Langsung ke konten utama

ihsg penutupan tgl 9 Desember 2014 (akurasi prediksi itu ... )

posting ihsg YANG PALING BANYAK DICARI per 09/12/2014

... well, hari ini BANYAK YANG BACA POSTING gw per tgl 16 Juli 2014, ternyata berisi PREDIKSI HARGA SAHAM, termasuk 5 saham yang gw inves (n trading) (bergaris PINK di tabel)... well, prediksi tersebut bukan oleh gw (karna walo gw berekspektasi, tetap bukan prediksi, n biasanya lebe menggunakan analisis teknikal sederhana)... ternyata akurasinya dalam jangka waktu yang panjang KECIL banget (7%), tapi saham2 yang gw inves TETAP MENCETAK potential gain% di atas prediksi tersebut... :)
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah dengan penurunan 0,42% di akhir sesi II hari ini (9/12). Dengan demikian, posisi akhir IHSG hari ini adalah 5.122,31.
Terdapat 153 saham yang menurun. Sementara, jumlah saham yang naik sebanyak 133 saham dan 94 saham lainnya diam di tempat. Volume transaksi sore ini melibatkan 7,483 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 5,064 triliun.
Secara sektoral, ada delapan sektor yang menurun. Tiga sektor dengan penurunan terdalam antara lain: sektor perdagangan turun 1,02%, sektor industri dasar turun 0,81%, dan sektor infrastruktur turun 0,57%.
Saham-saham LQ 45 yang mengalami penurunan terdalam (top losers) hari ini adalah: PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) turun 3,9% menjadi Rp 1.110, PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) turun 2,22% menjadi Rp 2.200, dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) turun 2,09% menjadi Rp 5.850.
Sedangkan sejumlah saham LQ 45 yang menghuni posisi top gainers sore ini yaitu: PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) naik 4,35%, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) naik 2,62% menjadi Rp 510, dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) naik 2,16% menjadi Rp 11.850..
Editor: Barratut Taqiyyah

JAKARTA. Sampai akhir sesi I perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), investor asing masih lebih banyak melakukan aksi jual ketimbang beli di pasar reguler. Net sell asing mencapai Rp 324,3 miliar. 

Mengutip RTI, aksi jual asing di pasar reguler sampai pukul 12:00 WIB mencapai Rp 781,4 miliar. Sedangkan aksi beli sebesar Rp 457,1 miliar. 

Sebaliknya, aksi beli investor domestik Rp 1,7 triliun dan aksi beli sebesar Rp 1,3 triliun. 

IHSG mengakhiri sesi pertama dengan pelemahan 0,17% atau 8,69 poin ke level 5.135,33.

http://investasi.kontan.co.id/news/net-sell-asing-rp-324-miliar-di-sesi-i





Sumber : KONTAN.CO.ID
Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berkurang 8 poin gara-gara berlanjutnya aksi ambil untung. Saham-saham unggulan jadi sasaran aksi jual.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG menipis 11,105 poin (0,22%) ke level 5.132,909 terbawa arus sentimen negatif pasar global. Aksi jual investor asing muncul lagi.

Indeks sama sekali tidak menyentuh zona hijau sejak pembukaan perdagangan pagi tadi. Posisi terendah yang sempat disinggahi Indeks ada di level 5.124,626.

Pada penutupan perdagangan Sesi I, Selasa (9/12/2014), IHSG turun tipis 8,686 poin (0,17%) ke level 5.135,328. Sementara Indeks LQ45 berkurang 1,720 poin (0,19%) ke level 882,558.

Investor asing paling getol lepas saham hingga siang hari ini. Tapi indeks sektoral di lantai bursa bergerak seimbang, ada lima yang turun dan ada lima yang naik.

Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 145.167 kali dengan volume 4,284 miliar lembar saham senilai Rp 2,595 triliun. Sebanyak 139 saham naik, 124 turun, dan 77 saham stagnan.

Pergerakan bursa-bursa regional tidak banyak berubah dari pagi tadi. Turunnya harga minyak dunia menambah sentimen negatif di tengah lemahnya data ekonomi Tiongkok dan Jepang.

Kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang hari ini:

  • Indeks Nikkei 225 melemah 154,12 poin (0,86%) ke level 17.781,52.
  • Indeks Hang Seng turun 220,30 poin (0,92%) ke level 23.827,37.
  • Indeks Komposit Shanghai melonjak 37,48 poin (1,24%) ke level 3.057,74.
  • Indeks Straits Times menguat 30,94 poin (0,94%) ke level 3.328,78.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah Bukit Asam (PTBA) naik Rp 200 ke Rp 13.300, Kimia Farma (KAEF) naik Rp 190 ke Rp 1.565, Sekar Bumi (SKBM) naik Rp 140 ke Rp 750, dan Indofood CBP (ICBP) naik Rp 125 ke Rp 11.725.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 825 ke Rp 67.750, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 800 ke Rp 59.075, Matahari (LPPF) turun Rp 400 ke Rp 15.250, dan Mandom (TCID) turun Rp 375 ke Rp 17.625.
(ang/hds) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

ISU FUNDAMENTAL perbankan: BBRI, bnii (2022) #1

ASIENk: bbri diintai   BBRI: LCS andalan BBRI : wealth management tumbuh 2021: simpanan orang kaya d perbankan BBRI: restrukturisasi debitur turun UMKM: kredit k perbankan +13,3% / Januari 2022 BBRI: hapus buku utanK (2023) BBRI: optimis kredit 2022   BBRI: sasaran akhir 2022 neh BBRI: bermitra solusi teknologi BBRI: bermetaverse   BBRI: buyback lage   BBRI: tren turun harga saham BBRI 2021: LABA bersih d atas bbca BBRI: jadwal dividen 2021 BBRI: kredit tumbuh d 2022 BBRI: kinerja 2022 diekspektasiken lebe bagus   Per Februari 2022, Perbankan Salurkan Kredit Rp5.741,5 Triliun BBRI: rups bakal ganti direksi BBRI: tren harga saham ctak rekor tertinggi BBRI: market cap Rp 867 T BBRI: makin efisien biaya dananya BBRI: brilink Rp 18,2 T BBRI: 3 taon ke depan BBRI: merek yang TOP BBRI: optimistis 2022 BBRI: #1 @ ihsg   BBRI: dividen Rp 174,23 / saham  BBRI: Rp 43 T lebe dibagikan sbagai DIVIDEN final 2022 BBRI: bagi dividen terbesar bwat pemerintah BBRI: laba bersih naek   BBRI: laba bersih