Bisnis.com, JAKARTA – Pelemahan indeks harga saham gabungan (IHSG) berlanjut hingga akhir sesi I perdagangan hari ini, Jumat (9/12/2016).
Di akhir sesi I, IHSG melemah 0,27% atau 14,58 poin ke level 5.289,16, setelah dibuka turun 0,12% atau 6,18 poin di level 5.297,55.
Sepanjang perdagangan hari ini IHSG telah bergerak pada kisaran 5.284,77 - 5.305,11.
Sebanyak 122 saham menguat, 127 saham melemah, dan 290 saham stagnan dari 539 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Lima dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak negatif dengan tekanan utama dari sektor konsumer yang melemah 0,62% dan sektor finansial yang turun 0,43%.
Adapun, empat sektor lainnya bergerak positif dipimpin oleh sektor tambang yang menguat 0,76%.
Sejalan dengan pelemahan IHSG, pergerakan indeks saham lainnya di Asia Tenggara cenderung bervariasi. Indeks FTSE Malaysia KLCI melemah 0,24%, indeks FTSE Straits Time Singapura turun 0,20%, indeks SE Thailand menguat 0,38%, sedangkan indeks PSEi Filipina naik 0,20%.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terpantau melemah 0,32% atau 42 poin ke Rp13.329 per dolar AS pada pukul 11.24 WIB.
Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka turun 0,12% atau 6,18 poin ke level 5.297,55 pada perdagangan Jumat (9/12/2016).
Sebelumnya, indeks ditutup menguat 0,73% atau 38,37 poin ke 5.303,73
Sepanjang perdagangan kemarin indeks bergerak pada kisaran 5.263,44-5.303,73.
Dari 539 saham yang diperdagangkan, sebanyak 162 saham menguat, 142 saham melemah, dan 235 saham stagnan.
Tujuh dari sembilan sektor yang tercatat di Bursa Efek Indonesia menguat dipimpin kenaikan sektor infrastruktur 1,62%
Adapun dua sektor lainnya melemah dengan pelemahan terbesar dialami sektor pertambangan 1,42%.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat 0,35% atau 46 poin ke Rp13.287.
Tim Riset Samuel Sekuritas Indonesia menilai IHSG naik seiring dengan penguatan bursa global di tengah penantian pengumuman kebijakan moneter dari ECB.
Berita yang tengah beredar di pasar kini adalah kepercayaan bahwa ekonomi AS akan membaik didorong oleh deregulasi DT serta stimulus fiskal.
id: Indeks harga saham gabungan (IHSG) berpeluang lanjutkan penguatan pada perdagangan saham sepanjang hari ini. Indeks diproyeksikan bergerak dalam kisaran 5.202-5.389.
Pada perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) kemarin, indeks ditutup menguat sebanyak 38,37 poin (0,72%) menjadi 5.303,73 dengan nilai transaksi mencapai Rp 8,27 trilASRI,iun. Meski indeks ditutup menguat, pemodal asing justru membukukan penjualan bersih (net sell) saham hingga Rp 463,14 miliar.
Analis Asjaya Indosur ya Securities William Suryawijaya mengatakan, indeks sedang menunjukkan pola penguatan berkelanjutan setelah berhasil mempertahankan support di level 5.202.
“Keberhasilan indeks mempertahankan level 5.202 di tengah gelombang outflow dana asing bisa menjadi signal berlanjutnya penguatan indeks. yang perlu digapai agar dapat memperkokoh pola kenaikan IHSG Sedangkan resistance indeks yang harus dicapai utnuk memperkokoh penguatan ke depan berada pada level 5.389,” ujarnya di Jakarta, Kamis (8/12).
Pergerakan indeks, menurut dia, juga dipengaruhi rilis data perekonomian CADEV yang menyebutkan bahwa kondisi perekonomian dalam negeri dalam kondisi terkendali, sehingga menjadi sentiment positif terhadap pola gerak IHSG hari ini. Beberapa saham yang layak untuk dicermatai adalah PWON, HMSP, INDF, UNVR, GGRM, KLBF, MYOR, dan BBTN.
Sementara itu, tim riset Erdikha Elit Sekuritas menyebutkan indeks berpeluang menguat terbatas pada perdagangan saham hari ini. “IHSG diperkirakan menguat terbatas dalam kisaran 5.250-5.328. Investor dihimbau tetap waspada dengan potensi trend reversal, karena kami menilai indeks berada dalam kondisi overbought dengan batasan cutloss5.214,” tulis tim riset tersebut dalam riset yang diterbitkan di Jakarta, kemarin.
Secara teknikal, ungkap Erdikha, indikator stokastik menunjukkan IHSG masih bergerak landai di zona overbought. Bill William melanjutkan deselerasi, namun momentum perlahan bergerak dan mengarah ke zona positif. Pergerakan juga akan dipengaruhi sentimen positif penguatan rupiah. Beberapa saham yang layak untuk dicermati adalah AKRA, BBNI, BBRI, BMRI, CTRA, INDF, JSMR, LPPF, PPRO, WIKA, WSKT.
“Pola pergerakan tersebut menggambarkan bahwa potensi kenaikkan indeks mulai tertahan dan terbuka kecenderungan koreksi pada perdagangan saham hari ini,” tulisnya dalam riset yang diterbitkan di Jakarta, kemarin. (hut)
Bisnis.com, JAKARTA- Bahana Securities memperkirakan indeks harga saham gabungan pada perdagangan hari ini, Jumat (9/12/2016) bergerak di kisaran 5.280-5.325.
Analis Teknikal Bahana Securities Muhammad Wafi memprediksi IHSG pada perdagangan hari ini menguat.IHSG diprediksi menguat. - .Bisnis
“Jumat (9/12/2016), IHSG diperkirakan akan bergerak mixed cenderung menguat terbatas,” kata Wafi dalam risetnya.
Bahana Securities mengemukakan saham-saham yang dapat diperhatikan pada perdagangan hari ini a.l. MNCN, BBNI, PGAS, TLKM, dan JPFA.
Kemarin, IHSG ditutup di level 5.303,73 atau melemah 0,73%.
Kenaikan IHSG pada Kamis, ditopang oleh saham-saham konstruksi ditengah percepatan proyek infrastruktur di akhir tahun.
Sebanyak 177 saham mengalami kenaikan, 146 saham mengalami penurunan, 69 saham tidak mengalami perubahan, dan 190 saham tidak mengalami perdagangan.
“Secara teknikal, indeks rebound dari support MA5 disertai volume dan test resist MA(50,100). Stochastic berpeluang goldencross di area overbought sementara RSI dan MACD positif,” kata Wafi.
Komentar
Posting Komentar