48 poin atau 1,11 % menjadi 5.399,88. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak naik 14,15 poin (1,54 %) menjadi 931,42.
"IHSG bergerak menguat pada akhir pekan ini (14/10), saham-saham sektor komoditas menjadi favorit investor menyusul meningkatnya harga komoditas dunia menjelang musim dingin," kata analis Reliance Securities Lanjar Nafi.
BACA JUGA :
Ia menambahkan bahwa data ekonomi Indonesia yang telah dirilis juga turut mampu menahan tekanan eksternal, seperti cadangan devisa, tingkat penjualan ritel, rilisnya beberapa laporan kinerja keuangan perbankan dan sentimen pengangkatan menteri baru yang dinilai pro pasar.
Secara teknikal, lanjut dia, menguatnya indeks pada akhir pekan ini membuka harapan untuk kembali bergerak menguat pada pekan depan. DiproyeksikanIHSG pada pekan depan bergerak di kisaran 5.355-5.480 poin.
Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo menambahkan bahwa bursa saham di kawasan Asia yang positif turut menjadi salah satu faktor yang mendorong IHSG BEI bergerak di area positif.
"Kondisi itu yang menjadi salah satu pendorong pelaku pasar mengambil posisi beli,' katanya.
Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan saham di BEI mencapai 222.220 kali transaksi dengan total jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 8,34 miliar lembar saham senilai Rp7,47 triliun.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng menguat 202,01 poin (0,88 %) ke level 23.233,31, indeks Nikkei naik 82,13 poin (0,49 %) ke level 16.856,37, dan Straits Times menguat 9,76 poin (0,35 %) posisi 2.815,24.
JAKARTA kontan. Di sisa tiga bulan tahun ini, pasar modal bakal kebanjiran dana segar. Setidaknya ada sembilan emiten yang mengajukan diri untuk melakukan penerbitan saham baru alias rights issue di kuartal empat ini. Nilai emisi sembilan emiten tersebut diperkirakan mencapai Rp 14,5 triliun.
Beberapa emiten sudah menentukan rentang harga. Misal, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) membidik dana Rp 6,1 triliun. Lalu, PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) mengincar dana Rp 1,87 triliun dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR) menarget dana Rp 1,78 triliun.
Ada juga PT PP Tbk (PTPP) yang rights issue dengan nilai emisi Rp 4 triliun. Sementara dari sektor swasta, ada nama PT Bank Mayapada Internasional Tbk (MAYA) yang membidik Rp 1 triliun dari rights issue.
Selain itu ada PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS) yang menargetkan perolehan dana segar Rp 329,15 miliar dari pelaksanaan rights issue kelima. PT Siloam International Hospital Tbk (SILO) malah sudah menetapkan harga pelaksanaan, yakni Rp 9.000 per saham. Dus, emiten rumah sakit ini akan meraup dana segar Rp 1,3 triliun.
Analis Panin Sekuritas Frederik Rasali bilang, rights issue SILO menarik. "Apalagi untuk jangka panjang," ujarnya kepada KONTAN, Kamis (13/10).
Lucky Bayu Purnomo, analis Danareksa Sekuritas, mengungkapkan, investor sudah bisa mengambil posisi agar bisa menjaring cuan dari hajatan ini.
Menurut dia, sektor infrastruktur dan konstruksi masih menjadi unggulan. Sehingga, investor jangka panjang ataupun jangka pendek sudah mulai bisa mengkoleksi saham-saham emiten BUMN yang akan rights issue.
Kepala Riset Koneksi Capital Alfred Nainggolan menyarankan investor mencermati emiten yang valuasinya masih murah. Karena itu, Alfred lebih menjagokan saham-saham BUMN, seperti WIKA dan JSMR.
Alfred mengatakan, saham kedua emiten pelat merah ini akan konsisten menghasilkan pertumbuhan dalam jangka panjang. "Harus dicermati juga likuiditasnya. Jangan pilih emiten rights issue yang likuiditasnya kecil," tandas Alfred.
Kapitalisasi pasar naik Jika semua rights issue tersebut berjalan lancar, transaksi bursa berpeluang semakin ramai.
Kapitalisasi pasar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga akan bertambah, seiring dengan bertambahnya jumlah emisi saham baru. Tentu, hal ini juga perlu didukung oleh kondisi makro.
Selain itu, target penawaran saham perdana alias initial public offering (IPO) harus bisa terpenuhi. "Diharapkan, target 25 IPO itu benar-benar terealisasi, tidak direvisi lagi sehingga mencapai target kapitalisasi pasar bisa lebih mudah. Soalnya, selisih kapitalisasi pasar sekitar Rp 200 triliun itu juga tidak besar," Aditya Perdana Putra, analis Semesta Indovest.
Catatan saja, otoritas bursa masih mempertahankan target kapitalisasi pasar IHSG di akhir tahun ini bisa mencapai angka Rp 6.000 triliun. Sementara, posisi kapitalisasi pasar IHSG kemarin baru mencapai Rp 5.775 triliun, turun dari hari sebelumnya yang menyentuh level Rp 5.801 triliun.
Aksi korporasi berupa penerbitan saham baru dan IPO menyebabkan nilai kapitalisasi pasar BEI tumbuh lebih tinggi ketimbang kenaikan IHSG. Secara year to date, IHSG naik 16,27%. Tapi, nilai kapitalisasi pasar BEI tumbuh 18,52% jika dibandingkan dengan posisi akhir 2015.
Bisnis.com, NEW YORK- Bursa saham Amerika Serikat ditutup menguat pada perdagangan Jumat atau Sabtu pagi WIB.
Gerak indeks didorong data AS dan China, di saat Gubernur Federal Reserve Janet Yellen mengatakan diperlukan langkah agresif untuk mengatasi ekonomi yang berpotensi tertekan.
Dow Jones Industrial Average ditutup naik 39,44 poin, atau 0,22% ke 18.138,38, seperti dikutip Reuters, Sabtu (15/10/2016)
Indeks The S & P 500 naik 0,43 poin, atau 0,02% ke 2.132,98.
Nasdaq Composite naik 0,83 poin, atau 0,02% ke 5.214.16.
Dalam sepekan ini, tercatat Dow Jones melemah 0,56%, S&P 500 turun 0,96%, dan Nasdaq tergelincir 1,48%.
Selain pernyataan Yellen, pasar juga merespons indeks harga produsen China dan indeks harga produsen AS.
Indeks harga produsen AS naik pada bulan September. Menjadi kenaikan terbesar sejak Desember 2014. Sementara itu penjualan ritel naik 0,6%, setelah penurunan 0,2% pada Agustus.
Indeks harga produsen China pada September tiba-tiba naik untuk pertama kalinya dalam hampir lima tahun, dan inflasi konsumen juga mengalahkan ekspektasi. Kondisi ini mengurangi kekhawatiran pasar terkait kesehatan ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut.
Mengingat pada Kamis dirilis data perdagangan China yang mengecewakan.
neh in the middle of the trading day of 29th of September 2016, the level of IHSG as follow:
in the middle of the trading day of 03rd of October 2016, the level of IHSG, as follows:
Bisnis.com, JAKARTA- Bahana Securities memperkirakan indeks harga saham gabungan pada perdagangan hari ini, Rabu (5/10/2016) bergerak di kisaran 5.450-5.500.
“Hari ini (5/10/2016) IHSG diperkirakan akan bergerak mixed cenderung menguat terbatas,” kata Analis Teknikal Bahana Securities Muhammad Wafi dalam risetnya.
Dikemukakan saham yang dapat diperhatikan pada perdagangan hari ini a.l. AKRA, APLN, ASII, ERAA, MPPA.
Wafi mengemukakan kemarin (4/10/2016), IHSG ditutup naik 8 poin (+0,15%) ke level 5.472,32.
Nilai transaksi di pasar reguler sebesar Rp5,2 triliun ditopang saham otomotif dan konsumer.
Sebanyak 3 sektor mengalami kenaikan dipimpin sektor aneka industri, sedangkan 6 sektor lainnya mengalami penurunan dipimpin sektor agri.
Sebanyak 124 saham mengalami kenaikan, 181 saham mengalami penurunan, 104 saham tidak mengalami perubahan dan 213 saham tidak mengalami perdagangan.
Jakarta berita1 – Tren konsolidasi di pasar saham yang terjadi sepanjang September 2016 diyakini tidak berlanjut pada Oktober. Pasalnya sederet katalis positif baik dari dalam negeri maupun berskala global muncul mendorong pasar masuk dalam tren bullish.
Optimisme tersebut diungkapkan Yuganur Widjanarko, Kepala Riset HD Securities dalam riset yang dterbitkan hari ini Senin, 3 Oktober 2016. “Aksi koreksi yang mewarnai pasar di bulan September sempat mengerak turun IHSG ke level terendah 5.130, meski akhirnya rally kembali ke 5.470 hingga bermain anteng diatas 5.330.
Menurutnya, mulai Oktober seharusnya tidak akan ada lagi kejutan aksi penurunan pasar yang tajam hingga tahun depan. Harapan itu disandarkan atas berbagai katalis positif yang mulai muncul. Dari dalam negeri fundamental pasar didukung oleh data inflasi dan suku bunga perbankan yang berada dalam tren rendah. Belum lagi kepastian keberhaslan program pengampunan pajak yang mencapai angka lebih dari 50%, membuat iklim investasi di Indonesia makin menarik.
Sementara untuk skala global, Yuganur melihat kepastian The Federal Reserve, Bank Bentral Amerika Serikat yang akan menaikan suku bunga acuannya pada Desember 2016 dianggap sebagai signal positif bagi pergerakan pasar dalam jangka panjang. Kepastian kenaikan suku bunga juga berdampak pada penguatan rupiah dan harga minyak. “Semua data mendukung bagi penguatan indeks,” ujarnya.
Untuk itu HD Securities menyarankan investor untuk mengakumulasi saham berkapitalisasi besar dan lapis kedua pilihan. “Akumulasi untuk menatap optimisme rally IHSG yang akan kembali menguji level 5.470 (resistance yearly high) dan breakout diatas 5.525 (all time high di IHSG).
Kendati optimistis, Yuganur mengingatkan, peluang terjadinya koreksi minor atau konsolidasi tetap memungkinkan. Namun itu (koreksi minor) hanya merupakan jeda dalam trend bullishdimana tetap rekomen untuk melakukan akumulasi posisi long (buy),” imbuhnya.
Mendukung tren penguatan tersebut, HD Securities merekomendasikan empat saham berikut sebagai menu akumulasi pemodal sepanjang pekan ini:
1. Astra International (ASII) (BUY) (Trading Target: Rp.8.850)
Entry Buy (1) Rp.8.575, Entry Buy (2) Rp.8.475, Cut Loss Point: Rp.8.275
Entry Buy (1) Rp.8.575, Entry Buy (2) Rp.8.475, Cut Loss Point: Rp.8.275
2. Bank BNI (BBNI) (BUY) (Trading Target: Rp.5.850)
Entry (1) Rp.5.525, Entry (2) Rp.5.425, Cut-Loss Point: Rp.5.325
Entry (1) Rp.5.525, Entry (2) Rp.5.425, Cut-Loss Point: Rp.5.325
3. Bumi Serpong Damai (BSDE) (BUY) (Trading Target Rp.2.450)
Entry: (1) Rp.2.180, Entry (2) Rp.2.120, Cut Loss Point Rp.2.080
Entry: (1) Rp.2.180, Entry (2) Rp.2.120, Cut Loss Point Rp.2.080
4. Waskita (WSKT) (BUY): (Trading Target Rp.2.850)
Entry: (1) Rp.2.650, Entry (2) Rp.2.570, Cut Loss Point Rp.2.490
Entry: (1) Rp.2.650, Entry (2) Rp.2.570, Cut Loss Point Rp.2.490
Mashud Toarik/MT
Majalah Investor
NEW YORK kontan. Bursa Amerika Serikat berkobar disulut kenaikan harga minyak mentah pada penutupan perdagangan Rabu (28/9). Indeks energi melesat 4,34% setelah seorang sumber OPEC mengatakan, grup pengekspor minyak ini sepakat mengurangi produksi minyak untuk pertama kali sejak tahun 2008.
Harga minyak meroket 6%, memicu saham Chevron menguat 3,2% dan Exxon Mobil 4,4%. Saham alat berat sepeti Caterpillar Inc terkena imbasnya, meloncat 4,48%.
Kenaikan saham-saham energi menutup penurunan di grup saham telekomunikasi yang meluncur sampai 1,04%.
Alhasil, Indeks Standard & Poor's 500 ditutup dengan penguatan 0,53% menjadi 5.318,55. Dow Jones Industrial Average menguat 0,61% pada penutupan pukul 4 sore waktu setempat menjadi 18.339,24.
Nasdaq Composite Index juga menguat 0,24% menjadi 5.318,55.
Investor bursa saat ini juga memperhatikan arah pemilu presiden yang akan digelar 8 November nanti. Dari debat calon presiden pertama hari Senin lalu, Hollar Clinton masih lebih unggul dari kandidat lawannya yaitu Donald Trump.
"Tapi sektor energi merupakan penyetir terbesar korporasi pada 1,5 atau 2 tahun terakhir. Jika harga minyak stabil, kinerja mulai terlihat lebih baik," kata Mark Kepner, managing director di Themis Trading di Chatham, New Jersey pada Reuters.
INILAHCOM, Jakarta Pada perdagangan Kamis (29/9/2016), gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat akibat sentimen jelang akhir tahun dengan target kisaran resisten 5.4255.430. Sepuluh saham pun disuguhkan.
INILAHCOM, Jakarta - Pada perdagangan Kamis (29/9/2016), laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi konsolidasi cenderung menguat dengan target resistensi 5.461. Pola pergerakan indeks mulai positif dan siap keluar dari fase konsolidasi. Lirik 9 saham.
Pada perdagangan Rabu (28/9/2016), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 5,733 poin (0,11%) ke posisi 5.425,337.
Sepanjang perdagangan, indeks mencapai level tertinggi di 5.432,984 atau menguat 13,380 poin dan mencapai level terendahya di angka 5.382,236 atau melemah 37,368 poin.
William Surya Wijaya dari Research Department PT Asjaya Indosurya Securities mengatakan, potensi kenaikan IHSG terlihat cukup jelas setelah memperhatikan pola pemasukan tax amnesty.
"IHSG kembail merangkak naik untuk menggeser rentang konsolidasi ke arah yang lebih baik. Support kuat bertahan pada 5.336 dengan target resistance 5.461," kata dia di Jakarta, Rabu (28/9/2016).
Diketahui, pekan ini dana tebusan mencapai Rp65,9 triliun dan dana deklarasi sudah mencapai Rp1.779 triliun. Target repatriasi mencapai Rp5.000 triliun dan kemungkinan terealisasi Rp1.000 triliun.
"Potensi kenaikan IHSG masih terlihat cukup besar yang ditunjang oleh jelang akhir bulan pengumuman dari hasil TA yang sewajarnya dapat memberikan hasil yang baik sehingga kinerja pemerintah dalam mempercepat pertumbuhan perekonomian dapat lebih cepat terlaksana. Kamis ini IHSG berpotensi menguat," katanya.
William pun merekomendasikan 9 saham yang dapat dilirik oleh para pemodal, yaitu:
- JSMR
- BBNI
- BBCA
- EXCL
- HMSP
- TLKM
- PGAS
- UNVR
- PTPP [jin]
- See more at: http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/2327726/konsolidasi-ihsg-siap-berakhir-lirik-9-saham#sthash.OU5eo1WA.dpuf
INILAHCOM, Jakarta Pada perdagangan Kamis (29/9/2016), gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat akibat sentimen jelang akhir tahun dengan target kisaran resisten 5.4255.430. Sepuluh saham pun disuguhkan.
Pada perdagangan Rabu (28/9/2016), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 5,733 poin (0,11%) ke posisi 5.425,337.
Sepanjang perdagangan, indeks mencapai level tertinggi di 5.432,984 atau menguat 13,380 poin dan mencapai level terendahya di angka 5.382,236 atau melemah 37,368 poin.
Analis pasar modal Lucky Bayu Purnomo mengaku optimistis IHSG akan melaju pada target yang sudah ditentukan. Bahkan, akhir pekan ini IHSG siap bertengger pada posisi 5.450.
"Sentimen kinerja indeks tetap positif karena banyak kejadian pasar akhir pekan lalu yang momentumnya koreksi. Target IHSG pada level 5.425 sampai 5.430," ujar dia di Jakarta, Rabu (28/9/2016).
Menjelang akhir tahun, lanjut dia, pasar memang terlihat wait and see. Pada Oktober mendatang pasar akan sibuk mempersiapkan Januari Effect 2017 yang berpengaruh positif pada sentimen pasar modal.
"Waktu tiga bulan inilah yang sedang dikonsolidasikan pasar untuk mencari sentimen positif akhir tahun," tandas dia.
Ia pun merekomondasikan positif saham-saham di sektor kontruksi, pertambangan dan konsumer.
Berikut beberapa saham yang dapat dilirik para investor yaitu:
1. PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP);
2. PT Adhi Karya Tbk. (ADHI);
3. PT Wijaya Karya Tbk. (WIKA);
4. PT Waskita Karya Beton Tbk. (WTON);
5. PT Perusahaan Tambang Bukit Asam Tbk. (PTBA);
6. PT Antam Tbk. (ANTM);
7. PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF);
8. PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA);
9. PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS); dan
10. PT Pakuan Jati Tbk. (PWON). [jin]
- See more at: http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/2327730/ihsg-bangkit-seabrek-saham-disuguhkan#sthash.RaZUmYT2.dpuf
Bisnis.com, JAKARTA-- HD Capital memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (29/9/2016) siap menuju resisten terdekat di level 5.470.
Analis HD Capital Yuganur Wijanarko mengatakan bila masih terjadi konsolidasi atau koreksi minor untuk meredakan keadaan jenuh beli di grafik harian, investor direkomendasikan akumulasi di saham big cap inex drivers dan lapis dua.
"Hal tersebut untuk kontinuasi kenaikan IHSG di Oktober yang diperkirakan akan mengetes dan melampaui resistance setahun terakhir di 5.470," katanya dalam riset.
Hari ini, diprediksi indeks ada di kisaran support 5.330-5.250-5.180-5.130-4.980 dan resistance 5.470-5.525-5.600.
Stock picks: (BUY: BJBR, LSIP, WIKA, ASRI)
1. Bank Jabar (BJBR) (Trading target: Rp1.800)
Secara teknikal pattern perbaikan short dan medium term trend di emiten small cap perbankan ini membuatnya menarik untuk di akumulasi melihat kinerja ekspetasi earnings kedepan di 2016-2017 dengan skenario kenaikan berikutnya menuju resistance psikologis di Rp1.800
Entry (1) Rp1.625, Entry (2) Rp1.590, Cut loss point: Rp1.540
2. London Sumatra (LSIP) (Trading target Rp1.610)
Harga komoditas yang mulai bottoming di low 10 tahun terakhir dan valuasi sektor yang cukup murah setelah tertekan sekian lama membuat emitten CPO ini menarik untuk di akumulasi jangka medium term, rekomen akumulasi untuk potensi kenaikan berikutnya ke Rp.1.610
Entry (1) Rp1.505, Entry (2) Rp1.485, Cut loss point: Rp1.445
3. Wijaya Karya (WIKA) (Trading target Rp2.950)
Secara teknikal perbaikan short dan medium term konstruksi BUMN ini dapat digunakan sebagai akumulasi untuk kontinuasi kenaikan short dan medium term berikutnya ke Rp2.950
Entry (1) Rp2.720, Entry (2) Rp2.680, Cut loss point: Rp2.580
4. Alam Sutera (ASRI) (BUY) (Trading Target Rp490-Rp510)
Pattern perbaikan momentum dalam short dan medium emiten property ini dapat digunakan sebagai trading opportunity mengikuti kontinuasi kenaikan berikutnya ke resistance psikologis Rp490-Rp510
Entry (1) Rp480, Entry (2) Rp474, cut loss point: Rp464
Komentar
Posting Komentar