Langsung ke konten utama

ihsg per tgl 03 Agustus (04-18 Juli /14-20-22 Juni /19 / 24 Mei 2017) (5800, wow, euforia) @ S&P Investment Grade, bo



BALAP tren SEKTORAL ihsg 2017, per semester 1

MENJADI SERAKAH, kok mengada-ada
💋
JAKARTA kontan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat sebesar 0,33% ke level 5.824,25, Rabu (2/8). Namun, indeks masih diwarnai net sell pemodal asing sebesar Rp 210,51 miliar
Muhammad Nafan Aji analis Binaartha Parama Sekuritas menyatakan, kondisi perekonomian global yang cenderung kondusif akan memberikan sentimen positif bagi IHSG. Hal itu ditandai dengan membaiknya pertumbuhan perekonomian di Tiongkok.
Selain itu, fundamental makroekonomi ekonomi dalam negeri yang cenderung stabil diyakini akan memberikan katalis positif terhadap IHSG, besok. Hasil publikasi kinerja laporan keuangan emiten rata-rata mencatatkan pertumbuhan.
"Ini merupakan sentimen positif dari domestik. Secara umum, hal ini menandakan bahwa fundamental makroekonomi dalam negeri cenderung stabil," kata Nafan kepada KONTAN, Rabu (2/8).
Tapi, Aditya Perdana Putra, analis Semesta Indovest menyebut, masih terjadi bargain hunting pada pasar domestik. "Tidak banyak maintain harga. Agustus lebih banyak negatif, IHSG juga geraknya mixed," katanya, Rabu (2/8).
Meski demikian, Aditya tidak bisa memprediksi akhir periode bargain hunting tersebut. Pasalnya, periode saat ini masih ada rilis laporan keuangan sehingga pasar masih wait and see. "Tapi IHSG bisa ambles, ini ditahan saja. Geraknya naik turun, enggak kuat reli. Akan ada koreksi mid-term," imbuhnya.
Sementara, William Surya Wijaya, Vice President of Research Indosurya Mandiri Sekuritas menilai, perjuangan IHSG untuk dapat keluar dari rentang konsolidasi masih berlanjut. "Sentimen harga komoditas yang masih terus bergejolak turut memberikan pengaruh terhadap pola gerak IHSG," paparnya.
Menurutnya, selama support dapat terjaga dengan kuat, maka peluang kenaikan untuk dapat menembus resistance masih terbuka lebar. William memprediksi, range IHSG berada pada 5.767-5.876. "Hari ini IHSG berpotensi menguat," proyeksinya.
💚
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih tak berkutik di akhir sesi I hari ini (18/7). Data yang dihimpun RTI menunjukkan, pada pukul 16.00 WIB, indeks tertekan 0,32% menjadi 5.822,35.

Jumlah saham yang turun sebanyak 206 saham. Sementara, jumlah saham yang naik sebanyak 135 saham dan 93 saham lainnya tak berubah posisi.

BACA JUGA :
IHSG tergerus aksi profit taking
IHSG tumbang 0,48% di akhir sesi pagi
Volume transaksi perdagangan sore ini melibatkan 7,521 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 5,561 miliar.

Sementara itu, sembilan sektor kompak memerah. Tiga sektor dengan penurunan terdalam antara lain: sektor konstruksi turun 1,19%, sektor pertambangan turun 1,09%, dan sektor industri lain-lain turun 0,41%.

Saham-saham indeks LQ 45 yang berada di jajaran top losers yakni: PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) turun 5% menjadi Rp 1.140, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) turun 2,68% menjadi Rp 725, dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) turun 2,09% menjadi Rp 17.525.

Sementara, di jajaran top gainers indeks LQ 45, terdapat saham-saham: PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) naik 4,19% menjadi Rp 348, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) naik 1,98% menjadi Rp 10.300, dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik 1,25% menjadi Rp 76.750.

Sore ini, investor asing mencatatkan penjualan bersih atau net sell senilai Rp 1,08 triliun di seluruh market dan Rp 555,35 miliar di pasar reguler.

Sebelumnya, analis OSO Sekuriti Riska Afriani menilai, koreksi yang melanda bursa domestik sebagai tren yang memang kerap terjadi. Pasalnya, sejak beberapa hari terakhir, grafik IHSG terlihat relatif terbatas untuk naik, lantaran sudah jenuh beli (overbought), sehingga terjadi aksi ambil untung alias profit taking.

Selain itu, Riska juga melihat sentimen investor pada rilis beberapa data ekonomi sebagai sentimen tambahan. "Rilis neraca perdagangan bulan juni memang surplus, tapi terjadi penurunan di ekspor-impor, turun cukup tinggi," paparnya, Selasa (18/7).

Riska memaparkan nilai ekspor turun 11,82% dan impor turun 17,21% year on year.

"Sekarang investor masih wait and see pada kinerja keuangan beberapa emiten," ucapnya.
Bisnis.com, JAKARTA- Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan akan menguat, pasca diriilisnya neraca perdagangan yang cukup memuaskan
Indosurya Sekuritas mengestimasi IHSG hari ini akan melanjutkan penguatan di level 5780 – 5876
Kepala Riset william Surya Wijaya mengatakan IHSG terlihat masih dalam rentang konsolidasi, rilis data perekonomian perihal neraca perdagangan terlihat masih berada dalam kondisi yang cukup memuaskan sehingga dapat menjadi sentimen penopang pergerakan IHSG untuk kembali melanjutkan kenaikan,
Sedangkan ,katanya, fluktuatif harga komoditas juga masih turut memengaruhi pola gerak IHSG.
'Hari ini IHSG berpotensi menguat," tulisnya dalam riset
Adapun saham-saham yang direkomendasokan adalah KLBF ADHI ROTI MYOR LSIP EXCLTLKM JSMR ICBP
Reliance Securities memprediksi IHSG hari ini akan bergerak menguat namun terbatas.
Analis Lanjar Nafi mengatakan pergerakan secara teknikal pada IHSG cukup positif pasalnya IHSG kembali kuat tertahan pada MA7 dan Indikator Stochastic yang cukup optimis mendekati area overbought dengan RSI yang juga bergerak positf.
Namun, katanya, level upper bollinger bands mulai menyempit setelah pergerakan yang terkonsolidasi dialami IHSG sejak 2 akhir pekan sebelumnya.
"Sehingga diperkirakan IHSG akan mengalami penguatan terbatas dengan range pergerakan 5811-5875." tulisnya dalam riset.
Saham-saham yang dapat diperhatikan diantarnaya BBRI, ANTM, HRUM, INDY, MAPI, RALS, INAF.
Binaartha Securities memproyeksiikan IHSG hari ini akan berpeluang melanjutkan bullish.
Analis Muhammaf Nafan Aji Gusta mengatakan IHSG ditutup menguat 0.16% di level 5841.280 pada 17 Juli 2017.
Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama dan kedua berada pada level 5829.936 dan 5818.592. Sementara itu, resistance pertama dan kedua berada pada level 5846.952 dan 5852.624.
Sementara itu, katanya, berdasarkan indikator, MACD masih membentuk pola dead cross di area positif. Sedangkan Stochastic dan RSI berada di area netral. Namun demikian, terdapat pola white closing marubozu candle yang mengindikasikan adanya potensi bullish continuation pada pergerakan indeks.
" Dengan demikian, IHSG akan berpotensi menuju ke level resistance di area 5842 dan 5853," tulisnya dalam riset
👌
Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi bergerak variatif dengan kecenderungan tertekan. Laju IHSG akan dibayangi oleh aksi jual investor.

Analis PT Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada mengatakan, pelaku pasar masih beranggapan harga saham masih terlalu mahal. Ini imbas dari IHSG yang tembus rekor beberapa waktu lalu.

BACA JUGA
Jonggol Tak Masuk Daftar Calon Ibu Kota Baru Pengganti Jakarta
Begini Cara Ikut Penerimaan CPNS 2017
6 Mata Uang Paling Populer di Dunia
"Masih adanya imbas pencapaian new high record di pekan sebelumnya membuat penilaian posisi IHSG yang dinilai masih mahal, sehingga berimbas pada maraknya aksi jual," kata dia di Jakarta, Senin (17/7/2017).

Dengan begitu, lanjut dia, laju IHSG masih berat untuk bertahan di zona hijau. Apalagi, dia menilai sentimen penggerak pasar masih minim.


"Minimnya sentimen positif terutama dari terdepresiasinya rupiah dan masih melemahnya harga obligasi turut menghadang potensi pembalikan arah naik tersebut," ungkapnya.

Reza memperkirakan IHSG bergerak pada support 5.800-5.822 pekan ini. Sementara resistance berada pada level 5.840-5.858.

Reza merekomendasikan saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).
💟
Bisnis.com, JAKARTA -- Indeks harga saham gabungan pada Senin (17/7/2017) berpotensi menguat.
William Surya Wijaya, analis PT Indosurya Mandiri Sekuritas, mengatakan indeks harga saham gabungan (IHSG) bakal mengawali pekan dengan senyum sumringah, mengingat pola gerak IHSG yang masih berpotensi cukup besar untuk naik.
Kondisi ini ditunjang oleh sisi fundamental perekonomian yang cukup baik dan terjaga.
"Melihat pergerakan jangka panjang IHSG yang masih berada dalam pola uptrend, maka momentum koreksi wajar dapat dimanfaatkan sebagai peluang untuk melakukan akumulasi pembelian," katanya dalam riset yang terbit pada Minggu (16/7/2017).
Prediksi William, neraca perdagangan yang dirilis besok akan surplus sehingga dapat menjadi sentimen positif terhadap IHSG. Dia memperkirakan pada Senin (17/7/2017) IHSG berpotensi menguat dengan kisaran pergerakan 5.765 hingga 5.876.
Pada perdagangan Jumat (14/7/2017) IHSG ditutup di level 5.831,79, naik 0,03% dari hari sebelumnya.
JAKARTA. Arah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) harus diuji dengan kenaikan permintaan dari pelaku pasar. Pada perdagangan lalu, pelaku pasar tidak bertahan lama lantaran masih minimnya sentimen positif di pasar.
"Pelaku pasar tidak bertahan lama dalam melakukan aktivitas transaksi sehingga lebih selektif dan berorientasi jangka pendek," kata Reza priyambada, Minggu (16/7).
Menurutnya, IHSG kemungkinan akan bergerak sideways pada perdagangan besok, Senin (17/7).
Namun demikian, penguatan dapat kembali terjadi untuk menjaga posisi IHSGuntuk mencegah pembalikan melemah pada IHSG. Jika tidak, maka antisipasi sentimen yang dapat membuat arah IHSG kembali variatif melemah.
Reza menambahkan, support pertama dan kedua IHSG berada pada level 5.812,90 dan 5.794.
Sementara itu, resistance pertama dan kedua berada pada level 5.842,22 dan 5.852,65.
Namun demikian, terdapat pola bullish pin bar candle yang mengindikasikan adanya potensi kelanjutan bullish pada pergerakan indeks. Dengan demikian, IHSG akan berpotensi menuju ke level resistance di area 5.842 dan 5.853.
👐
JAKARTA kontan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bangkit dari zona merah di menit akhir perdagangan. Indeks selamat dari teritori negatif setelah tertekan sejak perdagangan pagi. Data RTI menunjukkan, Jumat (14/7), IHSG ditutup naik tipis 1,75 poin atau 0,03% ke posisi 5.831,79.

Enam sektor saham yang naik menyokong IHSG, dipimpin sektor pertambangan dengan kenaikan 0,55%. Sedangkan, empat sektor saham lainnya masih turun tipis, terutama sektor barang konsumsi yang tergerus 0,08%.

BACA JUGA :
IHSG betah bergerak di zona merah
Indeks sektor keuangan naik 17,83%, melewati IHSG
Tercatat, 158 saham ditutup melemah, sedangkan 145 saham berhasil menguat.

Transaksi sepanjang akhir pekan ini melibatkan 5,82 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 4,63 triliun. Adapun, mayoritas pemodal asing masih melakukan aksi jual dengan catatan penjualan bersih (net sell) di seluruh pasar sebesar Rp 975,5 miliar. Berbanding terbalik dengan investor domestik yang membukukan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 970 miliar.

Kenaikan saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) paling berkontribusi pada penguatan IHSG dengan sumbangan masing-masing 3,20 poin dan 1,30 poin.

Penguatan IHSG di menit akhir seirama dengan mayoritas pasar saham Asia yang menghijau. Bloomberg mencatat, indeks Nikkei 225 naik tipis 0,09%, Hang Seng naik 0,16%, Shanghai Composite reli 0,13%, dan Kospi menguat 0,21%.


Bisnis.com, JAKARTA— Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) berhasil ditutup dengan kenaikan pada akhir perdagangan hari ketiga berturut-turut, Kamis (13/7/2017).

IHSG ditutup naik 0,19% atau 10,91 poin ke level 5.830,04, setelah dibuka dengan penguatan 0,35% atau 20,27 poin di posisi 5.839,40.
IHSG bergerak di zona hijau pagi ini, namun berbalik turun pada akhir sesi I. Hingga menjelang penutupan perdagangan hari ini IHSG terpantau bergerak di zona merah, namun berhasil kembali menguat di akhir perdagangan. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di kisaran 5.809,40 – 5.843,18.
Adapun pada perdagangan Rabu (12/7), IHSG ditutup menguat 0,79% atau 45,81 poin di posisi 5.819,13.
Dari 558 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 161 saham menguat, 161 saham melemah, dan 236 saham stagnan.
Delapan dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona hijau, dipimpin oleh sektor industri dasar (+0,46%), perdagangan (+0,41%), dan finansial (+0,32%). Adapun sektor infrastruktur turun 0,47%.
IHSG berakhir naik di saat bursa saham lainnya di Asia Tenggara bergerak variatif dengan indeks SE Thailand (+0,22%), indeks FTSE Malay KLCI (-0,20%), indeks PSEi Filipina (-0,02%), dan indeks FTSE Straits Time Singapura (+0,66%).
Di kawasan Asia lainnya, pergerakan sejumlah indeks saham acuan Jepang berakhir variatif pada perdagangan hari ini, di saat para investor mencermati apakah manfaat dari longgarnya kebijakan moneter di Amerika Serikat (AS) akan lebih besar daripada penguatan yen.
Indeks Kospi ditutup menguat 0,74% atau 17,72 poin ke level 2.409,49, level penutupan tertinggi sepanjang masa, setelah dibuka dengan kenaikan 0,58% atau 13,99 poin di posisi 2.405,76.
Indeks CSI 300 di Shenzhen yang berisi saham-saham bluechip berakhir menguat 0,77% atau 28,10 poin ke 3.686,92, setelah dibuka turun tipis 0,07% di posisi 3.656,35.
Adapun, indeks Shanghai Composite ditutup rebound 0,64% atau 20,62 poin ke level 3.218,16, mengakhiri pelemahan selama tiga hari berturut-turut sebelumnya.
Pergerakan indeks saham acuan di China dan Hong Kong berakhir menguat, terdorong oleh data perdagangan China yang solid serta pernyataan Gubernur The Fed Janet Yellen yang mengisyaratkan kecenderungan untuk tidak terburu-buru dalam hal penaikan suku bunga.
Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 ditutup naik 0,31% atau 1,61 poin ke 523,18, setelah dibuka dengan penguatan 0,57% di posisi 524,54.

Saham-saham pendorong IHSG:
Kode
(%)
BMRI
+1,32
BBRI
+0,51
BBCA
+0,41
GEMS
+11,60
Saham-saham penekan IHSG:
 Kode
(%)
TLKM
-0,43
ADRO
-2,40
HMSP
-0,26
PNBN
-3,83
 Sumber: Bloomberg
💃
Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatan pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Penguatan IHSG mengikuti bursa saham Asia dan bursa global.
Pada pra pembukaan perdagangan saham, Kamis (13/7/2017), IHSG naik 20,26 poin atau 0,36 persen ke level 5.839. Pada pembukaan pukul 09.00 WIB, IHSG naik 20,80 poin ke level 5.839,5. Indeks saham LQ45 menguat 0,48 persen ke level 980,98. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.
Ada sebanyak 123 menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 33 saham melemah dan 99 saham diam di tempat.
Pada awal sesi, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.843,16 dan terendah 5.836,11. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 13.136 kali dengan volume perdagangan 269,1 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 222,2 miliar.
Investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 13,72 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 13.335.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham tambang turun 0,46 persen. Sektor saham infrastruktur naik 0,58 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham barang konsumsi menguat 0,48 persen dan sektor saham manufaktur menanjak 0,42 persen.
Saham-saham yang catatkan top gainers antara lain saham TPMA naik 28 persen ke level Rp 256 per saham, saham CKRA melonjak 26,47 persen ke level Rp 86 dan saham SAFE menanjak 24,71 persen ke level Rp 424 per saham.
Saham-saham catatkan top losers antara lain saham MKNT turun 8,57 persen ke level Rp 480 per saham, saham GOLL susut 10,71 persen ke level Rp 125 per saham, dan saham KOBX tergelincir 2,83 persen ke level Rp 103 per saham.
Bursa saham Asia kompak menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,87 persen ke level 26.270, indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 1,1 persen ke level 2.417, dan indeks saham Jepang Nikkei mendaki 0,19 persen ke level 20.135.
Selain itu, indeks saham Shanghai menguat 0,11 persen ke level 3.200, indeks saham Singapura mendaki 0,53 persen ke level 3.225,79, dan indeks saham Taiwan naik 0,28 persen ke level 10.449.
Sebelumnya gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang lanjutkan penguatan pada perdagangan saham Kamis pekan ini.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya mengatakan, IHSG masih terlihat berada dalam rentang konsolidasi wajar dengan potensi kenaikan cukup besar. IHSG akan bergerak di kisaran 5.752-5.867.
"Namun pergerakan IHSG menguji support merupakan manuver wajar pasca tercapai level tertinggi sepanjang masa yang baru. Momentum ini dapat dimanfaatkan oleh investor untuk akumulasi beli," kata dia dalam ulasannya, Kamis pekan ini.

💗
@ the end of the trading day of July 12th, 2017: 
Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Penguatan IHSG didorong sektor saham tambang.

Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (12/7/2017), IHSG menguat 45,80 poin atau 0,79 persen ke level 5.819,13. Indeks saham LQ45 mendaki 0,99 persen ke level 976,18. Seluruh indeks saham acuan menguat.

Ada sebanyak 214 saham menguat sehingga mendorong IHSG menghijau. 113 saham melemah dan 106 saham lainnya diam di tempat. Pada perdagangan saham Rabu pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.827,13 dan terendah 5.771,47.

BACA JUGA
Investor Asing Jual Saham, IHSG Naik Tipis
IHSG Menguat 1,47 Poin ke Level 5.772
IHSG Berpeluang Naik, Cermati 8 Saham Pilihan Ini
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 277.939 kali dengan volume perdagangan 16,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 5,3 triliun. Investor asing melakukan aksi jual mencapai Rp 487 miliar di pasar reguler.


Secara sektoral, 10 sektor saham kompak menghijau. Sektor saham tambang pimpin penguatan terbesar. Disusul sektor saham barang konsumsi mendaki 1,19 persen dan sektor saham keuangan menguat 1,01 persen.

Saham-saham catatkan top gainers antara lain saham MARK naik 49,60 persen ke level Rp 374 per saham, saham CKRA melonjak 33,33 persen ke level Rp 68, dan saham GOLL mendaki 32,08 persen ke level Rp 140 per saham.

Saham-saham yang catatkan top losers antara lain saham BKSW melemah 22,22 persen ke level Rp 350 per saham, saham TRAM merosot 20,18 persen ke level Rp 87 per saham, dan saham MREI turun 18,65 persen ke level Rp 3.010 per saham.

Bursa Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,64 persen ke level 26.043 dan indeks saham Taiwan mendaki 0,05 persen ke level 10.420. Sedangkan indeks saham yang tertekan antara lain indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,18 persen ke level 2.391,77, indeks saham Jepang Nikkei melemah 0,48 persen ke level 20.098, indeks saham Shanghai turun 0,17 persen ke level 3.197, dan indeks saham Singapura tergelincir 0,31 persen ke level 3.208.

Pengamat pasar modal Satrio Utomo menuturkan, penguatan IHSG hanya secara teknikal usai melemah. Pasar saham sepi sentimen juga berdampak ke laju IHSG dan transaksi harian saham.

"Ini technical rebound saja, terutama dari sektor batu bara. Sektor konstruksi juga belum banyak bergerak," ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menambahkan, saham-saham berkapitalisasi besar juga menguat jadi sentimen positif IHSG. Namun, investor asing masih melakukan aksi jual di pasar reguler meski berkurang.

per midday of July 12th, 2017, jkse @ 5800, again:



JAKARTA okezone - Dibuka sempat bergerak di zona merah, pasar saham Indonesia pada sesi I siang ini mulai kembali ke zona hijau. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 22 poin atau 0,39% menjadi 5.796.
Siang ini, telah terjadi transaksi sebesar Rp2,12 triliun dari 3,3 miliar lembar saham diperdagangkan. Sekira 191 saham menguat, 94 saham melemah, dan 111 saham tidak bergerak.
Indeks LQ45 menguat 3,7 atau 0,39% ke 966, Jakarta Islamic Index (JII) naik 0,94 poin atau 0,13% ke 744, indeks IDX30 menguat 1,8 poin atau 0,34% menjadi 531, dan indeks MNC36 naik 1 poin atau 0,3% ke 336.
Sembilan sektor menopang pergerakan indeks hari ini, dengan sektor tambang naik paling tinggi sebesar 0,8%. Hanya sektor aneka industri yang bergerak anomali melemah siang ini.
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) naik Rp225 ke Rp14.425, saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) naik Rp4 ke Rp370, dan saham PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) naik Rp130 ke Rp2.430.
Sedangkan saham-saham yang berada di deretan top losers, antara lain saham PT United Tractors Tbk (SRIL) turun Rp675 ke Rp26.400, dan saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) turun Rp50 ke Rp6.475, saham PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) turun Rp350 ke Rp18.425.
(mrt)Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan di  Bursa Efek Indonesia (IHSG BEI) naik 3,23 poin atau 0,06 persen menjadi 5.776,56 poin pada pembukaan perdagangan Rabu pagi, sementara sebagian investor mulai melakukan aksi beli.

Kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 juga menguat, bergerak naik 0,37 poin (0,04 persen) menjadi 966,99 poin.

"Aksi beli bertahap oleh investor yang mulai terjadi kembali mendorong IHSG kembali bergerak dalam area positif," kata analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada.

Ia mengatakan salah satu pemicu investor melakukan aksi beli saham adalah mulai terbatasnya pergerakan imbal hasil obligasi global, yang berimbas positif pada sejumlah indeks saham global, termasuk IHSG.

"Dengan asumsi aksi beli yang kembali terjadi itu maka IHSG dapat kembali masuk dalam tren penguatan. Meski demikian, tetap antisipasi sentimen yang dapat membuat arah IHSG kembali variatif," katanya.

Secara teknikal, ia menjelaskan, sejumlah indikator membentuk pola positif sehingga IHSG diproyeksikan menuju ke level batas atas 5.783 sampai 5.793 hari ini.

Wakil Presiden Riset dan Analisis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere menambahkan aliran dana asing ke Indonesia yang cukup tinggi juga menjadi katalis positif bagi pasar saham dalam negeri.

"Dana masuk bersih sebesar Rp117 triliun hingga 6 Juli tahun ini, bandingkan sepanjang tahun 2016 yang sebesar Rp126 triliun. Masuknya dana asing ke Indonesia diperkirakan masih berpotensi berlanjut sejalan dengan predikat yang diperoleh Indonesia sebagai negara layak investasi," kata Nico.

Di tingkat regional, indeks bursa Nikkei turun 52,27 poin (0,26 persen) ke 20.132,38; indeks Hang Seng menguat 213,26 poin (0,82 persen) ke 26.090,90 dan Straits Times melemah 5,42 poin (0,17 persen) ke posisi 3.213,38. 

💃
Bisnis.com, JAKARTA -- Indeks harga saham gabungan pada Senin (10/7/2017) diprediksi bergerak di kisaran 5.800 hingga 5.875.
Lanjar Nafi, analis teknikal saham Reliance Sekuritas Indonesia, mengatakan indeks harga saham gabungan (IHSG) bergerak cenderung terkonsolidasi pada MA7 secara teknikal di tengah pergerakan tren positif jangka pendek.
Pola yang terbentuk yakni EW dengan pergerakan saat ini yang berkemungkinan besar masuk pada Wave 5 jika IHSG tidak terkoreksi dari level 5.780.
Menurut Lanjar, optimisme pergerakan pada pola teknikal mengacu kembali pada pengujian level tertinggi jika pola EW sempurna terefleksikan.
Indikator Stochastic bergerak liar tertekan mendekati area oversold dengan flat momentum RSI.
"Sehingga diperkirakan IHSG mengawali pekan dengan bergerak mixed mencoba rebound menguat dengan kisaran pergerakan 5.800 hingga 5.875," katanya dalam riset yang terbit pada Minggu (9/7/2017).
Saham-saham yang mulai layak dicermati di antaranya BBTN, GJTL, MAPI, MNCN, RALS, LPCK, SCMA, dan ADHI.
Pada perdagangan Jumat (7/7/2017) IHSG tertekan sejak sesi kedua lantas ditutup turun 34,78 poin atau 0,59% ke level 5.814,79 setelah cukup menggembirakan pada sesi pertama.
Lanjar mengatakan minimnya sentimen dalam negeri pada akhir pekan IHSG terbawa arus bearish indeks regional.
Indeks sektor konsumer kandas disusul pertanian dan pertambangan di akhir sesi perdagangan. Nilai tukar rupiah dan surat utang negara melemah terbayangi defisit R-APBNP.
👄
Jakarta  detik- Sempat menghijau, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) malah terperosok saat penutupan perdagangan sore ini. IHSG melemah 34 poin ke 5.814 sore ini.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) siang ini melemah. Dolar AS berada di posisi Rp 13.400 dibandingkan posisi kemarin sore Rp 13.387.

Membuka perdagangan akhir pekan, Jumat (7/7/2017), IHSG turun 9,687 poin (0,16%) ke level 5.839,888.

Beberapa indeks sektoral berhasil menguat, meski masih ada yang melemah. Investor lokal cenderung wait and see di akhir pekan.

Hingga pukul 09.05 waktu JATS, IHSG naik 2,335 poin (0,04%) ke level 5.851,910. Sementara Indeks LQ45 menguat 0,445 poin (0,05%) ke level 983,439.

Kemarin IHSG berhasil berbalik menguat setelah dua hari merah. IHSG bertambah 24 poin ke posisi 5.849.

Meski sempat hijau, namun penguatan IHSG kembali terbatas hingga berakhir di zona merah. IHSG Menipis 0,330 poin (0,01%) ke 5.849,245. Indeks LQ45 menguat tipis 0,609 poin (0,06%) ke 983,603.

IHSG sempat menguat tipis sebelum kembali ke zona merah dan melemah lebih dalam. IHSG tergerus 34,782 poin (0,59%) ke 5.814,793. Indeks LQ45 turun 5.872 poin (0,60%) ke 977,122.

Posisi tertinggi IHSG sempat terjadi pada level 5.863,585 dan terendah di 5.810,362. Hingga sore ini, telah terjadi 230.025 kali transaksi sebanyak 5,9 miliar lembar saham senilai Rp 6,4 trliun.

Pelemahan 9 sektor saham yang dipimpin pelemahan sektor konstruksi sebesar 1,38% membuat laju penguatan IHSG tertahan. Sebanyak 102 saham menguat, 239 saham melemah dan 101 saham stagnan.

Sebagian bursa Asia melemah sore hari ini. Yang lainnya menguat namun dalam rentang yang tipis.

Berikut situasi di bursa regional sore hari ini:
Indeks Nikkei 225 turun 64,971 poin (0,32%) ke level 19.929,09.
Indeks Hang Seng melemah 124,37 poin (0,49%) ke level 25.340,85.
Indeks Komposit Shanghai menguat 5,52 poin (0,17%) ke level 3.217,96.
Indeks Straits Times menguat tipis 2,67 poin (0,08%) ke level 3.229,01.

Saham-saham yang masuk jajaran top gainers di antaranya adalah, Bank Central Asia (BBCA) naik Rp 275 ke Rp 18.500, Maskapai Reasuransi (MREI) naik Rp 150 ke Rp 3.750, Tambung Batubara Bukit Asam (PTBA) naik Rp 150 ke Rp 12.400 dan Mitra Adiperkasa (MAPI) naik Rp 150 ke Rp 6.425.

Saham-saham yang masuk jajaran top losers di antaranya adalah Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.525 ke Rp 76.350, Roda Vivatex (RDTX) turun Rp 1.275 ke Rp 6.625, Dian Swastika (DSSA) turun Rp 1.000 ke Rp 10.750 dan United Tractors (UNTR) turun Rp 900 ke Rp 27.200.(dna/mkj)
😖
JAKARTA kontan. Dalam lima belas menit pertama transaksi perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini (7/7), indeks bergerak liar. Sesaat setelah pembukaan, indeks langsung tertekan 0,17%. Setelah itu, indeks mencoba ke zona hijau. Berdasarkan data RTI, pada pukul 09.15 WIB, indeks mencatatkan kenaikan 0,05% menjadi 5.852,6.

Jumlah saham yang naik sebanyak 93 saham. Sementara, jumlah saham yang turun sebanyak 85 saham dan 98 saham lainnya diam di tempat.

BACA JUGA :
Masih ada sentimen positif bagi IHSG
IHSG rebound 0,42% setelah melemah dua hari
Volume transaksi perdagangan pagi ini melibatkan 543,181 juta saham dengan nilai transaksi Rp 377,965 miliar.

Pagi ini, jumlah sektor yang naik hanya empat. Tiga sektor dengan kenaikan terbesar antara lain: sektor keuangan naik 0,42%, sektor industri lain-lain naik 0,26%, dan sektor perdagangan naik 0,22%.

Saham-saham yang berada di jajaran top gainers indeks LQ 45 di antaranya: PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik 1,37% menjadi Rp 18.475, PT Sawit Sumbermas Tbk (SSMS) naik 1,23% menjadi Rp 1.650, dan PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) naik 1,22% menjadi Rp 12.400.

Adapun di posisi top losers indeks LQ 45, terdapat saham-saham: PT PP Tbk (PTPP) turun 1,8% menjadi Rp 3.270, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) turun 1,34% menjadi Rp 1.845, dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) turun 1,2% menjadi Rp 3.290.

Pagi ini, investor asing tampak mulai kembali mengakumulasi saham-saham Indonesia. Di seluruh market, nilai pembelian bersih (net buy) asing mencapai Rp 3,58 miliar. Sedangkan di pasar reguler, net buy asing senilai Rp 17 miliar.

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Andy Wibowo sebelumnya memprediksi, IHSG akan diperdagangkan melemah pada hari ini. Pasalnya, indeks akan banyak dipengaruhi oleh sentimen eksternal. Beberapa di antaranya, menurunnya jumlah perekrutan tenaga kerja di AS pada Juni.

Selain itu, harga minyak WTI masih diperdagangkan di bawah US$ 45 per barel pagi ini. "Ini akan menjadi sentimen negatif bagi IHSG di akhir pekan," jelas Andy.
💃
JAKARTA kontan. Setelah melemah dua hari berturut-turut, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melaju pada perdagangan hari Kamis (6/7). 

Mengutip RTI, IHSG menguat 24,52 poin atau 0,42% menjadi 5.849,58. 

BACA JUGA :
Hanya disokong 7 sektor, IHSG sesi I naik terbatas
Sektor infrastruktur dorong IHSG ke zona hijau
Sebanyak 172 saham menjadi penguat IHSG sore ini. Sedangkan 151 melemah dan 104 saham bergeming. 

Transaksi hari ini melibatkan jual-beli 5,16 miliar lot saham dengan nilai Rp 5,49 triliun.

Investor asing masih melepas kepemilikan di bursa. Net sell asing tercatat Rp 561,7 miliar di pasar reguler dan Rp 517,3 miliar di pasar keseluruhan. 

Delapan dari sepuluh sektor menguat. Grup saham infrastruktur memimpin dengan kenaikan 1,25%, diikuti industri dasar sebesar 0,78%. 

Dua sektor yang melemah adalah finansial sebesar 0,19%, dan aneka industri 0,1%. 

Saham-saham LQ45 top gainers sore ini antara lain PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) yang naik 3,24% menjadi Rp 1.435, PT Hanson International Tbk (MYRX) sebesar 3,03% menjadi Rp 136, dan PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) sebesar 2,86% menjadi Rp 1.800 per saham.

Saham top losers LQ45 antara lain PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) sebesar 3,54% menjadi Rp 1.225 per saham, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) tergerus 1,73% menjadi Rp 8.525, dan PT Elnusa Tbk (ELSA) sebesar 1,42% turun menjadi Rp 278 per saham.


JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih bertahan di zona hijau di akhir sesi I, hari ini (6/7). Data RTI menunjukkan, pada pukul 12.00 WIB, indeks mencatatkan kenaikan 0,3% menjadi 5.842,6.

Kenaikan indeks hari ini disokong dengan lonjakan 156 saham. Sementara, jumlah saham yang tertekan sebanyak 129 saham dan 113 saham lainnya diam di tempat.

BACA JUGA :
Sektor infrastruktur dorong IHSG ke zona hijau
Aksi ambil untuk marak terjadi di IHSG
Volume transaksi perdagangan hari ini melibatkan 2,674 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 2,341 triliun.

Dilihat secara sektoral, ada tujuh sektor yang naik. Adapun tiga sektor dengan kenaikan terbesar yakni sektor infrastruktur naik 1,13%, sektor perdagangan naik 0,45%, dan sektor barang konsumen naik 0,39%.

Saham-saham yang berada di jajaran top gainers indeks LQ 45 antara lain: PT Hanson International Tbk (MYRX) naik 3,03% menjadi Rp 136, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik 2,77% menjadi Rp 77.900, dan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) naik 1,59% menjadi Rp 640.

Sedangkan di posisi top losers indeks LQ 45, terdapat saham-saham: PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) turun 2,76% menjadi Rp 1.235, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) turun 1,54% menjadi Rp 2.560, dan PT Sawit Sumbermas Tbk (SSMS) turun 1,52% menjadi Rp 1.620.

Di sisi lain, investor asing masih terlihat menjual kepemilikan sahamnya. Di seluruh market, nilai penjualan bersih asing mencapai Rp 51,26 miliar. Sedangkan di pasar reguler, nilai penjualan bersihnya mencapai Rp 95,72 miliar.
💋
JAKARTA okezone - Setelah mencetak rekor pada awal pekan ini, pasar saham Indonesia terus dilanda aksi jual. Namun, meski dibuka turun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu balik arah beberapa menit kemudian dengan naik 6 poin atau 0,11% ke 5.831. Mengawali perdagangan, telah terjadi transaksi sebesar Rp157,73 miliar dari 152,41 juta lembar saham diperdagangkan. Pagi ini, sekira 93 saham menguat, 42 saham melemah, dan 76 saham tidak bergerak.
BERITA REKOMENDASI
Mantap! IHSG Diproyeksi Tembus 6.300
Miris! IHSG Sempat Kehilangan 100 Poin dalam 2 Hari
Terperosok Semakin Dalam, IHSG Anjlok ke 5.825
Indeks LQ45 naik 0,47 atau 0,05% ke 979, Jakarta Islamic Index (JII) naik 0,36 poin atau 0,05% ke 751, indeks IDX30 menguat 0,13 poin atau 0,02% menjadi 535, dan indeks MNC36 turun 0,16 poin atau 0,05% ke 337. Sektor-sektor penggerak IHSG menguat, dengan delapan sektor bergerak di zona hijau. Hanya sektor keuangan dan industri dasar yang tercatat masih melemah. Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) naik Rp150 ke Rp450, saham PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) naik Rp10 ke Rp77, dan saham PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) naik Rp50 ke Rp3.140. Sedangkan saham-saham yang berada di deretan top losers, antara lain saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) turun Rp30 ke Rp4.460, saham PT Sitara Propertindo Tbk (TARA) turun Rp5 ke Rp670, dan saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) turun Rp80 ke Rp2.920.
(mrt)


Jakarta detik - Hari pertama perdagangan usai libur kemarin, IHSG masih bergerak menguat meskipun ditekan oleh berbagai sentimen negatif dari global. IHSG ditutup menguat sebesar 1,38% di level 5,910.24. Sementara itu, Dow Jones dan EIDO juga masih bergerak positif, dengan penguatan sebesar 0,61% ke level 21,479.27 dan EIDO sebesar 0,70% ke level 27,40.

Pada awal perdagangan pekan ini, IHSG terlihat masih berpotensi untuk terus menguat dalam jangka pendek hingga menengah saat ini.

Terdapat beberapa hal menarik yang mempengaruhi pergerakan IHSG dan perlu Anda perhatikan, antara lain:

1. Moody's Memberi Peringkat Investasi Untuk Medium Term Notes (MTN) Indonesia
Beberapa waktu kemarin, Moody's kembali menaikkan level investasi di Indonesia untuk surat utang valas jangka menengah (MTN).

Lembaga pemeringkat global, Moody's Investor Service memberikan peringkat Baa3 (Investment Grade) untuk MTN Indonesia, yang rencananya akan diterbitkan dalam denominasi Euro (Euro Bond).

Kenaikan peringkat tersebut, lantaran tingkat utang Indonesia yang saat ini relatif rendah, yang didukung oleh sehatnya perkembangan ekonomi di Indonesia.

Kondisi ekonomi Indonesia yang sedang membaik saat ini, juga dimanfaatkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk melakukan defisit fiskal dengan target hingga 2,6% yang rencananya akan diajukan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2017.

Rencana tersebut diharapkan akan menjaga stabilitas makroekonomi dan juga kebijakan moneter.

2. Inflasi Juni 2017 Sebesar 0,69%
Kemarin Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data inflasi Juni 2017 sebesar 0,69%.

Angka ini di atas ekspektasi sebagian besar ekonom sebesar 0,55%-0,6%. Angka itu juga lebih tinggi dibanding inflasi Juni tahun lalu yang tercatat sebesar 0,66%.

Dengan perkembangan tersebut, inflasi tahun kalender Januari-Juni 2017 mencapai 2,38% dan inflasi tahunan Juni 2017 mencapai 4,37% year on year (YoY).

Jika dibandingkan dengan inflasi tahun-tahun sebelumnya, Inflasi pada bulan puasa 2017 cenderung lebih rendah, hanya di kisaran 1,18%.

Hal ini tentunya jauh lebih baik daripada inflasi tahun 2016 dan 2015 lalu yang mencapai angka 1,35% dan 1,47%.

Terkendalinya laju inflasi ini menunjukkan kondisi ekonomi yang membaik serta keberhasilan peran pemerintah yang berhasil menjaga stabilitas harga pangan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Sentimen-sentimen tersebut tidak hanya berhasil mendorong laju IHSG, akan tetapi juga saham-saham blue chip yang kembali bergerak kemarin seperti TLKM dan UNTR.

Pergerakan IHSG saat ini masih berpotensi terus menguat hingga ke level 6000 dalam jangka pendek ini. Hal ini juga membuat saham-saham blue chip di Indonesia masih cukup menarik baik untuk trading jangka pendek maupun investasi jangka panjang.

Apalagi mengingat sentimen-sentimen positif dari luar maupun dalam negeri sejak Januari lalu, seperti Tax Amnesty, dana World Bank, upgrade S&P dll yang terus memberikan dorongan bagi IHSG untuk bergerak menguat. Hal ini menjadi sentimen positif penguatan sektor perbankan dan saham-saham bluechip ke depannya.

Salam profit,
Ellen May (ang/ang)
👆
JAKARTA okezone - Pasar modal Indonesia terus mengalami kejatuhan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup 40,31 poin atau 0,69% ke 5.825,05. IHSG ditutup dengan 135 saham menguat, 184 saham melemah, dan 114 saham stagnan. Menutup perdagangan, telah terjadi transaksi Rp6,70 triliun dari 8,16 miliar.
BERITA REKOMENDASI
130 Saham Melemah, IHSG Turun 14 Poin di Sesi I
IHSG Dibuka Melemah Tipis 7 Poin
IHSG Tembus 5.900, Lompatan Tinggi bagi Pasar Modal Indonesia
Indeks LQ45 turun 7,39 poin atau 0,8% ke 979,46, Jakarta Islamic Index (JII) turun 3,82 poin atau 0,51% ke 751,06, indeks IDX30 turun 3,99 poin atau 0,74% ke 535,85 dan indeks MNC36 turun 1,99 poin atau 0,59% ke 337,98. Sektor-sektor penggerak IHSG mayoritas melemah, dengan pelemahan terdalam di sektor perdagangan turun 1,46%. Hanya sektor perkebunan yang menguat hingga 0,14%. Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) naik Rp75 atau 1,14% ke Rp6.650, saham PT Rimo International Lestari Tbk (RIMO) naik Rp2 atau 1,1% ke Rp184, dan saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) naik Rp300 atau 2,01% ke Rp15.200. Sedangkan saham-saham yang berada di deretan top losers, antara lain saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) turun Rp175 atau 1,3% ke Rp13.325, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) turun Rp200 atau 1,08% ke Rp18.350, dan saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) turun Rp16 atau 4,4% ke Rp344.
(rzy)👮

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus melemah dipicu dominasi aksi jual saham oleh investor asing. Sore ini IHSG tutup di zona merah pada posisi 5.825.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sore ini melemah tipis. Dolar AS berada di posisi Rp 13.367 dibandingkan posisi kemarin sore Rp 13.362.

Pada perdagangan preopening, IHSG naik tipis 0,061 poin (0,01%) ke level 5.865,425. Sedangkan Indeks LQ45 menguat tipis 0,015 poin (0,01%) ke level 987,394.

Mengawali perdagangan, Rabu (5/7/2017), IHSG dibuka terpangkas 2,593 poin (0,04%) ke level 5.862,771. Indeks LQ45 dibuka terkoreksi 1,396 poin (0,14%) ke level 985,983.

Transaksi masih belum ramai, sehingga pergerakan IHSG pun cenderung stagnan. Beberapa indeks sektoral pun ada yang jatuh ke zona merah.

Hingga pukul 09.05 waktu JATS, IHSG melemah tipis 1,147 poin (0,02%) ke level 5.864,217. Sementara Indeks LQ45 menipis 0,997 poin (0,10%) ke level 986,382.

IHSG sempat menghijau di pertengahan perdagangan sesi pertama sebelum berbalik melemah. IHSG berkurang 14,125 poin (0,24%) ke 5.851,239. Indeks LQ45 turun 3,342 poin (0,34%) ke 984,037.

Di sesi kedua ini, IHSG terus mengalami pelemahan bahkan semakin dalam. IHSG tergerus 40,310 poin (0,69%) ke 5.825,054. Indeks LQ45 berkurang 7,918 poin (0,80%) ke 979,461.

Posisi tertinggi IHSG siang ini sempat terjadi pada level 5.874,685 dan terendah pada 5.808,345. Investor asing mencatatkan net sell alias jual bersih hingga Rp 442,616 miliar.

Hingga sore ini, telah terjadi 260.552 kali transaksi sebanyak 8,1 miliar lembar saham senilai Rp 6,6 triliun. Pelemahan IHSG dipicu 8 sektor saham yang mengalami pelemahan dipimpin sektor perdagangan yang jatuh 1,33%. Sebanyak 135 saham menguat, 184 saham melemah dan 114 saham stagnan.

Pelemahan IHSG terjadi di tengah positifnya mayoritas bursa saham Asia sore hari ini.

Berikut situasi di bursa regional sore hari ini:
Indeks Nikkei 225 menguat 49,28 poin (0,25%) ke level 20.081,63.
Indeks Hang Seng menguat 132,96 poin (0,52%) ke level 25.521,97.
Indeks Komposit Shanghai naik 24,33 poin (0,76%) ke level 3.207,13.
Indeks Straits Times bertambah 32,11 poin (1,00%) ke level 3.243,28.

Saham-saham yang masuk jajaran top gainers di antaranya adalah Roda Vivatex (RDTX) naik Rp 1.300 ke Rp 7.900, Astra Agro Lestari (AALI) naik Rp 300 ke Rp 15.200, Bank of India (BSWD) naik Rp 300 ke Rp 2.300 dan Asuransi Dayin (ASDM) naik Rp 160 ke Rp 1.200.

Saham-saham yang masuk jajaran top losers di antaranya adalah Gudang Garam (GGRM) turun Rp 2.700 ke Rp 75.800, Graha Layar Prima (BLTZ) turun Rp 1.000 ke Rp 9.400, Tower bersama (TBIG) turun Rp 700 ke Rp 6.650 dan United Tractors (UNTR) turun Rp 675 ke Rp 27.825. (dna/ang)
👮
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tenggelam 44,87 poin atau 0,76% pada perdagangan hari ini, Selasa (4/7). Indeks sore ini bertengger di level 5.865,36.
Investor mengambil untung setelah IHSG kemarin mencapai level tertinggi sepanjang sejarah di level 5.910,24. 
Sebanyak 217 saham yang turun, menyeret bursa hari ini. Jumlah saham yang naik hanya 123, sedangkan 95 lainnya tak bergerak. 
Total volume perdagangan hari ini melibatkan 5,4 miliar lot saham dengan nilai Rp 6,3 triliun.
Delapan dari sepuluh sektor melempem pada hari ini. Sektor infrastruktur turun sampai 2,04%, diikuti sektor saham-saham barang konsumer yang turun 1,25%.
Sektor saham yang masih positif yaitu konstruksi yang naik 0,73% dan aneka industri sebesar 0,03%. 
Tekanan jual dilakukan investor asing yang mencatatkan net sell Rp 638,53 miliar di pasar reguler, dan mencapai Rp 1,16 triliun di pasar keseluruhan.
Saham LQ45 yang paling menderita penurunan hari ini antara lain PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) sebesar 4,18% menjadi Rp 6.300, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) terpangkas 4,18% menjadi Rp 4.590, dan PT Bumi Resources Tbk (BUMI) turun 3,74% menjadi Rp 360 per saham.
Sedangkan saham top gainers di antara LQ45 antara lain PT PP Tbk (PTPP) yang naik 4,02% menjadi Rp 3.360 per saham, serta anak usahanya PT PP Properti Tbk (PPRO) yang menguat 3,54% menjadi Rp 234 per saham, serta PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) sebesar 2,9% menjadi Rp 12.400 per saham.
👮👰👶💂
Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona merah usai catatkan rekor tertinggi baru. Aksi jual investor asing dinilai menjadi katalis negatif untuk IHSG.
Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (4/7/2017), IHSG turun 44,87 poin atau 0,76 persen ke level 5.865,36. Indeks saham LQ45 merosot 1,02 persen ke level 987,37. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan kecuali indeks saham DBX naik 0,22 persen.
Pada Selasa pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.896,37 dan terendah 5.858,61. Ada sebanyak 123 saham menguat sehingga menahan pelemahan IHSG. Sedangkan 217 saham turun sehingga menekan IHSG. 95 saham lainnya diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan saham tercatat 248.773 kali dengan volume perdagangan 5,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 6,3 triliun. Investor asing lepas saham Rp 1,16 triliun di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.356.
BACA JUGA
IHSG akan Kembali Menguat Usai Tembus Rekor
IHSG Lanjutkan Penguatan, Cermati 8 Saham Pilihan Ini
IHSG Berpotensi ke Level 6.000, Ini Sektor Saham Pilihan

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham aneka industri naik 0,03 persen dan sektor saham konstruksi menguat 0,73 persen. Sektor saham infrastruktur turun 2,04 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham barang konsumsi melemah 1,25 persen dan sektor saham manufaktur merosot 0,79 persen.

Saham-saham yang cetak top gainers antara lain saham MABA naik 25 persen ke level Rp 320 per saham, saham TAMU melonjak 23,88 persen ke level Rp 1.790 per saham, dan saham FISH naik 20 persen ke level Rp 3.000 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham SDRA turun 16,5 persen ke level Rp 835 per saham, saham BMAS merosot 15,32 persen ke level Rp 376 per saham, dan saham ALKA tergelincir 14,84 persen ke level Rp 132 per saham.
Bursa Asia pun kompak melemah. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 1,53 persen ke level 25.839,01, indeks saham Korea Selatan Kospi tergelincir 0,58 persen ke level 2.380,52, dan indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 0,12 persen ke level 20.032,35.
Selain itu, indeks saham Shanghai susut 0,41 persen ke level 3.182,80, indeks saham Singapura turun 0,44 persen ke level 3.209,18, dan indeks saham Taiwan melemah 0,62 persen ke level 10.347,78.
Analis PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menuturkan, pelaku pasar memanfaatkan aksi ambil untung usai IHSG cetak rekor tertinggi pada perdagangan saham kemarin. Sedangkan dari luar negeri, Reza menilai belum ada sentimen yang dominasi gerak IHSG.
"Aksi beli di saham-saham big cap pada kemarin dimanfaatkan pelaku pasar untuk profit taking," ujar Reza saat dihubungi Liputan6.com.
Ia mengatakan, tekanan IHSG masih wajar. Hal itu mengingat IHSG sudah cetak penguatan cukup besar sebelum libur Lebaran.

👪💙💚💛💜❤
JAKARTA kontan. Akhirnya, pasar modal Indonesia memasuki paruh kedua 2017. Di semester satu lalu, pasar modal memberi hasil lumayan.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 10,06% sejak awal tahun. Sementara Indonesia Composite Bond Index (ICBI) naik 8,96%. Di periode yang sama, imbal hasil rata-rata investasi obligasi negara mencapai 9,21% dan obligasi korporasi 7,12%.

Lalu, instrumen investasi apa yang menarik di semester dua? Pelaksana Tugas CEO Sucor Asset Management Jemmy Paul Wawointana menjagokan instrumen berbasis obligasi, termasuk reksadana berbasis obligasi.

Alasannya, pertama, yield surat utang negara (SUN) terus turun karena fundamental Indonesia yang membaik. Yield SUN berpotensi kembali turun hingga 50 basis poin (bps) dari posisi saat ini. Kedua, ramainya penerbitan obligasi korporasi membuat pilihan aset dasar makin banyak. Ketiga, Indonesia sudah termasuk negara kategori investment grade.

Keempat, tingkat inflasi Indonesia membatasi ruang Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan. "Jadi reksadana berbasis obligasi secara harga akan stabil, bahkan cenderung naik, jauh lebih baik dari saham dan deposito," ujar Wawan Hendrayana, Research & Investment Analyst Infovesta Utama, kemarin.



Prospek saham

Direktur Bahana TCW Investment Management Soni Wibowo menjagokan saham. Kenaikan laba, valuasi yang lebih murah ketimbang regional dan foreign flows adalah katalis positif untuk saham, kata dia.

Analis menilai kinerja emiten sektor properti dan konstruksi bakal membaik di semester dua ini. Analis Koneksi Kapital Alfred Nainggolan merekomendasikan saham PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) dan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) untuk dipertimbangkan di paruh kedua tahun ini.

Sementara, Analis Binaartha Parama Sekuritas Reza Priyambada masih menjagokan emiten perbankan. BBRI, BBTN dan BBCA dipandang masih layak dikoleksi.

Sedang saham komoditas dianggap kurang menarik lantaran dianggap sudah lewat masa kejayaannya. Potensi kenaikan sampai akhir tahun tidak terlalu besar, kata Rio Ariansyah, Head of Investment Phillip Asset Management.

Sentimen negatif juga mulai menghadang komoditas. Harga batubara berpotensi koreksi menyusul rencana China mengurangi permintaan. Sedang harga minyak tertekan melonjaknya pasokan.

Hitungan Jemmy, investasi saham masih menawarkan imbal hasil 5% sampai akhir tahun. Potensi return instrumen berbasis obligasi lebih besar, mencapai 7%.
💃
Bisnis.com, JAKARTA--Sepanjang paruh pertama tahun ini, indeks harga saham gabungan (IHSG) naik 10,06% ke level tertinggi sepanjang sejarah 5.829,71 pada penutupan perdagangan Kamis (22/6/2017).
Kinerja IHSG berada pada urutan ke-6 tertinggi di antara 13 indeks acuan dunia.
Posisi pertama hingga kelima ditempati oleh S&P Sansex India dengan kinerja 17,43% sepanjang semester I/2017, disusul oleh KOSPI Korea Selatan 16,97%, Hang Seng Hong Kong 16,70%, PSE Index Filipina 14,88%, dan FTSE ST Singapura 11,62%.
Sejalan dengan kenaikan IHSG, nilai kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) juga naik ke posisi Rp6.373 triliun.
Kapitalisasi pasar BEI tumbuh 8,46% secara year-to-date dari level pada akhir 2016 yang tercatat sebesar Rp5.754 triliun.
Berdasarkan data BEI, sebanyak 286 saham yang diperdagangkan di BEI mencatatkan kenaikan harga sepanjang paruh pertama tahun ini.
Adapun 62 saham tidak mengalami perubahan harga dan 209 saham mengalami koreksi harga.
Berikut daftar 10 saham top gainers & losers sepanjang semester I/2017.

per tgl 22 Juni 2017: 
JAKARTA - Menjelang hari raya Lebaran, pasar saham Indonesia berhasil mencetak rekor baru tertinggi sepanjang masa. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 11 poin atau 0,19% ke 5.829.
IHSG ditutup dengan 159 saham menguat, 164 saham menurun, dan 129 saham tak bergerak. Menutup perdagangan, telah terjadi transaksi sebesar Rp11,95 triliun dari 16,96 miliar lembar saham diperdagangkan.
Indeks LQ45 naik 1 poin atau 0,1% ke 977, Jakarta Islamic Index (JII) naik 1 poin atau 0,14% ke 749, indeks IDX30 turun 0,78 poin atau 0,15% ke 534 dan indeks MNC36 turun 0,23 poin atau 0,07% ke 336.
Sektor perkebunan naik paling tinggi 2,6%. Namun, ada empat sektor yang tercatat melemah, yakni sektor konsumsi, tambang, infrastruktur dan keuangan. Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) naik Rp1.025 ke Rp26.075, saham PT Plaza Indonesia Realty Tbk (PLIN) naik Rp680 ke Rp4.880, dan saham PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) naik Rp630 ke Rp3.150.

Sedangkan saham-saham yang berada di deretan top losers, antara lain saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) turun Rp550 ke Rp17.300, saham PT Roda Vivatex Tbk (RDTX) turun Rp325 ke Rp6.575, dan saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) turun Rp250 ke Rp18.450.
(mrt)
💃
per tgl 21 Juni 2017: 
JAKARTA - Pasar saham Indonesia kembali menguat, dan hanya beberapa poin dari level tertingginya sepanjang masa di 5.820. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 26 poin atau 0,46% ke 5.818.
IHSG ditutup dengan 118 saham menguat, 200 saham menurun, dan 130 saham tak bergerak. Menutup perdagangan, telah terjadi transaksi sebesar Rp10,24 triliun dari 17,38 miliar lembar saham diperdagangkan.
Indeks LQ45 naik 4 poin atau 0,44% ke 978, Jakarta Islamic Index (JII) naik 3,9 poin atau 0,53% ke 748, indeks IDX30 naik 2,3 poin atau 0,45% ke 534 dan indeks MNC36 naik 0,3 poin atau 0,09% ke 335.
Sektor penggerak IHSG mayoritas menguat, dengan sektor infrastruktur dan keuangan memimpin penguatan sebesar 1%. Sementara sektor aneka industri, tambang dan industri dasar masih melemah.
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) naik Rp6 ke Rp338, saham PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) naik Rp140 ke Rp3.060, dan saham PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) naik Rp85 ke Rp1.800.
Sedangkan saham-saham yang berada di deretan top losers, antara lain saham PT Astra International Tbk (ASII) turun Rp175 ke Rp8.725, saham PT United Tractors Tbk (UNTR) turun Rp975 ke Rp26.500, dan saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun Rp1.050 ke Rp47.800.
(mrt)
💃
per tgl 20 Juni 2017: Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 49 poin pada penutupan perdagangan saham sore hari ini. IHSG tutup di 5.791 atau nyaris 5.800.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sore ini melemah. Dolar AS berada di posisi Rp 13.290 dibandingkan posisi kemarin sore Rp 13.288.

Pada perdagangan preopening, IHSG menguat 7,670 poin (0,13%) ke level 5.749,579. Sedangkan Indeks LQ45 naik 1,931 poin (0,20%) ke level 965,797.

Membuka perdagangan, Selasa (20/6/2017), IHSG tumbuh 9,341 poin (0,16%) ke level 5.751,250. Indeks LQ45 bertambah 1,118 poin (0,12%) ke level 964,984.

Aksi beli selektif berhasil menahan IHSG di zona hijau. Delapan sektor berhasil menguat, kecuali indeks sektor perdagangan dan infrastruktur.

Hingga pukul 09.05 waktu JATS, IHSG melaju 9,036 poin (0,16%) ke level 5.750,945. Sementara Indeks LQ45 menanjak 1,417 poin (0,15%) ke level 965,283.

IHSG berhasil melanjutkan penguatan yang sudah terjadi sejak pagi tadi. IHSG naik 9,786 poin (0,17%) ke 5.715,695. Indeks LQ45 naik 0,991 (0,10%) ke 964,857.

Makin sore, IHSG melesat makin tinggi. IHSG naik 49,995 (0,87%) ke 5.791,904. Indeks LQ45 naik 10,467 poin (1,09%) ke 974,333.

Posisi tertinggi IHSG sempat terjadi pada level 5.791,904 dan terendah pada 5.747,454. Perdagangan hari ini terpantau cukup ramai. Hingga sore ini telah terjadi 263.690 kali transaksi sebanyak 9,7 miliar lembar saham senilai Rp 7,6 triliun.

Sebanyak 9 sektor saham terpantau menguat dipimpin sektor aneka industri yang naik sebesar 2,12%. Ada 187 saham yang menguat, 126 saham melemah dan 129 saham stagnan.

Bursa-bursa Asia sore ini bergerak mix. Belum ada sentimen positif yang bisa menjadi katalis penggerak pasar saham Asia.

Berikut situasi di bursa regional sore hari ini:
Indeks Nikkei 225 melonjak 162,66 poin (0,81%) ke level 20.230,41.
Indeks Hang Seng turun 81.51 poin (0,31%) ke level 25.843,04.
Indeks Komposit Shanghai turun 4,36 poin (0,14%) ke level 3.140,01.
Indeks Straits Times melemah 16,76 poin (0,52%) ke level 3.230,42.

Saham-saham yang masuk jajaran top gainers di antaranya adalah Unilever Indonesia (UNVR) naik Rp 650 ke Rp 48.250, United Tractors (UNTR) naik Rp 550 ke Rp 27.000, Tambang Batu Bara Bukit Asam (PTBA) naik Rp 425 ke Rp 11.850 dan Indocement (INTP) naik Rp 425 ke Rp 18.675.

Saham-saham yang masuk jajaran top losers diantaranya adalah Grand Kartech (KRAH) turun Rp 610 ke Rp 2.400, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 500 ke Rp 79.400, FKS Multi Agro (FISH) turun Rp 450 ke Rp 2.550 dan Jembo Cable (Jembo) turun Rp 400 ke Rp 5.400. (dna/mkj)
👄
per tgl 14 Juni 2017: TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan Bursa Efek Indonesia, Rabu, 14 Juni 2017, ditutup melanjutkan penguatan hingga mencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejarah ke level 5.792,89 poin.

IHSG BEI ditutup naik 85,25 poin atau 1,49 persen menjadi 5.792,89 poin. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak menguat 16,30 poin (1,70 persen) menjadi 974,17 poin.

Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Rabu mengatakan bahwa pelaku pasar domestik yang optimistis terhadap fundamental ekonomi nasional menjadi salah satu faktor yang mendorong IHSG mengalami apresiasi hingga membukukan rekor baru.


"Pernyataan positif Dana Moneter Internasional (IMF) terhadap Indonesia mengenai kinerja makroekonomi dan stabilitas sistem keuangan yang terjaga mendorong pelaku pasar saham melakukan akumulasi," katanya.

Kendati demikian, ia mengatakan bahwa pelaku pasar asing yang melakukan aksi lepas saham menahan penguatan IHSG lebih tinggi. Sentimen The Fed yang akan menaikan suku bunga acuannya membuat pelaku pasar asing cenderung keluar dari pasar saham domestik.

Berdasarkan data BEI, pelaku pasar asing mencatatkan jual bersih atau "foreign net sell" sebesar Rp 233,81 miliar pada Rabu, 14 Juni 2017,  ini.

Analis Indosurya Mandiri Sekuritas William Surya Wijaya menambahkan bahwa pola gerak IHSG terlihat masih berada dalam rentang konsolidasi dengan potensi kenaikan yang masih terlihat cukup besar.

"Namun, peluang koreksi juga masih dapat terjadi. Diharapkan, situasi itu nantinya dapat dimanfaatkan investor yang memiliki orientasi investasi jangka panjang untuk melakukan pembelian," katanya.

Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan pada hari ini sebanyak 325.658 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 7,906 miliar lembar saham senilai Rp 6,302 triliun. Sebanyak 229 saham naik, 118 saham menurun, dan 95 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan.

Bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei turun 15,23 poin (0,08 persen) ke 19.883,52, indeks Hang Seng menguat 23,80 poin (0,09 persen) ke 25.875,90, dan Straits Times melemah 6,16 poin (0,19 persen) posisi 3.251,36.


ANTARA
Bisnis.com, JAKARTA - Investor asing membukukan aksi jual bersih (net sell) pada perdagangan hari ini, Rabu (14/6/2017).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesiatotal net sell asing pada perdagangan hari ini mencapai Rp207,29 miliar.
Investor asing melakukan aksi jual sebanyak 1,38 miliar lembar saham senilai sekitar Rp2,41 triliun.
Sementara itu, aksi beli investor asing tercatat mencapai 681,27 juta lembar saham senilai sekitar Rp2,20 triliun.
Adapun, total nilai transaksi yang terjadi di lantai bursa mencapai Rp6,37 triliun dengan volume perdagangan sekitar 7,44 miliar lembar saham.
Sementara itu, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat 1,49% atau 85,25 poin ke level 5.792,90., setelah dibuka di zona hijau dengan penguatan tipis 0,01% atau 0,42 poin di level 5.708,07.
Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 5.707,92 - 5.792,90.
Dari 549 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 229 aham menguat, 118 saham melemah, dan 202 saham stagnan.

Berikut ini ringkasan perdagangan saham oleh investor asing:
14 Juni
Rp207,29 miliar
Net sell
13 Juni
Rp168,66 miliar
Net sell
12 Juni
Rp617,73 miliar
Net buy
9 Juni
Rp1,02 triliun
Net sell
8 Juni
Rp45,23 miliar
Net sell
7 Juni
Rp188,16 miliar
Net sell
6 Juni
Rp679,22 miliar
Net sell
5 Juni
Rp170,81 miliar
Net sell
2 Juni
Rp27,53 miliar
Net sell
31 Mei
Rp476,61 miliar
Net sell
30 Mei
Rp148,61 miliar
Net sell
29 Mei
Rp6,48 triliun
Net sell
 Sumber: BEI
💃
per tgl 07 Juni 2017: kayaknya 5789 sebagai batas atas Bollinger Band lom akan tertembus dalam pekan ini, karna Stochastic @ 40an, lom terasa beli yang kuat seh ... entah menunggu apa, mungkin FOMC meet next week, actually ... intip mengintip sedang terjadi di dunia perbankan kita juga mungkin mengganggu irama kenaekan tren ihsg ... well, 5800 kayaknya bukan mustahil pra Lebaran 2017 : 



Bisnis.com, JAKARTA - IHSG pada hari ini, Rabu (24/5) diprediksikan mencoba menguat meskipun terbatas dengan rentang pergerakan 5695-5792.

Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi dalam risetnya mengatakan mayoritas bursa di Asia ditutup bervariasi dengan pelemahan dipimpin oleh Indeks Jepang dan Indonesia setelah keduanya mengalami lonjakan yang signifikan sejak pekan lalu.

Indeks manufaktur PMI di Jepang turun di bawah ekspektasi dilevel 52 dari 52.7 dan Indeks aktifitas seluruh industrinya pun melambat jauh dibawah ekspektasi -0.6% dari 0.7% diperiode sebelumnya menjadi alasan kuat investor melakukan aksi jual.

IHSG ditutup turun 18.83 poin sebesar -0.33% dilevel 5730.61 dengan sektor industri dasar dan infrastruktur menjadi penekan.

Aksi profit taking investor kian berlanjut disaat minimnya sentimen ekonomi menjelang akhir bulan. Investor domestik terus bersikap hati-hati dimana tercatat aksi beli dipimpin investor asing dengan net buy 229.52 Miliar rupiah pada perdagangan hari ini.

Bursa Eropa dibuka menguat siring data ekonomi German dan Prancis memberikan signal positif dan data kinerja manufacturing PMI Eropa rilis cukup baik berkontraksi terhadap ekspektasi sedangkan obligasi dan ekuitas di UK tertahan oleh serangan bomb yang terjadi di Manchester yang menewaskan 22 orang.

Sentimen selanjutnya yang akan menjadi fokus investor yakni pertemuan Trump dengan NATO di Eropa, Pertemuan OPEC dengan produsen minyak utama di Wina, Hasil pertemuan ECB yang akan mereview stabilisasi keuangan Eropa, Stok persediaan dan penjualan rumah baru di AS.

Secara teknikal IHSG bergerak bearish menguji support MA7 dan berhasil menyentuh sehingga memberikan probabilitas menguat terbatas pada perdagangan selanjutnya meskipun dalam sisi arah yang masih cenderung negatif terlihat dari Indikator RSI yang menekan luas kearah oversold.

Sehingga diperkirakan IHSG akan mencoba menguat mengkonfirmasi rebound tepat pada MA7 meskipun terbatas dengan range pergerakan 5695-5792.

Saham-saham yang masih dapat diperhatikan diantaranya ACES, AKRA, BKSL, MNCN, PTBA.

Disclaimer on
👄
Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham syariah, Jakarta Islamic Index (JII), mencatat rebound pada akhir perdagangan hari ini, Selasa (23/5/2017), setelah ditutup melemah pada perdagangan kemarin.
JII ditutup naik tipis 0,03% atau 0,21 poin ke level 738,36 setelah dibuka dengan penguatan 0,34% atau 2,53 poin di level 740,68.
Adapun pada perdagangan Senin (22/5), JII berakhir melemah 0,59% atau 4,40 poin ke 738,15.
Sepanjang perdagangan hari ini, JII bergerak di kisaran 731,17-742,98.
Dari 30 saham syariah yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 12 saham syariah menguat, 16 saham syariah melemah, dan 2 saham stagnan.
Saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) yang melesat 2,53% menjadi pendorong utama terhadap rebound JII pada akhir perdagangan hari ini, diikuti oleh saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) yang melonjak 3,33% dan PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) yang melejit 2,79%.
Berbanding terbalik dengan JII, pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) berakhir melemah pada perdagangan hari kedua berturut-turut.
IHSG ditutup melemah 0,33% atau 18,83 poin ke level 5.730,61, setelah dibuka dengan kenaikan 0,37% atau 21,17 poin di posisi 5.770,62.
Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG telah bergerak di kisaran 5.692,98 – 5.777,69.
Dari 547 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 131 saham menguat, 201 saham melemah, dan 215 saham stagnan

Saham-saham syariah yang mendorong indeks JII hari ini:
Kode
(%)
UNVR
+2,53
INTP
+3,33
ADRO
+2,79
PGAS
+2,11




Saham-saham syariah yang menekan indeks JII hari ini:
Kode
(%)
TLKM
-1,57
ASII
-0,85
KLBF
-1,59
LPPF
-2,52
Sumber: Bloomberg

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat rekor sepanjang sejarah pada penutupan perdagangan hari ini. Tercatat, IHSG menguat 174,79 poin atau 3,09% ke level 5.820. Meroketnya IHSG tak terlepas dari pemberian rating layak investasi alias investment grade kepada Indonesia oleh lembaga pemeringkat internasional Standard & Poor's (S&P).
BERITA REKOMENDASI
Balik Arah Menguat, IHSG Ambil Jeda di 5.667
Aksi Ambil Untung Menyerang, IHSG Dibuka Terkoreksi ke 5.638
IHSG Sukses Naik 29 Poin Dipimpin Sektor Aneka Industri dan Tambang
IHSG mencatat 230 saham menguat, 98 saham melemah dan 113 saham stagnan. Pada penutupan sore ini telah terjadi transaksi sebesar Rp8 triliun dari 8,6 miliar lembar saham diperdagangkan. Indeks LQ45 naik 36 poin atau 3,9% ke 978, Jakarta Islamic Index (JII) naik 22 poin atau 3,1% ke 742, indeks IDX30 naik 16 poin atau 3,1% ke 530 dan indeks MNC36 menguat 10 poin atau 3,2% ke 335. Hampir semua sektor menguat dengan sektor keuangan menjadi motor penggerak indeks dengan kenaikan 3,4%, disusul oleh sektor properti sebesar 2,8%. Seperti yang diketahaui, setelah menunggu cukup lama, akhirnya lembaga pemeringkat internasional Standard & Poor's menyematkan rating layak investasi alias investment grade kepada Indonesia. Hal ini seiring dengan stabilitas keuangan Indonesia yang terus terjaga Dalam keterangan tertulis yang dikutip Okezone, Jumat (19/5/2017), S&P memandang pemerintah Indonesia telah mengambil langkah efektif untuk menstabilkan kondisi keuangan publik. Dengan demikian, S&P pun memperkirakan utang pemerintah secara umum akan stabil, mendekati tingkat terendah, sementara defisit anggaran berangsur-angsur mengalami penurunan. "Oleh karena itu, kami meningkatkan peringkat kredit sovereign jangka panjang kami menjadi 'BBB-', Dari 'BB +'," tulis S&P. "Kami juga menaikkan peringkat kredit sovereign jangka pendek, menjadi 'A-3' dari 'B'. Selain itu, kami meningkatkan Rating jangka panjang skala regional ASEAN ke 'axA-' dari 'axBBB +' dan menegaskan rating jangka pendek di 'axA-2'," tambah S&P dalam keterangannya.
(dni)

Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) langsung melesat 3,1 persen (174,79 poin) ke level 5.820,24 pada penutupan perdagangan hari ini, Jumat (19/5).

Pengumuman naiknya peringkat kredit Indonesia menjadi investment grade dari junk oleh lembaga pemeringkat S&P Global Ratings menjadi katalis positif. Pengumuman tersebut sampai ke pelaku pasar menjelang penutupan. IHSG langsung melesat dan ditutup di level tertinggi sepanjang sejarah.

Saham-saham unggulan yang tergabung dalam Investor33 naik 4,37 persen ke 418,87, indeks LQ45 naik 3,93 persen ke 978,44, JII naik 3,11 persen ke 742,56.

Sektor agri naik 0,26 persen, tambang naik 1,23 persen, industri dasar naik 1,93 persen, konsumsi naik 2,5 persen, properti naik 2,9 persen.

Sektor infrastruktur naik 3,54 persen, keuangan naik 3,45 persen, perdagangan naik 0,93 persen, manufaktur naik 2,4 persen, aneka industri naik 2,55 persen.



Faisal Maliki Baskoro/FMB

BeritaSatu.com
👄
JAKARTA - Pasar saham Indonesia dibuka kembali terkoreksi pada akhir pekan ini, seiring dengan investor yang mulai melakukan aksi ambil untung. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka turun 7,3 poin atau 0,13% ke 5.638. IHSG dibuka dengan 90 saham menguat, 48 saham melemah dan 88 saham stagnan. Pagi ini, telah terjadi transaksi sebesar Rp256,63 miliar dari 548,83 miliar lembar saham diperdagangkan.
BERITA REKOMENDASI
IHSG Sukses Naik 29 Poin Dipimpin Sektor Aneka Industri dan Tambang
Balik Arah Menguat, IHSG Ambil Jeda di 5.628
Dikeroyok Sentimen Negatif, IHSG Terjun ke 5.581
Indeks LQ45 turun 2,4 poin atau 0,26% ke 939, Jakarta Islamic Index (JII) naik 0,55 poin atau 0,08% ke 720, indeks IDX30 turun 1,5 poin atau 0,29% dan indeks MNC36 turun 0,63 poin atau 0,2% ke 324. Sektor-sektor penggerak IHSG bergerak dua arah, dengan sektor perkebunan, tambang, infrastruktur, perdagangan dan properti menguat. Sementara sektor konsumsi, manufaktur, aneka industri, keuangan dan industri dasar melemah. Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT United Tractor Tbk (UNTR) naik Rp1.050 ke Rp27.650, saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) naik Rp525 ke Rp19.625, dan saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) naik Rp325 ke Rp11.875. Sedangkan saham-saham yang berada di deretan top losers, antara lain saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun Rp300 menjadi Rp45.000, saham PT Indofood CBP Tbk (ICBP) turun Rp75 menjadi Rp8.425, dan saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) turun Rp75 menjadi Rp6.000.
(mrt)

Bisnis.com, JAKARTA – Berita tentang PT Bumi Resources Tbk. yang meraih kontrak penyediaan batu bara serta rencana ekspansi PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. menjadi topik beberapa media nasional hari ini, Jumat (19/5/2017).

Berikut rincian topik utama di sejumlah media nasional:

BUMI Raih Kontrak 4,5 Juta Ton. PT Bumi Resources Tbk. meraih kontrak untuk menyediakan batu bara sebesar 4,5 juta ton per tahun untuk kebutuhan pembangkit listrik tenaga uap Tanjung Jati B yang berlokasi di Jepara, Jawa Tengah. (Bisnis Indonesia)

HITS Akhirnya Bagikan Dividen. Setelah 10 tahun terakhir tidak membagikan dividen atas laba tahun berjalan, emiten perkapalan PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk. akhirnya memutuskan membagi 50% dari laba 2016 sebagai dividen. (Bisnis Indonesia)

Membedah Stabilitas Kinerja MKPI. Di antara emiten properti lainnya, PT Metropolitan Kentjana Tbk. tampaknya boleh didaulat sebagai emiten dengan kinerja paling stabil, baik dari sisi kinerja keuangan maupun pergerakan harga sahamnya. (Bisnis Indonesia)

Rilis Obligasi Rp1 Triliun, Alfaria Patok Kupon 8,5%. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) merilis obligasi sebesar Rp1 triliun dengan kupon sebesar 8,5% dan tenor tiga tahun. Alfaria adalah pengelola Alfamart, Alfamidi, Alfa Express, dan Lawson di Indonesia. (Investor Daily)

Alfamart Semakin Eksis di Filipina. Rencana PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) ekspansi di pasar luar negeri termasuk Filipina bakal terus berlangsung pada tahun ini. Malah, pengelola minimarket Alfamart ini merevisi rencana tambahan gerai di negeri Presiden Duterte tersebut. (Kontan)


Bisnis.com, JAKARTA - IHSG pada Jumat (19/8) diprediksi akan bergerak di rentang 5.577–5.691 dengan kecenderungan menguat.

Mengutip riset Indosurya Sekuritas,rilis data perekonomian terlansir menunjukkan tidak adanya perubahan suku bunga acuan, menunjukkan bahwa kondisi perekonomian dalam keadaan stabil, sehingga hal ini dapat menjadi salah satu faktor penunjang kenaikan IHSG kembali.

BACA JUGA :
Bank Dunia: Fundamental Ekonomi RI Kuat
Sri Mulyani Yakin Ekonomi Indonesia 2017 Positif
Akan tetapi, mengingat Jumat adalah akhir pekan, maka pola gerak IHSG memiliki potensi berada dalam tekanan terbatas, yang tentunya hal ini dapat dimanfaatkan sebagai peluang untuk melakukan akumulasi pembelian jika terjadi tekanan wajar.

Adapun menu saham pilihan yang layak dikoleksi adalah:

- MAIN

- PGAS

- AKRA

- TOTL

- PTPP

- TLKM

- JSMR

- ICBP

- UNVR
Bisnis.com, JAKARTA - IHSG pada Jumat (19/5) diperkirakan akan cenderung menguat tertahan di akhir pekan dengan rentang pergerakan 5.610--5.720.

Mengutip riset Reliance Sekuritas Indonesia, Bursa Asia mayoritas tertekan dengan dibuka gap down pada perdagangan hari ini. MSCI Asia Pacific Index turun 0,8% terbesar sejak 6 April. Topix Jepang merosot 1,3%. Indeks Hang Seng China Enterprises turun 1,1%.

BACA JUGA :
Bank Dunia: Fundamental Ekonomi RI Kuat
Permintaan Lahan Industri Pulih
Sri Mulyani Pede Dengan Ekonomi Indonesia
Dolar AS menguat setelah mengalami pelemahan pasca keterpuruknya terburuk 8 bulan terakhir di saham di AS kemarin. Indeks harga rumah di tiongkok melambat 10.7% dari 11.3% diperiode sebelumnya menjadi salah satu trigger pelemahan.

Sedangkan IHSG seakan melawan arus dengan ditutup naik 29.96 poin sebesar 0.53% dilevel 5645.45 seiring reboundnnya saham-saham sektor aneka industri yang sebelumnya terhempas oleh perlambatan penjualan kendaraan dalam negeri.

Indeks sektor keuangan pun menyusul naik 1% pasca data pertumbuhan pinjaman dalam negeri meningkat dan berkontraksi terhadap ekspektasi sebesar 9.2% dari 8.6% dengan ekspektasi turun di level 8.1%.

Pertumbuhan kredit cukup baik seiring tingkat suku bunga yang terus dipertahankan dibawah 5% disaat Fed Rate mulai berangsur-angsur naik. Investor asing pada perdagangan hari ini terlihat kembali melakukan aksi beli dengan net buy 393.74 miliar rupiah setelah 2 hari sebelumnya tercatat net sell.

Bursa Eropa dibuka lebih rendah dengan pelemahan yang cukup signifikan sejak awal sesi perdagangan. Kembalinya penguatan AS dan Greenback berhasil meningkatkan permintaan akan aset haven. Sehingga menjadi alasan investor untuk profit taking menjelang akhir pekan di Eropa.

Pertumbuhan ekonomi yang stagnan menjadi trigger negatif bursa Eropa disaat nilai ekuitas dinilai cukup tinggi sejak pekan lalu. Sentimen selenjutnya diakhir pekan yang akan menjadi fokus diantaranya FDI tiongkok, Indeks harga produksi di German, Neraca pembayaran dan Tingkat kepercayaan konsumen di zona Eropa.

Secara teknikal IHSG terkonfirmasi rebound pada support MA50 seperti pada analisa sebelumnya yang akan menguji MA50 sebagai support selanjutnya. Signal rebound terlihat dan pergerakan IHSG berbalik positif jangka pendek dengan Stochastic yang golden-cross pada area oversold meskipun masih cenderung tertahan melihat belum rendahnya momentum IHSG pada indikator RSI.

Sehingga diperkirakan IHSG akan bergerak cenderung menguat tertahan diakhir pekan dengan range pergerakan 5610-5720.

Adapaun saham-saham yang dapat dicermati diantaranya AKRA, BBCA, BBNI, HRUM, ITMG, MAPI, PGAS, SSIA.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

Waspada: ekonomi 2024

  INFLASI: +0.04% (Januari 2024) INFLASI: +0.34% (Februari 2024) INFLASi: inflasi pangan Maret 2024 PDB: +5.05% (2023, yoy) Cadangan Devisa : $144 M, aza Cadangan Devisa: $140,4 M, aza Cadangan Devisa : $136,2 M (April 2024) SBY v. Jokowi: ekonomi yang lebe bagus 🍒