Langsung ke konten utama

ihsg ANTARA 5500-5700: per tgl 09 Juni (17-31 Mei ;10-28/ April) 2017 (link k HARGA MINYAK, isu geopolitik Trump); 15 Mei 2017


Jakarta - Pelemahan yang sudah mewarnai pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali berlanjut hingga menutup perdagangan akhir pekan ini. IHSG semakin meninggalkan level 5.700.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sore ini cenderung menguat. Dolar AS berada di posisi Rp 13.292 dibanding posisi kemarin sore di Rp 13.306.

Pada perdagangan preopening, IHSG melemah 3,668 poin (0,06%) ke level 5.699,254. Indeks LQ45 juga turun 0,922 poin (0,10%) ke level 955,518.

Mengawali perdagangan, Jumat (9/6/2017), IHSG dibuka melemah 7,731 poin (0,14%) ke level 5695,191. Indeks LQ45 berada di level 954,545 atau turun 1,895 poin (0,20%).

Hingga pukul 09.05 waktu JATS, IHSG masih bergerak pada zona merah, dengan pelemahan 8,356 poin (0,15%) ke level 5.694,566. Indeks LQ45 melemah 2,153 poin (0,23%) ke level 954,287.

Berlanjut hingga penutupan perdagangan sesi pertama siang ini, IHSG semakin terpuruk meninggalkan level 5.700. IHSG turun 13,568 poin (0,24%) ke 5.689,354. Indeks LQ45 turun 2,644 poin (0,28%) ke 953,796.

IHSG meninggalkan level 5.700. IHSG sempat berada pada posisi tertinggi di 5.704 dan terendah 5.685. Hingga siang ini, telah terjadi 142.048 kali transaksi sebanyak 3,8 miliar lembar saham senilai Rp 3,4 triliun.

Semakin sore, IHSG semakin terpuruk menjauhi 5.700. IHSG turun 27,399 poin (0,48%) ke 5.675,523. Indeks LQ45 turun 5,956 poin (0,62%).

Sebanyak 8 sektor saham mengalami pelemahan, dipimpin sektor industri campuran yang turun 1,61%. Ada 140 saham yang mengalami penguatan, 174 saham melemah dan 119 saham stagnan.

Sementara itu, bursa regional tampak variatif. Berikut situasi di bursa regional sore hari ini:

Indeks Nikkei 225 naik 104,000 poin (0,52%) ke level 20.013,260.
Indeks Komposit Shanghai naik 8,070 poin (0,26%) ke level 3.158,400
Indeks Straits Times naik 17,140 poin (0,53%) ke level 3.254,190
Indeks Hang Seng turun 32,771 poin (0,13%) ke level 26.030,289.

Saham-saham yang masuk jajaran top gainers di antaranya adalah, Siloam Internasional (SILO) naik Rp 600 ke Rp 12.300, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 550 ke Rp 75.500, Semen Indonesia (SMGR) naik 350 ke Rp 9.375, Bank of India (BSWD) naik Rp 285 ke Rp 2.200.

Saham-saham yang masuk jajaran top losers di antaranya adalah United Tractors (UNTR) turun Rp 700 ke Rp 26.500, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 275 ke Rp 17.175, Bank Rakyat Indonesia (BBRI) turun Rp 275 ke Rp 14.375 dan Pelat Timah Nusantara (NIKL) turun Rp 270 ke Rp 4.780. (dna/mkj)
Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah menjelang akhir pekan ini. Investor asing pun masih melakukan aksi jual.
Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (9/6/2017), IHSG merosot 27,39 poin atau 0,48 persen ke level 5.675,52. Indeks saham LQ45 susut 0,62 persen ke level 950,48. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan kecuali indeks saham Pefindo25 naik 0,27 persen.
Ada sebanyak 174 saham merosot sehingga menekan IHSG. Sedangkan 140 saham menguat dan menahan pelemahan IHSG. 118 saham lainnya diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 278.806 kali dengan volume perdagangan 7,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham mencapai Rp 6,9 triliun. Investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 1,02 triliun di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.289.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham susut kecuali sektor saham industri dasar naik 0,11 persen dan sektor saham infrastruktur mendaki 0,39 persen. Sektor saham aneka industri melemah 1,61 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham keuangan merosot 0,98 persen dan sektor saham pertanian tergelincir 0,72 persen.
Saham-saham yang catatkan top gainers antara lain saham FIRE melonjak 50 persen ke level Rp 750 per saham, saham FINN naik 34,83 persen ke level Rp 240 per saham, dan saham ESTI menanjak 34,55 persen ke level Rp 148 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham BGTG turun 10,20 persen ke level Rp 132 per saham, saham ASBI merosot 9,74 persen ke level Rp 352 per saham, dan saham FAST tergelincir 9,62 persen ke level Rp 1.410 per saham.
Menjelang akhir pekan ini, bursa Asia bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 0,13 persen ke level 26.030 dan indeks saham Taiwan susut 0,26 persen ke level 10.199. Sementara itu, indeks saham Korea Selatan Kospi naik 0,77 persen ke level 2.381,69, indeks saham Jepang Nikkei mendaki 0,52 persen ke level 20.013, indeks saham Shanghai menanjak 0,26 persen ke level 3.158,40, dan indeks saham Singapura naik 0,53 persen ke level 3.254.
Analis PT Semesta Indovest Aditya Perdana menuturkan, sentimen negatif bayangi laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Hal itu ditunjukkan dari pelaku pasar yang juga mengabaikan sentimen dari rilis cadangan devisa sempat sentuh posisi tertinggi mencapai US$ 124 miliar pada Mei 2017.
Aditya menilai, IHSG alami sentimen negatif dengan pergerakan saham-saham unggulan terutama dari sektor bank dan aneka industri tertekan. Pelaku pasar dinilai merealisasikan keuntungan di sejumlah saham bank dan aneka industri, salah satunya saham PT Astra International Tbk (ASII).
"Saham unggulan terutama di sektor bank dan PT Astra International Tbk turun. Tren profit taking terjadi sejak 18 Mei hingga sekarang. Ini juga terlihat dari 4-5 Juni sudah banyak tekanan di saham unggulan terutama bank dan aneka industri," jelas dia saat dihubungi Liputan6.com.
Ia menambahkan, pelaku pasar juga mencari sentimen positif lainnya usai IHSG sentuh level tertinggi setelah lembaga pemeringkat internasional Standard and Poor's menaikkan peringkat utang pemerintah Indonesia.
Aditya menuturkan, pelaku pasar merespons negatif dari sejumlah peristiwa di global antara lain pemilihan umum di Inggris dan teror bom di London. Ditambah menanti hasil pertemuan bank sentral Amerika Serikat atau the Federal Reserve.
"Pasar juga mengantisipasi pertemuan bank sentral Amerika Serikat atau the Federal Reserve pada pekan depan. Kemungkinan the Federal Reserve menaikkan suku bunga pada pertemuan Juni 2017. Kemungkinan kenaikan mencapai 50 persen," kata dia.
👊
Bisnis.com, JAKARTA - IHSG pada perdagangan bursa Saham hari ini, Rabu 31 Mei 2017 diperkirakan akan bergerak di kisaran 5672 – 5797 dengan kecenderungan menguat.
William Surya Wijaya, Analis Indosurya Sekuritas dalam risetnya menjelaskan IHSG jelang pergantian bulan masih menunjukkan pola pergerakan yang terkonsolidasi.
Menurutnya, kemampuan untuk mencetak rekor baru masih terlihat cukup besar namun belum terlihat akan terealisasi dalam jangka pendek.
Saat ini capital inflow masih menjadi salah satu faktor penunjang kenaikan IHSG, di sisi lain fluktuasi harga komoditas juga turut memberikan pengaruh terhadap pola gerak IHSG, hari ini IHSG berpotensi menguat.
Berikut ini menu saham-saham pilihan yang layak dipantau untuk perdagangan hari ini.
- ICBP
- UNVR
- PGAS
- KLBF
- INDF
- PWON
- EXCL
- TLKM
- GGRM
👂

INILAHCOM, Jakarta-Pada perdagangan Selasa (30/5/2017), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 18,94 poin (0,33%) ke posisi 5.693,391.
Sepanjang perdagangan, indeks mencapai level tertingginya di 5.730,056 atau menguat 17,725 poin dan mencapai level terendahnya di angka 5.693,391 atau melemah 18,940 poin.
Sebanyak 141 saham naik, 183 saham turun, 130 saham stagnan dan 137 saham tidak ditransaksikan sama sekali.
Mayoritas sektor saham mendukung pelemahan IHSG. Saham-saham di sektor infrastruktur memimpin pelemahan 0,98%, disusul industri dasar yang turun 0,68%, konsumer 0,67%, properti 0,44%, aneka industri 0,21%, keuangan 0,21%, dan pertambangan 0,14%.
Nilai transaksi di pasar reguler mencapai Rp3,8 triliun dan Rp1,5 triliun di pasar negosiasi. Total transaksi mencapai Rp5,36 triliun.
Sementara itu, investor asing mencatatkan pembelian saham senilai Rp1,59 triliun dan penjualan saham senilai Rp1,74 triliun. Alhasil, investor asing mencatatkan penjualan saham bersih (net foreign sell) senilai Rp148,9 miliar. [jin]
- See more at: http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/2382096/ihsg-berakhir-tiarap-1894-poin-ke-5693#sthash.NT0h5LoT.dpuf
Bisnis.com, JAKARTA - Investor asing membukukan aksi jual bersih atau net sell pada perdagangan hari ini, Selasa (30/5/2017).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesiatotal net sell asing pada perdagangan hari ini mencapai Rp148,61 miliar.
Investor asing melakukan aksi jual sebanyak 829,65 juta lembar saham senilai sekitar Rp1,76 triliun.
Sementara itu, aksi beli investor asing tercatat mencapai 434,27 juta lembar saham senilai sekitar Rp1,60 triliun.
Adapun, total nilai transaksi yang terjadi di lantai bursa mencapai Rp5,41 triliun dengan volume perdagangan sekitar 9,29 miliar lembar saham.
Sementara itu, IHSG ditutup melemah 0,33% atau 18,94 poin ke level 5.693,39 setelah dibuka di zona merah dengan pelemahan 0,20% atau 11,55 poin di posisi 5.700,77.
Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 5.693,39 - 5.730,06.
Dari 547 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 138 saham menguat, 175 saham melemah, dan 234 saham stagnan.

Berikut ini ringkasan perdagangan saham oleh investor asing:
30 Mei
Rp148,61 miliar
Net sell
29 Mei
Rp6,48 triliun
Net sell
26 Mei
Rp35 miliar
Net sell
24 Mei
Rp11,87 miliar
Net buy
23 Mei
Rp229,54 miliar
Net buy
22 Mei
Rp675,47 miliar
Net buy
19 Mei
Rp101,14 miliar
Net sell
18 Mei
Rp393,74 miliar
Net buy
17 Mei
Rp202,16 miliar
Net sell
16 Mei
Rp438,29 miliar
Net buy
 Sumber: BEI
💂
Bisnis.com, JAKARTA -- Indeks harga saham gabungan pada Jumat (26/5/2017) diprediksi bergerak di kisaran 5.673-5.746.

Lanjar Nafi, analis Reliance Sekuritas Indonesia, mengatakan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) secara teknikal terkonsolidasi pada perdagangan hari ini pasalnya dibuka cenderung lebih rendah dari penutupan meskipun turun.

IHSG telah berhasil menguji support MA25 setelah break out support MA7. Meskipun demikian peluang rebound jangka pendek masih kecil kemungkinan melihat Indikator Stochastic, Indikator RSI, dan Pola pergerakan IHSG jangka menengah yang cenderung bearish.

"Sehingga diperkirakan IHSG masih bergerak mixed mencoba rebound pada support MA25 dengan kisaran pergerakan 5.673-5.746," kata Lanjar dalam riset yang terbit pada Rabu (24/6/2017).

Saham-saham yang dapat diperhatikan TOTL, ROTI, MNCN, ADRO, GIAA, dan MYOR.

Pada perdagangan Rabu (24/5/2017) IHSG kembali tertekan dengan ditutup turun 27,18 poin atau 0.l,47% ke level 5703,43 menjelang libur dan bulan Ramadhan. Menurut Lanjar, katalis dalam negeri cenderung sepi. Investor dipaksa menunggu data inflasi awal bulan depan.

Indeks sektor keuangan menjadi penekan aksi jual dengan melemah 0,83%. Investor pun cenderung sepi, net buy investor asing hanya sebesar Rp11,85 miliar pada perdagangan hari ini.
👀

JAKARTA. Gerak liar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat akhir perdagangan dalam dua hari di awal pekan berpeluang kembali terjadi besok. Survei KONTAN pada 10 analis menunjukkan prediksi yang terbelah imbang.

Lima analis memperkirakan, IHSG akan menguat dan lima analis memperkirakan indeks akan turun. Median support IHSG besok berada di level 5.614 dengan median resistance 5.679. (lihat Harian KONTAN, 17 Mei 2017)


Muhammad Nafan Aji Gusta Utama, analis Binaartha Parama Sekuritas memperkirakan, IHSG hari ini berpotensi turun lagi. Dari sisi teknikal, candle membentuk pola black closing marubozu. "Ditambah lagi oleh faktor minimnya sentimen dalam negeri dan faktor geopolitik yang turun mempengaruhi keputusan investor untuk wait and see," kata Nafan.

Achmad Yaki, analis BCA Sekuritas memperkirakan kenaikan IHSG. Dia mengatakan, IHSG hari ini tertekan beberapa saham perbankan yang memiliki bobot besar seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang koreksi.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang hari sebelumnya naik tinggi pun menjadi pemberat kedua IHSG. "Jika masih turun, malah bisa jadi potensi untuk buy on weakness saham perbankan, terutama BBCA," kata Yaki.

Kedua analis mengungkapkan, perubahan portofolio indeks MSCI berpeluang menambah tenaga bagi IHSG, terutama bagi 10 saham penghuni baru MSCI Global Small Cap - Indonesia Index. Kesepuluh saham ini adalah PT Blue Bird Tbk (BIRD), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), PT Harum Energy Tbk (HRUM), PT Indofarma Tbk (INAF), PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL), PT MNC Investama Tbk (BHIT), PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA), dan PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP). Tapi, sentimen positif atas saham-saham ini kemungkinan berlangsung dalam jangka pendek.

Selasa (16/5), IHSG melorot 0,74% ke level 5.647. Nilai transaksi pasar saham mencapai Rp 6,7 triliun dengan volume transaksi 7,81 miliar saham. Nilai dan volume transaksi ini masih berada di bawah nilai dan volume harian rata-rata Bursa Efek Indonesia sepanjang 2017. Frekuensi transaksi justru mencapai 368.282 kali, lebih tinggi ketimbang frekuensi transaksi harian rata-rata.

Sektor industri dasar mempimpin penguatan di angka 1,34%, disusul sektor pertambangan yang naik 1,22% dan sektor perkebunan 0,16%. Sektor finansial mencetak penurunan terbesar dengan minus 1,90%, disusul sektor aneka industri dan properti.
💂
Bisnis.com, JAKARTA -- Musim mengincar tunjangan hari raya (THR) telah tiba. Return emiten consumer goods, ritel dan telekomunikasi pun bakal menggemuk.
William Surya Wijaya Vice President of Research PT Indosurya Mandiri Sekuritas mengatakan saham barang-barang konsumsi, ritel dan telekomunikasi akan lebih menarik bagi investor.
"Biasanya kinerja sektor konsumsi naik di musim-musim seperti itu [Lebaran]," ungkapnya Sabtu, (13/5/2017).
William merekomendasikan saham INDF, ICBP, UNVR dan MAPI yang layak dikoleksi menjelang Lebaran. Aktivitas konsumsi masyarakat jelang Lebaran, katanya, selalu meningkat.
Peningkatan konsumsi masyarakat menjelang Lebaran akan terlihat dari meningkatnya kinerja penjualan triwulan. Menurutnya, pembaikan kinerja dari efek musiman itu juga bakal mengkerek harga saham emiten-emiten peritel dan consumer goods.💃Selain itu, William juga merekomendasikan saham-saham yang bergerak di bidang telekomunikasi dan infrastruktur. Dia menilai sektor infrastrutur sangat berkaitan dengan telekomunikasi, khususnya bila ingin meraih return yang menarik pada jangka panjang.
Adapun rekomendasi saham dari sektor telekomunikasi dan infrastruktur adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM), PT XL Axiata Tbk. (EXCL) dan PT Jasa Marga Tbk. (JSMR).
Dia menilai di era digital, masyarakat yang dulu mengirimkan surat dan kartu pos untuk keluarga yang jauh, kini cukup mengirim pesan singkat dan berkomunikasi via suara serta visual.
Menurutnya, aktivitas itu juga akan menyumbang kinerja yang baik bagi emiten telekomunikasi.
💃
Bisnis.com, JAKARTA— Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) berakhir melemah pada perdagangan terakhir sebelum akhir pekan yang panjang, Jumat (28/4/2017).
IHSG ditutup melemah 0,38% atau 21,73 poin ke level 5.685,30, setelah dibuka dengan kenaikan 0,14% atau 8,06 poin di posisi 5.715,08.
Pelemahan IHSG berlanjut pada penutupan perdagangan hari kedua, setelah kemarin berakhir turun 0,34% ke posisi 5.715,08.
Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG telah bergerak di kisaran 5.684,59 – 5.724,51.
Dari 541 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 122 saham menguat, 201 saham melemah, dan 218 saham stagnan.
Tujuh dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir negatif, dipimpin oleh sektor konsumer (-1,21%) dan tambang (-1,13%).
Adapun, sektor pertanian dan finansial masing-masing menguat 1,12% dan 0,39%.
IHSG melemah di saat bursa saham lainnya di Asia Tenggara terpantau bergerak variatif dengan indeks FTSE Malay KLCI (+0,01%), indeks PSEi Filipina (-0,85%), indeks FTSE Straits Time Singapura (+0,27%), dan indeks SE Thailand (-0,16%).
Pelemahan IHSG sejalan dengan bursa saham Asia yang tergelincir dari level tertinggi baru dalam 22 bulan, seiring ketidakpastian seputar rencana kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump serta berlanjutnya kekhawatiran geopolitik yang membebani pergerakan indeks regional menjelang rilis laporan keuangan dari sejumlah bank terbesar di China.
Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,3% ke 149,02 pada pukul 4.42 sore waktu Hong Kong (pukul 15.42 WIB), meskipun tetap bergerak menuju kenaikan bulanan keempat berturut-turut, rentetan penguatan terpanjang dalam dua tahun.
Trump mengingatkan kemungkinan adanya konflik yang besar dengan Korea Utara. Sementara itu, para pemimpin kubu Republik di Kongres AS kemarin menyatakan bahwa mereka belum siap untuk menggelar pengambilan suara dalam hal pencabutan Obamacare.
Di sisi lain, agenda putaran kedua pemilihan presiden di Prancis menginjak 10 hari terakhir menjelang pelaksanaannya.
“Terdapat ketidakpastian, termasuk bagaimana Trump akan merealisasikan janji-janjinya serta hasil akhir seperti apa yang akan terlihat dari pilpres Prancis,” ujar Margaret Yang, analis CMC Markets di Singapura, seperti dikutip dari Bloomberg.
Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 ditutup melemah 0,22% atau 1,09 poin ke 499,26, setelah dibuka dengan kenaikan 0,28% atau 1,38 poin di posisi 501,73.

Saham-saham penekan IHSG:
 Kode
(%)
UNVR
-2,68
HMSP
-0,78
ADRO
-3,80
TOWR
-4,87
Saham-saham pendorong IHSG:
Kode
(%)
TLKM
+0,92
BBCA
+0,71
INKP
+13,04
BDMN
+2,72

 Sumber: Bloomberg
👊
Jakarta detik- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat menghijau setelah sehari kemarin bergerak di zona merah. Sayang, penguatan yang terjadi langsung diwarnai aksi jual investor lokal, sehingga membuat IHSG terperosok ke zona merah.

Ancang-ancang mencatat rekor baru pun gagal tercapai. Rekor tertinggi IHSG secara intraday tercatat pada 26 April 2017 lalu pada 5.726. Sementara posisi tertinggi IHSG hanya menyentuh posisi 5.724.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) siang ini stagnan. Dolar AS berada di posisi Rp 13.325 dibandingkan posisi kemarin sore Rp 13.323.

Pada perdagangan preopening, IHSG naik 8,057 poin (0,14%) ke level 5.715,085. Sedangkan Indeks LQ45 menguat 2,024 poin (0,21%) ke level 948,117.

Membuka perdagangan akhir pekan, Jumat (28/4/2017), IHSG menanjak 16,541 poin (0,29%) ke level 5.723,569. Indeks LQ45 melaju 3,286 poin (0,35%) ke level 949,379.

Sayang, penguatan yang terjadi langsung diserbu aksi jual. IHSG melemah 11,353 poin (0,20%) ke 5.695,675. Indeks LQ45 melemah 3,231 (0,34%) ke 942,862.

Investor asing belum berhenti berburu saham meski IHSG sudah naik tinggi. Namun investor lokal malah melakukan aksi jual untuk mengakumulasi keuntungan setelah IHSG naik tinggi.

Hanya tiga sektor saham yang masih bertahan menguat sementara sisanya terpantau melemah. Pelemahan dipimpin saham-saham sektor industri dasar yang turun 0,71%.

IHSG tak melemah sendirian. Bursa-bursa Asia kompak bergerak melemah siang ini, hanya sebagian kecil yang masih bertahan menguat. Situasi geopolitik yang memanas memberi sentimen negatif ke pelaku pasar di regional.

Berikut situasi di bursa regional siang hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 turun 74,61 poin (0,39%) ke level 19.177,25.
  • Indeks Hang Seng melemah 110,21 poin (0,45%) ke level 24.588,27.
  • Indeks Komposit Shanghai berkurang 10,64 poin (0,34%) ke level 3.141,55.
  • Indeks Straits Times naik 3,88 poin (0,12%) ke level 3.175,24.
Saham-saham yang masuk jajaran top gainers di antaranya adalah, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 650 ke 67.050, Asuransi Jasa Tania (ASJT) naik Rp 180 ke Rp 955, Indofood CBP (ICBP) naik Rp 175 ke Rp 8.875 dan Indosat (ISAT) naik Rp 150 ke Rp 7.300.

Saham-saham yang masuk jajaran top losers di antaranya, Unilever Indonesia (UNVR) turun Rp 1.000 ke Rp 44.750, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 500 ke Rp 19.125, Graha Layar Prima (BLTZ) turun Rp 400 ke Rp 9.900 dan Multi Bintang (MLBI) turun Rp 300 ke Rp 11.900. (dna/hns)
👅
Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat 0,68% atau 37,99 poin ke level 5.615,47 pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Selasa (18/4/2017).
Sebanyak 170 saham menguat, 118 saham melemah, dan 253 saham stagnan dari 541 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM), dan PT Astra International Tbk. (ASII) menjadi pendorong utama terhadap penguatan IHSG di akhir sesi I.
Delapan dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak positif dengan support utama dari sektor infrastruktur (+1,41%) dan finansial (+1,22%).
Saham TLKM (+2,24%), JSMR (+1,30%), EXCL (+1,36%), dan ISAT (+1,05%) menjadi pendorong utama terhadap penguatan sektor infrastruktur pada indeks sektoral IHSG siang ini.
Adapun, sektor pertanian menjadi satu-satunya yang bergerak negatif dengan pelemahan 0,35%.
Apa saja 10 emiten pendorong utama pergerakan IHSG siang ini? Berikut rinciannya:
 Berdasarkan kapitalisasi pasar:
Kode
Perubahan
BBRI
+3,42%
TLKM
+2,24%
ASII
+1,19%
BMRI
+1,08%
UNTR
+2,20%
 Berdasarkan presentase: 
Kode
Perubahan
CANI
+11,11%
VICO
+10,24%
SPMA
+8,74%
UNIT
+8,67%
SKBM
+8,41%
Sumber: Bloomberg
💃
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) gagal bertahan di zona hijau. Aksi beli asing tak cukup membantu pergerakan IHSG untuk keluar dari zona negatif.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sore ini melemah. Dolar AS berada di posisi Rp 13.279 dibandingkan posisi sore pekan lalu Rp 13.251.

Pada perdagangan preopening, IHSG naik 8,072 poin (0,14%) ke level 5.624,617. Sedangkan Indeks LQ45 menguat 2,028 poin (0,22%) ke level 928,309.

Mengawali perdagangan awal pekan, Senin (17/4/2017), IHSG dibuka bertambah 5,893 poin (0,10%) ke level 5.622,438. Indeks LQ45 dibuka melaju 0,973 poin (0,11%) ke level 927,254.

Penguatan awal pekan ini tak berlangsung lama, IHSG berbalik negatif pada penutupan perdagangan sesi pertama. IHSG turun 12,268 poin (0,22%) ke 5.604,277. Indeks LQ45 berkurng 2,796 (0,30%) ke 923.485.

Aura negatif mewarnai IHSG hingga akhir perdagangan sore ini. IHSG berkurang 39,05 poin (0,7%) ke 5.577,487. Indeks LQ45 turun 9,429 poin (1,02%) ke 916,852.

Asing mencatat net buy Rp 871,956 miliar. Saham konstruksi dan keuangan paling banyak dibeli. Sayang, hal ini tak cukup membantu pergerakan IHSG.

Saham-saham yang masuk jajaran top gainers di antaranya adalah, Tambang Batu Bara Bukit Asam (PTBA) naik Rp 325 ke Rp 12.825, Multipolar (MLPT) naik Rp 240 ke Rp 1.220, BFI Finance (BFIN) naik Rp 150 ke Rp 4.250 dan Indocement (INTP) naik Rp 150 ke Rp 16.650.

Sementara saham yang masuk jajaran top losers di antaranya, United Tractors (UNTR) turun Rp 925 ke Rp 27.225, Bank Central Asia (BBCA) turun Rp 425 ke Rp 16.925. Graha Layar Prima (NLTZ) turun Rp 400 ke Rp 11.500 dan Bank Rakyat Indonesia (BBRI) turun Rp 275 ke Rp 12.425.

Pelemahan IHSG terjadi seiring pergerakan mayorits bursa dunia yang mayoritas bergerak di zona merah. Bahkan, bursa saham regional kompak melemah sore ini. Hanya bursa saham Jepang yang berhasil bergerak menguat

Berikut situasi di bursa regional sore ini:
  • Indeks Nikkei 225 naik tipis 19,629 poin (0,11%) ke level 18.355,26.
  • Indeks Komposit Shanghai anjlok 23,900 poin (0,74%) ke level 3.222,170.
  • Indeks Straits Times berkurang 30,940 poin (0,98%) ke level 3.138,300.
(dna/ang)
💢💢
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi kembali melemah hari ini (17/4). Kondisi itu dipicu ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan Korea Utara.
Analis OSO Sekuritas Riska Afriani menilai, pasar masih terus mencermati kondisi perekonomian global di tengah ketegangan geopolitik yang saat ini melibatkan AS dan Korea Utara. Sebelumnya, kondisi Timur Tengah sempat memanas setelah AS menyerang pangkalan militer Suriah.
Dari dalam negeri, ada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta. "Perdagangan hari ini, IHSG akan bergerak mixed dengan kecenderungan melemah di level 5.595 dan 5.680," ujar Riska kepada KONTAN kemarin.
Tapi, ada beberapa katalis yang menjadi penggerak IHSG. Yakni, rilis neraca perdagangan Indonesia pada Maret, penjualan otomotif selama bulan lalu, serta pertumbuhan ekonomi China di kuartal I 2017.
Analis Asjaya Indosurya Securities, William Surya Wijaya menyebutkan, IHSGmasih memiliki kemampuan naik di kisaran 5.602-5.694. Itu bisa dilihat dari data capital inflow yang masih terus mengalir. "Jika koreksi wajar, tentu bisa dimanfaatkan untuk akumulasi beli dengan pola investasi jangka panjang," kata dia.
👯
Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu ditutup menguat 16,22 poin di tengah harapan terus berlangsungnya pembangunan infrastruktur di dalam negeri.

IHSG BEI ditutup naik 16,22 poin atau 0,28 persen menjadi 5.644,15 poin. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak menguat 4,14 poin (0,44 persen) menjadi 933,55 poin.

Analis NH Korindo Securities Indonesia Bima Setiaji mengatakan bahwa investor merespon positif anggaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPERA) untuk tahun 2018 yang meningkat menjadi sebesar Rp106,9 triliun.

"Peningkatan anggaran itu direspon pasar sebagai tanda pemerintah bertekad untuk terus melanjutkan proyek infrastruktur sehingga menjadi katalis kenaikan saham-saham yang berhubungan dengan sektor konstruksi," katanya.

Di sisi lain, lanjut dia, survei kegiatan dunia usaha oleh Bank Indonesia yang menunjukkan peningkatan di kuartal pertama 2017 menjadi 4,8 persen dari sebelumnya 3,13 persen turut menjadi sentimen positif bagi IHSG.

"Oleh karena itu investor juga melihat masih ada perbaikan lagi di kuartal kedua 2017 yang akan positif untuk perekonomian," katanya.

Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan pada hari ini mencapai 352.460 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan 16,85 miliar lembar saham senilai Rp42,16 triliun.

Di pasar regional, indeks Nikkei-225 bursa Tokyo naik 195,26 poin (1,04 persen) ke 18.552,61, indeks Hang Seng bursa Hong Kong menguat 225,04 poin (0,93 persen) ke 24.313,50, dan Straits Times Singapura menguat 11,26 poin (0,35 persen) posisi 3.186,01.
Editor: Suryanto

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan indeks Bisnis27 menguat pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Rabu (12/4/2017).
Indeks Bisnis27 menguat 0,22% atau 1,07 poin ke 490,85 di jeda siang dengan pergerakan di kisaran 489,89-492,35.
Pagi tadi, indeks dibuka dengan kenaikan 0,16% atau 0,78 poin di posisi 490,55. 
Sebanyak 13 saham bergerak menguat, 11 saham melemah, dan 3 saham stagnan dari 27 saham anggota indeks Bisnis27.
Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang naik 0,57% menjadi pendorong utama terhadap penguatan Bisnis27 di sesi I, diikuti oleh saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) yang melesat 3,70%, dan PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) yang naik tajam 2,15%.
Sejalan dengan indeks Bisnis27, indeks harga saham gabungan (IHSG) terpantau menguat 0,28% atau 15,94 poin ke level 5.643,87 di akhir sesi I.
Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG telah bergerak di kisaran 5.632,53 - 5.650,03.

Berikut adalah harga saham Bisnis27 di akhir sesi I :
Kode
Nama Perusahaan
Harga (Rp)
PT Astra Agro Lestari Tbk
14575
PT Adaro Energy Tbk
1870
PT AKR Corporindo Tbk
6400
PT Astra International Tbk
8600
PT Bank Central Asia Tbk
17550
PT Bank Negara Indonesia Tbk
6325
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk
12900
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
4750
PT Bank Mandiri Tbk
11725
PT Global Mediacom Tbk
535
PT Bumi Serpong Damai Tbk
1780
PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk
3210
PT Gudang Garam Tbk
65025
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
8050
PT Vale Indonesia Tbk
2270
PT Indofood Sukses Makmur Tbk
8000
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
16700
PT Indo Tambangraya Megah Tbk
19700
PT Kalbe Farma Tbk
1575
PT Lippo Karawaci Tbk
755
PT Media Nusantara Citra Tbk
1840
PT Perusahaan Gas Negara Tbk
2520
PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk
12800
PT Surya Citra Media Tbk
2880
PT Semen Indonesia Tbk
8900
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk
4140
PT United Tractors Tbk
28925
 Sumber: Bloomberg

Bisnis.comJAKARTA— Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,11% atau 6,04 poin ke posisi 5.633,97 pada perdagangan hari ini, Rabu (12/4/2017).
IHSG ditutup melemah pada perdagangan Rabu (12/4/2017). IHSG berakhir melemah 0,29% atau 16,37 poin ke level 5.627,93.
PT. KGI Sekuritas Indonesia memperkirakan indeks harga saham gabungan pada perdagangan hari ini, Rabu (12/4/2017) bergerak di kisaran support 5.600-5.550-5.490-5.410, resisten 5.690-5.750-5.850.
“Koreksi IHSG selesai, waktunya kembali  naik untuk menjebol 5.700,” kata Periset Senior KGI Sekuritas Indonesia Yuganur Wijanarko dalam risetnya.
Dikemukakan proses koreksi IHSG akibat keadaan jenuh beli dan tekanan volatilitas regional dan geopolitik sudah mereda.
“Sekarang waktunya untuk membal dari support psikologis 5.600, dan melanjutkan proses kembali naik dan menjebol resisten psikologis berikutnya di 5.700,” kata Yuganur dalam risetnya.
Bisnis.com, JAKARTA- Waterfront  Securities Indonesia mengemukakan aksi sejumlah saham menjadi perhatian pasar pada perdagangan hari ini, Rabu (12/4/2017).
Octavianus  Marbun, Analis PT Waterfront  Securities Indonesia mengatakan saham tersebut adalah:
  • BNGA Akan Bayar Bunga Obligasi Rp27,12 Miliar
PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) menyatakan kesiapannya dalam pembayaran bunga ke-18 Obligasi Berkelanjutan I Bank CIMB Niaga Tahap I Tahun 2012 Seri B yang akan jatuh tempo pada 30 April 2017. Nilai pembayaran bunga yang akan dilakukan sebesar Rp27.125.000.000. Pembayaran akan dilakukan melalui Kustodian Sentral Efek Indonesia. Adapun nilai pokok obligasi Berkelanjutan I Bank CIMB Niaga Tahap I Tahun 2012 Seri B sebesar Rp1.400.000.000.000 dengan bunga sebesar 7,75% per tahun.
  • PPRO Bentuk Perusahaan Patungan Kembangkan Lahan Bekas Pabrik Gula
PT PP Properti Tbk (PPRO) bersama dengan induk perusahaan PT PP Tbk (PTPP), PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Persero, serta PT Jasamarga Properti membentuk perusahaan patungan dengan nilai transaksi Rp42 miliar. Tujuan dibentuknya usaha patungan adalah untuk pengembangan lahan bekas pabrik gula Colomadu yang terletak di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Nilai transaksi pembentukan usaha patungan adalah Rp42 miliar, di mana proporsi PTPP sebesar 72%, PPRO sebesar 10%. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko 10% dan Jasamarga Properti 8%. Sumber dana yang digunakan adalah dari kas perseroan para pendiri. Usaha patungan ini diharapkan dapat meningkatkan recurring income dan perluasan PPRO.
  • AALI Akan Bagi Dividen Final Rp370/lembar
PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) memperoleh persetujuan dari RUPS untuk membagikan dividen sebesar Rp469 per lembar saham. Perseroan akan membagikan dividen sebesar Rp 900 miliar atau sekitar 45% dari laba bersih perseroan. Dividen ini akan dibagikan pada tanggal 12 Mei 2017 sebesar Rp 370 per lembar saham karena sisanya sebesar Rp 99 telah dibayarkan pada tanggal 17 Oktober 2016 yang lalu. Sementara itu iklim selama 2017 yang diperkirakan tidak mengalami musim hujan dan kemarau berkepanjangan diharapkan ikut mendorong kenaikan produksi minyak kelapa sawit mentah AALI setelah pada tahun-tahun sebelumnya terganggu akibat cuaca tidak mendukung.
  • PGAS Butuh Investasi USD25 Miliar Untuk Capai Target 2025
PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) membutuhkan investasi dana pada kisaran US$25 miliar untuk dapat mencapai target bauran energi pada tahun 2025. Untuk mencapai target bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) naik dari sebelumnya 19,6% menjadi 22,5% pada tahun 2025, PGAS membutuhkan setidaknya minimal dua kali lipat volume gas yang dialokasikan pada 2016. Selain itu, PGAS membutuhkan dukungan infrastruktur dari berbagai lini, misalnya, dukungan ketersediaan pipa dan jaringan distribusinya.
  • ACST Akan Bagi Dividen Rp39/saham
PT Acset Indonusa Tbk (ACST) membagikan keuntungan (dividen) sebesar Rp27,3 miliar untuk tahun buku 2016 kepada pemegang saham. Total dividen yang diberikan tersebut setara dengan Rp39 per saham atau 40% persen dari laba bersih yang diraih perusahaan sepanjang tahun lalu yakni, Rp68,33 miliar. Dividen akan diberikan pada 9 Mei 2017 mendatang. Sementara, RUPST perseroan juga menyetujui penambahan dana cadangan perusahaan sebesar 20% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh atau sebesar Rp4 miliar. Kemudian sisa laba bersih sebesar Rp37 miliar diputuskan untuk dicatat sebagai laba ditahan perusahaan.
  • WSKT Akan Divestasi Tol Dengan Target Dana Rp15 Triliun
PT Waskita Karya Tbk (WSKT) akan mendahulukan skema penggalangan dana lewat divestasi tol sebesar Rp15 triliun untuk menenuhi target kebutuhan dana tahun ini Rp35 triliun. WSKT memiliki tiga alternatif sumber dana untuk memenuhi kebutuhan dana pada 2017 sebesar Rp35 triliun. Alternatif sumber dana tersebut yakni ekuitas, pinjaman bank, dan penerbitan obligasi. Bentuk ekuitas yang dimaksud yakni divestasi jalan tol yang dikuasai WSKT. Setelah urusan penggalangan dana dari ekuitas selesai, WSKT akan memproses pengajuan pinjaman bank dan penerbitan surat utang, masing-masing Rp10 triliun

Bisnis.com, JAKARTA— Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan Rabu (12/4/2017).
IHSG berakhir melemah 0,29% atau 16,37 poin ke level 5.627,93. IHSG ditutup melemah pada perdagangan hari ketiga berturut-turut.
Sepanjang perdagangan IHSG bergerak di kisaran 5.621,79 – 5.658,73.
Analis Investa Saran Mandiri Hans Kwee mengatakan pergerakan indeks yang fluktuatif hari ini dipengaruhi oleh aliran dana masuk ke pasar Indonesia yang masih bertahan.
Selain itu, tambahnya, investor juga tengah menanti keputusan S&P apakah akan menaikkan rating Indonesia.
“Dana dari tax amnesty ada di perbankan. Dana sebagian akan dipindahkan masuk ke pasar bond dan saham. Aliran dana tersebut memperkuat pasar,” ujarnya saat dihubungi hari ini.
Sementara itu, pasar juga tengah menunggu realisasi belanja infrastruktur Presiden AS Donald Trump yang bisa memacu inflasi AS, setelah gagal membawa RUU Kesehatan pengganti Obamacare ke parlemen.
Di kawasan Asia Tenggara, pergerakan mayoritas bursa saham terpantau juga melemah dengan indeks FTSE Malay KLCI (-0,21%), indeks PSEi Filipina (-0,22%), indeks FTSE Straits Time Singapura (-0,21%), sedangkan indeks SE Thailand naik 0,12%.
Dilansir Reuters, bursa Asia melemah hari ini di tengah ketegangan politik di Timur Tengah dan semenanjung Korea ditambah ketidakpastian seputar pemilihan Presiden di Prancis, sehingga mendorong para investor beralih dari aset berisiko ke aset yang lebih aman seperti yen.
Bahkan harga minyak mentah, yang sebelumnya naik akibat didorong kekhawatiran suplai yang dipicu serangan rudal oleh Amerika Serikat (AS) ke pangkalan udara Suriah pekan lalu, berbalik turun.
Dari 541 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 157 saham menguat, 173 saham melemah, dan 211 saham stagnan.
Lima dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir negatif, dipimpin oleh sektor konsumen (-0,91%) dan finansial (-0,85%).
Adapun, empat sektor lainnya berakhir positif, dipimpin oleh sektor infrastruktur dengan kenaikan 0,73%.
Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 berakhir melemah 0,45% atau 2,19 poin ke 489,77  setelah dibuka dengan kenaikan tipis 0,013 poin di posisi 491,98.
👽
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali terkoreksi pada perdagangan Selasa (11/4) pada level 5.627,93 atau turun 0,29%. Sinyal The Fed menaikkan suku bunga acuan dan efek kebijakan politik luar negeri Donald Trump menjadi sentimen negatif IHSG.
Analis Binaartha Sekuritas, M Nafan Aji menyampaikan Statement Gubernur The Fed Janet Yellen yang memberi sinyal untuk menaikkan tingkat suku bunga acuan secara gradual di tengah membaiknya perekonomian AS menjadi sentimen negatif.
"Apalagi hasil perilisan data US Unemployment Rate yang menunjukkan adanya tanda-tanda perbaikan, yakni turun menjadi 4,5% dari sebelumnya sebesar 4,7%," ungkapnya.
Efek dari foreign policy Trump yang cenderung konfrontatif memberikan sentimen negatif terhadap IHSG. Ditambah lagi dengan adanya rencana manuver oleh US Navy dalam menunjukkan aksi show of force di Semenanjung Korea.
Selain itu, Secara internal, hasil penjualan eceran year to year mengalami penurunan sebesar 2,6% dari 6,3% menjadi 3,7%. Hal ini di bawah ekspektasi pasar yang diperkirakan akan mengalami penguatan menjadi 6,5%.
Dengan demikian, IHSG diprediksikan akan mengalami koreksi sehat karena secara teknikal terdapat pola three black crows candlestick pattern yang mengindikasikan potensi koreksi sehat lanjutan dengan range support 5.599 dan resistance 5.673.
Analis NH Korindo Sekuritas, Bima Setiaji menyampaikan IHSG berada di zona merah seiring bursa regional yang melemah terkait kondisi geopolitik yang memanas di Suriah. Investor global akan mencermati Pertemuan para menteri luar negeri dari Kelompok 7 (G-7) yang akan mendiskusikan sanksi dan tanggapan terhadap serangan ke Suriah.
Ketegangan Geopolitik juga kembali berlanjut di Korea Utara. "Kami estimasi besok IHSG berpeluang berbalik menguat dengan support 5.614 dan resistance 5.687," ungkapnya.
👃
Bisnis.com, JAKARTA– Indeks harga saham gabungan (IHSG) bergerak melemah pada awal perdagangan hari ini, Selasa (11/4/2017).
IHSG hari ini dibuka dengan penguatan 0,06% atau 3,60 poin di level 5.467,90 namun berbalik melemah 0,02% atau 0,31% atau 1,34 poin ke 5.642,95.
Adapun pada perdagangan Senin (10/4), IHSG ditutup melemah 0,16% atau 9,18 poin ke level 5.662,67.
Sebanyak 110 saham bergerak menguat, 58 saham bergerak melemah, dan 373 saham stagnan dari 541 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pagi ini.
Empat dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak negatif dengan tekanan utama dari sektor aneka industri yang melemah 0,57%, diikuti oleh sektor konsumer yang melemah 0,19%.
Adapun lima sektor lainnya menguat, didorong oleh sektor property yang naik 0,27%.
PT First Asia Capital memprediksi indeks harga saham gabungan pada perdagangan hari ini, Selasa (11/4/2017) bergerak bervariasi menyusul meningkatnya kekhawatiran risiko geopolitik kawasan Asia.
Analis First Asia David Sutyanto mengatakan perdagangan saham kemarin berlangsung kurang bergairah. Pemodal cenderung melakukan aksi ambil untung di tengah meningkatnya risiko geopolitik kawasan Asia.
Menurutnya, sentimen negatif pasar kawasan Asia ini menyusul langkah Amerika Serikat mengirimkan kapal perangnya mendekati perairan Korea. Langkah AS ini menambah kekhawatiran peningkatan ketegangan geopolitik di kawasan Asia setelah akhir pekan lalu menembakkan rudalnya ke Suriah.
Adapun, koreksi di sejumlah komoditas tambang dan perkebunan juga ikut menekan harga sejumlah saham sektoral berbasiskan komoditas.
Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis27 melemah 0,03% atau 0,15 poin ke 491,82 pada pukul 9.18 WIB, setelah dibuka cenderung flat dengan hanya menguat 0,01 poin ke level 491,98.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terpantau stagnan di level Rp13.286 per dolar AS.

Saham-saham yang melemah pada awal perdagangan:
BMRI
-0,83%
ASII
-0,29%
ADRO
-1,32%
CPIN
-1,21%
Saham-saham yang menguat pada awal perdagangan:
BBCA
+0,86%
TLKM
+0,73%
HMSP
+0,50%
PWON
+8,33%
Sumber: Bloomberg
Bisnis.com, JAKARTA--PT Reliance Securities memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (11/4/2017) bergerak mixed di kisaran 5.610-5.680.
Analis Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan IHSG kembali menguji support kuat sejak awal Maret 2017 yakni Moving Average 7days yang sekarang berada di level 5.640 secara teknikal. Formasi bearish butterfly harmonic pattern menghantui pergerakan IHSG secara medium dimana support MA7 dan MA25 sebagai konfirmasinya.
Kemudian, indikator Stochastic dan RSI pun cenderung memberikan signal distribusi melihat kondisi IHSG yang telah jenuh beli. "Sehingga diperkirakan IHSG masih akan bergerak mixed tertekan dengan range pergerakan 5.610-5.680," katanya dalam riset.
Adapun, saham-saham yang masih dapat dicermati diantaranya ASII, CTRA, MPPA, TINS, WIKA.
Kemarin, bursa Asia ditutup bervariasi di mana sebagian besar indeks Asia tertekan kecuali Indeks saham di Jepang. Aksi jual investor di Korea Selatan memimpin pelemahan di mana won memimpin kerugian di antara mata uang utama atas spekulasi AS yang dapat mengambil sikap lebih agresif terhadap Rusia menjadi kekhawatiran geopolitik di Asia Utara. Sedangkan Indeks saham Jepang berhasil bertahan pada zona positif seiring pelemahan Yen.
IHSG sendiri ditutup turun 9,19 poin sebesar -0,16% di level 5.644,3 dengan volume perdagangan yang moderate. Indeks sektor pertanian menjadi penekan dengan melemah 1,72% disusul indeks sektor properti yang turun 1,18% pada perdagangan hari ini. Data penjualan eceran yang mencerminkan daya beli masyarakat ritel dalam negeri jauh dibawah ekspektasi turun di level 3,7% dari 6,3% yang merupakan level terendah sejak tahun 2015 dengan ekspektasi naik naik 6,5% menjadi salah satu alasan investor melakukan aksi jual diawal pekan.
IHSG SENIN
IHSG berakhir melemah 0,16% atau 9,19 poin ke level 5.644,30 pada perdagangan Senin (10/4/2017).
Dari 540 saham pada IHSG di akhir perdagangan hari ini, sebanyak 142 saham menguat, 185 saham melemah, dan 213 saham stagnan.
Tujuh dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir negatif, dipimpin oleh sektor pertanian (-1,72%) dan properti (-1,18%).
Adapun, sektor aneka industri dan industri dasar masing berakhir dengan kenaikan 0,72% dan 0,45%.
Menurut Muhammad Nafan Aji Gusta Utama, Analis Binaartha Sekuritas, IHSG sempat menguat Senin pagi akibat dipengaruhi oleh efek positif dari hasil perilisan cadangan devisa RI yang melebihi ekspektasi pasar pada Jumat sore lalu.
Namun demikian, faktor eksternal memberikan tekanan pada IHSG, sehingga IHSG melemah, lantaran disebabkan oleh berbagai faktor, di antaranya pernyataan pejabat FOMC yang menegaskan bahwa The Fed sudah pasti akan menaikkan tingkat suku bunga secara gradual.
Pernyataan itu muncul setelah rilis data US Unemployment Rate yang menunjukkan adanya tanda-tanda perbaikan, yakni turun menjadi 4,5%. Faktor tersebut sempat membuat dolar AS menguat pada Jumat lalu.
“Efek dari foreign policy oleh Trump yang cenderung konfrontatif juga memberikan sentimen negatif terhadap IHSG. Misalkan, agresi militer AS secara unilateral melalui serangan udara terhadap pangkalan-pangkalan strategis di Suriah, akibatnya situasi di kawasan Timur Tengah cenderung memanas,” ujarnya, saat dihubungi Senin (10/4/2017).
Ditambah lagi adanya rencana manuver oleh US Navy dalam menunjukkan aksi show of force di Semenanjung Korea pada pekan ini yang bertujuan untuk mengantisipasi ketegangan di Semenanjung Korea akibat kebijakan Korea Utara dalam mengembangkan program persenjataan nuklirnya.
Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 berakhir melemah 0,34% atau 1,68 poin ke 491,97 setelah dibuka dengan kenaikan 0,24% di posisi 494,83.
Di pasar regional, pergerakan bursa saham terpantau bervariasi dengan indeks SE Thailand (-0,15%), indeks FTSE Malay KLCI (-0,13%), indeks PSEi Filipina (+0,45%), sedangkan indeks FTSE Straits Time Singapura bergerak stagnan.
Bisnis.com, JAKARTA – Korporasi konstruksi dan investasi milik negara, PT Waskita Karya (Persero) Tbk., mempertimbangkan untuk mencari pinjaman perbankan senilai Rp15 triliun sebagai salah satu sumber pendanaan pada 2017.
Perusahaan Gas Negara (PGAS). Korporasi infrastruktur gas milik negara, PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk., memproyeksikan laba bersih akan mulai stabil pada 2017 setelah mengalami penurunan dalam beberapa waktu terakhir. (Bisnis Indonesia)
Champion Pacific Indonesia (IGAR). PT Champion Pacific Indonesia Tbk. membidik pertumbuhan kinerja penjualan pada tahun ini sebesar 15%. (Bisnis Indonesia)
Surya Semesta Internusa (SSIA). Setelah mendivestasikan lini bisnis jalan tol nya pada tahun ini, PT Surya Semesta Internusa Tbk. optimistis dapat memulihkan kinerja keuangan perseroan. (Bisnis Indonesia)
Toba Bara Sejahtra (TOBA). Setelah meraih proyek pembangkit listrik Sulbagut-1, PT Toba Bara Sejahtra Tbk. kini menambah portofolio lini bisnis pembangkit listrik dengan ditandatanganinya perjanjian jual beli listrik proyek PLTU Sulut-3. (Bisnis Indonesia)
Mahaka Media (ABBA). Meski bisnis radio tengah menghadapi tantangan hebat di tengah sengitnya bisnis media. PT Mahaka Media Tbk. justru bertindak sebaliknya. Salah satu lini bisnis dari Erick Thohir ini dikabarkan tengah bersiap melakukan aksi akuisisi. (Kontan)
Medco Energi Internasional (MEDC). PT Medco Energi Internasional Tbk sedang ekspansif mengembangkan beragam limi bisnis. Perusahaan ini menyiapkan sejumlah strategi agar bisa terus bertumbuh dari tahun ke tahun. (Kontan)
Modernland Realty (MDLN). PT modernland Realty Tbk. berencana menerbitkan obligasi berdenominasi dolar AS sebesar US$240 juta tahun ini. Dana hasil penerbitan surat utang  tersebut akan dimanfaatkan untuk membiayai kembali (refinancing) obligasi sebelumnya. (Investor Daily)
👀
Bisnis.com, AKARTA--Rebound Indeks Harga Saham Gabungan pada penutupan pekan lalu berhasil menahan kemungkinan terjadinya koreksi yang besar. 
Senior Research KGI Sekuritas Indonesia Yuganur Wijanarko mengatakan indeks mengalami koreksi minor akibat keadaan jenuh beli dan pergerakan regional yang disebabkan tekanan jual.
"Pembelian saham big cap dan lapis dua pilihan membuat penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tertahan di atas level 5.600," papar dia dalam riset.
Indeks ditutup di level 5.653,49 pada penutupan Jumat (7/4/2017), turun 26,75 poin dari posisi hari sebelumnya. 
KGI Sekuritas memperkirakan pergerakan IHSG pada perdagangan Senin (10/4/2017) berada di rentang support 5.600-5.550-5.490-5.410, sedangkan resisten di kisaran 5.690-5.750-5.850. 
Untuk perdagangan Senin, KGI Sekuritas merekomendasikan saham-saham berikut:
  •  PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (BJBR) 
Entry buy (1) Rp..270, entry buy (2) Rp2.190, cut loss point: Rp2.085
  • PT Astra International Tbk. (ASII) 
Entry buy (1) Rp8.550, entry buy (2) Rp8.450, cut loss point: Rp8.375
  • PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) 
Entry buy (1) Rp3.370, entry buy (2) Rp3.290, cut loss point: Rp3.210
  • PT Waskita Beton Tbk. (WSBP)
Entry buy (1) Rp500, entry buy (2) Rp480, cut loss point: Rp460
Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menyentuh level tertinggi dalam sejarah pada pekan ini. Kenaikan IHSG sepekan didorong oleh kinerja saham berkapitalisasi besar.
Pada perdagangan saham Kamis 6 April 2017, IHSG sempat sentuh level tertinggi dalam sejarah di kisaran 5.680. Dalam sepekan periode 31 Maret-1 April 2017, IHSG naik 1,52 persen dari level 5.568 menjadi 5.653.
Mengutip riset PT Ashmore Assets Management, seperti ditulis Sabtu (8/4/2017), kenaikan IHSG didorong saham-saham berkapitaliasi besar. Aliran dana investor asing juga masih masuk ke pasar saham mencapai US$ 124 juta atau sekitar Rp 1,65 triliun (asumsi kurs Rp 13.324 per dolar Amerika Serikat).
Sedangkan pasar obligasi atau surat utang terkoreksi pada pekan ini dengan imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun naik 0,7 persen dari 7,04 menjadi 7,12. Aliran dana investor asing yang masuk ke pasar obligasi sekitar US$ 352 juta atau sekitar Rp 4,68 triliun.
Ada pun sejumlah sentimen pengaruhi IHSG antara lain rencana bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve untuk mengurangi neraca keuangan (balance sheet). The Federal Reserve melihat kesempatan untuk mengurangi US$ 4,5 triliun dalam neraca keuangan hingga akhir tahun jika ekonomi sesuai jalur. Langkah the Federal Reserve ini akan berdampak ke pasar keuangan, dan juga mengindikasikan kenaikan suku bunga the Federal Reserve.
Selain itu sentimen lainnya ada serangan rudal Amerika Serikat (AS) ke Suriah meningkatkan risiko geopolitik. AS menyerang dengan 59 rudal pada Kamis sore waktu setempat. Serangan ini sebagai respons serangan senjata kimia oleh pimpinan Suriah Bashar Al-Assad terhadap rakyat sipil.
Dari internal, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Indonesia almi deflasi 0,02 persen pada Maret 2017. Inflasi menjadi sekitar 3,61 persen pada 2017. Deflasi pada Maret 2017 didorong harga pangan murah.
Selain itu, pemerintah berencana menerapkan pajak untuk sektor properti. Salah satunya penerapan pajak terhadap aset tanah menganggur. Sentimen lainnya yaitu rilis Bank Indonesia (BI) mengenai cadangan devisa yang tercatat US$ 121,81 miliar pada Maret 2017. Cadangan devisa Indonesia naik dari Februari sekitar US$ 119,86 miliar. Harga komoditas menguat dan dana repatriasi dari program pengampunan pajak atau tax amnesty menjadi kontribusi kenaikan cadangan devisa itu.
Kemudian apa yang dicermati selanjutnya?
Ashmore menyebutkan, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memasuki penurunan usai capai level tertinggi. Pada 2013, IHSG sempat turun 24 persen dalam 65 hari usai capai level tertinggi pada Marer 2013. Pada 2015, IHSG melemah 25 persen dalam 115 hari usai capai level tertinggi pada April 2015. Kemudian pertanyaan selanjutnya apakah kenaikan IHSG yang sudah terjadi akan alami situasi sama?





























Ada sejumlah kondisi berbeda antara pergerakan IHSG terjadi pada 2013, 2015 dan 2017. Kondisi itu mulai dari kebijakan moneter AS, valuasi pasar saham, dan kondisi makro ekonomi.
Pada 2013 dan 2015, awal the Federal Reserve memperketat kebijakannya. Saat itu ada ketidakpastian kapan the Federal Reserve menghentikan quantative easing dan kenaikan suku bunga.

Sementara itu, kondisi sekarang mempertimbangkan pengetatan kebijakan moneter untuk tahap menengah. Selain itu, ratio price earning (PE) atau penilaian harga wajar IHSG pada 2013 sekitar 16,57 kali dan pada 2015 sekitar 16,71 kali. Saat ini, rasio PE sekitar 16,01 kali. Dengan situasi sekarang juga pasar mempertimbangkan rilis laporan keuangan kuartal I.

💃
Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) melemah pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Jumat (7/4/2017).
IHSG melemah 0,62% atau 34,94 poin ke level 5.645,29 di akhir sesi I, setelah dibuka turun 0,11% atau 6,23 poin di level 5.674,01.
Sepanjang perdagangan hari ini IHSG bergerak di kisaran 5.644,05 - 5.677,72.
Sebanyak 96 saham menguat, 172 saham melemah, dan 272 saham stagnan dari 540 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Delapan dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak negatif dengan tekanan utama dari sektor aneka industri (-1,55%), infrastruktur (-1,04%), dan pertanian (-0,88%).
Adapun, sektor tambang menjadi satu-satunya yang bergerak positif dengan penguatan 0,52%.
Di bursa regional, indeks FTSE Malay KLCI siang ini turun 0,10%, indeks FTSE Straits Time Singapura melemah 0,60%, indeks SE Thailand melandai 0,11%, sedangkan indeks PSEi Filipina menguat 1,05%.
Indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,2%, indeks Kospi Korea Selatan melandai 0,1%, dan indeks Hang Seng Hong Kong melemah 0,6%.
Dilansir Bloomberg, pasar finansial mengalami guncangan setelah Amerika Serikat (AS) meluncurkan serangan misil terhadap Suriah, sehingga menyebabkan kekhawatiran geopolitik yang mendorong investor menghindari aset berisiko dan beralih pada aset safe haven.
Volatilitas langsung melonjak pasca serangan militer pertama di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump, meskipun dampat pada sejumlah aset mulai mereda pada perdagangan di Asia siang ini.
AS melancarkan serangan rudal jelajah, dua hari setelah rezim Bashar al-Assad menggunakan gas beracun untuk membunuh sejumlah warga sipil, tindakan yang mengundang kutukan internasional.
“Pergerakan ke aset safe haven terjadi untuk menjaga jika segala sesuatu berjalan buruk. Jika hal ini ternyata hanya sekedar serangan terhadap militer Suriah, saya rasa pasar akan melupakannya dan pulih kembali,” ujar Principal Global Investors’ chief executive Jim McCaughan.
Pasar juga sedang menantikan rilis laporan pekerjaan resmi AS, setelah The Fed sebelumnya mengindikasikan akan mengurangi neraca keuangannya senilai US$4,5 triliun tahun ini. Para investor juga memantau hasil temu pertama Presiden Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping di Florida.
Di sisi lain, nilai tukar rupiah terpantau masih melemah 0,02% atau 2 poin ke Rp13.330 per dolar AS pada pukul 11.26 WIB.
Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.325-13.366.
Jakarta detik- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkena koreksi 34 poin akibat maraknya aksi jual. Hanya sektor tambang yang bertahan di zona hijau.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG turun tipis 6,228 poin (0,11%) ke level 5.674,011 akibat aksi ambil untung. Indeks semakin menjauh dari level 5.700.

Aksi ambil untung kembali muncul di awal perdagangan. Sebagian investor asing mulai melepas saham yang kemarin harganya sudah naik tinggi.

Pada penutupan perdagangan Sesi I, Jumat (7/4/2017), IHSG melemah 34,941 poin (0,62%) ke level 5.645,298. Sementara Indeks LQ45 berkurang 7,780 poin (0,82%) ke level 937,176.

Indeks sama sekali tidak menyentuh zona hijau sejak pembukaan perdagangan. Posisi terendah IHSG hari ini ada di 5.644,053.

Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 143.907 kali dengan volume 4,734 miliar lembar saham senilai Rp 3,588 triliun. Sebanyak 106 saham naik, 171 turun, dan 100 saham stagnan.

Respons bursa regional beragam pasca serangan AS ke Suriah. Pasar saham Jepang dan China masih bisa menguat.

Berikut situasi bursa-bursa Asia hingga siang ini:
  • Indeks Nikkei 225 naik 119,87 poin (0,64%) ke level 18.716,93.
  • Indeks Hang Seng melemah 136,61 poin (0,56%) ke level 24.137,11.
  • Indeks Komposit Shanghai menguat 8,09 poin (0,25%) ke level 3.289,09.
  • Indeks Straits Times turun 18,68 poin (0,59%) ke level 3.156,91.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah Unilever (UNVR) naik Rp 250 ke Rp 45.250, Medco (MEDC) naik Rp 160 ke Rp 3.310, Graha Layar (BLTZ) naik Rp 100 ke Rp 10.100, dan Bukit Asam (PTBA) naik Rp 100 ke Rp 12.950.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain United Tractor (UNTR) turun Rp 475 ke Rp 28.525, Tower Bersama (TBIG) turun Rp 225 ke Rp 5.525, Chandra Asri (TPIA) turun Rp 225 ke Rp 26.375, dan BNI (BBNI) turun Rp 200 ke Rp 6.500. (ang/dnl)
Bisnis.com, JAKARTA- Waterfront  Securities Indonesia memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Jumat (7/4/2017) bergerak di kisaran 5.620-5.720.
”IHSG pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed,” kata Octavianus  Marbun, Analis PT Waterfront  Securities Indonesia dalam risetnya yang diterima hari ini, Jumat (7/4/2017).
Dikemukakan indeks di bursa Wall Street ditutup naik terbatas setelah sebelumnya menguat lebih tinggi, akibat kecemasan pasar menjelang pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden Xi Jinping, di tengah meningkatnya ketegangan politik.
Penguatan indeks dipicu oleh kenaikan saham sektor energi seiring dengan peningkatan harga minyak mentah pada level tertinggi selama sebulan terakhir.
Dolar AS mengalami rebound setelah sebelumnya melemah, karena sinyal The Fed yang ingin mengecilkan neraca.
Pasar menantikan hasil pertemuan dua hari antara Presiden Trump dan Presiden Xi. Selain itu pasar juga menantikan data nonfarm payrolls dan unemployment rate yang akan dirilis Jumat malam.
Pasar juga akan mencermati komentar pejabat ECB pada hari ini. Sementara itu data initial claims AS pada pekan lalu mengalami penurunan menjadi 234 ribu dari 259 ribu. Data nonfarm payrolls bulan Maret diperkirakan turun menjadi 180 ribu dari 235 ribu. Tingkat pengangguran diperkirakan tetap pada level 4,7%.
Pasar juga akan menantikan earning season kuartal I/2017 yang akan dimulai pekan depan.
Waterfront  Securities Indonesia merekomendasikan saham berikut:
  • BBTN
Di perdagangan kemarin saham BBTN kembali ditutup menguat pada level 2310. Pergerakan BBTN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2280-2340.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak dapat menembus level resisten pada 2340
  • ADRO
Pada perdagangan kemarin saham ADRO menguat ditutup di level 1895. Pergerakan saham ADRO selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1870-1915.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten 1915
  • HRUM
Pada perdagangan kemarin saham HRUM kembali ditutup menguat pada level 2680. Pergerakan saham HRUM selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2640-2710.
Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten 2710
  • BBRI
Di perdagangan kemarin saham BBRI kembali ditutup menguat pada level 13175. Pergerakan BBRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 12950-13350.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak dapat menembus level resisten pada 13350
  • BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI menguat ditutup di level 11900. Pergerakan saham BMRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 11700-12050.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten 12050
  • BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI kembali ditutup menguat pada level 6700. Pergerakan saham BBNI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 6575-6800.
Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten 6800
Bisnis.com, JAKARTA— Indo Premier Securities memprediksikan indeks harga saham gabungan pada perdagangan hari ini, Jumat (7/4/2017) bergerak di kisaran 5.645 –5.705.
Tim Riset Indo Premier Securities mengemukakan indeks kembali ditutup di atas EMA5 namun dengan volume yang menurun dan membentuk pola hangging man yang merupakan sinyal bearish reversal, stochastic overbought dan MACD positif.
“Target pelemahan indeks pada level 5.645 kemudian 5.610 dengan resist di 5.705 dan 5.740,” tulis Indo Premier dalam risetnya yang diterima hari ini, Jumat (7/4/2017).
Indo Premier Securities merekomendasikan saham berikut:
  • KLBF (1.610)
Rekomendasi: SELL
Candle ditutup di atas upperband dan membentuk pola hanging man yang merupakan sinyal bearish reversal, stochastic overbought dan MACD positif. Target pelemahan harga pada level 1.590 kemudian 1.560 dengan resist di 1.640 dan 1.670.
  • EXCL (3.040)
Rekomendasi: Spec Buy
Candle bertahan di atas EMA50 dan membentuk pola doji yang merupakan sinyal indecision, stochastic berpotensi golden cross dan MACD positif. Target kenaikan harga berada pada level 3.130 kemudian 3.220 dengan support di 2.950, cut loss jika break 2.860.
  • UNVR (45.000)
Rekomendasi: SELL
Candle bertahan di atas EMA5 dan membentuk pola doji yang merupakan sinyal indecision, stochastic over bought sedangkan MACD masih positif. Target pelemahan harga berada pada level 44.575 kemudian 44.150 dengan resist di 45.475 kemudian 45.950.      
Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup berbalik menguat pada penutupan perdagangan Kamis (6/4/2017).
IHSG ditutup berbalik menguat 0,06% atau 3,26 poin ke level 5.680,24 setelah pagi tadi dibuka di zona merah dengan pelemahan 0,15% di level 5.668,31.
Sepanjang perdagangan kemarin IHSG bergerak pada kisaran 5..645,31 – 5.680,24.
Dari 540 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 117 saham menguat, 209 saham melemah, dan 214 saham stagnan.
Hanya sektor finansial dan pertanian dari sembilan indeks sektoral yang berakhir positif dengan penguatan masing-masing 1,75% dan 0,08%.
Adapun tujuh sektor lainnya berakhir negatif, didorong oleh sektor tambang yang melemah 1,33%.
Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 ditutup menguat 0,33% atau 1,65 poin ke 498,27.
Di pasar regional, indeks FTSE Malay KLCI melemah 0,30%, FTSE Straits Times Singapura melemah 0,17%, indeks SE Thailand turun 0,11%, dan indeks PSEi Filipina melemah 0,25%.
Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG terus tertekan di zona merah seiring dengan saham Asia yang turun bersama dengan bursa AS pada perdagangan kemarin, setelah rilis risalah rapat pertemuan Fed untuk Maret menunjukkan kecenderungan para pembuat kebijakan untuk mengurangi neraca keuangan bank sentral AS tersebut tahun ini.
Namun, IHSG mampu membalikkan posisi dan ditutup menguat di akhir perdagangan.
👊
Bisnis.com, JAKARTA—Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) terpantau melemah pada awal perdagangan hari ini, Kamis (6/4/2017).
IHSG dibuka turun 0,15% atau -8,67 poin di level 5.668,31. IHSG terus bergerak melemah 9,20 poin atau -0,16% ke level 5.667,78 pada perdagangan pukul 09.07 WIB.
Sebanyak 13 saham bergerak menguat, 14 saham bergerak melemah, dan 513 saham stagnan dari 540 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pagi ini, indeks sudah bergerak di kisaran 5.664,19 hingga 5.670,34.
Dari sembilan indeks sektoral, sebanyak 6 sektor mengalami pelemahan dengan sektor infrastruktur menekan paling dalam hingga 5,44%, disusul sektor konsumer dengan -5,30% dan sektor tambang -2,06%.
Adapun, saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM) jadi penekan utama pelemahan IHSG dengan -6,52%, diikuti oleh saham PT Astra International Tbk. (ASII) yang melemah 3,74%.
Di pasar regional, sebagian bursa saham bergerak melemah. Indeks SE Thai -0,11%, indeks Malay KLCI -0,11%, indeks Strait Times turun 0,20% dan indeks Kospi -0,49%. Kemudian indeks Hang Seng melemah 0,37%, dan indeks Topix melemah 0,90%.
Riset Samuel Sekuritas memaparkan terkoreksinya IHSG  merefleksikan pelemahan indeks global dan regional.
Tim riset Samuel Sekuritas memaparkan indeks AS semalam ditutup melemah di tengah rilisnya Fed minutes yang cukup hawkish. Pernyataan central bank yang mengkhawatirkan pasar cenderung overvalued juga ikut menjadi penekan indeks.
Adapun, data terupdate kemarin menunjukan ADP employment sebesar 263.000, di atas konsensus 170.000, sedangkan ISM manufacturing dilaporkan 55,2 atau dibawah ekspektasi sebesar 57.
Indeks APAC juga bergerak melemah sedangkan bursa Eropa tercatat mixed. Sementara itu, harga emas mengalami kenaikan dan harga minyak turun.
“Dari pasar domestik, IHSG potensi terkoreksi hari ini merefleksikan pelemahan indeks global dan regional,” papar tim dalam riset.

Saham-saham penekan pada awal perdagangan:
TLKM
-6,52%
ASII
-3,74%
HMSP
-2,15%
SCMA
-0,81%

Saham-saham pendorong pada awal perdagangan:
BBCA
+3,94%
LPPF
+0,74%
PGAS
+0,45%
INDF
+0,40%

Sumber: Bloomberg
👃👃
Bisnis.com, JAKARTA--PT Asjaya Indosurya Securities memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (6/4/2017) bergerak di level 5.572 – 5.688.
Kepala Riset Indosurya William Surya Wijaya mengatakan IHSG masih terus bergerak merangsek naik ditunjang oleh capital inflow yang terus berlanjut. Hal ini tentunya merupakan salah satu faktor yang menunjang pola kenaikan dari IHSG.
Adapun, potensi kenaikan terlihat masih cukup besar dengan peluang akan kembali mencetak rekor baru terus dalam beberapa waktu ke depan. Hal ini mengingat beberapa rilis data perekonomian awal bulan yang menjadi faktor penopang pola gerak IHSG.
"Sedangkan fluktuasi harga komoditas juga dapat mempengaruhi pola gerak IHSG dalam jangka pendek, hari ini IHSG berpotensi menguat," katanya dalam riset.
Hari ini, indeks diprediksi bergerak di kisaran 5.572 – 5.688. Sejumlah saham yang direkomendasikan hari ini a.l JSMR, ASII, ICBP, ASRI, TLKM, EXCL, BBNI, BBCA, dan KLBF.

kontan: JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih terus mencetak rekor baru beruntun di hari ketiga, Rabu (5/5). Mengacu data RTI, indeks melaju 0,04% atau 2,394 poin ke level 5.654,217 mengakhiri perdagangan sesi I.
Volume perdagangan sebesar 9,86 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 3,50 triliun. Tercatat 164 saham bergerak naik, 122 saham bergerak turun, dan 105 saham stagnan.
Empat sektor saham mampu menjaga laju IHGS. Sektor industri dasar paling tinggi penguatannya 1,68%, dan keuangan 0,61%. Sedangkan, sektor paling dalam penurunannya yakni pertambangan 0,74%.
Saham-saham top gainers LQ45 antara lain; PT Elnusa Tbk (ELSA) naik 2,12% ke Rp 386, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) naik 1,93% ke Rp 422, dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik 1,64% ke Rp 17.025.
Saham-saham top losers LQ45 antara lain; PT AKR Corporindo Tk (AKRA) turun 3,09% ke Rp 6.275, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) turun 2,33% ke Rp 1.885, dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) turun 2,14% ke Rp 2.290.
Pada sesi I, asing masih mencatatkan aksi belinya Rp 218,577 miliar. Sedangkan di pasar reguler, beli bersih asing Rp 153,232 miliar.
"Kenaikan IHSG dipicu oleh optimisme pelaku pasar atas pencapaian dari kinerja keuangan emiten tahun 2016 yang secara rata-rata menunjukkan performa yang lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya," kata Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere dikutip dari Antara.
Ia menambahkan bahwa optimisme pelaku pasar terhadap kinerja keuangan perusahaan diperkirakan berlanjut hingga publikasi laporan keuangan kuartal pertama 2017 yang juga akan dirilis pada akhir April 2017. Membaiknya indikator makro ekonomi Indonesia pada tahun 2017 menjadi alasan bagi pelaku pasar optimistis terhadap pasar saham.
"Katalis positif dari laporan keuangan yang bersamaan pula dengan ekspektasi fundamental makro ekonomi yang membaik memberikan kepercayaan besar bagi pelaku pasar saham untuk melakukan investasinya di Indonesia," katanya.
Kendati demikian, ia mengingatkan bahwa saat kenaikan IHSG dalam beberapa hari terakhir, terdapat potensi terjadinya aksi ambil untung yang dilakukan pemodal untuk merealisasikan keuntungan jangka pendek.
Penguatan IHSG pun mulai melambat. Tengok saja, IHSG sempat menyentuh level tertinggi 5.671,279. Tetapi kemudian berbalik arah hingga berakhir pada level 5.654.

JAKARTA. Tampaknya, pesta pora Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum akan berakhir di hari ketiga berturut-turut, Rabu (5/4). Mengacu data RTI, indeks dibuka naik 0,27% ke level 5.666,928 pukul 09.05 WIB.
Tercatat 114 saham bergerak naik, 37 saham bergerak turun, dan 92 saham stagnan. Volume perdagangan sekitar 704,83 juta lot saham dengan nilai transaksi sekitar Rp 361 miliar.
Sembilan dari 10 indeks sektoral mendukung laju IHSG. Sektor aneka industri berkontribusi paling tinggi 0,76%. Diikuti infrastruktur naik 0,54% dan industri dasar naik 0,46%.
Asing terlihat terus melakukan aksi belinya. Di pasar reguler, beli bersih asing sekitar Rp 6,398 miliar dan Rp 8,576 miliar keseluruhan perdagangan.
Meski demikian, kenaikan beruntun dalam dua hari terakhir membuka peluang bagi IHSG berpotensi terjadinya profit taking yang dilakukan pemodal untuk merealisasikan keuntungan jangka pendek.
Asal tahu saja, kenaikan IHSG dipicu oleh optimistis pelaku pasar atas pencapaian dari kinerja keuangan emiten tahun 2016 lalu yang secara rata-rata menunjukkan performa yang lebih baik dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya.
Optimistis pelaku pasar terhadap kinerja keuangan perusahaan diperkirakan akan berlanjut hingga publikasi laporan keuangan kuartal I/2017 yang akan rilis pada akhir bulan April ini. Membaiknya makro ekonomi Indonesia pada tahun ini menjadi alasan bagi pelaku pasar. Bank Indonesia (BI) menilai kondisi perekonomian kuartal I/2017 lebih baik dibandingkan kuartal sebelumnya.
“Membaiknya perekonomian diharapkan dapat membuka peluang besar bagi Indonesia untuk mendapat peringkat layak investasi oleh Standard & Poor’s (S&P). Lembaga permeringkat internasional ini,  beberapa waktu lalu telah menyambangi kantor Menteri Koordinator bidang Perekonomian. Indonesia sudah layak untuk mendapatkan rating investment grade dari S&P. karena ratio kredit macet (NPL) yang dipermasalahkan oleh S&P secara perlahan mengalami perbaikan,” tulis Valbury Sekuritas Indonesia dalam market summary.
Valbury memprediksi penguatan IHSG akan mulai melambat seiring terbatasnya insentif ke pasar. “Hal ini bisa mengurangi dukungan bagi IHSG untuk melaju ke teritorial positif pada perdagangan saham hari ini,” tulisnya.
✌✌
Bisnis.com, JAKARTA-- PT Reliance Securities memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (5/4/2017) bergerak mixed cenderung tertekan.
Analis Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan kemarin IHSG menguat optimis secara teknikal setelah kembali berhasil break out all time high level. Formasi butterfly harmonic pattern terlihat dengan target wing awal telah tercapai di level 5.625 dengan Ratio Fibo 127,2% dan target selanjutnya jika IHSG kembali optimis di level 5790 dengan ratio 161,8%.
Menurutnya, level saat ini untuk IHSG cenderung rawan koreksi mengingat target wing butterfly harmonic pattern yang sudah cukup ideal. MA7 akan sebagai sebagi support yang cukup kuat sebagai konfirmasi awal terjadi koreksi di level 5.588.
“Sehingga diperkirakan IHSG akan cenderung bergerak mixed tertekan dengan range pergerakan 5.588-5.654,” katanya dalam riset.
Adapun, kemarin bursa Asia mixed dengan penguatan dipimpin oleh indeks saham di Hongkong dan Tiongkok sedangkan pelemahan dialami oleh indeks saham di Jepang. Asset haven seperti Emas dan Yen menguat menjadi faktor utama tekanan jual pada indeks saham Jepang. Data ekonomi AS yang menunjukan kekuatannya menghadapi kenaikan biaya pinjaman menjadi optimisme investor.
Meskipun harga minyak berbalik tergelincir 0,3% harga batubara masih melanjutkan trend positif setelah spekulasi peningkatan permintaan pasca badai di Australian yang menghambat suplay batubara dan penghapusan perjanjian pembatasan pemakaian dan produksi batu bara AS.
Sementara itu, IHSG pun melanjutkan penguatannya dengan ditutup naik 45,03 poin sebesar 0,80% di level 5.651,82 dengan volume yang cenderung moderate. Indeks sektor pertambangan menjadi idola dengan menguat 3.59% pada hari ini akibat spekulasi peningkatan permintaan dikarenakan terganggunya distribusi dan penambahan permintaan batau bara di AS.
Data Ekonomi Indonesia yang rilis diatas ekspektasi diawal bulan mampu memberikan hawa optimis pada investor di mana Indeks Manufaktur meningkat 50,5 dari 49,3, Tingkat inflasi tahunan terkendali 3,61% dari 3,83% serta perkiraan indeks kepercayaan konsumen Indonesia akan meningkat 117,7 dari 117,1.
Tag
Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi lanjutkan penguatan pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Sejumlah sektor saham yaitu tambang dan keuangan diperkirakan dukung penguatan IHSG.
Analis PT Semesta Indovest Aditya Perdana menuturkan, sejumlah sektor saham akan mendorong penguatan IHSG pada Rabu pekan ini. Penguatan itu didorong sektor tambang dan keuangan. Ia menuturkan, harga batu bara cenderung naik akan mendukung emiten batu bara. Apalagi ada potensi gangguan ekspor batu bara dari Australia mengingat terjadinya angin topan debbie sehingga dapat ganggu suplai ekspor batu bara dari Australia.
Sebelumnya sektor saham tambang catatkan penguatan terbesar pada perdagangan saham Selasa 4 April 2017. Sektor saham tambang naik 3,59 persen.
Selain itu, sektor keuangan terutama bank menurut Aditya juga mendorong penguatan IHSG. Hal itu didorong sentimen pertumbuhan kredit dan rasio kredit macet atau non performing loan (NPL) membaik pada 2017.
"Kedua sektor saham itu jadi katalis positif untuk IHSG. Selain itu juga saham-saham unggulan seperti Astra International karena kondisi penjualan mobil membaik," kata Aditya saat dihubungi Liputan6.com, seperti ditulis Rabu (5/4/2017).
Sedangkan dari eksternal, Aditya menilai belum ada yang terlalu pengaruhi IHSG. Meski demikian, pelaku pasar mencermati pernyataan dari hasil pertemuan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping. "Donald Trump cenderung lakukan proteksionisme akan berdampak ke China, dan imbasnya ke ekonomi global termasuk emerging market. Ada komentar negatif imbas ke pasar kalau tidak ada maka bagus untuk pasar, tambah dia.
Dengan melihat kondisi itu, Aditya memperkirakan IHSG akan bergerak di kisaran support 5.600 dan resistance 5.710-5.715.
Sementara itu, Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, IHSG akan bergerak variasi dengan kecenderungan tertekan. Secara teknikal, Lanjar melihat IHSg telah kembali berhasil tembus level tertinggi. IHSG telah menembus level 5.625, dan Lanjar optimistis IHSG akan berada di kisaran 5.790. Namun ia melihat IHSG rawan koreksi saat ini."IHSG akan bergerak di kisaran 5.588-5.654," kata Lanjar.
Untuk pilihan saham, Aditya memilih saham PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Bank Central Asia Tbk (BCA), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), serta PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA) untuk dicermati pelaku pasar.
Pada penutupan perdagangan saham, Selasa 4 April 2017, IHSG naik 45,03 poin atau 0,80 persen ke level 5.651. Ini merupakan level tertinggi IHSG. Indeks saham LQ45 menguat 1,06 persen ke level 940,86. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.
👄
Jakarta detik - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus menanjak hari ini. IHSG bahkan sempat mencetak rekor tertinggi lagi sepanjang perdagangan sesi pertama pada posisi 5.651. IHSG semakin mendekati 5.700.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pagi ini melemah. Dolar AS berada di posisi Rp 13.321 dibandingkan posisi pada kemarin sore Rp 13.220.

Pada perdagangan preopening, IHSG bertambah 4,876 poin (0,09%) ke 5.611,665. Sedangkan Indeks LQ45 naik tipis 1,224 poin (0,13%) ke 932,221.

Membuka perdagangan, Selasa (4/4/2017), IHSG menguat 16,444 poin (0,29%) ke angka 5.623,233. Indeks LQ45 naik 3,471 poin (0,37%) ke 934,468.

Aksi beli banyak dilakukan investor domestik. Sementara investor asing melakukan aksi ambil untung setelah kemarin banyak borong saham.

Jeda siang, IHSG parkir di 5.645 setelah sempat menyentuh angka tertinggi di 5.651. IHSG naik 38,758 poin (0,69%) ke 5.645,547. Indeks LQ45 naik 9,113 poin (0,98%) ke 940,110.

Bursa-bursa Asia rata-rata bergerak negatif siang ini. Pasar saham Hong Kong dan China hari ini tidak berdagang, libur menyambut hari raya.

Berikut situasi di bursa regional siang hari ini:
Indeks Nikkei 225 turun 189,980 poin (1,00%) ke level 18.793,25.
Indeks Straits Times menipis 7,73 poin (0,24%) ke level 3.179,78.

IHSG hari ini diperdagangkan dalam rentang normal sekitar 212.899 kali transaksi sebanyak 7,9 miliar lembar saham dengan nilai Rp 3,9 triliun. Sebanyak 152 saham naik, 146 turun, 98 stagnan.

Saham-saham yang masuk jajaran top gainers di antaranya, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 1.675 ke Rp 21.875, United Tractors (UNTR) naik 1.450 ke Rp 29.275, Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) naik Rp 825 ke Rp 14.025, dan Gudang Garam (GGRM) naik Rp 650 ke Rp 67.350.

Sementara yang masuk jajaran top losers di antaranya, Mandom Indonesia (TCID) turun Rp 475 ke Rp 14.525, Indofarma (INAF) turun Rp 250 ke Rp 3.650, Merdeka Copper (MDKA) turun Rp 200 ke Rp 2.300, dan Matahari (LPPF) turun Rp 200 ke Rp 13.300. (dna/wdl)

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus membukukan rekor baru di saat pasar regional melemah jelang pengumuman bank sentral Australia (RBA). Mengutip data RTI, IHSG melompat 0,69% atau 38,748 poin ke level 5.645,547 pada perdagangan sesi I, Selasa (4/4).
Volume perdagangan 7,88 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 3,88 triliun. Tercatat 152 saham bergerak naik, 146 saham bergerak turun, dan 98 saham stagnan. 
Delapan dari 10 indeks sektoral mendorong IHSG. Sektor pertambangan berkontribusi paling besar naik 3,64%. Sementara, dua sektor yang memerah yakni aneka industri turun 0,14% dan konstruksi turun 0,12%.
Saham-saham top gainers LQ45 antara lain; PT Bumi Resourcer Tbk (BUMI) naik 21,56% ke Rp 406, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) naik 6,3% ke Rp 1.930, dan PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) naik 6,25% ke Rp 14.025.
Saham-saham top losers LQ45 antara lain; PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) turun 1,90% ke Rp 1.805, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) turun 1,48% ke Rp 13.300, dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) turun 1,19% ke Rp 2.500.
Pada sesi I, investor asing masih mencatatkan aksi belinya. Di pasar reguler, beli bersih asing Rp 192,352 miliar dan Rp 164,238 miliar keseluruhan perdagangan.
"Sentimen data ekonomi domestik salah satunya laju inflasi yang terjaga kembali terefleksikan ke pasar saham, sehngga IHSG kembali melanjutkan penguatan," kata Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere dikutip dari Antara.
Di luar dugaan, Nico Omer mengatakan bahwa Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Maret 2017 mengalami deflasi sebesar 0,02%. Dengan demikian, tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Maret) 2017 sebesar 1,19%, dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Maret 2017 terhadap Maret 2016) sebesar 3,61%.
"Pencapaian angka inflasi Maret yang terjaga itu menjadi salah satu indikator menunjukkan kondisi ekonomi Indonesia dalam keadaan baik," katanya.
Ditambah optimisme pemerintah untuk mengejar target pertumbuhan lebih tinggi lagi. Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam sambutan sidang rapat terbatas kabinet di Istana Kepresidenan, hari ini, yang menegaskan keinginannya pencapaian target ekonomi 5,6% pada 2018.
Atau dengan kata lain, naik dari target resmi tahun ini sebesar 5,1%. Untuk itu, Jokowi memerintahkan para menteri untuk menggenjot ekspor dan investasi demi mendukung pertumbuhan, sebagaimana diberitakan Reuters.
JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin (3/4/2017) ditutup menembus level psikologis 5.600. IHSG ditutup di level 5.606,79 atau naik 38,68 poin (0,69 persen), dibandingkan penutupan pada Jumat (31/3/2017) yang berada di level 5.568,11.
Kapitalisasi pasar pada hari ini mencapai Rp 6.117,48 triliun. Pada akhir pekan lalu, kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp 6.055 triliun.
Sebenarnya, reli kenaikan IHSG ke 5.600 sudah diramalkan sejak sepekan terakhir. Menurut analis dari MNC Securities Edwin Sebayang, bulan-bulan ini merupakan masa pembagian dividen, sehingga investor asing banyak yang masuk.
Hari ini saja, investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp 493,6 miliar di pasar reguler. Sehingga sejak awal tahun, net buy asing tercatat sebesar Rp 11,3 triliun di pasar reguler.
"Kemudian, terjadinya deflasi (Maret) membuat tekanan terhadap Reverse Repo melunak, dan rupiah menguat sementara terhadap dollar AS," kata Edwin kepada Kompas.com, Senin.
Badan Pusat Statistik (BPS) tadi pagi melaporkan indeks harga konsumen (IHK) pada bulan Maret 2017 mengalami deflasi 0,02 persen, didorong oleh kelompok bahan makanan dan transportasi.
Masing-masing menyumbang deflasi 0,14 persen dan persen 0,03 persen. Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot hari ini berada di 13.324, membaik dibandingkan posisi 3 Maret 2017 yang berada di 13.383.
Edwin mengatakan, reli IHSG kemungkinan akan berlanjut sampai Mei 2017, yang saat itu akan diumumkan peringkat surat utang pemerintah Indonesia oleh Standard and Poor's.
Perkiraannya, IHSG akan mencapai level 5.650. Sementara itu, mengenai Pilkada putaran kedua DKI Jakarta yang akan dilangsungkan di minggu ketiga April, Edwin mengatakan kecil kemungkinan hasilnya bakal mempengaruhi gerak IHSG.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

Waspada: ekonomi 2024

  INFLASI: +0.04% (Januari 2024) INFLASI: +0.34% (Februari 2024) INFLASi: inflasi pangan Maret 2024 PDB: +5.05% (2023, yoy) Cadangan Devisa : $144 M, aza Cadangan Devisa: $140,4 M, aza Cadangan Devisa : $136,2 M (April 2024) SBY v. Jokowi: ekonomi yang lebe bagus 🍒