Langsung ke konten utama

ihsg per tgl 05 Juni 2017

Bisnis.com, JAKARTA– Indeks harga saham gabungan (IHSG) bergerak menguat pada awal perdagangan hari ini, Senin (5/6/2017).
IHSG hari ini dibuka dengan penguatan 0,09% atau 5,45 poin di level 5.747,89 dan masih menguat 0,06% atau 3,23 poin ke level 5.745,68 pada pukul 09.12 WIB.
Adapun pada perdagangan Jumat pekan lalu (2/6), IHSG ditutup menguat 0,07% atau 4,29 poin di level 5.742,45.
Sebanyak 100 saham bergerak menguat, 32 saham bergerak melemah, dan 415 saham stagnan dari 547 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pagi ini.
Empat dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak positif dengan dorongan utama dari sektor tambang yang menguat 0,79%, diikuti sektor konsumer yang naik 0,28%.
Adapun lima sektor lainnya bergerak negatif, ditekan oleh sektor aneka industri yang melemah 0,56%.
Oso Securities memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat terbatas.
Tim rise Oso Securities mengatakan secara teknikal, IHSG ditutup berada diatas MA 13,34 dengan stokastik dikisaran 65% dan MACD masih berada di level negative.
"Kami perkirakan hari ini IHSG akan bergerak dikisaran 5.714-5.780," kata mereka dalam risetnya
Di bursa regional, indeks FTSE Straits Time Singapura pagi ini melemah 0,3%, indeks FTSE KLCI Malaysia menguat 0,13%, sedangkan indeks PSEi Filipina menanjak 0,93%.
Berbanding terbalik dengan IHSG, indeks Bisnis27 melemah 0,11% atau 0,55 poin ke 509,80 pada pukul 09.12 WIB, setelah dibuka dengan penguatan 0,20% atau 1,04 poin di posisi 511,39.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terpantau menguat 0,19% atau 25 poin ke Rp13.290 per dolar AS pada pukul 09.12 WIB.
Saham-saham yang menguat pada awal perdagangan:
HMSP
+0,52%
BBCA
+0,28%
BMRI
+0,40%
ADRO
+2,04%
Saham-saham yang melemah pada awal perdagangan:
ASII
-0,83%
UNVR
-0,69%
TLKM
-0,46%
SMBR
-4,44%
Sumber: Bloomberg

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak liar di tengah beragamnya wajah bursa Asia pasca teror London, Senin (5/6). Mengacu data RTI, indeks dibuka naik 0,05% ke level 5.747,399 pada pukul 09.12 WIB.
Tercatat 120 saham bergerak naik, 59 saham bergerak turun, 99 saham stagnan. Volume perdagangan sekitar 737 juta lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 328 miliar.
Lima indeks sektoral menopang IHSG. Sektor pertambangan memimpin penguatan 0,75%. Sedangkan sektor aneka industri paling dalam penurunan 0,56%.
Melanjutkan tren menanjak pada pekan lalu, IHSG di awal pekan ini diprediksi kembali menguat. Selama sepekan terakhir, IHSG naik 0,45% menjadi 5.742,45.
Analis Binaartha Parama Sekuritas Reza Priyambada memprediksi, IHSG selama pekan ini akan bergerak di rentang 5.6905.755. "Kembalinya volume beli dapat mempertahankan IHSG di zona hijau," ujar dia kepada KONTAN, Minggu (4/6). 
Secara bulanan, Reza meyakini indeks saham selama Juni bakal lebih baik daripada bulan Mei, yang menguat tipis 0,93%.
Pergerakan IHSG terutama akan dipengaruhi sentimen global. Misalnya pemilu di Italia dan Inggris dan potensi bank sentral AS The Federal Reserve menaikkan suku bunga dalam pertemuan bulan ini.
Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee juga memprediksi rapat The Fed akan membawa indeks bergerak konsolidasi. Meski begitu, indeks masih memiliki kecenderungan untuk bergerak menguat.
Di sisi lain, pasar di Asia turun ke awal yang beragam pada hari Senin pagi menyusul sebuah serangan di pusat kota London pada akhir pekan kemarin .
Indeks Nikkei 225 turun 0,24% pada awal perdagangan, sementara indeks Kospi Korea Selatan naik 0,04%.
Indeks ASX 200 turun 0,19%, sebagian besar didorong oleh sub-indeks keuangan dan material yang masing-masing turun masing-masing 0,51% dan 0,39%.
🙆
Bisnis.com, JAKARTA - Oso Securities memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat terbatas.
Tim rise Oso Securities mengatakan secara teknikal, IHSG ditutup berada diatas MA 13,34 dengan stokastik dikisaran 65% dan MACD masih berada di level negative.
"Kami perkirakan hari ini IHSG akan bergerak dikisaran 5.714-5.780," kata mereka dalam risetnya
Economic & Industry News
· Fintech diminta lebih banyak bersinergi dengan industri jasa keuangan untuk meningkatkan efisiensi
· Geliat konstruksi memberi dampak positif untuk pertumbuhan penjualan emiten baja
· Teror di Inggris bisa lemahkan GBP/USD awal pekan
· OJK: Ekspansi bank ke Filipina dimulai 2018, Bank Mandiri tertarik di Bisnis Ritel Filipina
· JK temui Sumitomo-Mitsui Banking Corporation membahas tambahan investasi jepang
· Industri baja terjepit harga gas dan listrik
· Mudik, BPJT siapkan jalan tol fungsional 110 km
Corporates News ·
BMRI targetkan kredit korporasi 11% di semester II-2017
· TAXI Rugi Rp 58, 5 miliar Pada kuartal I 2017
· SHID Targetkan pertumbuhan bisnis 20% di akhir 2017 karena adanya lonjakan hunian di musim lebaran
· PWON siapkan Rp 300 M untuk ekspansi lahan disekitar proyek eksisting · Pakuwon Bagi Dividen Rp 216 Miliar
· LSIP Tetapkan Rasio Dividen 40% dari perolehan laba bersih tahun buku 2016
· INDF Siapkan Capex Rp 9,1 untuk Produk Konsumen Bermerek (CBP), Bogasari, Agribisnis, dan Distribusi
· Indofood CBP Jadi Penopang Utama kinerja INDF tahun 2017
· DUTI Targetkan Tumbuh 5%—10%
· BSDE Bagi Dividen Rp5 Per Saham
· Rajawali Capital Tambah Kepemilikan dalam BWPT
💃

Bisnis.com, JAKARTA -- Sepanjang pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,44% dibandingkan penutupan akhir pekan lalu ke level 5.742,44 pada penutupan perdagangan Jumat (2/6/2017).

Dengan capaian tersebut, IHSG membukukan return 8,42% sepanjang tahun berjalan. Kinerja bursa saham Indonesia berada di posisi ke-6 di antara bursa utama regional di bawah Hang Seng Hong Kong 17,83%, S&P Sansex India 17,46%, KOSPI 17,04%, PSE Index Filipina 15,60%, dan FTSE Singapura 12,47%.

Yulianto Aji Sadono, Kepala Divisi Komunikasi Perusahaan Bursa Efek Indonesia, menuturkan seiring kenaikan IHSG nilai kapitalisasi pasar BEI ikut meningkat 0,45% menjadi Rp6.255,17 triliun.

Adapun rata-rata volume transaksi perdagangan saham harian IHSG sepanjang pekan ini naik tajam 87,26% menjadi 17,79 miliar unit dibandingkan penutupan perdagangan akhir pekan lalu sebanyak 9,5 miliar unit saham.

"Rata-rata nilai transaksi perdagangan saham harian IHSG pekan ini juga meningkat 39,74% menjadi Rp10,02 triliun dari Rp7,17 triliun sepekan sebelumnya," tulisnya dalam keterangan resmi, Sabtu (3/6/2017).

Di sisi lain, rata-rata frekuensi transaksi perdagangan saham harian IHSG turun tipis 0,18% menjadi 330.160 kali transaksi dari 330.740 kali transaksi pada pekan sebelumnya.

"Investor asing mencatatkan jual bersih Rp7,13 triliun di sepanjang pekan ini sehingga aliran dana investor asing sampai dengan saat ini masih tercatat beli bersih Rp21,66 triliun," imbuhnya.

Kepala tim riset Indosurya Securiities William Surya Wijaya mengatakan IHSG pekan depan masih akan menguat di level 5.686 – 5.797
Dia menyebutkan perjalanan IHSG terlihat masih cukup kuat untuk melanjutkan kenaikan untuk terus menembus resistance level dan kembali mencetak rekor baru.

Namun, gejolak harga komoditas masih terus membayangi serta memberikan pengaruh terhadap pola pergerakan iHSG saat ini, sedangkan kuat nya fundamental perekonomian kita masih menjadi penopang kuat sehingga tingkat kepercayaan investor masih cukup tinggi terhadap pasar modal Indonesia.

"Pekan ini IHSG berpotensi menguat," tulisnya dalam riset.

Sedangkan saham-saham yang direkomendasikan adalah PTPP, ADHI, PGAS, WTON, JSMR, ANTM, MAIN, EXCL, dan KLBF

Sementara itu, Binaartha Securities menyebutkan IHSG ditutup menguat 0,07% di level 5742.446 pada 2 Juni 2017. Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama dan kedua berada pada level 5728.088 dan 5713.730. Sementara itu, resistance pertama dan kedua berada pada level 5754.729 dan 5767.014.

Berdasarkan indikator, MACD masih membentuk pola dead cross di area positif, sementara Stochastic dan RSI masih berada di area netral. Terdapat pola bearish hanging man candle yang mengindikasikan adanya potensi koreksi sehat pada pergerakan indeks.

"Dengan demikian, IHSG akan berpeluang menuju ke level support di area 5728 dan 5714," ujar analis Muhammad Nafan Aji Gusta
👄
Jakarta - Level Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang pekan ini mengalami kenaikan 0,44% menjadi 5.742,44 poin dari level 5.716,81 poin pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu. Sayangnya, dana asing mengalir keluar lantai bursa.

Seperti dikutip dari siaran pers Bursa Efek Indonesia (BEI, Sabtu (3/5/2017), investor asing mencatatkan jual bersih Rp 7,13 triliun di sepanjang pekan ini sehingga aliran dana investor asing sampai dengan saat ini masih tercatat beli bersih Rp 21,66 triliun.

Nilai kapitalisasi pasar BEI juga ikut meningkat 0,45% menjadi Rp 6.255,17 triliun dari Rp 6.226,81 triliun sepekan sebelumnya.

Rata-rata volume transaksi perdagangan saham harian IHSG di sepanjang pekan ini mengalami kenaikan signifikan 87,26% menjadi 17,79 miliar unit saham dari 9,50 miliar unit saham pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu. 

Rata-rata nilai transaksi perdagangan saham harian IHSG pekan ini juga meningkat 39,74% menjadi Rp 10,02 triliun dari Rp 7,17 triliun sepekan sebelumnya.

Di sisi lain, rata-rata frekuensi transaksi perdagangan saham harian IHSG mengalami perubahan 0,18% menjadi 330,16 ribu kali transaksi dari 330,74 ribu kali transaksi pada pekan lalu. (ang/ang)


JAKARTA. Pasar saham Indonesia adalah wadah strategis untuk berinvestasi. Bukan hanya investor kakap maupun pemodal ritel, para profesional yang mengabdi dan masuk jajaran manajemen emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) juga bisa menikmati untung dari kepemilikan saham.
Pada 24 Mei lalu, setidaknya 10 direksi PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) melaporkan kepemilikan sahamnya di bank swasta terbesar di Indonesia ini. Presiden Direktur BBCA Jahja Setiaatmadja, misalnya, membeli sebanyak 329.881 saham BBCA. Sehingga, kepemilikan sahamnya di emiten perbankan itu mencapai 8,80 juta saham, yang setara 0,04% dari total saham BBCA.
Nilai kepemilikan saham Jahja cukup besar. Mengacu harga saham BBCA Rabu (31/5) lalu di posisi Rp 17.150 per saham, maka nilai saham petinggi BBCA ini mencapai Rp 150,92 miliar.
Jahja memiliki saham BBCA untuk investasi jangka panjang. "Sebagian saham yang saya beli berasal dari saham bonus. Ini merupakan bagian dari bonus tahunan di BCA yang wajib dibelikan saham," ungkap Jahja kepada KONTAN, Rabu lalu (31/5).
Selain BBCA, Jahja memiliki saham emiten lain, namun tidak wajib dia umumkan. "Intinya beli saham untuk menyebar portofolio investasi," ungkap dia.
Petinggi perusahaan yang juga mengempit saham emiten yang dipimpinnya adalah Handjojo Sutjipto, Direktur Utama PT Anabatic Technologies Tbk (ATIC). Dia menceritakan, kepemilikan saham di perusahaan adalah cara meningkatkan loyalitas.
Hal ini juga untuk membangun komitmen direksi terhadap perusahaan yang dipimpin. "Di perusahaan IT, direksi atau pimpinan perusahaan memiliki saham sudah menjadi tren," ungkap Handjojo kepada KONTAN.
Dia bercermin pada perusahaan teknologi di Amerika Serikat. Banyak pimpinan perusahaan yang memang memiliki saham perusahaan. Nah, perkembangan teknologi yang sangat dinamis menjadi alasan tersebut. "Supaya bisa fokus bekerja dan menjaga loyalitas agar tidak pindah ke kompetitor," terang Handjojo.
Handjojo mulai memiliki saham ATIC sejak masuk ke perusahaan itu, yakni pada 2006. Demi menghindari conflict of interest, perlu menjunjung transparansi. Jadi, apabila direksi ingin bertransaksi jual beli saham, maka harus melaporkannya. "Karena akan dipandang oleh pasar, kenapa direksi melakukan aksi itu," ungkap dia.
Selain ATIC, Handjojo punya saham di perusahaan lain yang masih satu grup. Dia juga menganjurkan direksi perusahaan di satu grup ATIC memiliki saham. Tujuannya tetap sama, menjaga loyalitas dan fokus bekerja.
Handjojo masih memilih fokus pada investasi saham perusahaan dan grup, dibandingkan memiliki saham di luar grup. "Bisnis IT itu perlu konsentrasi. Jika fokus manajemen terpecah, akan sulit. Kalau di IT tidak dipantau, timbul tenggelamnya cepat sekali," terang dia.
Sementara itu, Direktur Utama PT Waskita Karya Tbk (WSKT) M Choliq mengungkapkan, sudah hampir 20 tahun melakukan aktivitas jual beli saham di pasar modal. Menurut dia, transaksi yang dilakukan menguntungkan. "Selama 20 tahun saya sudah menjadi investor pasar modal," ungkap Choliq kepada KONTAN, Senin (29/5) lalu.
Saat ini, Choliq juga memiliki saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan PT Krakatau Steel Tbk (KRAS). Namun dia enggan membocorkan berapa porsi kepemilikan saham pada kedua emiten tersebut. Yang jelas, selama perusahaan tersebut baik, dia masuk.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengatur kepemilikan saham bagi jajaran manajemen dan karyawan emiten yang mencatatkan sahamnya di BEI. Hal tersebut dikenal dengan management stock option program (MSOP) dan employee stock pption program (ESOP). Konsep ini pula yang digunakan untuk memberi ruang investasi saham bagi manajemen dan karyawan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

Waspada: ekonomi 2024

  INFLASI: +0.04% (Januari 2024) INFLASI: +0.34% (Februari 2024) INFLASi: inflasi pangan Maret 2024 PDB: +5.05% (2023, yoy) Cadangan Devisa : $144 M, aza Cadangan Devisa: $140,4 M, aza Cadangan Devisa : $136,2 M (April 2024) SBY v. Jokowi: ekonomi yang lebe bagus 🍒