Langsung ke konten utama

ihsg penutupan per tgl 10 NOvemBER 2015 (MSCI angkat HMSP)

JAKARTA - Bursa saham Indonesia sore ini ditutup melemah. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 16,97 poin atau 0,4 persen ke 4.482,54.

Sore ini, lantai IHSG tercatat dengan 110 saham menguat, 162 saham melemah dan 80 saham stagnan. Perdagangan hingga sore hari ini, telah terjadi transaksi sebesar Rp5,719 triliun dari 3,871 miliar lembar saham diperdagangkan.

Indeks LQ45 turun 13,29 poin atau 1,7 persen ke 754,70, Jakarta Islamic Index (JII) turun 9,16 poin atau 1,5 persen ke 582,21, indeks IDX30 turun 7,20 poin atau 1,8 persen ke 393,24, dan indeks MNC36 turun 3,95 poin atau 1,6 persen ke 357,32.

Sektor-sektor penggerak IHSG mayoritas melemah dengan pelemahan tertinggi adalah sektor industri dasar yang turun 2,4 persen. Akan tetapi, sektor aneka industri tercatat menguat 0,8 persen.

Di Asia, indeks Nikkei naik 28,52 poin atau 0,15 persen ke 19.671,26, indeks Hang Seng turun 325,07 poin atau 1,43 persen ke 22.401,70 dan indeks Straits Times turun 0,42 persen ke 2.997,72.

Adapun saham-saham yang bergerak di jajaran top gainers, antara lain saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) naik Rp2.800 ke Rp100.575, saham PT Multi Prima Sejahtera Tbk (LPIN) naik Rp400 ke Rp5.950, dan saham PT Indosat Tbk (ISAT) naik Rp245 ke Rp4.795.

Sedangkan saham-saham yang berada di deretan top losers, antara lain saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun Rp1.300 ke Rp35.400, saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp1.075 ke Rp46.400, dan saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) turun Rp625 ke Rp18.700.

http://economy.okezone.com/read/2015/11/10/278/1246824/ihsg-4-482-merosot-akibat-162-saham-rontok






Sumber : OKEZONE.COM
Jakarta detik -
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 48 poin gara-gara muncul aksi jual jelang penutupan perdagangan. Padahal seharian ini IHSG bergerak datar-datar saja.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sore ini menguat. Dolar AS berada di Rp 13.605 dibandingkan posisi pada perdagangan sore kemarin di Rp 13.630.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG melemah 35,375 poin (0,79%) ke level 4.464,132 terseret koreksi pasar saham global dan regional. Aksi jual saham membuat IHSG jatuh ke zona merah.

Saham-saham unggulan dilepas investor asing. Indeks pun melemah tajam di awal perdagangan tapi sempat menanjak sebentar ke zona hijau.

Pada penutupan perdagangan Sesi I, IHSG menipis 1,787 poin (0,04%) ke level 4.497,720. Setelah naik-turun antara zona merah dan hijau, IHSG turun tipis 1 poin di rehat siang ini.

Delapan sektor akhirnya jatuh ke zona merah gara-gara tekanan jual. Hanya sektor aneka industri dan konstruksi yang masih bertahan positif.

Mengakhiri perdagangan, Selasa (10/11/2015), IHSG ditutup anjlok 48,454 poin (1,08%) ke level 4.451,053. Sementara Indeks LQ45 ditutup 13,287 poin (1,73%) ke level 754,703.

Investor asing paling banyak lepas saham. Transaksi investor asing hingga sore hari ini tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 478,307 miliar di seluruh pasar.

Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 266.983 kali dengan volume 4,711 miliar lembar saham senilai Rp 6,735 triliun. Sebanyak 103 saham naik, 169 turun, dan 75 saham stagnan.

Pasar saham Singapura hari ini tidak berdagang, libur menyambut hari Deepawali. Bursa saham Asia lainnya sore ini rata-rata ditutup melemah kecuali bursa Jepang.

Berikut situasi dan kondisi bursa regional sore hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 naik 28,52 poin (0,15%) ke level 19.671,26.
  • Indeks Hang Seng anjlok 325,07 poin (1,43%) ke level 22.401,70.
  • Indeks Komposit Shanghai turun 6,40 poin (0,18%) ke level 3.640,49.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 2.800 ke Rp 100.575, Multi Prima (LPIN) naik Rp 400 ke Rp 5.950, Indosat (ISAT) naik Rp 245 ke Rp 4.795, dan SMART (SMAR) naik Rp 225 ke Rp 4.900.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Unilever (UNVR) turun Rp 1.300 ke Rp 35.400, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.075 ke Rp 46.400, Astra Agro (AALI) turun Rp 625 ke Rp 18.700, dan Gowa Makassar (GMTD) turun Rp 375 ke Rp 7.100.
(ang/hen) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

Waspada: ekonomi 2024

  INFLASI: +0.04% (Januari 2024) INFLASI: +0.34% (Februari 2024) INFLASi: inflasi pangan Maret 2024 PDB: +5.05% (2023, yoy) Cadangan Devisa : $144 M, aza Cadangan Devisa: $140,4 M, aza SBY v. Jokowi: ekonomi yang lebe bagus 🍒