Langsung ke konten utama

ihsg per tgl 09 Mar 2017

Jakarta detik- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membuka perdagangan pagi ini dengan stagnan, lalu pelan-pelan melemah. Investor masih menanti kepastian The Federal Reserve (The Fed) mengenai kenaikan suku bunga.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pagi ini melemah. Dolar AS berada di posisi Rp 13.365 dibandingkan posisi pada perdagangan kemarin sore Rp 13.345.

Pada perdagangan preopening, IHSG naik tipis 0,175 poin (0,01%) ke level 5.393,939. Indeks LQ45 menguat tipis 0,044 poin (0,01%) ke level 894,015.

Membuka perdagangan, Kamis (9/3/2017), IHSG turun tipis 3,947 poin (0,07%) ke level 5.389,817. Indeks LQ45 melemah tipis 0,996 poin (0,11%) ke level 892,975.

Indeks tidak berlama-lama di teritori positif. Setelah naik tipis, IHSG langsung terjun ke zona merah akibat terkena aksi jual.

Hingga pukul 09.05 waktu JATS, IHSG berkurang 5,094 poin (0,09%) ke level 5.388,670. Sementara Indeks LQ45 terpangkas 1,109 poin (0,12%) ke level 892,862.

Kemarin IHSG melemah 8 poin akibat aksi jual investor domestik. Indeks bergerak dalam rentang yang tipis seharian ini.

Bursa-bursa Asia pagi ini rata-rata bergerak melemah. Hanya pasar saham Jepang yang bisa masuk ke zona hijau.

Berikut situasi bursa regional pagi hari ini:
Indeks Nikkei 225 naik 69,90 poin (0,36%) ke level 19.323,93.
Indeks Hang Seng berkurang 128,16 poin (0,54%) ke level 23.654,11.
Indeks Komposit Shanghai turun 23,12 poin (0,71%) ke level 3.217,54.
Indeks Straits Times melemah 23,00 poin (0,73%) ke level 3.122,29.
(ang/ang)

Bisnis.com, JAKARTA--PT Reliance Securities memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (9/3/2017) bergerak di level 5.372-5.420.

Analis Reliance Securities Lanjar Nafi memaparkan pergerakan IHSG masih konsolidasi pada resistance level dan upper bollinger bands secara teknikal masih terlihat pada IHSG. Diperkuat gerak Indikator Stochastic dan Momentum pada indikator RSI yang flat.

Adapun, MA7 masih menjadi support sejak akhir pekan kemarin sebagai konfirmasi pergerakan mulai tertekan jika IHSG di bawah level MA7.

"Diperkirakan pergerakan mixed melemah masih akan dialami IHSG kedepannya dengan range pergerakan 5.372-5.420," katanya dalam riset.

Dia menilai, saham-saham yang layak untuk diperhatikan hari ini a.l ASRI, BBTN, EXCL, JSMR, RALS, dan MPPA.

Kemarin, aksi kehati-hatian investor menjelang pertemuan The Fed membuat bursa Asia mayoritas tertekan kecuali indeks Hangseng menguat 0,43%.

Adapun, IHSG bergerak mixed dengan ditutup turun 8,85 poin sebesar -0,16% di level 5.393,76 dengan volume yang cenderung rendah.

Indeks sektor infrastruktur dan pertambangan yang kali ini menjadi penekan IHSG di saat investor asing justru melakukan pembelian bersih cukup tinggi dilevel Rp246,19 miliar dan data cadangan devisa naik lebih pada perkiraan sebelumnya di level US$119,9 miliar dari US$117,2 miliar.

"Antisipasi Investor teradap prospek kenaikan suku bunga AS yang hingga di atas 70% probabilitasnya menjadi faktor pelemahan ekuitas global pada hari ini," tambahnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

Waspada: ekonomi 2024

  INFLASI: +0.04% (Januari 2024) INFLASI: +0.34% (Februari 2024) INFLASi: inflasi pangan Maret 2024 PDB: +5.05% (2023, yoy) Cadangan Devisa : $144 M, aza Cadangan Devisa: $140,4 M, aza Cadangan Devisa : $136,2 M (April 2024) SBY v. Jokowi: ekonomi yang lebe bagus 🍒