Langsung ke konten utama

ihsg per tgl 29 Des 2016

windows dressing dah diantisipasi
JAKARTA kontan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berupaya untuk naik pagi ini (29/12). Berdasarkan data RTI, pada pukul 09.09 WIB, indeks tercatat naik 0,23% menjadi 5.221,21. Padahal, pada transaksi sebelumnya, indeks sempat tertekan ke zona merah dengan penurunan 0,08%.
Sementara itu, jumlah saham yang naik mencapai 103 saham. Sedangkan jumlah saham yang turun sebanyak 53 saham dan 102 saham lainnya tak berubah posisi.
Volume transaksi perdagangan pagi ini melibatkan 713,030 juta saham dengan nilai transaksi Rp 366,341 miliar.
Jumlah enam sektor yang mendaki. Tiga sektor dengan kenaikan terbesar antara lain: sektor industri lain-lain naik 1,4%, sektor infrastruktur naik 0,69%, dan sektor industri dasar naik 0,43%.
Saham-saham indeks LQ 45 yang mencatatkan kenaikan terbesar (top gainers) di antaranya: PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) naik 2,63% menjadi Rp 234, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) naik 1,89% menjadi Rp 2.690, dan PT Astra International Tbk (ASII) naik 1,6% menjadi Rp 7.950.
Adapun di posisi top losers indeks LQ 45, terdapat saham-saham: PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) turun 1,63% menjadi Rp 1.510, PT Elnusa Tbk (ELSA) turun 1,38% menjadi Rp 430, dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) turun 1,29% menjadi Rp 5.750.
Sementara itu, pagi ini, investor asing tampak melepas kepemilikan sahamnya. Di seluruh market dan pasar reguler, nilai penjualan bersih asing masing-masing Rp 39,8 miliar dan Rp 25,6 miliar.
Menurut Tasrul, analis Daewoo Securities, IHSG diperkirakan masih cenderung menguat pada transaksi perdagangan hari ini. "Tapi dengan catatan, IHSG harus mampu bertahan di atas level 5.176," jelasnya.
Dia memperkirakan, trading range hari ini adalah 5.176-5.247. Secara teknikal, indikator MFI Optimized dan indikator W%R Optimized saat ini cenderung naik lebih lanjut dengan volume sekitar rata-rata.
"Dengan demikian potensi kenaikan masih terlihat," imbuhnya.
Asia tak bertenaga
Sedangkan pasar saham Asia tampak tertekan. Mengutip data CNBC, pada pukul 08.15 waktu Tokyo, indeks Nikkei 225 Stock Average tercatat merosot 0,82%. Kondisi ini dipicu oleh penguatan yen.
Catatan saja, di pasar mata uang, yen Jepang menguat terhadap dollar AS. Pada pukul 08.20 waktu Singapura, nilai tukar yen berada di level 116,68 per dollar AS. Sebagai perbandingan, nilai tukar yen kemarin berada di posisi 117,44.
Sedangkan indeks dollar diperdagangkan di posisi 103,15.
Sementara itu, saham Toshiba terjungkal 18,10%. Salah satu penyebabnya adalah S&P Global Ratings memangkas peringkat utang jangka panjang perusahaan dan obligasi senior menjadi B- dari sebelumnya B dan BB- dari sebelumnya B+.
Sedangkan indeks ASX 200 Australia turun 0,36%. Sektor yang paling besar menggerus kinerja ASX adalah sektor utility dengan penurunan 1,58%.
Adapun indeks Kospi turun 0,38% pada pembukaan transaksi. Sentimen negatif berasal dari pernyataan Menteri Keuangan Korea Selatan yang merevisi target pertumbuhan Produk Domestik Bruto 2017 menjadi 2,6% dari sebelumnya 3%.
Di sisi lain, Seoul juga melaporkan tingkat produksi industri naik 3,4% pada November dibanding bulan sebelumnya.

JAKARTA kontan. Selama dua hari terakhir pasca libur Natal, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat signifikan. Pada Rabu (28/12), IHSG melompat 2,08% ke 5.209,44.
Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee menilai, aksi window dressing mulai terasa, meski seharusnya terjadi sejak minggu lalu. Apalagi investor asing kembali masuk bursa saham. Selama enam hari berturut-turut, asing mencetak pembelian bersih (net buy) Rp 2 triliun.
Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya mengatakan, dengan kondisi ekonomi lebih stabil dan tidak adanya sentimen negatif di akhir tahun ini, investor asing pun kembali tertarik masuk pasar Indonesia. Sehingga net buymasih bisa terjadi hingga akhir tahun ini.
Pada perdagangan hari ini (29/12), William memprediksi indeks saham akan bergerak antara level resistance 5.254 dan level support 5.076.

Hans memproyeksikan pergerakan IHSG pada hari ini berada pada rentang support 5.140–5.112 dan resistance 5.240–5.266.

Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat lebih dari 2% pada perdagangan Rabu (28/12/2016).
IHSG ditutup menguat 2,09% atau 106,49 poin ke 5.209,45 setelah dibuka dengan penguatan 0,73% atau 37,18 poin ke level 5.140,14.




Sepanjang perdagangan kemarin IHSG bergerak pada kisaran 5.139,20 - 5.213,27.
Dari 540 saham yang diperdagangkan, sebanyak 246 saham menguat, 81  saham melemah, dan 213 saham lainnya stagnan.
Seluruh sembilan sektor yang tercatat di Bursa Efek Indonesia mendorong penguatan IHSG pada perdagangan hari ini, dipimpin oleh sektor konsumer yang menguat 2,75% dan diikuti sektor finansial yang menguat 1,64%.
Kepala Riset Indosurya William Surya Wijaya menilai potensi pergerakan masih terlihat cukup kuat untuk naik, mengingat kondisi perekonomian dalam negeri yang cukup stabil ditunjang oleh optimisme prospek pertumbuhan 2017.
"Pola pergerakan pekan ini akan diwarnai oleh nuansa libur yang cukup kental di mana jelang pergantian tahun dan pendeknya hari perdagangan, IHSG berpotensi menguat," katanya.
Sejalan dengan penguatan IHSG, indeks saham lainnya di Asia Tenggara juga terlihat menguat. Indeks FTSE Straits Time Singapura menguat 0,41%, indeks SE Thailand menguat 0,31%, indeks FTSE Malaysia KLCI naik 0,66%, dan indeks PSEi Filipina menanjak 2,83%.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

Waspada: ekonomi 2024

  INFLASI: +0.04% (Januari 2024) INFLASI: +0.34% (Februari 2024) INFLASi: inflasi pangan Maret 2024 PDB: +5.05% (2023, yoy) Cadangan Devisa : $144 M, aza Cadangan Devisa: $140,4 M, aza Cadangan Devisa : $136,2 M (April 2024) SBY v. Jokowi: ekonomi yang lebe bagus 🍒