Langsung ke konten utama

ihsg per tgl 08/11/2016


Bisnis.com, JAKARTA – Penguatan indeks harga saham gabungan (IHSG) berlanjut hingga akhir sesi I perdagangan hari ini, Selasa (8/11/2016).
Di akhir sesi I, IHSG melesat 1% atau 53,95 poin ke level 5.440,16, setelah dibuka dengan penguatan 0,39% atau 21,18 poin di posisi 5.407,39.IHSG
Sepanjang perdagangan hari ini IHSG telah bergerak pada kisaran 5.407,39 - 5.448,71.
Sebanyak 178 saham menguat, 100 saham melemah, dan 260 saham stagnan dari 538 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Delapan dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak positif dengan support utama dari sektor konsumer yang menguat 1,46% dan sektor industri dasar yang menanjak 1,33%.
Adapun, sektor tambang menjadi satu-satunya sektor yang bergerak negatif dengan pelemahan 0,31%.
Sejalan dengan penguatan IHSG, pergerakan indeks saham lainnya di Asia Tenggara juga menguat. Indeks FTSE Malaysia KLCI menanjak 0,39%, indeks FTSE Straits Time Singapura menguat 0,41%, indeks SE Thailand mmenguat 0,46%, sedangkan indeks PSEi Filipina naik tajam 0,62%.
Dalam risetnya, Samuel Sekuritas Indonesia memprediksikan peluang penguatan IHSG pada perdagangan hari ini di tengah sentimen global yang positif.
Tim riset Samuel Sekuritas memaparkan bursa AS pada perdagangan tadi malam ditutup menguat, menyusul FBI yang menyatakan Hillary Clinton bersih. Hal tersebut menjadi sentimen positif dan menambah confidence bagi para pelaku pasar AS, serta meredakan ketidakpastian dan gejolak suhu politik di negara tersebut menjelang pilpres.
Sementara itu, harga minyak dunia dan bursa Eropa juga turut terkerek naik, seiring adanya survey yang menunjukkan keunggulan Hillary Clinton atas Donald Trump.
“Hari ini IHSG diperkirakan penguatan seiring dengan sentimen global yang positif. Kami melihat pilpres AS pada 8 November menjadi katalis utama penggerak bursa global,” papar riset tersebut.
Di sisi lain, nilai tukar rupiah terpantau masih menguat tipis 0,06% atau 8 poin ke Rp13.078 per dolar AS pada pukul 12.09 WIB. 

JAKARTA kontan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kian mempertahankan posisinya di akhir sesi I, hari ini (8/11). Mengutip data RTI, pada pukul 12.00 WIB, indeks mencatatkan kenaikan 1% menjadi 5.440,155.
Kenaikan 177 saham menopang kinerja indeks. Sementara, ada 101 saham yang turun dan 98 saham lainnya tak berubah posisi.
Sementara itu, hanya ada satu sektor yang tertekan yakni pertambangan. Selebihnya menghijau. Tiga sektor dengan kenaikan terbesar antara lain: sektor barang konsumen naik 1,46%, sektor industri dasar naik 1,33%, dan sektor manufaktur naik 1,28%.
Di posisi top gainers indeks LQ 45 terdapat saham-saham: PT Vale Indonesia Tbk (INCO) naik 5,26% menjadi Rp 3.000, PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) naik 4,18% menjadi Rp 1.745, dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) naik 4,09% menjadi Rp 7.000.
Sedangkan di posisi top losers indeks LQ 45, terdapat saham-saham: PT Adaro Energy Tbk (ADRO) turun 3,26% menjadi Rp 1.630, PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) turun 0,81% menjadi Rp 2.450, dan PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) turun 0,81% menjadi Rp 2.450.
Investor asing masih membukukan penjualan bersih (net sell) dengan nilai Rp 27,7 miliar di seluruh market dan Rp 29 miliar di pasar reguler.
Menurut analis NH Korindo Muhammad Ikhsan, pelaku pasar merespons positif pertumbuhan ekonomi Indonesia. "Meski menurun dari kuartal dua, pelemahan masih inline dengan ekspektasi konsensus, yakni 5,04%. Pelemahan GDP ini terbilang wajar selama masih bertahan di area 5%," ujarnya.
Ikhsan menganalisa IHSG akan menguat dengan support 5.381 dan resistance 5.430. Penguatan ini ditopang cadangan devisa yang stagnan dan pilpres AS.

Bisnis.com, JAKARTA – Sektor tambang menjadi pendorong utama terhadap penguatan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada awal perdagangan hari ini, Selasa (8/11/2016).
IHSG hari ini dibuka dengan kenaikan 0,39% atau 21,18 poin di level 5.407,39 dan menguat 0,60% atau 32,34 poin ke level 5.418,55 pada pukul 09.05 WIB.


Pergerakannya kemudian menguat 0,62% atau 33,32 poin ke 5.419,53 pada pukul 09.18 WIB.
Sebanyak 146 saham bergerak menguat, 23 saham bergerak melemah, dan 369 saham stagnan dari 538 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pagi ini.
Delapan dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak positif dengan support utama dari sektor tambang yang menguat 1,48% dan sektor infrastruktur yang naik tajam 1,05%. 
Adapun sektor aneka industri menjadi satu-satunya sektor yang bergerak negatif dengan pelemahan 0,47%.

Pergerakan Sektor IHSG Pukul 09.18 WIB
Sektor
Perubahan
Tambang
+1,48%
Infrastruktur
+1,05%
Industri dasar
+0,84%
Konsumer
+0,62%
Finansial
+0,62%
Perdagangan
+0,60%
Properti
+0,23%
Pertanian
+0,22%
Aneka industri
-0,47%


sumber: Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA– Indeks harga saham gabungan (IHSG) melanjutkan penguatannya pada awal perdagangan hari ini, Selasa (8/11/2016).
IHSG hari ini dibuka dengan kenaikan 0,39% atau 21,18 poin di level 5.407,39 dan menguat 0,60% atau 32,34 poin ke level 5.418,55 pada pukul 09.05 WIB.




Pada perdagangan kemarin (Senin, 7/11/2016), IHSG ditutup menguat 0,44% atau 23,55 poin ke posisi 5.386,21.
Sebanyak 38 saham bergerak menguat, 1 saham bergerak melemah, dan 499 saham stagnan dari 538 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pagi ini.
Seluruh sembilan indeks sektoral IHSG bergerak positif dengan support utama dari sektor tambang yang menguat 1,679%, sektor industri dasar yang naik 0,79%, dan sektor konsumer yang menanjak 0,68%.
Penguatan IHSG sejalan dengan penguatan bursa lain di Asia Tenggara. Indeks FTSE Straits Time Singapura naik tipis 0,01%, indeks SE Thailand melesat 1,12%, indeks PSEi Filipina menguat 1,03%, sedangkan indeks FTSE KLCI Malaysia naik 0,42%.
PT Asjaya Indosurya Securities memprediksikan potensi penguatan IHSG pada perdagangan hari ini, masih dipengaruhi oleh rilis data pertumbuhan ekonomi, pemilu AS, dan fluktuasi harga komoditas.
Kepala Riset Indosurya William Surya Wijaya mengatakan IHSG masih bergerak dalam rentang konsolidasi wajar setelah mengalami tekanan yang menguji support di level 5.302. Adapun, saat ini support IHSG beranjak ke level 5.336 dengan potensi penguatan yang kembali membesar.
Menurutnya, rilis data pertumbuhan ekonomi menggambarkan sisi perekonomian yang masih berada dalam tahap stabil. Dia menilai, target resistance saat ini berada pada level 5.421 yang perlu digapai iuntuk memperkuat pola kenaikan IHSG dalam jangka pendek.
"Pengaruh terhadap kondisi politik AS serta fluktuasi harga komoditas masih akan mewarnai pola pergerakan IHSG, hari ini IHSG berpotensi menguat," katanya dalam riset.
Sejalan dengan pergerakan IHSG, indeks Bisnis27 menguat 0,62% atau 2,95 poin ke 479,99 pada pukul 09.05 WIB, setelah dibuka turun 0,48% atau 2,29 poin di posisi 479,34.
Sementara itu, nilai tukar rupiah melemah tipis 0,02% atau 3 poin ke Rp13.089 per dolar AS pada pukul 09.02 WIB.

Saham-saham yang menguat pada awal perdagangan:
HMSP
+1,01%
TLKM
+0,48%
BMRI
+0,66%
BBRI
+0,40%

Saham yang melemah pada awal perdagangan:
SILO
-0,74%

Sumber: Bloomberg



Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2016 sebesar 5,02%. Posisi ini menurun dibandingkan pertumbuhan ekonomi kuartal II-2016 yang sebesar 5,18%.

Namun menurut Analis Investa Saran Mandiri, Hans Kwee, penurunan pertumbuhan ekonomi bukan merupakan sentimen negatif untuk pasar modal. Sebab catatan tersebut masih sesuai dengan ekspektasi pelaku pasar.

"Biarpun melambat dibandingkan dengan kuartal sebelumnya tetapi ini sudah cukup bagus," tuturnya saat dihubungi Okezone.

Terbukti sejak pengumuman data pertumbuhan ekonomi kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru menguat 23 poin atau 0,44% ke 5.386.

Hans bahkan memprediksi pergerakan IHSG dalam jangka pendek akan terus bergerak di jalur hijau. Diprediksi level support akan berada pada rentang 5.303-5.350, sedangkan resistance akan berada pada rentang 5.420-5.440.

Badan Pusat Statistik (BPS) juga mencatat pertumbuhan ekonomi sepanjang 9 bulan 2016 sebesar 5,04%. Angka tersebut masih jauh dari target pertumbuhan tahun ini yang dipatok pemerintah 5,2%.

http://economy.okezone.com/read/2016/11/07/278/1535332/pasar-tak-respons-negatif-perlambatan-ekonomi-ri





Sumber : OKEZONE.COM


Bisnis.com, JAKARTA— HP Financials mengemukakan sejumlah aksi saham mendapat perhatian pasar.
Seperti dikutip dari riset HP Financials yang diterima hari ini, Selasa (8/11/2016), aksi emiten tersebut adalah:






· WSKT (-0.40%) Target Pendapatan Rp35 Triliun pada 2017
  • · PPRO (-0.39%) Raih Pinjaman Rp320 Miliar
  • · MYOR (0.00%) Masuk Bisnis AMDK, Bangun Dua Pabrik Baru
  • · IMPC (0.00%) Tawarkan Kupon Obligasi 9,5%-10,25%
  • · DNET (-2.60%) Laba Kuartal III/2016 Terkoreksi
  • · BJBR (-0.66%) Kuartal IV, Targetkan Kredit Tumbuh 14%

JAKARTA kontan. Pemilu di Amerika Serikat (AS) sedikit banyak akan berpengaruh pada pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Analis menghitung prediksi IHSG terhadap hasil Pemilu AS yang akan berlangsung Selasa, 8 November 2016. 
Direktur Investasi Sucorinvest Asset Management, Jemmy Paul W mengatakan, jika Hillary Clinton menang IHSG berpotensi besar naik sesuai target Sucorinvest di kisaran 5.650-5.700. IHSG bisa mendapat sentimen positif dari pasar global.
Sementara jika Donald Trump yang memenangkan Pilpres AS, ada peluang Dow Jones akan turun sekitar 10%, namun sifatnya sementara. ”IHSG mungkin hanya turun 5% jika Trump menang karena kita masih pada periode bullish,” kata Jemmy, Senin (7/11).
Dengan kondisi pasar seperti ini, Jemmy merekomendasikan saham bluechips yang masih menarik untuk dikoleksi. Khususnya saham bluechips dari sektor perbankan, ASII, dan consumer goods seperti rokok.
Jika Trump yang menang pasar diprediksi akan menurun. Saham-saham komoditas bisa menjadi pilihan. Karena jika Trump jadi orang nomor satu di Amerika kemungkinan membuat ketegangan hubungan luar negeri AS yang membuat suplai minyak bermasalah.
Beda dengan Jemmy, Analis NH Korindo Muhammad Ikhsan mengatakan, jika Hilary menang pihaknya melihat tidak akan terlalu banyak perubahan kebijakan dari presiden sebelumnya. Tapi kalau skenario Trump menang, pasar bisa bergejolak, khususnya di obligasi. Pasalnya wacana pendirian tembok perbatasan Amerika-Meksiko dan melarang imigran muslim masuk AS sangat kontroversial.
”Akan terjadi gejolak pada mata uang Meksiko (Peso) maupun Dollar Kanada. Jika itu terjadi, obligasi akan terkena imbas,” kata Ikhsan.
Namun untuk saham-saham yang harus dicermati jika Hillary menang adalah LPPF, sektor perbankan seperti BMRI, BBRI, BBCA, serta PTBA dari sektor tambang.  Sementara jika, Trump menang asumsinya sektor tambang yang masih prospektif. Karena gejolak indeks di sektor mining sentimen terbesar hanya berasal dari harga komoditas. ”Itu bisa menjadi pilihan sambil menunggu sektor lain di level buy on weakness,” kata Ikhsan.

Bisnis.com, JAKARTA— Mandiri Sekuritas memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (8/11/2016) berpotensi menguat seiring dengan penguatan bursa global.
Analis teknikal Mandiri Sekuritas Hadiyansyah mengatakan kemarin indeks naik 23 poin (0,44%) ke 5.386. Adapun, pergerakan IHSG hari ini diperkirakan menguat seiring dengan penguatan bursa global.






“IHSG akan menguji resistance 5.450. Estimasi pergerakan indeks hari ini berada di 5.320 sampai dengan 5.450,” katanya dalam riset.

Adapun saham yang dinilai perlu untuk dicermati pada hari ini:
Kode
Rekomendasi
Target Harga (Rp)
Stop Loss (Rp)
Keterangan
INCO
BUY
3.160
2.700
swing trade
KRAS
BUY
825
730
day trade
TINS
BUY
1.220
1.110
day trade
Sumber: Mandiri Sekuritas

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

Waspada: ekonomi 2024

  INFLASI: +0.04% (Januari 2024) INFLASI: +0.34% (Februari 2024) INFLASi: inflasi pangan Maret 2024 PDB: +5.05% (2023, yoy) Cadangan Devisa : $144 M, aza Cadangan Devisa: $140,4 M, aza SBY v. Jokowi: ekonomi yang lebe bagus 🍒