Langsung ke konten utama

ihsg penutupan per tgl 30 Nov 2015

JAKARTA - Bursa saham Indonesia sore ini ditutup melemah. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 114,10 poin atau 2,50 persen ke 4.446,46. IHSG tampaknya melorot menembus batas psikologis 4.500.
Sore ini, lantai IHSG tercatat dengan 84 saham menguat, 183 saham melemah dan 71 saham stagnan. Perdagangan hingga sore hari ini, telah terjadi transaksi sebesar Rp9,484 triliun dari 7,066 miliar lembar saham diperdagangkan.
Indeks LQ45 turun 31,58 poin atau 4 persen ke 755,46, Jakarta Islamic Index (JII) turun 21,24 poin atau 3,5 persen ke 579,80, indeks IDX30 turun 16,39 poin atau 4 persen ke 395,35, dan indeks MNC36 turun 9,62 poin atau 3,8 persen ke 243,66.
Sektor-sektor penggerak IHSG mayoritas melemah dengan pelemahan tertinggi adalah sektor aneka industri sebesar 4 persen.
Di Asia, indeks Nikkei turun 136,47 poin atau 0,69 persen ke 19.747,47, indeks Hang Seng turun 71,90 poin atau 0,33 persen ke 21.996,42 dan indeks Straits Times naik 0,28 persen ke 2.867,61.
Adapun saham-saham yang bergerak di jajaran top gainers, antara lain saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) naik Rp4.900 ke Rp101.900, saham PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) naik Rp250 ke Rp5.475, dan saham PT Indosat Tbk (ISAT) naik Rp150 ke Rp5.600.
Sedangkan saham-saham yang berada di deretan top losers, antara lain saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun Rp1.750 ke Rp36.750, saham PT Merck Tbk (MERK) turun Rp1.500 ke Rp128.500, dan saham PT Indocement Tunggal Prakarsa turun Rp1.300 ke Rp18.700.
(rzk)
JAKARTA. Aksi jual asing memukul bursa di hari terakhir November. Indeks Harga Saham Gabungan, Senin (30/11) ditutup kehilangan 114,486 poin atau 2,5% sore ini menjadi 4.446,46. 
Transaksi hari ini terbilang ramai. Lihat saja, ada 8,22 miliar saham diperdagangkan, dengan nilai mencapai Rp 10,45 triliun.
Di pasar reguler, asing melakukan penjualan Rp 7,7 triliun, menjadikan net sell hari ini mencapai Rp 500 miliar.  
Sepuluh sektor tenggelam. Sektor keuangan paling terpukul dengan penurunan 3,97%, diikuti aneka indutri sebesar 3,96%. 
"Hampir semua saham big caps terkena aksi jual asing di tengah ekspektasi semakin dekatnya kenaikan Fed rate," kata analis teknikal Bahana Securities Muhammad Wafi. 
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) merosot sampai 9,85% menjadi Rp 2.665 per saham, disusul PT Indfood Sukses Makmur Tbk (INDF) yang turun 9,72% menjadi Rp 4.875 per saham. 
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) juga melorot 5,89% menjadi Rp 12.375 per saham dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) kehilangan 5,29% sahamya menjadi Rp 8.500 per saham. 
Secara teknikal, IHSG turun disertai volume. Sehingga, Wafi meramal besok indeks masih kembali diterpa aksi jual. PErgerakan saham di kisaran 4.415-4.500. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

Waspada: ekonomi 2024

  INFLASI: +0.04% (Januari 2024) INFLASI: +0.34% (Februari 2024) INFLASi: inflasi pangan Maret 2024 PDB: +5.05% (2023, yoy) Cadangan Devisa : $144 M, aza Cadangan Devisa: $140,4 M, aza SBY v. Jokowi: ekonomi yang lebe bagus 🍒