http://wp.me/pwXmE-1IDsebab HARGA MINYAK NAEK LAGE k $51/barel
JAKARTA. Meski sempat dibuka di zona positif di awal transaksi perdagangan hari ini (11/10), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnyan menyerah. Pada akhir sesi I hari ini, indeks tercatat turun 0,24% menjadi 5.347,49.
Ada 148 saham yang merosot. Sementara, jumlah saham yang naik sebanyak 113 saham dan 100 saham lainnya tak berubah posisi.
Volume transaksi perdagangan siang ini melibatkan 7,830 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 3,306 triliun.
Asing membukukan penjualan bersih (net sell) senilai Rp 248,6 miliar di seluruh market dan Rp 35,6 miliar di pasar reguler.
Saham-saham indeks LQ 45 yang menghuni posisi top losers antara lain: PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) turun 5,83% menjadi Rp 9.700, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) turun 3,02% menjadi Rp 17.650, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) turun 2,36% menjadi Rp 5.175.
Sedangkan di posisi top gainers indeks LQ 45 yakni: PT Elnusa Tbk (ELSA) naik 5,11% menjadi Rp 494, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik 5,06% menjadi Rp 830, dan PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) naik 3,79% menjadi Rp 11.625.
Adapun secara sektoral, ada tujuh sektor yang tertekan. Tiga sektor dengan penurunan terdalam antara lain: sektor industri dasar turun 1,22%, sektor agrikultur turun 0,53%, dan sektor perdagangan turun 0,52%.
http://investasi.kontan.co.id/news/ihsg-tertekan-oleh-tujuh-sektor-di-sesi-i
Sumber : KONTAN.CO.ID
Bisnis.com, JAKARTA-- PT OSO Securities memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (11/10/2016) masih bergerak terbatas dengan potensi menguat.
Ada 148 saham yang merosot. Sementara, jumlah saham yang naik sebanyak 113 saham dan 100 saham lainnya tak berubah posisi.
Volume transaksi perdagangan siang ini melibatkan 7,830 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 3,306 triliun.
Asing membukukan penjualan bersih (net sell) senilai Rp 248,6 miliar di seluruh market dan Rp 35,6 miliar di pasar reguler.
Saham-saham indeks LQ 45 yang menghuni posisi top losers antara lain: PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) turun 5,83% menjadi Rp 9.700, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) turun 3,02% menjadi Rp 17.650, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) turun 2,36% menjadi Rp 5.175.
Sedangkan di posisi top gainers indeks LQ 45 yakni: PT Elnusa Tbk (ELSA) naik 5,11% menjadi Rp 494, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik 5,06% menjadi Rp 830, dan PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) naik 3,79% menjadi Rp 11.625.
Adapun secara sektoral, ada tujuh sektor yang tertekan. Tiga sektor dengan penurunan terdalam antara lain: sektor industri dasar turun 1,22%, sektor agrikultur turun 0,53%, dan sektor perdagangan turun 0,52%.
http://investasi.kontan.co.id/news/ihsg-tertekan-oleh-tujuh-sektor-di-sesi-i
Sumber : KONTAN.CO.ID
Jakarta detik - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan hari ini bergerak di zona hijau.
Pada perdagangan preopening, IHSG bergerak naik 11,859 poin (0,22%) ke 5.372,687. Sementara indeks LQ45 bergerak menguat 2,989 poin (0,33%) ke 922.360.
Mengawali perdagangan Selasa (11/10/2016), IHSG dibuka menguat 13,533 poin (0,25%) ke 5.374,361. Sementara indeks LQ45 dibuka naik 3,335 poin (0,36%) ke 922.706.
Mengakhiri perdagangan kemarin, IHSG ditutup melemah 16,321 poin (0,30%) ke 5.360,828. Sementara indeks LQ45 ditutup turun 5,450 poin (0,59%) ke 919.371.
Sementara di pasar uang, dolar Amerika Serikat (AS) bergerak stagnan terhadap rupiah. Berdasarkan data perdagangan Reuters, dolar AS pagi ini dibuka stagnan di Rp 12.975.
Berikut kondisi bursa saham Asia pagi ini:
- Indeks Nikkei 225 naik 208,18 poin (1,23%) ke 17.068,27
- Indeks Hang Seng naik 175,12 poin (0,73%) ke 24.026,94
- Indeks SSE Composite naik 7,00 poin (0,23%) ke 3.055,26
- Indeks Straits Times turun 7,04 poin (0,22%) ke 2.863,91
(drk/drk)
Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya mengatakan, tahun depan pelaku pasar masih menunggu realisasi kebijakan pemerintah yang telah dibuat tahun ini. Investor berharap kebijakan tersebut berpengaruh terhadap ekonomi nasional.
Investor juga masih menunggu hasil pemilihan presiden AS. Siapapun yang akan terpilih pasti akan memengaruhi pasar modal domestik, meskipun hanya jangka pendek. “Jika terpilih, efek kedua calon itu tidak akan seperti saat Obama terpilih. Kemungkinan besar presiden AS baru akan meneruskan program Obama,” katanya.
Namun, yang perlu diperhatikan pelaku pasar pada 2017 adalah pergerakan harga komoditas yang sedang dalam tren meningkat. Harga komoditas perlu dijaga agar tidak meningkat signifikan.
William menilai bahwa meningkatnya harga komoditas berpotensi mengalihkan dana investasi pelaku pasar saham. Investor pasti akan melirik pasar lain yang pertumbuhannya lebih prospektif. Selain itu, meningkatnya harga komoditas akan berpengaruh pada sektor riil. Tahun depan William memprediksi IHSG akan mencapai level 6.000.
“Level tersebut memungkinkan apabila penutupan IHSG tahun ini dapat mencapai level tertinggi 2016,” ujar dia.
Target tersebut merupakan target moderat dengan kenaikan indeks sekitar 10%. Tetapi, dia memperkirakan tahun depan masih akan terjadi goncangan-goncangan domestik akibat realisasi kebijakan pemerintah. (bersambung)
Baca selanjutnya di http://id.beritasatu.com/home/pasar-saham-tahun-depan-lebih-baik/150980
Bisnis.com, JAKARTA-- PT OSO Securities memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (11/10/2016) masih bergerak terbatas dengan potensi menguat.
Riset OSO Securities memaparkan secara teknikal, IHSG telah menembus support level 5.364 dengan support level selanjutnya berada di 5.318. Secara teknikal, indikator stochastic bearish, RSI lemah dan histogram MACD negatif.
"Kami perkirakan IHSG akan bergerak dikisaran 5.320-5.389. Beberapa saham yang bisa diperhatikan pada perdagangan hari ini a.l ADHI, JSMR, SCMA, dan WSKT," papar riset tersebut.
Kemarin, IHSG terkoreksi sebesar 0,30% ke level 5.360,83. Mayoritas indeks sektoral ditutup di zona merah. Terbatasnya pergerakan IHSG pada perdagangan kemarin seiring dengan minimnya sentimen dari dalam negeri ditengah pencapaian uang tebusan tax amnesty pada periode II ini yang relatif rendah.
Bisnis.com, JAKARTA-- PT Asjaya Indosurya Securities memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (11/10/2016) siap menguji resisten 5.448.
Analis Asjaya Indosurya William Surya Wijaya mengatakan IHSG masih betah berada dalam fase konsolidasi. Adapun, pola pergerakan masih menunjukkan potensi penguatan yang cukup besar.
Diprediksi, support ada di level 5.336 dan resisten 5.488 yang perlu ditembus guna mengembalikan pola uptrend jangka pendek dari IHSG. "IHSG hari ini berpotensi menguat, " katanya dalam riset.
Sejumlah saham pilihan hari ini a.l JSMR, BBNI, PGAS, HMSP, TLKM, WIKA, UNVR, SMCB, dan ADHI.
Dia menjelaskan, IHSG juga ditopang oleh harga komoditas. Harga komoditas meningkat karena memasuki musim dingin.
"Indeks sektor komoditas masih menjadi primadona di mana sektor pertanian naik 0,52 persen dan pertambangan 0,65 persen di saat mayoritas indeks sektoral melemah. Harga komoditas naik tak terkecuali harga emas yang naik 0,4 persen meningkatkan kepercayaan investor terhadap instrumen aset safe haven," ujar dia.
Sementara itu, analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya mengatakan, IHSG berpotensi menguat. Adapun ruang gerak IHSG diperkirakan pada level support 5.336 dan resistance 5.488.
"IHSG masih betah berada dalam fase konsolidasi, pola pergerakan masih menunjukkan potensi penguatan yang cukup besar," ujar dia
William merekomendasikan PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Adhi Karya Tbk (ADHI).
Sedangkan Lanjar merekomendasikan beberapa saham, antara lain PT Astra International Tbk (ASII), PT Ace Hardware Tbk (ACES), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Intiland Development Tbk (DILD), PT Bank Tabungan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM), PT Vale Indonesia Tbk (INCO). (Ahm/Ndw)
Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan variasi dengan kecenderungan menguat pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi memperkirakan IHSG bergerak di support 5.340 dan resistance 5.410.
Pada perdagangan saham kemarin, IHSG melemah 16,32 poin atau sebanyak 0,30 persen ke level 5.360. IHSG turun karena tertekan oleh aksi jual investor asing sebanyak Rp 1,97 triliun.
Namun, dia mengatakan IHSG tertahan oleh sentimen positif yaitu cadangan devisa mengalami kenaikan.
"Sentimen positif cadangan devisa yang dirilis naik menjadi US$ 115,7 miliar," kata dia di Jakarta, Selasa (11/10/2016).
Pada perdagangan saham kemarin, IHSG melemah 16,32 poin atau sebanyak 0,30 persen ke level 5.360. IHSG turun karena tertekan oleh aksi jual investor asing sebanyak Rp 1,97 triliun.
Namun, dia mengatakan IHSG tertahan oleh sentimen positif yaitu cadangan devisa mengalami kenaikan.
"Sentimen positif cadangan devisa yang dirilis naik menjadi US$ 115,7 miliar," kata dia di Jakarta, Selasa (11/10/2016).
BACA JUGA
Dia menjelaskan, IHSG juga ditopang oleh harga komoditas. Harga komoditas meningkat karena memasuki musim dingin.
"Indeks sektor komoditas masih menjadi primadona di mana sektor pertanian naik 0,52 persen dan pertambangan 0,65 persen di saat mayoritas indeks sektoral melemah. Harga komoditas naik tak terkecuali harga emas yang naik 0,4 persen meningkatkan kepercayaan investor terhadap instrumen aset safe haven," ujar dia.
Sementara itu, analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya mengatakan, IHSG berpotensi menguat. Adapun ruang gerak IHSG diperkirakan pada level support 5.336 dan resistance 5.488.
"IHSG masih betah berada dalam fase konsolidasi, pola pergerakan masih menunjukkan potensi penguatan yang cukup besar," ujar dia
William merekomendasikan PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Adhi Karya Tbk (ADHI).
Sedangkan Lanjar merekomendasikan beberapa saham, antara lain PT Astra International Tbk (ASII), PT Ace Hardware Tbk (ACES), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Intiland Development Tbk (DILD), PT Bank Tabungan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM), PT Vale Indonesia Tbk (INCO). (Ahm/Ndw)
Komentar
Posting Komentar