Langsung ke konten utama

ihsg per tgl 28 Desember 2016

Bisnis.com, JAKARTA – Laju indeks harga saham gabungan (IHSG) terus menguat pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Rabu (28/12/2016).
Di akhir sesi I, IHSG naik tajam 1,89% atau 96,39 poin ke level 5.199,34, setelah dibuka dengan penguatan 0,73% atau 37,18 poin di level 5.140,14.


Sepanjang perdagangan hari ini IHSG telah bergerak pada kisaran 5.139,77 - 5.206,31.
Sebanyak 225 saham menguat, 72 saham melemah, dan 243 saham stagnan dari 540 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Seluruh sembilan indeks sektoral IHSG bergerak positif dengan support utama dari sektor aneka konsumen yang melesat 2,78%, sektor properti yang menguat 2,02%, dan sektor aneka industri yang menanjak 1,99%.
Sejalan dengan penguatan IHSG, indeks saham lainnya di Asia Tenggara turut bergerak positif. Indeks FTSE Malaysia KLCI menguat 0,46%, indeks FTSE Straits Time Singapura naik 0,28%, indeks SE Thailand naik 0,20%, dan indeks PSEi Filipina melesat 1,96%.
Dalam risetnya, PT Asjaya Indosurya Securities memprediksi IHSG masih berpotensi menguat pada perdagangan hari ini, diwarnai nuansa libur pasca Natal dan jelang tahun baru.
Kepala Riset Indosurya William Surya Wijaya mengatakan kemarin IHSG berhasil melakukan teknikal rebound setelah tertekan pekan lalu.
Dia menilai, potensi pergerakan masih terlihat cukup kuat untuk naik, mengingat kondisi perekonomian dalam negeri yang cukup stabil ditunjang oleh optimisme prospek pertumbuhan 2017.
"Pola pergerakan pekan ini akan diwarnai oleh nuansa libur yang cukup kental di mana jelang pergantian tahun dan pendeknya hari perdagangan, hari ini IHSG berpotensi menguat," katanya.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terpantau melemah tipis 0,05% atau 7 poin ke Rp13.453 per dolar AS pada pukul 12.05 WIB.
Jakarta - Sebanyak 16 perusahaan telah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) sepanjang tahun 2016 melalui skema Initial Public Offering (IPO).

Mengutip data BEI, Rabu (28/12/2016), dari 16 emiten tersebut, diperoleh dana hingga mencapai Rp 12,106 triliun.

Emiten-emiten tersebut ada yang mencatatkan keuntungan hingga ratusan persen, ada juga yang justru mencatatkan minus.

Emiten apa saja yang mencatatkan keuntungan tertinggi dari awal IPO hingga hari ini dan emiten apa saja yang mencatatkan minus?

Berikut rangkuman detikFinance:

1. PT Bank Artos Indonesia Tbk (ARTO). IPO 12 Januari 2016. Harga saham IPO; Rp 132. Harga pembukaan hari ini: Rp 160. Jika dikalkulasikan, saham ARTO sudah naik 21,2%.

2. PT Mitra Pemuda Tbk (MTRA). IPO tanggal 10 Februari 2016. Harga saham IPO; Rp 185. Harga pembukaan hari ini: Rp 298. JIka dikalkulasikan, saham MTRA sudah naik 61,1%.

3. PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI). IPO tanggal 11 Februari 2016. Harga Saham IPO; Rp 750. Harga pembukaan hari ini: Rp 995. Jika dikalkulasikan, saham MARI sudah naik 32,7%.

4. PT Bank Ganesha Tbk (BGTG). IPO tanggal 12 Mei 2016. Harga saham IPO; 103. Harga pembukaan hari ini: Rp 73. Jika dikalkulasikan, saham BGTG turun 29,1%.

5. PT Cikarang Listrindo Tbk (POWR). IPO tanggal 14 Juni 2016. Harga saham IPO; Rp 1.500. Harga pembukaan hari ini: Rp 1.285. Jika dikalkulasikan, saham POWR turun 14,3%.

6. PT Sillo Maritime Perdana Tbk (SHIP). IPO tanggal 16 Juni 2016. Harga saham IPO; Rp 140. Harga pembukaan hari ini: Rp 494. Jika dikalkulasikan, saham SHIP sudah naik 282,9%.

7. PT Duta Inti Daya Tbk (DAYA). IPO tanggal 28 Juni 2016. Harga saham IPO; Rp 180. Harga pembukaan hari ini: Rp 195. Jika dikalkulasikan, saham DAYA sudah naik 8,3%.

8. PT Graha Andrasentra Propertindo Tbk (JGLE). IPO tanggal 29 Juni 2016. Harga saham IPO; Rp 140. Harga pembukaan hari ini: Rp 406. Jika dikalkulasikan, saham JGLE sudah naik 190%.

9. PT Protech Mitra Perkasa Tbk (OASA). IPO tanggal 18 Juli 2016. Harga saham IPO; Rp 270. Harga pembukaan hari ini: Rp 278. Jika dikalkulasikan, saham OASA sudah naik 3%.

10. PT Capital Financial Indonesia Tbk (CASA). IPO tanggal 19 Juli 2016. Harga saham IPO; Rp 130. Harga pembukaan hari ini: Rp 448. Jika dikalkulasikan, saham CASA sudah naik 244,6%.

11. PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP). IPO tanggal 20 September 2016. Harga saham IPO; Rp 490. Harga pembukaan hari ini: Rp 550. Jika dikalkulasikan, saham WSBP sudah naik 12,2%.

12. PT Indo Komoditi Korpora Tbk (INCF) (relisting). IPO tanggal 27 September 2016. Harga saham IPO; Rp 123. Harga pembukaan hari ini: Rp 416. Jika dikalkulasikan, saham INCF sudah naik 238,2%.

13. PT Paramita Bangun Sarana Tbk (PBSA). IPO tanggal 28 September 2016. Harga saham IPO; Rp 1.350. Harga saham hingga 21 Desember 2016: Rp 1.290. Jika dikalkulasikan, saham PBSA turun 4,44%.

14. PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII). IPO tanggal 28 September 2016. Harga saham IPO; Rp 1.100. Harga pembukaan hari ini: Rp 920. Jika dikalkulasikan, saham AGII turun 16,4%.

15. PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA). IPO tanggal 7 Desember 2016. Harga saham IPO: Rp 6.500. Harga pembukaan hari ini: Rp 5.300. Jika dikalkulasikan, saham PRDA turun 18,5%.

16. PT Bintang Oto Global Tbk (BOGA). IPO tanggal 19 Desember 2016. Harga saham IPO; Rp 103. Harga perdagangan hari ini: Rp 382. Jika dikalkulasikan, saham BOGA sudah naik 270,9%. (drk/hns)

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mulai mencatatkan kenaikan setelah beberapa hari terkoreksi. Pada perdagangan Selasa (27/12), IHSGditutup menguat 1,49% atau 75,25 poin menjadi 5.102,95.
Kepala Riset Asjaya Indosurya William Suryawijaya mengatakan, ada akumulasi beli dari sektor kosumer dan perbankan menopang laju bursa. Belum lagi dana asing juga sudah mencatatkan nett buy beberapa hari ini membuat IHSG mulai naik.
Dia menjelaskan, pada momen akhir tahun ini memang masih minim sentimen negatif yang mempengaruhi pasar. Sehingga masih ada kemungkinan penguatan masih terus berlanjut pada pekan terakhir tahun ini. Selain itu optimisme membaiknya perekonomian Indonesia juga menjadi sentimen positif bagi indeks.
Analis Senior Binaartha Parama Sekuritas, Reza Priyambada bilang, pada perdagangan hari ini terjadi teknikal rebound setelah beberapa hari terkoreksi. Dia melihat, di pekan terakhir bursa masih ada potensi koreksi karena belum ada sentimen yang kuat untuk menopang indeks.
Reza memprediksi pada perdagangan besok (28/12), IHSG masih berpotensi bullish terbatas lanjutan teknikal rebound hari ini. Dia memprediksi IHSG di kisaran support 5.020-5075 dan resistance 5.115-5127.
Sementara William memprediksi IHSG berpotensi bullish direntan support 5.017 dan resistance 5.221. Adapun saham-saham pilihan William besok adalah HMSP,TLKM, BBNI, ICBP, BBTN, KLBF, UNVR, JSMR, PGAS, TBIG.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

Waspada: ekonomi 2024

  INFLASI: +0.04% (Januari 2024) INFLASI: +0.34% (Februari 2024) INFLASi: inflasi pangan Maret 2024 PDB: +5.05% (2023, yoy) Cadangan Devisa : $144 M, aza Cadangan Devisa: $140,4 M, aza Cadangan Devisa : $136,2 M (April 2024) SBY v. Jokowi: ekonomi yang lebe bagus 🍒