Langsung ke konten utama

ihsg penutupan per tgl 13 Des 2016

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Pelaku pasar menanti kebijakan sejumlah bank sentral turut mempengaruhi laju IHSG.

Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (13/12/2016), IHSG turun 14,50 poin atau 0,27 persen ke level 5.293,16. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,06 persen ke level 889,77. Sebagian besar indeks saham acuan cenderung tertekan.

Ada sebanyak 199 saham melemah sehingga menekan IHSG. Sedangkan 103 saham menguat dan 111 saham diam di tempat. Transaksi perdagangan saham juga cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 294.938 kali dengan volume perdagangan 13,7 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 9,1 triliun. Investor asing melakukan aksi jual Rp 154 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 13.311.

Pada perdagangan Selasa pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.300,71 dan terendah 5.64,73. Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham aneka industri naik 0,10 persen, sektor saham infrastruktur mendaki 0,39 persen dan sektor saham keuangan mendaki 0,01 persen.

Sedangkan sektor saham perdagangan turun 1,01 persen, dan mencatatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham konstruksi melemah 0,99 persen dan sektor saham barang konsumsi merosot 0,51 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham DAYA naik 16,84 persen ke level Rp 222 per saham, saham AIMS menanjak 14,20 persen ke level Rp 185 per saham, dan saham BLTZ menguat 12,90 persen ke level Rp 7.000 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham ARII turun 10 persen ke level Rp 450 per saham, saham ETWA susut 10 persen ke level Rp 72 per saham dan saham MAYA tergelincir 10 persen ke level Rp 3.150 per saham.

Sedangkan bursa Asia bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,06 persen ke level 22.446,69, indeks saham Korea Selatan Kospi naik 0,43 persen ke level 2.035, indeks saham Jepang Nikkei menguat 0,50 persen ke level 19.250,52, indeks saham Shanghai menanjak 0,07 persen ke level 3.155,04.

Selain itu, indeks saham Taiwan menguat 0,34 persen ke level 9.382. Sedangkan indeks saham Singapura berada di kisaran 2.952.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menilai IHSG cenderung konsolidasi pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Pelaku pasar yang menanti hasil pertemuan bank sentral baik bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve dan Bank Indonesia (BI) pengaruhi laju IHSG.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ISU FUNDAMENTAL perbankan: BBRI, bnii (2022) #1

ASIENk: bbri diintai   BBRI: LCS andalan BBRI : wealth management tumbuh 2021: simpanan orang kaya d perbankan BBRI: restrukturisasi debitur turun UMKM: kredit k perbankan +13,3% / Januari 2022 BBRI: hapus buku utanK (2023) BBRI: optimis kredit 2022   BBRI: sasaran akhir 2022 neh BBRI: bermitra solusi teknologi BBRI: bermetaverse   BBRI: buyback lage   BBRI: tren turun harga saham BBRI 2021: LABA bersih d atas bbca BBRI: jadwal dividen 2021 BBRI: kredit tumbuh d 2022 BBRI: kinerja 2022 diekspektasiken lebe bagus   Per Februari 2022, Perbankan Salurkan Kredit Rp5.741,5 Triliun BBRI: rups bakal ganti direksi BBRI: tren harga saham ctak rekor tertinggi BBRI: market cap Rp 867 T BBRI: makin efisien biaya dananya BBRI: brilink Rp 18,2 T BBRI: 3 taon ke depan BBRI: merek yang TOP BBRI: optimistis 2022 BBRI: #1 @ ihsg   BBRI: dividen Rp 174,23 / saham  BBRI: Rp 43 T lebe dibagikan sbagai DIVIDEN final 2022 BBRI: bagi dividen terbesar bwat pemerintah BBRI: laba bersih naek   BBRI: laba bersih

analisis fundamental : ASRI, saham properti (2019-2020, 2021, 2022)

Lunasi Utang, Agung Podomoro Raih Pinjaman dari Guthrie Venture SG$ 172,8 Juta Agung Podomoro Land Jual Central Park untuk Modal Ekspansi Mulai membaik, kinerja sektor properti diprediksi naik 25% di tahun ini Marketing sales Kawasan Industri Jababeka (KIJA) capai Rp 899 miliar di tahun lalu Stok Rumah Membludak, Jakarta Paling Banyak Rekomendasi Saham Properti saat Penjualan CTRA, BSDE, LPKR, PWON Melonjak Kuartal I/2021 Bisnis Properti Asia Pasifik Kuartal I Positif, Tahun Menjanjikan Covid-19 melonjak, Indonesia Property Watch: Pasar properti bisa terkontraksi 5%-10% Fokus Pasar: Industri Properti Tumbuh Positif pada 2022 Jauh dari Jakarta, Apartemen di Bogor dan Tangerang Lebih Berkembang Gara-gara Pandemi, Jakarta Ditinggalkan Konsumen Properti? Pendapatan Emiten Properti Moncer hingga Kuartal III 2021, Siapa Paling Cuan? Menakar Prospek Saham Emiten Properti TAKAR PROPERTI 2023: rekomendasi (2) INFLASI: prospek properti Pasar Properti: bakal tumbuh positif Pajak : disk