Langsung ke konten utama

ANOMALI @ AS1A: ihsg penutupan per tgl 02 November 2015 (SEP1)

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan awal pekan dengan positif setelah seharian negatif. Aksi beli jelang penutupan perdagangan membawa IHSG ke zona hijau.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sore ini melemah. Dolar AS berada di Rp 13.665 dibandingkan posisi pada perdagangan sore akhir pekan lalu di Rp 13.657.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG berkurang 12,761 poin (0,29%) ke level 4.442,419 di awal bulan November. Pelaku pasar ada yang melepas saham unggulan.

Indeks sempat naik sebentar ke zona hijau setelah Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan adanya deflasi 0,08% di Oktober. Secara tahunan, masih ada inflasi 6,25%

Pada penutupan perdagangan Sesi I, IHSG menipis 6,300 poin (0,14%) ke level 4.448,880. IHSG sempat naik ke zona hijau tapi turun lagi. Sementara rupiah bergerak lincah.

Koreksi yang dialami IHSG cukup rendah jika dibandingkan dengan bursa-bursa Asia. Beberapa saham unggulan ada yang masih menguat.

Mengakhiri perdagangan awal pekan, Senin (2/11/2015), IHSG ditutup naik tipis 9,022 poin (0,22%) ke level 4.464,959. Sementara Indeks LQ45 ditutup menguat tipis 2,676 poin (0,35%) ke level 762,410.

Transaksi investor asing hingga sore hari ini tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 277.302 miliar di seluruh pasar.

Perdagangan hari ini berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi sebanyak 231.753 kali dengan volume 4,882 miliar lembar saham senilai Rp 4,517 triliun. Sebanyak 111 saham naik, 162 turun, dan 70 saham stagnan.

Bursa-bursa Asia menutup perdagangan awal pekan dengan kompak melemah. Pasar saham Jepang anjlok paling dalam dengan koreksi lebih dari dua persen.

Berikut situasi dan kondisi bursa regional sore ini:

  • Indeks Nikkei 225 anjlok 380,95 poin (2,00%) ke level 18.702,15.
  • Indeks Hang Seng turun 135,96 poin (0,60%) ke level 22.504,08.
  • Indeks Komposit Shanghai menipis 0,74 poin (0,02%) ke level 3.381,82.
  • Indeks Straits Times jatuh 40,59 poin (1,35%) ke level 2.957,76.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah Delta Djakarta (DLTA) naik Rp 5.000 ke Rp 270.000, Multi Prima (LPIN) naik Rp 775 ke Rp 6.000, Plaza Indonesia (PLIN) naik Rp 595 ke Rp 3.420, dan Gudang Garam (GGRM) naik Rp 525 ke Rp 42.475. 

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Merck (MERK) turun Rp 5.000 ke Rp 135.000, Siloam (SILO) turun Rp 600 ke Rp 10.300, Centex (CNTX) turun Rp 450 ke Rp 14.550, dan Multi Bintang (MLBI) turun Rp 325 ke Rp 9.025.

(ang/dnl) 
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup di zona hijau di akhir sesi II hari ini (2/11). Padahal sebelumnya, selama sesi II indeks ditransaksikan di zona merah.

Data RTI menunjukkan, pada pukul 16.00 WIB, indeks naik 0,22% menjadi 4.464,95. Terdapat 111 saham yang melaju. Sementara, jumlah saham yang turun sebanyak 162 saham dan 68 saham lainnya diam di tempat.

Volume transaksi sore ini melibatkan 4,279 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 4,180 triliun.

Secara sektoral, ada enam sektor yang menghijau. Adapun tiga sektor dengan kenaikan terbesar antara lain: sektor industri lain-lain naik 4,46%, sektor infrastruktur naik 1,70%, dan sektor manufaktur naik 1,26%.  

Pada indeks LQ 45, sejumlah saham yang menduduki posisi top gainers antara lain: PT Astra International Tbk (ASII) naik 5,93% menjadi Rp 6.250, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) naik 5,43% menjadi Rp 5.825, dan PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) naik 4,79% menjadi Rp 3.065.

Sedangkan penghuni top losers indeks LQ 45 sore ini yaitu: PT Siloam International Tbk (SILO) turun 5,50% menjadi Rp 10.300, PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) turun 5,10% menjadi Rp 930, dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) turun 4,76% menjadi Rp 2.800.

http://investasi.kontan.co.id/news/ihsg-berhasil-bangkit-di-akhir-sesi-ii





Sumber : KONTAN.CO.ID

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

Waspada: ekonomi 2024

  INFLASI: +0.04% (Januari 2024) INFLASI: +0.34% (Februari 2024) INFLASi: inflasi pangan Maret 2024 PDB: +5.05% (2023, yoy) Cadangan Devisa : $144 M, aza Cadangan Devisa: $140,4 M, aza SBY v. Jokowi: ekonomi yang lebe bagus 🍒