Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan
(IHSG) diperkirakan bergerak di kisaran 5.020-5.096 pada perdagangan
hari ini, Rabu (16/7/2014).
Adapun sejumlah saham yang layak diperhatikan pada hari ini adalah:
“Pada hari ini diperkirakan IHSG masih akan bergerak mixed, dengan potensi untuk terjadi pelemahan,” kata Analis Teknikal Bahana Securities Chandra Widjanarka dalam risetnya yang diterima hari ini, Rabu (16/7/2014).
Jika dilihat dari data mingguan, ujarnya, IDX masih berada diatas level standar deviasi +1 dari MA20 weekly, di kisaran 4.970 yang berfungsi sebagai support untuk IHSG dan potensi penguatan masih menuju kisaran level 5.165.
Adapun saham yang dapat diperhatikan adalah MLPL.
“Walau masih bergerak downtrend, tetapi ada potensi untuk mengalami penguatan, terutama setelah membentuk higher low. Konfirmasi jika dapat ditutup di atas Rp755,” kata Chandra.
Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang menilai IHSG berpotensi terkena profit taking seiring telah tingginya valuasi indeks."Pola White Marubozu terbentuk atas IDX mengindikasikan munculnya aksi beli dengan volume kecil," ujarnya dalam riset Rabu (16/7/2014).
Adapun sejumlah saham yang layak diperhatikan pada hari ini adalah:
- CTRA 1150-1235 (TP 2014F:1350) Pola White Closing Marubozu terbentuk atas CTRA mengindikasikan Bullish Reversal. BUY 1200
- ACES 885-940 (TP 2014F:980) Pola Bullish Engulfing terbentuk atas ACES mengindikasikan Bullish Reversal. BUY 905
- TOTL 770-870 (TP 2014F:940) Pola White Opening Marubozu terbentuk atas TOTL mengindikasikan Bullish Reversal. BUY 825
- TLKM 2615-2695 (New TP 2014F:2850) Pola White Closing Marubozu terbentuk atas TLKM mengindikasikan Bullish Reversal. BUY 2645
- WIKA 2525-2700 (TP 2014F:2700) Pola Two White Soldiers terbentuk atas WIKA mengindikasikan Bullish Continuation. BUY 2600
- ADHI 3175-3375 (TP 2014F:3400) Pola Two White Soldiers terbentuk atas ADHI mengindikasikan Bullish Continuation. BUY 3255
- PGAS 5650-5800 (TP 2014F:5800) Pola Hammer terbentuk atas PGAS mengindikasikan melambatnya aksi beli. BUY 5700
- UNTR 23350-24200 (New TP 2014F:25975) Pola Piercing terbentuk atas UNTR mengindikasikan Bullish Reversal. BUY 23775
- GGRM 52700-53350 (TP 2014F:59950) Pola White Closing Marubozu terbentuk atas GGRM mengindikasikan Bullish Reversal. BUY 53025
- SMGR 16700-17400 (TP 2014F:18000) Pola Bullish Engulfing terbentuk atas SMGR mengindikasikan Bullish Reversal. BUY 16900
- BBCA 11225-11575 (TP 2014F:12750) Pola White Short Candle terbentuk atas BBCA mengindikasikan Bullish Reversal. BUY 11375
- UNVR 30850-31950 (TP 2014F:33500). Pola White Marubozu terbentuk atas UNVR mengindikasikan Bullish Reversal. BUY 31350
- JSMR 6200-6400 (TP 2014F:6400) Pola Bullish Harami terbentuk atas JSMR mengindikasikan Bullish Reversal. BUY 6275.
“Pada hari ini diperkirakan IHSG masih akan bergerak mixed, dengan potensi untuk terjadi pelemahan,” kata Analis Teknikal Bahana Securities Chandra Widjanarka dalam risetnya yang diterima hari ini, Rabu (16/7/2014).
Jika dilihat dari data mingguan, ujarnya, IDX masih berada diatas level standar deviasi +1 dari MA20 weekly, di kisaran 4.970 yang berfungsi sebagai support untuk IHSG dan potensi penguatan masih menuju kisaran level 5.165.
Adapun saham yang dapat diperhatikan adalah MLPL.
“Walau masih bergerak downtrend, tetapi ada potensi untuk mengalami penguatan, terutama setelah membentuk higher low. Konfirmasi jika dapat ditutup di atas Rp755,” kata Chandra.
Editor : Linda Teti Silitonga
Editor : Nurbaiti
Bisnis.com, JAKARTA –
Penurunan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini diyakini
terjadi karena aksi ambil untung yang dilakukan investor setelah reli
panjang dalam beberapa hari terakhir.
Ekonom
Standard Chartered Fauzi Ichsan mengatakan aksi ambil untung investor
yang dilakukan pada hari ini telah diprediksi sebelumnya dan merupakan
tren yang umum terjadi setelah indeks mengalami reli.
Dia memproyeksikan industri pasar modal akan segera bullish
karena investor umumnya memiliki persepsi yang baik kendatipun hingga
kini situasi politik belum pasti karena masyarakat masih menunggu
keputusan resmi hasil rekapitulasi suara oleh Komisi Pemilihan Umum
(KPU).
“Secara umum pasar sudah berasumsi Jokowi yang terpilih,” katanya, Jumat (11/7/2014).
Investor,
lanjutnya, cenderung meyakini hasil hitung cepat yang diumumkan oleh
sejumlah lembaga survei yang dikenal memiliki rekam jejak baik.
Selisih
perolehan suara antara kedua pasang calon presiden dan wakil presiden
yang rata-rata mencapai 4%-5% dinilai cukup untuk memastikan pasangan
Joko Widodo-Jusuf Kalla terpilih meskipun harus melewati proses panjang
jika ternyata pasangan dari kubu yang berseberangan memutuskan untuk
melayangkan gugatan kepada Mahkamah Konstitusi (MK).
Editor : Taufik Wisastra
Komentar
Posting Komentar