Langsung ke konten utama

ihsg per tgl 30 Maret 2017

JAKARTA kontan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,92% ke level 5.592,32 pada perdagangan Rabu (29/3) setelah sempat melemah pada dua hari yang lalu. Adapun aksi beli asing dinilai menjadi penopang laju indeks hari ini.
Bima Setiaji, Analis NH Korindo Securities menilai, penguatan IHSG hari ini terjadi seiring dengan bursa regional yang menguat dan aksi beli yang terus dilakukan oleh asing.
Tercatat, asing membukukan aksi beli di pasar reguler mencapai Rp 733,56 miliar, sementara secara keseluruhan mencapai Rp 932,96 miliar. Volume transaksi pun tercatat Rp 10,40 miliar dengan nilai Rp 8,24 triliun.
Dari sepuluh sektor penggerak IHSG, tiga sektor yang memimpin penguatan di antaranya sektor aneka industri yang menguat 2,5%, diikuti oleh agribisnis yang menguat 1,93%, dan industri dasar 1,72%.
Bima menilai, penjualan mobil oleh emiten PT Astra International Tbk (ASII) hingga Februari 2017 berhasil meningkat 32% secara year on year(yoy). Pencapaian tersebut lebih tinggi dibanding penjualan mobil nasional yang hanya naik 6% secara yoy.
Pangsa pasar ASII pun, lanjut dia, naik mencapai 58% dari 47% pada Februari 2016."Sentimen ini yang mendorong kenaikan harga saham ASII dan sektor aneka industri yang pada akhirnta turut menjadi top gainer IHSG hari ini," imbuhnya.
Senada, Reza Priyambada, Analis Binartha Parama Sekuritas menilai data ekonomi global yang membaik turut memberi imbas pada kinerja IHSG hari ini. Pasalnya, rilis data ekonomi AS mengenai tingkat kepercayaan konsumen melonjak ke level 125,6, bahkan di atas ekspektasi pasar.
Reza memprediksi, IHSG besok Kamis (30/3) akan melanjutkan penguatannya."Namun yang perlu diwaspadai adalah aksi profit taking," imbuhnya.
Dia memproyeksikan IHSG, Kamis (30/3) besok akan bergerak di level support 5.560 - 5.583 dan resistance 5.620 - 5.632. Mendekati akhir bulan, kata Reza, pelaku pasar akan melihat rilis data ekonomi makro.
Sementara Bima menduga, para pelaku pasar akan melakukan aksi ambil untung atau profit taking dan bergerak cenderung melemah di level support 5.566 dan resistance 5.619.
Menurutnya, rilis data AS terkait data final Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal IV 2016 yang diperkirakan tumbuh 2% (QoQ) bakal menjadi sentimen penggerak indeks besok.
JAKARTA kontan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menorehkan rekor tertinggi, Rabu (29/3). Mengacu data RTI, indeks ditutup naik 0,93% atau 51,308 poin ke level 5.592,510.
Volume perdagangan hari ini 10,40 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 8,24 triliun. Tercatat 186 saham bergerak naik, 130 saham bergerak turun, dan 114 saham stagnan.
Sembilan dari 10 indeks sektoral menopang laju IHSG. Sektor aneka industri berkontribusi paling besar terhadap penguatan 2,56%. Sementara, hanya sektor perdagangan yang turun 0,36%.
Saham-saham yang masuk top gainers LQ45 antara lain; PT Hanson International Tbk (MYRX) naik 11,48% ke Rp 136, PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) naik 7,30% ke Rp 382, dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) naik 6,03% ke Rp 1.495.
Saham-saham yang masuk top losers LQ45 antara lain; PT XL Axiata Tbk (EXCL) turun 3,34% ke Rp 3.180, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) turun 1,78% ke Rp 332, dan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) turun 1,66% ke Rp 13.325.
Asing mencatatkan aksi beli mencapai Rp 932,995 miliar. Di pasar reguler, net buy asing sebesar Rp 733,557 miliar.
Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere mengatakan, pelaku pasar yang masih optimistis terhadap hasil kinerja emiten tahun buku 2016 menjadi salah satu penopang bagi IHSG.
"Pelaku pasar sedang mengantisipasi laporan laba perusahaan jelang akhir Maret. Pasar yang optimis menopang IHSG, ditengah sentimen dari eksternal terutama Amerika Serikat yang penuh dengan ketidakpastian," katanya dikutip dari Antara.
Ia menambahkan bahwa program amnesti pajak akan berakhir pada 31 Maret 2017, secara umum yang dinilai berhasil terutama dalam meningkatkan kesadaran pajak turut menjadi sentimen positif bagi pasar.
Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya menambahkan bahwa aliran dana asing yang masih terus masuk ke pasar saham menjadi salah satu faktor yang mendorong IHSG kembali bergerak naik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ISU FUNDAMENTAL perbankan: BBRI, bnii (2022) #1

ASIENk: bbri diintai   BBRI: LCS andalan BBRI : wealth management tumbuh 2021: simpanan orang kaya d perbankan BBRI: restrukturisasi debitur turun UMKM: kredit k perbankan +13,3% / Januari 2022 BBRI: hapus buku utanK (2023) BBRI: optimis kredit 2022   BBRI: sasaran akhir 2022 neh BBRI: bermitra solusi teknologi BBRI: bermetaverse   BBRI: buyback lage   BBRI: tren turun harga saham BBRI 2021: LABA bersih d atas bbca BBRI: jadwal dividen 2021 BBRI: kredit tumbuh d 2022 BBRI: kinerja 2022 diekspektasiken lebe bagus   Per Februari 2022, Perbankan Salurkan Kredit Rp5.741,5 Triliun BBRI: rups bakal ganti direksi BBRI: tren harga saham ctak rekor tertinggi BBRI: market cap Rp 867 T BBRI: makin efisien biaya dananya BBRI: brilink Rp 18,2 T BBRI: 3 taon ke depan BBRI: merek yang TOP BBRI: optimistis 2022 BBRI: #1 @ ihsg   BBRI: dividen Rp 174,23 / saham  BBRI: Rp 43 T lebe dibagikan sbagai DIVIDEN final 2022 BBRI: bagi dividen terbesar bwat pemerintah BBRI: laba bersih naek   BBRI: laba bersih

analisis fundamental : ASRI, saham properti (2019-2020, 2021, 2022)

Lunasi Utang, Agung Podomoro Raih Pinjaman dari Guthrie Venture SG$ 172,8 Juta Agung Podomoro Land Jual Central Park untuk Modal Ekspansi Mulai membaik, kinerja sektor properti diprediksi naik 25% di tahun ini Marketing sales Kawasan Industri Jababeka (KIJA) capai Rp 899 miliar di tahun lalu Stok Rumah Membludak, Jakarta Paling Banyak Rekomendasi Saham Properti saat Penjualan CTRA, BSDE, LPKR, PWON Melonjak Kuartal I/2021 Bisnis Properti Asia Pasifik Kuartal I Positif, Tahun Menjanjikan Covid-19 melonjak, Indonesia Property Watch: Pasar properti bisa terkontraksi 5%-10% Fokus Pasar: Industri Properti Tumbuh Positif pada 2022 Jauh dari Jakarta, Apartemen di Bogor dan Tangerang Lebih Berkembang Gara-gara Pandemi, Jakarta Ditinggalkan Konsumen Properti? Pendapatan Emiten Properti Moncer hingga Kuartal III 2021, Siapa Paling Cuan? Menakar Prospek Saham Emiten Properti TAKAR PROPERTI 2023: rekomendasi (2) INFLASI: prospek properti Pasar Properti: bakal tumbuh positif Pajak : disk