TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini, Kamis 2 Maret 2017 diperkirakan akan bergerak di level 5.327 – 5.345. Analis Senior PT Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, menyatakan laju IHSG akan berbeda dengan laju bursa saham Asia yang bergerak positif pasca merespons pidato Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
IHSG diprediksi melemah, meskipun ada sentimen positif dengan ditekennya beberapa kerja sama antara pemerintah Indonesia dengan Arab Saudi, seiring dimulai lawatan kenegaraan Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud sejak Rabu kemarin. Sentimen positif kunjungan Raja Salman dinilai tak mampu membendung sentimen negatif kebijakan Trump.
Baca : Saudi Aramco Diundang IPO Di Bursa Efek Hong Kong
“Laju IHSG cenderung berbalik melemah seiring dengan adanya aksi jual memanfaatkan penguatan sebelumnya,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 2 Maret 2017.
Menurut Reza ada imbas secara tidak langsung pengaruh pidato Trump tersebut yang membuat laju nilai dolar Amerika Serikat kembali melanjutkan penguatannya dan berimbas pada melemahnya laju rupiah. “Kondisi pelemahan rupiah inilah yang direspons negatif pelaku pasar,” ungkapnya.
Reza mengatakan pelaku pasar sebenarnya merespons positif pidato Trump di mana nantinya rencana-rencana Trump terutama untuk belanja infrastruktur dan kesehatan akan dapat membuat ekonomi AS bertumbuh. Kondisi itu dinilai akan sangat baik bagi Indonesia untuk lebih intens meningkatkan kerja sama perdagangan.
Baca : Aramco akan Catatkan IPO Terbesar di Dunia, Ini Rinciannya
Namun karena berimbas pada pelemahan rupiah dan juga berimbas pada variatif melemahnya laju obligasi sehingga IHSG pun ikut terkena imbas pelemahan. “Bahkan adanya kunjungan kenegaraan delegasi Saudi Arabia untuk membahas sejumlah kerja sama di berbagai bidang tampaknya belum terlalu direspons pasar,” katanya.
Pada pentupan perdagangan 1 Maret 2017 kemarin, IHSG ditutup melemah 0,44 persen menjadi 5.363 dengan asing mencatatkan jual bersih Rp 346 miliar, dibandingkan sehari sebelumnya asing membukukan beli bersih Rp 120 miliar.
ABDUL MALIK
IHSG diprediksi melemah, meskipun ada sentimen positif dengan ditekennya beberapa kerja sama antara pemerintah Indonesia dengan Arab Saudi, seiring dimulai lawatan kenegaraan Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud sejak Rabu kemarin. Sentimen positif kunjungan Raja Salman dinilai tak mampu membendung sentimen negatif kebijakan Trump.
Baca : Saudi Aramco Diundang IPO Di Bursa Efek Hong Kong
“Laju IHSG cenderung berbalik melemah seiring dengan adanya aksi jual memanfaatkan penguatan sebelumnya,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 2 Maret 2017.
Menurut Reza ada imbas secara tidak langsung pengaruh pidato Trump tersebut yang membuat laju nilai dolar Amerika Serikat kembali melanjutkan penguatannya dan berimbas pada melemahnya laju rupiah. “Kondisi pelemahan rupiah inilah yang direspons negatif pelaku pasar,” ungkapnya.
Reza mengatakan pelaku pasar sebenarnya merespons positif pidato Trump di mana nantinya rencana-rencana Trump terutama untuk belanja infrastruktur dan kesehatan akan dapat membuat ekonomi AS bertumbuh. Kondisi itu dinilai akan sangat baik bagi Indonesia untuk lebih intens meningkatkan kerja sama perdagangan.
Baca : Aramco akan Catatkan IPO Terbesar di Dunia, Ini Rinciannya
Namun karena berimbas pada pelemahan rupiah dan juga berimbas pada variatif melemahnya laju obligasi sehingga IHSG pun ikut terkena imbas pelemahan. “Bahkan adanya kunjungan kenegaraan delegasi Saudi Arabia untuk membahas sejumlah kerja sama di berbagai bidang tampaknya belum terlalu direspons pasar,” katanya.
Pada pentupan perdagangan 1 Maret 2017 kemarin, IHSG ditutup melemah 0,44 persen menjadi 5.363 dengan asing mencatatkan jual bersih Rp 346 miliar, dibandingkan sehari sebelumnya asing membukukan beli bersih Rp 120 miliar.
ABDUL MALIK
“Banteng mentok di resisten 5.410, IHSG konsolidasi dulu,” kata Periset Senior KGI Sekuritas Indonesia Yuganur Wijanarko dalam risetnya.
Dikemukakan aksi jual mendadak pelaku pasar kaum beruang yang tidak tahan dengan volatilitas regional dan EIDO, membuat laju sang banteng tertahan di resistance atas minor 5.410.
“Sehingga skenario IHSG breakout dan lari hingga mencapai target resisten di 5.490-5.550 terunda untuk sementara waktu,” kata Yuganur.
PT. KGI Sekuritas Indonesia merekomendasikan antara lain saham berikut:
Astra International (ASII) (Trading target Rp.8.375-8.475)
Pattern perbaikan momentum dalam short dan medium term emitten big cap index driver ini dapat digunakan sebagai trading opportunity mengikuti kontinuasi kenaikan berikutnya ke resistance psikologis Rp.8.375-8.475.
Entry (1) Rp.8.225, Entry (2) Rp.8.125, Cut loss point: Rp.7.950
BW plantation (BWPT) (Trading target Rp.400)
Harga komoditas yang mulai rebound dari low 10 tahun terakhir setelah tertekan sekian lama membuat emitten CPO ini menarik untuk di akumulasi jangka medium-term, rekomen akumulasi untuk potensi kenaikan berikutnya ke Rp.400.
Entry (1) Rp.360, Entry (2) Rp.345, Cut loss point: Rp.335
PP Property (PPRO) (BUY) (Trading Target: Rp.370-400)
Pattern perbaikan momentum dalam short dan medium term emitten konstruksi dan property ini dapat digunakan sebagai trading opportunity mengikuti kontinuasi kenaikan berikutnya ke resistance psikologis Rp.620-660.
Entry (1) Rp.300, Entry (2) Rp.285, cut loss point: Rp.275
Hans Kwee, Analis Investa Saran Mandiri mengatakan ada sejumlah sentimen positif yang sebenarnya bisa menjadi pendorong penguatan IHSG.
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,43% ke posisi 5.363,05 pada perdagangan Rabu (1/3). Sejumlah analis meramal, indeks masih rawan melanjutkan koreksi pada Kamis (2/3).
Pertama, pidato Presiden AS Donald Trump. Dia menilai, ada 3 hal poin penting yang diutarakan oleh Trump yang memberikan efek positif.
Tiga poin penting itu, mulai dari akan digelontorkannya US$1 triliun untuk belanja infrastruktur, kebijakan free trade yang diminta fair, hingga adanya reformasi imigran.
“Belanja infrastruktur tentu positif buat AS, kemudian untuk free trade, dia mengatakan tidak anti dengan free trade atau pasar, hanya strategi yang digunakan harus fair. Terakhir soal reformasi imigran, sebenarnya pada intinya positif untuk penduduk AS, meski kita tahu masalah besar di dunia adalah imigran dianggap merebut orang asli di sana,” jelas Hans kepada Bisnis.com, Rabu (1/3/2017).
Selain sentimen Trump, kedatangan Raja Arab Saudi juga memberikan angin positif. Raja Arab dikabarkan akan berinvestasi di Indonesia yang akan direalisasikan secara bertahap selama 5 tahun. Dia menilai, secara umum ini berdampak positif.
Sentimen positif lainnya adalah rilis inflasi yang memang rendah sehingga berdampak positif bagi perekonomian Indonesia.
Namun ternyata, sejumlah sentimen positif tersebut tidak bisa membuat IHSG menguat hingga akhir perdagangan hari ini. Hans menilai, hal ini lantaran akhir bulan terjadi window dressing dan hari ini investor melakukan aksi profit taking.
“Hari ini lebih ke aksi profit taking karena kemarin akhir bulan. Kemudian, yang membuat melemah adalah pidato Trump yang positif tersebut akan membuat the Fed semakin cepat menaikkan suku bunganya, ini yang dikhawatirkan.”
Di tengah pelemahan IHSG, mayoritas bursa saham di kawasan Asia Tenggara terpantau menguat. Indeks SET Thailand menguat 0,26%%, indeks FTSE Malaysia KLCI naik 0,23%, indeks FTSE Straits Time Singapura menguat 1,00%, dan indeks PSEi Filipina melemah 0,57%JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,43% ke posisi 5.363,05 pada perdagangan Rabu (1/3). Sejumlah analis meramal, indeks masih rawan melanjutkan koreksi pada Kamis (2/3).
Analis NH Korindo Bima Setiaji mengatakan, koreksi IHSG pada hari ini didorong aksi profit taking investor setelah pidato Donald Trump. Walaupun Trump gagal memenuhi harapan pasar dengan tidak memberi detail stimulus fiskalnya, tapi beberapa kebijakanya diprediksi meningkatkan ekonomi Amerika.
BACA JUGA :
Misalnya, investasi US$ 1 triliun pada infrastruktur, reformasi pajak atau pengurangan pajak untuk perusahaan. Sehingga hal ini membuat probabilitas kenaikan suku bunga Amerika Serikat Maret ini mencapai 50%. "Sehingga sentimen global ini menjadi faktor penekan IHSG," kata Bima, Rabu (1/3).
Menurut Bima, inflasi domestik bulan ini terhitung masih positif dengan tingkat inflasi di bawah 4% dan kenaikan Manufacturing PMI di atas 50,9% seharusnya menjadi sentimen positif untuk jangka panjang.
Sementara, Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji mengatakan, pernyataan dari beberapa pejabat The Fed mengenai rencana kenaikan tingkat suku bunga sebesar 25 basis poin memberikan sentimen negatif pada hari ini. ”Hasil rilis infasi juga memberi tekanan karena tidak sesuai dengan ekspektasi pasar,” kata Nafan.
Menurutnya, walaupun data ekonomi yang dirilis bulan ini masih positif dibandingkan bulan lalu, tapi secara year on year masih negatif, sehingga memberi tekanan pada IHSG.
Secara teknikal, Nafan menyebut, sudah terbentuk evening star candlestick pattern yang mengindikasikan bahwa IHSG akan mengalami koreksi lanjutan pada rentang support 5.327 dan resistance 5.411.
Senada, Bima memprediksi, IHSG bakal terkoreksi dengan range support 5.326 dan resistance 5.424.
Trump memang belum memberi detail kebijakan-kebijakan yang ia susun. Tapi beberapa kebijakannya diprediksi dapat meningkatkan ekonomi Amerika, kata Bima Setiaji, analis NH Korindo Securities, Rabu (1/3).
Salah satunya investasi US$ 1 triliun pada infrastruktur serta pengurangan pajak untuk perusahaan. Hal tersebut membuat probabilitas kenaikan suku bunga AS Maret ini mencapai 50%. Sentimen global ini menjadi faktor penekan IHSG.
Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji menambahkan, pernyataan beberapa pejabat The Fed mengenai rencana kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin juga menjadi sentimen negatif. Inflasi dalam negeri yang tidak sesuai ekspektasi pasar ikut menekan indeks saham.
Secara teknikal, Nafan melihat IHSG membentuk evening star candle stick pattern yang mengindikasikan akan terjadi koreksi lanjutan di rentang 5.327-5.411 hari ini. Prediksi Bima, IHSG terkoreksi di 5.324-5.415.
Lanjar Nafi, analis Reliance Securities, mengatakan indeks harga saham gabungan (IHSG) secara teknikal terkonfirmasi pulled back upper bollinger bands dan break out MA7 level support pada perdagangan awal Maret ini. Indikator stochastic pun berpola dead-cross pada overbought dengan momentum RSI yang pulled back Moving Average Momentum seakan memberikan sinyal bearish yang berlanjut.
"Sehingga diperkirakan IHSG masih akan cenderung tertekan dengan kisaran pergerakan 5.300-5.380," tutur Lanjar, Rabu (2/3/2017).
Saham-saham yang masih dapat menjadi fokus di antaranya LSIP, ADHI, BJTM, BRPT, KAEF, LPPF, NIKL, dan TINS.
Pada perdagangan Selasa (1/3/2017) IHSG, ditutup turun 0,44% ke posisi 5.363,06 dengan indeks sektor pertambangan, properti, dan perdagangan yang turun lebih dari 1% menjadi penekan. Tertekannya IHSG diakibatkan Indeks PMI Manufaktur yang di bawah ekspektasi sebesar 49,3 dari 50,4 pada periode sebelumnya dengan ekspektasi awal naik 50.9.
Tingkat inflasi tahunan pun naik, meski di bawah ekspektasi di level 3,83% dari 3,49% pada periode sebelumnya. Sentimen negatif dari dalam negeri tersebut menjadikan alasan investor untuk melakukan aksi ambil untung melihat kondisi pergerakan yang cenderung terkonsolidasi sejak awal pekan ini.
Komentar
Posting Komentar