... secara teknikal ihsg mengalami KEJAD1AN LUAR BIA$A: 3 dojis ... langka tuh ... well, coba simak grafik dari Yahoo Finance ini :
... simak dua grafik tsb, ada kemiripan kah ... well, jika YE$, maka YE$ it is a BULLISH REVERSAL PATTERN, artinya kemungkinan besar terjadi PERIODE BULLISH/ NAEK lage
... lalu simak momentum stochastic dan sinyal 50d EMA: stochastic maseh menunjukkan tren di atas 50 berarti daya beli lebe kuat daripada daya jual ... sementara tren bullish jangka pendek (50d MA) sedang dikejar dan akan tersentuh dalam pekan penuh kenangan ini (POST G20, THE 1ST for JOKOW1):
... batas atas BOLLINGER BAND @ 5115... well, liat AZA :)
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik tipis di akhir pekan. Jumat (14/11) IHSG menguat 0,02% menjadi 5.049,48. Dalam sepekan IHSG naik 1,24%. Sementara, bursa Asia yang tercermin pada indeks MSCI Asia Pacific turun 0,02% ke 141,73% pada Jumat (14/11). Selama sepekan bursa Asia menguat 1,09%.
Reza Priyambada, Analis Woori Korindo Securities, mengatakan, meskipun indeks menguat, asing mencatatkan jual bersih alias net sell Rp 227,48 miliar. Selain itu, soal kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) masih membayangi IHSG. Apalagi polemik di parlemen menyebabkan rupiah kembali tertekan.
Andre Setiawan, Analis Minna Padi Investama. mengatakan. saat ini para investor masih menahan diri. Namun ia yakin, jika pemerintah sudah memberi kejelasan akan kepastian harga BBM bersubsidi IHSG bisa rebound dan market kembali naik.
Analis Sucorinvest Central Gani, Achmad Yaki Yamani mengatakan, dari teknikal, RSI dan momentum masih naik. MACD dan stochastic juga naik. Ia memproyeksikan, IHSG menguat di 5.025-5.075. Sedangkan Reza dan Andre memprediksikan, akan terjadi koreksi. Reza memperkirakan di 5.038-5.072 dan Andre di 5.000-5.100.
... simak dua grafik tsb, ada kemiripan kah ... well, jika YE$, maka YE$ it is a BULLISH REVERSAL PATTERN, artinya kemungkinan besar terjadi PERIODE BULLISH/ NAEK lage
... lalu simak momentum stochastic dan sinyal 50d EMA: stochastic maseh menunjukkan tren di atas 50 berarti daya beli lebe kuat daripada daya jual ... sementara tren bullish jangka pendek (50d MA) sedang dikejar dan akan tersentuh dalam pekan penuh kenangan ini (POST G20, THE 1ST for JOKOW1):
... batas atas BOLLINGER BAND @ 5115... well, liat AZA :)
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik tipis di akhir pekan. Jumat (14/11) IHSG menguat 0,02% menjadi 5.049,48. Dalam sepekan IHSG naik 1,24%. Sementara, bursa Asia yang tercermin pada indeks MSCI Asia Pacific turun 0,02% ke 141,73% pada Jumat (14/11). Selama sepekan bursa Asia menguat 1,09%.
Reza Priyambada, Analis Woori Korindo Securities, mengatakan, meskipun indeks menguat, asing mencatatkan jual bersih alias net sell Rp 227,48 miliar. Selain itu, soal kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) masih membayangi IHSG. Apalagi polemik di parlemen menyebabkan rupiah kembali tertekan.
Andre Setiawan, Analis Minna Padi Investama. mengatakan. saat ini para investor masih menahan diri. Namun ia yakin, jika pemerintah sudah memberi kejelasan akan kepastian harga BBM bersubsidi IHSG bisa rebound dan market kembali naik.
Analis Sucorinvest Central Gani, Achmad Yaki Yamani mengatakan, dari teknikal, RSI dan momentum masih naik. MACD dan stochastic juga naik. Ia memproyeksikan, IHSG menguat di 5.025-5.075. Sedangkan Reza dan Andre memprediksikan, akan terjadi koreksi. Reza memperkirakan di 5.038-5.072 dan Andre di 5.000-5.100.
Editor: Barratut Taqiyyah
JAKARTA KONTAN. Indeks Harga Saham Gabungan naik tipis di akhir pekan. Kemarin, IHSG ditutup menguat 0,02% menjadi 5.049,48. Selama sepekan ini, indeks saham sudah menanjak 1,24%.
Analis Reliance Securities, Lanjar Nafi Taulat, mengatakan, pergerakan IHSG selama sepekan ini dipicu data ekonomi Indonesia yang positif. "Seperti data inflasi yang stabil. Itu yang menyebabkan IHSG menguat terbatas selama sepekan," ungkap dia.
Bank Indonesia (BI) yang mempertahankan BI rate di level 7,5% turut mengangkat IHSG. Langkah BI dinilai tepat, karena menahan BI rate sebelum harga BBM naik.
Fadli, Analis Net Sekuritas memperkirakan, BI rate di level 7,5% akan bertahan hingga akhir tahun ini. Adapun sentimen negatif yang membayangi IHSG adalah terus menurunnya harga minyak global sejak awal tahun.
Di sisi lain, IHSG masih dibayangi rencana kenaikan harga BBM subsidi. Ketidakjelasan kapan jadwal kenaikan harga BBM mendorong investor untuk wait and see. Pada pekan depan, IHSG bakal dipengaruhi rencana emiten yang berniat menebar dividen. Emiten yang akan membagikan dividen antara lain INCO dan UNVR. "Ini berdampak positif," jelas dia.
Lanjar menerka, IHSG pekan depan juga dipengaruhi faktor luar seperti Asia dan Eropa yang akan merilis beberapa data ekonomi. Dia menduga hasilnya kurang baik sehingga menahan laju IHSG. Fadli mengira, IHSG di pekan depan melemah antara 5.000-5.100. Lanjar menebak tertekan di 4.975-5.090.
Editor: Barratut Taqiyyah
Komentar
Posting Komentar