Langsung ke konten utama

ihsg per tgl 14 Agustus 2017

Bisnis.com, JAKARTA- Investor asing kembali mencatatkan aksi jual bersih (net sell) pada perdagangan hari ini, Senin (14/8/2017).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesiatotal net sell asing pada perdagangan hari ini mencapai Rp298,06 miliar.
Investor asing melakukan aksi jual sebanyak 486,92 juta lembar saham senilai sekitar Rp1,77 triliun. Adapun aksi beli investor asing tercatat mencapai 382,83 juta lembar saham senilai sekitar Rp1,47 triliun.
Total nilai transaksi yang terjadi di lantai bursa mencapai Rp4,95 triliun dengan volume perdagangan sekitar 6,35 miliar lembar saham.
Sementara itu, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,61% atau 35,35 poin di level 5.801,49 setelah dibuka di zona hijau dengan penguatan 0,25% atau 14,56 poin ke level 5.780,70.
Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG terus bergerak positif pada kisaran 5.780,70 – 5.812,87.
Dari 559 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 204 saham menguat, 120 saham melemah, dan 235 saham stagnan.

Berikut ini ringkasan perdagangan saham oleh investor asing:
14 Agustus
Rp298,06 triliun
Net sell
11 Agustus
Rp1,15 triliun
Net sell
10 Agustus
Rp66,18 miliar
Net sell
9 Agustus
Rp159,30 miliar
Net buy
8 Agustus
Rp265,53 miliar
Net sell            
7 Agustus
Rp348,67 miliar
Net sell
4 Agustus
Rp180,40 miliar
Net sell
3 Agustus
Rp305,07 miliar
Net sell
2 Agustus
Rp210,50 miliar
Net sell
1 Agustus
Rp71,66 miliar
Net sell
31 Juli
Rp336,59 miliar
Net buy
28 Juli
Rp24,38 miliar
Net sell
 Sumber: Bursa Efek Indonesia, 2017
Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) mempertahankan reboundnya hingga akhir sesi I perdagangan hari ini, Senin (14/8/2017), bersama dengan penguatan sejumlah indeks saham di Asia seiring dengan tanda-tanda meredanya tensi AS-Korea Utara.
IHSG menguat 0,40% atau 23,19 poin ke level 5.789,33 di akhir sesi I, setelah dibuka dengan kenaikan 0,25% atau 14,56 poin di level 5.780,70.
Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di kisaran 5.780,70 - 5.802,02. Sebanyak 174 saham menguat, 119 saham melemah, dan 266 saham stagnan dari 559 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Delapan dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak positif dengan support utama sektor aneka industri (+1,07%) dan properti (+0,89%). Adapun, sektor tambang turun 0,59%.
Di pasar regional, indeks FTSE Straits Time Singapura siang ini terpantau menanjak 0,73%, indeks FTSE Malay KLCI naik 0,20%, sedangkan indeks PSEi Filipina menguat 0,41%.
Kekhawatiran yang muncul akibat meningkatnya ketegangan antara AS dan Korea Utara terlihat mereda hari ini, ditopang oleh penguatan sejumlah bursa saham di Asia selain Jepang, bersama dengan indeks saham AS.
Nilai tukar yen melemah dan emas menghentikan kenaikannya di tengah upaya sejumlah pejabat AS untuk mengurangi kekhawatiran akan perang nuklir yang akan segera terjadi dengan Korea Utara.
Indeks saham di Korea Selatan, Australia, dan Hong Kong menguat, sementara indeks saham di Tokyo turun seiring dengan dibukanya kembali aktivitas perdagangan setelah libur akhir pekan panjang yang menyebabkan aksi jual.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terpantau masih menguat 0,07% atau 10 poin ke Rp13.351 per dolar AS pada pukul 11.58 WIB.
Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.339-13.355.

KONTAN.CO.ID - Koreksi tajam yang melanda Indeks Harga Saham Gabungan akhir pekan lalu berpeluang menyisakan potensi penurunan untuk perdagangan hari ini, Senin (14/8). IHSG turun 1,03% ke level 5.766,14 pada 11 Agustus 2017. 
Muhammad Nafan Aji Gusta Utama, analis Binaartha Parama Sekuritas mengatakan, berdasarkan indikator, MACD masih bertahan di area positif. Sementara itu, Stochastic dan RSI masih berada di area netral. Namun demikian, terdapat pola long black marubozu candle yang mengindikasikan adanya potensi koreksi sehat lanjutan pada pergerakan indeks saham. 
"Dengan demikian, IHSG akan berpotensi menuju ke level support di area 5.744 dan 5.722," kata Nafan dalam riset harian. Sementara itu, resistance pertama dan kedua berada pada level 5.800,54 dan 5.834,94.  
Adapun saham-saham yang perlu dicermati adalah sebagai berikut:

AALI: akumulasi beli pada level 14.900 - 15.000, dengan target harga secara bertahap di level 15.600 dan 16.000. Support: 14.850.
AGRO: akumulasi beli pada level 555 – 565, dengan target harga secara bertahap di level 615 dan 760. Support: 505.
ELSA: akumulasi beli pada level 250 – 256, dengan target harga secara bertahap di level 282, 296 dan 314. Support: 246.
GJTL: akumulasi beli pada level 945 - 955, dengan target harga secara bertahap di level 975, 1.010, 1.100 dan 1.215. Support: 925.
INDY: akumulasi beli pada level 860 – 880, dengan target harga secara bertahap di 930 dan 1005. Support: 840 & 790.

CPINbuy on weakness pada level 2.700 - 2.720, dengan target harga secara bertahap di level 2.850, 2.950 and 3.050. Support: 2.600. 

JAKARTA kontan. Ekonomi dunia di ambang ketidakpastian baru, yakni dari memanasnya hubungan antara Amerika Serikat (AS) dan Korea Utara (Korut). Beberapa waktu lalu, Presiden Korut Kim Jong Un mengancam akan menyerang Pulau Guam di Pasifik yang menjadi pangkalan militer AS dengan rudal balistik.

Sementara Presiden AS Donald Trump menegaskan, AS akan mengerahkan kekuaran militer bila serangan itu terjadi.

Ekonom SKHA Institute for Global Competitiveness Eric Sugandi mengatakan, bila perang antara AS dan Korut benar-benar terjadi, dampaknya bisa panjang ke ekonomi Indonesia. Arahnya sendiri menurutnya belum pasti, tergantung faktor mana yang dominan.

“Bisa positif, misalnya jika harga energi naik sehingga positif untuk ekspor energi kita. Atau negatif,” katanya kepada KONTAN, Jumat (11/8).

Eric mengatakan, dampak negatif yang dimaksud adalah jika terjadi capital outflows dari Asia sehingga menekan nilai tukar rupiah, “Jika perdagangan global turun karena perang, atau jika kenaikan harga energi sebabkan tekanan inflasi yang besar ke Indonesia,” ujarnya.

Namun demikian, Eric tidak yakin Korut akan berani memulai perang. Pasalnya, Kim Jong Un hanya menyatakan bahwa Korut akan menyelesaikan rencana untuk menembakkan misil ke arah Guam, bukan menyatakan pasti akan menyerang Guam. Yang terjadi saat ini pun masih sebatas perang kata-kata antara Kim Jong Un dan Donald Trump.

“Seandainya benar-benar terjadi perang, di atas kertas AS akan menang tapi mungkin bisa ada korban jiwa yang besar karena Korut akan menjadikan Korea Selatan (Korsel) sebagai sasaran,” jelasnya.

Ia pun tidak yakin bahwa Kim Jong Un mau ambil resiko regimnya jatuh karena perang. Perang, menurutnya, akan punya konsekuensi panjang. Jika AS menang dan Korut menyerah dan wilayahnya diduduki AS dan Korut, maka AS akan berhadap-hadapan langsung dengan Cina di perbatasan.

“Selama ini Korut memainkan peranan sebagai buffer antara Cina dan AS di Korea Selatan,” ucapnya.

Namun tetap, menurutnya, ada dampak dari perang kata-kata antara Trump dan Kim Jong Un, tetapi tidak besar.

“Tidak besar, hanya pengaruhi pasar finansial Indonesia karena mengikuti sentimen di pasar finansial global,” kata dia.
Bisnis.com, JAKARTA - IHSG diprediksi akan melenggang di zona hijau dalam perdagangan pekan depan, meskipun ditutup melemah dalam.perdagangan pekan kemarin.
Indosurya Sekuritas menyatakan IHSG berpotensi berada di zona hijau di level 5753 – 5845
Kepala Riset William Surya Wijaya mengatakan IHSG mengawali pekan pendek jelang dirgahayu RI masih terlihat akan berada dalam rentang konsolidasi wajar.
Pergerakan terlihat akan menguji support level yang terlihat masih akan cukup kuat bertahan, dengan target resistance yang masih terlihat akan mampu ditembus dalam beberapa waktu mendatang.
"Hari ini IHSG terlihat akan berpotensi melenggang di zona hijau," ujarnya dalam riset
Adapun saham yang direkomendasikan adalah AKRA MYOR HMSP AALI ASII GGRM ICBP TLKM dan EXCL
Analis Binaartha Securities Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan IHSG ditutup melemah 1.03% di level 5766.138 pada 11 Agustus 2017.
Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama dan kedua berada pada level 5744.099 dan 5722.060. Sementara itu, resistance pertama dan kedua berada pada level 5800.542 dan 5834.945. Berdasarkan indikator, MACD masih bertahan di area positif.
Sementara itu, Stochastic dan RSI masih berada di area netral. Namun demikian, terdapat pola long black marubozu candle yang mengindikasikan adanya potensi koreksi sehat lanjutan pada pergerakan indeks saham.
"Dengan demikian, IHSG akan berpotensi menuju ke level support di area 5744 dan 5722," ujarnya dalam riset
Analis Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan IHSG bergerak tertekan sehingga mengkonfirmasi trend pergerakan bearish atau downtrend dengan channeling trend berada dikisaran 5700.
IHSG akan melakukan pengujian pertama pada support fractal (5750) sebelum mencoba berbalik arah diawal pakan depan. Indikator Stochastic dead-cross pada area jenuh beli dengan momentum bearish indikator RSI yang mulai terasa curam.
"Sehingga diperkirakan IHSG akan bergerak bervariasi mencoba menguat diawal pekan dengan range 5745-5806," tulisnya dalam riset
Saham-saham yang masih dapat diperhatikan diantaranya ICBP, ITMG, JPFA, SMCB, GGRM, INAF.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

Waspada: ekonomi 2024

  INFLASI: +0.04% (Januari 2024) INFLASI: +0.34% (Februari 2024) INFLASi: inflasi pangan Maret 2024 PDB: +5.05% (2023, yoy) Cadangan Devisa : $144 M, aza Cadangan Devisa: $140,4 M, aza Cadangan Devisa : $136,2 M (April 2024) SBY v. Jokowi: ekonomi yang lebe bagus 🍒