Langsung ke konten utama

ihsg menuju 5500: 15-17-20 / 22-23 Mar 2017


jarak batas atas n bawah Bollinger Band (Pita Bollinger) suka menentukan sebuah tren, khususnya di bursa efek: ihsg, n harga saham. nah ada semacam siklus antara jarak LEBAR BB n SEMPIT BB. Jarak yang LEBAR biasanya terjadi saat TREN TURUN atawa NAEK yang DRASTIS dramatis (penuh EMOSI)... jika turun, tentu aza baper kuciwa, sedangkan naek tentu aza baper hepi ... nah, jika disimak periode AKHIR DESEMBER 2016 s/d pertengahan JANUARI 2017: LEBAR dalam tren relatif NAEK, pasca kejatuhan dahsyat pertengahan DESEMBER 2016 (saat antisipasi KEPUTUSAN PASTI FOMC menaekkan suku bunga the FED FUND)... lalu periode pertengahan FEBRUARI 2017: LEBAR lage, setelah melewati periode jarak SEMPIT yang relatif menanjak secara perlahan-lahan ... nah akhir FEBRUARI 2017 s/d pertengahan MARET 2017 ini: jarak BB SEMPIT lage, n terjadi kenaekan tren ihsg secara perlahan-lahan, tampaknya seperti akan mengulangi jarak SEMPIT periode tengah Jan 2017 s/d tengah FEB 2017, n menjadi AWAL MELEBARNYA jarak BB ... n kemungkinan besar ekspektasi bahwa pelebaran jarak BB akan terjadi pada pertengahan MARET 2017 ini, n ekspektasinya bukan melorot tapi tren ihsg bisa melesat naek... yaitu kemungkinan menuju 5500 (batas PSIKOLOGIS ihsg yang tlah ditunggu lebe dari 1 taon, bahkan sejak 2015)... well, liat aza :)


JAKARTA, KOMPAS.com - Perwakilan lembaga pemeringkat internasional Standart and Poor (S&P) menyambangi Kantor Kementerian Keuangan Keuangan (Kemenkeu), Jakarta, Jumat (24/3/2017).
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu Suahasil Nazara mengungkapkan, pertemuan itu membahas sejumlah perkembangan ekonomi Indonesia, termasuk merangkaknya utang pemerintah.
"Ya kami jelaskan, kami mengelola utang dengan bijaksana dan rasio terhadap GDP (Gross Domestic Product) kita 28 persen," ujarnya usai pertemuan dengan S&P.
Menurutnya, kondisi rasio utang Indonesia terhadap GDP jauh lebih baik dibandingkan negara lain yang sudah mendapatkan rangking invesment grade dari S&P.
Seperti diketahui, kedatangan perwakilan S&P dalam rangka memulai Review rating terhadap surat utang pemerintah Indonesia.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, posisi utang pemerintah mencapai Rp 3.549 triliun. Adapun nilai Produk Domestik Bruto (PDB) atau GDP mencapai Rp 12.406,8 triliun pada 2016. Artinya, rasio utang pemerintah mencapai 28,6 persen dari GDP.
Rasio utang Indonesia lebih rendah dibandingkan negara maju misalnya AS yang sebesar 108 persen, Jepang 250 persen, dan Jerman 70 persen. Begitu pun dengan sejumlah negara tetangga. Rasio utang Filipina dan Australia masing-masing sebesar 36 persen, Malaysia 56 persen, dan Thailand sebesar 44 persen.
"Itu (rasio utang) kalau dibandingkan dengan negara lain yang juga investment grade kita jauh lebih baik," kata Suahasil.
Saat ini, hanya tinggal S&P yang belum mereview rating surat utang pemerintah Indonesia. Sebelumnya, Fitch Ratings telah meningkatkan Outlook Credit Rating Indonesia pada Long Term Foreign dan Local Currency Issuer Default Rating menjadi positif, dan mengafirmasi rating Indonesia pada BBB- (Investment Grade) pada 21 Desember 2016 lalu.
Menyusul setelah itu lembaga pemeringkat internasional lainnya yakni Moody's Investors Service juga menaikkan outlook surat utang pemerintah Indonesia menjadi positif pada 8 Februari 2017.

Penulis: Yoga Sukmana
Editor: M Fajar Marta


👀👂👃👄👊💗😕
INILAHCOM, Jakarta--Pada sesi pertama perdagangan Kamis (23/3/2017), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 30,126 poin (0,54%) ke posisi 5.564,219.
Sepanjang perdagangan, indeks mencapai level tertingginya di 5.570,314 atau menguat 36,221 poin dan mencapai level terendahnya di angka 5.532,648 atau melemah 1,445 poin.
Sebanyak 203 saham naik, 104 saham turun, 96 saham stagnan dan 177 saham tidak ditransaksikan sama sekali.
Nilai transaksi di pasar reguler mencapai Rp2,61 triliun dan Rp1 triliun di pasar negosiasi. Total transaksi mencapai Rp3,61 triliun.
Sementara itu, investor asing mencatatkan pembelian saham seniali Rp1,18 triliun dan penjualan saham senilai Rp1,34 triliun. Alhasil, investor asing mencatatkan penjualan saham bersih (net foreign sell) senilai Rp160,3 miliar. [jin]
- See more at: http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/2367961/tutup-sesi-i-ihsg-perkasa-054-ke-5564#sthash.IustYe86.dpuf

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat menyentuh rekor intraday tertinggi sepanjang masa. Indeks semakin mendekati level 5.600.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG naik tipis 5,545 poin (0,10%) ke level 5.539,638 mengekor pasar saham regional. Investor asing belum berhenti berburu saham.

Dana asing masih terus masuk ke lantai bursa. Saham-saham lapis dua sekarang menjadi incaran investor.

Pada penutupan perdagangan Sesi I, Kamis (23/3/2017), IHSG menanjak 30,126 poin (0,54%) ke level 5.564,219. Sementara Indeks LQ45 melaju 5,628 poin (0,61%) ke level 927,198.

Indeks sempat naik tinggi sampai menyentuh 5.570,314 rekor intraday tertinggi sepanjang masa. Posisi rekor sebelumnya di 5.566,932 yang diraih IHSG Senin lalu.

Perdagangan hari ini berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi sebanyak 168.323 kali dengan volume 6,513 miliar lembar saham senilai Rp 3,62 triliun. Sebanyak 199 saham naik, 100 turun, dan 91 saham stagnan.

Bursa regional kompak menguat tapi masih dalam rentang yang tipis hingga siang ini. Belum ada sentimen yang bisa menjadi penggerak bursa Asia.

Berikut situasi bursa-bursa Asia hingga siang ini:
  • Indeks Nikkei 225 naik 22,92 poin (0,12%) ke level 19.064,30.
  • Indeks Hang Seng bertambah 86,58 poin (0,36%) ke level 24.406,99.
  • Indeks Komposit Shanghai menguat 9,91 poin (0,31%) ke level 3.255,13.
  • Indeks Straits Times melaju 2,31 poin (0,07%) ke level 3.120,50.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 500 ke Rp 19.150, Jembo (JECC) naik Rp 475 ke Rp 6.975, BCA (BBCA) naik Rp 350 ke Rp 16.675, dan BNI (BBNI) naik Rp 300 ke Rp 6.900.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Mandom Indonesia (TCID) turun Rp 1.450 ke Rp 14.050, Indocement (INTP) turun Rp 200 ke Rp 16.300, Baramulti (BSSR) turun Rp 190 ke Rp 1.900, dan Semen Indonesia (SMGR) turun Rp 150 ke Rp 9.075. (ang/dna)
cnbc: Progress on fiscal reforms may prompt S&P to return Indonesia's credit rating to investment grade this year — a vote of confidence expected to trigger capital inflows to Southeast Asia's largest economy, economists and fund managers told CNBC.

S&P remains the only major ratings agency to classify Indonesia's sovereign debt one notch below investment grade, also known as "junk." Rivals Fitch and Moody's both rate Indonesia as investment grade and recently revised the outlook to positive from stable.

Finance Minister Sri Mulyani Indrawati, in an interview with CNBC last September, hinted that a rating upgrade may be in the cards although she didn't specify the agency she thought could take action.


Indonesia failed to win an S&P upgrade last year because of rising non-performing loans. Kyran Curry, the agency's primary analyst for the country, affirmed Indonesia's BB+ rating in June with a positive outlook. When contacted by CNBC, an S&P spokeswoman said the agency wasn't planning any immediate ratings changes beyond its latest research update published in June.

"S&P is the outlier, and I would think they would be seriously contemplating their rating," said Smriti Shekhar, portfolio manager with NN Investment Partners' equity markets group.

"There is decent depth in the market and the basic economy is on a strong footing today vis-à-vis its foreign exchange balances. There is a reasonable degree of implicit confidence in that structure now versus 15 years ago."

Markets have applauded Indonesian President Joko Widodo's signature tax amnesty program and infrastructure spending pledges, which have helped offset some of the damage done by the commodities collapse and the post-U.S. election jump in the U.S. dollar and treasury yields.

"We expect S&P to upgrade Indonesia's rating to investment grade sometime in the near term," said Neeraj Seth, head of Asian credit at BlackRock, which oversees $5.1 trillion. "Indonesia has a strong track record of fiscal discipline and the government has demonstrated a strong commitment towards reforms through fuel subsidy rationalization and multiple policy packages since September 2015."

 Indonesia FinMin on the impact of a stronger dollar Indonesia FinMin on the impact of a stronger dollar  
Thursday, 16 Mar 2017 | 7:12 PM ET | 00:48
Investment professionals contacted by CNBC were divided over the net market impact of an S&P upgrade, but they all said they believed a re-rating was warranted.

Luke Spajic, the head of emerging Asia portfolio management at Pimco, which oversees about $1.55 trillion, said capital inflows are expected to be modest in the event of an S&P upgrade since the move is widely anticipated and largely priced into asset valuations. Near-term, Spajic recommend "some reduction of risk" given fears of a commodity-led correction gathering momentum.

"One could argue that the steep recovery in commodity prices has helped significantly, so a sharp retracement would send valuations back," Spajic told CNBC via e-mail. Indonesia, however, "has been a large overweight in our Asian dedicated portfolios," he said.

OCBC economist Wellian Wiranto said "a full-suite investment grade should open up new areas of demand." Japanese investors could "form a new pipeline for demand, once there is no more cross-over rating," he said.

Vishnu Varathan, senior economist at Mizuho Bank added: "Funds bound by IG (investment grade) ratings could provide another leg up for Indonesian assets on the (S&P) trigger."

But Rohit Garg, emerging Asia fixed income and currency strategist at Bank of America Merrill Lynch, said he didn't expect S&P to upgrade Indonesia this year because of the rise in non-performing loans — S&P's primary source of concern — has not been contained.

Based on data from Indonesia's central bank, Bank Indonesia (BI), the country's NPL ratio reached 3.1 percent in January 2017 — up from 2.93 percent in December 2016 and 2.49 percent in December 2015.

"Even though BI has mentioned that NPLs have peaked, S&P may not upgrade Indonesia this year," Garg said in a March 6 report.

Bisnis.com, JAKARTA– Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat pada awal perdagangan hari ini, Kamis (23/3/2017).
IHSG hari ini dibuka dengan kenaikan 0,10% atau 5,55 poin di level 5.539,64 dan menguat 0,11% atau 6,34 poin ke level 5.540,43 pada pukul 09.05 WIB.
Pada perdagangan Rabu (22/3), IHSG tergelincir dari level tertingginya sepanjang masa setelah ditutup turun 0,16% atau 9 poin ke 5.534,09. 
Sebanyak 20 saham bergerak menguat, 9 saham bergerak melemah, dan 511 saham stagnan dari 540 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pagi ini.
Enam dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak positif dengan support utama dari sektor tambang (+0,46%) dan aneka industri (+0,32%).
Adapun tiga sektor lainnya bergerak negatif dengan tekanan utama dari sektor industri dasar yang turun 0,20%.
Di bursa regional, indeks FTSE Straits Time Singapura pagi ini menguat 0,22%, indeks FTSE KLCI Malaysia menanjak 0,16%, sedangkan indeks PSEi Filipina menguat 0,40%.
Sinarmas Sekuritas memprediksi IHSG akan bergerak mixed cenderung menguat pada perdagangan hari ini.
Tim riset Sinarmas Sekuritas memaparkan prediksi tersebut seiring dengan bursa saham AS yang rebound setelah terkoreksi dalam pada Selasa lalu. Sementara itu, net Inflow investor asing yang sudah mencapai Rp3,86 triliun selama sepekan menunjukkan optimisme terhadap Indonesia masih tinggi.
Di sisi lain, SUN yang masih melanjutkan rally didukung oleh penguatan rupiah mengkonfirmasi makro ekonomi Indonesia yang stabil dan harapan besar bahwa momentum pertumbuhan ekonomi akan kembali.
Selanjutnya, pasar akan mencermati pidato Gubernur The Fed Janet Yellen malam ini yang diharapkan dapat memberikan penjelasan dan arah kebijakan moneter AS ke depan.
Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis27 naik tipis 0,01% atau 0,03 poin ke 485,31 pada pukul 09.06 WIB, setelah dibuka dengan penguatan 0,04% atau 0,17 poin di posisi 485,45.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terpantau bergerak stagnan di Rp13.329 per dolar AS pada pukul 09.05 WIB, setelah dibuka dengan penguatan hanya 1 poin di posisi 13.328.

Saham-saham yang menguat pada awal perdagangan:
HMSP
+0,76%
ASII
+0,60%
BBCA
+0,46%
BMRI
+0,64%

Saham-saham yang melemah pada awal perdagangan:
BBRI
-1,52%
INTP
-1,21%
UNTR
-0,54%
SMGR
-0,81%
Sumber: Bloomberg

NUSA DUA -- Bank Indonesia optimistis, pertumbuhan ekonomi tahun ini berpeluang menembus 5,4% atau batas atas dari perkiraan bank sentral 5-5,4%, naik signifikan dibanding realisasi tahun lalu 5,02%. Peningkatan ini didorong banyak faktor, yakni bertambahnya kepercayaan asing dan aliran modal masuk, menguatnya ekonomi Amerika Serikat, membaiknya pertumbuhan ekonomi global, serta naiknya harga komoditas.
"Saat The Fed (Bank Sentral AS) menaikkan suku bunganya beberapa waktu lalu, justru rupiah menguat. Kondisi ekonomi kita bagus dibanding negara lain. Berbeda dengan yang dulu yang terjadi capital outflow (modal keluar), kini justru modal asing masuk deras karena kepercayaan investor meningkat. Lembaga-lembaga rating internasional seperti Japan Credit Rating Agency (JCR) telah menaikkan outlook peringkat utang Indonesia dari stable menjadi positive, dan mengafirmasi peringkat investment grade," kata Deputi Gubernur BI Sugeng usai membuka acara ISI Regional Statistics Conference di Nusa Dua, Bali, Rabu (22/3).
Konferensi statistik internasional yang mengusung tema "Enhancing Statistics, Prospering Human Life" itu diselenggarakan Bank Indonesia (BI) bekerja sama dengan International Statistical Institute (ISI), serta didukung Badan Pusat Statistik, lkatan Statistikawan Indonesia, Forum Masyarakat Statistik, dan Sekolah Tinggi Ilmu Statistik. Seminar ini menghadirkan berbagai pembicara dari dalam dan luar negeri, antara lain mantan Wapres Boediono yang juga mantan gubernur Bank Indonesia serta President of International Statistical Institute Pedro Silva. Jumlah pembicara maupun peserta sekitar 400 orang, dengan sekitar 60%-nya berasal dari mancanegara, yakni dari 52 negara di kawasan Asia, Eropa, dan Amerika.
Boediono mengatakan, untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat, pengambilan kebijakan ke depan harus diperbaiki. "Pengambilan kebijakan selama ini ada problem mengenai data yang harus diambil dari berbagai sumber, yang tidak sama standarnya dan tidak kompetibel satu dengan yang lain. Masalah data ini perlu diperbaiki. Pasalnya, kualitas pengambilan kebijakan ditentukan oleh informasi yang tersedia," katanya.
Untuk meningkatkan kualitas data, upaya yang harus dilakukan antara lain dengan semakin meningkatkan kapabilitas institusi yang relevan. Digitalisasi juga perlu ditingkatkan.
"Digitalisasi juga meningkatkan kualitas data dan selanjutnya efisiensi birokrasi pemerintah. Ini bisa meningkatkan kecepatan pengambilan kebijakan publik dengan ongkos yang wajar," kata Boediono.
Perlambatan Utang Swasta Sementara itu, Japan Credit Rating Agency dalam keterangannya menjelaskan, pihaknya memperbaiki outlook peringkat utang Indonesia karena dua faktor kunci. Pertama, perbaikan iklim investasi yang didorong oleh 14 paket kebijakan ekonomi. Kedua, perlambatan utang luar negeri swasta seiring dengan diimplementasikannya prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan utang luar negeri korporasi nonbank.
Sugeng menjelaskan, ekonomi Indonesia yang kini membaik juga antara lain didukung pembangunan data penting untuk pengambilan kebijakan keuangan yang lebih akurat dan valid, seperti data utang luar negeri swasta. "Tekanan luar biasa krisis tahun 1998 terjadi antara lain karena ada kebutuhan data tak terpenuhi, yakni jumlah utang swasta, selain karena waktu itu cadangan devisa kita rendah. Hal ini telah kami perbaiki, kini swasta tiap bulan wajib melaporkan utang luar negeri dan kena sanksi jika tidak lapor. Pengelolaan kebijakan keuangan dengan berbasis data utang luar negeri swasta ini membuat saat krisis keuangan global tahun 2008, kita masih bagus, dengan sekitar 4,5% pertumbuhan ekonomi. Padahal tetangga ada yang kontraksi seperti Malaysia dan Thailand," ucapnya.
Rupiah Baik Dia menilai kondisi rupiah kita saat ini cukup baik. Hal ini jauh berbeda dengan saat krisis 1998, di mana kurs rupiah melemah hampir Rp 16.000 per dolar AS. Ini karena banyak perusahaan yang memiliki utang luar negeri besar, melebihi kebutuhan dan akhirnya kesulitan membayar.
Ia mengatakan, ke depan, BI membangun berbagai data penting yang dibutuhkan seperti harga dan pasokan pangan untuk menjaga inflasi, dengan bekerja sama dengan pemerintah pusat maupun daerah. "Diharapkan dengan adanya perbaikan data statistik dapat membantu pertumbuhan ekonomi dan kualitas pertumbuhannya," kata dia.
Sugeng menegaskan, langkah BI yang terus membangun data untuk memperbaiki kebijakan sektor keuangan dan moneter ini terutama bertujuan untuk menjaga kestabilan sistem keuangan. Hal ini juga untuk membantu menjaga daya beli masyarakat dan meningkatkan perdagangan antardaerah.
"Data dimonitor dan dibikin pusat data, misalnya untuk harga pangan yang strategis. Ini sangat penting. Konsumen selama ini tak punya informasi harga secara benar. Kalau ada pusat data yang bisa diakses termasuk lewat sms, konsumen menjadi tahu harga dan tidak membeli jika pedagang seenaknya menaikkan harga terlalu tinggi. Jika dibiarkan, konsumen dirugikan," katanya.
Sistem tersebut, lanjut dia, sudah lama berhasil diterapkan di Semarang. Sistem ini juga sudah ada di Jakarta dan ke depan dikembangkan di seluruh Indonesia.
"Kami memanfaatkan 54 kantor perwakilan di seluruh Indonesia. Kami juga tengah membangun national balance sheet, yang menganalisis soal keterkaitan jika ada shock di suatu sektor keuangan, bagaimana dampak ke sektor lain, integrated semua sektor. Juga ke rumah tangga, bisa dilihat keterkaitannya," kata Direktur Eksekutif Departemen Statistik BI Yati Kurniati.
Bank sentral juga tengah membangun regional balance sheet, untuk melihat dampak seperti penurunan harga komoditas batubara dan kelapa sawit yang penting bagi daerah atau di sektor tertentu terhadap perbankan dan sektor yang lain.
Pada kesempatan yang sama, Pedro mengatakan, upaya meningkatkan kualitas data dimulai dari memperbaiki pelaksanaan koleksi data, sumber data harus bisa dipercaya, dan targetnya khas agar tepat penggunaan metodenya. Pembersihan data juga penting, karena kadang ada yang di luar kebiasaaan atau salah entry data. Setelah itu prosesnya juga harus dilakukan dengan cermat dan benar.
"Banyak metodologi meningkatkan akurasi. Tak bisa satu metodologi, tapi beberapa dan hasilnya bisa diperbandingkan untuk mengambil kebijakan yang lebih baik," katanya.





Ester Nuky/EN
Investor Daily
JAKARTA okezone- Lembaga pemeringkat Standard & Poor's (S&P) Rating Services masih belum menaikkan peringkat Indonesia pada level layak investasi atau investment grade. Tahun lalu, rating utang Indonesia masih di level BB+ untuk surat utang jangka panjang dan B untuk surat utang jangka pendek.
Kepala Perwakilan Bank Dunia Indonesia Rodrigo Chaves mengatakan, pemerintah Indonesia telah berupaya cukup baik untuk meningkat peringkat dari berbagai lembaga pemeringkatan. Untuk itu, layak ditunggu bagaimana keputusan S&P pada tahun ini.
"Kita tunggu karena Indonesia telah melakukan banyak hal," tuturnya di Energy Building, Jakarta, Rabu (22/3/2017).
(dni)

Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak variatif namun cenderung tertekan hari ini. Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan laju IHSG akan berada di support 5.500 dan resistance 5.565.

Kemarin, IHSG melemah tipis 9 poin ke level 5.534,09. Investor asing melakukan aksi beli bersih sebanyak Rp 136,6 miliar sehingga menahan pelemahan IHSG.

"Pergerakan cenderung terkonsolidasi dan ditarik menguat pada preclosing di mana aksi beli investor asing yang tercatat nett buy Rp 136,6 miliar menjadi penopangnnya," kata dia, Jakarta, Kamis (23/3/2017).
Meski begitu, dia menuturkan sektor saham penopang IHSG cenderung melemah. Sektor konsumer dan pertanian mengalami pelemahan paling dalam.

Dia mengatakan, saat ini pelaku pasar tengah menaruh perhatian atas kedatangan lembaga pemeringkat Standard and Poor's (S&P) ke Indonesia.

"Kehadiran S&P ke Indonesia memberi spekulasi positif meskipun di tengah tekanan bearish di bursa saham global," ujar dia.

Sementara itu, Bursa Asia ditutup mayoritas tertekan dengan pelemahan paling dalam pada Bursa Jepang.

"Bursa Asia ditutup mayoritas tertekan dengan pergerakan gap down di awal sesi perdagangan. Pelemahan dipimpin oleh indeks saham di Jepang yang turun lebih dari 2 persen disusul penurunan indeks saham di Hong Kong yang turun lebih dari 1 persen," jelas dia.
Lanjar merekomendasikan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT) untuk dicermati pelaku pasar.

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,16% menjadi 5.534,09 pada perdagangan Rabu (22/3). Pelemahan IHSG terjadi setelah beberapa hari mengalami penguatan.
Analis Lautandhana Krisha Setiawan mengatakan penurunan IHSG juga sejalan dengan indeks global yang menurun. Kekhawatiran terhadap program nuklir Korea Utara membuat bursa global turun. "Beritanya cukup heboh hingga negara Jepang dan Amerika cukup khawatir," katanya kepada KONTAN Rabu (22/3).
Untungnya koreksi IHSG masih terbilang tipis dengan koreksi 9 poin. Dibandingkan pada sesi I yang sempat minus mencapai 48 poin di level terendah perdagangan kemarin pada 5.486,85.
Krishna mengatakan pelaku pasar juga menunggu hasil pemeringkatan Standard and Poor's (S&P) yang sedang bertandang ke Indonesia. Ekspektasinya melihat kondisi ekonomi saat ini, seharusnya layak untuk mendapat peningkatan pemeringkatan menjadi investment grade.
IHSG juga masih layak untuk naik ke depannya, melihat investor asing masih melanjutkan melakukan akumulasi pembelian. Selain itu indeks LQ 45 juga belum menyentuh level tertingginya di atas 960, yang menunjukkan pergerakan saham besar juga masih belum maksimal dan masih memiliki potensi naik. Makanya Krishna masih memprediksi IHSG bergerak bullish dengan rentang 5.500 - 5.650 untuk perdagangan besok.
Analis Asjaya Indosurya William Suryawijaya mengatakan imbas koreksi dari pasar global juga menuntun IHSG yang menurun. Tapi untuk jangka pendek support level kemungkinan masih cukup kuat untuk bertahan. "Sehingga jika support level bertahan, peluang IHSg mencetak rekor baru terbuka," kata William.
Salah satu sentimen positifnya adalah capital inflow yang masih cukup deras berlangsung. sebagai catatan net buy asing yang mencapai Rp 138 miliar pada perdagangan (22/3).
Menurut William pada perdagangan besok dana asing masih berpotensi masuk ke pasar saham, walaupun jumlahnya kerap berkurang. Sehingga pada perdagangan (23/3) IHSG masih bullish dengan rentang perdagangan support 5.451 resistance 5.578. Adapun saham pilihannya adalah PGASADHIJSMRKLBFASRIPWONHMSPPTPPWIKAMAIN.
Bisnis.com, JAKARTA- PT. KGI Sekuritas Indonesia memperkirakan indeks harga saham gabungan memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Kamis (23/3/2017) bergerak di kisaran support 5.490-5.510-5.410-5.310, dan resisten 5.600-5.690.
“IHSG jenuh beli, namun koreksi terbatas,” kata Periset Senior KGI Sekuritas Indonesia Yuganur Wijanarko dalam risetnya.
Dikemukakan IHSG sudah masuk ke daerah jenuh beli yang terlihat pada indicator stochastic harian selama lebih dari seminggu, tapi potensi koreksi terbatas.
Mengingat secara trenn, IHSG sudah dalam fase strong short dan medium term uptrend.
“Rekomen akumulasi saham big cap index driver dan lapis dua pilihan pada fase konsolidasi untuk kontinuasi kenaikan berikutnya,” kata Yuganur dalam risetnya.
KGI Sekuritas merekomendasikan saham berikut:.

Bank BTN (BBTN) (Trading target: Rp.2.375-2.500)
Secara teknikal pattern perbaikan short dan medium term trend di emitten perbankan ini membuatnya menarik untuk di akumulasi melihat kinerja expektasi earnings kedepan di 2017 dengan skenario kenaikan berikutnya menuju resistance psikologis di Rp.2.375-2.500
Entry (1) Rp.2.145, Entry (2) Rp.2.115, Cut loss point: Rp.2.015
Astra International (ASII) (Trading target Rp.8.900)
Pattern perbaikan momentum dalam short dan medium term emitten big cap index driver ini dapat digunakan sebagai trading opportunity mengikuti kontinuasi kenaikan berikutnya ke resistance psikologis Rp.8.900.
Entry (1) Rp.8.350, Entry (2) Rp.8.250, Cut loss point: Rp.8.150
Harum Energy (HRUM) (Trading target Rp.2.500-2.750)
Harga komoditas yang mulai rebound dari low 10 tahun terakhir setelah tertekan sekian lama membuat emitten tambang ini menarik untuk di akumulasi jangka medium-term, rekomen akumulasi untuk potensi kenaikan berikutnya ke Rp.2.500-2.750.
Entry (1) Rp.2.340, Entry (2) Rp.2.280, Cut loss point: Rp.2.210
Adhikarya (ADHI) (BUY) (Trading Target: Rp.2.575-2.675)
Pattern perbaikan momentum dalam short dan medium term emitten konstruksi ini dapat digunakan sebagai trading opportunity mengikuti kontinuasi kenaikan berikutnya ke resistance psikologis Rp.2.575-2.675.
Entry (1) Rp.2.420, Entry (2) Rp.2.375, cut loss point: Rp.2.295
💃

Bisnis.com, JAKARTA – Laju indeks harga saham gabungan (IHSG) terkoreksi pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Rabu (22/3/2017), mengekor gerak saham global.
Di akhir sesi I, IHSG turun 0,54% atau 30,07 poin ke level 5.513,03, setelah dibuka dengan pelemahan 0,55% atau 30,36 poin di level 5.512,73.
Sepanjang perdagangan hari ini IHSG bergerak di kisaran 5.486,85 - 5.514,37.
Sebanyak 106 saham menguat, 184 saham melemah, dan 250 saham stagnan dari 540 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Tujuh dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak negatif dengan tekanan utama dari sektor aneka industri (-1,02%) dan konsumen (-1%).
Adapun, sektor perdagangan dan pertanian bergerak positif, masing-masing dengan kenaikan 0,15% dan 0,02%.
Di bursa regional, indeks FTSE Malay KLCI melemah 0,86%, indeks FTSE Straits Time Singapura merosot 1,18%, indeks SE Thailand turun 0,14%, sedangkan indeks PSEi Filipina melorot 1,17%.
Sementara itu, indeks MSCI Asia Pacific drop 1,5% pada pukul 1.32 siang waktu Tokyo (pkl. 11.32 WIB), penurunan terbesar sejak Desember, dengan saham finansial dan komoditas memimpin penjualan.
Pergerakan bursa saham Asia melemah pada perdagangan hari ini, setelah indeks S&P 500 mencatatkan penurunan terbesar sejak pilpres AS, seiring goyahnya perdagangan reflasi di tengah ketidakpastian seputar prospek kebijakan Presiden AS Donald Trump. 
“Realita saat ini adalah pasar memiliki ekspektasi yang terlalu besar dari Trump. Para investor menyesuaikan kembali ekspektasi yang mencerminkan bahwa agenda pro-pertumbuhan Trump tidak akan terwujud dalam semalam, namun akan membutuhkan waktu,” ujar Jonathan Ravelas, chief market strategist BDO Unibank Inc., seperti dikutip dari Bloomberg.
Di sisi lain, nilai tukar rupiah terpantau melemah 0,09% atau 12 poin ke Rp13.331 per dolar AS pada pukul 12.03 WIB.
Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah telah bergerak di kisaran 13.328-13.352.


By Yawen Chen and Ryan Woo | BEIJING
Business sentiment at Asia's top companies rose to its highest in almost two years in the first quarter of 2017, buoyed by positive economic signs from the United States and China that underpinned improved global demand, a Thomson Reuters/INSEAD survey showed.
The Thomson Reuters/INSEAD Asian Business Sentiment Index .TRIABS RACSI, representing the six-month outlook of 96 firms, rebounded to 70 for January-March from 63 three months prior. A reading over 50 indicates a positive view.
During the quarter, the United States and China - two top destinations for Asian exporters - reported a slew of upbeat economic data that was far better than market expectations.
"Optimism about the U.S. economy, lack of immediate crisis in China, lack of bad news in Europe ... have reduced some of the immediate risks," said Singapore-based economics professor Antonio Fatas at global business school INSEAD.
Sentiment in export-oriented Malaysia rebounded the most, with its subindex jumping 20 points to a three-year high of 75, as most respondents reported an increase in business volume and a third said staffing had risen in the past three months. Sentiment also surged in the Philippines by 18 points, with a subindex of 88 making the country the most optimistic in Asia.
In other export-driven Asian countries too, such as Taiwan, Singapore and Thailand, corporate sentiment improved significantly, while China and India recorded a slight decline from the previous quarter.
"Stronger-than-expected export numbers have provided quite a relief for those economies, at least more than they have for China or India which are more domestically oriented," said Santitarn Sathirathai, head of emerging Asia economics at Credit Suisse in Singapore.
But for Chinese companies such as beauty app Meitu (1357.HK), strong domestic appetite for new services and goods in the country also points to a brighter business outlook that will see user traffic translate into profit.
"The fact that Chinese consumers are demanding upgraded products and services for beauty and entertainment is the basis of our confidence in business outlook in the next six months," a spokesman said.
While the United States remains a powerful player in Asia, Asian economies have stepped up trade with China, whose growing presence was highlighted after the U.S. withdrawal earlier this year by President Donald Trump from the 12-nation Trans Pacific Partnership.
Fearing trade retaliation by China over the deployment of a new missile system, on top of a political crisis that led to the ouster of President Park Geun-hye, South Korean firms' business sentiment - the weakest of 11 economies polled - tumbled 32 points to a subindex of 25, the lowest in almost five years. China is South Korea's largest trading partner.
OVERLY OPTIMISTIC?
Economists say the current high level of optimism may have been built on shaky ground as a series of risk events are expected to re-emerge soon.
"There's a lot of positive sentiment around but there's a risk that people are simply extrapolating forward the recent better news," said Capital Economics' chief Asia economist Mark Williams.
Despite the broader improvement in sentiment in the region, uncertainty over Trump's policies, U.S dollar rate and demand from China were still seen as the biggest risks to Asian companies' outlooks.
"The same confidence in the U.S. is met by many respondents worried about Trump policies," INSEAD's Fatas noted, adding that Europe will be "back in the risk lists" as French elections, whose results could fuel growing global trade protectionism sentiments, are just around the corner.
Credit Suisse's Sathirathai said China's focus on stability this year ahead of a major power reshuffle also means Beijing is less keen to splurge on stimulus, which could potentially impact trade-dependent Asian nations.
China concluded its annual parliament meeting last week, at which policymakers set a more modest growth target in 2017 as it turns to tackling financial risks.
Thomson Reuters and INSEAD polled companies from March 3 to 17. Of 96 respondents, 48 percent rated their six-month outlook as positive, 43 percent were neutral and 8 percent were negative.
The Asia Pacific branch of British publishing company Taylor & Francis Group, part of Informa Plc (INF.L), was cautious about its outlook. Barry Clarke, managing director of Asia Pacific at the group, said that was partly because last year was much better than expected. "We wouldn't expect the same kind of growth."
FINANCIAL FIRMS MOST UPBEAT
By sector, companies engaged in financial services were the most upbeat with the subindex rising to a near four-year high of 75 from 61 in the previous quarter, driven by optimism about a normalization of monetary policy globally and a rollback in onerous regulations.
The auto industry recorded the biggest jump in sentiment by increasing 27 points to 67 in the quarter.
Sentiment was the lowest in the metals and chemical sector, falling to negative territory for the first time with a subindex at 40. The sector mentioned U.S dollar rate among its biggest concerns.
Respondents included Australia's Medibank (MPL.AX), India's Reliance Industries (RELI.NS), Bank Rakyak Indonesia (BBRI.JK), Japan's Suzuki Motor (7269.T) and SoftBank (9984.T), Malaysia's Kossan Rubber (KRIB.KL), Union Bank of the Philippines (UBP.PS) and Thailand's Intouch Holdings (INTUCH.BK).
The index started in 2009 with a record low of 45, but has largely hovered between 60 and 70 since hitting a record high of 80 at the beginning of 2011.
PDF of survey: tmsnrt.rs/2modp93
For a graphic on business sentiment index, click tmsnrt.rs/2mnCKQD
For a graphic on biggest perceived risks, click tmsnrt.rs/2gU9mL9
Note: Companies surveyed can change from quarter to quarter.
(Reporting by Yawen Chen and Ryan Woo; Editing by Muralikumar Anantharaman)

  • Bisnis.com, JAKARTA– Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) melemah pada awal perdagangan hari ini, Rabu (22/3/2017).
    IHSG hari ini dibuka turun 0,55% atau 30,36 poin di level 5.512,73 dan melemah 0,73% atau 40,38 poin ke level 5.502,71 pada pukul 09.05 WIB.
    Pada perdagangan Selasa (21/3), IHSG berhasil kembali mencetak rekor baru setelah ditutup menguat 0,16% atau 9,10 poin di posisi 5.543,09, level penutupan tertinggi sepanjang sejarah. 
    Sebanyak 1 saham bergerak menguat, 34 saham bergerak melemah, dan 505 saham stagnan dari 540 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pagi ini.
    Seluruh sembilan indeks sektoral IHSG bergerak negatif dengan tekanan utama dari sektor aneka industri (-1,05%), finansial (-1,04%), dan konsumen (-0,89%).
    Di bursa regional, indeks FTSE Straits Time Singapura pagi ini melemah 1,01%, indeks FTSE KLCI Malaysia melandai 0,74%, sedangkan indeks PSEi Filipina turun signifikan 0,86%.
    Sinarmas Sekuritas memprediksi IHSG akan bergerak mixed dengan kecenderungan melemah pada perdagangan hari ini.
    Riset Sinarmas Sekuritas memaparkan prediksi tersebut seiring dengan meningkatnya keraguan tentang prospek agenda Presiden Donald Trump, terutama menjelang pemungutan suara di Kongres mengenai program healthcare dalam dua hari. 
    Investor meragukan apakah deregulasi yang Trump janjikan akan diberlakukan atau tidak, serta reformasi pajak dan tarif pajak yang lebih rendah. 
    Selain itu, kejatuhan harga minyak mentah dunia juga turut menekan perdagangan saham. “Secara teknikal, IHSG diprediksi bergerak di kisaran 5.500-5.560,” katanya dalam riset.
    Harga minyak mentah kemarin berakhir turun lebih dari 1%, di tengah kekhawatiran pasar akan tingkat suplai baru yang membayangi diskusi terbaru OPEC atas kemungkinan memperpanjang upaya pemangkasan produksi.
    Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis27 melorot 1,10% atau 5,31 poin ke 478,86 pada pukul 09.05 WIB, setelah dibuka dengan pelemahan 0,78% atau 3,76 poin di posisi 480,41.
    Sementara itu, nilai tukar rupiah terpantau melemah 0,11% atau 14 poin ke Rp13.333 per dolar AS pada pukul 09.04 WIB.

    Saham-saham yang melemah pada awal perdagangan:
    BMRI
    -2,12%
    BBCA
    -1,23%
    UNVR
    -1,14%
    HMSP
    -0,76%

    Saham yang menguat pada awal perdagangan:
    SSMS
    +0,33%
    Sumber: Bloomberg 
  • Bisnis.com, JAKARTA- Samuel Sekuritas Indonesia mengemukakan sejumlah data ekonomi telah dirilis pekan ini.
    Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta, dalam risetnya yang diterima sore ini, Selasa (21/3/2017) mengemukakan data tersebut adalah:
    • The Fed dovish. FFR target naik 25bps ke 0,75%-1,00% sementara harapan total kenaikan di 2017 tetap 3x. Inflasi AS naik ke 2,7% YoY dari 2,5% YoY
    • Tiongkok ikut the Fed. PBoC menaikkan 7d RR rate 10bps ke 2,45%. Suku bunga Medium-term Lending Facility 1y juga naik 10bps ke 3.2%
    Harapan kenaikan peringkat tinggi. Menkeu Sri Mulyani Indrawati optimistis Indonesia berpeluang meraih investment grade dari S&P sekitar Mei 2017
  • BI RR rate tetap. BI RR Rate tetap di 4,75% dan BI memproyeksikan kenaikan FFR target 2x lagi di 2017. BI mengatakan ke depan BI RR Rate sudah tidak akan turun lagi, tetap di 4,75%
  • Surplus tinggi bertahan. Neraca perdagangan Indonesia Februari 2017, menipis surplusnya ke $1,32 miliar dari $1,43 miliar setelah ekspor melambat ke 11,16% YoY dan impor melambat ke 10,61% YoY
  • Jokowi inginkan pertumbuhan cepat. Presiden Jokowi menargetkan pertumbuhan ekonomi pada 2018 berkisar 5,4-6,1% YoY
  • Ancaman inflasi bertahan. Kementerian ESDM akan menganalisis kembali harga minyak dunia dalam 3 bulan terakhir untuk menentukan harga BBM di April 2017
TEMPO.COJakarta - Analis PT Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung melemah. Indeks diperkirakan bergerak di level 5.528 dan 5.513. Reza mengatakan penguatan IHSG mulai terbatas karena aksi jual. "Sentimen positif di pasar pun masih kurang," kata dia seperti dilansir keterangan tertulis, Rabu, 22 Maret 2017. 

Pasar mendapat sentimen positif dari pembagian dividen. Namun Reza mengatakan sentimen tersebut masih belum mampu memperkuat laju IHSG. Ia mengatakan sebagian besar pelaku pasar masih memanfaatkan aksi ambil untung.

IHSG kemarin tutup positif di level 5.543,09. Indeks naik 0,16 persen atau 9,10 poin. Pergerakan IHSG cenderung variatif seiring minimnya sentimen positif. 

Reza mengatakan pasar kemarin juga dipengaruhi pertarungan volume jual dan beli. Di satu sisi, pelaku pasar melihat masih cukup kondisi internal dalam negeri masih kondusif. Mereka memanfaatkan kesempatan tersebut untuk memburu saham yang cukup menarik. Pelaku pasar lainnya justru memanfaatkan kenaikan indeks yang sebelumnya untuk mengambil keuntungan. 

Penguatan indeks turut didukung saham komoditas seperti tambang dan perkebunan. Reza mengatakan penguatan Rupiah dan obligasi yang masih berlanjut juga memberikan tambahan sentimen positif bagi IHSG.

VINDRY FLORENTIN
💆
Bisnis.com, JAKARTA--PT Binaartha Sekuritas memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (22/3/2017) bergerak melemah menuju support 5.528 dan 5.513.
Analis Binaartha M. Nafan Aji Gusta Utama mengatakan kemarin IHSG ditutup melemah 0,16% di level 5.543,09.
Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support berada pada level 5.527,89 dan 5.512,70. Sementara itu, resistance berada pada level 5.556,36 dan 5.569,64.
Berdasarkan indikator, MACD sudah bertahan di area positif, namun stochastic dan RSI berada di area overbought.
Namun demikian, terdapat pola bearish doji star candle yang mengindikasikan adanya potensi koreksi sehat pada pergerakan indeks.
"Dengan demikian, IHSG akan berpeluang menuju ke level support di area 5.528 dan 5.513," katanya dalam riset.
Adapun sejumlah saham yang harus diperhatikan adalah SRIL, ARNA, BBCA, SCMA, SMGR dan MYRX."
💃
Mengakhiri sesi I perdagangan hari ini, Senin (20/3/2017), indeks harga saham gabungan (IHSG) turun 0,36% atau 20,15 poin ke level 5.520,28.

Bisnis.com, JAKARTA— Membuka perdagangan awal pekan ini, Senin (20/3/2017), indeks harga saham gabungan (IHSG) naik 0,22% atau 11,96 poin ke level 5.552,39.
Sebelumnya, reli indeks harga saham gabungan (IHSG) berlanjut pada penutupan perdagangan hari kelima, Jumat (17/3/2017).
IHSG ditutup menguat 0,40% atau 22,19 poin ke level 5.540,43, level penutupan tertinggi sepanjang masa setelah sebelumnya berakhir di level tertinggi sejak April 2015.
Sepanjang perdagangan akhir pekan lalu, IHSG bergerak di kisaran paling rendah 5.499,39, kemudian menyentuh level 5.557,98 pada pukul 09.02 WIB.
Dari 540 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 157 saham menguat, 151 saham melemah, dan 232 saham stagnan.
Enam dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir positif, dipimpin oleh sektor tambang (+1,40%) dan finansial (+1,06%).
Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 berakhir naik 0,55% atau 2,66 poin ke 483,45  setelah dibuka dengan penguatan 0,60% di posisi 483,69.
Di pasar regional, mayoritas bursa saham terpantau ikut reli dengan indeks FTSE Straits Time Singapura (+0,31%), indeks SE Thailand (+0,10%), indeks FTSE Malay KLCI (+0,46%), dan indeks PSEi Filipina (+0,91%).
Seperti dilansir Bloomberg, pencatatan rekor IHSG ditopang oleh aliran dana asing masuk setelah Federal Reserve memberikan nada dovish pertengahan pekan ini.
Investor asing mengalirkan sekitar US$138 juta ke dalam pasar saham lokal kemarin, aliran dana masuk terbesar dalam satu hari sejak Oktober.
Para investor mendapat sinyal bullish pada Rabu, ketika sejumlah pejabat The Fed melakukan kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin seperti yang telah diprediksi. Meski demikian, bank sentral AS tersebut mengisyaratkan tidak akan mempercepat laju pengetatan berikutnya seperti yang diharapkan oleh sejumlah investor.
“Pernyataan The Fed telah membantu menghilangkan kehawatiran sebelumnya tentang kemungkinan langkah kenaikan yang lebih agresif. Hal ini memicu arus masuk ekuitas. Reli kemungkinan berlanjut seiring perkiraan pertumbuhan EPS sebesar 25% untuk 2017,” ujar Jemmy Paul, direktur investasi di PT Sucorinvest Asset Management.
Menurutnya, indeks dapat mencapai level 6.100 pada akhir tahun ini.
Jakarta detik- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih terus menanjak setelah pekan lalu cetak rekor tertinggi. Dana asing terus mengalir masuk lantai bursa.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pagi ini menguat. Dolar AS berada di posisi Rp 13.342 dibandingkan posisi pada perdagangan kemarin sore Rp 13.335.

Pada perdagangan preopening, IHSG naik 11,962 poin (0,22%) ke level 5.552,394. Sedangkan Indeks LQ45 menguat 3,002 poin (0,33%) ke level 925,898.

Mengawali perdagangan, Senin (20/3/2017), IHSG bertambah 12,102 poin (0,22%) ke level 5.552,534. Indeks LQ45 melaju 3,166 poin (0,34%) ke level 926,062.

Saham-saham finansial jadi incaran investor asing. Investor domestik juga tak mau ketinggalan momen dan mulai berburu saham.

Hingga pukul 09.05 waktu JATS, IHSG menanjak 15,940 poin (0,29%) ke level 5.556,372. Sementara Indeks LQ45 naik 3,531 poin (0,38%) ke level 926,427.

Akhir pekan lalu IHSG mencatatkan level tertinggi pada penutupan perdagangan hari ini di posisi 5.540. Lebih tinggi dari rekor terakhir pada penutupan perdagangan yang tercatat tanggal 7 April 2015 sebesar 5.523.

Bursa Asia rata-rata dibuka menguat pagi ini. Pasar saham Jepang hari ini tidak berdagang karena libur nasional merayakan hari Vernal Equinox.

Berikut situasi di bursa regional pagi hari ini:
  • Indeks Hang Seng naik 73,80 poin (0,30%) ke level 24.383,73.
  • Indeks Komposit Shanghai menguat tipis 0,70 poin (0,02%) ke level 3.238,15.
  • Indeks Straits Times melemah 9,76 poin (0,31%) ke level 3.159,62.
(ang/ang)
💞
Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang kembali melanjutkan penguatan sepekan ke depan setelah menembus rekor. Kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) memberikan kepastian pelaku pasar.

Analis PT Recapital Securities Kiswoyo Adie Joe menerangkan, kenaikan suku bunga AS tersebut membuat investor tak ragu menanamkan modalnya di pasar saham. Sehingga, akan mengerek laju IHSG.
Kiswoyo melanjutkan, saat ini pelaku pasar tengah menunggu pengumuman dari pemeringkat internasional Standard and Poor's (S&P). Menurut dia, hasil dari pemeringkatan ini akan positif melihat kondisi perekonomian dalam negeri.

"Itu salah satunya (kenaikan The Fed), kita menunggu rating S&P," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin (20/3/2017).

Kiswoyo melanjutkan, sejauh ini sentimen penggerak IHSG relatif positif. Dia belum melihat sentimen penekan IHSG.

"Belum ada sentimen negatif," ungkap dia.

Kiswoyo memperkirakan IHSG bergerak di support 5.500-5.400. Kemudian resistance di level 5.640.

Dia merekomendasikan saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).

IHSG menembus rekor Jumat pekan lalu dengan ditutup ke level 5.540,43. Investor asing melakukan pembelian cukup besar mencapai Rp 2,26 triliun.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nurhaida, mengungkapkan, pasar modal Indonesia mengalami perkembangan dan pertumbuhan baik selama beberapa tahun terakhir. Salah satunya realisasi IHSG pada penutupan perdagangan Jumat lalu.

"Indonesia mencetak indeks rekor tertinggi dalam sejarah. Ini adalah perkembangan dan pencapaian yang luar biasa," kata Nurhaida.

Menurut Nurhaida, realisasi kinerja IHSG tersebut ditopang dari aksi beli asing sebesar lebih dari Rp 2 triliun. Untuk diketahui, total frekuensi perdagangan saham sebanyak 342.638 kali dengan volume perdagangan saham 12,5 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 12,7 triliun. Tercatat investor asing melakukan aksi beli Rp 2,26 triliun.

"Jadi sebetulnya rekornya pencapaian indeks karena banyak transaksi sehingga meningkat harga-harga (saham) dan di antaranya ada asing masuk cukup besar lebih dari Rp 2 triliun," jelasnya.

Dia tidak dapat memprediksi indeks sampai dengan akhir tahun. OJK bersama Bursa Efek Indonesia (BEI) akan mengawasi dan mengupayakan sektor keuangan, terutama di pasar modal Indonesia dalam situasi kondusif.

"Kita percaya market terjaga, beberapa kemudahan kita lakukan agar market lebih menarik dan efisien. Market yang terpercaya itu bisa membuat transaksi meningkat," Nurhaida berucap.
💪
Bisnis.com, JAKARTA -- Bursa Asia membuka pekan dengan pergerakan optimis seiring laporan data pekerja AS yang menjadi sinyal penaikan suku bunga the Fed pada minggu ini, 13 Maret hingga 17 Maret 2017.
Indeks Hang Seng melonjak terbesar sejak November tahun lalu. IHSG pun menguat optimis di awal pekan dengan aksi beli investor yang mulai terlihat cukup tinggi.
Lanjar Nafi, analis Reliance Securities, mengatakan prospek pertumbuhan kredit Indonesia yang diperkirakan cukup baik pada tahun ini mampu menjadi pendorong menguatnya IHSG pada awal pekan. Bursa Eropa pun mengikuti penguatan bursa Asia.

Tengah pekan bursa Asia kembali terkonsolidasi bergerak mendatar, menyelimuti sentimen pertemuan bank sentral. Aksi tunggu investor menjadi pemicu pergerakan mendatar dan cenderung tertekan.
IHSG pun bergerak menguat tipis, dipengaruhi data neraca perdagangan yang defisit di level US$1,31 miliar dari US$1,43 miliar dengan ekspektasi awal surplus di level US$1,6 miliar.
Hal tersebut disebabkan penurunan ekspor yang cukup drastis dari 27,71% menjadi 11,16%, berbanding dengan penurunan impor yang hanya 3,93% di level 10,61% dari 14,54% dari periode sebelumnya.
"Jelang akhir seakan terlepas dari ketidakpastian sentimen the Fed. Mayoritas bursa di global optimistis menguat setelah the Fed sesuai ekspektasi menaikkan suku bunga 25bps menjadi 1%," tutur Lanjar dalam riset yang terbit pada Jumat (17/3/2017).
IHSG bergerak optimis sejak awal sesi perdagangan dan ditutup menguat terbesar tahun ini. Bank Indonesia pun mengambil langkah aman dengan menahan suku bunga di level 4,75%.
Pada akhir pekan bursa Asia cenderung terkoreksi dipimpin oleh indeks saham Tiongkok yang melemah lebih dari 1%. Optimisme yang dinilai terlalu berlebihan pascakepastian suku bunga the Fed menjadi salah satu alasan investor melakukan aksi jual di akhir pekan.
IHSG ditutup naik 22,19 poin sebesar 0,40% ke level 5.540,43 dengan aksi beli investor asing yang tercatat net buy sebesar Rp2,48 triliun. Indeks sektor keuangan memimpin penguatan. sedangkan indeks sektor aneka industri berbalik menjadi penekan pada akhir pekan. 

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan pada Senin (20/3/2017) diprediksi bergerak di angka 5.411–5.578.
William Surya Wijaya, analis PT Asjaya Indosurya Securities, mengatakan pola pergerakan IHSG semakin menunjukkan kekuatan naik yang cukup besar, yang tentunya diiringi capital inflow yang mendukung. Sementara itu, resistance yang terlihat saat ini semakin membumbung tinggi, sehingga konfirmasi pola uptrend dalam jangka pendek sudah terjadi.
"Support  yang terjaga kuat saat ini akan kembali membuka peluang penaikan lanjutan yang masih terlihat cukup besar, hari ini [Senin, 20 Maret 2017] IHSG terlihat masih berpotensi menguat," kata William dalam riset yang terbit pada Minggu (19/3/2017).
Level Tertinggi
Adapun laju indeks harga saham gabungan (IHSG) pada pekan ini ditutup di level tertingginya sepanjang sejarah berdirinya Bursa Efek Indonesia (BEI) di 5.540,43 poin.
Sebelumnya, rekor penutupan IHSG sebelumnya terjadi pada 7 April 2015 di level 5.523,29 poin. Adapun nilai kapitalisasi pasar BEI juga meningkat 2,82% dari Rp 5.853,89 triliun di penutupan perdagangan akhir pekan lalu (17/3/2017).
"Rata-rata nilai transaksi harian mengalami peningkatan signifikan 46,48% menjadi Rp9,17 triliun dari Rp6,26 triliun pada pekan sebelumnya," tulis Kepala Divisi Komunikasi Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono dalam keterangan resmi, Sabtu (18/3/2017).
Sejalan dengan penguatan IHSG, nilai kapitalisasi pasar BEI jelang akhir pekan ini juga ditutup di rekor tertingginya di Rp6.018,79 triliun. Adapun rata-rata volume transaksi harian meningkat 27,62% menjadi 14,46 miliar unit saham dari 11,33 miliar unit saham pada akhir pekan lalu, dan rata-rata frekuensi transaksi harian BEI naik 4,79% menjadi 329,29 ribu kali transaksi dari 314,23 ribu kali transaksi.
Yulianto mengungkapkan investor asing mencatatkan beli bersih Rp5,42 triliun di sepanjang pekan ini sehingga pada tahun ini investor asing masih mencatatkan beli bersih Rp4,28 triliun.
💋
JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai bahwa kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG) mencapai level tertinggi sepanjang sejarah industri pasar modal pada Jumat (17/3) ke posisi 5.540,43 poin menunjukan kondisi ekonomi dan industri pasar modal domestik kondusif.
"Pasar yang kondusif membuat demand investor meningkat, sehingga harga-harga menjadi bagus dan indeks BEI mencapai rekor baru. Jadi, pencapaian rekor indeks BEI karena banyak transaksi termasuk dari investor asing," ujar Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Nurhaida, Sabtu (18/3).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (17/3) kemarin, IHSG mengalami penguatan sebesar 22,19 poin atau 0,40% menjadi 5.540,43 poin, sekaligus menjadi level tertinggi sepanjang sejarah di industri pasar modal. Rekor penutupan IHSG sebelumnya terjadi pada 7 April 2015 di level 5.523,29 poin.
Sementara itu, investor asing membukukan beli bersih atau foreign net buy sebesar Rp 2,487 triliun pada Jumat (17/3). Dengan demikian, sepanjang tahun 2017 ini investor asing telah membukukan beli bersih sebesar Rp 4,288 triliun.
"Memang kemarin (17/3) aksi beli oleh investor asing lumayan besar hingga mencapai Rp 2 triliun lebih. Jadi, rekor pencapaian indeks BEI karena banyaknya transaksi baik dari domestik dan asing," tutur Nurhaida.
OJK akan terus mengupayakan sektor keuangan, terutama industri pasar modal kondusif sehingga kepercayaan investor tetap terjaga. Dengan begitu, pasar modal Indonesia menjadi lebih menarik dan efisien. "Banyak hal yang menjadi dasar pertimbangan keputusan investasi baik investor domestik maupun global, OJK akan mengupayakan semaksimal mungkin semua faktor kondusif. Yang perlu kita antisipasi adalah ekonomi global, kalau global belum terlalu mendukung kita upayakan di domestik," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Divisi Komunikasi BEI, Yulianto Aji Sadono mengatakan bahwa sejalan dengan penguatan IHSG, nilai kapitalisasi pasar BEI juga mencatatkan rekor tertingginya menjadi ke posisi Rp 6.018,79 triliun.
Ia menambahkan bahwa rata-rata nilai transaksi harian juga turut mengalami peningkatan cukup signifikan, yakni sebesar 46,48% menjadi Rp 9,17 triliun dari Rp 6,26 triliun jika dibandingkan pekan sebelumnya.
Rata-rata volume transaksi harian meningkat 27,62% menjadi 14,46 miliar unit saham, dan rata-rata frekuensi transaksi harian BEI naik 4,79% menjadi 329.290 kali transaksi.
Dalam rangka mendukung dan meningkatkan penetrasi pasar modal di masyarakat Indonesia, lanjut Yulianto Aji Sadono, BEI kembali melakukan sosialisasi kepada khalayak termasuk di kalangan akademisi. Salah satu usaha yang dilakukan BEI adalah mendirikan Galeri Investasi BEI di berbagai universitas yang tersebar di Indonesia.
"Pada Selasa (14/3), BEI kembali meresmikan Galeri Investasi BEI di Universitas Prasetiya Mulya yang merupakan kerja sama dengan PT Phillip Securities. Galeri Investasi BEI - Universitas Prasetiya Mulya merupakan Galeri Investasi BEI ke-11 yang diresmikan di tahun 2017 dan Galeri Investasi ke-251 di seluruh Indonesia," paparnya.
👄

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) terus menguat hingga akhir sesi I perdagangan hari ini, Jumat (17/3/2017).
Di akhir sesi I, IHSG menguat 0,27% atau 15,06 poin ke level 5.533,30, setelah dibuka dengan kenaikan 0,39% atau 21,58 poin di level 5.539,82..
Sepanjang perdagangan hari ini IHSG bergerak di kisaran 5.524,84 - 5.557,98.
Sebanyak 161 saham menguat, 115 saham melemah, dan 264 saham stagnan dari 539 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Enam dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak positif dengan dorongan utama dari sektor finansial yang menguat 1,10%, diikuti oleh sektor tambang yang menguat 0,73%, dan sektor pertanian yang naik 0,24%..
Di bursa regional, indeks FTSE Malay KLCI naik 0,63%, indeks FTSE Straits Time Singapura menguat 0,23%, indeks SE Thailand menguat 0,04%.
Samuel Sekuritas memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat (17/3/2017) masih dipengaruhi oleh sentimen dari AS.
Tim riset Samuel Sekuritas memaparkan pasar AS semalam ditutup menguat ditengah keputusan Fed menaikan suku bunga acuannya 25 bps sesuai ekspektasi, yakni dengan target dua kali lagi kenaikan pada tahun ini.
Selain itu, investor juga menyaksikan data inflasi yang dilaporkan sebesar 2,7%YoY vs 2,5%YoY di Januari 2017. Dari pasar Eropa, kemarin indeks tercatat menguat. Sementara itu indeks dolar AS melemah dan harga emas mengalami kenaikan. Harga minyak dunia menguat ditengah proyeksi crude deficit dari IEA serta data crude stocks yang tercatat turun.
Dari domestik, keputusan The Fed tidak mengejutkan pasar. Level IHSG year to date telah merefleksikan hal tersebut.
“Di sisi lain, kami melihat Fed berpotensi kembali menaikkan suku bunganya 2 kali lagi sesuai rencana di tengah optimisme dan proyeksi stabilnya perbaikan pasar tenaga kerja AS,” papar tim dalam risetnya.
💃
TEMPO.COJakarta - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG dibuka menguat 21,57 poin atau 0,39 persen ke level 5.518,24.

Berdasarkan pantauan di RTI Bussiness, pada pukul 09.07 WIB, Indeks terus melanjutkan penguatannya ke level 5.552,31 atau menguat 34,07 poin (0,62 persen). Sebanyak 137 saham menguat, 29 melemah, dan 86 saham stagnan dari seluruh saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.

Menurut analis saham dari First Asia Capital David Sutyanto, pada perdagangan akhir pekan ini, IHSG diperkirakan akan menguat. Meski demikian, penguatan IHSG akan dibayangi aksi ambil untung pemodal jangka pendek.

Baca:


Rendahnya risiko capital outflow, penguatan rupiah, sentimen pembagian dividen akan menjadi katalis positif pergerakan IHSG. "Diperkirakan IHSG akan bergerak di kisaran 5.490 hingga 5.530 menguat terbatas," kata David Sutyanto dalam pesan tertulisnya, Jumat, 17 Maret 2017.

Adapun saham-saham yang dapat menjadi pertimbangan pada perdagangan hari ini antara lain TLKM, BBRI, BBBI, BBTN, INDF GGRM, PTBA, ADRO, dan AKRA.

Pada perdagangan kemarin, IHSG bergerak menguat, menyusul pergerakan positif di bursa global dan kawasan Asia.

IHSG berhasil tutup di atas 5.500 yakni di 5.518,241 atau menguat 85,86 poin (1,58 persen). Nilai transaksi kemarin di Pasar Reguler melonjak mencapai Rp 6,77 triliun di atas rata-rata harian Februari lalu yang mencapai Rp 6,2 triliun.

Simak:IHSG Diperkirakan Lanjutkan PenguatanPasca Fed Rate Naik, IHSG Berpotensi Menguat


Penguatan IHSG menyusul pasca putusan The Fed menaikkan tingkat bunga FFR 25 bp menjadi 0,75-1 persen pertengahan pekan ini. Putusan The Fed ini menghilangkan ketidakpastian terkait kebijakan moneter The Fed.

Aksi beli terutama ditopang arus dana asing yang masuk hingga mencapai Rp1,8 triliun (net buying). Pembelian terutama menyasar saham-saham berkapitalisasi besar terutama emiten BUMN menyusul rencana pembagian dividen tunai tahun buku 2016 dengan porsi yang lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya.

Rata-rata emiten BUMN yang sudah mengumumkan pembagian dividen tahun buku 2016 berkisar 30-45 persen laba bersih. Selain sentimen positif individual tesebut, aksi beli turut ditopang menguatnya harga minyak mentah dan harga sejumlah komoditas tambang dan perkebunan yang mengangkat kembali saham-saham berbasis komoditas.

DESTRIANITA
👏

JAKARTA kontan. Indeks Harga saham Gabungan (IHSG) kembali melanjutkan penguatan sebesar 1,58% ke level 5.518,241 pada penutupan perdagangan, Kamis (16/3). Meski Bank Sentral AS telah menaikkan suku bunga acuannya, pelaku pasar sudah siap untuk mengantisipasi hal tersebut.
Adapun data ekonomi domestik yang berdampak pada penguatan rupiah turut membuat indeks bertahan melaju di zona hijau hari ini.
Mengutip data RTI, dari sepuluh sektor yang menggerakkan IHSG, tiga sektor yang memimpin penguatan di antaranya aneka industri yang menguat 3,92%, manufaktur menguat 2,02%, dan infrastruktur yang menguat 1,83%. Volume perdagangan pun tercatat mencapai 35,038 miliar dengan nilai Rp1,8 triliun.
Bima Setiaji, Analis NH Korindo Securities mengatakan, penguatan indeks hari ini terjadi karena masih adanya aksi beli asing atau net foreign buy yang mencapai Rp 1,8 triliun. "Aksi net buy ini jadi pendorong utama saham-saham blue chip yang mayoritas diakumulasi oleh investor asing," ujarnya menganalisis.
Menurut Bima, saham-saham blue chip seperti ASII dan TLKM yang menunjukkan kinerja baik membuat investor optimistis terhadap perekonomian Indonesia. Lebih lanjut dia bilang, menguatnya IHSG hari ini tidak menimbulkan efek hawkish bagi dollar AS, karena pernyataan Janet Yellen yang tidak akan menaikkan suku bunga The Fed secara buru-buru.
Setali tiga uang, Nafan Aji, Analis Binaartha Parama Sekuritas pun melihat, tidak adanya hawkish, membuat mata uang dollar AS tertekan. Sebaliknya, arus capital inflow mengalir ke negara-negara berkembang yang mengakibatkan IHSG dan semua bursa Asia menguat.
Sebagai informasi, penguatan IHSG hari ini juga diikuti oleh seluruh bursa Asia. Mengutip RTI, Nikkei 225 Index di Tokyo menguat 0,07%. Adapun Hang Seng Index di Hong Kong menguat 2,08%, Shanghai Composite Index menguat 0,84%, dan Strait Time Index di Singapura menguat 0,83%.
Lagi pula, kondisi ekonomi domestik juga menarik investor sehingga menyebabkan terjadinya capital inflow. Nafan mengatakan, membaiknya data neraca perdagangan dan cadangan devisa juga menjadi salah satu katalis positif yang membuat IHSG hari ini melaju di zona hijau.
Dia memprediksi IHSG masih akan melanjutkan penguatannya pada Jumat (17/3) di level 5.438 - 5.558. "Karena masih ada sentimen positif dari pengumuman BI 7days reverse repo rate," ujarnya.
Sementara Bima menilai, besok pelaku pasar akan melakukan aksi profit taking, sehingga IHSG akan mengalami koreksi. Dia memprediksi IHSG besok akan bergerak di level 5.478 -5.538.

JAKARTA kontan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) perdagangan Kamis (16/3) ditutup menguat 1,58% menjadi 5.486 dari perdagangan sebelumnya. Di luar ekspektasi pasar kenaikan suku bunga The Fed malah mengangkat IHSG.
Menurut Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji mengatakan penguatan IHSG kemarin disebabkan statement The Fed yang tidak memberikan efek hawkish bagi mata uang dollar Amerika. The Fed seperti ingin menjaga perasaan Negara lain biar tidak mengalami capital outflow.
“Kenaikan suku bunga sudah sesuai ekspektasi, tapi statement mereka malah memberikan efek dovish,” kata Nafan kepada KONTAN (16/3).
Dengan demikian kenaikan 25 basis poin menjadi 0,75% - 1% ini membuat The Fed optimistis dapat menaikkan suku bunga sebanyak dua kali lagi pada tahun ini. Selain itu pengumuman rapat dewan gubernur Bank Indonesia juga akan memberikan dampak positif. Karena BI masih mempertahankan tingkat suku bunga di 4,75% untuk merespon naiknya Fed Fund Rate.
Serta tingkat Neraca Perdagangan Indonesia pada bulan Februari yang masih surplus juga masih memberikan sentimen positif terhadap pasar saham Indonesia. BI mencatat neraca perdagangan Indonesia sebesar US$ 1,32 miliar di Februari dari US$ 1,43 miliar pada Januari.
Secara teknikal Nafan melihat terdapat bullish kicker yang mengindikasikan potensi bullish continuation. Dia memprediksikan IHSG akhir pekan ini masih bullish dengan rentang perdagangan 5.438 dan resistance 5.558.
Sementara Analis Asjaya Indosurya William Suryawijaya mengatakan penguatan hari ini juga disumbang dari capital inflow yang deras. Tercatat net buy pada perdagangan Kamis (16/3) mencapai Rp 608 miliar. ”Lebih ditunjang capital inflow yang masif, pelaku pasar sudah mengekspektasi kenaikan suku bunga Fed,” katanya.
Dia memprediksikan capital inflow masih dapat terjadi melihat ekonomi Indonesia masih stabil. Makanya untuk perdagangan besok William masih memprediksi bullish dengan rentang perdagangan 5.402 dan resistance 5.524. Adapun saham pilihannya adalah PGAS, TBIG, HMSP, ADHI, JSMR, TOTL, WTON, ICBP, PWON.

JAKARTA kontan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ketambahan 53,68 poin sepanjang sesi I perdagangan Kamis (16/3). Kenaikan ini menopang indeks naik 0,99% menjadi 5.486,06.
Berikut saham-saham penggerak atau mover yang menyumbang bobot pertumbuhan IHSG sepanjang sesi pertama hari ini:
- PT Astra Internasional Tbk (ASII)
Astra menjadi penyumbang bobot penguatan IHSG di sesi pertama. Dengan kenaikan 2,75% menjadi 8.400 per saham, ASII menyumbang 8,41 poin.
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM)
Telkom menyumbang penguatan 6,5 poin pada perdagangan hingga siang ini. Perusahaan telekomunikasi milik pemerintah ini bertambah 1,73% menjadi Rp 4.110.
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)
Bank BRI yang akan membagikan dividen Rp 10,5 triliun ini melaju 2,06% menjadi 12.400 siang ini. Dengan kenaikan ini, bank pelat merah dengan kredit mikro terbesar menyumbang bobot 5,64 poin pada IHSG.
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
BCA yang labanya mencapai Rp 20 triliun pada tahun 2016 lalu ini menguat 1,6% menjadi Rp 15.900 per saham. Sumbangannya pada IHSG sebesar 5,63 poin.
PT HM Sampoerna Tbk (HMSP)
Produsen rokok yang masih mencatat kenaikan laba 23% pada tahun lalu diperdagangkan menguat 1% menjadi 4.060 per saham, dengan sumbangan poin pada IHSG sebesar 4,29. 

Bisnis.com, JAKARTA—Keputusan Bank Sentral Amerika Serikat menaikan Fed Fund Rate sebesar 25 bps tidak membuat pasar modal Indonesia bergejolak.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Tito Sulistio mengungkapkan bahwa pelaku pasar telah memprediksikan kenaikan Fed Fund Rate (FFR). Menurutnya, pelaku pasar masih melakukan net buy meskipun The Fed menaikkan suku bunga.
"Lihat saja hari ini, masih net buy. Menurut saya, ini sudah restore in. Mereka [pelaku pasar] sudah perkirakan," ungkapnya di Gedung Bursa Efek Indonesia, Kamis (16/3/2017).
Tito menekannya ada jaminan yang sangat bagus sehingga investor asing betah di Indonesia. Pertama, stabilitas ekonomi tetap terjaga. Kedua, tata kelola ekonomi di Indonesia semakin membaik.
Ketiga, kepercayaan pasar dalam tren meningkat di tengah membaiknya hasil laporan keuangan emiten akhir tahun lalu. Hingga saat ini, lanjut Tito, telah ada sekitar 80 emiten yang menyampaikan hasil kinerja 2016 ke BEI.
Menurut Tito, laporan keuangan 2016 lebih baik dibanding 2015, hal itu sejalan dengan peningkatkan produk domestik bruto. Lanjutnya, kondisi tersebut membuat investor asing semakin betah.
Tak hanya itu, Bursa Efek Indonesia juga telah melakukan relaksasi dengan memberlakukan transaksi margin. Tito mengungkapkan transaksi margin bisa memicu likuiditas dan nilai transaksi di pasar.
Untuk mendorong transaksi margin, Bursa Efek Indonesia telah merevisi aturan tentang Peraturan BEI No. II-H tentang Persyaratan dan Perdagangan Efek dalam Transaksi Margin dan Transaksi Short Selling dan Peraturan BEI No. III-I tentang Keanggotaan Margin dan atau Short Selling.
Salah satu implikasinya, penghuni daftar saham margin bertambah dari sekitar 50 saham menjadi 180 saham. Pada perdagangan Kamis (16/3/2017) pukul 11.56 kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG) berada di level 5.489 atau naik 1,06%.

TEMPO.COJakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan tren positif pada pembukaan perdagangan hari ini dengan naik 39,30 poin atau 0,70 persen ke level 5.471,68. Sedangkan, Indeks LQ45 bertambah 13,079 poin atau 1,46 persen ke level 911,511.

IHSG diprediksi terus melesat positif didukung oleh kenaikan harga sejumlah komoditas dan situasi pasar yang kondusif pasca Bank Sentral AS (The Fed) menaikkan suku bunga acuan 25 basis poin dari 0,75 persen ke 1 persen.

Analis First Asia Capital, David Sutyanto mengatakan pasar juga merespon positif sejumlah isu individual terkait rencana pembagian dividen. "Rupiah cenderung menguat setelah dollar AS melemah tadi malam, dan ikut memberikan sentimen positif di pasar," kata dia, dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 16 Maret 2017.

Baca: The Fed Naikkan Suku Bunga, Rupiah Diprediksi Menguat


David berujar IHSG sepanjang hari ini diperkirakan bergerak di kisaran 5.410 hingga 5.450 atau cenderung di teritori positif.

Sementara itu, kemarin IHSG diketahui masih bergerak bervariasi namun dalam rentang terbatas. Menurut David, penguatan IHSG tertahan menyusul sentimen pasar kawasan Asia yang kurang kondusif mengantisipasi rencana kenaikan Fed Fund Rate.

Simak: The Fed Naikkan Suku Bunga, Waspada IHSG Terkoreksi


David mengatakan aksi beli selektif terutama menyasar sejumlah saham emiten bank BUMN. Hal itu dipicu oleh rencana pembagian dividen dengan porsi yang lebih besar ketimbang tahun sebelumnya. Sedangkan, aksi ambil untung melanda saham infrastruktur yang beberapa sesi perdagangan sebelumnya berhasil menguat.

IHSG kemarin akhirnya ditutup flat di level 5.432,381 atau hanya menguat tipis, yaitu tidak sampai satu poin. "Perdagangan berlangsung sepi dengan nilai transaksi di Pasar Reguler hanya Rp4,3 triliun," kata David.


GHOIDA RAHMAH 
NEW YORK kontan. Bursa Amerika Serikat menguat tajam pada perdagangan Rabu (15/3) setelah bank sentral Federal Reserve menaikkan bunga, seperti perkiraan pasar sebelumnya. 
Dow Jones Industrial Average melompat 112,73 poin aau 0,54% menjadi 20.950,1. Indeks S&P 500 memperoleh 19,81 poin atau 0,84% menjadi 2.385,26. Sedangkan Nasdaq Composite bertambah 43,23 poin atau 0,74% menjadi 5.999,05.
The Fed kemarin malam menaikkan bunga 25 basis poin, menjadi antara 0,75% - 1%. Namun, pengawas moneter ini tak memberi sinyal akan melakukan pengetatan ekonomi lebih lanjut.
"Sikap The Fed tidak se-hawkish yang diperkirakan pasar. Fakta The Fed tidak terlalu agresif artinya mereka cukup puas dan akan tetap di jalur ini," kata Eric Schoenstein, Co-portfolio Manager du Jensen Quality Growth Fund di Portland, Oregon.
Dalam konferensi pers, Gubernur The Fed Janet Yellen meunjuk bursa saham sebagai salah satu indikator ekonomi cukup tenang saat ini. 
"Pasar akan membaca bahwa ini adalah valuasi yang pas, sementara banyak yang merasakan justru cukup mahal," kata Nicholas Colas, Chief Market Strategist di Convergex, New York.


Bisnis.com, JAKARTA— PT Asjaya Indosurya Securities memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (16/3/2017) berpotensi menguat dengan target resisten di level 5.476.
Kepala Riset Indosurya William Surya Wijaya mengatakan rentang konsolidasi masih belum berhasil ditembus hingga perdagangan kemarin, di mana pola pergerakan IHSG masih menunjukkan belum adanya penguatan yang cukup berarti.
Namun, karena support level 5.352 terlihat masih cukup kuat bertahan, ini menunjukkan bahwa posisi IHSG saat ini tinggal menunggu waktu untuk malanjutkan kenaikannya sehingga dapat membentuk pola uptrend jangka pendek kembali setelah dapat menembus resistance level 5.476.
“Hari ini IHSG berpotensi menguat. IHSG bergerak di kisaran 5.352 hingga 5.476,” katanya dalam riset.
Sejumlah saham yang direkomendasikan a.l ADHI, PTPP, ICBP, JSMR, BBNI, BBCA, EXCL, dan BBTN.

Bisnis.com, JAKARTA--PT Reliance Securities memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (16/3/2017) bergerak mixed.
Analis Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan IHSG secara teknikal seakan tertahan pada resistance upper bollinger bands. Peluang pergerakan positif jangka pendek pun mulai terbentuk dengan adanya pola wave AB=CD dengan pergerakan Stochastic yang menuju overbought.
Meskipun demikian momentum dari indikator RSI masih cenderung flat dengan rata-rata pergerakan RSI yang flat sejak awal bulan Maret. "Sehingga diperkirakan IHSG masih akan bergerakan mixed dua arah dengan range pergerakan 5.385-5.450," katanya dalam riset.
Adapun, saham-saham yang dapat diperhatikan diantaranya AKRA, BSDE, BWPT, INCO, ITMG, ELSA, dan MDLN.
Kemarin, nayoritas bursa asia bergerak tertekan di mana Indeks saham di jepang dan hong kong dibuka gap down dengan ditutup melemah. Hang Seng turun 0,2% dan indeks Hang Seng China Enterprises kehilangan 0,4%, keduanya menutupi penurunan awal lebih dari 0,7% di awal sesi perdagangan.
"Aksi tunggu investor terhadap keputusan The Fed menjadi triger pergerakan yang cenderung mixed tertekan di bursa Asia."
Adapun, IHSG pun tertekan pada sesi kedua meskipun dapat ditutup menguat tipis 0.79 poin sebesar 0.01% dilevel 5432.38 dengan volume yang relatif rendah dari perdagangan sebelumnya. Indeks sektor pertanian menjadi pionir penurunan sedangkan indeks sektor pertambangan menjadi penyeimbang diakhir sesi perdagangan.
IHSG tertekan sejak pembukaan sesi kedua akibat sentimen neraca perdagangan yang tidak sesuai ekspektasi di mana neraca perdagangan Indonesia pada bulan Februari mengalami defisit dilevel US$1,31 miliar dari US$1,43 miliar dengan ekspektasi awal surplus di level US$1,6 miliar.
Bisnis.com JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Kamis (16/3/2017) diprediksi masih rentan terhadap adanya sell-off pasca keputusan Bank Sentral AS menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin.
Senior Analyst PT Binaartha Parama Sekuritas Reza Priyambada mengatakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rentan untuk memiliki sell-off. Kondisi tersebut sudah terjadi pada sesi perdagangan intraday Rabu (15/3/2017), di mana IHSG telah melemah untuk sementara sebelum akhirnya naik.
“Posisi ini masih memiliki kemungkinan untuk melanjutkan pelemahan jika sentimen global yang tidak mengubah cara mereka, terutama setelah pengumuman The Fed,” katanya dalam riset.
Namun, menurutnya sepanjang tidak dispekulasikan dengan memanfaatkan sentimen yang ada maka seharusnya IHSG, rupiah dan pasar obligasi akan cenderung stabil dimana pelemahan yang terjadi beberapa hari terakhir dapat dieliminir.
“Kita harus percaya bahwa pemerintah bekerja sama dengan Bank Indonesia dan instansi terkait pemerintahan lainnya tentu sudah mengantisipasi kondisi ini. Jangan terlalu lebay menganggap aliran dana asing akan hengkang hanya karena kenaikan fed fund rate sebesar 25 bps. Instrumen keuangan dalam negeri telah disiapkan dan diantisipasi untuk menghadapi kenaikan ini,” katanya saat dihubungi Bisnis.com, Kamis (16/3/2017) dini hari.
Reza menambahkan kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral AS (fed fund rate/FFR) tersebut  sebenarnya telah diantisipasi dan diharapkan sebelumnya. Dengan demikian, semestinya tidak perlu seolah-olah panik dengan melakukan aksi masif untuk sell-off.
Pada perdagangan Kamis (16/3/2017), dia menyarankan investor untuk memborong saham PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN), PT Indika Energy Tbk. (INDY), PT Timah (Persero) Tbk. (TINS), PT Waskita Karya (Persero)Tbk. (WSKT), PT Kresna Graha Investama Tbk.  (KREN), dan PT Semen Baturaja (Persero) Tbk. (SMBR).
Reza mengungkapkan pada perdagangan Rabu (15/3/2017), pergerakan IHSG cenderung variatif dalam perdagangan intraday-nya. Menurutnya, pelaku pasar di awal sesi sempat terpengaruh pergerakan laju bursa saham Asia yang terpengaruh pelemahan bursa saham global sebelumnya.
Sementara, lanjutnya, pergerakan bursa saham global sebelumnya cenderung melemah setelah pelaku pasar kembali menahan diri jelang pertemuan 2 hari The Fed untuk memutuskan untuk tetap atau menaikan tingkat suku bunganya.
Belum lagi imbas dari pergerakan rupiah yang juga cenderung variatif melemah, turut mempengaruhi laju IHSG. Akan tetapi, jelang akhir sesi pergerakan IHSG mampu menguat yang ditopang dari saham-saham pertambangan terutama saham PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) yang banyak dinilai positif oleh analis terkait tambahan kinerja dari Amman Mineral dan rencana menerbitkan obligasi untuk ekspansi. Selain itu, juga ditopang oleh imbas kenaikan harga batu bara.

Bisnis.com, JAKARTA-- PT Binaartha Sekuritas memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (16/3/2017) menjaga support di level 5.412
Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama mengatakan kemarin IHSG ditutup menguat tipis 0,01% di level 5.432,38. Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support berada pada level 5.422,10 dan 5.411,82. Sementara itu, resistance berada pada level 5.445,07 dan 5.457,76.
Sementara itu, berdasarkan indikator, MACD sudah menunjukkan pola golden cross di area positif, sedangkan stochastic dan RSI masih berada di area netral. Namun demikian, terdapat pola bearish gravestone doji yang mengindikasikan adanya potensi koreksi sehat pada indeks.
"Dengan demikian, IHSG akan berpeluang menuju ke level support di area 5.422 dan 5.412," katanya dalam riset.
Adapun sejumlah saham yang harus diperhatikan adalah APLN, INDY, TINS, WSKT, KREN, dan SMBR."


Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) terus menguat hingga akhir sesi I perdagangan hari ini, Rabu (15/3/2017).
Di akhir sesi I, IHSG menguat 0,02% atau 0,82 poin ke level 5.432,40, setelah dibuka dengan kenaikan 0,04% atau 2,09 poin di level 5.433,68.
Sepanjang perdagangan hari ini IHSG bergerak di kisaran 5.427,81 - 5.447,49.
Sebanyak 128 saham menguat, 146 saham melemah, dan 265 saham stagnan dari 539 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Tiga dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak positif dengan dorongan utama dari sektor perdagangan yang menguat 0,56%.
Adapun, enam sektor lainnya melemah dengan tekanan utama dari sektor pertanian yang turun 0,65%.
Di bursa regional, indeks FTSE Malay KLCI naik melemah 0,33%, indeks FTSE Straits Time Singapura turun 0,26%, indeks SE Thailand menguat 0,04%, sedangkan indeks PSEi Filipina turun 0,23%.
Analis Teknikal Mandiri Sekuritas Hadiyansyah mengatakan kemarin indeks naik 22 poin (0,41%) ke 5.431. Adapun, hari ini IHSG akan menguji resistance 5.450, sementara indeks sektor keuangan ditutup membuat level tertinggi baru.
"Pergerakan IHSG hari ini kami estimasi akan bergerak dengan rentang pergerakan di 5.372 sampai dengan 5.459," katanya dalam riset.
Sementara itu, Badan Pusat Statistik hari ini melaporkan kinerja perdagangan Indonesia untuk bulan Februari 2017.
Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan kemarin, Selasa (14/3/2017).
IHSG ditutup menguat 0,41% atau 22,21 poin ke level 5.431,58, setelah pagi tadi dibuka menguat 0,12% atau 6,58 poin ke posisi 5.415,95.
M. Nafan Aji Gusta Utama, Analis Binaartha Sekuritas mengemukakan IHSG ditutup menguat 0.41%, dipengaruhi oleh berbagai macam sentimen positif diantaranya kondisi makroekonomi Indonesia yang cenderung stabil.
Dia mengatakan terdapat pernyataan Menko Perekonomian Darmin Nasution yang memproyeksikan, bahwa pertumbuhan kuartal pertama tahun 2017 dapat mencapai lebih dari 5% dari periode sebelumnya. Selain itu, terdapat pernyataan Goldman Sachs yang menilai bahwa peningkatan rating dari S&P dapat meningkatkan capital inflow ke Indonesia.
“Terbukti dengan penguatan indeks hari ini, belum ditambah lagi dengan adanya dana repatriasi amnesti pajak yang masuk ke pasar modal Indonesia,” kata Nafan saat dihubungi kemarin, Selasa (14/3/2017).
💘
JAKARTA kontan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Selasa (14/3) ditutup menguat 0,41% ke level 5,431.585. Pelaku pasar pun dinilai sudah siap menyambut kenaikan suku bunga The Fed. Bahkan, selama dua hari terakhir, investor asing juga membukukan net foreign buy.
Mengutip data RTI, aksi beli asing atau net foreign buy pada Selasa (14/3) tercatat mencapai Rp 457 miliar. Adapun sektor infrastruktur dan pertambangan memimpin penguatan masing-masing 1,45% dan 1,19%. Sementara volume transaksi hari ini tercatat 24,82 miliar senilai Rp13,502 triliun.
Chrsitian Saortua, Analis Minna Padi Investama bilang, penguatan IHSG hari ini didukung oleh aksi beli asing. “Padahal saat ini sedang gencar sentimen The Fed yang akan menaikkan suku bunga pada Kamis dini hari besok,” ujarnya kepada KONTAN.
Menurut Christian, investor asing sudah menghitung dampak tersebut dan menganggap bahwa potensi pertumbuhan pasar saham Indonesia masih lebih menarik dibanding pasar US.
Aditya Perdana Putra, Analis PT Semesta Indovest juga bilang aksi beli asing tersebut yang mencapai Rp406,8 miliar pada Senin (13/3) juga menunjukkan sikap pelaku pasar dalam menyambut kenaikan suku bunga The Fed. “Investor cenderung membeli saham di valuasi murah untuk trading harian dengan cuan yang tipis,” ujarnya kepada KONTAN.
Namun begitu, investor tetap perlu waspada lantaran akan ada rilis data perdagangan Indonesia. Selain itu, Bank Indonesia pun bakal mengumumkan posisi BI 7days reverse repo rate pada Kamis mendatang. “Bisa saja terjadi koreksi dalam jangka pendek,” ujar Christian.
Christian memprediksi pergerakan IHSG Rabu (15/3) akan berada di rentang 5.380 – 5.480. Menurutnya, aksi beli asing masih akan mendominasi pergerakan indeks. 
TEMPO.COJakarta - Kepala Ekonom PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Anton Hermanto Gunawan memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada akhir 2017 bisa tembus 6.100 untuk skenario optimistis. Untuk skenario moderat, indeks akan berada di level 5.800 dan membukukan kenaikan laba per saham (EPS) menjadi 14,8 kali. Lonjakan itu karena mempertimbangkan kondisi makro yang membaik. Pada penutupan akhir 2016, IHSG berada di level 5.296.

“Namun penutupan indeks bisa anjlok ke level 4.925 jika belanja fiskal mengecewakan dan nilai imbal hasil surat utang pemerintah Amerika Serikat naik melampaui perkiraan,” ujar Anton dalam hasil risetnya yang berjudul “Outlook and Strategy 2017 Another Year of Fiscal Consolidation”, Ahad, 29 Januari 2017.

Baca: Kepemilikan Saham Investor Domestik Capai 45,88 Persen  

Menurut Anton, sepanjang 2017, ada dua bagian penting dalam perekonomian nasional, yakni harga komoditas dan program amnesti pajak yang akan menopang ekonomi pada semester pertama. Namun kondisi fiskal dan risiko eksternal diprediksi cukup berat pada semester kedua 2017. Stimulus fiskal, nilai kurs yang stabil, dan pengendalian inflasi akan menopang kinerja pasar saham karena terbatasnya kebijakan pelonggaran moneter. Pertumbuhan pendapatan para emiten juga akan menopang kinerja indeks saham. “Kami sarankan memilih saham-saham yang memiliki nilai kapitalisasi pasar besar,” ucapnya.

Anton memperkirakan pasar obligasi masih akan positif, tapi di pasar surat utang pemerintah akan minim katalis. Dia menilai investasi di obligasi rupiah masih akan menguntungkan, tapi tidak akan seperti 2016 karena beberapa katalis pada tahun lalu sudah tidak ada lagi tahun ini.  Ini termasuk nilai imbal hasil obligasi valuta asing (global bond) yang kemungkinan mencapai level terendah karena ketatnya kondisi moneter global dan melemahnya kurs akibat kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (Fed Fund Rate).

Baca: Kadin: Trump Effect, Rupiah Berpotensi Melemah

Gejolak pasar tahun ini, ujar Anton, juga berpotensi meningkat akibat dampak rencana keluarnya Inggris dari keanggotaan Uni Eropa (Brexit) serta agenda politik Amerika dan negara-negara Eropa. Dia memprediksi nilai imbal hasil surat utang negara (SUN) dengan tenor sepuluh tahun sebesar 7,25 persen atau 6,91-7,55 persen. Tahun lalu, nilai imbal hasilnya 7,97 persen. Prediksi itu mempertimbangkan imbal hasil obligasi pemerintah Amerika sebesar 2,6 persen, suku bunga Bank Indonesia 7-day reverse repo rate 4,75 persen, dan kurs rupiah sebesar 13.400 per dolar Amerika.

“Ini akan memberikan rata-rata imbal hasil investasi kepada obligasi pemerintah dalam rupiah sebesar 8,93-13,38 persen pada 2017,” katanya.

Baca: Kemenkeu Luncurkan Fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor

Anton berujar, sentimen positif masih datang dari nilai imbal hasil riil obligasi pemerintah dalam rupiah dan prediksi kenaikan peringkat surat utang Indonesia pada 2017. Risiko utama pasar obligasi tahun ini adalah kenaikan Fed Fund Rate yang lebih cepat dari perkiraan, pelemahan ekonomi Cina, devaluasi kurs yuan, dan jika rupiah mengalami depresiasi lebih dari 14 ribu per dolar Amerika.

ABDUL MALIK

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

Tren harga saham (yang JO inves) ctak tertinggi (2021-2024) #3

IHSG: ATH (all time high) @ Inflasi THS bbri ctak rekor : 5850 (05 Januari 2024):  🍐 THS midi ctak rekor: 525 (19 September 2023): 2010-2023:  THS PGEO : 1680 (10 Oktober 2023): long white body juga:  🍒 THS pgeo ctak rekor: 1645 (18 September 2023): teknikal candle stick: long white body:  THS bbri ctak rekor tertinggi 5700, spanjang zsejarah :  🍉 THS asri ctak rekor tertinggi dalam periode lebe dari 1 taon terakhir (s/d 17 Juli 2023): 🍏 THS adro tampak mulai menggeliat, scara teknikal candle stick, kekuatan tren naek : three white soldier mase berbekas, walo ada teknikal turun shooting star:  🍉 BOTTOM (d ihsg) s/d Lampu SENTER (d ihsg), berikut THS yang diinves + trading BY JO:  🍑  Daftar Saham Ctak Harga tertinggI dalam 2023, neh :  🍊 THS asii s4 upside breakthrough k 6875 neh per tgl 31 Juli 2023, ada teknikal CS: bullish engulfing:    🍉 THS KIJA ctak tertinggi per tgl 07 Juli 2023: 161, mungkin terimbas berita Movieland sudah bisa beroperasi di Jababeka, Bekasi. Mungkin jug

ihsg per tgl 15 Juli 2014

JAKARTA – Indeks acuan bursa Asia Tenggara bergerak mixed pada pertengahan perdagangan Selasa (15/7/2014), dimana Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta mencatatkan kinerja terbaik. Berdasarkan data Bloomberg yang dihimpun Bisnis, dari enam indeks yang dipantau, tiga di antaranya menguat, dua melemah, dan KLC Index di Kuala Lumpur, Malaysia tengah libur nasional. IHSG membukukan kenaikan tertinggi yakni sebesar 0,54%, diikuti oleh Vietnam Ho Chi Minh Index yang naik 0,52%. Sementara itu, SET Index di Bangkok Thailand terkoreksi paling tajam, yakni sebesar 0,12%. Kinerja Bursa Saham Asia Tenggara Kota     15/7/2014     Perubahan      Pukul (WIB)     Jakarta      5.047,96     +0,54%      12.00     Ho Chi Minh      589,3     +0,52%      11.32     Manila      6.830,75     +0,01%      12.09     Singapura      3.290,32     -0,02%      11.53     Bangkok      1.527,42     -0,12%      11.48     Kuala Lumpur      Libur     Libur      Libur     Sumber: Bloomberg, 2014 http://