JAKARTA kontan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin (4/10) ditutup menguat tipis 0,15% menuju 5.472,32. Meski demikian, pemodal asing kemarin mencatatkan penjualan bersih (net sell) senilai Rp 180,91 miliar.
Analis Recapital Securities Liga Maradona menilai, indeks saham menguat lantaran data inflasi Indonesia masih rendah, yakni 1,97% per September 2016. Padahal target pemerintah di kisaran 3%-4%.
BACA JUGA :
Data inflasi yang cukup rendah akan berpengaruh kepada putusan Bank Indonesia terkait penetapan 7-day reverse repo rate. "Bank Indonesia mungkin akan menurunkan lagi suku bunganya," kata Liga.
Liga memprediksi, IHSG hari ini (5/10) akan terkoreksi dengan rentang pergerakan 5.430–5.500. Sebab, investor akan melakukan aksi ambil untung sembari menunggu sentimen berikutnya. Recapital Securities memilih saham AISA, BAJA, UNVR dan INTP untuk bisa dicermati pada hari ini.
Sementara analis Millenium Danatama Sekuritas Muhammad Al Amin memperkirakan indeks hari ini bergerak mixed menguat dengan rentang pergerakan 5.412–5.500. "Investor masih menunggu rilis data laporan keuangan kuartal tiga dari para emiten, terutama perbankan," ujar Al Amin.
TOKYO kontan. Bursa Asia tampil dengan wajah beragam pada transaksi perdagangan Selasa (4/10). Mengutip data Bloomberg, pada pukul 09.16 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific naik 0,1% menjadi 140,74.
Sedangkan berdasarkan data CNBC, indeks ASX 200 Australia turun 0,4%. Sektor industri dasar menekan kinerja indeks dengan penurunan 0,96%. Demikian pula halnya dengan sektor finansial yang turun 0,33%.
Meski demikian, terdapat sejumlah saham yang berhasil melaju. Salah satunya pengembang game Aristocrat Leisure yang melompat 2,37% menjadi A$ 16,38. Ini merupakan level tertingginya dalam sembilan tahun terakhir.
Sedangkan indeks Nikkei Jepang naik 0,58%. Adapun indeks Kospi Korea Selatan naik 0,47%.
Bursa Asia berhasil mendaki menjelang rapat rutinan Reserve Bank of Australia (RBA). RBA akan mengumumkan kebijakan suku bunga pertamanya di bawah kepemimpinan Gubernur RBA yang baru, Philip Lowe.
"RBA diramal akan menahan suku bunga acuannya untuk dua bulan beruntun di level 1,5%," jelas Shane Oliver, head of investment strategy and chief economist AMP Capital.
Selain itu, Reserve Bank of India (RBI) juga akan mengumumkan kebijakan suku bunga perdana di bawah kepemimpinan Gubernur baru Urjit Patel.
"Kami rasa Patel memiliki banyak peluru untuk menjaga kestabilan ekonomi India dan sepertinya dia akan mempertahankan kebijakan bunganya," kata Alicia Garcia Herrero, Asia Pacific chief economist Natixis.
Komentar
Posting Komentar