Langsung ke konten utama

ihsg BERUSAHA MENAKLUKKeN batas SERAAAAM @ 27/29 Januari/02-04 Februari 2016/ 14-24 Juni 2016 / 11 Juli 2016



per tgl 11 Juli 2016: JAKARTA okezone - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan akan bergerak di kisaran support 4.915-4.948 dan resisten 4.998-5.040. Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, pasar saham Tanah Air akan membentuk pola menanjak. 

Lanjut dia Bearish lanjutan dari tren harga ada pada posisi 63%. "Stochastic konsolidasi ada di area %K(88) %D(87). RSI Line memperlihatkan gerakan lebih rendah dengan level 65.5 dan Signal line 63.7. MACD tercatat positif dengan kecenderungan mendatar," ujarnya di Jakarta, Senin (11/7/2016).

Sementara, penutupan IHSG yang pada akhir pekan jelang libur panjang Lebaran berada di zona merah memperlihatkan maraknya aksi profit taking jelang untuk antisipasi berbagai sentimen sepanjang libur panjang. Masih ada beberapa sentimen negatif, yakni utang gap (4890-4905) dan mulai berbalik arahnya IHSG dapat menjadi potensi pelemahan di awal pekan nanti.

"Akan tetapi, jika pelaku pasar tidak langsung melakukan aksi jual maka potensi tersebut dapat diredam dan IHSG pun bisa dimungkinkan berbalik arah naik. Tetap cermati sentimen yang ada," pungkasnya.


(akr)Bisnis.com, JAKARTA— NH Korindo Securities Indonesia memperkirakan indeks harga saham gabungan pada perdagangan hari ini, Senin (11/7/2016) bergerak pada kisaran support 4.915-4.948, dan resisten 4.998-5.040.
Kepala Riset NHKSI Reza Priyambada mengatakan the last candlestick’s long black body candle with upper shadow forming like Bearish engulfing indication that Bearish continuation of the existing price trend 63% of the time.
Stochastic consolidating in overbought area with %K(88) %D(87). RSI Line showing downward movement leaving the overbought area with level at 65.5 and Signal line at 63.7, MACD Positive but tend to flat.
“Penutupan IHSG yang di akhir pekan jelang libur panjang Lebaran berada di zona merah, memperlihatkan maraknya aksi profit taking jelang untuk antisipasi berbagai sentimen sepanjang libur panjang,” kata Reza dalam risetnya yang diterima hari ini, Senin (11/7/2016).
Masih adanya beberapa sentimen negatif, ujarnya, yaitu adanya utang gap (4.890-4.905), dan mulai berbalik arahnya IHSG dapat menjadi potensi pelemahan IHSG di awal pekan ini.
“Akan tetapi, jika pelaku pasar tidak langsung melakukan aksi jual, maka potensi tersebut dapat diredam dan IHSG pun bisa dimungkinkan berbalik arah naik. Tetap cermati sentimen yang ada,” kata Reza.
NHKSI mengemukakan saham yang dapat dipertimbangkan pada perdagangan hari ini adalah:
  • ADRO 855-925 | Separating lines passed middle bollinger band with MFI continue to up | Trd buy slm bertahan di atas 880. SL 870
  • PTBA 7600-8150 | Spinning on middle bollinger band supported by mass index increase | Trd buy slm bertahan di atas 7800. SL 7600
  • CTRS 2730-2870 | Hanging man close to upper bollinger band with increase of RoC | Trd sell jika 2810 gagal bertahan
  • DGIK 62-72 | Bullish engulfing close to upper bollinger band with stochastic move up | Trd buy slm bertahan di atas 66. SL 65
  • DSFI 176-230 | Shooting star over upper bollinger band but buy volume has decreased | Trd sell jika 196 gagal bertahan
  • BMTR 965-1015 | Hanging man on middle bollinger band followed by the increase of william’s %R | Trd buy slm bertahan di atas 990. SL 985
  • MAIN 1600-1675 | White marubozu close to upper bollinger band. Buy volume start to up with supported from parabollic SAR that increase | Trd buy slm bertahan di atas 1635. SL 1630

per tgl 24 Juni 2016: INILAHCOM, Jakarta--Analis pasar modal Satrio Utomo menilai sentimen mengenai Inggris keluar dari Uni Eropa (Brexit) menambah ketidakpastian baru bagi bursa saham dunia, termasuk di Indonesia.
"Akhirnya resmi sudah. Sebanyak 52 persen rakyat Inggris mendukung Brexit, sisanya 48 persen mendukung Inggris bertahan di Uni Eropa. Hasil yang sangat mengejutkan, karena tadi malam polling masih menunjukan kubu Inggris yang memilih bertahan di Uni Eropa masih lebih unggul dari kubu Brexit," kata Satrio Utomo yang juga Kepala Riset Universal Broker di Jakarta, Jumat (24/6/2016).
Di tengah situasi itu, lanjut dia, pelaku pasar saham cenderung mencari aset dengan kategori "safe heaven", seperti logam mulia dan dolar AS agar dapat menjaga nilai sehingga tidak tergerus di tengah kondisi pasar yang sedang menghadapi ketidakpastian baru ini.
Ia mengharapkan pengaruh sentimen Brexit hanya bersifat sementara bagi bursa saham domestik. Sejauh ini, Brexit masih belum dapat dipastikan seberapa besar mengganggu perekonomian global, termasuk dampaknya ke pasar modal.
"Masih belum bisa dipastikan saat ini. Mungkin baru pekan depan semua bisa terlihat," katanya.
Sementara itu terpantau, indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia pada pukul 14.15 WIB berada di area negatif atau melemah 112,90 poin atau 2,31 persen menjadi 4.760,05.
Sementara bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 907,80 poin (4,35 persen) ke level 19.960,54, indeks Nikkei turun 1.286,33 poin (7,92 persen) ke level 14.952,02, dan Straits Times melemah 65,74 poin (2,35 persen) ke posisi 2.728,75.
Sebelumnya, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Samsul Hidayat mengatakan bahwa sentimen referendum Inggris keluar dari Uni Eropa hanya bersifat sementara bagi pergerakan bursa saham di dalam negeri.
"Sifatnya hanya sementara. Dalam waktu dekat, pelaku pasar akan kembali melakukan 'adjustment' hingga harga saham kembali ke nilai yang dianggap wajar," ujarnya. [tar]
- See more at: http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/2305719/brexit-berarti-kerunyaman-baru-di-bursa-saham#sthash.HtAy45l7.dpuf
Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi bergerak mixed tertekan pada range pergerakan 4.900-4.852.
Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan pergerakan IHSG membentuk pola tweezers top dan berindikasi pulled back pada upper bollinger bands membuat signal bearish reversal yang cenderung negatif.
Indikator stochastic pun dead-cross pada area overbought dengan Signal Indikator ADX yang mulai terlihat pelemahan pada trend positif jangka pendek.
"Sehingga IHSG disinyalir akan menguji support MA7 pada level 4.852 dengan kecenderung bergerak mixed tertekan pada range pergerakan 4.900-4.852," katanya dalam riset, Jumat (24/6/2016).
Kemarin, IHSG terkoreksi dengan ditutup -22,54 poin sebesar -0,46% di level 4874.31 seiringaksi profit taking yang dilakukan investor domestik . Investor menilai beberapa valuasi saham sudah cukup tinggi seiring penguatan IHSG yang cukup signifikan akhir-akhir ini.
Sementara, mayoritas bursa di Asia bergerak bervariasi dengan pelemahan pada bursa saham Tiongkok seakan mengkoreksi penguatan yang terjadi sebelumnya. Sedangkan bursa saham di Jepang menguat seiring pelemahan permintaan Yen yang menurun setelah data indeks kepercayaan investor naik menjadi 112 dari 110.2 diperiode sebelumnya.
Hari ini, investor masih terfokus pada perdebatan U.K pada keanggotaan Uni Eropa dalam beberapa pekan terakhir karena signal ECB dampak Brexit akan mengguncang pertumbuhan ekonomi global dan pasar keuangan.
Selain itu, pasar juga menanti Dldata kinerja sektor manufaktur di Eropa mengalami perbaikan dengan index Markit Manufakturing PMI yang naik dilevel 52,6 dari 51.l,5 di periode sebelumnya.

per tgl 23 Juni 2016: JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak berdaya di tengah sentimen referendum Brexit perdagangan pagi, Kamis (23/6). Mengacu data RTI, indeks terkoreksi 0,32% atau 15,511 poin ke level 4.881,341 pukul 12.00 WIB.

Tercatat 146 saham bergerak turun, 100 saham bergerak naik, dan 88 saham stagnan. Perdagangan sesi I ini melibatkan 3,21 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 2,47 triliun.

Tujuh dari 10 indeks sektoral menekan IHSG. Sektor barang konsumsi turun 0,88%, manufaktur turun 0,72%, dan aneka industri turun 0,56%.

Sementara, sektor yang menghijau antara lain pertanian naik 0,86%, keuangan naik 0,10%, dan pertambangan naik 0,09%.

Meski memerah, aksi beli mewarnai perdagangan pagi. Di pasar reguler, net buy asing Rp 34,066 miliar dan Rp 49,673 miliar untuk keseluruhan perdagangan.

Saham-saham yang masuk top losers LQ45 antara lain; PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) turun 3,48% ke Rp 19.400, PT Wijaya Karya (persero) Tbk (WIKA) turun 2,71% ke Rp 2.870, dan PT Hanson International Tbk (MYRX) turun 2,52% ke Rp 775.

Saham-saham yang masuk top gainers LQ45 antara lain; PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) naik 3,52% ke Rp 1.470, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) naik 2,45% ke Rp 1.045, dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) naik 1,63% ke Rp 6.225.

"Menjelang referendum Inggris apakah tetap di Uni Eropa (EU) atau keluar, membuat laju bursa saham global bervariasi dan berdampak pada laju IHSG," kata Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere mengutip dari Antara.

Ia menambahkan bahwa pandangan sejumlah lembaga keuangan dan moneter global yang juga khawatir jika Inggris keluar dari Uni Eropa menambah kecemasan bagi sebagian investor di pasar saham.

Ia mengemukakan bahwa Gubernur Federal Reserve Janet Yellen menyatakan kemenangan kubu yang mendukung Brexit bisa mendatangkan risiko bagi perekonomian AS dan stabilitas pasar keuangan global.

Selain itu, lanjut dia, Menteri Keuangan Inggris George Osborne juga menyatakan khawatir jika Inggris tidak lagi menjadi bagian dari Uni Eropa. Inggris perlu anggaran darurat untuk mengisi kekurangan 30 miliar poundsterling jika keluar dari Uni Eropa. "Sentimen eksternal itu mengakibatkan laju IHSG tertahan," katanya.

http://investasi.kontan.co.id/news/sentimen-brexit-menyeret-ihsg-032-di-sesi-i?page=2




Sumber : KONTAN.CO.ID

per tgl 21 Juni 2016: Bisnis.com, JAKARTA-- Indeks harga saham gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan Selasa (21/6/2016).
Analis PT HD Capital Yuganur Wijanarko mengatakan sentimen negatif dari potensi keluarnya inggris dari EURO tidak berdampak signfikan pada pergerakan IHSG. Kenaikan IHSG hanya tertunda dan tidak menutup kemungkinan untuk rally ke 4.900.
"Serta tidak membatalkan kemunginkan pada kenaikan berikutnya sehingga direkomendasikan akumulasi," kata Yuganur dalam risetnya, Selasa (21/6/2016).
IHSG diprediksi ada di level support 4.780-4.620-4.575 dan resistance 4.880-4.915-4.985-5.050-5.150.

Adapun sejumlah saham yang dapat dicermati a.l:
1. Bank Mandiri (BMRI) (BUY) (Trading target: Rp9.450)
Secara teknikal pattern perbaikan short dan medium term trend di emitten perbankan small cap BUMN ini membuatnya menarik untuk di akumulasi melihat kinerja expektasi earnings kedepan di 2016-2017 dengan skenario kenaikan berikutnya menuju resistance psikologis di Rp9.450
Entry (1) Rp9.125, Entry (2) Rp9.025, Cut loss point: Rp8.875
2. Bukit Asam (PTBA) (Trading target Rp8.250)
Harga komoditas yang mulai bottoming di low 10 tahun terakhir dan valuasi sektor yang cukup murah setelah tertekan sekian lama membuat emitten tambang ini menarik untuk di akumulasi jangka medium term, rekomen akumulasi  untuk potensi kenaikan berikutnya.
Entry (1) Rp7.650, Entry (2) Rp7.575, Cut loss point: Rp7.475

3. Bumi Serpong Damai (BSDE) (Trading target Rp2.055)
Secara teknikal  perbaikan short dan medium term trend emitten property ini dapat  digunakan sebagai akumulasi untuk kontinuasi kenaikan short dan medium term berikutnya ke Rp2.055
Entry (1) Rp1.945, Entry (2) Rp1.915, Cut loss point: Rp1.885

4. Waskita (WSKT) (BUY) (Trading Target Rp2.550-2.650)
Pattern perbaikan momentum dalam short dan medium konstruksi BUMN ini dapat digunakan sebagai trading opportunity mengikuti kontinuasi kenaikan berikutnya ke resistance psikologis Rp2.550-2.650.
Entry (1) Rp2.415, Entry (2) Rp2.385, cut loss point: Rp2.325
HD CAPITAL: Berpeluang Menguat, Siap Uji Kembali Level 4.900

per tgl 20 Juni 2016: Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada sesi I siang Senin (20/6) melemah 2,04 (0,04 persen) ke level 4.833,1.
Berdasarkan data bursa yang diolah Beritasatu.com, kumpulan saham unggulan yang tergabung dalam indeks Investor33 turun 1,3 (0,40 persen) mencapai 337,5.
Sedangkan indeks LQ45 melemah 1,9 poin (0,23 persen) ke level 822,6. Adapun indeks berbasis syariah yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) turun 1,6 (0,25 persen) mencapai 660,8.
Volume perdagangan hingga sesi siang ini tercatat sebanyak 2,484 miliar saham senilai Rp 1,694 triliun. Sebanyak 141 saham naik, 125 saham melemah dan 92 saham stagnan.
Mayoritas pergerakan sektor saham melemah dengan penurunan terdalam saham sektor infrastruktur sebesar 0,5 persen disusul industri dasar 0,5 persen. Sementara sektor yang menguat adalah pertambangan 1,8 persen.
Whisnu Bagus Prasetyo/WBP
BeritaSatu.com

Bisnis.com, JAKARTA— Pergerakan indeks harga saham gabungan dibuka naik 0,30% atau 14,55 poin ke level 4.849,69 pada perdagangan Senin (20/6/2016).
Sebelumnya indeks berakhir dengan penguatan pada penutupan perdagangan Jumat (17/6/2016).
IHSG ditutup menguat sebesar 0,43% atau 20,75 poin ke level 4.835,14 setelah bergerak di kisaran 4.806,60 – 4.838,03.
Dari 530 saham yang diperdagangkan, sebanyak 175 saham menguat, 116 saham melemah, dan 239 saham stagnan.

Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi menguat terbatas pada perdagangan hari ini,  Senin (20/6/2016).
Riset PT Investa Saran Mandiri menyatakan kemarin IHSG menguat 20 poin membentuk candledengan body naik kecil dan shadow di bawah indikasi pembalikan menguat.
“IHSG menguat setelah panah beli terbit, berpeluang menguat terbatas dengan resistance di level 4.848 sampai 4.888 dan support di level 4.800 sampai 4.789,” tulis riset tersebut, Senin (20/6/2016).
Adapun, Investa Saran Mandiri merekomendasikan lima saham emiten untuk dibeli hari ini, yakni:

Adapun saham yang direkomendasikan hari ini:
Kode
Rekomendasi
Harga (Rp)
Stop Loss (Rp)
AKRA
BUY
5.800-5.925
5.700
BMRI
BUY
8.875-9.000
8.700
INTP
BUY
15.550-16.100
15.400
MNCN
BUY
2.120-2.200
2.100
PGAS
BUY
2.330-2.380
2.300
Sumber: Investa Saran Mandiri
Bisnis.com, JAKARTA-- Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi menguat pada perdagangan hari ini, Senin (20/6/2016).
Kepala Riset PT Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya mengatakan IHSG terlihat masih cukup betah berada dalam rentang konsolidasi dengan uji level support 4.802. Meski demikian, pergerakan IHSG untuk menguat masih tetap terlihat.
"Ditunjang oleh kembali diturunkannya BI rate serta masih berlanjutnya capital inflow. Di sisi lain, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih stabil dan ini jadi penunjang pergerakan IHSG," katanya dalam riset, dikutip Senin (20/6/2016).
IHSG juga akan mendapat tekanan dari harga komoditas di mana emiten berbasis komoditas akan terpengaruhi. Selain itu, jelang libur panjang juga akan berpengaruh pada gairah pasar.
"Target resisten saat ini di level 4.886, hari ini IHSG berpotensi menguat," tambahnya.
Sejumlah saham pilihan hari ini a.l KLBF, LSIP, BBNI, JSMR, TLKM, ASII, GGRM, INDF, dan PWON.

per tgl 17 Juni 2016: Bisnis.com, JAKARTA - Pemangkasan BI Rate sebesar 25 basis poin diproyeksi mendorong Indeks harga saham gabungan melonjak hingga level 5.000, terutama setelah lebaran.
Analis PT Danareksa Sekuritas Lucky Bayu Purnomo menilai pemangkasan BI Rate membuat saham-saham di sektor pertambangan, properti, infrastruktur, dan consumer goods, akan memimpin lonjakan di lantai bursa.
"BI Rate turun, IHSG bisa menguat sampai 4.900 sebelum lebaran," katanya saat dihubungiBisnis.com, Kamis (16/6/2016).
Dia menyarankan, pelaku pasar agar mewaspadai minimnya volume perdagangan di lantai bursa menjelang lebaran. Pekan ketiga bulan Ramadan, biasanya investor tidak agresif bertransaksi di bursa.
Diperkiraan IHSG bakal berlari kencang setelah lebaran lantaran telah terbilang murah. Sementara, isu keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau Brexit (British Exit), diperkirakan masih menghantui pasar modal karena reaksi pasar cenderung negatif.

per tgl 16 Juni 2016: Bisnis.com, JAKARTA — Pergerakan indeks harga saham gabungan berakhir melemah pada penutupan perdagangan Rabu (15/6/2016).
IHSG ditutup melemah sebesar 0,14% atau 6,77 poin ke level 4.814,82 setelah bergerak di kisaran 4.789,09 – 4.814,82.
Indeks dibuka dengan pelemahan sebesar 0,21% atau 10,36 poin ke level 4.811,23.
Dari 529 saham yang diperdagangkan, sebanyak 150 saham menguat, 133 saham melemah, dan 246 saham stagnan.
Analis Ekuitas BNI Securities Richard Jerry menilai pelemahan  indeks yang terjadi kemarin seiring belum ada sentimen positif ke bursa. Data makro yaitu neraca perdagangan kembali surplus, tapi ekspor jatuh, begitupun impornya. Hal ini, lanjut dia, menandakan ekonomi belum benar-benar pulih.

per tgl 14 Juni 2016:Jakarta detik -Pasar keuangan seluruh dunia termasuk Indonesia, tengah menanti keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) untuk menentukan arah suku bunga acuannya. Fed Fund Rate (FRR) diperkirakan akan naik di Juni atau Juli ini.

Menurut Direktur Penilaian Bursa Efek Indonesia BEI) Samsul Hidayat, kenaikan The Fed dirasa tidak akan memberikan dampak signifikan karena investor sudah terlebih dahulu mengantisipasi hal tersebut.

"Mestinya sih ini kan berita sudah lama bahwa The Fed kecenderungan menaikkan suku bunga mestinya persiapannya sudah matang, para investor kan sudah kalkulasi," kata Samsul, di Main Hall BEI, Jakarta, Selasa (14/6/2016).

Ia menambahkan, dengan tingkat suku bunga saat ini di Indonesia akan lebih membawa pengaruh pada nilai tukar mata uang asing, sebab kalau The Fed menaikkan suku bunga, dolar AS menguat dan rupiah berpotensi melemah.

Artinya, lanjut Samsul, keputusan investasi pemodalnya akan cenderung untuk keluar jika devaluasi rupiahnya terlalu dalam.

"Mereka kan investasi disini in term of USD jadi mereka terekspos dengan harga saham sama currency, jadi kalau pun mereka misalnya nanti harus beli dolar tinggi dalam rupiah, maka mereka lebih baik keluar lebih awal jika mereka memprediksi currency-nya akan turun," jelas Samsul.
(drk/drk) 


 Tuesday May 10, 2016 16:08
(Kitco News) - With the Brexit vote just a little over one month way, on a UK–based think tank warns voters that an exit from the European Union would lead to a weaker currency, higher inflation and lower economic growth.
Tuesday, the National Institute of Economic and Social Research forecasted that a Brexit would lead to an immediate 20% depreciation in the pound sterling.
“In the short run, the current heightened levels of uncertainty are likely to persist, if not intensify, as the UK establishes its place outside the EU. Financial markets are already pricing in a period of currency volatility around the referendum,” the NIESR said in the report.
According to the institute, the rapid currency depreciation would result in an increase in inflation pressures by 2% to 4%. At the same time, Britain’s export sector wouldn’t necessarily benefit from a weaker currency as the exit would reduce its access to global markets.
“While the fall in sterling does allow export demand to rebound somewhat, this is still outweighed by the loss of access to EU markets, and exports fall by between 10 percent and 29 percent compared with a world in which the UK remained in the EU,” the NIESR said.
In total, the NIESR said that they would expect to see the UK economy to grow 1.9% in 2017 if the nation were to separate, 0.8 percentage points lower if the country was to remain part of the EU. The institutions is expecting the UK economy to grow 2.7% next year if the “remain” side wins.
The institution added that lower export prices and higher import prices could lead to lower domestic consumption by 2030, falling between £500 and £2,000.
The pound sterling has already taken a hit against the euro since the start of the year as voters prepare for the June 23 referendum. The euro has gained 7% against the pound sterling year to date.
The threat of a Brexit has been a significant boost for domestic gold demand. Gold priced in pound sterling is up almost 22% on the year, trading around £878 an ounce. Continued currency deppreciation could be a boon for gold demand.
By Neils Christensen of Kitco News; nchristensen@kitco.com
bloomberg: There’s no road map for European authorities facing the prospect of a British exit from their 28-nation union -- by design.
Officials in Brussels are under orders not to commit any scenarios to paper to avoid alarmist leaks, according to a senior official from one European government tasked with making preparations.
Given the potential political and financial shockwaves surrounding a Brexit vote, it’s not clear a map would do much good. Global markets are already sputtering as anxiety mounts about the impact on the world economy. EU President Donald Tusk goes so far as to say that it could spell the end of “western political civilization itself.”
Brexit Watch:
Tusk’s exaggeration highlights the task in self-preservation awaiting European officials as they confront the potential departure of a country from the EU -- something that was inconceivable when the union was established. The mechanism for an exit was only written into law in 2009.

The first 24 hours

Before dawn on June 24, if an exit vote becomes clear, the EU’s top brass from Berlin to Brussels will be forced into damage control. In echoes of the Greek debt crisis, euro-area finance ministers may hold an emergency meeting as soon as that evening. Wild swings in the pound, more aggressive interventions by the Swiss National Bank and a ratcheting up of global instability rank as likely market reactions.
Currency markets haven’t priced in the U.K.’s exit from the EU, so if it happens, “a crash is pretty likely,” Lothar Mentel, chief executive officer of Tatton Investment Management in London, said on Bloomberg Television. “We would have to brace ourselves for quite a rough awakening on that Friday.”
















The political fallout may be even more fraught. Europe’s traditional counterweights, France and Germany, whose enmity the EU was set up to banish, will seek to gain some of the initiative. They are planning a response as early as June 24 that could include a commitment to deeper euro-area integration as well as a declaration that the EU dream remains alive, according to three people familiar with the plans.
“The European Union will need to have a credible strategy,” said Guntram Wolff, of the Brussels-based policy group Bruegel. “To avoid a gradual disintegration of the EU, political leaders will need to strengthen the attractiveness of the EU and especially the Franco-German alliance.”

The first week

As the weekend begins and the reality dawns in the U.K. that it has voted to leave the world’s largest trading bloc, the rest of Europe will have their own questions to answer.
Amid fears that a “Leave” vote could further fuel populist and anti-establishment sentiment throughout Europe, the EU’s leaders could choose to take the unprecedented step of calling an emergency summit without British representation as early as Saturday, June 25.
The reason would be two-fold: send a message to Spanish voters who go to the polls June 26 that the EU remains strong; and to work out what to offer -- or, more likely, what not to offer -- the U.K. in areas such as free movement of people and access to the EU’s single market.
 There will be divisions to overcome even without the British. In France, where opinion polls say the euroskeptic National Front may make it through to the runoff in next year’s presidential elections, President Francois Hollande will have cause to show the electorate that leaving the bloc carries negative consequences. Other leaders, such as those of the Netherlands and Denmark, where anti-EU feeling is also growing, may consider it more politically beneficial to offer support to Britain, their traditional ally.

















Nations outside the euro area, especially those where anti-EU sentiment has been on the rise, such as Hungary, Poland and Sweden, could form a group of countries resisting any French and German attempts to move the EU in a more integrationist direction. With Britain’s exit, non-euro countries would lose their crucial partner -- they would represent only 14 percent of the EU’s gross domestic product.
David Cameron is scheduled to meet the other 27 EU leaders at a summit in Brussels the following week. It’s at this gathering that the prime minister is likely to trigger the EU’s Article 50 -- the never-before-used law that catapults nations out of the club.
That would set a deadline of two years -- until the end of June 2018, during which time the U.K. would have to negotiate its exit. Will Cameron want the U.K. to become like Norway or Iceland and maintain a close working relationship with the bloc as part of the European Economic Area? Or could there be another set-up that means the U.K. would have to trade with the EU under the World Trade Organization framework?

The first 100 days

EU chiefs fear the referendum will spark similar demands across the continent. With elections due in the Netherlands, France and Germany in 2017, there’s reason to discourage others from following the U.K.’s course, and this could weaken Britain’s hand in negotiations. It could also divert the EU’s attention away from other issues, including Greek finances, the refugee crisis and tackling instability in Ukraine, according to Michael Leigh, senior fellow at the German Marshall Fund.


















The U.K. would start talks to renegotiate EU agreements in areas as diverse as fishing quotas, financial-services legislation and health and safety standards established over more than 50 years, simultaneously having to start negotiating its own trade deals with the rest of the world. Talks would also have to begin on the relocation of EU bodies headquartered in the U.K., such as the European Banking Authority.
Each step of the way must be agreed upon by the EU’s other members and the European Parliament, a process lasting at least seven years and with no guarantee of success, EU President Tusk told Germany’s Bild newspaper.
“No one can predict the long-term consequences,” Tusk said in the interview. “I fear that Brexit could be the beginning of the end not only of the EU, but of the entire western political civilization.”

bloomberg: The first polls of the evening came from ICM, which published both phone and online surveys showing “Leave” opening up a 5 percentage-point lead over “Remain.” A telephone poll of 1,000 people conducted June 10-13 found “Leave” at 50 percent and "Remain" at 45 percent. An online poll of 2,001 adults conducted over the same dates put “Leave” at 49 percent and “Remain” at 44 percent. Phone polls had previously tended to show better results for “Remain.”
Then came a YouGov online survey showing “Leave” at 46 percent with “Remain” at 39 percent, and an ORB poll putting "Leave" at 49 percent and "Remain" at 48 percent among those certain to vote.
In a crumb of comfort to “Remain,” ORB gave it a 49 percent to 44 percent lead among all voters.
Polling companies were burned by their failure to predict last year’s general election result, and a yearlong inquiry into their problems found the issues would be hard to fix. But even if the absolute numbers are wrong, the direction of travel is clear.
Dutch Prime Minister Mark Rutte, who said he exchanges regular text messages with Cameron, expressed the hope that the U.K. will stay in the bloc. “I have seen many predictions, I’ve seen polls that are all counting on the result that they will leave,” said Rutte in an interview. “It makes absolutely no sense, and therefore I count on the collective wisdom of the Brits, and I’ve so far never been disappointed.”

cnbc: In the U.K., two new polls showed public opinion over a Brexit remained divided. An ORB poll for the Telegraph showed 48 percent of Britons would vote to remain in the European Union, while 49 percent would vote to leave.

















A YouGov poll for the Times of London showed 46 percent preferred to leave, while 39 percent wanted to remain. Popular British newspaperThe Sun also endorsed the leave vote for the upcoming referendum vote on June 23.
Gareth Nicholson, an investment manager at Aberdeen Asset Management Asia told CNBC's "Squawk Box" that whichever way the Brexit vote goes, market volatility will increase. "Markets are getting concerned ... volatility is not good for the broader market. That's why you see weakness in foreign exchange and equity."
The British pound traded at $1.4209 early morning Asia time, compared to levels around $1.4600 in late May.


Bisnis.com, JAKARTA-- Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi masih akan tertekan pada perdagangan Selasa (13/6/2016).
Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan secara teknikal IHSG kembali break out MA50 support levelnya dan menguji bullish trend line jangka panjang di kisaran level 4.770. Indikator stochastic masih bergerak bearish dari area overbought dengan momentum RSI yang tertekan cukup kuat dari osilator jenuh beli.
"Sehingga diperkirakan IHSG masih akan bergerak tertekan dengan range pergerakan 4.770-4.825," katanya dalam riset, Selasa (14/6/2016).
Kemarin, IHSG tertekan dengan ditutup -40,83 poin sebesar -0,84% di level 4.807,23 dengan volume yang cukup besar. Aksi jual investor sangat terasa di mana hampir semua sektor mengalami pelemahan.
Tumbuhnya kecemasan atas prospek UK keluar dari Uni Eropa membuat bursa Asia ikut terperosok diawal pekan dengan pelemahan cukup dalam rata-rata 3%. Tingkat investasi asing melemah di China dengan penjualan ritel yang melambat.
Nilai tukar Yen pun menguat menjadi yang terkuat sejak 2014 berhasil mengirim bursa saham di Jepang turun lebih dalam. Harga minyak yang terkoreksi pasca peningkatan stok minyak di AS juga menjadi salah satu faktor pelemahan bursa Asia.
the guardian: Jeremy Corbyn will mobilise Labour’s entire shadow cabinet and the leaders of 11 trade unions representing millions of workers, amid growing alarm among remain campaigners that Britain could be on the verge of voting to leave the EU.
David Cameron has stood aside from active campaigning in order to make way for a push by Labour , as the party’s MPs admit that the response on the doorstep in its heartlands suggests leave campaigners’ warnings about immigration are making significant inroads.
Speaking at an event in central London, Corbyn will issue “an appeal to the whole labour movement and Labour supporters across Britain to support a remain vote in next week’s referendum”. The leaders of 11 trade unions are expected to join Corbyn, including Len McCluskey from Unite, Tim Roache from GMB, and Dave Prentis from Unison. There are fears that voters do not realise that the vast majority of Labour MPs support staying in the EU.




















The planned intervention comes after a pair of Guardian/ICM polls suggested that support for leaving the EU is strengthening, with phone and online surveysshowing a six-point lead for Brexit. Leave now enjoys a 53%-47% advantage once “don’t knows” are excluded, according to research conducted over the weekend, compared with a 52%-48% split reported by ICM a fortnight ago.
In other polling today, a YouGov poll for the Times puts leave on 49% and remain on 39%, while an ORB poll for the Telegraph found that among those certain to vote, support for the Brexit campaign is on 49%, compared with 48% for remain.
A source within the remain camp said Downing Street had shifted from being “utterly convinced” of victory in the referendum battle, to a “blind panic”. The source claimed that strategists had convened an emergency meeting on Friday, but a spokesman for Britain Stronger in Europe denied the suggestion.
The spokesman added that the campaign was sticking to the same message it had always made but was simply using the penultimate week of campaigning to “widen out the people delivering the message”.
The sense of panic among remain campaigners has emerged since Labour MPs started reporting negative feedback from voters in their constituencies. One senior figure in the party claimed that politicians all over the country, and particularly in working-class heartlands, had said that they believed their own areas would swing towards Brexit.
Another MP who is active in the remain campaign said the response from some constituents had been alarming, with some accusing politicians of being traitors for campaigning to stay in. He said the most noticeable message was about the idea that Britain could control its borders if it left the EU.





















Tim Farron, the Liberal Democrat leader, said the referendum has turned into a game of “political Russian roulette”. He said he wanted campaigners to wake up to the fact that “there is a huge danger that we will lose this”.
He added: “We have less than 10 days to save Britain and make sure that we stay as an outward-looking nation, standing tall in the world. I fear Britain’s place at the heart of Europe is at serious risk.”
Prof John Curtice of Strathclyde University, who analyses available referendum polling data on his website whatukthinks.org, said that with the ICM data, the running average “poll of polls” would stand at 52% for leave and 48% for remain, the first time leave has been in such a strong position.
“These results are consistent with the generality of numbers over the last couple of weeks, in which there has been some weakening in the remain position,” he said. “It was already plain that this race was far closer than the prime minister intended and he must now be feeling discomfort at the thought that the outcome really could be in doubt.”
Labour grandees who have held cabinet and shadow cabinet positions, including Charles Clarke, Ed Balls, Charlie Falconer, Harriet Harman, Alan Johnson, Jacqui Smith, Alan Milburn and Jack Straw, also released a joint statement warning that leaving the EU would hit public services and frontline workers.
They said that 525,000 public sector employees would lose their jobs in the wake of a British exit from the EU, a figure strongly disputed by Vote Leave. “Leaving Europe is a leap into the dark and is a risk for Britain’s public services that we cannot afford to take,” they added.
The TUC general secretary, Frances O’Grady, will claim that Brexit will cost the public purse £30bn a year, which is enough to fund the whole of NHS England for three months. “Where would our NHS be without the 50,000 dedicated health staff from the EU? If we leave the EU, it could unleash an NHS staffing crisis and the longest waiting lists we’ve ever known,” she will say.
But a spokesman for Vote Leave said the figures from Labour and the TUC were predicated on economic analysis based on “highly negative assumptions”, which still showed that the economy would grow after a British vote to leave.
“By taking back control we can invest £100m extra a week for our hospitals, cut VAT and restore control of both immigration and trade deals creating jobs and increasing wages,” he claimed.





















Angela Eagle, the shadow business secretary, said she felt the campaign was “on a knife edge” and agreed that Cameron’s TV appearances “do not help with the Labour vote”.
“We are trying to get our messages heard above the general psychodrama of the blue-on-blue attack,” she said. “This whole thing is about Tory big beasts having a battle like rutting stags, but it’s far more important, this vote, than any of that.”




















In his speech on Monday, Gordon Brown argued that a campaign that was bringing together Corbyn, John McDonnell and “my old friend Peter Mandelson” showed the breadth of Labour support for staying in the EU.
“What sort of message can we send to the world on 23 June if we, Britain, who consider ourselves one of the most internationally minded, who consider ourselves outward-looking and engaged, decide to walk away from our nearest neighbours?” he asked.
He admitted that globalisation had left people behind, including in Labour constituencies, but he refused to tackle specific questions about immigration, instead accusing media outlets including the Sun and BBC of having “an agenda”. Brown was heckled by one journalist calling on him to answer the question.
The former shadow chancellor Ed Balls warned that remain cannot afford to be seen as the party of the status quo on migration, or risk losing key swing Labour voters in the referendum. He said there needed to be direct controls on migration and new border controls that went beyond the deal sealed by Cameron in February.
Balls said: “It is not good enough to says controls on benefits reached by David Cameron is as good as it gets. Most people do not think that goes far enough, and we cannot look like supporters of the status quo. Europe still doesn’t work well enough for Britain.
“There’s still too much waste and bureaucracy from Brussels, and while a limit has been secured on the benefits paid to migrant workers I don’t think that can be the end of the story. We need to press Europe to restore proper borders, and put new controls on economic migration.”
Meanwhile, Conservative out campaigners expressed frustration with their party leader and the chancellor, George Osborne, for suggesting that Brexit could hit pensioners and disabled benefits.
Andrew Percy MP said: “This stumbling campaign seems to have been reduced to a series of threats. With no positive message to tell, they are reduced to scare tactics – doing their best to frighten the most vulnerable people in our country into voting to remain in the EU.”
His intervention comes as the Sun newspaper publishes a major front page editorial today calling on British people to vote to leave the EU. The tabloid claims: “To remain means being powerless to cut mass immigration which keeps wages low and puts catastrophic pressure on our schools, hospitals, roads and housing stock.”

per tgl 04 Feb 2016: JAKARTA. Indeks Harga Sahasm Gabungan (IHSG) melesat sejalan bursa regional di topang rebound minyak, Kamis (4/2). Mengacu data RTI, indeks menguat signifikan 1,38% atau 63,579 poin ke level 4.659,68 di sesi pertama perdagangan.
Tercatat 170 saham bergerak naik, 83 saham bergerak turun, dan 76 saham stagnan. Perdagangan pagi melibatkan 2,26 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 2,89 triliun.
Seluruh atau 10 indeks sektoral menghijau sekaligus menopang laju IHSG. Sektor infrastruktur memimpin penguatan naik 2,43% dan diikuti barang konsumsi naik 1,74%, manufaktur naik 1,52%, serta aneka industri naik 1,41%.
Aksi beli asing pun turun andil mengangkat laju indeks. Di pasar reguler, net buy asing sebesar Rp 331,626 miliar dan Rp 317,280 miliar untuk keseluruhan perdagangan.
Saham-saham yang masuk top gainers LQ45 antara lain; PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) naik 9,88% ke Rp 1.335, PT Global Mediacom Tbk (BMTR) naik 5,63% ke Rp 845, dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) naik 4,43% ke Rp 3.420. 
Sedangkan, saham-saham yang top losers LQ45 antara lain; PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) turun 0,51% ke Rp 1.955, PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) turun 0,28% ke Rp 1.805, dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) turun 0,21% ke Rp 2.415.
Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan  pada perdagangan hari ini, Kamis (4/2/2016) dibuka  menguat 10,94 poin atau 0,24% ke 4.607,04.
IHSG menguat mengikuti bursa Amerika Serikat, dan sejumlah bursa di Asia antara lain indeks Kospi di Korea Selatan.
HSG pada penutupan perdagangan  Rabu (3/2/2016) menguat 8,67 poin atau 0,90% ke 4.596,11.
IHSG menguat menjelang penutupan perdagangan, di saat harga minyak  mendapatkan tekanan.
Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham emiten asal Indonesia yang diperdagangkan di bursa Amerika Serikat I Shares MSCI Indonesia ETF (EIDO) pada perdagangan Rabu atau Kamis pagi ditutup menguat.
EIDO pada penutupan perdagangan Rabu (3/2/2016) menguat 3,28%  ke 21,41.
Penguatan EIDO sejalan dengan bursa AS. Dow Jones naik 183,12 poin atau 1,13% ke 16.336,66, sementara itu indeks S&P500 di bursa AS bergerak menguat 9,50 poin atau 0,50% ke 1.912,53.
Saham pendorong indeks berdasarkan %:

ICBP
+5,90%
CPIN
+5,45% 
AKRA
+3,65% 
ADRO
+3,60%

Saham penekan indeks berdasarkan %:

SMMT
-9,09%
SRIL
-6,69% 
BEST
-5,79% 
BDMN
-3,98%


Sumber: Bloomberg, 2016
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak cenderung menguat hari ini disokong oleh penguatan harga minyak mentah.
David Nathanael, Analis First Asia Capital mengatakan penguatan harga minyak mentah akan berdampak positif bagi pergerakan harga saham berbasiskan komoditas. Pelemahan dollar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia lainnya juga bisa berdampak pada penguatan rupiah.
Dia perkirakan, IHSG bergerak di kisaran support 4.540- 4.510 dan resistance 4.620-4.650 cenderung menguat.
Pada perdagangan kemarin (3/2), peningkatan resiko pasar saham global dan kawasan tidak banyak mempengaruhi perdagangan saham kemarin. "Koreksi yang terjadi di sejumlah saham unggulan dimanfaatkan pemodal untuk melakukan pembelian balik." Kata David dalam riset yang diterima KONTAN, Kamis (4/2).
Kemarin, setelah koreksi 42 poin di awal perdagangan, akhirnya berhasil tutup di teritori positif menguat 8,673 poin (0,19%) di 4596,108. Di saat yang sama indeks saham The MSCI Asia Pacific kemarin terkoreksi 1,6%.
Menurut David, rebound harga minyak mentah di pasar Asia kemarin sore ikut memicu aksi beli balik atas saham sektor energi. Selain saham sektor energi, penguatan IHSG terutama ditopang penguatan saham unggulan di sektor konsumsi, infrastruktur dan otomotif.
Sementara perkembangan pasar global tadi malam bervariasi. Indeks Eurostoxx di kawasan Euro kemarin koreksi 1,87% di 2836,63. Sedangkan di Wall Street indeks DJIA dan S&P masing-masing menguat 1,13% dan 0,50% di 16336,66 dan 1912,53.
David bilang, Kenaikan tersebut terutama dipicu harga minyak mentah yang berhasil rebound hingga 9,40% di USD32,69/barel menyusul anjloknya dollar AS hingga 1,7% terhadap Euro di USD1,1107 dan melemah terhadap Yen Jepang di 117,81 yen/US dollar. Data ekonomi AS yang kurang menggembirakan menjadi pemicu anjloknya dollar AS.
Kemarin data Indeks ISM Non-Manufacturing PMI Januari 2016 turun ke 53,5 di bawah angka bulan sebelumnya 55,3 dan konsensus ekonom sebesar 55,1. David menilai, hal tersebut mengindikasikan industry jasa di AS mengalami perlambatan pertumbuhan.
Saham-saham pilihan David hari ini antara lain:
ASII 6050-6400 TB, SL 5950
BBCA 13000-13400 Buy, SL 12900
PTPP 3850-4000 TB, SL 3790
WSKT 1760-1840 TB, SL 1700
ADHI 2550-2675 TB, SL 2500
ICBP 14500-15500 TB, SL 14400
ELSA 210-240 TB, SL 200
PWON 435-460 Buy, SL 430
MPPA 1780-1850 TB, SL 1700
GIAA 375-420 SoS, SL 365
per tgl 03 Februari 2016:JAKARTA sindonews - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini ditutup menguat sendirian di tengah turunnya bursa Asia. IHSG hari ini berakhir naik 8,67 poin atau 0,19% ke level 4.596,11.

Pada pembukaan pagi tadi, IHSG berada di jalur negatif, turun 37,66 poin atau 0,82% ke 4.549,77 dan pada sesi I IHSG masih melemah 21,10 poin atau 0,46% ke posisi 4.566,33. Sementara, pada perdagangan kemarin ditutup turun 37,20 poin atau 0,80% ke level 4.587,44.

Seperti dikutip Reuters, pasar saham Asia hari ini berakhir kembali jatuh terimbas penurunan harga minyak mentah, mendorong investor untuk mencari perlindungan di aset safe-haven dan obligasi.

Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang turun sekitar 2,1%. Penurunan di bursa Asia ini dipimpin oleh Indeks Hong Kong. Begitu juga dengan idneks saham Jepang yang turun cukup dalam.

"Tidak ada tanda-tanda perbaikan di pasar minyak. Permintaan yang melambat di banyak pasar negara berkembang dan di luar AS, yang merupakan konsumen terbesar dunia, persediaan minyak cukup tinggi," kata Shuji Shirota, kepala strategi ekonomi makro di HSBC di Tokyo.

Harga minyak mentah berjangka brent sebagai patokan minyak dunia turun 0,7% menjadi USD32,48 per barel, memperpanjang kerugian pekan ini lebih dari 6%. Sedangkan harga minyak mentah berjangka AS tergelincir 0,5%.

Adapun Indeks Nikkei anjlok 559,43 poin atau 3,15% ke level 17.191,25, Indeks Hang Seng merosot 455,25 poin atau 2,34% ke level 18.991,59, Indeks Shanghai turun 10,32 poin atau 0,38% ke level 2.739,25, dan Indeks Strait Times berkurang 29,44 poin atau 2,22% ke level 2.549,79.

Sektor saham di perdagangan Tanah Air mayoritas menguat. Sektor yang mengalami penguatan tertinggi adalah infrastruktur yang naik 0,95%. Sementara, yang melemah terdalam adalah sektor keuangan yang turun 0,82%.

Nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp4,90 triliun dengan 3,59 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp168,94 miliar dengan aksi jual asing mencapai Rp2,29 triliun dan aksi beli Rp2,12 triliun. Tercatat 101 saham menguat, 164 saham melemah dan 108 saham stagnan.

Adapun saham-saham yang menguat di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp350 menjadi Rp58.250, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) naik Rp275 menjadi Rp7.800, dan PT PT Charoen Polphand Indonesia Tbk (CPIN) naik Rp190 menjadi Rp3.675.

Sementara, saham-saham yang melemah di antaranya, PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk (BTEK) turun Rp155 menjadi Rp1.425, PT First Media Tbk (KBLV) turun Rp145 menjadi Rp1.305, dan PT Grand Kartech Tbk (KRAH) turun Rp130 menjadi Rp2.000.


(izz) INILAHCOM, Jakarta-Pada perdagangan Rabu (3/2/2016), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 8,673 poin (0,19%) ke angka 4.596,108.
Sepanjang perdagangan, indeks mencapai level tertinggi di 4.596,108 atau menguat 8,673 poin yang merupakan level penutupan hari ini dan mencapai level terendahya di angka 4.545,140 atau melemah 42,295 poin.
Mayoritas indeks saham mendukung penguatan IHSG. Antara lain, indeks saham-saham unggulan LQ45 yang naik 3,358 poin (0,423%) ke angka 796,809; IDX30 naik 2,011 poin (0,486%) ke angka 415,851;
MBX naik 3,357 poin (0,255%) ke angka 1.319,365; DBX turun 2,356 poin (0,359%) ke posisi 653,92; dan saham-saham syariah yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) mencatatkan naik 6,51 poin (1,078%) ke angka 610,231.
Sebanyak 101 saham ditransaksikan naik, 164 saham turun, 101 saham stagnan, dan 197 saham tidak ditransaksikan sama sekali.
Nilai transaksi di pasar reguler mencapai Rp3,4 triliun dan Rp1,2 triliun di pasar negosiasi. Total transaksi senilai Rp4,6 triliun.
Sementara itu, investor asing mencatatkan pembelian saham senilai Rp1,9 triliun dan penjualan saham senilai Rp2,1 triliun. Alhasil, investor asing mencatatkan penjualan saham bersih (net foreign sell) senilai Rp168,9 miliar. [jin]
- See more at: http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/2271666/ihsg-berakhir-di-zona-positif-86-poin-ke-4596#sthash.WOIoloFM.dpufJAKARTA kontan. Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada Rabu (2/2) diprediksi akan melemah. Sebelumnya, indeks melorot 0,8% ke level 4,587. Pelemahan bursa Asia dan ekspektasi indeks kepercayaan konsumen yang negatif memicu indeks ditutup negatif pada Selasa (2/2).
Lanjar Nafi Taulat, analis Reliance Capital Securities mengatakan, hari ini terjadi aksi jual bersih (net sell) asing yang mencapai Rp 197,73 miliar. "Aksi ini dipicu ekspektasi data indeks tingkat kepercayaan konsumen yang negatif. Hal ini menunjukan konsumen Indonesia belum membaik," ujarnya saat dihubungi KONTAN tadi sore.
Lebih lanjut, Lanjar bilang, penurunan harga minyak membuat bursa Asia ikut melorot. Saham-saham bahan baku dan energi di bursa Asia terlihat melemah. Kondisi ini ikut berdampak pada pelemahan IHSG.
Nah, pada Rabu besok, data persediaan minyak di Amerika Serikat (AS) akan dirilis dan hasilnya akan menentukan pergerakan indeks selanjutnya. "Jika persediaan minyak masih banyak, harga minyak akan kembali turun dan indeks akan melemah," jelas Lanjar.
Secara teknikal, indeks mengonfirmasi pola hangingman dengan membentuk pola dua candle bearish dan kicker signal. "Setelah pull back pada area resistance, indikator stochastic juga deadcross di area overbought. Indeks masih tertekan di range 4.520-4.620," imbuhnya.

per tgl 02 Februari 2016:
Bisnis.com, JAKARTA - Berkaca pada performa pekan lalu, Otoritas Bursa optimistis kinerja pasar modal akan membaik seiring penurunan bunga kredit, stabilitas nilai tukar rupiah, dan tingkat inflasi yang melandai.
Tito Sulistyo, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia, menuturkan sepanjang pekan lalu, IHSG mencatat kinerja terbaik di dunia.
Pada 22-29 Januari 2016, IHSG berhasil naik 3,55% ke level 4.615. Capaian tersebut didorong oleh nilai transaksi kumulatif Rp27,8 triliun yang memperdagangkan 22,58 miliar saham. Nilai transaksi tertinggi terjadi pada Jumat (29/1/2016) senilai Rp8,37 triliun.
"Dalam seminggu terakhir kita growth 3,55%, sementara saingan lain maksimum Jepang cuma 3,3%, bahkan china turun 6%," tuturnya di Gedung BEI, Senin (1/2/2016)
Sinyal positif tersebut, lanjutnya, didorong oleh penurunan BI Rate, stabilitas rupiah pada kisaran Rp13.500-13.800 per US$, dan tingkat inflasi yang relatif rendah.
"Semoga beberapa bulan ke depan, hasil kerja keras kita sejak sembilan bulan lalu mulai bisa panen emiten, yang potensi sudah banyak," ujar Tito.
Dalam jangka pendek dan menengah, bos BEI ini berharap tingkat bunga bank segera kembali turun, dana repatriasi tax amnesty masuk ke Indonesia, nilai tukar semakin stabil, dan daya beli masyarakat meningkat.
Selain itu, indeks harga saham gabungan (IHSG) disebut bakal naik tajam apabila harga komoditas mulai menanjak. Pasalnya, koreksi IHSG terjadi akibat tekanan anjloknya saham-saham emiten yang sektor usahanya berkaitan dengan komoditas, seperti minyak bumi, batu bara, dan minyak sawit.

Kendati demikian, Tito optimistis rata-rata nilai traksaksi pasar saham tahun ini bisa mencapai Rp7 triliun per hari.
per tgl 29 Januari 2016: JAKARTA. Sempat bergerak liar, akhirnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik sekaligus memperpanjang penguatannya pada perdagangan,Jumat (29/1). Mengacu data RTI, indeks berakhir naik 0,27% atau 12,33 poin ke level 4.615,16.
Ada 135 saham bergerak naik, 113 saham bergerak turun, dan 91 saham stagnan. Perdagangan akhir pekan ini melibatkan 5,23 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 8,37 triliun.
Delapan indeks sektoral menopang laju IHSG. Sektor aneka industri naik 2,86%, infrastruktur naik 2,09%, dan pertanian naik 0,75%. 
Sementara, dua sektor yang memerah antara lain; barang konsumsi turun 1,77% dan manufaktur turun 0,65%.
Perdagangan hari ini pun diwarnai aksi beli asing yang menopang laju IHSG. Di pasar reguler, net buy asing mencapai Rp 1,402 triliun dan keseluruhan market mencapai Rp 1.416 triliun.
Saham-saham top gainers LQ45 antara lain; PT XL Axiata Tbk naik 8,09% ke Rp 3.675, PT Tower Bersama infrastructure Tbk (TBIG) naik 7,69% ke Rp 6.300, dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) naik 4,33% ke Rp 1.445.
Saham-saham top losers LQ45 antara lain; PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) turun 4,03% ke Rp 1.190, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) turun 2,69% ke Rp 14.450, dan PT Matahari Department Store tbk (LPPF) turun 2,59% ke Rp 16.000.
Di sisi lain, bursa saham Asia menutup pekan ini dengan sumringah. Indeks acuan regional menguat dan sekaligus memperpanjang kenaikan mingguan ditopang melesatnya bursa saham Jepang pasca bank sentral (BOJ) mengadopsi suku bunga negatif. Di sisi lain, saham perusahaan energi naik seiring minyak memperpanjang reboundnya.
Indeks MSCI Asia Pacific naik 1,6 % menjadi 121,52 pada 05:06 di Tokyo, Jumat (29/1) mengambil keuntungan mingguan menjadi 2,5 %, yang pertama dalam empat minggu. Indeks Topix naik, jatuh dan kemudian melompat lagi untuk mengakhiri 2,9 % lebih tinggi setelah Bank of Japan mengejutkan investor, mengadopsi tarif negatif. 
Sementara itu, indeks Kospi Korea Selatan naik 0,3 %. Indeks Australia S & P / ASX 200 naik 0,6 %. Indeks acuan Selandia Baru ditambahkan 0,3  . Indeks Straits Times Singapura naik 2,1 %. Indeks Hang Seng Hong Kong naik 2,5 % dan indeks Taiex Taiwan naik 2,2 %.
Bisnis.com, JAKARTA  - Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi berpotensi menguat di akhir pekan ini, Jumat (29/1/2016).
Analis Asjaya Indosurya Securities memperkirakan  indeks akan bergerak pada kisaran 4.502 – 4.621.
"IHSG masih merasakan dampak dari rebound harga komoditas minyak, mulai terjadinya capital inflow walau masih minim, ditambah oleh kondisi stabilnya perekonomian serta nilai tukar turut menopang pergerakan IHSG," paparnya dalam riset.
Lebih lanjut dia mengatakan penguatan IHSG masih cukup besar selama support 4.502 dapat terjaga dengan kuat, dan target resistance berada pada level 4.621.
"Bagi investor dapat memanfaatkan momen jika terjadi koreksi sehat yang tidak menjebol support," tambahnya.
Adapun sejumlah saham yang dapat dicermati a.l: ASII, KLBF, ASRI, AALI, INDF, BBNI, BBCA, JSMR.
per tgl 27 Januari 2016: Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang perdagangan hari ini bergerak di teritori positif. Bursa Asia juga ditutup menghijau, hanya bursa saham China yang ditutup melemah.

Pada perdagangan preopening, IHSG dibuka naik 15,748 poin (0,35%) ke 4.526,216. Sementara indeks LQ45 dibuka naik 4,470 poin (0,57%) ke 787.393.

Mengawali perdagangan Rabu (27/1/2016), IHSG dibuka menguat 21,873 poin (0,47%) ke 4.532,341. Sementara indeks LQ45 dibuka menguat 5,318 poin (0,68%) ke 788.241.

Pada perdagangan sesi I, IHSG ditutup naik 31,355 poin (0,70%) ke 4.541,823. Sementara indeks LQ45 ditutup naik 3,486 poin (0,45%) ke 786.409.

Mengakhiri perdagangan, IHSG ditutup melonjak 73,160 poin (1,62%) ke 4.583,628. Sementara indeks LQ45 juga ditutup menguat 11,052 poin (1,41%) ke 793.975.

Seluruh sektor menguat. Penguatan tertinggi terjadi di sektor consumer goods dan manufaktur masing-masing ditutup naik 4,27% dan 3,17%.

Perdagangan saham sepanjang hari ini cukup ramai. Frekuensi saham yang diperdagangkan sebanyak 228.571 kali, dengan total volume 5,349 miliar saham, senilai Rp 5,020 triliun.

Sebanyak 169 saham naik, 89 saham turun, dan 99 saham stagnan.

Saham-saham yang masuk dalam jajaran top gainers adalah HMSP naik 6.025 poin (6,15%) ke Rp 104.000, GGRM naik 2.925 poin (5,23%) ke Rp 58.800, UNVR naik 1.325 poin (3,68%) ke Rp 37.300, dan TBIG naik 550 poin (9,82%) ke Rp 6.150.

Sementara saham-saham yang masuk dalam jajaran top loser adalah TCID turun 950 poin (5,51%) ke Rp 16.300, BIRD turun 300 poin (5,00%) ke Rp 5.700, LPIN turun 275 poin (4,74%)  ke Rp 5.525, dan ITMG turun 150 poin (2,97%) ke Rp 4.900.

Berdasarkan data perdagangan Reuters, dolar AS sore ini bergerak di Rp 13.836, dibandingkan posisi pada pembukaan tadi pagi di Rp 13.826.

Berikut kondisi bursa saham Asia sore ini:
  • Indeks Nikkei 225 naik 455,02 poin (2,72%) ke 17.163,92
  • Indeks Hang Seng naik 340,86 poin (1,81%) ke 19.201,66
  • Indeks SSE Composite turun 14,23 poin (0,52%) ke 2.735,56
  • Indeks Straits Times naik 6,09 poin (0,24%) ke 2.551,70
(drk/feb) 

 JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona positif pagi ini (27/1). Berdasarkan data RTI, pada pukul 09.10 WIB, indeks langsung melesat 0,67% menjadi 4.540,82.

Saham-saham yang berada di jajaran top gainers pagi ini di antaranya: PT Citatah Tbk (CTTH) naik 25% menjadi Rp 65, PT Pembangunan Graha Lestari Indah Tbk (PGLI) naik 25% menjadi Rp 80, dan PT Sat Nusapersada Tbk (PTSN) naik 21,62% menjadi Rp 90.

Sedangkan di posisi top losers, terdapat saham-saham: PT Lippo Securities Tbk (LPPS) turun 8,43% menjadi Rp 76, PT Nusa Konstruksi Enjineering Tbk (DGIK) turun 7,41% menjadi Rp 50, dan PT Langgeng Makmur Industri (LMPI) turun 5,77% menjadi Rp 98.

Sementara itu, sepuluh sektor kompak menghijau. Adapun tiga sektor dengan kenaikan terbesar di antaranya: sektor pertambangan naik 1,15%, sektor industri dasar naik 0,66%, dan sektor manufaktur naik 0,62%.

Sebelumnya, sejumlah analis memprediksi, IHSG masih berpotensi melanjutkan penguatan hari ini. Salah satunya adalah Lanjar Nafi, analis Reliance.

Dia mengatakan, potensi penguatan ini tercermin dari teknikal dimana IHSG seakan terus mencoba mematahkan resistance bearish trend setelah berhasil tutup diatas MA50. Sementara Indikator Stochastic masih bergerak positif mendekati area overbought meskipun momentum dari RSI yang terlihat tertahan pada area middle oscillator.

Lanjar melihat Indikator MACD terlihat positif dimana histogram kembali bergerak menuju area positif. "Dari indikator tersebut diperkirakan IHSG masih akan bergerak mencoba menguat dengan range pergerakan 4470-4540," katanya dalam riset yang diterima KONTAN, Rabu (27/1).

http://investasi.kontan.co.id/news/sepuluh-sektor-kompak-menghijau-ihsg-melesat




Sumber : KONTAN.CO.ID

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

ISU FUNDAMENTAL perbankan: BBRI, bnii (2022) #1

ASIENk: bbri diintai   BBRI: LCS andalan BBRI : wealth management tumbuh 2021: simpanan orang kaya d perbankan BBRI: restrukturisasi debitur turun UMKM: kredit k perbankan +13,3% / Januari 2022 BBRI: hapus buku utanK (2023) BBRI: optimis kredit 2022   BBRI: sasaran akhir 2022 neh BBRI: bermitra solusi teknologi BBRI: bermetaverse   BBRI: buyback lage   BBRI: tren turun harga saham BBRI 2021: LABA bersih d atas bbca BBRI: jadwal dividen 2021 BBRI: kredit tumbuh d 2022 BBRI: kinerja 2022 diekspektasiken lebe bagus   Per Februari 2022, Perbankan Salurkan Kredit Rp5.741,5 Triliun BBRI: rups bakal ganti direksi BBRI: tren harga saham ctak rekor tertinggi BBRI: market cap Rp 867 T BBRI: makin efisien biaya dananya BBRI: brilink Rp 18,2 T BBRI: 3 taon ke depan BBRI: merek yang TOP BBRI: optimistis 2022 BBRI: #1 @ ihsg   BBRI: dividen Rp 174,23 / saham  BBRI: Rp 43 T lebe dibagikan sbagai DIVIDEN final 2022 BBRI: bagi dividen terbesar bwat pemerintah BBRI: laba bersih naek   BBRI: laba bersih