Langsung ke konten utama

ihsg per tgl 27 Januari 2015


Jakarta DETIK -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 5 poin tertinggal penguatan bursa-bursa Asia. Investor asing mulai mengambil untung setelah kemarin borong saham.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat tipis di posisi Rp 12.500 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 12.505 per dolar AS.

Pada perdagangan preopening, IHSG turun 5,567 poin (0,11%) ke level 5.254,457. Sedangkan Indeks LQ45 melemah 1,409 poin (0,15%) ke level 911,634.

Mengawali perdagangan, Selasa (27/1/215), IHSG dibuka menipis 1,864 poin (0,04%) ke level 5.258,160. Indeks LQ45 mundur 0,982 poin (0,11%) ke level 912,050.

Saham-saham komoditas masih bertahan positif. Rata-rata indeks sektoral di lantai bursa sudah terkena koreksi pagi ini.

Hingga pukul 9.05 waktu JATS, IHSG naik tipis 7,106 poin (0,14%) ke level 5.267,130. Sementara Indeks LQ45 menguat tipis 1,271 poin (0,14%) ke level 914,303.

Kemarin IHSG jatuh 63 poin setelah seharin menghabiskan waktu di zona merah. Kali ini giliran investor domestik yang melepas saham demi aksi ambil untung. 

Wall Street hanya naik tipis didorong oleh menguatnya saham-saham energi. Investor masih khawatir akan kemungkinan Yunani keluar dari Uni Eropa.

Bursa-bursa di Asia pagi ini kompak menguat didorong positifnya Wall Street semalam. Poin yang dicetak bursa regional juga cukup tinggi.

Berikut situasi di bursa-bursa regional pagi hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 melonjak 260,40 poin (1,49%) ke level 17.728,92.
  • Indeks Hang Seng naik 59,45 poin (0,24%) ke level 24.909,90.
  • Indeks Komposit Shanghai menguat 31,42 poin (0,94%) ke level 3.383,18.
  • Indeks Straits Times bertambah 24,98 poin (0,74%) ke level 3.423,50.
(ang/hds) 

JAKARTA kontan. Setelah dua hari berturut-turut memecahkan rekor, pasar saham domestik akhirnya terkoreksi di awal pekan ini. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin melorot 2,3% menjadi 5.260,024. Meski menyusut, pemodal asing mencatatkan pembelian bersih (net buy) di Bursa Efek Indonesia senilai Rp 776,63 miliar.
Edwin Sebayang, Kepala Riset MNC Securities, mengatakan, IHSG melemah terutama akibat sentimen regional. Pasar berspekulasi bakal terjadi resesi di kawasan Eropa. Di Yunani, partai oposisi memenangi pemilu setempat. Fakta ini berpotensi mengubah kebijakan politik di Yunani dan kemungkinan besar Negeri Para Dewa itu keluar dari Zona Eropa.
Di sisi lain, terjadi aksi jual yang cukup besar di pasar oleh fund manager, setelah euforia stimulus Bank Sentral Eropa (ECB) berakhir. "Tekanan ditambah dengan pelemahan rupiah," ujar dia.
Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri, menyampaikan hal senada. Menurut dia, kemenangan Partai Oposisi di Yunani memunculkan ketidakpastian di kawasan Eropa. Selain itu, IHSG terkoreksi lantaran pertumbuhannya sudah cukup tajam di akhir pekan lalu.
Dari pasar domestik, Hans menyebutkan, tekanan terhadap IHSG juga datang dari perseteruan antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri. Belakangan, seluruh pimpinan KPK dilaporkan ke polisi.
Has memproyeksikan, indeks saham lokal hari ini (27/1) bergerak konsolidasi di support 5.200-5.164 dan resistance 5.309- 5.325. Adapun Edwin menduga, IHSG masih berpotensi menurun dan bergerak di kisaran 5.230 hingga 5.300.
Editor: Barratut Taqiyyah
kontan JAKARTA. Setelah sempat reli dalam beberapa hari terakhir, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali berkubang di zona merah. Pada perdagangan Senin (26/1), IHSG turun 63 poin atau 1,2% ke level 5.260,024.
Setiawan Effendi, Analis Phintraco Securities mengatakan, dari dalam negeri sejatinya tidak ada isu yang terlalu fundamental. Hanya isu politik yang turut mencemaskan pasar. Longsornya IHSG lebih banyak disebabkan karena sentimen negatif dari Pemilu Yunani.
Namun, Setiawan melihat koreksi IHSG ini masih merupakan koreksi yang sehat setelah beberapa hari berada di level yang tinggi. "Diperkirakan masih ada tekanan jual akibat sentimen ini, namun, masih dalam skala wajar," ujarnya di Jakarta, Senin (26/1).
Edwin Sebayang, Kepala riset MNC securities mengatakan, tekanan IHSG makin besar ditambah dengan pelemahan rupiah.
Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri senada menilai, koreksi IHSG juga dipicu sentimen regional hasil Pemilu di Yunani yang dimenangkan partai oposisi sehingga menambah spekulasi akan terjadi ketidakpastian di zona eropa.
Sementara dari domestik, lanjut Hans, tekanan terhadap IHSG datang dari perseteruan KPK dengan polri  serta pengenaan pajak atas barang mewah.
Proyeksi besok
Reza Nugraha, Analis MNC Securities menilai, IHSG masih akan terkoreksi dalam jangka pendek. IHSG kemungkinan akan berada di rentang support 5.210 dan resistance 5.300.
Menurut Hans, pajak barang mewah turut memukul beberapa sektor, seperti properti dan konsumer. Namun, ia memperkirakan IHSG masih memiliki kemungkinan untuk rebound terbatas. Hitungannya, IHSG bergerak di kisaran support 5.200-5.164 dan resistance 5.309-5.325. "Mungkin agakvolatile, jadi harus hati-hati," ujarnya.
Setiawan memprediksi IHSG akan bearish dengan rentang di level 5.195-5.272. Adapun Edwin menduga, IHSG hari ini  masih akan turun dan bergerak di kisaran 5.230 -5.300
Editor: Sanny Cicilia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

ISU FUNDAMENTAL perbankan: BBRI, bnii (2022) #1

ASIENk: bbri diintai   BBRI: LCS andalan BBRI : wealth management tumbuh 2021: simpanan orang kaya d perbankan BBRI: restrukturisasi debitur turun UMKM: kredit k perbankan +13,3% / Januari 2022 BBRI: hapus buku utanK (2023) BBRI: optimis kredit 2022   BBRI: sasaran akhir 2022 neh BBRI: bermitra solusi teknologi BBRI: bermetaverse   BBRI: buyback lage   BBRI: tren turun harga saham BBRI 2021: LABA bersih d atas bbca BBRI: jadwal dividen 2021 BBRI: kredit tumbuh d 2022 BBRI: kinerja 2022 diekspektasiken lebe bagus   Per Februari 2022, Perbankan Salurkan Kredit Rp5.741,5 Triliun BBRI: rups bakal ganti direksi BBRI: tren harga saham ctak rekor tertinggi BBRI: market cap Rp 867 T BBRI: makin efisien biaya dananya BBRI: brilink Rp 18,2 T BBRI: 3 taon ke depan BBRI: merek yang TOP BBRI: optimistis 2022 BBRI: #1 @ ihsg   BBRI: dividen Rp 174,23 / saham  BBRI: Rp 43 T lebe dibagikan sbagai DIVIDEN final 2022 BBRI: bagi dividen terbesar bwat pemerintah BBRI: laba bersih naek   BBRI: laba bersih