Langsung ke konten utama

ihsg penutupan per tgl 21 November 2014 (analisis sederhana menuju 5200 akhir 2014)

per tgl 17 Desember 2014, saat technical rebound terjadi, ada ekspektasi baru soal BULLISH TREND @ ihsg  (menurut orang laen):
Jakarta – Meski rontok dalam dua hari yang disertai net sell dari investor asing, IHSG diyakini masih bergerak dalam tren bullish. Inilah strategi trading-nya.

Pada perdagangan Selasa (16/12/2014) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 82,404 poin (1,61%) ke posisi 5.026,028.

Pelemahan indeks tersebut terjadi setelah mencapai level terlemahnya 5.005,275 atau melemah 103,157 poin dan tertingginya di 5.069,263 atau turun 39,169.

Kepada INILAHCOM, Gema Goeyardi, pendiri PT Astronacci Internasional memberikan rincian penjelasannya berikut ini:

1. IHSG Bergerak dalam Tren BullishAstronacci tetap yakin bahwa IHSG bergerak dalam tren bullish walaupun kejatuhan harga secara berturut-turut selama 2 hari yang disertai net sell dari investor asing cukup mengkhawatirkan.

Astronacci berpegang pada korelasi siklus Venus Squares Uranus dan Mercury yang memasuki Capricorn di mana pada tanggal 17 dan 19, penguatan IHSG akan terjadi dengan target harga pada 5.150 untuk menutup gap yang terbentuk sejak 3 hari lalu.

Oleh karena itu, buy on weakness pada saham-saham blue chips adalah strategi terbaik. Rupiah telah mencapai target Astronacci pada 12.900 per dolar AS dan saat ini koreksi seharusnya terjadi dan rupiah akan menguat kembali.

2. Arah IHSG BerikutnyaSetelah terjadinya 2 gap down yang cukup besar, Astronacci yakin bahwa selanjutnya rebound signifikan akan terlihat dengan target pada 5.094 dan 5.150. Mercury akan memasuki Capricorn pada jam 11 siang hari ini dan pembalikan arah harga akan terjadi.

Idealnya Rabu (17/12/2014) ini, indeks akan ditutup menguat dan saham-saham market mover akan diakumulasi kembali untuk diangkat pada minggu depan. Bottom terakhir IHSG pada 18-19 Desember 2014 dan kemudian menguat hingga akhir tahun.

3. Analisis PolaKoreksi ekstrim IHSG dua hari terakhir ternyata tidak mengubah pola utama indeks yang saat ini membentuk bullish pennant. Astronacci mengonfirmasi adanya bullish pennant yang terbentuk dan hal ini akan menjadi alasan utama bahwa IHSG masih bullish dengan target kenaikan pada level 5.800 untuk jangka menengah.

4. Proyeksi RupiahRupiah berhasil menyentuh target Astronacci pada 12.900 dan saat ini adalah saatnya penguatan rupiah terjadi hingga 12.400. Dengan pelemahan dolar AS terhadap mata uang global, untuk sesaat rupiah akan mendapatkan keuntungan dari situasi ini. Take profit rupiah dan nikmati kenaikan IHSG.

5. Strategi TradingIHSG tetap bullish dan pelemahan berakhir antara 17-18 Desember 2014.

Lakukan pembelian average down pada saham-saham banking dan infrastructure yang Anda miliki sesuai dengan daftar saham rekomendasi. Ini adalah kesempatan untuk melakukan average down untuk mendapatkan keuntungan lebih tinggi. Pembelian dilakukan pada 17-19 Desember 2014 dengan alokasi dana bertahap.

6. Pembelian Saham BaruSaham PT Sidomulyo Selaras (SDMU), beli di Rp500-510; stop loss di Rp470; dan take profit di Rp560. Saham ini berpeluang mencapai target harganya dalam 10 hari trading.

http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/2163302/ihsg-dalam-tren-bullish-ini-strateginya






Sumber : INILAH.COM

per tgl 15 Desember 2014, gw berekspektasi positif @ 5220 tetap, karena secara teknikal sederhana, analisisnya memungkinkan BULAN GALAU DESEMBER taon 2014 akan berakhir positif naek (semoga):



ekspektasi per 17 Nov 2014: 5100 TERCAPA1, ekh, beneran tuh :)
INILAHCOM, Jakarta – Pada perdagangan Jumat (21/11/2014) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 18,479 poin (0,36%) ke angka 5.112,045.
Mayoritas indeks saham mendukung penguatan IHSG. Antara lain, indeks saham-saham unggulan LQ45 LQ45 naik 3,401 poin (0,389%) ke angka 878,558; IDX30 naik 1,604 poin (0,357%) ke angka 451,31;
MBX naik 6,352 poin (0,434%) ke angka 1.471,523; DBX turun 1,29 poin (0,180%) ke angka 714,197; dan indeks saham-saham syariah JII yang naik 4,923 poin (0,732%) ke posisi 677,515.
Sebanyak 184 saham menguat, 97 saham stagnan, dan 115 saham alami penurunan. Total saham yang ditransaksikan mencapai 396 saham.
Nilai transaksi di pasar reguler mencapai Rp3,9 triliun dan Rp1 triliun di pasar negosiasi.
Sementara itu, investor asing mencatatkan pembelian saham senilai Rp1,7 triliun dan penjualan saham senilai Rp1,4 triliun. Alhasil, investor asing mencatatkan pembelian bersih (net foreign buy) senilai Rp237,08 miliar. [jin]
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lolos ke zona hijau hari ini (21/11). Hari ini, IHSG ditutup dengan penguatan 0,36% atau 18,48 poin ke level 5.112,04.
Sebanyak 179 emiten menopang IHSG, berbanding 104 saham yang melemah. Sedangkan 90 saham lainnya tak bergerak. 
Alhasil, ada delapan sektor menguat, dipimpin oleh sektor konstruksi yang naik 1,97% dan agrikultur sebesar 1,83%. Dua sektor melemah yaitu perdagangan dan barang konsumer, masing-masing turun 0,03% dan 0,24%. 
Perdagangan hari ini melibatkan 6,42 miliar saham dengan nilai Rp 4,92 triliun. 
Saham top gainers di antara LQ45 antara lain PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) yang melompat 7,45% ke Rp 505 per saham, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) sebesar 5,12% ke Rp 1.130 per saham, dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) sebesar 2,95% ke Rp 1.395 per saham. 
Editor: Sanny Cicilia


PENGULANGAN FASE: dari elips PINK k elips KUNING
(bearish ke bullish) ... nah dari Okt-Nov (bearish ke bullish) terjadi fase yang mirip
UNTUNGnya: momentum Relative Strength Index BERBEDA TREN, yaitu fase dari Okt ke Nov : di bawah tren RSI Juni-Agustus 2014 ... berarti sinyal JENUH BELI MASEH SEDIKIT LEBE JAUH dibandingkan saat fase tren Juni-Agt ... tekanan jenuh beli yang tidak begitu kuat akan MEMBANTU EKSPEKTASI PENINGKATAN DAYA BELI LEBE SIGNIFIKAN pada periode AKHIR NOV-(setidaknya) MINGGU KE 2 DES 2014 ... 5200-5300 sudah terlihat ... well, risiko terganjal isu2 politis dan dampak kenaekan harga bbm bersubsidi maseh mungkin terjadi ... tetapi RAKYAT INDONESIA LEBE MENGUTAMAKAN KESEJAHTERAAN MEREKA DENGAN BEKERJA, bekerja, dan BERKARYA :)
(catatan: bandingkan dengan analisis sederhana gw @ 5200 di akhir taon 2014)


... per tgl 04 Desember 2014, neh analisis ORANG LAEN: 
Bisnis.com, JAKARTA— Trust Securities memproyeksikan indeks harga saham gabungan (IHSG) sampai akhir tahun 2014 di 5.246.
“IHSG kami proyeksi mengalami kenaikan hingga 6.150 sampai akhir tahun 2015,” kata  Muhammad Reza, Advisor Research Trust Securities dalam risetnya yang diterima hari ini, Kamis (4/12/2014).
Untuk perdagangan hari ini kami merekomendasikan saham INCO dan LSIP.

Editor : Linda Teti Silitonga

inilah.com: IHSG Tak Kuasa Tahan 5.200

Lagi-lagi IHSG memperlihatkan laju variatifnya di mana sempat mengalami kenaikan dan kecenderungan melemah meski di akhir sesi masih mampu ditutup di zona hijau. Mulai melemahnya laju bursa saham AS dan Eropa sempat mempengaruhi laju IHSG di mana pelaku pasar masih dalam posisi untuk profit taking.
Di sisi lain, turunnya cadangan devisa per November 2014 (US$111,14 miliar vs US$111,97 miliar) sempat memberikan sentimen negatif. Akan tetapi, pelemahan yang terjadi masih dapat ditahan dengan laju bursa saham Asia yang masih menghijau dan laju rupiah yang akhirnya mampu terapresiasi.

Di sisi lain, oleh karena pelaku pasar masih dalam posisi profit taking, pasca-IHSG kembali menyentuh level 5.200-an lebih, kembali tidak kuat dan kembali menurun. Beruntung masih berlanjutnya penguatan saham-saham agri dan manufaktur mampu mempertahankan laju IHSG di zona hijau. Adapun transaksi asing tercatat nett sell (dari net sell Rp-5,56 miliar menjadi net sell Rp-737,03 miliar).

 Bursa Saham Asia, Eropa, dan AS

Meski laju bursa saham AS dan Eropa berbalik merah namun, tidak berimbas pada laju bursa saham Asia yang melanjutkan pergerakan positifnya. Masih melemahnya nilai tukar Yen; menguatnya AIG construction index Australia; penilaian efek positif turunnya harga minyak terhadap kinerja beberapa emiten; hingga menguatnya coincident index Jepang mampu mengimbangi sentimen negatif dari pelemahan laju bursa saham AS dan Eropa sehingga dapat ditutup menghijau.
Laju bursa saham Eropa berbalik positif seiring dengan penguatan saham-saham teknologi. Masih adanya imbas bertahannya suku bunga European Central Bank (ECB) rate di 0,5% membuat penilaian pelaku pasar bahwa pelonggaran moneter masih didukung ECB.
Meningkatnya factory orders Jerman dan industrial production Spanyol memberikan sentiment positif. Selain itu, rilis pertumbuhan GDP Uni Eropa yang tetap di level 0,8% tidak terlalu direspons negatif karena memberikan penilaian segera perlunya pemberian stimulus.
Laju bursa saham AS mampu kembali menguat menepis perkiraan akan kembali terjadinya pelemahan lanjutan. Kembali membesarnya defisit neraca perdagangan AS dan turunnya factory orders tidak direspons negatif karena dapat diimbangi dengan respons positif pelaku pasar terhadap meningkatnya government payrolls, manufacturing payrolls, dan non farm payrolls.

Arah IHSG Senin (8/12/2014)

Pada perdagangan Senin (8/12/2014), IHSG diperkirakan berada pada rentang support 5.165-5.178 dan resisten 5.194-5.211. Gravestone doji di bawah area upper bollinger band (UBB). Moving Average Convergence-Divergence (MACD) masih mencoba melanjutkan kenaikan meski terbatas dengan histogram positif yang mendatar.
Relative Strength Index (RSI), Stochastic, dan William’s %R tertahan pelemahannya. Laju IHSG sempat melampaui target resisten (5.187-5.204) namun, tidak kuat dan berbalik turun meski masih dapat bertahan di atas kisaran area target support (5.145-5.163).
Tidak jauh berbeda dengan sebelumnya di mana masih adanya aksi profit taking membuat potensi kenaikan IHSG juga masih terhambat meski juga masih diimbangi dengan adanya aksi beli. Pola variatif cenderung naik tipis masih dapat terjadi. Meski masih ada potensi naik namun, tetap cermati potensi pelemahan lanjutan.

PT Unilever Indonesia (UNVR)

Saham PT Unilever Indonesia (UNVR) dalam kisaran Rp31.375-32.100. Three outside up di atas Middle Bollinger Band (MBB). Stochastic masih bertahan naik diikuti peningkatan Relative Strength Index (RSI). Trading buy selama berada di atas Rp31.600.
INILAHCOM, Jakarta – Saham-saham konstruksi BUMN dinilai telah terbukti jadi bintang pada 2014. Saham-saham tersebut juga diprediksi jadi bintang pada 2015. Seperti apa?
Sem Susilo, pengelola pembelajaran dan rekomendasi sahamwww.sahampemenang.blogspot.commengatakan hal itu kepada INILAHCOM.“Lalu, subsektornya adalah semen. Sebab, konstruksi membutuhkan semen yang sangat banyak. Jika terjadi koreksi, beli saja karena prospeknya cerah pada 2015. Untuk semen, juga disarankan fokus yang BUMN,” katanya.
Pada perdagangan Jumat (5/12/2014) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 10,834 poin (0,21%) ke posisi 5.187,994. Penguatan tersebut setelah sepenjang perdagangan, indeks menguat 29,064 poin ke level tertingginya 5.206,224 dan terendah 5.185. Berikut ini wawancara lengkapnya:
Setelah tembus 5.200, IHSG ditutup di 5.187 akhir pekan lalu. Apa yang terjadi?
Di pasar reguler, investor asing hanya net sell sebesar Rp180 miliar. Angka ini masih normal. Saya melihat pola penutupan IHSG Jumat (5/12/2014) masih cukup baik untuk sebuah pasar di hari Jumat yang penuh dengan tekanan psikologis akhir pekan. Pola penutupan ini masih cukup baik.
Artinya, pelaku pasar masih sangat optimistis, IHSG di akhir 2014 bisa tembus 5.250 untuk membentuk level tertinggi baru sepanjang sejarah Bursa Efek Indonesia (BEI). Itulah target jika melihat pola penutupan IHSG Jumat ini. IHSG 5.300 pun seharusnya bisa dicapai di akhir tahun ini.
Level support dan resisten IHSG hingga akhir 2014?
Hingga akhir tahun, support IHSG berada di 5.100 dan support yang sangat kuat di 5.000. Di sisi lain, resistance di 5.250-5.300 dan resistance yang sangat kuat di 5.400-5.500. Jadi, risiko pelemahan IHSG terbatas tapi peluang kenaikan masih besar. Apalagi, situasi intermarket masih cukup baik dan secara historis seasonal akhir tahun, memang selalu naik.
Bagaimana dengan faktor window dressing?
Termasuk juga window dressing di dalamnya. Karena itu, hingga akhir tahun, pemodal saham seharusnya optimistis. Saya juga melihat window dressing sudah dimulai dan akan berlangsung hingga akhir tahun.
Window dressing biasanya terjadi pada saham-saham kelas pertama (first liner) yang berkapitalisasi besar seperti saham PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM), dan saham-saham kelas satu lainnya. Di saham-saham lapis dua dan tiga, efek window dressing-nya kurang.
Sentimen dari inflasi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi?
Soal inflasi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yang terefleksi pada Desember ini sudah dimaklumi pasar. Pasar sudah maklum hal itu akan terjadi. Pasar sudah tidak khawatir. Pasar juga melihat dampak positif dari kenaikan harga BBM untuk mulai dinikmati pada 2015. Jika data inflasi tinggi dan diikuti kenaikan BI rate misalnya, pasar sudah tak lagi kaget. Sebab, pasar sudah tahu memang akan seperti itu kejadiannya.
Dalam situasi ini, apa saran Anda untuk para pemodal di bursa saham?
Jika Anda sudah pegang saham, hold saja hingga akhir tahun jika memang ingin realisasiprofit. Kalaupun mau dipertahankan hingga awal 2015 tak masalah. Sebab, IHSG cukup aman. Bagi yang belum punya saham, setiap koreksi jadi kesempatan untuk akumulasi saham.
Saham-saham pilihan Anda?
Saham jagoan saya adalah saham-saham yang menjadi bintang di 2014. Sebab, saham-saham tersebut juga akan menjadi bintang pada 2015. Pilihannya adalah saham-saham konstruksi BUMN seperti saham PT Pembangunan Perumahan (PTPP), PT Adhi Karya (ADHI), PT Wijaya Karya (WIKA), PT Waskita Karya (WSKT) dan PT Wijaya Karya Beton (WTON).
Saham-saham tersebut benar-benar menjadi bintang di 2014. Setiap terjadi koreksi agak besar pada saham-saham tersebut, beli saja tak masalah. Sebab, pada 2015 pun, saham-saham tersebut akan menjadi bintang karena 2015 merupakan era pembangunan infrastruktur.
Lalu, subsektornya adalah semen. Sebab, konstruksi membutuhkan semen yang sangat banyak. Jika terjadi koreksi, beli saja karena prospeknya cerah pada 2015. Untuk semen, juga disarankan fokus yang BUMN seperti PT Semen Indonesia (SMGR) dan PT Semen Baturaja (SMBR).
Saham BUMN akan menjadi prioritas. Sebab, konstruksi BUMN akan membeli semen BUMN juga. Logikanya seperti itu. Pelaku pasar tak perlu khawatir karena IHSG akan tetap di jalur yang sangat optimistis. Jika terjadi pull back, turun, beli saja saham-saham konstruksi BUMN dan semen BUMN. Sebab, saham-saham konstruksi tetap akan jadi bintang pada 2015. Saham bintang 2014, juga akan jadi bintang di 2015.
Target IHSG 2015?
Target IHSG 2015 minimal 6.000. Perkiraannya antara 6.000-6.500. Kita sangat optimistis dengan IHSG. [jin]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ISU FUNDAMENTAL perbankan: BBRI, bnii (2022) #1

ASIENk: bbri diintai   BBRI: LCS andalan BBRI : wealth management tumbuh 2021: simpanan orang kaya d perbankan BBRI: restrukturisasi debitur turun UMKM: kredit k perbankan +13,3% / Januari 2022 BBRI: hapus buku utanK (2023) BBRI: optimis kredit 2022   BBRI: sasaran akhir 2022 neh BBRI: bermitra solusi teknologi BBRI: bermetaverse   BBRI: buyback lage   BBRI: tren turun harga saham BBRI 2021: LABA bersih d atas bbca BBRI: jadwal dividen 2021 BBRI: kredit tumbuh d 2022 BBRI: kinerja 2022 diekspektasiken lebe bagus   Per Februari 2022, Perbankan Salurkan Kredit Rp5.741,5 Triliun BBRI: rups bakal ganti direksi BBRI: tren harga saham ctak rekor tertinggi BBRI: market cap Rp 867 T BBRI: makin efisien biaya dananya BBRI: brilink Rp 18,2 T BBRI: 3 taon ke depan BBRI: merek yang TOP BBRI: optimistis 2022 BBRI: #1 @ ihsg   BBRI: dividen Rp 174,23 / saham  BBRI: Rp 43 T lebe dibagikan sbagai DIVIDEN final 2022 BBRI: bagi dividen terbesar bwat pemerintah BBRI: laba bersih naek   BBRI: laba bersih

analisis fundamental : ASRI, saham properti (2019-2020, 2021, 2022)

Lunasi Utang, Agung Podomoro Raih Pinjaman dari Guthrie Venture SG$ 172,8 Juta Agung Podomoro Land Jual Central Park untuk Modal Ekspansi Mulai membaik, kinerja sektor properti diprediksi naik 25% di tahun ini Marketing sales Kawasan Industri Jababeka (KIJA) capai Rp 899 miliar di tahun lalu Stok Rumah Membludak, Jakarta Paling Banyak Rekomendasi Saham Properti saat Penjualan CTRA, BSDE, LPKR, PWON Melonjak Kuartal I/2021 Bisnis Properti Asia Pasifik Kuartal I Positif, Tahun Menjanjikan Covid-19 melonjak, Indonesia Property Watch: Pasar properti bisa terkontraksi 5%-10% Fokus Pasar: Industri Properti Tumbuh Positif pada 2022 Jauh dari Jakarta, Apartemen di Bogor dan Tangerang Lebih Berkembang Gara-gara Pandemi, Jakarta Ditinggalkan Konsumen Properti? Pendapatan Emiten Properti Moncer hingga Kuartal III 2021, Siapa Paling Cuan? Menakar Prospek Saham Emiten Properti TAKAR PROPERTI 2023: rekomendasi (2) INFLASI: prospek properti Pasar Properti: bakal tumbuh positif Pajak : disk