Langsung ke konten utama

ihsg penutupan per tgl 06 Januari 2015

Bisnis.com, JAKARTA- Indeks Harga Saham Gabungan ditutup turun 0,98% pada akhir perdagangan Selasa (6/1/2015). Seluruh sektor industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia kompak memerah.
Sebanyak 228 saham bergerak melemah dari 507 saham yang diperdagangkan di BEI. Penguatan dialami oleh 70 saham dan 209 saham ditutup stagnan.
Pelemahan IHSG dibayangi oleh penurunan 2,37% pada saham-saham sektor aneka industri ke level 1.243,94. Sektor lain yang merosot paling dalam adalah sektor pertambangan (-1,69%), sektor industri dasar (-1,42%), dan sektor properti (-1,25%).
INILAHCOM, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin tersungkur ke 5.169. Pelemahan rupiah regional menjadi salah satu ganjalan potensi bullish indeks saham domestik. Bagaimana dengan hari ini?

Senior Research HD Capital Yuganur Wijanarko dalam riset hariannya, Rabu (7/1/2014) mengungkapkan, pelemahan rupiah hanya merupakan hambatan sementara untuk misi bullish IHSG mendobrak resistance all time high 5.251. "Sentimen dari pelemahan rupiah hanya sementara," ujar Yuganur.

Yuganur menambahkan beberapa sector masih prospektik terutama yang diuntungkan dengan penurunan harga minyak dunia. "Support IHSG di 5.165-5.125-5.080, dan resistance 5.205-5.251-5.350," jelasnya.

Pada perdagangan Selasa (6/1/2015), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 50,935 poin (0,98%) ke posisi 5.169,060. Semua indeks kopak mendukung pelemahan IHSG. Antara lain, indeks saham-saham unggulan LQ45 yang turun 10,067 poin (1,121%) ke posisi 888,203; IDX30 turun 4,658 poin (1,010%) ke angka 456,35; MBX turun 14,969 poin (0,992%) ke angka 1.493,249; DBX naik 5,986 poin (0,845%) ke angka 702,429; dan saham-saham syariah yang tergabung dalam JII turun 8,02 poin (1,164%) ke level 681,067.

Sebanyak 71 saham menguat, 243 saham melemah, 85 saham stagnan, dan 155 saham tidak ditransaksikan. Total saham yang ditransaksikan mencapai 399 saham. Nilai transaksi di pasar reguler mencapai Rp4,2 triliun dan Rp518,1 miliar di pasar negosiasi. Sementara itu, investor asing mencatatkan penjualan saham bersih senilai Rp440,4 miliar. [mdr] - See more at: http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/2167985/menunggu-banteng-ihsg-menyeruduk-resisten-5251#sthash.xUMmeP2o.dpuf

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

ISU FUNDAMENTAL perbankan: BBRI, bnii (2022) #1

ASIENk: bbri diintai   BBRI: LCS andalan BBRI : wealth management tumbuh 2021: simpanan orang kaya d perbankan BBRI: restrukturisasi debitur turun UMKM: kredit k perbankan +13,3% / Januari 2022 BBRI: hapus buku utanK (2023) BBRI: optimis kredit 2022   BBRI: sasaran akhir 2022 neh BBRI: bermitra solusi teknologi BBRI: bermetaverse   BBRI: buyback lage   BBRI: tren turun harga saham BBRI 2021: LABA bersih d atas bbca BBRI: jadwal dividen 2021 BBRI: kredit tumbuh d 2022 BBRI: kinerja 2022 diekspektasiken lebe bagus   Per Februari 2022, Perbankan Salurkan Kredit Rp5.741,5 Triliun BBRI: rups bakal ganti direksi BBRI: tren harga saham ctak rekor tertinggi BBRI: market cap Rp 867 T BBRI: makin efisien biaya dananya BBRI: brilink Rp 18,2 T BBRI: 3 taon ke depan BBRI: merek yang TOP BBRI: optimistis 2022 BBRI: #1 @ ihsg   BBRI: dividen Rp 174,23 / saham  BBRI: Rp 43 T lebe dibagikan sbagai DIVIDEN final 2022 BBRI: bagi dividen terbesar bwat pemerintah BBRI: laba bersih naek   BBRI: laba bersih