Langsung ke konten utama

ihsg penutupan per tgl 22 April 2016

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menutup perdagangan di akhir pekan menghijau, Jumat (22/4). Indeks berakhir 0,24% atau 11,64 poin ke level 4.914,73.

Tercatat 147 saham bergerak naik, 148 saham bergerak turun, dan 89 saham stagnan. Perdagangan hari ini melibatkan 4,91 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 5,39 triliun.

Empat dari 10 indeks sektoral mampu menopang laju IHSG. Sektor infrastruktur naik 0,93%, keuangan naik 0,80%, barang konsumsi naik 0,69%, dan manufaktur naik 0,01%.

Sedangkan, sektor aneka industri turun 1,95%, pertambangan turun 1,03%, dan industri dasar turun 0,45%.

Aksi beli asing kembali menopang perdagangan. Di pasar reguler, net buy asing Rp 322,783 miliar dan net but asing keseluruhan perdagangan Rp 339,578 miliar.

Saham-saham top gainers LQ45 antara lain; PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) naik 3,70% ke Rp 2.665, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik 2,29% ke Rp 67.000, dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) naik 1,87% ke Rp 10.900.Â

Saham-saham top losers LQ45 antara lain; PT Global Mediacim Tbk (BMTR) turun 4,72% ke Rp 1.110, PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) turun 2,60% ke Rp 7.500, dan PT Astra International Tbk (ASII) turun 2,33% ke Rp 7.350.

Penguatan IHSG akhir pekan ini sejalan dengan tren positif pasca indeks menyentuh level tertinggi. "Secara teknikal IHSG berhasil menguat mendekati upper bollinger bands dan level tertinggi tahun ini sehingga untuk jangka menengah masih dalam tren positif," ujarnya.

Sementara itu, bursa saham Asia melemah dari level tertinggi empat bulan diikuti bursa Eropa setelah Sony Corp dan Microsoft Corp melaporkan laba yang melesat dari perkiraan.Â

Indeks MSCI Asia Pacific Index turun 0,5 %, mengupas kenaikan mingguan untuk 1 %. Indeks S & P / ASX 200 Australia turun 0,7 % dan indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,9 %.Â

Indeks Shanghai Composite kehilangan hampir 4 % pekan ini, mencerminkan kekhawatiran bahwa membaiknya data ekonomi akan mencegah stimulus lebih lanjut dan default perusahaan akan meningkat.

Sedangkan, indeks Topix menguat 1 %, membalikkan kerugian sebelumnya sebanyak 1 %. Saham perbankan memimpin kenaikan di antara 30 kelompok industri patokan, dengan Mitsubishi UFJ Financial Group Inc melonjak 6,6 % dan Sumitomo Mitsui Financial Group Inc naik 4,4 %.

Sementara, indeks Stoxx Europe 600 adalah 0,6 % lebih rendah pukul 08:20 waktu London. Saham Daimler turun 4,5 %, sedangkan Volvo naik 3,3 %. Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 naik 0,1 % setelah patokan turun paling dalam dua pekan.

http://investasi.kontan.co.id/news/akhir-pekan-ihsg-sumringah-di-level-491473




Sumber : KONTAN.CO.ID
TEMPO.COJakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat ditutup naik sebesar 11,65 poin di tengah mayoritas bursa saham eksternal mengalami koreksi.

IHSG BEI ditutup naik 11,65 poin atau 0,24 persen menjadi 4.914,73. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak naik 2,28 poin (0,27 persen) menjadi 852,86.

"Sempat mengalami pelemahan dalam intraday perdagangan saham di BEI, IHSG akhirnya ditutup menguat dan bertahan di level psikologis 4.900 poin. Pelaku pasar tampak antusias melakukan akumulasi beli di tengah prospek ekonomi domestik yang positif," kata Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Jumat, 22 April 2016.

Di tengah harapan yang positif itu, ia menambahkan pelaku pasar asing kembali melanjutkan aksi beli saham. Berdasarkan data perdagangan efek di BEI, tercatat pelaku pasar saham asing membukukan beli bersih atau "foreign net buy" sebesar Rp 339,57 miliar pada akhir pekan ini.

Di sisi lain, lanjut dia, respon pelaku pasar terhadap kebijakan Bank Indonesia mengenai kebijakan suku bunga acuan (BI rate) dan "7-Day Reverse Repo Rate" yang ditetapkan masing-masing sebesar 6,75 persen dan 5,50 persen juga positif.

"Kisaran suku bunga yang rendah diharapkan mampu menggerakan kegiatan ekonomi domestik," kata Reza.

Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya menambahkan bahwa kenaikan harga minyak mentah dunia juga meredakan kekhawatiran investor. Meningkatnya harga komoditas itu diharapkan mampu mendorong fiskal Indonesia menjadi lebih baik sehingga dapat menjaga pertumbuhan ekonomi nasional.

Terpantau harga minyak mentah jenis WTI Crude pada Jumat sore ini menguat 0,30 persen menjadi US$ 43,31 per barel. Sementara minyak mentah jenis Brent Crude di posisi US$ 44,50 per barel.

Sementara itu, tercatat frekuensi perdagangan saham di BEI mencapai 252.975 kali transaksi dengan total jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 4,91 miliar lembar saham senilai Rp 5,39 triliun. Terdapat 146 saham mengalami kenaikan, sebanyak 143 saham turun, dan 88 saham tidak bergerak.

Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 155,21 poin (0,72 persen) ke level 21.467,04, indeks Nikkei naik 208,87 poin (1,20 persen) ke level 17.572,49, dan Straits Times melemah 20,35 poin (0,69 persen) ke posisi 2.940,43.

ANTARA

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

Waspada: ekonomi 2024

  INFLASI: +0.04% (Januari 2024) INFLASI: +0.34% (Februari 2024) INFLASi: inflasi pangan Maret 2024 PDB: +5.05% (2023, yoy) Cadangan Devisa : $144 M, aza Cadangan Devisa: $140,4 M, aza Cadangan Devisa : $136,2 M (April 2024) SBY v. Jokowi: ekonomi yang lebe bagus 🍒